Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 10

dokumen-dokumen yang mirip
Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

Pengantar Teori Bilangan

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 6

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

Teori Bilangan (Number Theory)

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 4

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 27

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

TEORI BILANGAN Setelah mempelajari modul ini diharapakan kamu bisa :

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

Modul 05 Persamaan Linear dan Persamaan Linear Simultan

TEORI BILANGAN (3 SKS)

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 26

Aljabar Linier. Kuliah 3. 5/9/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

Aljabar Linier. Kuliah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Aplikasi Chinese Remainder Theorem dalam Secret Sharing

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGKONSTRUKSIAN BILANGAN TIDAK KONGRUEN

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

Aljabar Linier Elementer

BAB 2 LANDASAN TEORI

DIKTAT KULIAH (2 sks) MX 127 Teori Bilangan

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar: DAERAH IDEAL UTAMA DAN DAERAH EUCLID

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

Pengantar Teori Bilangan

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

Keterbagian Pada Bilangan Bulat

n suku Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Tentukan semua bilangan bulat x sedemikian sehingga x 1 (mod 10). Jawab. x 1 (mod 10) jika dan hanya jika x 1 = 10 k untuk setiap k bilangan bulat.

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Aplikasi Teori Bilangan Dalam Algoritma Enkripsi-Dekripsi Gambar Digital

Bab 2 Daerah Euclid. 2.1 Struktur Daerah Euclid

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

BILANGAN RADO 2-WARNA UNTUK m 1

6 Sistem Persamaan Linear

Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

Daerah Ideal Utama Adalah Almost Euclidean

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

1 TEORI KETERBAGIAN. Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

Perangkat Lunak Pembelajaran Protokol Secret Sharing Dengan Algoritma Asmuth Bloom

METODE SOLOVAY-STRASSEN UNTUK PENGUJIAN BILANGAN PRIMA

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

PENGAPLIKASIAN KONGRUEN LANJAR UNTUK MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR, CHINESE REMAINDER THEOREM, DAN UJI DIGIT ISBN.

HUBUNGAN ANTARA HIMPUNAN KUBIK ASIKLIK DENGAN RECTANGLE

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Modifikasi Algoritma RSA dengan Chinese Reamainder Theorem dan Hensel Lifting

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

MODUL PERSIAPAN OLIMPIADE. Oleh: MUSTHOFA

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

Manusia itu seperti pensil Pensil setiap hari diraut sehingga yang tersisa tinggal catatan yang dituliskannya. Manusia setiap hari diraut oleh rautan

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat dari Grup Faktor

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

BIDANG MATEMATIKA SMA

TEORI KETERBAGIAN.

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

LIMIT DAN KEKONTINUAN

FAKTORISASI SUKU ALJABAR

BAB II KETERBAGIAN. 1. Mahasiswa bisa memahami pengertian keterbagian. 2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi bilangan prima

PERANGKAT PEMBELAJARAN

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Aljabar Linier. Kuliah

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

Algoritma Kriptografi Kunci-publik RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem

Bab 2: Kriptografi. Landasan Matematika. Fungsi

Diktat Kuliah. Oleh:

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

II. LANDASAN TEORI. Secara umum, apabila α bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

Transkripsi:

Pengantar Teori Bilangan Kuliah 10

Materi Kuliah Chinese Remainder Theorem (Teorema Sisa Cina) 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 2

Pengantar Chinese Remainder Theorem (Teorema sisa Cina) adalah hasil tentang Kongruen di teori bilangan dan digeneralisasi dalam aljabar abstrak. Pertama kali dipublikasikan pada abad ke-3 sampai abad ke-5 oleh Sun Tzu seorang matematikawan Cina. Pertama ditemukan pada teka-teki Cina kuno: Ada beberapa bilangan yang tidak diketahui. Bilangan itu dibagi 3, sisanya adalah 2; Bilangan itu dibagi oleh 5, sisanya adalah 3; Bilangan itu dibagi oleh 7 sisanya adalah 2; Bilangan yang manakah itu? Dalam notasi matematika x = 2 (mod 3) x = 3 (mod 5) x = 2 (mod 7) 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 3

Chinese Remainder Theorem Misalkan n 1, n 2,, n r bilangan bulat positif sedemikian sehingga ppb n i, n j = 1 untuk i j. Maka system kongruen linier x a 1 (mod n 1 ) x a 2 (mod n 2 ) x a r (mod n r ) mempunyai solusi simultan, yang tunggal modulo bilangan bulat n 1 n 2 n r 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 4

Bukti Chinese Remainder Theoremn Bentuk hasilkali n = n 1 n 2 n r. Untuk setiap k = 1,2,, r, misalkan N k = n n k = n 1 n 2 n k 1 n k+1 n r. Atau, N k adalah hasilkali semua bilangan bulat n i dengan factor n k dihapuskan. Diketahui bahwa ppb n i, n j = 1 untuk i j atau n i relative prima dengan n j untuk i j. Dengan demikian diperoleh ppb N k, n k = 1. Berdasarkan teori kongruen linier tunggal, hal ini memungkinkan untuk menyelesaikan kongruen N k x 1 (mod n k ), sebutlah solusi tunggal x k. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa bilangan x = a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + + a r N r x r = a k N k x k (mod n k ) adalah solusi simultan dari system kongruen linier yg diberikan. Pertama, amati bahwa N i 0 (mod n k ) untuk i k, karena n k N i Hasilnya adalah x = a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + + a r N r x r = a k N k x k (mod n k ) Tapi x k bilangan bulat yang dipilih untuk memenuhi kongruen N k x 1 (mod n k ), yang menyebabkan x a k. 1 a k (mod n k ) Ini menunjukkan bahwa solusi untuk system kongruen yang diberikan ada. Untuk menunjukkan ketuanggalannya, misalkan x adalah sebarang bilangan bulat yang memenuhi system kongruen ini. Maka x a k x (mod n k ) k = 1,2,, r dan selanjutnya n k x x untuk setiap nilai k. Karena ppb n i, n j = 1, maka diperoleh n 1 n 2 n r x x, karenanya x x (mod n k ). 5

Dengan Chinese Remainder Theorem, maka langkah penyelesaian suatu system kongruen linier adalah: Misalkan system kongruen linier x a 1 (mod n 1 ) x a 2 (mod n 2 ) x a r (mod n r ) Maka langkah untuk mencari solusi system ini: 1. Periksa ppb(n i, n j ) untuk i j, jika ppb n i, n j = 1 maka system punya solusi. 2. Tentukan n = n 1 n 2 n r dan N k = n n k = n 1 n 2 n k 1 n k+1 n r, k = 1,2,, r. 3. Selesaikan N k x k 1 (mod n k ), k = 1,2,, r. 4. Solusinya adalah x (a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + + a r N r x r ) (mod n) 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 6

Contoh 1 Dengan Chinese Remainder Theorem, carilah solusi untuk system kongruen linier berikut: x 3 (mod 4) x 2 (mod 3) x 4(mod 5) Perhatikan bahwa system ini terdiri dari 3 persamaan konruen linier, jadi k = 1,2,3. Dari system diperoleh a 1 = 3, a 2 = 2, a 3 = 4, n 1 = 4, n 2 = 3, n 3 = 5. 1. Oleh karena ppb 4,3 = ppb 4,5 = ppb 3,5 = 1, maka system ini punya solusi. 2. Nilai n = n 1 n 2 n 3 = 4.3.5 = 60 dan N 1 = n n 1 = 60 4 = 15; N 2 = n n 2 = 60 3 = 20; N 3 = n n 3 = 60 5 = 12. 3. Selesaikan N k x i 1 (mod n k ), k = 1,2,3, yaitu 15x 1 1 mod 4 20x 2 1 mod 3 12x 3 1 mod 5 Dengan menggunakan solusi dalam persamaan kongruen linier, maka solusi untuk 15x 1 1 mod 4 adalah : 15x 1 1 mod 4 ekivalen dengan 15x 1 1 = 4k. Diperoleh x 1 = 1+4k 15. Nilai k = 11 menyebakan x 1 = 3. Dengan cara yang sama, diperoleh x 2 = 2, dan x 3 = 3. 4. Solusinya adalah x = (a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + a 3 N 3 x 3 ) (mod n) = (3.15.3 + 2.20.2 + 4.12.3) (mod 60) = 359 (mod 60) = 59 (mod 60) Jadi solusi untuk x 3 (mod 4) x 2 (mod 3) x 4(mod 5) adalah x 59 (mod 60) Yanita, FMIPA Matematika Unand 7

Contoh 2 Dengan menggunakan Chinese Remainder Theorem, carilah solusi untuk system kongruen linier berikut: x = 2 (mod 3) x = 3 (mod 5) x = 2 (mod 7) Perhatikan bahwa system ini terdiri dari 3 persamaan konruen linier, jadi k = 1,2,3. Dari system diperoleh a 1 = 2, a 2 = 3, a 3 = 2, n 1 = 3, n 2 = 5, n 3 = 7. 1. Oleh karena ppb 3,5 = ppb 3,7 = ppb 5,7 = 1, maka system ini punya solusi. 2. Nilai n = n 1 n 2 n 3 = 3.5.7 = 105 dan N 1 = n n 1 = 105 3 = 35; N 2 = n n 2 = 105 5 = 21; N 3 = n n 3 = 105 7 = 15. 3. Selesaikan N k x k 1 (mod n k ), k = 1,2,3, yaitu 35x 1 1(mod 3) 21x 2 1 (mod 5) 15x 3 1 (mod 7) Dengan menggunakan solusi dalam persamaan kongruen linier, maka solusi untuk 35x 1 1 mod 3 adalah : 35x 1 1 mod 3 ekivalen dengan 35x 1 1 = 3k. Diperoleh x 1 = 1+3k. Nilai k = 23 menyebakan x 35 1 = 2. Dengan cara yang sama, diperoleh x 2 = 1, dan x 3 = 1. 4. Solusinya adalah x (a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + a 3 N 3 x 3 ) (mod n) (2.35.2 + 3.21.1 + 2.15.1) (mod 105) 233 (mod 105) 23 (mod 105) Jadi solusi untuk x 3 (mod 4) x 2 (mod 3) x 4(mod 5) adalah x 23 (mod 105) Yanita, FMIPA Matematika Unand 8

Dengan Chinese Remainder Theorem, langkah penyelesaian jika persamaan kongruen linier yang diketahui: 1. Dari persamaan kongruen linier ax b (mod n), maka cari faktorisasi prima dari n, yaitu n = n 1 n 2 n r dengan n i adalah prima, i = 1,2, r 2. Selesaikan system aa k b (mod n i ), k = 1,2,, r. Untuk mendapatkan nilai a i. 3. Cari N k = n n k dengan k = 1,2,, r dan selesaikan system N k x k 1 (mod n k ) untuk mendapatkan nilai x k. 4. Solusinya adalah x (a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + + a r N r x r ) (mod n) 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 9

Contoh 3: Selesaikan persamaan linier kongruen 17x 9 mod 276 dengan dua cara. Dengan cara biasa (solusi persamaan kongruen linier), 1. ppb 17,276 = 1 2. Persamaan 17x 9 mod 276 ekivalen dengan 17x 276k = 9 atau diperoleh x = 9+276k. Nilai k = 2, 17 menyebabkan x = 33 3. Solusinya adalah x 33 (mod 276) Dengan Chinese Remainder Theorem, 1. faktorisasi prima dari 276 adalah 2 2. 3.23. Jadi 276 = 3.4.23. Dengan demikian diperoleh n = 276, n 1 = 3, n 2 = 4, n 3 = 23. 2. Selesaikan system 17a k 9 (mod n k ), k = 1,2,3, yaitu system 17a 1 9 (mod 3) a 1 = 3 17a 2 9 (mod 4) Diperoleh: a 2 = 5 17a 3 9 (mod 23) a 3 = 10 3. Cari nilai N k = n dengan k = 1,2,3, yaitu N n 1 = n = k n 276 = 92; N 1 3 2 = n = 276 = 69; N n 2 4 3 = n = 276 = 12. n 3 23 Selesaikan system N k x k 1 (mod n k ), yaitu: 92x 1 1 (mod 3) x 1 = 2 69x 2 1 (mod 4) Diperoleh x 2 = 1 12x 3 1 (mod 23) x 3 = 2 4. Solusinya adalah x (a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + a 3 N 3 x 3 ) (mod n) x (3.92.2 + 5.69.1 + 10.12.2)(mod 276) x 1137 (mod 276) x 33 (mod 276) 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 10

Contoh 4: Selesaikan persamaan linier kongruen 13x 1 mod 70 dengan dua cara. Dengan cara biasa (solusi persamaan kongruen linier), 1. ppb 13,70 = 1 2. Persamaan 13x 1 mod 70 ekivalen dengan 13x 70k = 1 atau diperoleh x = 1+70k. Nilai k = 5, 13 menyebabkan x = 27 3. Solusinya adalah x 27 (mod 70) Dengan Chinese Remainder Theorem, 1. faktorisasi prima dari 70 adalah 2.5.7. Jadi 70 = 2.5.7. Dengan demikian diperoleh n = 70, n 1 = 2, n 2 = 5, n 3 = 7. 2. Selesaikan system 13a k 1 (mod n k ), k = 1,2,3, yaitu system 13a 1 1 (mod 2) a 1 = 1 13a 2 1 (mod 5) Diperoleh: a 2 = 2 13a 3 1 (mod 7) a 3 = 6 3. Cari nilai N k = n n k dengan k = 1,2,3, yaitu N 1 = n n 1 = 70 2 = 35; N 2 = n n 2 = 70 5 = 14; N 3 = n n 3 = 70 7 = 10. Selesaikan system N k x k 1 (mod n k ), yaitu: 35x 1 1 (mod 2) x 1 = 1 14x 2 1 (mod 5) Diperoleh x 2 = 4 10x 3 1 (mod 7) x 3 = 5 4. Solusinya adalah x (a 1 N 1 x 1 + a 2 N 2 x 2 + a 3 N 3 x 3 ) (mod n) x (1.35.2 + 2.14.4 + 6.10.5)(mod 70) x 447 (mod 70) x 27 (mod 70) 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 11

Solusi Sistem Kongruen Linier dengan dua Variabel Definisi Persamaan kongruen linier dengan dua variabel adalah persamaan dalam bentuk ax + by c mod n, dengan x, y Z. Teorema 4.9 Sistem kongruen linier ax + by r mod n cx + dy s mod n mempunyai solusi tunggal modulo n jika ppb ad bc, n = 1 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 12

Bukti Teorema 4.9 Diketahui system kongruen linier ax + by r mod n cx + dy s mod n Dengan ppb ad bc, n = 1. Akan dibuktikan system ini mempunyai solusi tunggal modulo n. Misalkan ax + by r mod n (1) cx + dy s mod n (2) Kalikan persamaan (1) dengan d, dan persamaan (2) dengan b, maka diperoleh d(ax + by) dr mod n (1 ) b(cx + dy) bs mod n (2 ) Jika pers (1 ) dikurangkan dengan pers (2 ) maka diperoleh dax bcx dr bs (mod n) atau ad bc x dr bs (mod n) (3) Oleh karena ppb ad bc, n = 1, maka dijamin bahwa ad bc z 1 (mod n) mempunyai solusi tunggal; misalkan solusi tersebut adalah t. Jika persamaan (3) dikalikan dengan t, diperoleh x t dr bs (mod n). Dengan cara yang sama dapat dicari nilai y, yaitu Kalikan persamaan (1) dengan c, dan persamaan (2) dengan a, maka diperoleh c(ax + by) cr mod n (1 ) a(cx + dy) as mod n (2 ) Jika pers (1 ) dikurangkan dengan pers (2 ) maka diperoleh cax bcy as cr (mod n) atau ad bc y (as cr)(mod n) (3 ) Oleh karena ppb ad bc, n = 1, maka dijamin bahwa ad bc z 1 (mod n) mempunyai solusi tunggal; misalkan solusi tersebut adalah t. Jika persamaan (3 ) dikalikan dengan t, diperoleh y t as cr (mod n). 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 13

Contoh Carilah solusi untuk sitem kongruen linier: 7x + 3y 10 mod 16 (1) 2x + 5y 9 mod 16 (2) Penyelsaian Dari system tersebut diperoleh a = 7, b = 3, c = 2, d = 5, r = 10, s = 9 dan n = 16 Perhatikan bahwa ppb ad bc, n = ppb 7.5 3.2,16 = ppb 29,16 = 1, maka system ini punya solusi. Kemudian dengan metode eliminasi, untuk mencari nilai x: Mencari nilai y Dengan solusi untuk persamaan kongruen linier, 29x 23 (mod 16) ekivalen dengan 29x 16k = 23 atau x = 23+16k. Nilai k = 4 menyebabkan x = 3. Jadi solusi 29 untuk 29x 23 (mod 16) adalah x 3 (mod 16) Persamaan 29y 43 (mod 16) ekivalen dengan 29y 16k = 43 atau x = 43+16k. Nilai k = 10 menyebabkan nilai 29 x = 7. Jadi solusi untuk 29y 43 (mod 16) adalah y 7 (mod 16). Jadi solusi untuk system adalah x 3 (mod 16) y 7 (mod 16) 2/5/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 14

Latihan 1. Carilah solusi untuk system x 5 mod 11 x 14 (mod 29) x 15 (mod 31) 2. Selesaikan dengan 2 cara (solusi persamaan kongruen linier dan Chinese Remainder Theorem) persamaan 17x 3 mod 210. 3. Carilah solusi untuk system 3x + 4y 5 mod 13 2x + 5y 7 mod 13 2/5/2014 selesai 4 Mei 2014 15