BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43

Transkripsi

1 BIO-PEDAGOGI ISSN: Volum 4,Nomor 2 Oktobr 2015 Halaman PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-4 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 IMPLEMENTING PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TO IMPROVE CRITICAL THINKING STUDENTS IN X-4 CLASS OF SMA NEGERI KEBAKKRAMAT ACADEMIC YEAR 2014/2015 SEPTARIANA ARLINTA PUTRI *, YUDI RINANTO, MARJONO Program Studi Pndidikan Biologi Fakultas Kguruan dan Ilmu Pndidikan Univrsitas Sblas Mart Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta, 57126, Indonsia *mail: putrisptarianaarlinta@gmail.com Manuscript rcivd : 17 Juli 2015 Rvision accptd: 25 Sptmbr 2015 ABSTRACT This study was aimd to improv th studnts critical thinking ability of th biology studnt in X-4 SMA Ngri Kbakkramat acadmic yar 2014/2015. This rsarch was a class action rsarch which consists of thr cycls. Each cycl contains planning, implmnting, obsrving and rflcting. Th subjct of this rsarch was th studnt in X-4 SMA Ngri Kbakkramatand th amount was 36. Th data collcting tchniqus of this rsarch ar tst critical thinking ability, obsrvation, intrviw and documntation. Th data validation of this rsarch was triangulation mthod. Th data wr analyzd by qualitativ dscription tchniqus. Th rsult shows that studnt critical thinking ability is incrasd in Pr-cycl, Cycl I, Cycl II, and Cycl III. Intrprtation aspct incras from 42,36% to 95,14%; infrnc aspct incras from 56,94% to 83,33%; valuation aspct incras from 58,33% to 95,14%; xplanation aspct incras from 49,31% to 95,14%; analyz aspct incras from 59,72% to 88,89%; slf-rgulation aspct incras from 46,53% to 95,75%. This rsarch s conclution is th implmntation of Problm Basd Larning can improv critical thinking ability of th studnt in X-4 SMA Ngri Kbakkramat acadmic yar 2014/2015. Kywords: Problm Basd Larning, Critical Thiking PENDAHULUAN Pmblajaran Biologi sbagai ilmu sains mmiliki 3 aspk yaitu: minds on, harts on, dan hands on. Aspk hands on brhubungan dngan krja ilmiah yang dikmbangkan mlalui pngtahuan minds on dngan cara harts on, yaitu kmampuan mmbangun konsp pngtahuan mlalui pngalaman langsung dngan sikap ilmiah (Rusmiyati & Yulianto, 2009). Sikap ilmiah pada anak muncul karna adanya kcrdasan yang dimiliki. Kcrdasan siswa salah satunya yaitu kcrdasan mmpross yang mngarahkan pada prubahan tingkah laku mlalui kmampuan brpikir. Kmampuan brpikir yang prlu dikmbangkan mnurut Ennis (1993) yaitu brpikir kritis. Brpikir kritis mrupakan kmampuan brpikir tingkat tinggi untuk mmbantu siswa dalam mmbuat kputusan, mnganalisis asumsi-asumsi, dan mmcahkan masalah. Pmcahan masalah yang mlibatkan brpikir kritis dalam pmblajaran Biologi dapat tratasi dngan baik mlalui pngalaman langsung shingga siswa dituntut untuk mngkonstruksi pikirannya sndiri. Obsrvasi dilakukan di klas X-4 SMA Ngri Kbakkramat Karanganyar pada smstr gnap tahun plajaran 2014/2015. Obsrvasi dilakukan slama 2x45 mnit pada matri animalia dan scara umum mnunjukkan bahwa guru mnjlaskan matri dngan mtod cramah (tachr cntr) dan siswa cndrung diam. Siswa yang diam mngakibatkan kurang mampu brpikir ktika dihadapkan dngan soal brbasis masalah, mnganalisis pristiwa, dan mmaknai kjadian, srta mmbuat kputusan shingga dapat diduga bahwa kmampuan brpikir kritis siswa rndah. Hasil obsrvasi pmblajaran biologi yang dilakukan di klas X-4 SMA Ngri Kbakkramat smstr II Tahun Plajaran 2014/2015 trhadap soal kmampuan brpikir kritis siswa mnunjukkan kmampuan siswa dalam mngintrprtasi 42,36%; mnyimpulkan 56,94%; mngvaluasi 58,33%; mnjlaskan 49,30%; mnganalisis 59,72%; dan pngaturan diri 46,52%. Prsntas nilai dari obsrvasi mnunjukkan bahwa kmampuan brpikir kritis siswa rndah. Hasil wawancara trhadap guru dan siswa mnunjukkan bahwa bahwa siswa klas X-4 masih sulit

2 40 BIO-PEDAGOGI 4 (2) : 39-43, Oktobr 2015 mmahami soal tingkat tinggi karna guru kurang mmfasilitasi siswa untuk blajar scara aktif, salah satunya dngan cara diskusi. Diskusi klompok yang dilakukan slama pross pmblajaran mampu mmbangkitkan krjasama antar siswa. Krjasama di dalam klompok yang baik dapat mmbantu ssorang mmisahkan antara fakta dan opini, srta mnarik ksimpulan suatu masalah dngan akurat. Masalah yang nyata trjadi karna adanya prubahan cara hidup orang yang prlu dipikirkan scara kritis shingga di dalam pmblajaran prlu pningkatan ktrampilan brpikir kritis siswa. (Ann, 2010). Modl pmblajaran yang brpotnsi untuk mngatasi rndahnya brpikir kritis siswa klas X-4 salah satunya yaitu Problm Basd Larning (PBL). Modl PBL mrupakan modl pmblajaran yang mmotivasi siswa untuk blajar dngan cara mmcahkan masalah dan mngmbangkan kmampuan siswa brpikir kritis siswa (Mask, 2011). Langkahlangkah modl PBL mnurut Tan (2003) mmiliki lima tahap yaitu mnmukan masalah, mnganalisis masalah dan mnylidiki isu, mnmukan solusi, mmprsntasikan hasil pnmuan, mngvaluasi dan mngkonfirmasi. Fas-fas kgiatan modl Problm Basd Larning dapat mngakomodasi kmampuan brpikir kritis siswa yaitu: kgiatan pnmuan masalah mrupakan fas untuk mnyusun masalah yang ada dalam khidupan nyata. Masalah yang nyata dapat mmbantu siswa mmbangun pross brpikir dalam mngolah fakta dngan pmikiran tingkat tinggi shingga mampu mngakomodasi kmampuan brpikir kritis (Chin, 2005); mnganalisis masalah mrupakan kgiatan mmplajari kjadian-kjadian yang ditmukan dan mmplajari suatu prmasalahan yang dapat mngmbangkan brpikir kritis siswa (Tan, 2003); pnylidikan masalah mrupakan tahapan yang mmfasilitasi siswa mlakukan diskusi klompok untuk mncari konsp-konsp mlalui mntalnya sndiri dan bantuan buku, jurnal, dan sumbr lainnya. Apabila intraksi di dalam klompok baik, siswa mampu mngmbangkan cara brpikir, mmcahkan masalah dngan mngajukan pndapat dan sanggahan shingga mngakomodasi siswa brpikir kritis; mnyajikan hasil pmcahan masalah mrupakan langkah mmprsntasikan hasil diskusi stiap klompok untuk mngklarifikasi pndapat dari siswa yang mrupakan kgiatan pnting dalam mngmbangkan kmampuan brpikir kritis mlalui tanya jawab; mngvaluasi mrupakan kgiatan akhir untuk mnarik ksimpulan dari hasil diskusi stiap klompok scara gnral olh bantuan guru dan mngulas pokok matri yang dapat mngakomodasi brpikir kritis siswa (Fascion, 2011). METODE PENELITIAN Pnlitian mrupakan Pnlitian Tindakan Klas (PTK) yang brtujuan untuk mningkatkan kmampuan brpikir kritis mlalui pnrapan modl Problm Basd Larning di klas X-4 SMA NEGERI Kbakkramat Tahun Plajaran 2014/2015. Prosdur yang digunakan pada pnlitian mngikuti modl yang dikmbangkan olh Kmmis dan Mc Taggart brupa modl spiral (Dnzin, 2005). Modl spiral mrupakan modl yang brbntuk spiral dan trdapat tahap kgiatan dalam satu siklus trdiri dari prncanaan, plaksanaan, obsrvasi, dan rflksi. Pnrapan modl Problm Basd Larning dilaksanakan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, siklus III. Pada siklus I dilaksanakan ssuai dngan hasil analisis obsrvasi prasiklus, siklus II dilaksanakan brdasrkan hasil analisis rflksi siklus I, dan siklus III dilaksanakan brdasarkan hasil rflksi siklus II. Shingga pnrapan modl Problm Basd Larning mampu mningkatkan kmampuan brpikir kritis siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis aspk kmampuan brpikir kritis disajikan mlalui prbandingan prsntas capaian ratarata stiap aspk kmampuan brpikir kritis siswa dari prasiklus hingga siklus III pada gambar 1. P r s n t a s 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Aspk Kmampuan Brpikir Kritis Prasiklus siklus 1 siklus 2 siklus 3 Gambar 1. kmampuan brpikir kritis siswa dari prasiklus hingga siklus III Ktrangan: 1=mngintrprtasi; 2=mnyimpulkan; 3=mngvaluasi; 4=mnjlaskan; 5=mnganalisis; 6=pngaturan diri Gambar 1 mnunjukkan bahwa trdapat pningkatan pada stiap aspk brpikir kritis dari prasiklus hingga siklus III. Apabila dirata-rata, aspk mngintrprtasi mmiliki prsntas rata-rata trtinggi

3 Putri, Pnrapan Modl Problm Basd Larning 41 yaitu 75%, kdua aspk pngaturan diri mmiliki prsntas rata-rata yaitu 74,59%, ktiga aspk mnyimpulkan mmiliki prsntas rata-rata yaitu 73,78%, kmpat aspk mngvaluasi mmiliki prsntas rata-rata yaitu 73,27%, klima aspk mnjlaskan mmiliki prsntas rata-rata yaitu 69,19%, dan knam aspk mnganalisis mmiliki prsntas rata-rata yaitu 67,54%. Pada prasiklus hingga siklus III stiap aspk kmampuan brpikir kritis mningkat hingga mncapai targt. Tabl 1. Prbandingan kmampuan brpikir kritis siswa stiap aspk Indikator Capaian (%) Pra I II III Intrprtasi 42,36 78,47 84,03 95,14 Ksimpulan 56,94 75,69 79,17 83,33 Evaluasi 58,33 59,03 80,56 95,14 Pnjlasan 49,31 56, ,14 Analisis 59,72 60,42 61,11 88,89 Pngaturan diri 46,53 68,06 90,03 93,75 Tabl 1 mnunjukkan prbandingan kmampuan brpikir kritis siswa. Aspk mngintrprtasi mngalami pningkatan stiap siklus. Pada prasiklus k siklus I mningkat 36,11%, siklus I k siklus II mningkat 5,56%, siklus II k siklus III mningkat 11,11%. Aspk mngintrprtasi sudah mncapai targt dari prasiklus k siklus I. Aspk mngintrprtasi trlatihkan pada tahap mnmukan dan mnganalisis masalah. Pada tahap mnmukan masalah, siswa langsung k lapangan untuk mnylidiki kjadian shingga masalah yang ditmukan kontkstual. Siswa dituntut untuk mngartikan maksud dan arti dari masalah yang ditmukan shingga mngakomodasi kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mngintrprtasi. Aspk mnyimpulkan mngalami pningkatan 18,75%, siklus I k siklus II mningkat 3,48%, siklus II k siklus III mningkat 4,16%. Aspk mnyimpulkan sudah mncapai targt dari siklus I k siklus II. Aspk mnyimpulkan trlatihkan pada tahap kgiatan mnganalisis masalah karna pada saat siswa mnganalisis suatu masalah prlu adanya suatu kputusan masalah yang diambil shingga mngakomodasi kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mnyimpulkan. Aspk mngvaluasi mngalami pningkatan 0,7%, siklus I k siklus II mningkat 21,53%, siklus II k siklus III mningkat 14,58%. Aspk mnyimpulkan sudah mncapai targt dari siklus I k siklus II. Aspk mngvaluasi trlatihkan pada tahap mnylidiki isu karna pada saat siswa mnylidiki isu, siswa dituntut mampu dalam mnilai kakuratan situasi dari hubungan aktual shingga shingga mngakomodasi kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mngvaluasi. Aspk mnjlaskan mngalami pningkatan 7,63%, siklus I k siklus II mningkat 18,06%, siklus II k siklus III mningkat 20,14%. Aspk mnyimpulkan sudah mncapai targt dari siklus I k siklus II. Aspk mnjlaskan trlatihkan pada tahap kgiatan mnyajikan hasil pnylidikan karna pada saat siswa mnyajikan hasil pnylidikan dngan cara mngkomunikasikan shingga siswa dituntut mampu mmutuskan informasi yang rlvan shingga mngakomodasi kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mnjlaskan. Aspk mnganalisis mngalami pningkatan 0,7%, siklus I k siklus II mningkat 0,69%, siklus II k siklus III mningkat 27,78%. Aspk mnyimpulkan mncapai targt dari siklus II k siklus III. Aspk mnganalisis trlatihkan pada tahap kgiatan mnganalisis masalah karna pada saat siswa mnganalisis suatu masalah siswa dituntut untuk mngidntifikasi maksud yang bnar shingga mngakomodasi kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mnganalisis. Aspk pngaturan diri mngalami pningkatan 0,7%, siklus I k siklus II mningkat 0,69%, siklus II k siklus III mningkat 27,78%. Aspk mnyimpulkan mncapai targt dari siklus II k siklus III. Aspk pngaturan diri trlatihkan pada tahap kgiatan mnylidiki isu karna pada saat siswa mnylidiki isu, siswa dituntut mampu mmonitor kinrja pngtahuan dalam pnylidikan shingga mngakomodasi kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk pngaturan diri. Aspk kmampuan brpikir kritis siswa mngalami pningkatan slama ditrapkan modl Problm Basd Larning (PBL) karna pada stiap tahap modl PBL trdapat kgiatan siswa yang dapat mningkatkan aspk kmampuan brpikir kritis siswa. Kgiatan siswa tampak pada aspk sikap dan ktrampilan yang dapat diamati mlalui lmbar obsrvasi. Aspk sikap mmpunyai tiga indikator yaitu tliti, proaktif, dan ingin tahu. Aspk ktrampilan mmpunyai dua indikator yaitu mngumpulkan data pngamatan dan mngkomunikasikan hasil pngamatan. a. Aspk Sikap Aspk sikap trdiri dari tliti, proaktif, dan ingin tahu. 1) Tliti tliti yang trdiri dari mpat dskriptor yaitu mngamati objk yang trkait dngan fakta, mngidntifikasi prbdaan antar objk scara mndtail, mngamati

4 40 BIO-PEDAGOGI 4 (2) : 39-43, Oktobr 2015 objk prmasalahan brulang-ulang, dan mnybutkan prmasalahan lbih dari satu. Kmpat dskriptor mndukung kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mngintrprtasi dan mnganalisis tpatnya pada kgiatan mnmukan dan mnganalisis masalah. Kgiatan mnmukan masalah di lapangan pada matri kosistm, siswa dituntut untuk mngamati objk trkait dngan fakta scara brulang-ulang. Apabila siswa mngamati scara brulang-ulang brarti mnandakan bahwa siswa tliti dan mndorong kmampuan siswa dalam mngintrprtasi. Kgiatan mnganalisis masalah, siswa dituntut untuk mnganalisis masalah yang ditmukan shingga siswa dapat mnybutkan prmasalahan yang akan dislsaikan lbih dari satu. 2) Proaktif proaktif yang trdiri dari mpat dskriptor yaitu brpartisipasi dalam kgiatan diskusi untuk mncari solusi, mngusulkan cara krja untuk pnylidikan, mrspon dan mnghargai orang lain saat mlakukan prsntasi, dan mngajukan hipotsis dalam mnganalisis prmasalahan. Kmpat dskriptor dari proaktif mndukung kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mngvaluasi dan pngaturan diri tpatnya pada kgiatan mnylidiki isu dan mmprsntasikan hasil pnylidikan. Kgiatan mnylidiki isu kjadian, siswa dituntut untuk brpartisipasi pada diskusi untuk mnylidiki isu dan mncari solusi prmasalahan. Apabila siswa brpartisipasi pada kgiatan diskusi mnandakan bahwa siswa proaktif dan mndorong kmampuan pngaturan diri siswa dngan cara mmonitor kinrja pngtahuan pada diri sndiri dan lmn-lmn yang mndorong aktivitas, srta mngvaluasi dngan cara mnilai kkuatan suatu hubungan, mngusulkan cara krja untuk mnylidiki kjadian, dan mngajukan hipotsis dalam mnganalisis prmasalahan. Kgiatan mmprsntasikan hasil diskusi, siswa dituntut untuk mrspon dan mnghargai orang lain saat mlakukan prsntasi yang dapat mndorong aspk mngvaluasi siswa. Rspon dan tanggapan siswa lain untuk mmbri saran atau mngkritik hasil diskusi klompok lain mlatihkan siswa pada aspk mngvaluasi shingga kmampuan brpikir kritis siswa mningkat. 3) Ingin Tahu ingin tahu yang trdiri dari mpat dskriptor yaitu mngajukan prtanyaan tntang rumusan masalah, brtanya kpada tman sklompok saat mlakukan diskusi, brtanya kpada guru saat mlakukan diskusi trhadap pnylidikan masalah apabila ada yang kurang jlas, dan mnggunakan sumbr informasi untuk mncari solusi prmasalahan. Kmpat dskriptor dari ingin tahu mndukung kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mnjlaskan, mngvaluasi, dan mnyimpulkan tpatnya pada kgiatan mnylidiki isu dan mnganalisis masalah. Kgiatan mnylidiki isu kjadian dan mnganalisis masalah, siswa dapat brtanya kpada tman atau guru dan mnggunakan sumbr informasi untuk mncari solusi prmasalahan yang mnandakan bahwa rasa ingin tahu siswa tinggi. Rasa ingin tahu siswa yang tinggi mampu mningkatkan kmampuan brpikir kritis pada aspk mnjlaskan, mngvaluasi, dan mnyimpulkan. b. Aspk Ktrampilan Aspk ktrampilan trdiri dari mngumpulkan data pngamatan dan mngkomunikasikan hasil pngamatan. 1) Mngumpulkan data pngamatan mngumpulkan data pngamatan yang trdiri dari mpat dskriptor yaitu mngajukan hasil analisis ssuai dngan rumusan masalah, mlihat objk di lokasi pnylidikan, hasil pnylidikan ssuai dngan pngamatan, dan hasil pnylidikan ssuai dngan hal yang rlvan. Kmpat dskriptor mndukung kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk mngintrprtasi, mnganalisis, mnyimpulkan, dan mngvaluasi tpatnya pada kgiatan mnmukan masalah, mnganalisis masalah, dan mnylidiki isu. Kgiatan mnmukan masalah di lapangan pada matri kosistm, siswa dituntut untuk mngamati objk di lapangan scara langsung. Apabila siswa mngamati scara langsung brarti mnandakan bahwa siswa mmpunyai ktrampilan dalam mngumpulkan data pngamatan shingga mndorong kmampuan siswa dalam mngintrprtasi. Kgiatan mnganalisis masalah dan mnylidiki isu, siswa dituntut untuk mngajukan hasil analisis ssuai rumusan masalah, hasil pnylidikan ssuai dngan pngamatan dan hasil yang rlvan yang dapat mndorong kmampuan siswa dalam mnganalisis, mnyimpulkan, dan mngvaluasi karna siswa harus mmaknai maksud kjadian pada masalah kmudian mngvaluasi dngan pnlitian yang rlvan atau tidak, dan myimpulkan trhadap data yang diambil. 2) Mngkomunikasikan Hasil Pngamatan mngkomunikasikan hasil pngamatan yang trdiri dari mpat dskriptor yaitu mmprsntasikan hasil pnylidikan dngan suara yang jlas, mmprsntasikan hasil pnylidikan dngan runtut, mnanggapi prsntasi yang dilakukan klompok lain dalam bntuk prtanyaan tntang hasil pnylidikan, dan mnanggapai prsntasi yang dilakukan klompok lain dalam bntuk saran. Kmpat dskriptor mndukung kmampuan brpikir kritis siswa pada aspk

5 Putri, Pnrapan Modl Problm Basd Larning 41 mnjlaskan dan pngaturan diri tpatnya pada kgiatan mmprsntasikan hasil diskusi klompok. Hasil ts ssay pngtahuan kmampuan brpikir kritis siswa mncapai ktuntasan karna didukung olh sikap dan ktrampilan siswa. Sikap dan ktrampilan mrupakan pnampilan siswa yang tampak dan dapat diamati slama pross blajar. Hal trsbut didukung olh pndapat Handayani dan Sapir (2009) yang mnyatakan bahwa kmampuan pngtahuan siswa brkmbang karna didukung olh kmampuan sikap dan ktrampilan. Sikap dan ktrampilan siswa trlihat saat pross blajar mngajar brlangsung. Mlalui kgiatan diskusi, siswa dapat bkrjasama satu sama lain untuk mmprolh ksimpulan pmcahan prmasalahan. Hal ini diprkuat olh pndapat Fasion (2011) bahwa diskusi yang baik didukung dngan adanya krjasama antar anggota yang mnunjukkan adanya intraksi yang baik pula didalam klompok. Krjasama yang baik mampu mngmbangkan cara brpikir siswa mlalui pmcahan masalah dan mngajukan pndapat srta sanggahan shingga mampu mngakomodasi siswa brpikir kritis. Brdasarkan hasil analisis, pnrapan modl PBL mampu mningkatkan kmampuan brpikir kritis siswa X-4 SMA Ngri Kbakkramat. Kmampuan brpikir kritis juga didukung dari hasil blajar sikap dan ktrampilan. KESIMPULAN Ksimpulan pnlitian adalah pnrapan modl Problm Basd Larning (PBL) mningkatkan kmampuan brpikir kritis siswa klas X-4 SMA Ngri Kbakkramat Tahun Plajaran 2014/2015. DAFTAR PUSTAKA Arnds, R. I. (2008). Larning to Tach: Blajar untuk Mngajar. Yogyakarta: Pustaka Plajar. Bahr, N. (2010). Thinking Critically about Critical Thiking in Highr ducation. Intrnational Journal for th Scholarship of Taching and Larning, 4 (2). Chin, C. (2005). Problm-Basd Larning: Using III- Structurd Problm in Biology Projct Work. Natural Scinc and Scinc Education. Dnzin, N. K. & Lincoln, Y. S. (2005). Handbook of qualitativ rsarch. Thousand Oaks, CA: Sag. Ennis, R. H. (1993). Critical Thinking Assssmnt Thory Into Practic: Collg of Education, 32 (3), Fascion. (2011). Critical Thinking: What It is and Why it Counts. Insight Assssmnt. Handayani, S., & Sapir. (2009). Efktifitas Pnrapan Modl Pmblajaran Brbasis Masalah (Problm Basd Larning) dan Pmblajaran Koopratif (Cooprativ Larning) Tip Jigsaw untuk Mningkatkan Aktivitas Blajar, Hasil Blajar dan Rspon Blajar Siswa pada di SMA Ngri 2 Malang. Jurnal Pndidikan, 2 (1). Haskins, G.R. (2006). A Practical Guid To Critical Thiking. Hillman, W. (2003). Larning How to Larn: Problm Basd Larning. Australian Journal of Tachr Education, 28 (2). Hosnan, M. (2014). Pndkatan Saintifik dan Kontkstual dalam Pmblajaran Abad 21. Bogor: Pnrbit Ghalia Indonsia. Kritzbrg. C. (2010). Critical Thinking for th Twnty-First Cntury: What it is and Why It Mattrs to You. Lidinillah, A. M. (2013). Pmblajaran Brbasis Masalah (Problm Basd Larning). Jurnal Pndidikan Inovatif. Malan, S. B., & Ndlovu, M. (2014). Introducting Problm Basd Larning (PBL) into a foundation programm to dvlop slf dirctd larning skills. South African Journal Education, Mask, A. (2011). Th Effct of Problm Basd Larning on Critical Thiking Ability: A Thortical and Empirical Rviw. Intrnational Rviws of Social Scincs and Humanitis, 2 (1): Mils, M. B. & Hubrman, A. M. (1994). Qualitativ Data Analysis.Thousand Oaks London: Sag. Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pndidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Plajar. Oktaviani, L., Dants, N., & Sadia, W. (2014). Pngaruh Modl Problm Basd Larning Brbasis Assmn Kinrja trhadap Hasil Blajar IPA Ditinjau dari Gaya Kognitif. E-Journal Program Pascasarjana Univrsitas Pndidikan Gansha, 4. Praturan Kmntrian Pndidikan dan Kbudayaan. (2013). Nomor 81A tntang Implmntasi Kurikulum. Rta, K. I. (2012). Pngaruh Modl Pmblajaran Brbasis Masalah Trhadap Ktrampilan Brpikir Kritis Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Rusmiyati, A. dan Yulianto, A. (2009). Pningkatan Ktrampilan Pross Sains dngan Mnrapkan Modl Problm Basd-Instruction. Jurnal Pndidikan Fisika, 73. Santrock, J. W. (2003). Adolscnc: Prkmbangan Rmaja. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2013). Mtod Pnlitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabta. Tan, O. S. (2003). Enhancing Thinking through Problm- Basd Larning Approachs: Using Problms to Powr Larning in th 21 Cntury. Singapor: Nanyang Tchnologycal Univrsity. Wulandari, B. (2013, Juni). Pngaruh Problm-Basd Larning Trhadap Hasil Blajar ditinjau dari Motivasi Blajar PLC di SMK. Jurnal Pndidikan Vokasi, 3 (2). Zascavag, Mastn&Nichols. (2007). Comparison of Critical Thiking in Undrgraduats and Graduats in Spcial Education. Intrnational Journal of Spcial Education, 22 (1).