BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Pemfaktoran prima (2)

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN METODE EBIK

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

FAKTOR DAN KELIPATAN KELAS MARS SD TETUM BUNAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Pengantar Teori Bilangan

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

Pembagi Persekutuan Terbesar dan Teorema Bezout

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

ALTERNATIF MENENTUKAN FPB DAN KPK

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

Bab 2 Daerah Euclid. 2.1 Struktur Daerah Euclid

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

2 BILANGAN PRIMA. 2.1 Teorema Fundamental Aritmatika

Bilangan Prima dan Teorema Fundamental Aritmatika

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

BAB V BILANGAN BULAT

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH. Bambang Irawanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstact. Keywords : extension fields, elemen algebra

1 TEORI KETERBAGIAN. Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

ANALISIS PERBANDINGAN TEOREMA LUCAS-LEHMER DAN TEOREMA POCKLINGTON DALAM UJI PRIMALITAS

Penyelesaian Persamaan Linear Dalam Bentuk Kongruen

FAKTORISASI POLINOMIAL ALJABAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR

Teori Bilangan (Number Theory)

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

BAB II LANDASAN TEORI

Bab. KPK dan FPB. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 65-70, Agustus 2001, ISSN : SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH

n suku Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Pertemuan 4 Pengantar Teori Bilangan

BAB II DASAR TEORI. membahas tentang penerapan skema tanda tangan Schnorr pada pembuatan tanda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

BAB II KETERBAGIAN. 1. Mahasiswa bisa memahami pengertian keterbagian. 2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi bilangan prima

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, November Penulis

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor

Setelah mengikuti materi Bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 2. Mendefinisikan factor persekutuan, kelipatan persekutuan, FPB, dan KPK.

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat Ring Polinom

Jurnal Evolusi Volume 5 No evolusi.bsi.ac.id

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Daerah Ideal Utama Adalah Almost Euclidean

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)

DAFTAR ISI 3 TEORI KONGRUENSI 39 4 TEOREMA FERMAT DAN WILSON 40

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Contoh Bilangan Prima : {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, }

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari. Pada awalnya, keindahan sifat bilangan atau sistem bilangan merupakan

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND

BAB 2 LANDASAN TEORI

WORKSHOP DAN PELATIHAN MATLAB : PENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana kita ketahui bahwa Matematika merupakan suatu ilmu yang mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial

Manusia itu seperti pensil Pensil setiap hari diraut sehingga yang tersisa tinggal catatan yang dituliskannya. Manusia setiap hari diraut oleh rautan

Pembuktian Sifat Barisan Keterbagian Kuat pada Barisan Fibonacci

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P

Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI UJI PRIMALITAS BERDASARKAN TEOREMA POCKLINGTON

BAB III PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. bab ini akan dikemukakan pembahasan dan diskusi hasil penelitian yang menyangkut

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

1. Nilai Tempat Bilangan s.d Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

TEORI BILANGAN Setelah mempelajari modul ini diharapakan kamu bisa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WOLFRAM-ALPHA PADA TEORI BILANGAN

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEBI.

TEORI BILANGAN (3 SKS)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika (berhitung) diberikan kepada peserta didik

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial Indramayanti Syam 1,*, Nur Erawaty 2, Muhammad Zakir 3

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:

KONSEP KETERBAGIAN PADA IDEAL DALAM RING Z[ ] DAN APLIKASINYA UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIOPHANTINE NON LINEAR. (Skripsi) Oleh KARINA SYLFIA DEWI

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PEDAHULUAN. lembaga pendidikan formal yang terdapat di Indonesia. Seperti juga kebanyakan

DAFTAR ISI. Pengamanan Pesan Rahasia Menggunakan Algoritma Kriptografi Rivest Shank Adleman (RSA)

KATA PENGANTAR. Rantauprapat,11 April Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar: DAERAH IDEAL UTAMA DAN DAERAH EUCLID

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

KARAKTERISTIK GELANGGANG BILANGAN BULAT DAN PENGAITANNYA DENGAN TIGA STRUKTUR KHUSUS DAERAH INTEGRAL

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEBI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aljabar merupakan salah satu bagian dalam matematika yang mencakup berbagai materi yang dipelajari baik pada tingkat sekolah dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Pembelajaran aljabar sangat bermanfaat bagi siswa, khususnya untuk mempelajari dan memahami materi matematika yang lain maupun konsep aljabar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Analisa lebih lanjut mengenai konsep aljabar diperlukan untuk mengembangkan pemahaman yang jelas tentang apa faktor yang dapat membantu siswa untuk menjadi sukses dalam belajar aljabar dan bagaimana sekolah dan sistem lain dapat membantu dalam mencapai kesuksesan dalam belajar aljabar. Banyaknya masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dipecahkan secara sederhana dalam bahasa simbol dalam aljabar membuatnya penting untuk dipelajari. Salah satu materi yang menjadi dasar matematika di sekolah adalah bilangan. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pembelajaran dan kurikulum 2013 tersirat secara ekplisit standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai salah satunya yakni memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah, yang didalamnya ada bahasan materi mengenai KPK dan FPB. Pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan sangat membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain, seperti pada materi lcm (Least Common Multiple) atau KPK, dan gcd (Greatest Common Divisor) atau FPB yang merupakan materi yang diajarkan dari tingkat sekolah dasar sampai menengah pertama. Konsep-konsep ini banyak digunakan untuk memahami konsep matematika di jenjang menengah atas yaitu pada konsep teorema sisa. Konsep faktor, kelipatan, kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar di sekolah dasar dan menengah pertama seringkali disajikan sangat mendasar namun tidak secara keseluruhan. Sebagai contoh untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil 1

2 dan faktor persekutuan terbesar yang cenderung menggunakan salah satu cara, yaitu konsep pohon faktor (faktorisasi prima). Sementara itu, munculnya konsep ini tidak dikaji secara keseluruhan (utuh) ataupun melupakan materi prasyarat konsep bilangan prima sehingga metode untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar kadangkala sulit untuk dikembangkan dan selalu monoton yang hanya mengikuti cara-cara yang lazim pada buku cetak. Padahal, masih ada konsep yang lain untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar yaitu dengan menggunakan algoritma Euclidean. Dalam matematika algoritma Euclidean juga disebut algoritma pembagian yakni suatu algoritma untuk menentukan sisa pembagian suatu bilangan oleh bilangan tak nol. Algoritma Euclid dilaksanakan secara bertahap, di mana hasil yang didapat dari suatu tahap akan digunakan lagi pada tahapan selanjutnya. Algoritma ini dinamai setelah matematikawan Yunani Euclides menuliskan dalam buku VII dan buku X element euclides. Algoritma euclides muncul dalam buku elemen euclides sekitar tahun 300 SM, menjadikannya salah satu algoritma numerik yang tertua dan masih digunakan secara luas. Algoritma euclid pada dasarnya merupakan suatu algoritma yang digunakan untuk mencari Greatest Common Divisor (gcd) atau biasa dikenal dengan faktor persekutuan terbesar (fpb) dari dua bilangan, khususnya untuk bilanganbilangan yang sangat besar sehingga tidak perlu mencari faktorisasi prima dari kedua bilangan tersebut. Algoritma Euclidean adalah algoritma yang dilaksanakan secara bertahap untuk mencari FPB dari dua bilangan bulat m dan n. Dalam pembelajaran matematika, guru tentunya memiliki peran yang sangat penting. Guru harus memiliki wawasan yang luas dalam bidang matematika sehingga mampu melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Guru harus jauh lebih luas pengetahuannya dari apa yang diajarkan supaya luas wawasannya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan suatu pembahasan lebih lanjut terkait dengan algoritma euclid untuk meningkatkan wawasan guru matematika. Oleh karena

3 itu dipilih tema Dari daerah Euclid ke Ring Euclid (untuk pengayaan pengetahuan guru dalam pembelajaran matematika). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sifat-sifat apa saja dalam daerah Euclid yang bisa dibawa ke ring Euclid? 2. Bagaimanakah aplikasi menentukan algoritma Euclid dalam pembelajaran? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk melihat sifat-sifat apa saja dalam daerah Euclid yang bisa dibawa ke ring Euclid. 2. Untuk mengetahui aplikasi menentukan algoritma Euclid dalam pembelajaran. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dijelaskan sebagaimana berikut. 1. Memberikan kontribusi terhadap pembelajaran matematika terkait dengan cara penyelesaian soal-soal terkait algoritma euclid. 2. Memberikan alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran terkait dengan algoritma euclid. 3. Menjadi referensi dan pengayaan pengetahuan guru dalam pembelajaran matematika khususnya yang berkaitan dengan algoritma euclid. 1.5 Tinjauan Pustaka Pada penelitian ini merujuk pada beberapa buku sebagai acuan dan jurnal ilmiah. Buku-buku yang menjadi rujukan bagi penulis dalam definisi, asumsi-asumsi, sifat-sifat, teorema dari algoritma Euclid yang digunakan

4 antara lain karya Fraleigh (1993) membahas tentang daerah faktorisasi tunggal, daerah ideal utama, daerah Euclid dan algoritma Euclid, dan bilangan bulat Gaussian. Judson (2010) membahas tentang daerah integral, faktorisasi dalam daerah integral, daerah ideal utama, daerah faktorisasi tunggal serta daerah Euclid. Adkins, dkk (1992) membahas tentang daerah Euclid, algoritma Euclid, daerah ideal utama serta daerah faktorisasi tunggal. Geddes, dkk(1992) membahas tentang algoritma computer aljabar, greatest commom divisor, daerah faktorisasi tunggal serta perhitungan greatest common divisor. Paulsen (2010) membahas tentang bilangan kompleks, daerah faktorisasi tunggal, daerah ideal utama dan daerah Euclid. Burton (2007) membahas tentang algorima pembagian, greatest common divisor dan algoritma Euclid. Buku-buku lain yang digunakan sebagai pendukung dan sebagai pengayaan bagi penulis dalam memahami algoritma euclid adalah karya Gilbert, dkk (1976) membahas tentang ring Euclid, algoritma Euclid dan faktorisasi tunggal. Cohen (1993) membahas tentang algoritma, algoritma Euclid, Euclid dan Lehmer s algoritma dan extended Euclid algoritma. Hungerford (2004) membahas tentang algoritma pembagian, keprimaan dan faktorisasi tunggal. Spiegel (1981) membahas tentang bilangan komplek. Stewart (2002) membahas tentang faktorisasi tak tereduksi, faktorisasi prima dan daerah Euclid. Stillwell (2002) membahas tentang bilangan bulat Gaussian, algoritma Euclid dan gcd dengan pembagian yang bersisa. Rossen (2005) membahas tentang bilangan prima, greatest common divisor, algoritma euclid, bilangan bulat gausian dan faktorisasi tunggal. Serge (1987) dan Mordeson (2007) membahas tentang daerah euclid, algoritma euclid, greatest common divisor, faktorisasi tunggal, prima dan elemen tak tereduksi. Wicklles (2004) dan Irving (2004) membahas tentang faktorisasi prima, greatest common divisor revisit, algoritma Euclid, daerah ideal utama, daerah faktorisasi tunggal, ring Euclid dan ring dari bilangan bulat Gaussian. Selain menggunakan buku, penulis juga mengkaji kembali beberapa jurnal ilmiah. Diantaranya yaitu jurnal yang ditulis oleh Alhassan (2014) dengan judul On Some Algebraic properties of the Euclidean Algorithms with

5 Application to Real Life. Penelitian ini membahas tentang algoritma, extended dari algoritma, perhitungan Greatest Common Divisor (gcd) serta sifat aljabar dan aplikasinya dalam aljabar dan kriptografi, dan bagaimana algoritma euclidean dapat diterapkan dalam perdagangan yaitu memaksimalkan keuntungan. Kemudian jurnal yang ditulis oleh Pierre Samuel (1971) dengan judul About Euclidean Rings. Penelitian ini membahas tetang ring Euclid, sifat elementer dari ring Euclid, contoh ring Euclid (sifat stabilitas), dan algoritma terkecil. 1.6 Metode Penelitian Penelitian merupakan usaha penyelidikan yang sistematis dan terorganisir dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan yang berlaku. Untuk mencapai tujuannya, maka suatu penelitian harus menggunakan metode-metode ilmiah yang diatur dengan baik tersebut. Metodologi penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metodemetode yang dapat digunakan dalam penelitian. Dengan demikian, setiap penelitian harus didasarkan pada kerangka tertentu dalam pelaksanaannya, sehingga penelitian dapat dilakukan secara terarah dan mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Studi pustaka adalah suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku-buku referensi yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tertentu dalam menganalisa dan mendesain suatu struktur. Studi pustaka digunakan untuk memecahkan masalah yang ada, baik untuk menganalisa faktor-faktor dan data pendukung maupun untuk mengembangkan aplikasi algoritma euclid. Berdasarkan konsep yang telah dikumpulkan, dilakukan proses analisis dengan cara menghubungkan satu atau beberapa konsep dengan kaidah matematika yang benar. Kemudian merumuskan suatu konsep yang diperoleh dari hubungan tersebut sesuai dengan bahan atau materi penelitian terkait dengan algoritma

6 Euclid dan ring Euclid. Analisis yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan analisis deskriptif. 1.7 Sistematika Penulisan Pada penulisan Tesis ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Pada bab ini peneliti membahas tentang ring dan beberapa ring khusus diantaranya yakni daerah integral, daerah ideal utama, daerah faktorisasi tunggal, daerah eucid dan faktor persekutuan terbesar. BAB III : Ring Euclid dan Sifat-Sifatnya Bab ini membahas tentang ring Euclid, sifat-sifat ring Euclid, algoritma Euclid dalam menentukan gcd serta ring polinomial. BAB IV : Contoh kasus : Penerapan Algoritma Euclid dalam Penentuan gcd dalam pembelajaran Matematika Bab ini membahas tentang beberapa contoh kasus penerapan algoritma Euclid dalam menetukan faktor persekeutan terbesar atau gcd. BAB V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran tentang hal-hal yang dapat dikaji lebih jauh mengenai topik dalam penelitian ini.