BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara objektif dengan disertai bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Metode adalah ilmu-ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Jadi metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada. Setiap tahapan sangat berkaitan erat dengan tahapan selanjutnya. Gambar di bawah ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk memecahkan permasalahan yang ada di PT. Pratama Abadi Industri.
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 49
50 Untuk lebih memahami langkah-langkah yang diambil peneliti dalam melakukan penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah : 3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter 1. Studi Pendahuluan Peneliti melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan bukubuku referensi dan mencari jurnal online yang berhubungan dengan tema penelitian. Tujuan untuk memperoleh teori-teori dan prinsip-prinsip yang ada untuk dapat diterapkan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu peneliti melakukan wawancara dengan karyawan PT.Pratama Abadi Industri untuk mengetahui pendapat performance supplier berdasarkan kriteria dan subkriteria dan mengenai tahapan-tahapan yang diperlukan untuk pengadaan material. 2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Setelah peneliti melakukan studi pendahuluan dan pengamatan di perusahaan. Peneliti menyimpulkan bahwa perusahaan menginginkan untuk mengetahui performance supplier dan mengatasi permasalahan pengadaan material karena informasi yang kurang jelas antara supplier dengan perusahaan. 3. Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara mengenai proses pemesanan bahan baku. Peneliti juga mengamati secara langsung proses produksi di pabrik. Data-data yang dikumpulkan adalah data umum perusahaan yang meliputi misi dan visi perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, data supplier dan data penerimaan bahan baku selama bulan Januari Agustus 2009.
51 4. Analisa dan Pemilihan Kriteria dan Subkriteria. Tahapan ini bertujuan untuk menentukan kriteria-kriteria apa saja yang akan digunakan untuk dijadikan penilaian performance supplier. Kriteria dan subkriteria ini digambarkan menjadi sebuah hierarki. Selanjutnya membagikan kuisioner untuk mencari informasi. Kuisioner akan dibagikan kepada pihak yang bersangkutan dengan performance supplier. 5. Perhitungan Fuzzy AHP Pada perhitungan fuzzy AHP akan melakukan perhitugan bobot priorias dari setiap kirteria dan perhitungan bobot performance dari setiap supplier. Metode fuzzy yang digunakan adalah triangular fuzzy number. Langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : a. Skala linguistik diubah menjadi matrix comparison. b. Mengubah skala linguistik menjadi skala bilangan. c. Konversi nilai menjadi skala fuzzy. d. Membuat matriks synthetic pairwise comparison prioritas dari setiap kriteria dan sukriteria. e. Menghitung elemen matriks synthetic pairwise comparison. f. Synthetic pairwise comparison dilanjutkan dengan perhitungan geometris fuzzy g. Perhitungan fuzzy weight setiap kriteria dan subkriteria. h. Defuzifikasi bobot dari setiap kriteria dan subkriteria dengan menggunakan metode BNP (Best Nonfuzzy Performance) i. Perhitungan performance setiap supplier secara subjektif dan objektif. j. Penentuan performance supplier yang terbaik.
52 6. Analisa Menganalisa hasil BNP (Bobot Nonfuzzy Performance) setiap supplier. Dari BNP yang didapat kita menganalisa setiap performance supplier dari kriteria dan subkriteria yang ada, mengetahui performance supplier secara objektif dan mengetahui peringkat dari setiap performance supplier. 7. Analisa Sistem Informasi Setelah melakukan proses wawancara dengan pihak perusahaan maka peneliti dapat merancang dan menganalisa sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Analisa sisstem informasi itu dijabarkan melalui system definition, FACTOR analisis, rich picture yang berjalan dan rich picture usulan. 8. Problem Domain Analysis Peneliti melanjutkan dengan merancang dan membuat problem domain analysis. Problem domain analysis meliputi kegiatan membuat cluster, class diagram, event table dan state chart diagram. 9. Application Domain Analysis Peneliti melanjutkan dengan merancang dan membuat application domain analysis. Application domain analysis meliputi kegiatan membuat actor table, use case diagram, use case specification, function list, sequence diagram dan navigation diagram. 10. Architectural Design Peneliti melanjutkan dengan merancang dan membuat architectural design. Architectural design meliputi kegiatan membuat criteria, component diagram, deployment diagram, model component, class resived dan function component.
53 11. Perancangan Program Aplikasi Setelah perancangan dan analisa sistem selesai dirancang maka selanjutnya masuk ke tahapan pembuatan program, yang berbasis website dengan menggunakan database. Program website ini akan dtransmisikan dengan jaringan internet yang akan menghubungkan kedua belah pihak. 12. Pengujian Program Aplikasi Peneliti akan menguji program website yang terlah dibuat. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah error yang mungkin terjadi. 13. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat diperoleh untuk memecahkan masalah yang ada diperusahaan, Saran dari peneliti yang diharapkan bisa berguna unutk kemajuan perusahaan.