BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

Kami memahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. TIENS didirikan tahun 1995 oleh Mr. Li Jinyuan di Tianjin, China, Tiens Group Co., Ltd. (Grup

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH PT. Pelayaran Nasional Bahtera Bestari Shipping

BAB4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU 0 - Z

KUESIONER DETERMINAN TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA MEDAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hoka Hoka Bento atau kadang disingkat Hokben adalah jaringan restoran

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENERAPAN AKUNTANSI PADA PARA PEMILIK UKM (USAHA KECIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Penelitian. No: KUESIONER PENELITIAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karakteristik responden, kualitas website, kepuasan pengguna, uji validitas dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. pengalaman mengajar, sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

Lampiran 1. ANGKET KUESIONER

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Penelitian

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Model Summary. Adjusted R Square. a. Predictors: (Constant), LNLOKASI, Suku Bunga, LNPENDAPATAN, LNUANGMUKA. ANOVA b

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

A. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin : Pangkat/Golongan : Pendidikan Terakhir : Masa kerja : Tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT GENERAL ADJUSTER INDONESIA

Lampiran 1 No. Responden:... KUESIONER PENELITIAN PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP CUSTOMER EQUITY PADA PENGUSAHA MUDA DI KOTA MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (IDX: AISA) merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi makanan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1959. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan makanan. Pada tahun 1959, almarhum Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang nantinya berkembang menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPS- Food). Sebuah Bisnis keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sampai hari ini, kultur manajemen yang erat seperti sebuah keluarga adalah salah satu nilai yang terus dipertahankan oleh generasi ketiga dari sang pendiri. Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk-produk makanan yang terus tumbuh, PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan pada tahun 1992 dan menjadi perusahaan publik pada 2003. TPS-Food selalu menekankan pentingnya produk yang berkualitas dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Berbekal pengalaman yang panjang, tradisi, serta loyalitas konsumen; TPS-Food berhasil meraih posisi sebagai produsen mi kering dan bihun terdepan di pasar Indonesia. Komitmen TPS-Food untuk menghasilkan produk yang terbaik, diterima oleh pasar, dan berkualitas tinggi dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2008, HACCP, dan sertifikasi Halal. Standar produksi yang tinggi dan jaringan distribusi yang luas memperkuat PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebagai salah satu pilihan konsumen. 1

2 4.1.2 Visi dan Misi PT Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk 4.1.2.1 Visi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Menjadi Perseroan regional yang hebat dan sukses di semua bisnis yang kami tekuni; Makanan, Beras, dan Kelapa Sawit yang membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4.1.2.2 Misi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas dan inovatif yang mampu menciptakan nilai tambah untuk semua pelanggan. Menjadi Perseroan yang hebat dengan cara membangun sistem jalur ganda dalam organisasi kami; Orang yang tepat dengan sistem yang baik. Membangun budaya disiplin dan sumber daya manusia pembelajar untuk memaksimalkan kekuatan karyawan dan organisasi. Memiliki kekuatan seperti perusahaan multinasional namun dengan kelincahan seperti perusahaan kecil. Menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Secara konsisten memberikan keuntungan di atas standar pasar atas dana Pemegang Saham

3 4.1.2.3 Struktur Organisasi Presiden CEO Direktur SDM Direktur Purchasing Direktur Finance Direktur Sales Direktur Marketing BM GM Wil 1 Manager Beras Manager Beras Manager Beras GM Basic Food BM Jagung GM Wil 2 Manager TPS Manager TPS Manager TPS Consumen Food BM BM BM Bihun Manager Taro Manager Taro Manager Taro BM Taro BM Gulas Taro Net Taro 3D Trade Marketing GT Business Development MT Gambar 4.1 Struktur Organisasi MRCI

4 4.2 Profil Responden PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Karakteristikrespondendalampenelitianinidibedakanmenurut jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan akhir dan lama bekerja. Adapunkarakteristikrespondendapatdilihatpadapenjelasan di bawahini: Jenis Kelamin Adapunkarakteristikresponden berdasarkan jenis kelamin dapatdilihatdaripenjelasan di bawahini: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 42 responden 57,53% Wanita 31 responden 42,47% Total 73 responden 100% Sumber: Data Primer,2014 Dari 73 responden, yang berjenis kelamin pria sebanyak 42 orang dan sisanya sebanyak 31 orang adalah wanita. Maka, dapat dikatakan bahwa jumlah karyawan pria yang bekerja di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.lebih banyak daripada karyawan wanita, di mana terdapat sebesar 57,53% karyawan pria dan sisanya sebesar 42,47% karyawan wanita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini: Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

5 Usia Adapunkarakteristikresponden berdasarkan usia dapatdilihatdaripenjelasan di bawahini: Tabel 4.2 Usia Responden Usia Jumlah Presentase < 25 tahun 12 responden 16,44% 25 35 tahun 27 responden 36,98% 36 40 tahun 20 responden 27,40% >40 tahun 14 responden 19,18% Total 73 responden 100% Sumber: Data Primer,2014 Dari 73 responden, yang berusia dibawah 25 tahun sebanyak 12 orang (16,44%), kemudian yang berusia 25-35 tahun sebanyak 27 orang (36,98%), lalu yang berusia 36-40 tahun sebanyak 20 orang (27,40%) dan yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 14 orang (19,18%). Maka dapat dikatakan bahwa kebanyakan karyawan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. masih generasi muda. Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadagambar 4.3 dibawahini: Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia

6 Tingkat Pendidikan Terakhir Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini: Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase SMA / SMK 8 responden 10,96% Diploma 17 responden 23,29% S1 30 responden 41,09% S2 / S3 18 responden 24,66% Total 73 responden 100% Sumber: Data Primer,2014 Dari 73 responden, yang berpendidikan SMA / SMK sebanyak 8 orang (10,96%), kemudian yang berpendidikan Diploma sebanyak 17 orang (23,29%), lalu yang berpendidikan S1 sebanyak 30 orang (41,09%) dan yang berpendidikan S2 / S3 sebanyak 18 orang (24,66%). Karyawan yang bekerja di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk harus mempunyai tingkat pendidikan akhir minimal SMA / SMK. Dan kebanyakan karyawan yang bekerja di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk telah mengecap pendidikan tinggi. Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadagambar 4.4 dibawahini: Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Lama Bekerja

7 Adapun karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini: Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden Lama Bekerja Jumlah Presentase < 1 tahun 2 responden 2,74% 1 3 tahun 20 responden 27,39% 4 5 tahun 35 responden 47,95% > 5 tahun 16 responden 21,92% Total 73 responden 100% Sumber: Data Primer,2014 Dari 73 responden, yang bekerja kurang dari 1 tahun sebanyak 2 orang (2,74%), kemudian yang bekerja selama 1-3 tahun sebanyak 20 orang (27,39%), lalu yang bekerja selama 4-5 tahun sebanyak 35 orang (47,95%) dan yang bekerja lebih dari 5 tahun sebanyak 16 orang (21,92%). Kebanyakan karyawan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk telah bekerja selama 4-5 tahun. Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadagambar 4.5 dibawahini: Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja 4.3 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Teknik transformasi data ordinal menjadi interval yang digunakan dalam penelitian ini adalah MSI (Method of Successive Interval).

8 Keterangan: Alternatif Jawaban 1= Sangat Tidak Setuju Alternatif Jawaban 2= Tidak Setuju Alternatif Jawaban 3= Ragu-Ragu Alternatif Jawaban 4= Setuju Alternatif Jawaban 5= Sangat Setuju o Transformasi variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5Transformasi Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Skala Ordinal Berubah Skala Interval Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 2,05 Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2,87 Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3,60 Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4,57 o Transformasi variabel pembelajaran organisasi (Y) ditunjukkan pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Transformasi Variabel Pembelajaran Organisasi Skala Ordinal Berubah Skala Interval Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 2,10 Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2,94 Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3,71 Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4,73 o Transformasi variabel kinerja organisasi (Z) ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Transformasi Variabel Kinerja Organisasi

9 Skala Ordinal Berubah Skala Interval Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 2,01 Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2,84 Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3,56 Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4,52 4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 73, sehingga nilai df = 71. Dengan begitu, diperoleh nilai t tabel = 1,67. Selanjutnya dengan menggunakan rumus r tabel, maka diperoleh nilai r tabel = 0,19. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: o Jika r hitung 0,19, maka butir pernyataan tersebut valid o Jika r hitung < 0,19, maka butir pernyataan tersebut tidak valid Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut: o Jika Cronbach s Alpha 0,60, maka data reliabel o Jika Cronbach s Alpha<0,60, maka data tidak reliabel 4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel gaya kepemimpinan transformasional diukur melalui butir pernyataan 1,2,3,4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 13. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.00 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8Hasil Output Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p1 39.1411 33.631.602.775 p2 39.3330 33.629.641.771 p3 39.4585 34.348.631.773

10 p4 39.0249 37.296.403.794 p5 39.1003 39.374.203.809 p6 39.1710 37.463.437.791 p7 39.2688 37.676.338.799 p8 39.2121 37.813.301.803 p9 38.8175 38.505.332.799 p10 39.2396 36.871.439.791 p11 39.9032 33.692.588.776 p12 39.6078 39.017.236.806 p13 39.5015 35.782.473.788 Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan pada variabel gaya kepemimpinan transformasional telah valid, di mana pembahasannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Pembahasan Hasil Output Validitas Variabel Gaya KepemimpinanTransformasional Butir Pernyataan r hitung Tanda r tabel Keterangan 1 0,602 > 0,19 Valid 2 0,641 > 0,19 Valid 3 0,631 > 0,19 Valid 4 0,403 > 0,19 Valid 5 0,203 > 0,19 Valid 6 0,437 > 0,19 Valid 7 0,338 > 0,19 Valid 8 0,301 > 0,19 Valid 9 0,332 > 0,19 Valid 10 0,439 > 0,19 Valid 11 0,588 > 0,19 Valid 12 0,236 > 0,19 Valid 13 0,473 > 0,19 Valid Tabel 4.10Hasil Output Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.804 13

11 Setelah semua butir pertanyaan telah valid, maka tahap selanjutnya adalah uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 20.0, diperoleh nilai Cronbach s Alpha = 0,804>0,60yang mengidentifikasikan bahwa data variabel gaya kepemimpinan transformasional telah reliabel. Jadi untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pernyataan 1,2,3,4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 13. 4.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pembelajaran Organisasi Variabel pembelajaran organisasi diukur melalui butir pernyataan14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27 dan 28. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.00 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.11Hasil Output Validitas Variabel Pembelajaran Organisasi Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p14 48.2156 45.791.368.789 p15 47.8571 43.522.442.784 p16 48.0696 43.356.524.777 p17 48.1101 45.215.442.784 p18 47.9578 47.696.244.797 p19 48.0595 42.522.488.780 p20 48.3185 44.185.436.784 p21 48.4752 44.941.359.791 p22 48.4652 43.365.540.776 p23 47.9558 45.357.332.793 p24 48.2238 46.473.353.790 p25 47.9225 46.505.305.794 p26 48.3300 46.073.346.791 p27 47.7644 45.877.385.788 p28 48.0095 43.912.508.779 Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan pada variabel pembelajaran organisasi telah valid, di mana pembahasannya adalah sebagai berikut:

12 Tabel 4.12Pembahasan Hasil Output Validitas Variabel Pembelajaran Organisasi Butir Pernyataan r hitung Tanda r tabel Keterangan 14 0,368 > 0,19 Valid 15 0,442 > 0,19 Valid 16 0,524 > 0,19 Valid 17 0,442 > 0,19 Valid 18 0,244 > 0,19 Valid 19 0,488 > 0,19 Valid 20 0,436 > 0,19 Valid 21 0,359 > 0,19 Valid 22 0,540 > 0,19 Valid 23 0,332 > 0,19 Valid 24 0,353 > 0,19 Valid 25 0,305 > 0,19 Valid 26 0,346 > 0,19 Valid 27 0,385 > 0,19 Valid 28 0,508 > 0,19 Valid Tabel 4.13 Hasil Output Reliabilitas Variabel PembelajaranOrganisasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.798 15 Setelah semua butir pernyataan telah valid, maka tahap selanjutnya adalah uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 20.0, diperoleh nilai Cronbach s Alpha = 0,798>0,60yang mengidentifikasikan bahwa data variabel pembelajaran organisasi telah reliabel. Jadi untuk variabel pembelajaran organisasi, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pernyataan14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27 dan 28.

13 4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Organisasi Variabel kinerja organisasi diukur melalui butir pernyataan29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36 dan 37. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.00 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.14Hasil Output Validitas Variabel Kinerja Organisasi Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p29 26.2797 17.568.302.687 p30 26.0788 16.429.464.654 p31 26.0192 16.591.522.646 p32 25.6549 17.388.357.676 p33 25.8585 16.618.340.683 p34 25.9240 18.268.222.702 p35 25.9574 17.817.367.675 p36 25.8726 16.752.488.652 p37 25.9560 17.440.336.680 Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan pada variabel kinerja organisasi telah valid, di mana pembahasannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.15Pembahasan Hasil Output Validitas Variabel Kinerja Organisasi Butir Pertanyaan r hitung Tanda r tabel Keterangan 29 0,302 > 0,19 Valid 30 0,464 > 0,19 Valid 31 0,522 > 0,19 Valid 32 0,357 > 0,19 Valid 33 0,340 > 0,19 Valid 34 0,222 > 0,19 Valid 35 0,367 > 0,19 Valid 36 0,488 > 0,19 Valid 37 0,336 > 0,19 Valid

14 Tabel 4.16 Hasil Output Reliabilitas Variabel Kinerja Organisasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.699 9 Setelah semua butir pernyataan telah valid, maka tahap selanjutnya adalah uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 20.0, diperoleh nilai Cronbach s Alpha = 0,699>0,60yang mengidentifikasikan bahwa data variabel kinerja organisasi telah reliabel. Jadi untuk variabel kinerja organisasi, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pernyataan29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36 dan 37. 4.5 Uji Asumsi Klasik Model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan nilai parameter yang sahih apabila telah memenuhi asumsi klasik antara lain normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Keseluruhan pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software spss 20.0 for Windows. 4.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal. SPSS menyajikan dua tabel sekaligus yaitu (Kolmogorov- Smirnov dan Shapiro-Wilk). Kolmogorov-Smirnov digunakan apabila datanya lebih dari 50, sedangkan Shapiro-Wilk digunakan apabila datanya kurang dari 50 dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Dalam melakukan pengujian normalitas, populasi yang digunakan sebanyak 73 responden, sehingga dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini sebagai berikut: Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal

15 Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of normality atau plot melalui alat bantu SPSS 20.0 dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%. 4.5.1.1 Uji Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut: Tabel 4.17Test of Normality Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya_Kepemimpinan_T ransformasional *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Dasar Pengambilan Keputusan.077 73.200 *.981 73.330 Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Keputusan Variabel gaya kepemimpinan transformasional memiliki Sig = 0,200 (> 0,05) maka data variabel gaya kepemimpinan transformasional berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.

16 Gambar 4.6 Grafik Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Jika dilihat pada gambar 4.6 terlihat sebaran data variabel gaya kepemimpinan transformasional dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot ofgaya kepemimpinan transformasional membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus. 4.5.1.2 Uji Normalitas Variabel Pembelajaran Organisasi Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut: Tabel 4.18 Test of Normality Variabel Pembelajaran Organisasi Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pembelajaran_Organisasi.064 73.200 *.970 73.076 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig 0,05 maka data berdistribusi normal

17 Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Keputusan Variabel pembelajaran organisasi memiliki Sig = 0,200 (> 0,05) maka data variabel pembelajaran organisasi berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Pembelajaran Organisasi Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data variabel pembelajaran organisasi dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot ofpembelajaran organisasi membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus. 4.5.1.3 Uji Normalitas Variabel Kinerja Organisasi Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut: Tabel 4.19 Test of Normality Variabel Kinerja Organisasi Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kinerja_Organisasi.090 73.200 *.965 73.040

18 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Keputusan Variabel kinerja organisasi memiliki Sig = 0,200 (> 0,05) maka data variabel kinerja organisasi berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Gambar 4.8 Grafik Normalitas Variabel Kinerja Organisasi Jika dilihat pada gambar 4.8 terlihat sebaran data variabel kinerja organisasi dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot ofkinerja organisasi membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.

19 4.5.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model penelitian. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Uji multikolinearitas dilakukan dengan membandingkan nilai tolerance dan variances inflation factor (VIF). Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Dasar multikolinearitas antara lain: pengambilan keputusan untuk uji Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 dan nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas Model penelitian yang baik yaitu adalah tidak memiliki gejala multikolinearitas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan satu variabel mediasi yaitu pembelajaran organisasi. Tabel hasil uji multikolinearitas akan ditunjukkan sebagai berikut: Model Tabel 4.20Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant).276.334.829.410 1 Gaya_Kepemimpinan_Transf ormasional.222.097.213 2.290.025.749 1.335 Pembelajaran_Organisasi.652.100.608 6.519.000.749 1.335 a. Dependent Variable: Kinerja_Organisasi Dari tabel 4.20 di atas, nilai tolerance untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi adalah 0,749 yang berarti lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF adalah 1,335 lebih kecil dari 10 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dalam model penelitian ini.

20 4.5.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model penelitian terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji glejser dan analisis grafik plot. Indikasi heteroskedastisitas melalui uji glejser ditunjukkan oleh koefisien parameter beta dari persamaan path tersebut. Dasar pengambilan keputusan untuk uji glejser antara lain: Jika nilai t hitung koefisien parameter beta lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Jika nilai t hitung koefisien parameter beta lebih besar dari t tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas Selain itu dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis grafik plot antara lain: Jika data menyebar secara acak (random), maka tidak terjadi heteroskedastisitas Jika data tidak menyebar secara acak (random) atau mengumpul dan membentuk suatu pola, maka terjadi heteroskedastisitas Hasil uji glejser dapat dilihat pada tabel 4.21 di bawah ini: Tabel 4.21Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant).401.182 2.197.031 1 Gaya_Kepemimpinan_Transfor masional.013.053.034.246.807 Pembelajaran_Organisasi -.046.055 -.116 -.843.402 a. Dependent Variable: abresid Dari tabel 4.21 diatas dapat dilihat bahwa masing - masing nilai t hitung variabel gaya kepemimpinan transformasional adalah 0,246 dan nilai t hitung variabel pembelajaran organisasi adalah 0,843 lebih kecil dari 1,67. Dan untuk masing masing nilai signifikan variabel gaya kepemimpinan transformasional adalah 0,807 dan nilai

21 signifikan variabel pembelajaran organisasi adalah 0,402 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model penelitian ini. Hal ini konsisten dengan hasil grafik scatterplot pada gambar 4.9 yang menunjukkan bahwa data menyebar secara acak (random). Gambar 4.9 Grafik Scatterplot Dari hasil uji asumsi klasik secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai parameter yang dihasilkan dalam model penelitian ini adalah sahih karena telah memenuhi asumsi klasik. 4.6 Analisis Korelasi Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) dengan Variabel Pembelajaran Organisasi (Y) Tabel 4.22 Korelasi Pearson X dan Y Correlations Gaya_Kepemimp inan_transforma Pembelajaran_Or ganisasi sional Pearson Correlation 1,501 ** Gaya_Kepemimpinan_Transfo rmasional Sig. (1-tailed),000 N 73 73 Pembelajaran_Organisasi Pearson Correlation,501 ** 1

22 Sig. (1-tailed),000 N 73 73 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional (X)denganvariabel pembelajaran organisasi (Y) Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional (X)denganvariabel pembelajaran organisasi (Y) Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) dan variabel pembelajaran organisasi (Y) memiliki hubungan secara nyata, di mana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah. Hubungannya bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,501 berada dalam range 0,40 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) naik, maka nilai variabel pembelajaran organisasi (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) turun, maka nilai variabel pembelajaran organisasi (Y) juga akan turun. 4.7 Analisis Korelasi Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) dengan Variabel Kinerja Organisasi (Z) Gaya_Kepemimpinan_Transfo rmasional Kinerja_Organisasi Tabel 4.23 Korelasi Pearson X dan Z Correlations Gaya_Kepemimpinan_Trans formasional Kinerja_Organisasi Pearson Correlation 1,518 ** Sig. (1-tailed),000 N 73 73 Pearson Correlation,518 ** 1 Sig. (1-tailed),000

23 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Hipotesis N 73 73 Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional (X)denganvariabel kinerja organisasi (Z) Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional (X)denganvariabel kinerja organisasi (Z) Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) dan variabel kinerja organisasi (Z) memiliki hubungan secara nyata, di mana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah. Hubungannya bersifat bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,518 berada dalam range 0,40 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) naik, maka nilai variabel kinerja organisasi (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) turun, maka nilai variabel kinerja organisasi (Z) juga akan turun. 4.8 Analisis Korelasi Variabel Pembelajaran Organisasi (Y) dengan Variabel Kinerja Organisasi (Z) Pembelajaran_Organisasi Kinerja_Organisasi Tabel 4.24 Korelasi Pearson Y dan Z Correlations Pembelajaran_Or ganisasi Kinerja_Organisa si Pearson Correlation 1,715 ** Sig. (1-tailed),000 N 73 73 Pearson Correlation,715 ** 1 Sig. (1-tailed),000 N 73 73 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

24 Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel pembelajaran organisasi (Y)denganvariabel kinerja organisasi (Z) Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel pembelajaran organisasi (Y)denganvariabel kinerja organisasi (Z) Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara variabel pembelajaran organisasi (Y) dan variabel kinerja organisasi (Z) memiliki hubungan secara nyata, di mana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,715 berada dalam range 0,60 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel pembelajaran organisasi (Y) naik, maka nilai variabel kinerja organisasi (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel pembelajaran organisasi (Y) turun, maka nilai variabel kinerja organisasi (Z) juga akan turun. Hasil uji korelasi Pearson antara variabel gaya kepemimpinan transformasional, pembelajaran organisasidan kinerja organisasi di atas dapat diringkas sebagai berikut dalam tabel 4.25: Tabel 4.25 Interpretasi Korelasi Variabel X, Y dan Z Hubungan antara Korelasi Keterangan X dengan Y 0,501 Cukup Kuat, Searah, dan Signifikan X dengan Z 0,518 Cukup Kuat, Searah, dan Signifikan Y dengan Z 0,715 Kuat, Searah, dan Signifikan 4.9 Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) terhadap Pembelajaran Organisasi (Y)

25 Tabel 4.26 Anova Sub-Struktur 1 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 4.072 1 4.072 23.795.000 b 1 Residual 12.149 71.171 Total 16.221 72 a. Dependent Variable: Pembelajaran_Organisasi b. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan_Transformasional Hipotesis Ho : Tidak adakontribusi yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap variabel pembelajaran organisasi Ha : Ada kontribusi yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap variabel pembelajaran organisasi Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05maka Ho diterima Sig < 0,05maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Ada kontribusi yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap variabel pembelajaran organisasi. Tabel 4.27 Model SummarySub-Struktur 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.501 a.251.240.4136623 a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan_Transformasional b. Dependent Variable: Pembelajaran_Organisasi Besarnya pengaruh variabel gaya kepemimpinan transformasional secara simultan terhadap variabel pembelajaran organisasidapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada tabel 4.27, dimana nilai R 2 = 0,251 = 25,1%. Jadi,nilai dari variabel pembelajaran organisasi dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan transformasional sebesar 25,1%, sedangkan

26 sisanya sebesar 74,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Y (ρy) = = = 0,8654. Tabel 4.28 CoefficientsSub-Struktur 1 Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.845.330 5.592.000 Gaya_Kepemimpinan_Transformasional.487.100.501 4.878.000 a. Dependent Variable: Pembelajaran_Organisasi Dengan menggunakan tabel 4.28, akan dirangkum hasil koefisien jalur (beta) substruktur 1 antara variabel bebas gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan variabel terikat pembelajaran organisasi (Y) seperti dibawah ini: Tabel 4.29 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur 1 Pengaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (beta) Nilai Sig Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Koefisien Variabel lain (ρ y ε 1 ) X terhadap Y 0,501 0,000 Ho ditolak 0,251 = 25,1% 0,8654 Dengan demikian diperoleh sub-struktur 1 yang disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisis data yang telah dilakukan, seperti terlihat pada gambar 4.10 berikut: 0,8654 X 0,501 Y

27 Gambar 4.10 Sub-Struktur 1 Beserta Koefisien Jalur Jadi dapat diperoleh persamaan stuktural dari sub-struktur 1: Y= ρ yx X+ ρ y ε 1 Y = 0,501 X + 0,8654 ε 1 di mana R 2 = 0,251 Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa: Pembelajaran organisasi (Y) dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan transformasional (X) sebesar 25,1% dan sisanya sebesar 74,9% dipengaruhi oleh variabel variabellain di luar penelitian ini. Setiap peningkatan nilai gaya kepemimpinan transformasional (X) sebesar 1 satuan, maka nilai pembelajaran organisasi (Y) akan naik sebesar 0,501. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan nilai gaya kepemimpinan transformasional (X) sebesar 1 satuan, maka nilai pembelajaran organisasi (Y) juga akan turun sebesar 0,501. 4.10 Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) dan Pembelajaran Organisasi (Y) terhadap Kinerja Organisasi (Z) Dengan menggunakan tabel 4.30, akan di uji kontribusi secara individual antara variabel bebas gaya kepemimpinan transformasional (X) terhadap variabel terikat kinerja organisasi (Z) seperti dibawah ini: Tabel 4.30 Coefficients Sub-Struktur 2 Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta

28 (Constant).276.334.829.410 1 Gaya_Kepemimpinan_Transformasional.222.097.213 2.290.025 Pembelajaran_Organisasi.652.100.608 6.519.000 a. Dependent Variable: Kinerja_Organisasi Hipotesis Ho : Tidak ada kontribusi yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap variabel kinerja organisasi Ha : Ada kontribusi yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap variabel kinerja organisasi Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 makaho diterima Sig < 0,05maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,025<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Ada kontribusi yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap variabel kinerja organisasi. Dengan menggunakan tabel 4.30 juga, akan di uji kontribusi secara individual antara variabel bebas pembelajaran organisasi (Y) dengan variabel terikat kinerja organisasi (Z) seperti dibawah ini: Hipotesis Ho : Tidak ada kontribusi yang signifikan antara variabel pembelajaran organisasi terhadap variabel kinerja organisasi Ha:Ada kontribusi yang signifikan antara variabel pembelajaran organisasi terhadap variabel kinerja organisasi Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05maka Ho diterima Sig < 0,05maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan

29 Ada kontribusi yang signifikan antara variabel pembelajaran organisasi terhadap variabel kinerja organisasi. Tabel 4.31 Anova Sub-Struktur 2 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 10.167 2 5.083 41.862.000 b 1 Residual 8.500 70.121 Total 18.667 72 a. Dependent Variable: Kinerja_Organisasi b. Predictors: (Constant), Pembelajaran_Organisasi, Gaya_Kepemimpinan_Transformasional Dengan menggunakan tabel 4.31 di atas, akan di uji kontribusi secara simultan antara variabel bebas gaya kepemimpinan transformasional (X) dan pembelajaran organisasi (Y) dengan variabel terikat kinerja organisasi (Z) seperti dibawah ini: Hipotesis Ho:Tidak ada kontribusisecara simultan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi terhadap variabel kinerja organisasi Ha:Ada kontribusisecara simultan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi terhadap variabel kinerja organisasi Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05maka Ho diterima Sig < 0,05maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Ada kontribusisecara simultan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi terhadap variabel kinerja organisasi. Tabel 4.32 Model Summary Sub-Struktur 2 Model Summary b

30 Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate 1.738 a.545.532.3484710.948 a. Predictors: (Constant), Pembelajaran_Organisasi, Gaya_Kepemimpinan_Transformasional b. Dependent Variable: Kinerja_Organisasi Besarnya pengaruh variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi secara simultan terhadap variabel kinerja organisasi dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada tabel 4.34, dimana nilai R 2 = 0,545 = 54,5%. Jadi,nilai dari variabel kinerja organisasi dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi sebesar 54,5%, sedangkan sisanya sebesar 45,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Z(ρZ) = = = 0,6745. Kemudian rangkuman nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam tabel 4.33 berikut: Tabel 4.33 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur 2 Pengaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (beta) Nilai Sig Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Koefisien Variabel lain (ρ z ε 2 ) X terhadap Z 0,213 0,025 Ho ditolak Y terhadap Z 0,608 0,000 Ho ditolak 0,545 = 54,5% 0,6745 X dan Y terhadap Z - 0,00 Ho ditolak Dengan demikian diperoleh sub-struktur 2 yang disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisis data yang telah dilakukan, seperti terlihat pada gambar 4.11 berikut: X Y 0,6745 0,213 Z 0,608

31 Gambar 4.11 Sub-Struktur 2 Beserta Koefisien Jalur Jadi dapat diperoleh persamaan stuktural dari sub-struktur 2: Z = ρ zx X + ρ zy Y + ρ z ε 2 Z = 0,213 X + 0,608 Y + 0,6745 ε 2 di mana R 2 = 0,545 Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa: Kinerja organisasi (Z) dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan transformasional (X) dan pembelajaran organisasi (Y) secara simultan sebesar 54,5% dan sisanya sebesar 45,5% dipengaruhi oleh variabel-variabellain di luar penelitian ini. Setiap peningkatan nilai gaya kepemimpinan transformasional (X) sebesar 1 satuan, maka nilai kinerja organisasi (Z) akan naik sebesar 0,213. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan nilai gaya kepemimpinan transformasional (X) sebesar 1 satuan, maka nilai kinerja organisasi (Z) juga akan turun sebesar 0,213. Setiap peningkatan nilai pembelajaran organisasi (Y) sebesar 1 satuan, maka nilai kinerja organisasi (Z) juga akan naik sebesar 0,608. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan nilai pembelajaran organisasi (Y) sebesar 1 satuan, maka nilai kinerja organisasi (Z) juga akan turun sebesar 0,608. Jadi keseluruhan pengaruh kausal variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) terhadap pembelajaran organisasi (Y) dan dampaknya terhadap kinerja organisasi (Z) setelah dilakukan trimming dapat digambarkan dalam model struktur lengkap sebagai berikut (gambar 4.12): 0,8654 X 0,501 Y 0,6745 0,213 0,608

32 Gambar 4.12Hubungan Kausal Empiris Variabel X dan Y terhadap Z Setelah Trimming Kemudian seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui pengaruh kausal langsung, pengaruh kausal tidak langsung, serta pengaruh kausal total dari tiap-tiap variabel. Hasilnya dirangkum dalam tabel 4.34 berikut ini: Tabel 4.34Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel X dan Y terhadap Z Pengaruh Kausal Tidak Koefisien Pengaruh Variabel Langsung Jalur Langsung Total Bersama Melalui Y X 0,213 0,213 0,305 0,305 - Y 0,608 0,608-0,608 - ε 1 0,8654 0,8654 2 =0,749 - - - ε 2 0,6745 0,6745 2 =0,455 - - - X - - - - 0,251 Xdan Y - - - - 0,545 Berdasarkan tabel 4.34, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama yang berbunyi Ada kontribusisecara simultan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap variabel pembelajaran organisasi, bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Demikian pula, secara individual semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan

33 pengujian koefisien jalur sub-struktur 1, koefisien jalur variabel gaya kepemimpinan transformasional secara statistik adalah signifikan. Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa gaya kepemimpinan transformasional (X) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap pembelajaran organisasi (Y). Besarnya kontribusi gaya kepemimpinan transformasional terhadap pembelajaran organisasi sebesar 0,501. Sedangkan besarnya pengaruh kontribusi gaya kepemimpinan transformasional secara simultan yang langsung mempengaruhi pembelajaran organisasi adalah 0,501 2 x 100% = 25,1%, dan sisanya sebesar 0,8654 2 x 100% = 74,9% dipengaruhi oleh faktor faktorlain di luar penelitian ini. 2. Hipotesis kedua yang berbunyi berbunyi Ada kontribusisecara simultan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi terhadap variabel kinerja organisasi, bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Demikian pula, secara individual semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian jalur sub-struktur 2, koefisien jalur variabel gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi secara statistik adalah signifikan. Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa gaya kepemimpinan transformasional (X) dan pembelajaran organisasi (Y) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap kinerja organisasi (Z).Besarnya kontribusi gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja organisasi sebesar 0,213 dan kontribusi pembelajaran organisasi terhadap kinerja organisasi sebesar 0,608. Sedangkan besarnya pengaruh kontribusi gaya kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi secara simultan yang langsung mempengaruhi kinerja organisasi adalah 54,5% dan sisanya sebesar 0,6745 2 x 100% = 45,5% dipengaruhi faktor faktorlain di luar penelitian ini. 3. Hipotesis ketiga dapat diketahui dari tabel 4.34 bahwa variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) secara langsung memberikan kontribusi sebesar 0,213 bagi kinerja organisasi (Z). Sedangkan kontribusi yang diberikan gaya kepemimpinan transformasional (X) secara tidak langsung (melalui pembelajaran organisasi) kepada kinerja organisasi (Z) sebesar 0,305. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa kontribusi gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja organisasi jauh lebih besar jika melalui pembelajaran organisasi. Selain itu perlu bagi perusahaan untuk memperhatikan pengaruh dari variabel lain di luar penelitian ini.

34 4.11 Implikasi Hasil Penelitian Setelah semua data telah dikumpulkan dan hasil analisis statistik deskriptif selesai dilakukan, pertama-tama diperoleh kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan transformasional yang dimiliki oleh Manager Business Development, pembelajaran organisasi karyawan dan kinerja organisasi termasuk baik. Selanjutnya, setelah hasil kuesioner selesai dianalisis dengan analisis jalur, diperoleh kesimpulan bahwa: a. Gaya kepemimpinan transformasional (X) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap pembelajaran organisasi (Y) Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap pembelajaran organisasikaryawan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Gaya kepemimpinan transformasional juga memiliki hubungan yang cukup kuat dengan pembelajaran organisasi. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat gaya kepemimpinan transformasional yang dimiliki Manager Business Development, maka semakin tinggi pula tingkat pembelajaran organisasi karyawan. Oleh karena itu, PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk perlu melakukan usaha untuk meningkatkan gaya kepemimpinan transformasional dari Manager Business Developmentyang sedang berlangsung untuk meningkatkan pembelajaran organisasi. b. Gaya kepemimpinan transformasional (X) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi (Z) Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Gaya kepemimpinan transformasional juga memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin tinggi gaya kepemimpinan transformasional yang dimiliki Manager Business Development, maka akan semakin tinggi pula tingkat kinerja organisasi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Dari hasil kuesioner, diketahui bahwa rata-rata skorpaling rendah terdapat pada dimensi individualized consideration yaitu di butir pernyataan 11 dan 12. Sehingga Manager Business Development harus melakukan usaha untuk meningkatkan gaya kepemimpinan transformasional terutama pada dimensi individualized consideration.

35 c. Pembelajaran organisasi (Y) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi (Z) Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran organisasi memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Pembelajaran organisasi juga memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pembelajaran organisasi karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat kinerja organisasi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Dari hasil kuesioner diketahui bahwa dimensi shared vision commitment mempunyai rata-rata skor paling rendah terutama di butir pertanyaan 21 dan 22. Sehingga PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk harus melakukan usaha untuk meningkatkan pembelajaran organisasi terutama pada dimensi shared vision commitment.