POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

dokumen-dokumen yang mirip
TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah

SUKU BANYAK. Secara umum sukubanyak atau polinom dalam berderajat dapat ditulis dalam bentuk berikut:

SUKU BANYAK. A. Teorema Sisa 1) F(x) = (x b) H(x) + S, maka S = F(b) 2) F(x) = (ax b) H(x) + S, maka S = F( a

11/17/2015 P O L I N O M I A L. B. Operasi Aljabar pada Polinomial. Peta Konsep. B. Operasi Aljabar pada Polinomial

MODUL MATEMATIKA XI IPA SUKU BANYAK SMA SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN SEMSTER GENAP

Soal dan Pembahasan Tentang Suku Banyak

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL ALJABAR

PRAKATA. Cirebon, Oktober 2014 Penulis

Suku Banyak. A. Pengertian Suku Banyak B. Menentukan Nilai Suku Banyak C. Pembagian Suku Banyak D. Teorema Sisa E. Teorema Faktor

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

Teorema Faktor. Misalkan P (x) suatu polynomial, (x k) merupakan faktor dari P (x) jika dan hanya jika P (k) = 0

Kata Pengantar. Cirebon, oktober Penulis

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

Pengintegralan Fungsi Rasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan XI IPA2 pada bulan April- Mei Pada bulan April 2014 peneliti

Menyelesaikan Persamaan Kuadrat. 3. Rumus ABC ax² + bx + c = 0 X1,2 = ( [-b ± (b²-4ac)]/2a. Kemungkinan Jenis Akar Ditinjau Dari Nilai Diskriminan

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

Teknik pengintegralan: Integral fungsi pecah rasional (bagian 1)

Rangkuman Suku Banyak

LKS I. Jumlah barsel suku yang terbentuk... yaitu barsel suku ke... Nilai salah satu suku konstanta adalah...

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

LOGO MAM 4121 KALKULUS 1. Dr. Wuryansari Muharini K.

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2015 Bidang Matematika

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

PERTIDAKSAMAAN

TEOREMA VIETA DAN JUMLAH NEWTON. 1. Pengenalan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

PERSAMAAN KUADRAT. AC 0 P DAN Q SAMA TANDA. 2. DG. MELENGKAPKAN BENTUK KUADRAT ( KUADRAT SEMPURNA ) :

PERKONGRUENAN POLINOMIAL MODULO m

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN KUADRAT K-13 A. BENTUK UMUM PERSAMAAN KUADRAT

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat Ring Polinom

Nama Peserta : No Peserta : Asal Sekolah : Asal Daerah :

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

y

: 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Matematika: Persamaan Kuadrat 11/22/2011 PERSAMAAN KUADRAT. Oleh Syawaludin A. Harahap, MSc

PERTEMUAN 2-3 FUNGSI LINIER

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

RINGKASAN MATERI UN SMA

LIMIT FUNGSI. Standar kompetensi : Mengunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar dalam teori graf dan teknik

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

Hendra Gunawan. 4 September 2013

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

Bab 4. Koefisien Binomial

6 Sistem Persamaan Linear

PERSAMAAN DIFERENSIAL I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Untuk mencari akar-akar dari persamaan kuadrat, dapat menggunakan rumus :

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

KETIDAKSAMAAN. A. Pengertian

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 3. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No : 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII /1

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

PTE 4109, Agribisnis UB

Metode Koefisien Tak Tentu untuk Penyelesaian PD Linier Homogen Tak Homogen orde-2 Matematika Teknik I_SIGIT KUSMARYANTO

Silabus. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2012

FAKTORISASI SUKU ALJABAR

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Penulis : Rahmad AzHaris. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

6/28/2016 al muiz

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristan Satya Wacana. Bagian 3. Limit & Kontinuitas ALZ DANNY WOWOR

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

Relasi Rekursi. Matematika Informatika 4. Onggo

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika

PREDIKSI UN 2014 MATEMATIKA IPA

log2 PEMBAHASAN SOAL TRY OUT = = 2 1 = 27 8 = 19 Jawaban : C = = = 2( 15 10) Jawaban : B . 4. log3 1 2 (1) .

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

MODUL 11 FUNGSI EKSPONENSIAL & LOGARITMA

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN)

DIKTAT PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA MATERI DASAR

BAB I OPERASI ALJABAR DAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR

Transkripsi:

POLINOM (SUKU BANYAK) Standar Kompetensi: Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar: 1. Menggunakan algoritma pembagian suku banyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian. 2. Menggunakan teorema sisa dalam penyelesaian masalah. 3. Menggunakan teorema faktor dalam penyelesaian masalah.

1. Suku Banyak, Nilai suatu Suku Banyak x 2 5x 2 dan 2x 5 6x 3 11x dinamakan suku banyak (polinom) dalam x yang masingmasing berderajat dua dan lima. Derajat suatu suku banyak dalam x adalah pangkat tertinggi dari x dalam suku banyak itu. Jika a n, a n1, a n2,, a 0 adalah konstanta, maka: a n x n a n1 x n1 a n2 x n2 a 1 x a 0 adalah suku banyak dalam x yang berderajat n, jika n bilangan cacah dan a n 0. Perhatikan, bahwa dalam suatu suku banyak semua pangkat lebih besar atau sama dengan nol. Bilangan a k dinamakan koefisien suku x k dan a 0 dinamakan suku tetap. 8x 3 5x 2, koefisien x 3 adalah 8, koefisien x 2 adalah 0, koefisien x adalah 5, dan suku tetap adalah 2. Suatu bentuk (1 x)(2 x x 2 ) 3x 7 juga dinamakan suku banyak karena dapat ditulis x 3 2x 9. Dengan menyatakan suku banyak dengan f(x), maka nilai suku banyak itu jika x diganti dengan 1 (cara subtitusi) adalah f(1), f(x) = x 3 2x 9 f(1) = (1) 3 2(1) 9 = 1 2 9 = 10.

2. Cara Lain untuk Menghitung Nilai Suku Banyak Misalkan f(x) = ax 3 bx 2 cx d dan akan dihitung f(h). Dengan cara subtitusi harus dihitung nilai f(h) = ah 3 bh 2 ch d. Sekarang ah 3 bh 2 ch d dapat dinyatakan dalam bentuk: ah 3 bh 2 ch d = (ah 2 bh c) h d = [(ah b)h c]h d Dengan membalik proses itu maka kita dapat membentuk ah 3 bh 2 ch d dengan cara sebagai berikut: a. Kalikan a dengan h dan tambahkanlah b maka didapat ah b. b. Kalikanlah ah b dengan h dan tambahkanlah c maka didapat ah 2 bh c. c. Kalikanlah ah 2 bh c dengan h dan tambahkanlah d maka didapat ah 3 bh 2 ch d. Cara mengalikan dan menjumlahkan itu dapat disusun dalam skema berikut ini: h a b c d ah ah 2 bh ah 3 bh 2 ch a ah b ah 2 bh c ah 3 bh 2 ch d = f(h) Cara seperti ini disebut cara sintetik. Hitunglah f(2) jika f(x) = 2x 3 4x 2 18. 2 2 4 0 18 4 16 32 2 8 16 14 = f(2)

3. Pembagian Suku Banyak Hitunglah 3693 : 15 dalam bentuk panjang. 246 15 3693 3000 693 600 93 90 3 Pembagian ini menunjukkan: 3693 = (15 x 200) 693 = (15 x 200) (15 x 40) 93 = (15 x 200) (15 x 40) (15 x 6) 3 = (15 x 246) 3 Pembagian berhenti karena sisanya 3 kurang dari 15. Jadi, 3693 = (15 x 246) 3. Pada pembagian tersebut: 15 dinamakan pembagi, 246 dinamakan hasil bagi, 3 dinamakan sisa.

Bagilah 2x 2 3x 4 dengan x 2. 2x 7 x 2 2x 2 3x 4 2x 2 4x 7x 4 Pembagian ini menunjukkan: 2x 2 3x 4 = (x 2)2x 7x 4 = (x 2)2x (x 2)7 10 = (x 2)(2x 7) 10 7x 14 10 Pembagian berhenti karena sisanya 10, berderajat lebih rendah daripada x 2. Jadi, 2x 2 3x 4 = (x 2)(2x 7) 10. Pada pembagian tersebut: x 2 dinamakan pembagi, 2x 7 dinamakan hasil bagi, 10 dinamakan sisa.

A. Menentukan nilai ax 3 bx 2 cx d jika x diganti h dengan cara sintetik. h a b c d ah ah 2 bh ah 3 bh 2 ch a ah b ah 2 bh c ah 3 bh 2 ch d = f(h) B. Pembagian bentuk panjang suku banyak tersebut oleh x h. ax 2 (ah b)x (ah 2 bh c) x h ax 3 bx 2 cx d ax 3 ahx 2 (ah b)x 2 cx (ah b)x 2 (ah 2 bh)x (ah 2 bh c)x d (ah 2 bh c)x (ah 3 bh 2 ch) ah 3 bh 2 ch d = sisa Bandingkan kedua perhitungan tersebut, maka tampak bahwa jika f(x) = ax 3 bx 2 cx d dibagi dengan x h: a. Sisa pembagian adalah f(h) = ah 3 bh 2 ch d. b. Koefisien hasil bagi ax 2 (ah b)x (ah 2 bh c) tepat sama dengan bilanganbilangan yang terjadi pada baris terbawah pada perhitungan cara sintetik (A). Ternyata perhitungan cara sintetik merupakan cara yang sangat singkat dan skematik untuk menunjukkan pembagian dengan x h.

Tentukanlah hasil bagi dan sisa pada pembagian 3x 3 5 x 10 dengan x 2. f(x) = 3x 3 5 x 10 = 3x 3 0x 2 5 x 10 Pembagi: x 2 2 3 0 5 10 6 12 14 3 6 7 24 Hasil baginya: 3x 2 6x 7 dan sisanya: 24 Jadi: f(x) = (x 2)(3x 2 6x 7) 24 4. Teorema Sisa Jika suatu suku banyak f(x) dibagi dengan x h maka hasil baginya asalah suatu suku banyak yang lain yang dapat dinyatakan dengan H(x). Sisa S akan merupakan suatu konstanta. Persamaan dasar yang menghubungkan f(x) dengan (x h), H(x), dan S adalah: f(x) = (x h) H(x) S, yang benar untuk semua x. Teorema: Jika suku banyak f(x) dibagi x h, maka sisa pembagiannya adalah f(h). Bukti: f(x) dibagi (x h). Misalkan hasil baginya H(x) dan sisanya S. Derajat S lebih rendah satu derajat daripada derajat (x h), karena itu S merupakan konstanta. f(x) = (x h) H(x) S, untuk semua x. ganti x dengan h, maka didapat: f(h) = (h h) H(h) S = 0 H(h) S = S Jadi, f(h) = S.. (terbukti)

Tentukan sisa pembagian x 3 3x 5 oleh (x 2). Cara 1 (subtitusi) f(x) = x 3 3x 5 f(2) = (2) 3 3(2) 5 = 8 6 5 = 3 Jadi sisanya 3. Cara 2 (sintetik) 2 1 0 3 5 2 4 2 1 2 1 3 Jadi sisanya 3. Catatan: Jika yang ditanyakan hanya sisanya maka cara subtitusi adalah mudah asalkan pengganti x merupakan bilanganbilangan bulat yang sederhana, misalnya 1, 0, 1, 2. Cara 2 pada umumnya lebih baik.

5. Pembagian Suku Banyak dengan (ax b) Pembagi: ax b = a(x a b ). Pembagian f(x) dengan (x a b ) hasil baginya H(x) dan sisanya f( a b ). Karena itu: f(x) = (x a b ) H(x) f( a b ) = a a (x a b ) H(x) f( a b ) = (ax b) H(x) b f( ) a a Tentukanlah hasil bagi H(x) dan sisanya S, jika f(x) = 2x 3 x 2 5x 1 dibagi 2x 1. f(x) = 2x 3 x 2 5x 1 Pembagi: 2x 1 = 2(x 21 ) 1 2 1 5 1 2 1 1 3 2 2 6 2 f(x) = (x 21 )(2x 2 2x 6) 2 = (2x 1)(x 2 x 3) 2 Jadi, hasil baginya H(x) = x 2 x 3 dan sisanya S = 2.

6. Pembagian Suku Banyak dengan (x a)(x b) Pembagi: (x a)(x b) = x 2 (a b)x ab, berderajat dua. Derajat S lebih rendah satu derajat daripada derajat (x a)(x b), karena itu S adalah (px q). Jadi: f(x) = (x a)(x b) H(x) (px q) Suku banyak f(x) jika dibagi dengan (x 1) bersisa 2, dan jika dibagi dengan (x 2) bersisa 1. Tentukan sisanya jika f(x) dibagi (x 1)(x 2) f(x) = (x 1)(x 2) H(x) (px q) f(x) dibagi (x 1) sisanya 2 f( 1 ) = p q = 2 f(x) dibagi (x 2) sisanya 1 f(2) = 2p q = 1 3p = 3 p = 1 Jadi f(x) dibagi (x 1)(x 2) sisanya x 1 1 q = 2 q = 1

7. Teorema Faktor Teorema: Jika f(x) suatu suku banyak, maka f(h) = 0 (x h) merupakan faktor dari f(x). Bukti: Menurut teorema sisa f(x) = (x h) H(x) f(h) Jika f(h) = 0 maka f(x) = (x h) H(x) Berarti bahwa (x h) merupakan faktor dari f(x) Jika (x h) merupakan faktor dari f(x) maka: f(x) = (x h) H(x) x diganti h, maka didapat: f(h) = (h h) H(h) = 0 H(h) = 0 Jadi: f(h) = 0 (x h) merupakan faktor dari f(x) Tentukanlah faktorfaktor dari 2x 3 x 2 13x 6. Perhatikanlah jika x h merupakan faktor suku banyak itu, maka h merupakan faktor dari 6, yaitu: ±1, ±2, ±3, ±6. Kita mencoba nilainilai itu. f(1) = 2(1) 3 (1) 2 13(1) 6 = 4 0, (x 1) bukan faktor f(x). f(1) = 2(1) 3 (1) 2 13(1) 6 = 18 0, (x (1)) bukan faktor f(x). f(2) = 2(2) 3 (2) 2 13(2) 6 = 0, (x 2) faktor f(x). f(x) = 2x 3 x 2 13x 6 Pembagi: (x 2) 2 2 1 13 6 4 10 6 2 5 3 0 = f(2) Hasil baginya: 2x 2 5x 3 f(x) = (x 2)( 2x 2 5x 3) = (x 2)(2x 1)(x 3) Jadi faktorfaktornya adalah (x 2), (2x 1), (x 3).

8. AkarAkar Rasional dari persamaan Suku Banyak Dari bagian sebelumnya (teorema faktor) diperoleh: Jika f(x) suatu suku banyak, maka f(h) = 0 (x h) merupakan faktor dari f(x). Sedangkan: f(h) = 0 h akar persamaan f(x) = 0. Kesimpulan: Jika f(x) adalah suatu suku banyak, maka (x h) faktor dari f(x) h akar persamaan f(x) = 0. Tentukan akarakar persamaan x 3 2x 2 x 2 = 0. f(x) = x 3 2x 2 x 2 Faktor dari 2 adalah: ±1, ± 2. Kita mencoba nilainilai itu. f(1) = 1 3 2(1) 2 1 2 = 1 2 1 2 = 0 f(1) = 0 1 merupakan akar persamaan f(x) = 0 f(x) dibagi x 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 0 = f(2) Hasil baginya: x 2 x 2 Jadi persamaannya: (x 1)(x 2 x 2) = 0 (x 1)(x 1)(x 2) = 0 x = ±1 atau x = 2 Jadi akarakar persamaan x 3 2x 2 x 2 = 0 adalah 1, 1, 2.