EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

dokumen-dokumen yang mirip
UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

1. Proses Normalisasi

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Analisis Rangkaian Listrik

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

Debuging Program dengan EasyCase

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

Reduksi data gravitasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

untuk Kata Kunci : Fourier, DFT, FFT, Spektrum, Audio. (1)

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

Transkripsi:

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN ETODE DIALLEL Hruna Tanty athmatics & Statistics Dpartmnt, School of Computr Scinc, Binus Univrsity Jl. K. H. Syahdan No. 9 Palmrah Jakarta Barat 11480 hrunatanty@yahoo.com ABSTRACT Corn is on of th plants that popl us for food. Thrfor, to obtain a suprior maiz crop a rsarch is rquird. Th formation of hybrid maiz varitis can b cratd through a sris of crosss among ttua (th parnt plant). This rsarch is conductd for slcting ttua which can giv good rsults basd on tsting th gnral affinity and spcific affinity with Dialll analysis. Gnral affinity indicats th suitability lvl of an ldr for various crossing partnrs. Whil spcial affinity indicats a spcific lvl of suitability partnr. Th data of gnral affinity and spcific affinity tst is obtaind from th rsults of crossbrding xprimnts using svn ttuas. To hold a fastr and a mor accurat analysis in calculating th gnral affinity and affinity cross plants, w us a computr systm. Kywords: hybrid, Dialll analysis, gnral affinity, spcial affinity ABSTRAK Jagung adalah salah satu tanaman yang digunakan sbagai bahan pangan olh masyarakat. Olh karna itu, untuk mndapatkan tanaman jagung yang unggul prlu diadakan pnlitian. Pmbntukan varitas jagung hibrida dapat dihasilkan mlalui srangkaian prsilangan di antara ttua (induk). Pnlitian dilakukan untuk pmilihan ttua yang dapat mmbrikan hasil yang baik brdasarkan uji daya gabung umum dan daya gabung khusus dngan mtod analisis Dialll. Daya gabung umum mnunjukkan tingkat kssuaian suatu ttua trhadap brbagai pasangan prsilangan. Sdangkan daya gabung khusus mnunjukkan tingkat kssuaian pasangan yang spsifik. Data uji daya gabung umum dan khusus tlah dilakukan dari hasil prcobaan prsilangan yang mnggunakan 7 ttua. Untuk mmprcpat dan mnghasilkan analisis yang akurat dalam mnghitung daya gabung umum dan daya gabung khusus prsilangan tanaman digunakan sistm komputr. Kata kunci: hibrida, analisis Dialll, daya gabung umum, daya gabung khusus Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1099

PENDAHULUAN Indonsia mrupakan ngara yang brpnduduk padat dan sbagian kbutuhan pangannya dipnuhi mlalui budidaya prtanian. Salah satu hasil prtanian yang banyak digunakan sbagai makanan pokok olh masyarakat Indonsia adalah jagung. Untuk mnmukan suatu tanaman unggul, maka prlu dicari tknologi pningkatan produktivitas tanaman mlalui srangkaian pnlitian. Dalam pnlitian ini akan dianalisis hasil prsilangan tanaman jagung mlalui modl Dialll brbasis komputr untuk mnjawab prmasalahan: Apakah ada varitas jagung yang unggul brdasarkan Daya Gabung Umum dan Daya Gabung Khusus? Adapun tujuan pnlitian ini adalah: (1) mmprolh varitas jagung yang unggul dari hasil prsilangan tanaman jagung; (2) mmprcpat sistm prhitungan analisis data hasil pnlitian agar pnliti dapat mngambil kbijakan scara cpat dan tpat; (3) mndapatkan pasangan prsilangan jagung yang mnghasilkan varitas unggul. Tinjauan Pustaka Dskripsi Jagung Jagung mrupakan tanaman smusim dtrminan, dan satu siklus hidupnya dislsaikan dalam 80-150 hari. Paruh prtama dari siklus mrupakan tahap prtumbuhan vgtatif dan paruh kdua untuk prtumbuhan gnratif. Tanaman jagung trmasuk famili rumput-rumputan dari subfamili myada. Dua famili yang brdkatan dngan jagung adalah tosint dan tripsacum yang diduga mrupakan asal dari tanaman jagung. Tosint brasal dari ksiko dan Guatmala sbagai tumbuhan liar di darah prkbunan jagung. Jagung mmiliki akar srabut dngan tiga macam akar, yaitu (a) akar sminal, (b) akar advntif, (c) akar kait atau pnyangga. Akar sminal adalah akar yang brkmbang dari radikula dan mbrio. Akar advntif adalah akar yang smula brkmbang dari buku di ujung msokotil, kmudian st akar advntif brkmbang dari tiap buku scara brurutan dan trus k atas antara 7-10 buku, smuanya di bawah prmukaan tanah. Akar kait atau pnyangga adalah akar advntif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas prmukaan tanah. Prkmbangan akar jagung trgantung pada varitas, pngolahan tanah, fisik dan kimia tanah, kadaan air tanah, dan pmupukan. Tanaman jagung mmpunyai batang yang tidak brcabang, brbntuk silindris, dan trdiri atas sjumlah ruas dan buku ruas. Batang mmiliki tiga komponn jaringan utama, yaitu kulit (pidrmis), jaringan pmbuluh (vaskulr bundls), dan pusat batang (pith). Vaskulr bundls trtata dalam lingkaran konsntris dngan kpadatan bundls yang tinggi, lingkaran-lingkaran mnuju pricarp dkat pidrmis. Kpadatan bundls brkurang bgitu mndkati pusat batang. Konsntrasi vaskulr bundls yang tinggi di bawah pidrmis mnybabkan batang tahan rbah. Daun trdiri atas hlaian daun, ligula, dan plpah daun yang rat mlkat pada batang. Jumlah daun sama dngan buku batang. Jumlah daun umumnya brkisar antara 10-18 hlai. Tanaman jagung di darah tropis mmpunyai jumlah daun rlatif lbih banyak dibanding di darah briklim sdang (Paliwal, 2000). Lbar hlai daun dikatgorikan mulai dari sangat smpit (<5cm), smpit (5,1-7 cm), sdang (7,1.-9 cm), lbar (9,1-11 cm), hingga sangat lbar (>11cm). Bntuk ujung daun brbda, yaitu runcing, runcing agak bulat, bulat agak tumpul, dan tumpul. Brdasarkan ltak posisi daun trdapat dua tip daun jagung, yaitu tgak (rrct) dan mnggantung (pndant). Jagung disbut juga tanaman brumah satu karna bunga jantan dan btinanya trdapat dalam satu tanaman. Bunga btina, tongkol, muncul dari aksila tajuk. Bunga jantan brkmbang dari titik tumbuh apikal di ujung tanaman. Rambut jagung (silk) adalah pmanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dngan panjang hingga 30.5 cm atau lbih shingga kluar dari ujung klobot. Panjang rambut jagung brgantung pada panjang tongkol dan klobot. 1100 ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011: 1099-1106

Pnyrbukan pada jagung trjadi bila srbuk sari dan bunga jantan mnmpl pada rambut tongkol. Hampir 95% dari prsarian trsbut brasal dari srbuk tanaman lain, dan hanya 5% yang brasal dari srbuk tanaman sndiri. Olh karna itu, tanaman jagung disbut tanaman brsari silang, dimana sbagian bsar dari srbuk sari brasal dari tanaman lain. Trlpasnya srbuk sari brlangsung 3-6 hari, brgantung pada varitas, suhu, dan klmbaban. Pnyrbukan slsai dalam 24-36 jam dan biji mulai trbntuk ssudah 10-15 hari. Stlah pnyrbukan, warna rambut tongkol brubah mnjadi coklat dan kmudian kring. Tanaman jagung mmpunyai satu atau dua tongkol, trgantung varitas. Tongkol jagung yang trltak pada bagian atas umumnya lbih dahulu trbntuk dan lbih bsar dibanding yang trltak pada bagian bawah. Stiap tongkol trdiri atas 10-16 baris biji yang jumlahnya slalu gnap. Biji jagung trdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pricarp, brupa lapisan luar yang tipis, brfungsi mncgah mbrio dari organism pganggu dan khilangan air. (b) ndosprm, sbagai cadangan makanan, mncapai 75% dari bobot biji yang mngandung 90% pati dan 10% protin, minral, minyak, dan lainnya; dan (c) mbrio (lmbaga), sbagai miniatur tanaman yang trdiri atas plamul, akar radikal, scutlum, dan koloptil (Hardman and Gunsolus, 1998). Pmbntukan Varitas Jagung Hibrida Tanaman jagung mmpunyai komposisi gntik yang sangat dinamis karna cara pnyrbukan bunganya mnyilang. Varitas hibrida mrupakan gnrasi prtama hasil prsilangan antara ttua brupa galur inbrida. Varitas hibrida dapat dibntuk pada tanaman mnyrbuk sndiri maupun mnyrbuk silang. Pada awal pnggunaan jagung hibrida, varitas yang dilpas adalah hibrida silang puncak ganda, namun skarang lbih banyak hibrida silang tunggal. Varitas hibrida mrupakan gnrasi prtama (F1) hasil prsilangan antara ttua brupa galur inbrida atau varitas brsari bbas yang brbda gnotyp. Hal yang prlu dilakukan dalam pmuliaan varitas hibrida adalah pmbuatan galur inbrida, yakni galur ttua yang homozigot mlalui silang dalam (inbrding) pada tanaman mnyrbuk silang. Dalam pmbuatan varitas hibrida dua galur yang homozigot disilangkan dan diprolh gnrasi F1 yang htrozigot, kmudian ditanam sbagai varitas hibrida. Trdapat tiga langkah dalam pmbntukan varitas hibrida: (1) mmbntuk galur inbrida, scara normal dngan mlakukan bbrapa gnrasi silang dalam (inbrding) pada spcis tanaman mnyrbuk silang; (2) mnilai galur inbrd brdasarkan uji daya gabung umum dan daya gabung khusus untuk mnntukan kombinasi-kombinasi varitas hibrida; (3) mnyilangkan pasangan galur murni yang tidak brkrabat untuk mmbntuk varitas hibrida F1. Trdapat bbrapa jnis jagung hibrida, yaitu silang puncak, silang tunggal, dan silang ganda. Hibrida silang ganda mmiliki hasil lbih rndah dan fnotip tanaman kurang sragam dibandingkan dngan silang tunggal. Hibrida silang tunggal mmiliki hasil dan daya adaptasi lingkungan yang tinggi. Hibrida silang tiga jalur dan modifikasi silang tunggal lbih banyak dipasarkan. Untuk mmbuat silang ganda diprlukan dua hibrida silang tunggal dari mpat galur inbrida yang brbda dan hasilnya tinggi. Untuk pmbntukan hibrida silang tiga jalur diprlukan satu hibrida silang tunggal dan satu inbrida. Rancangan Acak Klompok Lngkap Rancangan acak klompok lngkap mrupakan salah satu rancangan prcobaan yang paling luas digunakan dalam pnlitian prtanian. Kadang-kadang mungkin untuk mmbuat asumsi bahwa tidak ada prbdaan rciprocals (prsilangan kbalikannya). Di dalam bbrapa kasus tidak akan Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1101

diprlukan untuk mmbuat prsilangan rciprocals. Kmudian ttua dan 1 st dari F1 dianalisis. Dngan n ttua (induk), total masukkan untuk dianalisis di dalam mtod ini adalah {n(n+1)}/2 Ada bbrapa langkah yang dilakukan di mtod ini mnurut Singh dan Chaudhary (1979). Prtama, mnganalisis prbdaan nyata dari gnotip, dngan cara mnghitung jumlah kuadrat dan mmbuat anova. Pnting untuk diingat bahwa untuk stiap ulangan trdapat satu pngamatan. Ini mnunjukkan bahwa variabl total bisa diklompokkan k dalam komponn sprti ulangan, prlakuan, dan ror. Langkah-langkah untuk mnduga jumlah kuadrat yaitu sprti mmbuat anova di dalam rancangan acak klompok lngkap. Kdua, mmbuat analisis daya gabung dngan mnduga jumlah kuadrat. Hitung jumlah kuadrat daya gabung umum dngan 1 ( ) 2 4 Y.. i. Yii Y (Gca)= n 2 + + n Rancangan Acak Klompok Lngkap Rancangan acak klompok lngkap mrupakan salah satu rancangan prcobaan yang paling luas digunakan dalam pnlitian prtanian. Kadang-kadang mungkin untuk mmbuat asumsi bahwa tidak ada prbdaan rciprocals (prsilangan kbalikannya). Di dalam bbrapa kasus tidak akan diprlukan untuk mmbuat prsilangan rciprocals. Kmudian ttua dan 1 st dari F1 dianalisis. Dngan n ttua (induk), total masukkan untuk dianalisis di dalam mtod ini adalah {n(n+1)}/2 Ada bbrapa langkah yang dilakukan di mtod ini mnurut Singh dan Chaudhary (1979). Prtama, mnganalisis prbdaan nyata dari gnotip, dngan cara mnghitung jumlah kuadrat dan mmbuat anova. Pnting untuk diingat bahwa untuk stiap ulangan trdapat satu pngamatan. Ini mnunjukkan bahwa variabl total bisa diklompokkan k dalam komponn sprti ulangan, prlakuan, dan ror. Langkah-langkah untuk mnduga jumlah kuadrat yaitu sprti mmbuat anova di dalam rancangan acak klompok lngkap. Kdua, mmbuat analisis daya gabung dngan mnduga jumlah kuadrat. Hitung jumlah kuadrat daya gabung umum dngan 1 ( ) 2 4 Y.. i. Yii Y (Gca)= n 2 + + n Kmudian hitung jumlah kuadrat daya gabung khusus dngan 2 1 2 2 2 (Sca) = Y ( Y. + Y ) + Y.. ij n+ 2 i iii ( n+ 1)( n+ 2) Slanjutnya, hitung jumlah kuadrat galat dngan galat = S.S galat/ r Tabl 1 Anova Gca dan Sca Sumbr (Sourc) Db (df) Varians (Varianc) Fhitung DGU (GCA) n-1 g g / DGK (SCA) n(n-1)/2 / s s 1102 ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011: 1099-1106

Galat (Error) (r-1)(1/2 n(n+1)-1) F hitung = g / mngikuti sbaran F dngan drajat bbas pmbilang sbsar n-1 dan drajat bbas pnybut sbsar (t-1)(r-1). Jika nilai F hitung lbih bsar dari F α,db1,db2 maka hipotsis nol ditolak dan brlaku sbaliknya. F hitung = s / mngikuti sbaran F dngan drajat bbas pmbilang sbsar r-1 dan drajat bbas pnybut sbsar (t-1)(r-1). Jika nilai F hitung lbih bsar dari F α,db1,db2 maka hipotsis nol ditolak dan brlaku sbaliknya. Ktiga, mnduga fk daya gabung umum dan daya gabung khusus. 1 2 Efk Daya gabung umum = g n = ( Yi. Yii) Y.. n 2 + + n Efk daya gabung umum mnunjukkan tingkat kssuaian suatu ttua trhadap brbagai pasangan prsilangan. 1 2 Efk daya gabung khusus = S = Y ( Y. + Y + Y. + Y ) + Y ij ij.. n+ 2 i ii j ij ( n+ 1)( n+ 2) Efk daya gabung khusus mnunjukkan tingkat kssuaian pasangan yang spsifik. ETODE Data yang dikumpulkan adalah data prtumbuhan dan hasil biji dari prsilangan jagung dari 7 ttua. Data yang dikumpulkan jnis yaitu bobot 200 butir, tinggi tanaman, umur bunga jantan, umur bunga btina, hasil jagung, dan umur pann. Data dikumpulkan dari prcobaan yang dilaksanakan di lapang di Bogor. Prcobaan dilaksanakan dalam rancangan acak klompok dngan 28 prlakuan dalam 3 ulangan. Tknik analisis data yang digunakan untuk mlihat tanaman jagung manakah yang mnghasilkan prsilangan trbaik adalah analisis Dialll. Data-data yang didapat dari obsrvasi lapangan kmudian diolah dan disusun sdmikian rupa, shingga didapat hasil rata-ratanya. Stlah didapat hasil rata-ratanya kmudian mncari Anova stiap data prsilangan jagung yang mnggunakan prinsip rancangan acak klompok. Dilanjutkan dngan mnghitung Anova daya gabung umum dan daya gabung khusus, dan kmudian mnduga fk daya gabung umum dan daya gabung khususnya. HASIL DAN PEBAHASAN Data Karaktristik Tanaman Jagung Hasil Prsilangan Data yang tlah brhasil dikumpulkan olh pnulis di BB BIOGEN diprolh hasil prsilangan antara 7 jnis tanaman jagung dalam hal umur pann, hasil jagung, umur bunga btina, umur bunga jantan, tinggi tanaman, dan bobot 200 butir yang diulang sbanyak 3 klompok (Tabl 2). Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1103

Tabl 2. Rata-Rata Karaktristik Tanaman Jagung Hasil Prsilangan Ttua Ttua Bobot 200 Tinggi Umur Bunga Umur Bunga Hasil Umur Jantan Btina Butir tanaman Jantan Btina jagung Pann A A 54.00 119.47 59.67 62.67 0.49 93.00 B A 62.67 148.53 66.00 68.67 1.92 106.00 C A 62.67 153.67 68.00 71.67 2.15 105.00 D A 69.33 165.73 68.00 72.33 2.02 106.00 E A 67.33 152.27 68.00 75.00 2.05 106.00 F A 69.33 157.13 70.00 74.33 1.69 107.00 G A 68.00 130.67 68.00 71.00 1.82 106.00 B B 50.67 119.13 55.00 57.33 0.62 86.67 C B 71.33 146.67 62.00 64.33 2.40 99.67 D B 70.00 154.20 66.33 71.67 2.20 106.00 E B 65.33 145.80 68.33 72.67 1.93 106.00 F B 64.00 144.03 64.33 67.33 1.37 104.00 G B 68.67 137.00 67.00 70.33 1.59 105.00 C C 49.33 88.27 53.33 55.67 0.29 86.67 D C 65.33 134.87 66.00 69.33 1.85 106.00 E C 60.67 135.57 65.00 68.33 1.94 104.67 F C 78.00 157.27 69.67 73.00 1.59 109.33 G C 61.33 132.53 63.67 66.00 1.78 102.00 D D 56.00 123.80 53.33 55.33 0.66 90.00 E D 57.33 146.47 67.00 71.33 0.95 103.67 F D 68.00 129.07 65.00 68.00 1.75 102.67 G D 56.00 125.13 66.67 70.67 1.27 104.67 E E 46.67 132.87 53.67 56.00 0.68 87.67 F E 64.67 148.17 64.33 69.33 1.83 104.00 G E 60.00 131.40 65.00 68.00 1.69 105.00 F F 55.33 163.87 53.00 55.00 0.51 93.00 G F 70.00 142.53 67.00 70.67 1.50 103.67 G G 59.33 129.73 54.33 57.00 1.13 93.00 Dari Tabl 2 dinyatakan bahwa: (1) rata-rata trbsar data bobot 200 butir dari prsilangan jagung yaitu 78 gram yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan Fdngan ttua btina C. Ratarata trkcil data itu yaitu 46.67 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan E dngan ttua btina E; (2) rata-rata trbsar data tinggi tanaman dari prsilangan jagung yaitu 165.73 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan D dngan ttua btina A. Rata-rata trkcil data itu yaitu 88.27 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina C; (3) Rata-rata trbsar data umur bunga jantan dari prsilangan jagung yaitu 70 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina A. Rata-rata trkcil data itu yaitu 53 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina F; (4) rata-rata trbsar data umur bunga btina butir dari prsilangan jagung yaitu 75 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan E dngan ttua btina A. Rata-rata trkcil data itu yaitu 55 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina F; (5) rata-rata trbsar data hasil jagung dari prsilangan jagung yaitu 2.4 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina B. Rata-rata trkcil data itu yaitu 0.29 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina C; (6) rata-rata trbsar data umur pann dari prsilangan jagung yaitu 109.33 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina C. Rata-rata trkcil data itu yaitu 86.67 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan B dngan ttua btina B dan dari prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina C. Anova Efk Daya Gabung Umum Dan Daya Gabung Khusus Brikut data anova daya gabung umum dan daya gabung khusus (Tabl 3). 1104 ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011: 1099-1106

Tabl 3 Anova Gca Dan Sca Bobot 200 Butir Sourc d.f. JK..S. F Gca 6 185,47 30,91 1,30 Sca 21 1303,47 62,07 2,61 Error 54 1283,78 23,77 Total 81 2772.71 Dari Tabl 3 dinyatakan sbagai brikut: Prtama, Fhitung Gca = 1.30 dari bobot 200 butir lbih kcil dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan tidak ada prbdaan daya gabung umum di antara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 2.61 dari bobot 200 butir lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = 1.754 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Kdua, Fhitung Gca =10.14 dari tinggi tanaman lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum diantara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 7.10 tinggi tanaman; lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = 1.754, shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Ktiga, F hitung Gca = 3 umur bunga jantan lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum diantara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 13.37 umur bunga jantan lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = 1.754 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus di antara prsilangan ttua. Kmpat, F hitung Gca = 3.89 umur bunga btina lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum di antara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 14.10 umur bunga btina lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = 1.754 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Klima, F hitung Gca = 1.36 hasil jagung lbih kcil dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan tidak ada prbdaan daya gabung umum diantara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 11.06 hasil jagung lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = 1.754 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Knam, F hitung Gca = 3.37 umur pann lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum di antara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 25.80 hasil jagung lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = 1.754 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. PENUTUP Ksimpulan Dari hasil pmbahasan hasil prsilangan tanaman jagung yang mliputi bobot 200 butir, tinggi tanaman, umur bunga jantan, umur bunga btina, hasil jagung, dan umur pann dngan mtod dialll pada dapat disimpulkan sbagai brikut: Prtama, data bobot 200 butir tanaman jagung mnunjukkan ttua F mmiliki Daya gabung umum (Gca) yang trbsar, dan gca yang trkcil didapat dari ttua E. Daya gabung khusus (Sca) Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1105

trbsar didapat dari prsilangan ttua 2 dngan 6, dan Sca yang trkcil dari hasil prsilangan ttua B dngan D. Kdua, dari data hasil prsilangan tinggi tanaman jagung, Gca yang trbsar adalah dari ttua F, dan gca yang trkcil yang didapat dari ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua A dngan C, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua D dngan E. Ktiga, data umur bunga jantan tanaman jagung mnyatakan bahwa Gca yang trbsar adalah yang didapat dari ttua A, dan Gca yang trkcil adalah yang didapat dari ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua B dngan F, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua E dngan G. Kmpat, Gca umur bunga btina tanaman jagung trbsar didapat dari ttua A, dan Gca yang trkcil didapat dari ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua B dngan C, dan Sca yang trkcil yang didapat dari hasil prsilangan ttua D dngan F. Klima, hasil biji tanaman jagung yang diprolh dari ttua A dan B mmiliki Gca trbsar dan yang trkcil dari ttua F. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua C dngan D, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua E dngan G. Knam, Gca umur pann tanaman jagung trbsar didapat dari ttua A, dan Gca yang trkcil didapat dari ttua B dan ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua B dngan F, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua D dngan E. Saran Di bawah ini adalah bbrapa saran untuk pngmbangan slanjutnya: (1) brdasarkan nilai daya gabung umum, untuk kprluan prsilangan dapat mnggunakan ttua 6 untuk karaktr bobot 200 butir dan tinggi tanaman; (2) apabila karaktr umum brbunga btina dan jantan juga umur pann mnjadi prhatian utama, ttua 1 dapat digunakan sbagai salah satu induk dari prsilangan; (3) untuk karaktr hasil jagung, ttua 1 dan 2 dapat digunakan sbagai induk prsilangan. DAFTAR PUSTAKA Hardman, L. L. & Gunsolus, J. L. (1998). Corn Growth and Dvlopmnt & anagmnt Information for Rplant Dcisions. N Extnsion Srvic. innsota: Univrsity of innsota. Paliwal, R. L. (2000). Tropical aiz orphology. Tropical aiz Improvmnt and Production, p.13-20. Rom: Food and Agricultur Organization of th Unitd Nations. Singh, R. K. & Chaudhary, B. D. (1979). Biomtrical thods in Quantitativ Gntic Analysis, (2 nd d.). Nw Dlhi: Kalyani. 1106 ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011: 1099-1106