DAILY REPORT 24 November 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 15 November 2016

DAILY REPORT 22 November 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 29 November 2016

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 09 Desember 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 09 November 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 12 December 2017

WEEKLY REPORT 30 January 2017

DAILY REPORT 16 November 2016

DAILY REPORT 08 March 2017

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 02 February 2017

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 25 October 2016

WEEKLY REPORT 20 November 2017

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 22 March 2017

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 25 Februari 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 22 April 2016

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 09 February 2017

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 21 November 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 29 Desember 2016

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 23 November 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 27 October 2016

WEEKLY REPORT 20 February 2017

DAILY REPORT 16 January 2018

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 08 November 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 01 November 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 29 March 2017

DAILY REPORT 23 September 2016

DAILY REPORT 12 January 2018

DAILY REPORT 29 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 28 Juli 2017

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 01 February 2017

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 29 Juli 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 20 September 2016

DAILY REPORT 22 Juli 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 19 September 2016

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 20 September 2017

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 19 October 2016

DAILY REPORT 14 Desember 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES WSKT tambah modal anak usaha SMRA kerja prapenjualan Rp1,1 triliun PPRO targetkan marketing sales tahun 2017 naik 20%-30% PPRO akan luncurkan 5 proyek di tahun 2017 PPRO targetkan transaksi PP Properti Fair capai Rp80 miliar INPP targetkan pertumbuhan dua digit BMRI suntik Rp 500 miliar pada BSM BBRI & Kementerian Desa bersinergi BDMN kerja sama FSC dengan SHELL BNLI targetkan kredit tumbuh 10% di 2017 BNLI siapkan proposal spin off UUS WOMF targetkan pembiayaan multiguna 35% dari total di 2017 TRIM akan fokus tingkatkan nasabah ritel PGAS perluas jaringan gas bumi 195 km di tahun 2016 Laba ARTI per 9M16 turun jadi Rp 1,55 miliar TPIA akan terbitkan obligasi Rp 500 miliar TPIA siapkan capex USD 150 juta TKIM siap bangun pabrik tisu Menteri BUMN minta TLKM diperlakukan adil Modalku & ISAT kerja sama layanan keuangan berbasis digital PT. Bintang Oto Global berencana IPO JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal up reversal bagi IHSG dalam pekan ini terkonfirmasi dari Support Level 5192/5172/5163 beberapa indikator teknikal. Dari indikator Stochastic IHSG berada dalam Resistance ruang Level jenuh jual. Selain itu, 5222/5232/5252 konfirmasi positif lainnya bagi IHSG, juga Major terlihat Trenddari MACD yang membentuk Up pola golden cross. Kendati demikian Minor Trend dari lagging indikator Down IHSG masih terkonfirmasikan negatif untuk trend pergerakannya. Pola gerak IHSG pekan ini up to down. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5211.996 +7.322 12,393.15 7,501.65 LQ-45 873.219 2.310 4,334.87 4,793.29 MARKET REVIEW Pada perdagangan hari Rabu (23/11) IHSG ditutup menguat 7,32 poin (0,14%) ke level 5.211,99 setelah berada di zona merah selama perdagangan. Dari pasar domestik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 sebesar 5,2 persen. Pertumbuhan bisa lebih tinggi apabila potensi perekonomian domestik bisa dioptimalkan. Perekonomian Indonesia digerakkan oleh dua mesin, yakni mesin eksternal dan mesin internal atau domestik. Mesin eksternal merupakan dorongan pertumbuhan yang berasal dari perekonomian global. Nammun, saat ini perekonomian global sedang lesu sehingga berdampak pada lemahnya kinerja investasi dan ekspor Indonesia. Karena perekonomian global belum bisa diharapkan, maka Indonesia harus memacu perekonomian domestik. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong perekonomian domestik. Salah satu rangkaian kebijakan besar yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi adalah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi hingga 14 jilid. Paket-paket kebijakan tersebut intinya bertujuan untuk memperbaiki iklim bisnis dan aktivitas ekonomi di dalam negeri dengan cara mulai dari kemudahan izin berinvestasi hingga kepastian hukum dalam berusaha. Pemerintahan Presiden Jokowi juga secara konsisten dan massif membangun infrastruktur di berbagai daerah. Indonesia memang sangat membutuhkan infrastruktur untuk mengurangi biaya logistik, mengurangi kesenjangan antar-daerah, menciptakan kantong-kantong ekonomi baru, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dari pasar global, indeks Dow Jones berakhir di atas 19.000 untuk kali pertama, Selasa, dalam reli pasar saham pasca pemilihan presiden Amerika yang didorong oleh ekspektasi kebijakan pro-pertumbuhan dari Washington. Pasar memperkirakan Washington akan mengejar kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan, termasuk pemotongan pajak, meningkatkan investasi infrastruktur dan regulasi yang lebih sedikit. Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 7,22 poin (0,22%) ke level 3.241,14 dari level 3.248,35 sehari sebelumnya. Di sisi lain indeks hang Seng melemah tipis 1,38 poin (0,01%) ke level 22.676,69. Pelemahan didorong oleh pelemahan harga minyak yang terjadi setelah pasar mergaukan kesepakatan OPEC untuk memangkas produksi minyak dunia. Dari pasar Eropa, indeks-indeks Eropa dibuka menguat. MARKET VIEW Para pembuat kebijakan Indonesia meyakini bahwa kondisi ekonomi Indonesia tahun depan tetap membaik, ditengah tren turunnya pertumbuhan ekonomi global. meningkatnya proteksionisme dan situasi geopolitik di Timur Tengah dan Amerika Serikat. BI perkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 berada pada rentang 5,0-5,4%. Dan Inflasi akan berada pada kisaran 4,0+1%. Sedangkan dalam jangka menengah, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh lebih tinggi karena ditopang struktur ekonomi yang lebih kuat dan berkualitas. Dengan landasan tersebut, pertumbuhan ekonomi pada periode 2018-2021 diperkirakan berada pada lintasan yang meningkat hingga mencapai kisaran 5,9-6,3% pada 2021, ditopang oleh inflasi yang rendah dan terkendali serta defisit transaksi berjalan yang berada pada lintasan menurun di bawah 3%. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan sebesar 5,1%. Perekonomian Indonesia tumbuh dengan keseimbangan yang baik karena bisa tumbuh di kisaran 5% dengan angka defisit anggaran diperkirakan dibawah dari 3%. Berbeda dengan Brazil dan India yang masing-masing memiliki defisit anggaran sebesar 10% dan 7% dari PDB 2015. Selain itu, pemerintah menjamin bahwa APBN 2017 lebih kredibel dan realistis yang berfokus pada pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan untuk mencapai tujuan nasional yakni pembangunan yang adil dan makmur bagi seluruh masyarakat. Pergerakan indeks saham Indonesia sedikit terganggu berupa sentimen rencana unjuk rasa 25 November dan 2 Desember tentang Isu makar yang digulirkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Bahkan Polri kembali menegaskan bahwa isu makar yang bakal diusung dalam demo 2 Desember mendatang bukanlah isapan jempol. Menurut Polri adanya indikasi makar dalam demonstrasi 2 Desember berdasarkan kajian atas informasi dari intelijen. Kapolri sebelumnya mengemukakan, sempat mendapatkan informasi akan ada demo terkait proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bakal dimanfaatkan untuk upaya makar dan kudeta. Ke gaduhan politik di Indonesia yang terjadi akhirakhir ini bisa mengalihkan pandangan para pelaku pasar saham Indonesia yang diawali optimistis terhadap kinerja ekonomi Indonesia di tahun ini akan berakhir dengan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, akan tereliminasikan. Pernyataan yang terlontarkan tentang makar ini dapat membuat para pelaku pasar menjadi kurang nyaman. Isu yang kian menghangat ini justru memberikan ketidakpastian dan kecemasan pasar, ditambah lagi dengan ketidakpastian dari kebijakan ekonomi AS atas terpilihnya Trump menjadi presiden AS serta ancaman kenaikan Fed Rate. Sentimen ini, bisa memicu IHSG bergerak mixed cenderung melemah. 1

Waskita Karya (WSKT) menambah modal disetor dan ditempatkan senilai Rp250,15 miliar kepada anak usaha yang bergerak di sektor properti. Per 30 September 2016, perseroan memiliki 99,99% saham pada Waskita Realty. Summarecon Agung (SMRA) akan meluncurkan klaster baru di proyek Summarecon Bandung pada akhir November guna mengejar sisa target prapenjualan sebesar Rp1,1 triliun. Hingga Oktober 2016, perseroan telah meraih prapenjualan senilai Rp2,4 triliun atau 68,5% dari target hingga akhir tahun sebesar Rp3,5 triliun. PP Properti (PPRO) menargetkan marketing sale s tahun 2017 meningkat 20%-30%. Sedang target marketing sales PPRO tahun 2016 mencapai Rp 2,3 triliun-rp 2,5 triliun. Perseroan menargetkan laba bersih tahun 2017 ditargetkan mengalami pertumbuhan dari target tahun 2016 sebesar Rp 365 miliar, karena perseroan melihat pasar menengah yang disasar mengalami peningkatan di penjualan kelas menengah. Perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditures (c apex) tahun 2017 sebesar Rp 1,5 triliun-rp 2 triliun untuk membangun mal, hotel serta mengakuisisi lahan. Dana untuk belanja modal tersebut berasal dari setoran modal induk perusahaan sebesar Rp 1 triliun serta right issue Rp 500 miliar yang dilakukan pada triwulan I 2017. Komposisinya 20% - 30% capex dari internal. PP Properti (PPRO) berencana melu ncurkan 5 proyek di tahun 2017. Proyek-proyek tersebut terletak di sejumlah daerah dengan konsep apartemen. Perseroan akan membangun 2 proyek di Surabaya, 1 proyek masing-masing di Bandung, Jababeka dan Cikarang. Di Surabaya terdapat dua proyek dengan total luas 3 hektar yang terletak di Embong Sawo, serta 800 meter persegi yang menyasar kelas menengah. Di Bandung ada 1,1 hektar menengah juga di Jatinangor, sedang di Jababeka ada 4 tower yang merupakan proyek kedua. Sedangkan proyek di Malang berada di atas lahan seluas 1 hektar yang terdiri dari 2 tower dengan total 1.500 unit. Proyek-proyek itu dikembangkan oleh PPRO, kecuali di Malang dan Jababeka yang merupakan kerja sama dengan pemilik lahan. PP Properti (PPRO) menargetkan nilai transaksi pada pameran PP Properti Fair 2016 mencapai Rp 80 miliar. Terdapat 14 produk properti yang dipamerkan dalam pameran tersebut dengan kisaran harga Rp 200 juta Rp 1 miliar. Indonesia Paradise Property (INPP) menargetkan pertumbuhan pendaptan dua digit pada tahun depan yang didukung oleh operasional pusat perbelanjaan baru dan ekspansi proyek pengembangan properti. Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan pendapatan INPP terbilang tinggi seiring dengan penambahan aset-aset baru sehingga perseroan optimis pada tahun depan pertumbuhan akan melesat. Bank Mandiri (BMRI) menyuntik dana sebesar Rp 500 miliar kepada anak perusahaan, yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM) guna memperkuat permodalan anak perusahaan. Pasca penambahan modal, rasio kecukupan modal Bank Syariah Mandiri akan berada pada kisaran 14,5%. Suntikan dana tersebut dilakukan untuk menjaga agar permodalan BSM tetap berada pada posisi yang aman untuk mendukung ekspansi perusahaan yang diharapkan bisa membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 9%-10% pada tahun 2016 dan tahun 2017. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bersama Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi kembali bersinergi dalam mengembangkan ekonomi mikro berbasis pedesaan. Melalui kerja sama ini BRI menyediakan berbagai fasilitas dan layanan, seperti penyediaan dashboard atau sistem yang secara interface tergabung dalam sistem perbankan. Bank Danamon Indonesia (BDMN) melalui lini bisnisnya yaitu Transaction Banking melakukan kerja sama layanan Financial Supply Chain (FSC) dengan PT Shell Indonesia (SHELL). Layanan FSC Danamon akan menyediakan pembiayaan kepada sebagian distributor pelumas SHELL dengan total pinjaman senilai ratusan miliar rupiah. Danamon akan membantu SHELL dalam mengelola kepastian pembayaran dari distributor secara aman, menjamin perputaran dana yang optimal dan penyediaan teknologi informasi yang penting guna mendukung kelancaran bisnis. Bank Permata (BNLI) menargetkan pertumbuhan kredit antara 8% sampai 10% pada tahun depan. Pada 2017 kredit akan membaik karena ada lebih banyak proyek pemerintah sehingga mendorong proyek lain turut berjalan. Hal ini dapat mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan permintaan kredit. Bank Permata (BNLI) akan menyiapkan proposal terkait persiapan spin off unit usaha syariah mulai tahun 2018. Kontribusi pembiayaan sharia unit terhadap perseroan keseluruhan sebesar 9% dan 10% jika ditinjau dari segi dana pihak ketiga. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) akan mendorong kontribusi pembiayaan multiguna menjadi 35% dari total pembiayaan perseroan yang ditargetkan sebesar Rp 5,94 triliun - Rp 6,05 triliun hingga akhir tahun 2017. Hingga September 2016 pembiayaan multiguna perseroan telah mencapai Rp 933 miliar dengan kontribusi 20% dari total pembiayaan perseroan. Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) akan fokus menyasar nasabah ritel dalam mengembangkan bisnisnya. Perseroan juga menargetkan mayoritas nasabah Trimegah bertransaksi secara online di masa mendatang. TRIM berencana mulai mengembangkan aplikasi mobile online untuk keperluan nasabah bertransaksi. Perusahaan Gas Negara (PGAS) terus memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah dengan membangun pipa sepanjang 195 km pada tahun 2016. PGN memperluas jaringan distribusi gas bumi antara lain di Batam, Kepulauan Riau sepanjang 27 km, Muara Karang-Muara Bekasi 42 km, Jawa Barat 43 km, Sidoarjo 32 km, Surabaya 23 km, dan Pasuruan 2 km. Infrastruktur tersebut sebagian telah beroperasi pada tahun 2016, sisanya akan selesai antara akhir tahun 2016 atau 2017. Ratu Prabu Energy (ARTI) mencatatkan penurunan laba bersih per September 2016 menjadi Rp 1,55 miliar dibandingkan laba bersih Rp 14,14 miliar per September 2015. Pendapatan bersih turun menjadi Rp 169,19 miliar dari sebelumnya Rp 211,51 miliar. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) berencana menerbitkan obligasi melalui penawaran umum Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun 2016 dengan target dana Rp 500 miliar. Obligasi yang diterbitkan perseroan terbagi dalam dua seri, yakni seri A dengan bunga 10%-11% berjangka waktu 3 tahun dan seri B memiliki bunga 10,5%-11,5% berjangka waktu 5 tahun. Perseroan memberikan jaminan aset tetap senilai 150% dari nilai pokok obligasi. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya untuk membayar sebagian utang yang dimiliki perseroan. 2

Chandra Asri Petrochemical (TPIA) akan menyiapkan belanja modal tahun depan sebesar USD 150 juta. Perseroan akan menggunakan capex tahun depan untuk perawatan reguler, serta perencanaan awal pembangunan pabrik polyethylene. TPIA berencana meningkatkan kapasitas produksi polyethylene pada 2018. Perseroan diperkirakan membutuhkan dana sebesar USD 300-350 juta untuk proyek tersebut. Sepanjang kerja sama antara CDB dan Indonesia, CDB sudah mengucurkan dana pinjaman ke Indonesia sebesar USD 11,4 juta atau sekitar Rp 152,760 miliar (kurs Rp 13.400). Pinjaman tersebut tersebar di 115 proyek pembangunan infrastruktur. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), melalui anak usahanya, OKI Pulp Paper Mills, akan membangun pabrik tisu dengan kapasitas awal 500 ribu ton per tahun mulai 2017. Pabrik ini akan melengkapi pabrik bubur kertas (pulp) perseroan di Sumatera Selatan yang pembangunannya selesai akhir tahun ini. Langkah ekspansi ini bagian dari strategi hilirisasi produk pulp. Bila kapasitas produksi tisu mencapai 500 ribu ton per tahun, pabrik tersebut akan membutuhkan bahan baku berupa pulp mencapai 400 ribu ton. Jangka waktu pembangunan sekitar dua hingga tiga tahun. Menteri BUMN berharap revisi terhadap Peraturan Pemerintah No. 52/2000 dan PP No. 53/2000 dilakukan secara adil dengan mempertimbangkan investasi yang sudah dilakukan oleh operator selama ini, seperti yang dilakukan Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Revisi kedua PP tersebut diminta jangan sampai merugikan operator yang sudah berinvestasi dalam membangun jaringan. PT. Mitrausaha Indonesia Grup dengan merek dagang Modalku menjalin sinergi dengan Indosat Ooredoo (ISAT) untuk memberikan layanan keuangan berbasis digital melalui aplikasi mobile. Kerja sama ini akan memaksimalkan kegiatan peer to peer lending (pinjam meminjam langsung) Modalku dan secara langsung maupun tidak langsung akan mendorong inklusi keuangan nasional. Total pengguna internet di Indonesia saat ini sebanyak 132,7 juta penduduk. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJ II) menunjukkan hampir 73% dari traffic internet Indonesia sekarang dilakukan melalui mobile devices dan tablet, sedangkan dengan laptop dan desktop hanya sekitar 28%. PT. Bintang Oto Global, perusahaan yang bergerak di bidang otomotif terintegrasi, berencana melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 1.800.000.000 saham atau sebanyak-banyaknya 47,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga Rp 100 per saham. Perseroan juga akan memberikan waran seri I dengan rasio 20 saham berbanding 7 waran (20 : 7) seb anyak 630.000.000 waran seri I. Dana yang diperoleh sebesar 44,44% akan digunakan untuk melakukan peningkatan penyertaan modal di entitas anak yaitu PT Sumber Utama Niaga. Sebesar 55,56 % akan digunakan untuk melakukan peningkatan penyertaan modal pada entitas anak yaitu PT Sinar Usaha Nusantara. Sedangkan dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk peningkatan penyertaan modal pada Entitas Anak, yaitu PT Sinar Usaha Nusantara yang selanjutnya akan memberi pinjaman kepada SAGL, yaitu entitas anak Sinar Usaha Nusantara. Masa penawaran dilakukan pada 9 dan 13 Desember 2016 dan tanggal pencatatan saham dan waran di BEI pada 19 Desember 2016. Jasa utama Capital akan menjadi lead underwriter penerbitan saham IPO. China Development Bank (CDB) menjadi salah satu lemba ga keuangan yang mengucurkan kredit ke Indonesia. Pinjaman yang dikucurkan tersebut kemudian digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur di Indonesia dengan harapan ketersediaan infrastruktur itu bisa mendukung pertumbuhan ekonomi. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 48.02 0.06 TLKM (US) 29 9,702-145 Natural Gas (US$)/mmBtu 3.01-0.01 ANTM (GR) 0.05 683 43 Gold (US$)/Ounce 1189.63 1.42 Nickel (US$)/MT 11370.00-30.00 Tin (US$)/MT 21050.00 200.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 103.30 40.90 Coal (RB) (US$)/MT* 88.55 25.19 CPO (ROTH) (US$)/MT 725.00 35.00 CPO (MYR)/MT 2968.00 18.50 Rubber (MYR/Kg) 833.50 2.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 654.79 1.31 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS. 19083.18 0.31 9.52 17.46 15.69 3.20 3.00 5,516.0 USA NASDAQ COMPOSITE 5380.68-0.11 7.45 22.41 19.37 3.49 3.14 8,406.9 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6817.71-0.03 9.22 16.52 14.18 1.73 1.69 1,738.8 CHINA SHANGHAI SE A SH 3393.66-0.22-8.39 15.35 13.53 1.57 1.45 4,196.6 CHINA SHENZHEN SE A SH 2228.15-0.39-7.76 32.22 24.96 3.33 3.02 3,420.1 HONG KONG HANG SENG INDEX 22676.69-0.01 3.48 12.61 11.55 1.16 1.10 1,846.4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5212.00 0.14 13.48 17.13 14.27 2.34 2.13 417.7 JAPAN NIKKEI 225 18162.94 0.31-4.57 18.29 16.91 1.62 1.52 2,868.1 MALAYSIA KLCI 1630.38 0.07-3.67 16.35 15.17 1.60 1.52 221.7 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2839.69 0.62-1.49 13.69 13.09 1.09 1.05 317.7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,489.50 46.50 1000 IDR/ USD 0.07-0.0003 EUR/IDR 14,221.44-100.61 EUR / USD 1.05-0.0010 JPY/IDR 119.82-1.72 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,415.31-45.94 SGD / USD 0.70-0.0004 AUD/IDR 9,946.86-83.46 AUD / USD 0.74-0.0011 GBP/IDR 16,767.99 43.16 GBP / USD 1.24-0.0013 CNY/IDR 1,949.63-15.97 CNY / USD 0.14-0.0006 MYR/IDR 3,035.10-5.50 MYR / USD 0.22-0.0012 KRW/IDR 11.47 0.04 100 KRW / USD 0.09 0.0000 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.10 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.81 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description October-16 September-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.11 1.97 1M 6.10 Inflation YOY % 3.31 3.07 3M 6.32 Inflation MOM % 0.14 0.22 6M 6.26 Foreign Reserve (USD) 115.04 Bn 115.67 Bn 12M 6.26295 GDP (IDR Bn) 3,216,799.00 3,084,775.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 24 Nov FOMC Meeting Minutes -- 25 Nov US Advance Goods Trade Balance Turun menjadi -$56.5 Bn dari -$56.1 Bn 25 Nov US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.2% dari 0.1% 25 Nov US Retail Inventories MoM -- 29 Nov US GDP Annualizeed QoQ Naik menjadi 3.1% dari 2.9% 29 Nov US Personal Consumption -- 29 Nov US GDP Index Tetap 1.5% 29 Nov US Consumer Confidence Index Naik menjadi 100.0 dari 98.6 Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ 40450 1.63 4.59 HMSP IJ 3930-1.50-6.46 LPPF IJ 14575 9.38 3.38 BBNI IJ 5125-2.38-2.14 KLBF IJ 1500 2.74 1.74 NISP IJ 1700-7.86-1.53 UNTR IJ 21900 2.22 1.64 KAEF IJ 2700-6.57-0.98 INCO IJ 3370 4.98 1.47 TLKM IJ 3940-0.25-0.93 ANTM IJ 975 7.14 1.45 BYAN IJ 6100-4.69-0.93 SCMA IJ 2380 4.39 1.35 KPIG IJ 1155-9.77-0.80 BBCA IJ 14700 0.34 1.13 PNBN IJ 765-3.77-0.66 AMRT IJ 550 4.76 0.96 CPIN IJ 3370-1.17-0.61 ASII IJ 7775 0.32 0.94 KRAS IJ 790-3.66-0.54 UPCOMING IPO'S Company PT Prodia Widyahusada PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Trade & Service 6250-8000 187.50 30 Nov-02 Dec 16 07 Dec 16 Citigroup, Credit Suisse, Medical Support Indo Premier Securities Property & Real 300-350 312.50 02 Dec-06 Dec 16 15 Dec 16 Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real 800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, Estate CIMB Securities Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment TOTO 5.00 Cash Dividend 21 Nov 16 22 Nov 16 24 Nov 16 16 Dec 16 POWR $0.0006216 Cash Dividend 23 Nov 16 24 Nov 16 28 Nov 16 09 Dec 16 MPMX 10.00 Cash Dividend 23 Nov 16 24 Nov 16 28 Nov 16 16 Dec 16 BFIN 150.00 Cash Dividend 28 Nov 16 29 Nov 16 28 Nov 16 16 Dec 16 BATA 18.22 Cash Dividend 28 Nov 16 29 Nov 16 28 Nov 16 19 Dec 16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period KRAS Rights Issue 250000:56599 525.00 17 Nov 16 18 Nov 16 24 Nov 30 Nov 16 JSMR Rights Issue 500000:33667 3900.00 25 Nov 16 28 Nov 16 02 Dec 08 Dec 16 AGRO Rights Issue 6698:2244 130-175 25 Nov 16 28 Nov 16 02 Dec 08 Dec 16 PTPP Rights Issue TBA TBA TBA TBA TBA SILO Rights Issue 8:1 9000.00 29 Nov 16 30 Nov 16 06 Dec 13 Dec 16 INPC Rights Issue 29:6 111.00 30 Nov 16 01 Dec 16 07 Dec 14 Dec 16 BEKS Rights Issue 2000:777 18.00 01 Dec 16 02 Dec 16 08 Dec 15 Dec 16 GREN Rights Issue 1:20 TBA 09 Dec 16 13 Dec 16 14 Dec 20 Dec 16 CENT Rights Issue 1:2 100 29 Dec 16 30 Dec 16 05 Jan 11 Jan 16 SKBM Rights Issue 20:49 550 04 Jan 16 05 Jan 16 11 Jan 17 Jan 16 UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda IATA RUPSLB 24-Nov-16 SPMA RUPSLB 24-Nov-16 CTBN RUPSLB 24-Nov-16 SOBI RUPSLB 28-Nov-16 LAMI RUPSLB 30-Nov-16 JSPT RUPSLB 30-Nov-16 SAFE RUPSLB 30-Nov-16 PWON RUPSLB 01-Dec-16 PLIN RUPSLB 02-Dec-16 CTRP RUPSLB 02-Dec-16 INTP RUPSLB 02-Dec-16 CTRS RUPSLB 02-Dec-16 CTRA RUPSLB 02-Dec-16 INRU RUPST 02-Dec-16 PNBN RUPSLB 08-Dec-16 MREI RUPSLB 08-Dec-16 6

AALI S1 15275 R1 15825 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 14725 R2 16375 15600 AALI BroadeningWedge 18,000 17,400 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 15275-Rp 15825 Entry Rp 15600, take Profit Rp 15825 Stochastics 50.00 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) 1.60 Positif Bollinger Band (Mid) 15260 Positif MA5 15335 Positif AALI - Stochastic %D(6,3,3)= 36.90, Stochastic %K = 48.16,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 AALI - MACD(5,3) = -37.64,Signal()= -3.31 AALI - TSI(3,5,3) = 1.60, Volume()= 2,755,800.00 Created AALI with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -29.23, and Volume()= technical analysis 2,755,800.00 software. http://www.amibroker.com 16,800 16,093.4 16,093.4 16,200 16,075 15,600 15,600 15,600 15,381.3 15,335 15,000 15,260 14,900 14,678.3 14,400 14,255 14,255 13,800 48.1556 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 48.1556 36.9014 36.9014 120.0 180.0 240.0-3.31167 60.0-180.0-120.0-60.0-37.6414 2,755,800 20.0 40.0 60.0 80.0 1.60085-60.0-40.0-20.0 0.00000 2,755,800-3.29783-29.2308 UNVR S1 39950 R1 40775 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 39125 R2 41600 40450 UNVRDownward Sloping Channel 50,000 48,000 Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 39950-Rp 41700 Entry Rp 40450, take Profit Rp 41600 Stochastics 13.76 Positif MACD -392.30 Positif True Strength Index (TSI) -61.98 Positif Bollinger Band (Mid) 42599 Negatif MA5 40200 Positif 44,721.2 44,367.4 44,367.4 44,000 42,000 41,850 40,509.4 40,450 Oversold Level = 20.00 40,000 40,450 40,450 %D(6,3,3) 40,200 UNVR-Stochastic = 17.33, Stochastic %K = 21.48,OverboughtLevel=80.00, 80 100.0 39,612 39,612 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 21.4815 21.4815 UNVR-MACD (5,3) = 134.02, Signal()= 234.11 39,600 17.3267 234.108 200 400 600 17.3267-600 -400-200 134.018 0 UNVR -TSI(3,5,3) = -61.98,Volume() = 2,637,700.00 20.0 40.0 60.0 2,637,700 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0-61.9785 R(14) = -82.65, Volume() = 2,637,700.00 2,637,700-82.6531 Created UNVR-William's% with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com -74.1263 46,000 42,598.8

BBTN S1 1690 R1 1745 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1635 R2 1800 1720 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1690-Rp 1745 Entry Rp 1720, take Profit Rp 1745 Stochastics 21.57 Positif MACD -14.73 Positif True Strength Index (TSI) -11.04 Positif Bollinger Band (Mid) 1800 Negatif MA5 1683 Positif BBTNDownward Sloping Channel BBTN-Stochastic %D(6,3,3)= 51.59, Stochastic %K = 69.72,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 BBTN-MACD(5,3) = -3.98,Signal()= 3.63 BBTN-TSI(3,5,3) = -11.04,Volume()= 14,878,500.00 Created BBTN-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting -63.64, and Volume()= technical analysis 14,878,500.00 software. http://www.amibroker.com 2,100 1,973.68 2,000 1,973.68 1,964.95 1,930 1,900 1,800.25 1,720 1,720 1,700 1,720 1,683 1,673.13 1,635 1,600 1,552.79 80 1,552.79 69.721 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 69.721 51.5914 51.5914 20 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 3.6318-30.0-20.0-10.0-3.9828 14,878,50 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0-11.0434 14,878,50-25.9686-63.6364 BDMN S1 3490 R1 3580 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 3400 R2 3670 3550 Candle chart indikasi sinyal positif RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area netral BDMNDownward SlopingChannel 4,200 3,947.9 4,000 3,946 3,946 3,850 3,800 3,648 3,600 3,550 3,550 3,550 3,486 3,400 3,437.5 3,300 3,200 3,205.56 3,205.56 Trading range Rp 3490-Rp 3580 Entry Rp 3550, take Profit Rp 3580 Stochastics 28.07 Positif MACD -18.05 Positif True Strength Index (TSI) 2.38 Positif Bollinger Band (Mid) 3648 Negatif MA5 3486 Positif 3,000 2,800 77.1902 BDMN- Stochastic %D(6,3,3)= 59.73, Stochastic %K = 77.19,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 100.0 77.1902 80.0 60.0 40.0 59.7253 20.0 59.7253 0.0 BDMN- MACD(5,3) = -12.21,Signal()= -1.67 20 20.0 40.0 60.0 80.0-1.67462-80.0-60.0-40.0-20.0-12.2077 1,339,200 BDMN- TSI(3,5,3) = 2.38, Volume()= 1,339,200.00 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0 2.37527-80.0-60.0-40.0-20.0 0.00000 1,339,200-11.5865-54.5455 Created BDMN- with William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -54.55, and technical Volume()= analysis 1,339,200.00 software. http://www.amibroker.com

CTRA S1 1415 R1 1450 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1380 R2 1485 1435 CT RABroadeningWedge 1,719.29 1,719.29 1,700 1,663.79 1,600 Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1415-Rp 1450 Entry Rp 1435, take Profit Rp 1450 1,515 1,500 1,465 1,445.56 1,445.56 1,400 1,438.13 1,435 1,435 1,435 1,300 1,423 1,200 Stochastics 8.24 Positif MACD -17.30 Positif True Strength Index (TSI) -35.76 Positif Bollinger Band (Mid) 1515 Negatif MA5 1423 Positif CTRA-Stochastic %D(6,3,3)= 19.41, Stochastic %K = 35.10,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 CTRA-MACD(5,3) = 7.10, Signal()= 12.66 CTRA-TSI(3,5,3) = -35.76,Volume()= 25,138,600.00 Created CTRA-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting -79.10, and Volume()= technical analysis 25,138,600.00 software. http://www.amibroker.com 80 35.101 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 35.101 12.6641 19.4141 10.0 20.0 30.0-30.0-20.0-10.0 7.10119 19.4141 25,138,60 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000 25,138,60-60.0-40.0-20.0-35.7609-79.1045-39.4662 ISAT S1 6225 R1 6350 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 6100 R2 6475 6300 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral ISAT Upward SlopingChannel 7,200 7,025 7,025 6,800 6,450 6,361.25 6,300 6,400 6,300 6,300 6,235 6,209.38 6,000 6,146.43 6,146.43 6,025 5,849.1 5,600 Trading range Rp 6225-Rp 6500 Entry Rp 6300, take Profit Rp 6475 5,200 Stochastics 36.30 Positif MACD -14.86 Positif True Strength Index (TSI) -8.37 Positif Bollinger Band (Mid) 6361 Negatif MA5 6235 Positif ISAT - Stochastic %D(6,3,3)= 44.36, Stochastic %K = 44.54,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 ISAT - MACD(5,3) = -5.38,Signal()= 5.30 ISAT - TSI(3,5,3) = -8.37,Volume()= 1,561,000.00 Created ISAT with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -42.11, and Volume()= technical analysis 1,561,000.00 software. http://www.amibroker.com 80 44.5378 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 44.5378 44.3609 44.3609 100.0 20-100.0-50.0 50.0 5.30479-5.38492 0.0 1,561,000 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0-8.36595 1,561,000-17.0201-42.1053

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 23-11-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 15600 15600 15825 14725 15275 15825 16375 Positif Positif Positif 16075 14450 LSIP Trading Sell 1675 1675 1640 1585 1640 1695 1750 Positif Positif Positif 1660 1380 SGRO Trading Sell 1910 1910 1890 1835 1890 1945 2000 Negatif Negatif Negatif 1970 1835 Mining PTBA Trading Buy 11900 11900 12400 11350 11700 12050 12400 Positif Positif Positif 13775 11000 ADRO Trading Sell 1630 1630 1590 1505 1590 1675 1760 Positif Positif Positif 1735 1385 MEDC Trading Sell 1360 1360 1340 1280 1340 1400 1460 Positif Positif Positif 1660 1260 INCO Trading Buy 3370 3370 3460 3040 3250 3460 3670 Positif Positif Positif 3550 2560 ANTM Trading Sell 975 975 925 845 925 1005 1085 Positif Positif Positif 930 800 TINS Trading Buy 1250 1250 1270 1170 1220 1270 1320 Positif Positif Positif 1285 765 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 830 830 845 805 825 845 865 Positif Positif Positif 940 810 SMGR Trading Sell 8400 8400 8175 8175 8325 8475 8625 Negatif Negatif Negatif 10200 8150 INTP Trading Buy 14575 14575 14925 14250 14475 14700 14925 Positif Positif Negatif 17700 14275 SMCB Trading Sell 890 890 885 880 885 890 895 Positif Positif Positif 1025 865 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 7775 7775 7625 7625 7725 7825 7925 Negatif Negatif Negatif 8500 7300 GJTL Trading Buy 1085 1085 1120 1010 1065 1120 1175 Positif Positif Positif 1380 1030 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 7700 7700 7600 7425 7600 7775 7950 Negatif Negatif Negatif 8950 7225 GGRM Trading Buy 64500 64500 64975 62725 63850 64975 66100 Positif Positif Positif 68400 60725 UNVR Trading Buy 40450 40450 41600 39125 39950 40775 41600 Positif Positif Positif 45250 39600 KLBF Trading Buy 1500 1500 1525 1405 1465 1525 1585 Positif Positif Positif 1755 1440 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1815 1815 1840 1710 1775 1840 1905 Positif Positif Negatif 2260 1720 PTPP Trading Sell 4060 4060 4010 3930 4010 4090 4170 Positif Positif Positif 4300 3880 WIKA Trading Sell 2460 2460 2410 2310 2410 2510 2610 Positif Positif Positif 2660 2241 ADHI Trading Buy 2000 2000 2030 1940 1985 2030 2070 Positif Positif Positif 2380 1955 WSKT Trading Sell 2360 2360 2330 2270 2330 2390 2450 Positif Positif Positif 2680 2120 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2530 2530 2560 2420 2490 2560 2630 Positif Positif Positif 2680 2200 JSMR Trading Buy 4210 4210 4270 4090 4180 4270 4360 Positif Positif Negatif 4750 4190 ISAT Trading Buy 6300 6300 6475 6100 6225 6350 6475 Positif Positif Positif 6650 6025 TLKM Trading Sell 3940 3940 3920 3870 3920 3970 4020 Negatif Negatif Negatif 4300 3640 Finance BMRI Trading Buy 10900 10900 11200 10525 10750 10975 11200 Positif Positif Positif 11900 10050 BBRI Trading Buy 11500 11500 11725 11275 11425 11575 11725 Positif Positif Positif 12975 11025 BBNI Trading Sell 5125 5125 5075 4950 5075 5200 5325 Negatif Negatif Negatif 5725 4810 BBCA Trading Buy 14700 14700 14875 14500 14625 14750 14875 Positif Positif Negatif 16150 13950 BBTN Trading Buy 1720 1720 1745 1635 1690 1745 1800 Positif Positif Positif 1980 1600 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 21900 21900 22175 20925 21550 22175 22800 Positif Positif Positif 23975 18550 MPPA Trading Sell 1705 1705 1690 1660 1690 1720 1750 Negatif Negatif Positif 2070 1600