MODEL MODEL LEBIH RUMIT

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

BAB 2 LANDASAN TEORI

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

Analisis Regresi 1. Model-model Regresi yang Lebih Lanjut. Pokok Bahasan : Itasia & Y Angraini Dep. STK FMIPA-IPB

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

Bab 2 LANDASAN TEORI

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Plot jenis pengamatan pencilan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Tugas individu.

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

TINJAUAN PUSTAKA. Model Regresi Linier Ganda

Bab 2 LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

Analisis Regresi Nonlinear (I)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal ini sangat membantu dalam proses pembuktian sifat-sifat dan perhitungan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

TINJAUAN PUSTAKA Pemilihan Peubah Gizi Buruk

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

Ujian Tengah Semester

F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI

BAB III METODE RECURSIVE LEAST SQUARE. Pada bab ini akan dikemukakan secara rinci apa yang menjadi inti

Bab 2 LANDASAN TEORI

6 Departemen Statistika FMIPA IPB

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

Sistem Bilangan Ri l

TINJAUAN PUSTAKA. Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai

Minggu 11. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS STATISTIKA UNTUK SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Peranan dari Pemilihan Level sebagai Referensi pada Variabel Bebas Bertipe Kategori terhadap Derajat Multikolinieritas dalam Model Regresi Linier

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB 2 LANDASAN TEORI

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 10 Maret 2010

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

Perhatikan model matematika berikut ini. dapat dibuat tabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

Sistem Bilangan Riil

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

MODUL 11 FUNGSI EKSPONENSIAL & LOGARITMA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

PEMBAHASAN UN 2009/2010


BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

BAB 2 LANDASAN TEORI

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. level, model regresi tiga level, penduga koefisien korelasi intraclass, pendugaan

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut:

Transkripsi:

08/0/06 MODEL MODEL LEBIH RUMIT Di susun oleh Nurul Hani Ulvatunnisa Kanthi Wulandari Sri Siska Wirdaniyati Kamal Adyasa Unib Sedya Pramuji

08/0/06 Model Polinom Berbagai Ordo Model Yang Melibatkan Transformasi Selain Pangkat Bulat Famili Transformasi Penggunaan Variabel Dummy dalam Regresi Berganda Pemusatan dan Penyekalaan; Regresi Dalam Bentuk Korelasi Polinom Ortogonal Pentransformasian Matriks X Untuk Memperoleh Kolom-kolom Ortogona Analisis Regresi Untuk Data Ringkasan 5. Model Polinom Berbagai Ordo Model Ordo-Pertama Jika p = k dan Z j X j, diperoleh model ordo-pertama dengan k peubah peramal : Y X X... 0 X k k Model Ordo_Kedua Jika p, Z X, Z X, Z3 X, Z4 X, Z5 XX, 3, 4, Diperoleh model ordo-kedua dengan dua peubah peramal : 5 dan Y 0 X X X X XX Model Ordo-Ketiga Jika p = 9 dan identifikasi yang tepat dilakukan terhadap dan diperoleh model ordo-ketiga dengan dua peubah peramal : 3 Y 0 X X X X XX X X X X XX X 5 Zi 3

08/0/06 Transformasi Jika model ordo-kedua tidak memadai, model ordo-ketiga dapat dicoba. Namun sebaiknya tidak membiasakan menambahkan suku-suku berordo lebih tinggi. 5. Model Yang Melibatkan Transformasi Selain Pangkat Bulat Model Umum : Y Z Z... 0 Z p p. Model yang Diperoleh Melalui Transformasi terhadap Xj saja Transformasi Resiprokal Dengan mengambil p, Z / X, Z / X, maka diperoleh model : Y / X ) (/ ) Transformasi Logaritma Dengan mengambil p, Z ln X, Z ln X, maka diperoleh model : Y 0 ln X ln X 0 ( X 3

08/0/06 Transformasi Akar / / Misalnya : Y 0 X X Tujuan transormasi semacam ini adalah agar kita dapat menggunakan model regresi yang bentuknya sederhana dalam peubah yang ditransformasi, bukan model yang jauh lebih rumit dalam peubah asalnya.. Model Nonlinear Yang secara Instrinsik Linear Jika suatu model adalah linear instrinsik, maka model ini dapat dinyatakan melalui transformasi yang tepat terhadap peubahnya ke dalam model linear baku. Model Eksponensial 0 X X Y e. Dengan melogaritmakan kedua ruas persamaan, maka diperoleh : lny 0 X X ln Model Resiprokal Y 0 X X Dengan membalik persamaan itu maka akan diperoleh 0 X X Y Model Eksponensial yang lebih rumit Y 0 X X e Dengan membalik dan mengurangi, dan kemudian melogaritmakan (dengan basis e) kedua ruas itu maka diperoleh ln 0 X X Y Tujuan transformasi teriterasi terhadap peubah tidak bebas untuk mengubah model nonlinear yang rumit menjadi model linear 4

08/0/06 5.3 Famili Transformasi Transformasi pada peubah respons suatu famili transformasi pada peubah respons Y (positif) diberikan oleh transformasi kuasa( power transformation) Famili transformasi yang kontinu bergantung pada satu parameter, untuk menduga parameter ini maupun vektor parameter, model yang digunakan adalah sebagai berikut: Ada cara menduga. Salah satunya dengan metode kemungkinan maksumim dengan asumsi Metode kemungkinan maksimum untuk penduga. Pilih dari kisaran yang ditetapkan, biasanya berkisar (-,) atau (-,) dan kemudian memperlebar kisaran bila diperlukan.. Untuk yang terpilih, hitunglah dengan rumus sebagai berikut n= banyaknya amatan 3. Untuk menggunakan dalam perhitungan dengan menggunakan salah satu nilai dalam barisan yang telah ditentukan pada metode yang paling dekat dengan kemungkinan maksimum dengan memeriksa nilai yang ada dalam kisaran tersebut. 5

08/0/06 Selang kepercayaan hampiran bagi Suatu selang kepercayaan hampiran bagi terdiri atas nilainilai yang memenuhi pertidaksamaan Dimana adalah titik persetase sebaran khi-kuadrat ddengan satu derajat bebas yang luas wilayah disebelah kanan sebesar Pentingnya pemeriksaan sisaan transformasi terhadap peubah respons mempengaruhi galat. Asumsi bahwa setelah transformasi, galat pada respons yang telah ditranformasi mengikuti sebaran maka sangat penting memeriksa sisaan model yang digunakan terakhir untuk melihat apakah ada gejala asumsi-asumsinya dilanggar. 5.4 Penggunanan Peubah Boneka Dalam Regresi Berganda Variabel boneka adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif yang bersifat kategonal yang diduga mempunyai pengaruh terhadap variabel yang bersifat continue. Suku Interaksi yang melibatkan peubah boneka untuk suatu ilustrasi khusus, dengan mempunyai dua gagasan data peubah respons Y dan satu peubah peramal X dengan menggunakan model yang sama Dengan menentukan koefisien-koefisien salah satunya dengan cara menerapkan pada kedua gugus data, seperti model berikut: Z adalah peubah boneka dengan taraf 0 untuk gugus data yang satu dan untuk gugus data yang lain. 6

08/0/06 Uji kuadrat extra dengan memeriksa berbagai kemungkinan dengan cara berikut:. Lawan, setidaknya ada satu α tidak sama dengan nol. Jika Ho ditolak maka model kedua gugus data tidak sama, jika ditolak anggap model untuk keduanya sama.. jika Ho ditolak (), dengan menguji lawan setidaknya ada satu α tidak sama dengan nol kita simpulkan kedua gugus data hanya menunjukkan perbedaan taraf respons, namun mempunyai kemiringan yang sama. 3. Jika Ho pada () ditolak, dengan uji lawan dengan mengindikasikan tidak ditolaknya Ho pada suku-suku orde nol dan pertama. 5.5 Pemusatan dan Penyekalan: Regresi dalam bentuk korelasi Masalah regresi dengan beberapa peubah peramal dan banyak data Kesalahan Pembulatan Dua penyebab kesalahan pembulatan adalah:. Bilangan-bilangan yang terlibat dalam proses perhitungan regresi sangat besar bedanya.. Bila determinan suatu matriks kecil dibandingkan dengan bilanganbilangan lain dalam perhitungan itu, dikatakan berkondisi buruk (iil or badly conditioned). Meperbaiki Perhitungan Pemusatan (Centering) Penggunaan Matriks Korelasi 7

08/0/06 Pemusatan Misalkan kita mempunyai matriks data berbentuk di bawah ini, berikut nilai tengah kolomnya: Model kita adalah Selanjutnya model ini ditulis dalam bentuk lain: Dimana adalah nilai tengah yang dihitung dari data Karena ini selalu benar dan karena ekstranya menjadi dapat menduga model :, suku 8

08/0/06 Matriks Korelasi Korelasi antara Z dan Z adalah dengan sebagai korelasi antara Zj dengan Y, maka persamaan baru model ini menjadi : dimana 5.6 Polinom Ortogonal Polinom ortogonal digunakan untuk menduga model polinom ordo berapa pun di dalam satu peubah. Dengan demikian matrik-x nya adalah: Sehingga Dimana 9

08/0/06 Analisis Ragam Dengan 5.7 Pentransformasian Matriks X untuk Memperoleh kolom-kolom Ortogonal 0

08/0/06 Pengortogonalan kolom Gram-Schmidt

08/0/06

08/0/06 5.8 Analisis Regresi untuk Data Ringkasan contoh 3

08/0/06 TERIMA KASIH 4