Matematika Teknik INVERS MATRIKS

dokumen-dokumen yang mirip
5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

Part II SPL Homogen Matriks

Matematika Teknik DETERMINAN

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

SISTEM BILANGAN BULAT

Pertemuan 2 Matriks, part 2

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

3 Langkah Determinan Matriks 3x3 Metode OBE

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks

MATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

BAB 4 : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Persamaan Linear Homogen 3P x 3V Metode OBE

METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 2) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 3) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

Trihastuti Agustinah

DIKTAT MATEMATIKA II

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

MATERI 8 MATRIKS. Contoh vektor kolom : Pengoperasian matriks dan vektor. Penjumlahan dan pengurangan matriks

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

TEKNIK INFORMATIKA FENI ANDRIANI

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

MATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.

Aljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

& & # = atau )!"* ( & ( ( (&

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

Invers Tergeneralisasi Matriks atas Z p

6 Sistem Persamaan Linear

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

Analisa Numerik. Matriks dan Komputasi

DETERMINAN. Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujursangkar (matriks kuadrat). Notasi determinan matriks A: Jika diketahui matriks A:

MATRIKS. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil/kompleks) yang disusun secara empat persegi panjang (menurut baris dan kolom)

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MATRIK dan RUANG VEKTOR

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

Diagonalisasi Matriks Segitiga Atas Ring komutatif Dengan Elemen Satuan

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

P2.1 Teori. Secara umum, matriks Amxn = Pada matriks A di atas a23 menyatakan elemen matriks A pada baris ke-2 dan kolom ke Jenis-Jenis Matriks

Banyaknya baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut, disebut ordo matriks

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Definisi : det(a) Permutasi himpunan integer {1, 2, 3,, n}:

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

Transkripsi:

INVERS MATRIKS Dalam menentukan solusi suatu SPL selama ini kita dihadapkan kepada bentuk matriks diperbesar dari SPL. Cara lain yang akan dikenalkan disini adalah dengan melakukan OBE pada matriks koefisien sehingga didapatkan bentuk matriks lain, dengan melakukan operasi pada matriks tersebut kita dapat menemukan solusi SPL. Sebelum kita membahas permasalahan tersebut, akan diberikan terlebih dahulu macam-macam matriks dan sifatnya. Matriks Bujur sangkar adalah suatu matriks dengan banyak baris sama dengan banyak kolom, dinotasikan dengan A n = ( a ij ) ; i = j = 1,2,3, n. Bilangan n merupakan bentuk pendek dari penulisan n x n yang merupakan ukuran matriks tersebut. Bila suatu elemen matriks bujur sangkar nomor baris sama dengan nomor kolom maka elemen tersebut dinamakan elemen diagonal utama, yaitu a ij, i = j. Matriks segitiga adalah matriks bujur sangkar dengan semua elemen dibawah atau di atas elemen diagonal utama sama dengan nol. Bila semua elemen di atas elemen diagonal utama sama dengan nol maka lebih dikenal dengan Matriks segitiga bawah, sedangkan sebaliknya dikenal dengan Matriks segitiga atas. Bila semua elemen di atas dan dibawah elemen diagonal utama sama dengan nol dinamakan Matriks diagonal. Keadaan khusus dari matriks diagonal dengan semua elemen diagonal utama sama dengan satu dinamakan Matriks Identitas, dinotasikan dengan I n, n = 1,2,3, Untuk lebih memperjelas diberikan beberapa matriks dan jenisnya. 3 0 0 0 1 2 2 0 0 A = B = C = I = 0 1 0 0 0 1 0 ; 0 1 3 ; 0 1 0 ; 0 0 1 0 4 2 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 1 Kempat matriks merupakan matriks bujur sangkar, secara khusus A matriks segitiga bawah dan B matriks segitiga atas. Sedang matriks C dan I merupakan matriks diagonal tetapi I dapat secara lebih khusus merupakan matriks identitas. Operasi aljabar pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan dan perkalian. Dua buah matriks atau lebih dapat dilakukan operasi penjumlahan atau pengurangan bila ukuran matriksnya sama. Sedangkan operasi perkalian dibedakan menjadi dua yaitu perkalian matriks dengan skalar ( bilangan riil ) dan perkalian matriks dengan matriks lain. Perkalian matriks dengan skalar k menghasilkan suatu matriks dengan ukuran sama dan semua elemen dikalikan dengan skalar k. Perkalian matriks dengan matriks lain, misal matriks A dikalikan di sebelah kiri matriks B, yakni AB dapat dilakukan bila banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B. Dari uraian tersebut dapat diberikan kesimpulan bahwa pada penjumlahan matriks berlaku sifat komutaif, asosiatif dan distributif. Sedang pada perkalian matriks dengan matriks tidak berlaku sifat komutatif. Untuk lebih memperjelas diberikan contoh berikut.

Diketahui matriks berikut : 1 0 2 1 2 1 2 0 2 A = 3 1 0 ; B = 0 3 ; C = 0 3 ; D = 0 3 3 2 4 1 0 2 1 2 1 Hitung : 1. B - 2 C + 2 D 2. B - 2 ( C - D ) 3. AB - AC 4. A ( B - C ) 1 2 1 2 0 2 1 2 1. 0 3 2 0 3 2 0 3 0 9 1 0 2 1 + 2 1 = 1 0 2. 3. 4. 1 2 1 2 0 2 1 2 0 3 2 0 3 0 3 0 9 = 1 0 2 1 2 1 1 0 1 0 2 1 2 1 0 2 1 2 6 6 = 3 1 0 0 3 3 1 0 0 3 0 9 3 2 4 1 0 3 2 4 2 1 12 16 1 0 2 1 2 1 2 6 6 3 1 0 0 3 0 3 = 0 9 3 2 4 1 0 2 1 12 16 Perkalian suatu dengan matriks identitas akan menghasilkan matriks itu sendiri. Hal ini memotivasi pengertian dari matriks berikut. Bila suatu matriks bujursangkar A dikalikan dengan matriks bujursangkar B menghasilkan matriks identitas, yaitu AB=BA=I maka dikatakan A merupakan invers B atau B merupakan invers A. Misal B merupakan invers dari A. Maka notasi yang digunakan B = A -1. Suatu matriks yang mempunyai invers dikatakan matriks invertibel ( dapat dibalik ). Sifat yang dapat diturunkan dari matriks invertibel yaitu bila dua buah matriks A dan B invertibel maka Hasilkalinya, AB juga invertibel, dan invers dari hasilkalinya merupakan perkalian invers-inversnya dalam urutan dibalik, ( AB ) -1 = B -1 A -1. Bila diambil B = A maka didapatkan hubungan ( A 2 ) -1 = ( A -1 ) 2. Secara umum untuk n bilangan bulat positif dapat ditunjukkan secara induktif berlaku : ( A n ) -1 = ( A -1 ) n. Dari matriks identitas bila dilakukan satu kali OBE akan didapatkan suatu matriks yang disebut matriks Elementer. Matriks elementer merupakan matriks invertibel. matriks elementer diberikan berikut.

1 0 0 2 0 0 1 0 0 E1 = E2 0 1 0 E 0 1 3 ; = ; = 0 0 1 0 0 1 1 3 0 0 1 Matriks E 1 didapatkan dari I 2 dengan OBE ( 2 b 1 ), matriks E 2 didapatkan dari I 3 dengan OBE ( -b 2 + b 3 ), matriks E 3 didapatkan dari I 4 dengan OBE ( 3 b 1 + b 4 ). Bila matriks A dilakukan sebanyak hingga OBE sehingga didapatkan matriks B maka dikatakan A ekivalen baris B atau B ekivalen baris A. Dari definisi tersebut dapat diturunkan suatu sifat, bila suatu matriks A ekivalen baris dengan I maka A merupakan matriks invertibel ( punya invers ). Hal ini menunjukkan bahwa dengan melakukan OBE pada A didapatkan matriks I dan dengan OBE yang sama pada matriks I didapatkan A -1. Untuk lebih memberikan gambaran dalam menentukan invers suatu matriks invertibel diberikan contoh berikut. Tentukan invers matriks berikut bila ada! 2 6 6 a. A = 2 7 6 2 7 7 b. B = 1 3 0 0 1 3 5 0 1 3 5 7 a. b. 2 6 6 1 0 0 2 7 6 0 1 0 2 7 7 0 0 1 1 0 0 7 2 0 3 7 2 0 3 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 = A 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 3 3 0 0 1 3 5 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 15 1 5 0 1 3 5 7 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 17 1 7 1 0 0 0 B 1 1 1 3 3 0 0 = 0 15 1 5 0 17 1 0 0 7 Misal diberikan SPL dengan n peubah dan n persamaan dengan A X = B. Maka SPL mempunyai solusi tunggal yang dapat dituliskan sebagai :

X = A -1 B Tentukan solusi SPL berikut : x + z = -2 y + z = 3 x + y = 0 SPL dapat dituliskan sebagai A X = B : 1 0 1 x 2 0 1 1 3 1 1 0 = y z 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 2 2 2 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 A = 2 2 2 Solusi : x 1 1 1 2 5 y z = 1 = 2 1 1 1 3 5 2 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 Soal latihan ( Nomor 1 sd 3 ) Tentukan invers matriks yang diberikan berikut bila ada : 1 3 0 1. A = 2 4 1 5 2 2 2 1 3 1 2. B = 1 0 1 1 0 2 1 0 0 1 2 3 1 3 1 5 3 2 7 0 4 2 3. C = 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 0 0 0 1 1 ( Nomor 4 dan 5 ) Tentukan solusi SPL berikut dengan mencari invers matriks koefisiennya terlebih dahulu. 4. x + y + z = 5

x + y - 4 z = 10-4 x + y + z = -1 5. -x - 2 y - 3 z = 0 w + x + 4 y + 4 z = 7 w + 3 x + 7 y + 9 z = 4 -w - 2 x - 4 y - 6 z = 6