PENGGUNAAN MEDIA MISTAR BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

PARADIKMA Jurnal Pendidikan Matematika ISSN Volume 4, Nomor 2, Desember 2011, hal PARADIKMA adalah sebuah jurnal pendidikan

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

Journal of Primary Education

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA SISWA SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

PROSES ANTRIAN DENGAN KEDATANGAN BERDISTRIBUSI POISSON DAN POLA PELAYANAN BERDISTRIBUSI GENERAL. Sugito 1, Abdul Hoyyi 2. Abstract

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

1. Proses Normalisasi

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

Debuging Program dengan EasyCase

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

BAB VI MODEL ELEKTRON BEBAS ( GAS FERMI )

OLEH: DESTRIYANTI TRI BUDIARTI YULLIA HESTIANA IRWAN SEPTEMBER GUNAWAN

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

FAKTOR PENGARUH GADGET TERHADAP KECERDASAN MOTORIK SISWA SD MELALUI REGRESI LOGISTIK ORDINAL

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing...

Analisis Rangkaian Listrik

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONDISI GRADE KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

Dari DFT menjadi FFT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd Dr. Zaenal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ketua Forum PPAk IAI KAPd

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

Joni, Joni Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Abstrak

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

I. SIFAT SIFAT UMUM TANAH

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

Pemodelan dan Pemetaan Rata-rata Usia Kawin Pertama Wanita di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Logistik Ordinal

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

Variabel Indikator Deskriptor No. item Motivasi Belajar. 6. Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran 7. Semangat dalam mengikuti pelajaran

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Solusi khusus dari masalah nilai awal tersebut dapat ditulis dalam bentuk integral Fourier, yaitu:

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

PANDUAN PELAKSANAAN. I b M MASTER MENDAMPINGI GURU DI WILAYAH TERDEPAN, TERLUAR, DAN TERTINGGAL PROPINSI KALIMATAN UTARA (2MG3T-KALTARA) Oleh:

Transkripsi:

Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan PENGGUNN MEDI MISTR BILNGN UNTUK MENINGKTKN HSIL BELJR PENJUMLHN BILNGN BULT SISW SEKOLH DSR ndri Nina Styaningsih PGSD FIP Univrsitas Ngri Surabaya (mail: andrinina7@gmail.com ) Tjatji Mudjiarti PGSD FIP Univrsitas Ngri Surabaya bstra: Hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya masih rndah. Trbuti dari hasil valuasi pnjumlahan bilangan bulat dari 37 siswa hanya 15 siswa (41%) yang tuntas mncapai KKM 70, sdangan 22 siswa (59%) blum tuntas. Untu mngatasinya, digunaan mdia mistar bilangan. Tujuan dari pnlitian ini adalah mndsripsian ativitas guru dan ativitas siswa dalam plasanaan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan pada siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya, dan mndsripsian hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat siswa las V. Rancangan pnlitian yang dilauan adalah Pnlitian Tindaan Klas (PTK) dngan prosdur pnlitian: prncanaan, plasanaan dan obsrvasi, dan rflsi. Tni pngumpulan data yang digunaan yaitu obsrvasi dan ts. Slanjutnya data yang tlah trumpul aan dianalisis scara uantitatif. Brdasaran hasil pnlitian pnggunaan mdia mistar bilangan untu mningatan hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat bagi siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya pada silus I mnunjuan bahwa, prsntas trcapaian ativitas guru sbsar 73,75% sdangan pada silus II sbsar 92,5%. Ktrcapaian ativitas siswa pada silus I sbsar 78,67% sdangan pada silus II mningat mnjadi 87,79%. Hasil blajar siswa pada silus I sbanya 62,16% siswa tlah tuntas, mudian pada silus II sbanya 83,78% tlah tuntas, maa trjadi pningatan. Dari hasil pnlitian trsbut dapat disimpulan bahwa pnggunaan mdia mistar bilangan dapat mningatan hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat bagi siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya. Kata unci: mdia mistar bilangan, pnjumlahan bilangan bulat, hasil blajar. bstract: Th larning outcoms of th sum of th intgrs from th fifth grad studnts in Childrn Elmntary School Sawunggaling VII Surabaya still low. Evidnt from th rsult of th valuation of 37 studnts,only 15 studnts (41%) who compltd th standard valu rachs 70, whil 22 studnts (59%) hav not bn complt. To ovrcom its, usd th numbr bar mdia.th purpos of this asssmnt ar to dscrib th activity of th tachr and studnts in th implmntation of larning th intgrs sum by using numbr bar mdia to th fith grad studnts in Childrn Elmntary School Sawunggaling VII Surabaya, to dscrib th larning outcoms of th intgrs sum of th fifth. Th dsign of th rsarch is Classroom ction Rsarch (CR) with th rsarch procdurs:planing, implmntation and obsrvation, rflction. Data collction tchniqus usd wr obsrvation and tsting. Furthrmor, th data that has bn collctd will b analyzd quantitativly. Basd on th rsults of th rsarch by using th numbr bar mdia to improv th larning rsult of th intgrs sum of th fifth grad in Childrn Elmntary School Sawunggaling VII Surabaya. In th firts cycl showd that th prcntag of achivmnt of th tachr activity as much as 73,75%, whil in th scond cycl as much as 92,5. Th achivmnt of th studnts activity in th first cycl as much as 78,67% whil in th scond cycl incras 87,79%. Th studnts larning rsult in th first cycl as much as 83,78% has bn compltd. From ths rsult w can conlud that using numbr bar mdia can incras tha larning outcoms of th sum of intgrs to th fifth grad studnts in Childrn Elmntary School Sawunggaling VII Surabaya. Kywords : numbr bar mdia,thsum of intgrs, th rsult of larning. PENDHULUN Salah satu ruang lingup pmblajaran matmatia SD adalah bilangan, bilangan bulat trmasu didalamnya. Mnurut Fathani (2009:144) bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang anggotanya sluruh bilangan bulat yang mliputi bilangan bulat ngatif, nol, dan positif. Mnurut Muhstyo (2007:310) untu mngnalan on oprasi bilangan bulat dapat dilauan mlalui 3 tahap yaitu: (1) tahap pngnalan on scara onrt, (2) tahap pngnalan on scara smi onrt, (3) tahap pngnalan on scara abstra. 1

JPGSD.Volum 02 Nomor 02 Tahun 2014, Mata plajaran Matmatia prlu dibrian pada smua psrta didi mulai dari solah dasar untu mmbali psrta didi dngan mampuan brpiir logis, analitis, sistmatis, ritis, dan ratif, srta mampuan brjasama (KTSP, 2007:416) Dari pnjlasan diatas dapat diataan bahwa siswa SD mmbutuhan pngalaman-pngalaman fisi dan manipulasi lingungan dalam mmplajari matmatia. Pross dan pngalaman yang diprolh olh siswa aan mnjadian on-on matmatia itu dapat dipahami olh siswa. Pada nyataannya di las V SDN Sawunggaling VII surabaya, guru lbih banya brcramah dan tronsntrasi di papan tulis saat mnjlasan pnjumlahan bilangan bulat. Guru mminta siswa mncatat contoh dan siswa mngrjaan soal ssuai dngan contoh yang sudah dibrian guru. Pnjlasan guru masih trlalu abstra bagi siswa. Guru dalam mnjlasan pnjumlahan bilangan bulat tanpa mnggunaan mdia yang mampu mngronrtan on pnjumlahan bilangan bulat. Dngan cara guru yang mnjlasan pnjumlahan bilangan bulat tanpa mnggunaan mdia, mnjadian siswa urang trlibat dalam giatan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat. ibatnya mra urang atif, siswa yang dudu dibangu blaang lbih banya ramai dngan tmannya dan urang mmprhatian pnjlasan guru. Saat guru mngajuan prtanyaan, hanya sdiit siswa yang trlihat brminat mnjawabnya. Sdangan sbagian yang lain hanya diam. Saat siswa dibrian soal pnjumlahan bilangan bulat untu dislsaian, trnyata siswa masih banya mlauan salahan dalam mnjawabnya. Brarti siswa urang mmahami pnjlasan yang disampaian olh guru tntang pnjumlahan bilangan bulat. ibatnya hasil blajar siswa sbagian bsar blum mmnuhi Kritria Ktuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditntuan. Hal trsbut dapat dilihat dari hasil valuasi yang dibrian pnliti pada siswa. Dari 37 Siswa yang nilainya mmnuhi KKM yaitu 70 hanya 15 siswa atau 41% saja, sdangan sbanya 22 siswa atau 59% blum mncapai KKM. Brdasaran prmasalahan di atas, pnliti brupaya mmprbaii pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mmprhatian aratristi siswa pada tahap oprasional onrt. Upaya yang dimasud, adalah mlasanaan pnlitian tindaan las untu mningatan hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan. Mdia mistar bilangan dipilih sbagai salah satu altrnatif mngatasi masalah, arna dapat mmbantu siswa dalam mmahami pnjumlahan bilangan bulat dan mngonrtan pnjumlahan bilangan bulat yang tadinya brsifat abstra.. Di samping itu, mdia mistar bilangan ini dapat pula mnari prhatian siswa shingga lbih fous mngiuti pmblajaran. Pada mistar bilangan ini, bilangan ngatif dibri warna mrah, bilangan 0 (nol) brwarna uning, dan bilangan bulat positif brwarna hijau. Untu modlnya mnggunaan wayang rtas. Brdasaran uraian dan masalah yang tlah dipaparan di atas, maa dittapan judul pnlitian yaitu Pnggunaan Mdia Mistar Bilangan untu Mningatan Hasil Blajar Pnjumlahan Bilangan Bulat bagi Siswa Klas V SDN Sawunggaling VII/388 Surabaya. Dari paparan masalah di atas dalam pnlitian ini dapat dirumusan sbagai briut: (1) bagaimana ativitas guru dalam plasanaan pmblajaran bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan pada siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya; (2) bagaimana ativitas siswa las V SDN Sawunggaling VII/388 Surabaya dalam mngiuti pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan; dan (3) bagaimana hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya stlah mnggunaan mdia mistar bilangan dalam pmblajaran. Dngan adanya rumusan di atas maa tujuan dari pnlitian ini adalah mndsripsian bagaimana ativitas guru dalam plasanaan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan pada las V SDN Sawunggaling VII Surabaya; mndsripsian ativitas siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya dalam mngiuti pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan; dan mndsripsian hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya stlah mnggunaan mistar bilangan dalam giatan pmblajaran. Mdia adalah omponn sumbr blajar atau wahana fisi yang mngandung matri intrusional di lingungan siswa yang dapat mrangsang siswa untu blajat (rsyad, 2007:5). Mnurut Grlach & Ely (dalam rsyad, 2009:3) mdia adalah manusia, matri, atau jadian yang mmbangun ondisi yang mmbuat siswa mampu mmprolh pngtahuan, trampilan, atau siap. ECT (dalam rsyad, 2009:3) mmbri batasan tntang mdia sbagai sgala bntu dan saluran yang digunaan untu mnyampaian psan atau informasi. Hinich, dan awan-awan (dalam rsyad, 2009:4) mngmuaan istilah mdium sbagai prantara yang mngantar informasi antara sumbr dan pnrima. Mdia pmblajaran adalah alat yang digunaan untu mmprlancar atau mmprcpat pncapaian tujuan pmblajaran, Muslich (2011:37).

Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan Brdasaran prnyataan para ahli diatas, brarti mdia pmblajaran adalah sgala ssuatu yang dapat digunaan untu mnjlasan matri plajaran shingga mmudahan siswa mmahaminya. Mnurut Sudjana dan Rivai (2010:2) manfaat dari mdia pngajaran dalam pross blajar siswa antara lain: (1) pngajaran aan lbih mnari prhatian siswa, (2) bahan pngajaran aan lbih jlas mananya, (3) mtod mngajar aan lbih brvariasi, (4) siswa lbih banya mlauan giatan blajar. Mnurut rsyad (2009:72) mnyataan bila dilihat dari sgi tori blajar, brbagai ondisi dan prinsipprinsip psiologis yang prlu mndapat prtimbangan dalam pmilihan mdia dan pnggunaan mdia adalah sbagai briut: (1) motivasi, (2) prbdaan individual, (3) tujuan pmblajaran, (4) organisasi isi, (5) prsiapan sblum mngajar, (6) mosi, (7) partisipasi, (8) umpan bali, (9) pnguatan, (10) latihan dan pngulangan, (11) pnrapan. Mnurut Sudjana dan Rivai (2009:4) dalam mmilih mdia untu pntingan pngajaran sbainya mmprhatian ritri-ritria sbagai brbagai briut: (1) tpatannya dngan tujuan pngajaran. rtinya mdia pngajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intrusional yang tlah dittapan yang brisian unsur pmahaman apliasi analisis sintsis, (2) duungan trhadap isi bahan plajaran. rtinya bahan plajaran yang sifatnya fata, prinsip on dan gnralisasi sangat mmrluan bantuan mdia agar lbih mudah dipahami siswa, (3) mudahan mmprolh mdia. rtiya mdia yang diprluan mudah diprolh stidatidanya, mudah dibuat olh guru pada watu mngajar, (4) trampilan guru dalam mnggunaannya. papun jnis mdia yang diprluan syarat utamanya guru dapat mnggunaannnya dalam pross pngajarannya, (5) trsdia watu untu mnggunaannya, shingga mdia trsbut dapat brmanfaat bagi siswa slama pngajaran brlangsung, (5) ssuai dngan taraf brpiir siswa, (6) mmilih mdia untu pndidian dan pngajaran harus ssuai dngan taraf brpiir siswa, shingga mana yang trandung didalamnya dapat dipahami olh siswa. Mnurut Rusffndi (1995:245) alat praga sdrhana yang bisa digunaan dalam pmblajaran Matmatia di SD yaitu: (1) lat praga lingungan sitar, rti mobil mobilan, biji-bijian, lidi, tali dan lain-lain. (2) Bnda-bnda gomtri, yaitu bnda-bnda bidang ataupun ruang rti sgitiga, sgimpat, limat, rucut, prisma, dadu dan lain-lain. (3) Tangga garis bilangan, digunaan untu mmahami on pnjumlahan, pngurangan, pralian dan pmbagian untu mningatan partisipasi siswa scara atif. lat praga ini dapat dibuat dari rtas manila atau rtas arton, atau rtas tbal lainnya yang cuup uat. Krtasnya mmanjang rti pita dan dibagian atasnya digambar garis bilangan dngan tanggatangganya. Tangga-tangga ini adalah batas-batas ruas garis pada garis bilangan itu. (4) Timbangan bilangan/nraca bilangan dapat digunaan untu mmpragaan on pngrjaan hitung dalam bilangan asli rti pmahaman pnjumlahan, pngurangan, pralian, dan pmbagian. (5) Papan planl, trdiri dari sbuah papan datar yang aga tbal dan dibungus dngan ain planl. Bnda-bnda yang aan ditmplan trbuat dari bahan yang tipis rti rtas yang dibagian blaangnya ditmplan amplas asar shingga bnda dapat mnmpl diprmuaan papan planl. (6) Blo modl Dins, tujuannyaa untu mmahami on dasar bilangan dan nilai tmpat. Blo Dins trbuat dari blo ayu. (7) baus biji, fungsinya untu mmahami nilai tmpat. (8) Batang Cuisnair, prinsip yang dipaai dalam oprasi hitung adalah pnguuran. (9) Papan pau, dibuat dari papan yang brbntu prsgi panjang atau prsgi. Pada papan ini dibuat prsgi-prsgi cil yang distiap sudutnya dipasang pau srta dilngapi dngan art glang sbagai praganya. lat praga ini digunaan untu mnjlasan bangun-bangun gomtri. (10) Msin fungsi adalah msin pada matmatia yang mlauan tugas rti oprasi pnjumlahan, pngurangan, pralian, pmbagian, logaritma, irisan, gabungan omplmn dan sbagainya. Dari bbrapa jnis mdia diatas, pnliti mngmbangan mdia mistar. Mistar bilangan jnis prtama mrupaan pngmbangan dari nraca bilangan yang trbuat dari ayu tipis atau tripl arya Rusffndi (1995:205). Dimana mistar jnis prtama ini trbuat dari strofom, rtas arton dan rtas buffalo yang di bntu rti mistar dngan uuran trtntu dan sala yang sama srta dibri lambang bilangan bulat ngatif, bilangan 0 (nol) dan bilangan bulat positif. Bilangan bulat ngatif dibri warna mrah, bilangan 0 (nol) brwarna uning, dan bilangan bulat positif brwarna hijau. Dilngapi pula dngan modl wayang rtas yang trbuat dari rtas buffalo. Mistar bilangan jnis prtama ini digunaan olh guru untu mnyampaian pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat. Mistar bilangan jnis dua mrupaan pngmbangan dari tangga garis bilangan yang trbuat dari rtas manila atau arton (Rusffndi, 1995:205) dan praga garis bilangan dngan mnggunaan bona (Suayati dan gus, 2009:48). Dimana mistar bilangan jnis dua ini trbuat dari rtas buffalo yang di bntu mnyrupai mistar dngan uuran trtntu dan sala yang sama srta dibri lambang bilangan bulat ngatif, bilangan 0 (nol) dan bilangan bulat positif. Bilangan bulat ngatif dibri warna mrah, bilangan 0 (nol) brwarna uning, dan bilangan bulat positif brwarna hijau. 3

JPGSD.Volum 02 Nomor 02 Tahun 2014, Dilngapi pula dngan modl wayang rtas brgambar artun yang trbuat dari rtas buffalo. Mdia mistar bilangan ini digunaan sbagai upaya mrangsang piiran siswa, atifan, dan mampuan siswa shingga dapat mmudahan siswa dalam mmahami on pnjumlahan bilangan bulat. Dngan ata unci maju adalah positif, mundur adalah ngatif, trus adalah ditambah, brbali arah adalah diurangi. Prinsip rjanya, pada tahap awal modl diltaan diatas sala nol mnghadap arah bilangan positif. pabila mnunjuan bilangan positif maa modl brjalan maju. pabila mnunjuan bilangan ngatif maa modl brjalan mundur. pabila mnunjuan oprasi pnjumlahan maa modl brjalan trus. pabila dijumlahan dngan bilangan positif maa modl brjalan trus maju. pabila dijumlahan dngan bilangan ngatif maa modl brjalan trus mundur. Mnurut Haim (dalam Fathani, 2009:21) istilah matmatia brasal dari ata Yunani, mathin atau manthnin yang brarti mmplajari. Dalam Kamus Bsar Bahasa Indonsia (KBBI), matmatia didfinisian sbagai ilmu tntang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosdur oprasional yang digunaan dalam pnylsaian masalah mngnai bilangan. (Fathani, 2009:22) Mnurut Sujono (dalam Fathani, 2009:19) matmatia diartian sbagai cabang ilmu pngtahuan yang sa dan trorganisasi scara sistmi. Slain itu matmatia mrupaan ilmu pngtahuan tntang pnalaran yang logi dan masalah yang brhubungan dngan bilangan. Brdasaran prnyataan yang disampaian olh para ahli diatas dapat diataan bahwa matmatia adalah suatu pross mmplajari on-on dan pngtahuan nalar yang brsifat logi srta brhubungan dngan bilangan. Dalam KTSP (2006:417) mata plajaran Matmatia pada satuan pndidian SD / MI mliputi a-a sbagai briut; (1) bilangan, (2) gomtri dan pnguuran, (3) pngolahan data. Karatristi matmatia scara umum mnurut Sumardoyo (dalam Fathani, 2009:59) yaitu: (1) Mmilii obj ajian yang abstra. Matmatia mmilii obj ajian yang abstra walaupun tida stiap yang abstra adalah matmatia. Obj matmatia scara lbih tpat sbagai obj mntal atau piiran. Empat obj ajian matmatia yaitu fata, oprasi atau rlasi, on dan prinsip. (2) Brtumpu pada aatan. Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matmatia mrupaan aatan atau onvnsi yang pnting. Dngan simbol dan istilah yang tlah diaati dalam matmatia, maa pmbahasan slanjutnya aan mnjadi mudah dilauan dan diomuniasian. Kaatan yang amat mndasar adalah asioma dan on primitif. sioma diprluan untu mnghindari pross brputar-putar dalam pmbutian. Kon primitif diprluan untu mnghindari pross brputar-putar dalam pndfinisian. (3) Brpola piir ddutif. Dalam matmatia, hanya ditrima pola yang brsifat ddutif. Pola ddutif scara sdrhana dapat diataan pmiiran yang brpangal dari hal yng brsifat umum ditrapan atau diarahan pada hal yang brsifat husus. (4) Konsistn dalam sistmnya. Trdapat brbagai macam sistm yang dibntu dari bbrapa asioma dan mmuat bbrapa torma. Di dalam masing-masing sistm, brlau taatasan atau onsistnsi. rtinya dalam stiap sistm tida bolh trdapat ontradisi. Suatu torma ataupun dfinisi harus mnggunaan istilah atau on yang tlah dittapan trlbih dahulu. Konsistnsi itu bai dalam mana maupun dalam hal nilai bnarannya. (5) Mmilii simbol yang osong. Di dalam matmatia banya sali simbol. Simbol-simbol trsbut mmbntu alimat dalam matmatia yang biasa disbut modl matmatia. Modl matmatia dapat brupa prsamaan, prtidasamaan, maupun fungsi. Slain itu ada pula modl matmatia yang brupa gambar rti bangunbangun gomtri, grafi maupun diagram. (6) Matmatia smsta pmbicaraan. Matmatia mmilii simbol-simbol yang osong mananya. Maa bila ita mmbicaraannya maa harus mmprhatian lingup pmbicaraannya. Lingup atau smsta pmbicaraan bisa smpit bisa pula luas. (7) Karatristi matmatia di solah. Dalam plasanaan matmatia di solah harus mmprhatian ruang lingup matmatia solah. da sdiit prbdaan antara matmatia sbagai ilmu dngan matmatia solah. Prbdaan itu dalam hal: a) pnyajian, b) pola piir, c) trbatasan smsta, dan d) tingat abstraan. Ssuai dngan aratristi matmatia diatas maa untu mnjlasan matri pnjumlahan bilangan bulat di solah dasar harus mnggunaan mdia. Karna ana usia 7-12 tahun dalam tahapan pola brpiir oprasional onrt. Matmatia didalam KTSP (2006: 416 ) dijlasan bahwa mrupaan ilmu univrsal yang mndasari prmbangan tnologi modrn, mmpunyai pran pnting dalam brbagai disiplin dan mmajuan daya piir manusia. Prmbangan psat di bidang tnologi informasi dan omuniasi dwasa ini dilandasi olh prmbangan matmatia di bidang tori bilangan, aljabar, analisis, tori pluang dan matmatia disrit. Mata plajaran matmatia brtujuan agar siswa mmilii mampuan sbagai briut: (1) Mmahami on matmatia, mnjlasan traitan antaron dan mngapliasian on atau algoritma, scara luws, aurat, fisin, dan tpat, dalam pmcahan masalah. (2) Mnggunaan pnalaran pada pola dan sifat, mlauan

Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan manipulasi matmatia dalam mmbuat gnralisasi, mnyusun buti, atau mnjlasan gagasan dan prnyataan matmatia. (3) Mmcahan masalah yang mliputi mampuan mmahami masalah, mrancang modl matmatia, mnylsaian modl dan mnafsiran solusi yang diprolh. (4) Mngomuniasian gagasan dngan simbol, tabl, diagram, atau mdia lain untu mmprjlas adaan atau masalah. (5) Mmilii siap mnghargai gunaan matmatia dalam hidupan, yaitu mmilii rasa ingin tahu, prhatian, dan minat dalam mmplajari matmatia, srta siap ult dan prcaya diri dalam pmcahan masalah. Brdasaran tujuan matmatia dalam KTSP diatas dapat diartian bahwa guru harus dapat mmbrian smpatan bagi siswa untu mmahami on matmatia, mngmbangan pnalarannya shingga dapat mmcahan masalah yang brhubungan dngan matmatia dalam hidupannya. Mnurut murniati (2007:51) on-on matmatiaa dalam uriulum solah dasar dilompoan dalam tiga jnis on yaitu: (1) Kon dasar. Kon dasar ini adalah on yang prtama ali diplajari olh para siswa dari jumlah on yang dibrian. Olh arna itu mnjadi prasyarat dalam mmahami on-on briutnya. (2) Kon yang brmbang. Kon yang brmbang dari on dasar mrupaan sifat atau pnrapan on-on dasar. Kon yang brmbang ini mrupaan lanjutan dari on dasar dan dalam mmplajarinya mmrluan pngtahuan tntang on dasar. (3) Kon yang harus dibina trampilannya. Kon yang trmasu dalam jnis on ini dapat mrupaan on-on dasar atau brmbang. Kon-on jnis ini prlu pmbinaan dari guru shingga para siswa mmpunyai trampilan dalam mnampilan on-on dasar maupun brmbang. Dngan adanya pmbinaan ini diharapan pross pmblajaran matmatia dapat mngaji isu-isu tntang urangnya trampilan brhitung. Dalam pnlitian ini pmblajaran dilauan untu mnanan pmahaman siswa pada on dasar matmatia matri pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan. Dngan mnggunaan mdia mistar bilangan diharapan pmblajaran matmatia mnjadi lbih onrt shingga siswa mudah mmahaminya. Mnurut Fathani (2009:144) pngrtian bilangan bulat yaitu himpunan bilangan bulat yang anggotanya sluruh bilangan bulat yang mliputi bilangan bulat ngatif, nol, dan positif. Mnurut muhstyo (2007: 310) untu mngnaan on oprasi bilangan bulat dapat dilauan mlalui 3 tahap yaitu : (1) Tahap pngnalan on scara onrt Modl pragaan yang dapat dimbangan yaitu mnggunaan pndatan himpunan (misal mnggunaan alat praga mani-mani). (2) Tahap pngnalan on scara smi onrt atau smi abstra. Modl ini mnggunaan pndatan huum alan panjang (misal mnggunaan alat praga balo garis bilangan atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan). (3) Tahap pngnalan on scara abstra. Tahap ini siswa dinalan dngan on-on oprasi hitung yang brsifat abstra. Dalam pnlitian ini pnulis mnggunaan on pngnalan bilangan bulat scara onrt dngan mnggunaan mdia mistar bilangan yang trbuat dari rtas buffalo shingga dapat dimanipulasi siswa scara langsung. Hasil blajar adalah mampuan-mapuan yang dimilii psrta didi stlah ia mnrima pngalaman blajar, Muslich (2011:38). Sudjana (1991:22) hasil blajar adalah mampuanmampuan yang dimilii siswa stlah ia mnrima pngalaman blajarnya. Mnurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) dalam Umar hasil blajar adalah hasil yang dicapai dalam bntu anga-anga atau sor stlah dibri ts hasil blajar pada stiap ahir plajaran. Dalam sistm pndidian nasional rumusan tujuan pndidian mnggunaan lasifiasi hasil blajar dari Bloom (Sudjana,1991:22) bahwa hasil blajar dibagi mnjadi tiga ranah yaitu ognitif, aftif, dan psiomotori. Brdasaran ajian tori diatas maa hipotsis tindaan yang dapat dirumusan dalam pnlitian adalah: Pnggunaan mdia mistar bilangan dapat mningatan hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat bagi siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya. METODE Pnlitian ini mrupaan rancangan Pnlitian Tindaan Klas (PTK) yaitu untu mlasanaan tindaan dalam ranga mngatasi prmasalahan yang tlah ada dan tridntifiasi slama pmblajaran brlangsung didalam las. Dalam Pnlitian Tindaan Klas (PTK) ini mnggunaan modl silus. Dalam stiap silus trdiri dari tahapan prncanaan, plasanaan tindaan dan obsrvasi, srta rflsi. pabila pada silus I masih urang mmnuhi ritria hasil pmblajaran, dapat dilauan silus II sampai targt yang diinginan trcapai. Dalam plasanaan pnlitian, pnliti dibantu olh dua obsrvr untu mngamati pmblajaran yang brlangsung. Dimana hasil 5

JPGSD.Volum 02 Nomor 02 Tahun 2014, obsrvasi trsbut digunaan untu mnntuan tindaantindaan trtntu yang dapat digunaan untu mmprbaii dan mningatan ualitas pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat. Dampa yang diinginan adalah pningatan hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat bagi siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya shingga mmnuhi KKM. Subj dalam pnlitian ini adalah guru dan siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya yang trdiri atas 37 orang siswa. Siswa lai-lai brjumlah 17 ana dan siswa prmpuan brjumlah 20 ana. lasan mmilih las V SDN Sawunggaling VII Surabaya sbagai subj pnlitian brdasaran hasil obsrvasi di las trsbut adalah: (1) Untu mmprbaii pross pmblajaran yang dilauan guru dalam mnjlasan pnjumlahan bilangan bulat. Karna guru tida mnggunaan mdia saat mnjlasan pnjumlahan bilangan bulat. (2) Kmampuan para siswa dalam mmahami pnjumlahan bilangan bulat masih rndah. Hal ini dapat dilihat dari hasil blajar para siswa yang sbagian bsar masih blum mncapai Kritria Ktuntasan Minimal (KKM) yang tlah ditntuan. KKM mata plajaran Matmatia las V B di SDN Sawunggaling VII Surabaya yaitu 70. Tmpat yang digunaan untu pnlitian ini adalah las V B SDN Sawunggaling VII No. 388 Surabaya yang bralamat di Jalan Gajahmada Solahan No. 5 Kcamatan Wonoromo Kota Surabaya. Pnlitian ini mrupaan Pnlitian Tindaan Klas (PTK) dngan modl silus. Mnurut riunto (2008:3) pnlitian tindaan las mrupaan suatu pncrmatan trhadap giatan blajar brupa sbuah tindaan yang sngaja dimunculan dan trjadi dalam sbuah las scara brsama. PTK ini brtujuan untu mningatan mutu pross dan hasil pmblajaran dilas. Dimana stiap silus ada mpat tahapan, yaitu prncanaan, tindaan, pngamatan, dan rflsi (riunto, 2008:16). Dalam pngumpulan data yang dibutuhan, pnulis mnggunaan brbagai tni pngumpulan data yang dianggap ssuai dngan ondisi obj pngamatan. dapun tni pngumpulan data pada pngamatan ini adalah: (1) Obsrvasi, dalam mlauan obsvasi, pnliti mnggunaan jnis obsrvasi sistmatis sbagai instrumnt pngamatannya. Pdoman obsrvasi ini trdiri atas lmbar obsrvasi ativitas guru digunaan untu mngamati ativitas guru slama plasaaan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan. Lmbar obsrvasi ativitas siswa digunaan untu mngamati ativitas siswa slama plasaaan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan. (2) Mtod ts, Ts yang digunaan disini mrupaan jnis ts prstasi yaitu ts yang untu mnguur pncapaian blajar siswa stlah mmplajari ssuatu. Ts hasil blajar ini digunaan untu mngtahui mampuan siswa tntang pnjumlahan bilangan bulat stlah mnggunaan mdia mistar bilangan. dapun tni pngumpulan data ini dilauan dngan: (1) dalam pnlitian ini, pnliti mnggunaan jnis obsrvasi sistmatis yang brtujuan untu mmprolh data tntang ativitas plasanaan pmblajaran mndngaran dongng dngan mnggunaan mdia artu warna pngatgori unsur crita; dan (2) ts dilauan dngan jnis ts prstasi/achivmnt ts yang brtujuan untu mnguur pncapaian atau untu mngtahui pningatan hasil blajar siswa stlah mnggunaan mdia artu warna pngatgori unsur crita slama pross blajar mngajar brlangsung. Tabl 1. Lmbar Obsrvasi tivitas Guru pada Pnjumlahan Bilangan Bulat dngan Mdia Mistar Bilangan Silus.. Prtmuan Brilah tanda c ( ) pada tabl di bawah ini ssuai dngan hasil pngamatan PBM No tivitas Guru 1 Mnyampaian aprsi dan motivasi 2 Mnyampaian tujuan pmblajaran 3 Mnginformasian giatan-giatan yang aan dilasanaan slama pmblajaran 4 Mndmonstrasian langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat mnggunaan mistar bilangan. 5 Mmbagian mistar bilangan bsrta modlnya pada siswa 6 Mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan pnjumlahan bilangan bulat slama mngrjaan LKS 7 Mmbri smpatan pada siswa untu mnanyaan hal yang urang dimngrti 8 Mngadaan valuasi 9 Mmbuat simpulan matri 10 Mmbri pnghargaan pada siswa yang atif Jumlah Sor Tni pnganalisis data yang dilauan sbagai briut : (1) data hasil obsrvasi pada lmbar obsrvasi yang diisi olh pngamat mngnai ativitas guru slama pross pmblajaran mudian diolah dngan mnggunaan rumus prsntas (%) trcapaian : f Ktrlasanaan Sor Ya Tida 4 3 2 1 Ktrangan: P : Prsntas frunsi a yang muncul F : Jumlah sor ativitas yang muncul dalam pross pmblajaran N : Jumlah sor masimal ativitas sluruhan

Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan Dngan ritria: 80% = sangat bai 60%-79% = bai 40%-59% = cuup 20%-39% = urang 20% = sangat urang f (Indarti, 2008) (2) data obsrvasi yang diprolh saat siswa mngiuti pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dianalisis dngan rumus sbagai briut: Ktrangan: P : Prsntas frunsi a yang muncul f : Jumlah sor ativitas yang muncul dalam pross pmblajaran N : Jumlah sor masimal ativitas sluruhan Dngan ritria: 80% = sangat bai 60%-79% = bai 40%-59% = cuup 20%-39% = urang 20% = sangat urang (Indarti, 2008) (3) data hasil blajar siswa dianalisis dngan mnggunaan rumus sbagai briut: X T x 100% N Ktrangan : T X N Sor yang diprolh Nilai hir = x 100 Sor Masimal Dalam Faisal ( 1982:258) = Prosntas tuntusan = Jumlah siswa yang tuntas = Jumlah sluruh siswa ( Djamarah, 2005 : 265 ) HSIL DN PEMBHSN Dalam tahap prncanaan pada silus I, hal hal yang dilauan pnliti adalah sbagai briut: (1) Mnganalisis uriulum mata plajaran Matmatia las V smstr 1, dngan standar omptnsi mlauan oprasi hitung bilangan bulat dalam pmcahan masalah. nalisis uriulum digunaan untu mngmbangan pnyusunan rncana plasanaan pmblajaran. (2) Mnyusun prangat pmblajaran brdasaran omptnsi dasar yang dipilih brupa, silabus, rncana plasanaan pmblajaran, mnyusun matri ajar, mnyusun LKS (Lmbar Krja Siswa). (3) Mnyiapan mdia pmblajaran brupa mistar bilangan dan prlngapan lainnya. (4) Mnyusun instrumnt yang aan digunaan dalam pnlitian yaitu: (a) lmbar obsrvasi ativitas guru (trlasanaan RPP) bsrta dscriptor, (b) lmbar obsrvasi ativitas siswa bsrta dscriptor, (c) mbar pnilaian (valuasi). (5) Mnntuan obsrvr. (6) Mnntuan jadwal plasanaan pnlitian pada silus I dngan 2 x prtmuan dimana aloasi watu stiap prtmuan 2x35 mnit yang aan dilasanaan pada hari Slasa tanggal 10 Dsmbr 2013 dan 17 Dsmbr 2013. Pada plasanaan silus I, pnliti mlasanaan pross pmblajaran ssuai dngan RPP yang tlah disusun dngan mnggunaan mdia mistar bilangan pada pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat di las V SDN Sawunggaling VII Surabaya. Kmudian pnliti mlasanaan pmblajaran ssuai RPP dngan mlampiran lmbar obsrvasi yang tlah dirancang sbagai briut: Pada prtmuan I, guru mnyampaian aprsi dan mmotivasi siswa sudah trlasana. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru mngaja siswa mnyanyi ttapi tida mnyampaian prtanyaan yang brhubungan dngan matri yang aan diplajari. Shingga obsrvr 1 dan 2 mmbrian sor 2. Kgiatan guru mnyampaian tujuan pmblajaran yang aan dicapai sudah trlasana. Obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 2 arna guru mnyampaian sbagian tujuan pmblajaran dan urang jlas. Guru tlah mlasanaan giatan mnginformasian giatan-giatan yang aan dilauan slama pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 guru mnginformasian smua giatan pmblajaran yang aan dilasanaan namun urang jlas. Shingga obsrvr 1 mmbrian sor 3. Sdangan mnurut obsrvr 2, guru tlah mnginformasian sbagian dari giatan pmblajaran yang aan dilasanaan dngan urang jlas. Shingga obsrvr 2 mmbrian sor 2. Guru tlah mlasanaan giatan mnjlasan matri bilangan bulat dngan mndmonstrasian langahlangah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan. Mnurut obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru mndmosntrasian langah- ;langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan namun urang 7

JPGSD.Volum 02 Nomor 02 Tahun 2014, runtut dan urang jlas. Shingga dua obsrvr mmbri sor 3. Guru mmbagian mistar bilangan bsrta modlnya pada sluruh siswa sudah trlasana. Olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4. Obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3 untu giatan guru mmbimbing siswa dalam mngrjaan LKS. Karna brdasaran pngamatan obsrvr, pada saat guru mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat slama mngrjaan LKS ada yang tida ssuai dngan yang dibutuhan. Stlah siswa slsai mngrjaan LKS, guru blum mmbri smpatan siswa untu brtanya. Shingga obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 1. Guru mmbrian Lmbar Pnilaian pada smua siswa. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru tlah mmbrian valuasi ssuai dngan tujuan pmblajaran dngan soal yang jlas dan mudah dipahami siswa. Shingga dua obsrvr mmbrian sor 4. Guru mminta siswa mnyimpulan matri pmblajaran namun guru tida mmbimbingnya. Maa obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 2. Mmbrian pnghargaan. Pada giatan ahir guru mmbri pnghargaan pada sbagian bsar siswa yang atif mngiuti giatan pmblajaran olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Slanjutnya pada prtmuan II, guru mnyampaian aprsi dan mmotivasi siswa sudah trlasana. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru mnyampaian aprsi ttapi tida mngaja siswa mnyanyi. Shingga obsrvr 1 dan 2 mmbrian sor 3. Kgiatan guru mnyampaian tujuan pmblajaran yang aan dicapai sudah trlasana. Obsrvr 1 mmbrian sor 2 arna brdasaran pngamatannya guru hanya mnyampaian sbagian tujuan pmblajaran dan urang jlas. Sdangan obsrvr 2 mmbrian sor 3 arna guru mnyampaian sbagian tujuan pmblajaran dan sudah dianggap jlas. Guru tlah mnginformasian giatan-giatan yang aan dilauan slama pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat. Brdasaran pngamatan dua obsrvr, guru mnginformasian smua giatan pmblajaran yang aan dilasanaan namun urang jlas. Shingga obsrvr 1 dan 2 mmbrian sor 3. Guru tlah mlasanaan giatan mnjlasan matri bilangan bulat dngan mndmonstrasian langahlangah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan. Mnurut obsrvr 1 guru tlah mndmonstrasian langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mistar bilangan scara runtut dan jas. Shingga dibri sor 3. Sdangan mnurut obsrvr 2 guru mndmosntrasian langahlangah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan namun urang runtut dan urang jlas. Shingga dua obsrvr mmbri sor 3. Guru mudian mmbagian mistar bilangan bsrta modlnya pada sluruh siswa sudah trlasana. Olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4. Kgiatan mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat sudah trlasana. Obsrvr 1 mmbrian sor 4 arna guru dianggap sudah mmbrian bimbingan yang tpat pada smua siswa yang mmbutuhan bimbingan dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat. Sdangan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Karna brdasaran pngamatannya, pada saat guru mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat slama mngrjaan LKS ada yang tida ssuai dngan yang dibutuhan. Guru mmbri smpatan siswa untu brtanya ttapi tida smua prtanyaan dijawab dngan bai. Shingga obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 2. Guru mmbrian Lmbar Pnilaian pada smua siswa. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru tlah mmbrian valuasi ssuai dngan tujuan pmblajaran dngan soal yang jlas dan mudah dipahami siswa. Shingga dua obsrvr mmbrian sor 4. Guru mnyimpulan sndiri matri pmblajaran. Maa obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Pada giatan ahir guru mmbri pnghargaan pada sbagian bsar siswa yang atif mngiuti giatan pmblajaran olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Hasil obsrvasi ativitas guru pada pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan pada silus I sudah brjalan dngan bai arna adanya pningatan dari prtmuan 1 prtmuan 2. Ttapi blum mncapai indiator brhasilan shingga brlanjut pada silus II. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Prsntas Hasil Obsrvasi tivitas Guru Silus I 100 62.5 68.75 81.25 81.25 56.25 Diagram 1 Prsntas Hasil Obsrvasi tivitas Guru 50 Prsntas 100 62.5 75

Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan 1 mnyampaian aprsi dan motivasi mncapai 62,5%. 2 mnyampaian tujuan pmblajaran mncapai 56,25%. 3 mnginformasian giatan-giatan yang aan dilasanaan slama pmblajaran mncapai 68,75%. 4 mndmonstrasian langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat mnggunaan mistar bilangan mncapai 81,25%. 5 mmbagian mistar bilangan bsrta modlnya pada siswa mncapai 100%. 6 mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan pnjumlahan bilangan bulat slama mngrjaan LKS mncapai 81,25%. 7 mmbri smpatan pada siswa untu mnanyaan hal yang urang dimngrti mncapai 50%. 8 mngadaan valuasi 100%. 9 mmbuat simpulan matri mncapai 62,5%. 10 mmbri pnghargaan pada siswa yang atif mncapai 75%. Tabl 2. Obsrvasi ativitas siswa silus I No 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. tivitas Siswa Siswa antusias dalam mnrima aprsi dan motivasi Prt. 1 Sor Prt. 2 Ratarata Prs ntas 113 126 119,5 80,74 Siswa mmprhatian tujuan pmblajaran yang disampaian guru 99 113 106 71,62 Mnyima dngan ssama informasi yang disampaian guru 103 119 111 75 Siswa mnyima dngan ssama pnjlasan guru ttang pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan 121 125 123 83,11 mdia mistar bilangan Siswa trampil dalam mnggunaan mdia mistar bilangan dalam 126 131 128,5 86,82 mnylsaian soal Siswa mmbantu tman yang sulitan mnggunaan mistar bilangan 109 118 113,5 76,69 Siswa disiplin dalam mngrjaan valuasi 110 116 113 76,35 Jumlah sor 781 848 815 Brdasaran tabl diatas dapat ditahui bahwa ativitas siswa dalam pmblajaran pada silus I prtmuan prtama sbsar 75,39%. Lalu pada prtmuan dua mningat mnjadi 81,85%. Jadi rata-rata prsntas ativitas siswa pada silus I mncapai 78,68%. Dari sini dapat ita lihat bahwa ativitas siswa dalam pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mdia mistar bilangan blum brhasil arna blum mncapai 80%. Untu itu prlu diadaan pningatan pada silus II. Lbih jlasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini. 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0 Prsntas Hasil Obsrvasi tivitas Siswa Silus I 80.74 71.62 75 83.11 86.82 76.69 76.35 Sor Diagram 1 Prsntas Hasil Obsrvasi tivitas Siswa 1 siswa antusias dalam mnrima aprsi dan motivasi mncapai 80,74%. 2 siswa mmprhatian tujuan pmblajaran yang disampaian guru mncapai 71,62%. 3 siswa mnyima dngan ssama informasi yang disampaian guru mncapai 75%. 4 siswa mnyima dngan ssama pnjlasan guru ttang pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan mncapai 83,11%. 5 siswa trampil dalam mnggunaan mdia mistar bilangan dalam mnylsaian soal mncapai 86,82%. 6 siswa mmbantu tman yang sulitan mnggunaan mistar bilangan 76,69%. 7 siswa disiplin dalam mngrjaan valuasi mncapai 76,35%. Tabl 3. hasil blajar siswa silus I No. Nama Siswa Nilai Nilai hir Ktrangan Prt. 1 Prt. 2 (N) Tuntas Tida Tuntas 1 N S 40 40 40 2 P W 40 60 50 3 Z Z 70 80 75 4 M P 50 70 60 5 B D O 40 50 45 6 F Y S 70 80 75 7 F F 60 60 60 8 J R 70 70 75 9 L N 70 80 85 10 M B 70 70 70 11 M B I 60 70 65 12 N M 80 80 80 13 P Y 100 100 100 14 R P R 80 90 85 15 S N P 70 80 75 16 S Z M 40 50 45 17 S R 90 80 85 18 S S 80 90 85 19 V P S 70 70 70 20 D S 70 80 75 21 CW 70 80 75 22 C C F 70 80 80 23 M N 60 60 60 24 M Y R C 90 70 80 25 N S 50 60 55 26 N T C 80 80 80 27 R H F 70 60 65 28 S 60 60 60 29 Z P 60 70 65 30 P K R 80 70 75 31 K B S 70 70 70 32 M I P 60 70 65 33 S R B 90 100 95 34 G S 100 90 95 35 70 80 75 36 S R 80 90 85 37 C 70 70 65 Jumlah Nilai 2540 2760 2645 Rata-rata 68,65 74,32 71,49 Jumlah Ktuntasan 23 14 Prosntas Ktuntasan (%) 62,16 37,84 Dari data di atas dapat dilihat bahwa prosntas tuntasan hasil blajar siswa brdasaran KKM yang tlah ditntuan yaitu 70 pada Silus I mncapai 62,16% atau sbanya 23 siswa dari 37 siswa las VB. Ktuntasan blajar siswa blum diataan trcapai arna blum mncapai 80% dari jumlah siswa yang mncapai KKM yani 70. Olh arna itu pnlitian dilanjutan pada silus II. Pada tahap rflsi brdasaran hasil pngamatan, guru brsama obsrvr mlauan valusi trhadap giatan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan yang tlah dilasanaan pada silus I untu mmprbaii urangan dan mngatasi hambatan yang dihadapi pnliti slama pross pmblajaran. Dari valuasi dan rflsi pnliti mmprolh simpulan tntang urangan guru dalam mlasanaan pmblajaran 9

JPGSD.Volum 02 Nomor 02 Tahun 2014, yani sbagai briut : (1) guru dalam mnyampaian matri tntang pnjumlahan bilangan bulat trlalu cpat; (2) guru blum mmbrian smpatan pada siswa untu brtanya; (3) guru urang dapat mnglola watu slama pmblajaran shingga mlwati batas aloasi watu; (4) guru urang dapat mngondisian siswa agar dapat mngiuti pmblajaran dngan bai. Hal ini dapat dilihat masih banya siswa yang gaduh dngan tmannya. Dari hasil rflsi di atas, pnliti masih mmpunyai banya urangan dalam pross pmblajaran. Dari brbagai urangan dan ndala yang ada pada silus I, maa pada silus II aan dilauan upaya sbagai briut: (1) guru dalam mnyampaian matri harus jlas, saat mndmontrasian langah-langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat mnggunaan mdia mistar bilangan harus runtut; (2) guru mmbrian smpatan pada siswa untu brtanya jawab dan mmbrian jawaban yang ssuai; (3) guru mnglola watu dngan bai agar tida mlbihi aloasi watu yang ada; (4) guru harus mngondisian siswa agar dapat mngiuti pmblajaran dngan bai. Dngan cara mmotivasi siswa slama mngiuti giatan pmblajaran. Kurangan pada Silus I aan diprbaii di Silus II agar hasil blajar siswa dapat mncapai indiator brhasilan yang tlah ditntuan. Dalam tahap prncanaan pada silus II, hal-hal yang dilauan pnliti adalah sbagai briut: (1) mnyusun prangat pmblajaran brdasaran omptnsi dasar yang dipilih brupa, silabus, rncana plasanaan pmblajaran, mnyusun matri ajar, mnyusun LKS (Lmbar Krja Siswa); (2) mnyiapan mdia pmblajaran brupa mistar bilangan dan prlngapan lainnya; (3) mnyusun instrumnt yang aan digunaan dalam pnlitian yaitu lmbar obsrvasi ativitas guru (trlasanaan RPP) bsrta dscriptor, lmbar obsrvasi ativitas siswa bsrta dscriptor, lmbar pnilaian (valuasi); (4) mnntuan jadwal plasanaan pnlitian pada silus II dngan aloasi watu 2 x prtmuan (2x35 mnit) yang aan dilasanaan pada hari Slasa tanggal 7 Januari 2014 dan hari slasa 14 Januari 2014. Pada Silus II, prtmuan 1 plasanaan pmblajaran dilauan ssuai RPP dngan diamati olh obsrvr. Pada fas 1 guru mnyampaian aprsi dan mmotivasi siswa sudah trlasana. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru mnyampaian aprsi dan mmotivasi siswa dngan mngaja siswa mnyanyi. Shingga obsrvr 1 dan 2 mmbrian sor 4. Kgiatan guru mnyampaian tujuan pmblajaran yang aan dicapai sudah trlasana. Obsrvr 1 mmbrian sor 3 arna guru mnyampaian sbagian tujuan pmblajaran dan sudah dianggap jlas. Sdangan obsrvr 2 mmbrian sor 4 arna dianggap sudah mnyampaian smua tujuan pmblajaran dngan jlas. Guru tlah mlasanaan giatan mnginformasian giatan-giatan yang aan dilauan slama pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat. Obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Hal ini arna brdasaran pngamatan dua obsrvr guru mnginformasian smua giatan yang aan dilasanaan dalam pmblajaran namun uran jlas. Pada fas 2 mndmonstrasian pngtahuan dan trampilan. Guru tlah mlasanaan giatan mnjlasan matri bilangan bulat dngan mndmonstrasian langah-langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan. Mnurut obsrvr 1, guru tlah mndmonstrasian langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan scara runtut dan jlas. Sdangan mnurut obsrvr 2 guru mndmosntrasian langah-langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan namun urang runtut dan urang jlas maa dibri sor 3. Fas 3 yaitu mmbimbing platihan. Pada fas 3 ini guru mudian mmbagian mistar bilangan bsrta modlnya pada sluruh siswa sudah trlasana. Olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4. Kgiatan mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat sudah trlasana. Obsrvr 1 mmbrian sor 4 arna guru dianggap sudah mmbrian bimbingan yang tpat pada smua siswa yang mmbutuhan bimbingan dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat. Sdangan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Karna brdasaran pngamatannya, pada saat guru mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat slama mngrjaan LKS ada yang tida ssuai dngan yang dibutuhan. Fas 4 mngc pmahaman siswa dan mmbrian umpan bali. Stlah siswa slsai mngrjaan LKS, guru tlah mmbri smpatan siswa untu brtanya tntang pnjumlahan bilangan bulat namun bahasa yang digunaan urang dapat dipahami. Shingga obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Fas 5 mmbrian smpatan untu platihan lanjutan dan pnrapan. Guru mmbrian Lmbar Pnilaian pada smua siswa. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru tlah mmbrian valuasi ssuai dngan tujuan pmblajaran dngan soal yang jlas dan mudah dipahami siswa. Shingga dua obsrvr mmbrian sor 4.

Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan Fas 6 guru tlah mnyimpulan matri pmblajaran. Obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3 arna guru mnyimpulan sndiri matri pmblajaran. Pada giatan ahir guru mmbri pnghargaan pada smua siswa yang atif mngiuti giatan pmblajaran olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4. Slanjutnya pada prtmuan II, Pada fas 1 guru mnyampaian aprsi dan mmotivasi siswa sudah trlasana. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru mnyampaian aprsi dan mmotivasi siswa dngan mngaja siswa mnyanyi. Shingga obsrvr 1 dan 2 mmbrian sor 4. Kgiatan guru mnyampaian tujuan pmblajaran yang aan dicapai sudah trlasana. Obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4 arna dianggap sudah mnyampaian smua tujuan pmblajaran dngan jlas. Guru tlah mlasanaan giatan mnginformasian giatan-giatan yang aan dilauan slama pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat. Obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4. Hal ini arna brdasaran pngamatan dua obsrvr guru mnginformasian smua giatan yang aan dilasanaan dalam pmblajaran dngan jlas. Pada fas 2 mndmonstrasian pngtahuan dan trampilan. Guru tlah mlasanaan giatan mnjlasan matri bilangan bulat dngan mndmonstrasian langah-langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan. Mnurut obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru tlah mndmonstrasian langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan scara runtut dan jlas. Fas 3 yaitu mmbimbing platihan. Pada fas 3 ini guru mudian mmbagian mistar bilangan bsrta modlnya pada sluruh siswa sudah trlasana. Olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4. Kgiatan mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat sudah trlasana. Obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4 arna guru dianggap sudah mmbrian bimbingan yang tpat pada smua siswa yang mmbutuhan bimbingan dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat. Fas 4 mngc pmahaman siswa dan mmbrian umpan bali. Mnurut obsrvr 1guru tlah mmbri smpatan siswa untu brtanya tntang pnjumlahan bilangan bulat namun bahasa yang digunaan urang dapat dipahami. Shingga dibri sor 3. Sdangan obsrvr 2 mmbrian sor 4 arna guru mmbri smpatan siswa untu brtanya tntang pnjumlahan bilangan bulat dngan bahasa yang sudah jlas dan mudah dimngrti siswa. Fas 5 mmbrian smpatan untu platihan lanjutan dan pnrapan. Guru mmbrian Lmbar Pnilaian pada smua siswa. Brdasaran pngamatan obsrvr 1 dan obsrvr 2 guru tlah mmbrian valuasi ssuai dngan tujuan pmblajaran dngan soal yang jlas dan mudah dipahami siswa. Shingga dua obsrvr mmbrian sor 4. Fas 6 guru mnyimpulan sndiri matri pmblajaran. Maa obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 3. Pada giatan ahir guru mmbri pnghargaan pada smua siswa yang atif mngiuti giatan pmblajaran olh arna itu obsrvr 1 dan obsrvr 2 mmbrian sor 4. Brdasaran data hasil obsrvasi dapat ita tahui bahwa ativitas guru pada prtmuan 1 prtmuan 2 mngalamai pningatan dan dapat dinyataan bahwa silus II tlah trlasanaan dngan sangat bai. Untu lbih jlasnya dapat dilihat pada diagra dibawah ini. 10 0 9 0 8 0 7 0 6 0 5 0 4 0 3 0 2 0 1 0 0 Prs nta s H as il O bsrv a si tivi ta s G uru S il us II 1 00 9 3.7587 93.7 5 10 0 10 0 93.7 5.5 8 1. 25 1 2 3 4 5 Diagram 3 Prsntas Hasil Obsrvasi tivitas Guru Dari diagram ditas dapat ditahui bahwa a 1,mnyampaian aprsi dan motivasi mncapai 100%. 2 mnyampaian tujuan pmblajaran mncapai 93,75%. 3 mnginformasian giatan-giatan yang aan dilasanaan slama pmblajaran mncapai 87,5%. 4 mndmonstrasian langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat mnggunaan mistar bilangan mncapai93,75%. 5 mmbagian mistar bilangan bsrta modlnya pada siswa mncapai100%. 6 mmbimbing siswa dalam pnggunaan mistar bilangan untu mnntuan pnjumlahan bilangan bulat slama mngrjaan LKS mncapai 93,75%. 7 mmbri smpatan pada siswa untu mnanyaan hal yang urang dimngrti mncapai 75%. 8 mngadaan valuasi mncapai 100%. 9 mmbuat 6 P rs n t as (% ) 7 8 7 5 9 1 0 0 1 0 11

JPGSD.Volum 02 Nomor 02 Tahun 2014, simpulan matri mncapai 81,25%. 10 mmbri pnghargaan pada siswa yang atif mncapai 100%. Tabl 4 hasil obsrvasi siswa las V SDN Sawunggaling VII Surabaya dalam pmblajaran pnjumlaha biangan bulat dngan mdia mistar bilangan. No. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. tivitas Siswa Prt. 1 Sor Prt. 2 Ratarata Prs ntas Siswa antusias dalam mnrima aprsi dan motivasi 131 136 133,5 90,2 Siswa mmprhatian tujuan pmblajaran yang disampaian 126 131 128,5 86,82 guru Mnyima dngan ssama informasi yang disampaian guru 126 132 129 87,16 Siswa mnyima dngan ssama pnjlasan guru ttang pnjumlahan bilangan bulat 133 134 133,5 90,2 dngan mnggunaan mdia mistar bilangan Siswa trampil dalam mnggunaan mdia mistar 132 134 133 89,86 bilangan dalam mnylsaian soal Siswa mmbantu tman yang sulitan mnggunaan mistar 123 130 126,5 85,48 bilangan Siswa disiplin dalam mngrjaan valuasi 123 128 125,5 84,79 Jumlah sor 894 925 909,5 614,51 Prsntas 86,29 89,29 87,79 Brdasaran tabl diatas dapat ditahui bahwa prsntas trcapaian ativitas siswa pada silus II mncapai 87,79%. Untu lbih jlasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Prsntas Hasil Obsrvasi tivitas Siswa Silus II 90,2 86,82 87,16 90,2 89,86 85,48 84,79 Sor(%) Diagram 4 Prsntas Hasil Obsrvasi tivitas Siswa Dari diagram diatas dapat ditahui bahwa a 1 siswa antusias dalam mnrima aprsi dan motivasi mncapai 90,25%. 2 siswa mmprhatian tujuan pmblajaran yang disampaian guru mncapai 86,25%. 3 siswa mnyima dngan ssama informasi yang disampaian guru mncapai 87,16%. 4 siswa mnyima dngan ssama pnjlasan guru ttang pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan mncapai 90,20%. 5 siswa trampil dalam mnggunaan mdia mistar bilangan dalam mnylsaian soal mncapai 89,6%. a 6 siswa mmbantu tman yang sulitan mnggunaan mistar bilangan mncapai 85,48%. 7 siswa disiplin dalam mngrjaan valuasi mncapai 84,79%. Tabl 5. Hasil Blajar Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan Silus II No. Nilai Nilai Ktrangan Nama Prt. Prt. hir Tida Siswa Tuntas 1 2 (N) Tuntas 1 N S 50 60 55 2 P W 60 60 60 3 Z Z 80 90 85 4 M P 80 70 75 5 B D O 60 60 60 6 F Y S 80 80 80 7 F F 70 80 75 8 J R 80 90 85 9 L N 90 100 95 10 M B 80 80 80 11 M B I 70 60 65 12 N M 100 100 100 13 P Y 100 100 100 14 R P R 100 100 100 15 S N P 80 90 85 16 S Z M 60 60 60 17 S R 90 90 90 18 S S 90 100 95 19 V P S 80 80 80 20 D S 80 90 85 21 CW 80 90 85 22 C C F 90 80 85 23 M N 60 70 65 24 M Y R C 90 80 85 25 N S 60 80 70 26 N T C 90 90 90 27 R H F 80 80 80 28 S 80 70 75 29 Z P 80 80 80 30 P K R 100 90 95 31 K B S 60 80 70 32 M I P 70 80 75 33 S R B 100 100 100 34 G S 100 100 100 35 80 80 80 36 S R 90 90 90 37 C 80 80 80 Jumlah Nilai 2970 3060 3015 Rata-rata 80,27 82,70 81,49 Jumlah Ktuntasan 31 6 Prosntas Ktuntasan (%) 83,78 16,23 Dari tabl di atas dapat ditahui bahwa pada Silus II jumlah siswa yang tlah mmnuhi KKM yang tlah ditntuan yaitu 70 sbanya 31 siswa atau 83,78% dari 37 siswa las VB. Hal ini mnunjuan pningatan dari hasil Silus I sbanya 23 siswa (62,16%) yang mncapai KKM dan pada Silus II mnjadi 31 siswa (83,78%) yang mncapai KKM. Dngan dmiian tuntasan blajar siswa diataan trcapai arna tlah mncapai 80% dari jumlah siswa yang mncapai KKM yani 70. Olh arna itu pnlitian ini diataan brhasil. Brdasaran hasil pngamatan, guru brsama obsrvr mlauan valusi trhadap giatan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan yang tlah dilasanaan pada silus II. Pnliti mmprolh informasi pngamatan sbagai briut: (1) guru dalam mnyampaian matri sudah jlas. Saat mndmontrasian langah-langah mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat mnggunaan mdia mistar bilangan juga runtut; (2) guru mmbrian

Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan smpatan pada siswa untu brtanya jawab dan mmbrian jawaban yang ssuai; (3) guru mnglola watu dngan bai shingga tida mlbihi aloasi watu yang ada; (4) giatan siswa dalam mngiuti pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan tlah brlangsung sangat bai. Sbagian bsar siswa tlah mampu mngoprasian mistar bilangan untu mnntuan hasil pnjumlahan bilangan bulat; (5) hasil blajar siswa pada silus II mngalami pningatan. Pada prtmuan prtama tuntasan hasi blajar siswa sbsar 81,08%. Dan pada prtmuan dua sbsar 86,49%. Pada silus I hasil obsrvasi ativitas guru dalam pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat mncapai 73,75%. Kmudian pada silus II mningat mnjadi 92,5%. Untu lbih jlas dapat dilihat pada diagram 5. 100 80 60 40 20 0 Diagram 5 prbandingan prsntas hasil obsrvasi atvitas guru Brdasaran hasil pngamatan obsrvr slama silus I dan II dalam pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan dapat ditahui adanya pningatan prsntas ativitas siswa. Pada silus I prsntas ativitas siswa mncapai 78,67%. Dan pada silus II mningat mnjadi 87,79%. Untu lbih jlasnya dapat dilihat pada diagram 6 100 80 60 40 20 0 73,75 % 92,5% Silus I Silus II 78,62% Silus I Silus II 87,79% Diagram 6 prbandingan hasil obsrvasi ativitas siswa pada pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan. Pada silus I prtmuan prtama prsntas tuntasan hasil blajar siswa mncapai 68,64 % atau sbanya 24 siswa dari 37 siswa. Dan pada prtmuan dua mncapai 74,59% atau 28 siswa dari 37 siswa. Shingga rata-rata tuntasan hasil blajar pada silus I sbsar 62,16%. Pada silus II prtmuan prtama tuntasan hasil blajar siswa mncapai 81,08%. Sdangan pada prtmuan dua mningat mnjadi 86,49%. Dngan rata-rata tuntasan hasil blajar siswa pada silus II mncapai 83,78% atau sbanya 31 siswa dari 37 siswa las V B. Untu lbih jlasnya dapat dilihat pada diagram briut: Diagram 7 prbandingan hasil blajar pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan. PENUTUP Simpulan Brdasaran hasil pnlitian dan pmbahasan tntang giatan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan dapat disimpulan sbagai briut: (1) ativitas guru dalam pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan brdasaran hasil obsrvasi pada silus I mncapai 73,75%, dan mningat mnjadi 92,5% pada silus II. Shingga plasanaan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan dapat diataan brhasil; (2) ativitas siswa dalam mngiuti pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mistar bilangan brdasaran hasil obsrvasi pada silus I mncapai 78,67%, dan pada silus II mningat mnjadi 87,79%. Brdasaran hasil obsrvasi ini dapat diataan bahwa iutsrtaan siswa dalam pmblajaran pnjumlahan biangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan sangat bai; (3) hasil blajar siswa pada silus I sbanya 62,16% yang sudah tuntas sdangan 37,84% blum tuntas. Kmudian pada silus II tutasan hasil blajar siswa mncapai 83,78%, dan yang blum tuntas mncapai 16,23%. Dngan dmiian plasanaan pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat dngan mnggunaan mdia mistar bilangan dapat diataan brhasil arna sudah lbih dari 80% siswa yang tuuntas. Saran Pnlitian ini dapat digunaan sbagai altrnatif mdia dalam pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat untu mningatan hasil blajar siswa. Stlah pnlitian dilasanaan, pnliti mmbrian saran sbagai briut: (1) guru hndanya mmbrian variasivariasi dalam pmblajaran pnjumlahan bilangan bulat diantaranya dngan mnggunaan mdia mistar bilangan untu mngonrtan on pnjumlahan bilangan 13