Defenisi 15 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari Nang contoh a. (Grimmett dan Stirzaker 2001)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

LAMPIRAN. Kajadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang contoh Ω. (Grimmett dan Stirzaker, 2001) Definisi A.3 (Medan-σ)

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIFAT-SIFAT STATISTIKA TIKA ORDE-2 FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR DAN MODIFIKASINYA NENENG MILA MARLIANA

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

ABSTRACT JOKO DWI SURAWU. Keywords:

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN BANDWIDTH OPTIMAL PADA PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK SURASNO

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN N PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak

BAB II LANDASAN TEORI

STK 203 TEORI STATISTIKA I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

PENDUGAAN KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK FUNGSI PERIODIK KALI TREN LINEAR SUATU PROSES POISSON NON-HOMOGEN WENTI ISMAYULIA

Tipe Peubah Acak. Diskret. Kontinu

Pengantar Proses Stokastik

MINGGU KE-6 VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSINYA

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak

Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

TINJAUAN PUSTAKA. ruang sampel dan dilambangkan dengan huruf S. Ruang sampel beranggotakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak

(T.8) SEBARAN ATIMTOTIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

STATISTIK PERTEMUAN VI

Pengantar Proses Stokastik

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI ( ) =

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR. Oleh: LIA NURLIANA

II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

Pengantar Proses Stokastik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL NONPARAMETRIK RONI WIJAYA

DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

pada Definisi 2.28 ada dan nilainya sama dengan ( ) ( ) Untuk memperoleh hasil di atas, ruas kiri persamaan (25) ditulis sebagai berikut ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5

PENDUGAAN FUNGSI NILAI HARAPAN PADA PROSES POISSON PERIODIK MAJEMUK DENGAN TREN LINEAR BONNO ANDRI WIBOWO

PENDUGAAN KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK FUNGSI PERIODIK KALI TREN FUNGSI PANGKAT PROSES POISSON NON-HOMOGEN WINDIANI ERLIANA

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

II.TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik pendugaan distribusi

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

MA5032 ANALISIS REAL

STK 203 TEORI STATISTIKA I

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Pengantar Statistika Matematik(a)

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

MINGGU KE-11 HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

PENDUGAAN FUNGSI NILAI HARAPAN PADA PROSES POISSON PERIODIK MAJEMUK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT INTAN FITRIA SARI

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan penduga parameter dari distribusi G3F dan karakteristik dari

MA3231 Analisis Real

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

BAB V KEKONVERGENAN BARISAN PADA DAN KETERKAITAN DENGAN. Pada subbab 4.1 telah dibahas beberapa sifat dasar yang berlaku pada koleksi

HANDOUT PERKULIAHAN. Pertemuan Ke : 3 : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Transkripsi:

Lampiran: Beberapa Definisi dan Lema Teknis Ruang contoh, kejadian dan peluang Berbagai macam pengamatan diperoleh melalui penggulangan percobaan yang dilakukan dalam kondisi yang sama. Dalarn banyak kasus, hasil percobaan tersebut bergantung pada faktor kebetulan dan tidak dapat diprediksi dengan tepat. Tetapi, kita bisa mengetahui semua kemungkinan hasil untuk setiap percobaan. Definisi 14 (Ruang contoh) Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan acak, dan dinotasikan dengan 0. (~rimmett dan Stirzaker 2001) Defenisi 15 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari Nang contoh a. Definisi 16 (Kejadian lepas) Kejadian A dan B disebut saling lepas jika irisan dari keduanya adalah hiipunan kosong (0). Definisi 17 (Medan-u) Medan-g adalah suatu himpunan T yang anggotanya terdiri atas hipunan bagian Nang contoh a, yang memenuhi syarat berikut : 1. 0E T. 2. Jika A E T, maka AC E T. 3. Jika A1,A2,... E T maka U gl Ai E T.

Misalkan R=R (himpunan bilangan nyata) dan 7 adalah himpunan dari semua selang terbuka di R Jika 23 C T sehingga 23 adalah Medan-a, maka 23 disebut Medan Borel yang anggotanya disebut himpunan Borel. Definisi 18 (Ukuran peluang) Misalkan fi adalah ruang contoh suatu percobaan dan 7 adalah Medan-u pads R. Suatu fungsi P yang mernetakan unsur -unsur T ke himpunan bilangan nyata R, atau P: T + R disebut ukuran peluang jika : I. P tak negatif, yaitu untuk setiap A E F, P(A) 2 0. 2. Bersifat aditif tak hingga, yaitu jika A1,A2,... E T dengan A, nak = 0, j # k maka P(U,",l An) = C&=, P(An). 3. P bemorma satu, yaitu P(R) = 1. Pasangan (n,t, P) disebut ruang peluang atau ruang probabilitas. Definisi 19 (Kejadian saling bebas) Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika: P(A n B) = P(A)P(B). Secara umum himpunan kejadian (Ai; i E I) dikatakan saling bebas jika : untuk setiap himpunan bagian Jdari I. Peubah acak dan fungsi sebaran Defioisi 20 (Peubah acak) Misalkan adalah ruang contoh dari suatu percobaan acak. Fungsi X yang ~erdefinisi pada a yang memetakan setiap unsur E ke satu dan hanya satu bilangan real X(U) = x disebut peubah acak. (Hogg et ~1.2005)

Ruang dari Xadalah himpunan bagian bilangan real d= {x:x = X(o), o E a). Peubah acak dinotasikan dengan huruf kapital, misalkan X, Y, Z. Sedangkan nilai peubah acak dinotasikan dengan huruf kecil seperti x, y, z. Setiap peubah acak memiliki fungsi sebaran. Definisi 21 ( Fungsi sebaran) Misalkan X adalah peubah acak dengan ruang d dan kejadian A = (-m, x] c d maka peluang dari kejadian A adalah px(a) = P(X I x) = Fx(x). Fungsi Fx disebut fungsi sebaran dari peubah acakx. (Hogg el al. 2005) Definisi 22 (Peubah acak diskret) Suatu peubah acak disebut peubah acak diskret jika semua himpunan nilai dari peubah acak tersebut merupakan himpunan tercacah. Definisi 23 (Fuugsi massa peluang) Fungsi massa peluang dari peubah acak diskret Xadalah fungsi p: R -t [0,1] yang diberikan oleh: px(x) = P(X = x). Definisi 24 (Peubah acak Poisson) Suatu peubah acak Xdisebut peubah acak Poisson dengan parameter l, h> 0, jika fungsi massa peluangnya diberikan oleh (Ross 2007)

Lema 6 (Jumlah peubah acakpoisson) Misalkan X dan Y adalah peubah acak yang saling bebas dan memiliii sebaran Poisson dengan parameter berturut - turut I= dan 1,. Maka X+Ymemiliki sebaran Poisson dengan parameter hl+h2. (Taylor dan Karlin 1984) Bukti: lihat Taylor dan Karlin (1984). Nilai harapan, ragam dan momen Definisi 25 (Nilai harapan) Misalkan Xadalah peubah acak diskret dengan fungsi massa peluang px(x). Nilai harapan dari X, dinotasikan dengan E(X), adalah jika jumlah di atas konvergen mutlak. Definisi 26 (Ragam) Misalkan X adalah peubah acak diskret dengan fungsi massa peluang px(x) dan nilai harapan E(X). Maka ragam dari X, dinotasikan dengan Varm atau a:, adalah Definisi 27 (Covarian) Misalkan X dan Y adalah peubah acak, covariance dari X dan Y didefmisikan sebagai Cov(X, Y) = E[(X - E(x))(Y - E(Y))].

Definisi 28 (Fungsi indikator) - Misalkan A adalah suatu kejadian. Fungsi indikator dari A adalah suatu fungsi IA: fl {0,1}, yang diberikan oleh: 1, jika w E A 0, jika w E AC. Dengan fungsi indikator kita dapat menyatakan ha1 berikut : EIA = P(A). (Grimmet dan Stirzaker 200 1) Kekonvergenan peubah acak Terdapat beberapa cam untuk menginterpretasikan pernyataan kekonvergenan barisan peubah acak, Xn + X untuk n -t w. Definisi 29 (Kekonvergenan dalarn peluang) Misalkan Xl,X2,..., X adalah barisan peubah acak pada suatu ruang peluang (Q,F, P). Barisan peubah acak Xn dikatakan konvergen dalam peluang ke X, dinotasikan Xn 5 X, jika untuk setiap s > 0 berlaku P(IXn - XI > e) + 0, untuk n + w. (Grimmett dan Stiaaker 2001) Penduga dan sifat - sifatuya Definisi 30 (Statistik) Statistik adalah suatu fungsi dari satu atau lebih peubah acak yang tidak tergantung pada satu atau bebempa parameter yang nilainya tidak diketahui. Definisi 31 (Penduga) Misalkan XI, Xz,..., Xn adalah contoh acak. Suatu statistik U(Xi, X,,...,Xn) yang digunakan untuk menduga fungsi parameter g(b), diiatakan sebagai penduga (estin~ator) bagi db), dilambangkan oleh &(B).

Bilamana nilai Xl = xl, X2 = x,,..., Xn = x,, disebut sebagai dugaan (estimate) bagi g(0). maka nilai U(Xl, X2,..., Xn) Definisi 32 (Penduga tak bias) (i) Suatu penduga yang nilai harapannya sarna dengan parameter g(o), yaitu E[U(Xl,X2,..., Xn)]=g(0) disebut penduga tak bias bagi parameter g(0). Jika sebaliknya, penduga di atas disebut berbias. (ii) Jika lim, EIU(Xl, X2,...,X,)] = g(o), maka U(Xl,X2,...,X,) disebut penduga tak bias asimtotik bagi g(0). (Hogg et at. 2005) Definisi 33 (Penduga Konsisten) Suatu penduga yang konvergen dalam peluang ke parameter g(0), disebut penduga konsisten bagi g(0). Definisi 34 (MSE suatu penduga) Mean Square Error (MSE) dari suatu penduga U bagi parameter g(0), didefinisikan sebagai: MSE(U) = E(U - g(0))2 = (Bias(U))' + Var(U), dengan Bias (U) = EU - g(0). (Cassela dan Berger 1990) Definisi 35 (Fungsi terintegralkan lokal) Fungsi intensitas h disebut terintegralkan lokal, jika untuk sembarang himpunan Bore1 terbatas B kita peroleh p(~) = h(s)ds m. (Dudley 1989)

Definisi 36 (0 (.) ) Simbol 'big-oh' ini merupakan cara untuk membandingkan besamya dua fungsi u(x) dan v(x) dengan x menuju suatu limit L. Notasi u(x) = O (v(x)), x -, L, menyatakan bahwa 1 ~ f. terbatas, l untuk x + L. Definisi 37 (o(.)) Simbol 'little-oh' ini merupakan cara untuk membandingkan besarnya dua fungsi u(x) dan v(x) dengan x menuju suatu limit L. Notasi u(x)=o(v(x)), x -+ L, menyatakan bahwa pg1 -+ 0, untuk x + L (Sertling 1980) Dengan menggunakan Definisi 23 dan 24 kita peroleh ha1 berikut: a. Suatu barisan bilangan nyata {a,) disebut terbatas dan ditulis a,= O(1) untuk n + m, jika ada bilangan terhiigga A dan B sehingga B < a, <A untuk semua bilangan asli n. b. Suatu barisan { b,) yang konvergen ke nol, untuk n + m, dapat ditulis b,,=o(l), untuk n + a. (Purcell dan Varberg 1998) Definisi 38 (Titik Lebesgue) Kita katakan s adalah titik Lebesgue dari fungsi jika berlaku 1im2 J ( s + x) - ( s ) dx = O. h-ro2h -h (Wheeden dan Zygmund 1977) Lema 7 (Formula Young dari Teorema Taylor) Misalkan g memiliki turunan ke-n yang berhingga pada suatu titikx. Maka untuk y + x. (Serfling 1980)

Bukti: lihat Serfling (1980). Lema 8 (Pertidaksarnaan Chebyshev) Jika Xadalah peubah acak dengan nilai harapan p dan ragam a2, maka untuk setiap k>o, Bukti : lihat Ross (2007). (Ross 2007) LEma 9 (Ketaksamaan Cauchy-Schwarz) Jika Xdan Y adalah peubah acak dengan momen kedua terbatas maka E[XY] 5 Jm, dan akan bemilai ' sama dengan' jika dan hanya jika P(X = 0) = 1 atau P(Y = ay) = 1 untuk suatu konstanta a. Bukti : lihat Helms (1996) (Helms 1996)