BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahapan prosedur penelitian sesuai dengan rencana tindakan yaitu sebagai berikut: a. Perencanaan Pada perencanaan yang dilakukan adalah permohonan ijin kepada kepala sekolah SDN Karangaren, meminta kesediaan teman untuk menjadi observer, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan KD kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar, Lembar kerja Siswa (LKS), lembar revie (kartu make match), lembar evaluasi dan lembar observasi serta media peraga. RPP dalam siklus ini dibuat untuk 3 kali pertemuan dengan satu kali pertemuan dua jam pelajaran. (LKS, lembar revie, lembar evaluasi, lembar observasi lihat lampiran) b. Tindakan dan observasi Tindakan diawali dengan melaksanakan pembelajaran IPA sesuai RPP yang telah disiapkan. Pertemuan pada setiap siklus sebanyak 3 kali dengan 2 kali pembelajaran dan 1 kali untuk kegiatan evaluasi. Setiap pertemuan waktunya adalah 2 kali 35 menit. Pembelajaran dimulai dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok dimana 4 kelompok beranggotakan 6 siswa dan 2 kelompok beranggotakan 5 siswa. Setiap siswa pada setiap kelompok kemudian mempelajari submateri yang diterimanya. Setelah semua anggota tim mempelajari submateri yang ditugaskan, maka siswa yang mempelajari materi yang sama membentuk tim ahli. Setelah tim ahli saling berdiskusi, anggota tim ahli kembali ke kelompok semula untuk menjelaskan materi yang mereka pelajari kepada anggota tim lainnya. Jika siswa dianggap sudah jelas dengan materi yang mereka pelajari, pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan revie melalui kegiatan make a match atau mencari pasangan. Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok A diberi kartu pernyataan dan kelompok B diberi kartu jawaban. Siswa ditugaskan untuk mencari pasangannya yang sesuai dengan kartu yang diperolehnya. Pada pertemuan ketiga, siswa mengadakan kegiatan evaluasi. Sebelum kegiatan evaluasi, siswa mengingat kembali materi sebelumnya. Jenis evaluasi tes tertulis, dengan jumlah soal 30 butir berupa pilihan ganda. Sementara kegiatan pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, baik observasi terhadap guru, siswa maupun proses pembelajarannya. c. Refleksi Pada refleksi, peneliti mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2 dengan mengamati hasil prasiklus, evaluasi dan observasi bersama observer dan siswa. Dari hasil refleksi akan diketahui tingkat keberhasilan dari penelitian ini. 39

40 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 a. Perencanaan Persiapan penelitian dimulai dengan menyiapkan perlengkapan atau keperluan kegiatan belajar mengajar, seperti menyusun RPP, lembar observasi untuk guru dan siswa, LKS, kartu make a match, menggandakan lembar evaluasi serta menyiapkan media peraga berupa power point tentang gambar-gambar dan sekilas materi yang akan disampaikan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Selain membuat power point juga menyiapkan media lainnya yang diperlukan, seperti peta dan globe. Setelah menyiapkan keperluan kegiatan belajar, persiapkan dilanjutkan dengan menghubungi observer untuk mengobservasi kegiatan penelitian pada setiap pertemuan yang telah dijadwalkan. Saat menghubungi observer untuk mengobservasi kegiatan penelitian juga dijelaskan pada observer apa saja yang harus dilakukan sebagai observer saat penelitian berlangsung. b. Pelaksanaan dan Tindakan Penelitian siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Maret 2013. Pembelajaran dimulai pukul 07.50 sesuai dengan kesepakatan observer. Berikut jadwal terlaksananya kegitan penelitan siklus 1 dengan pertemuan sebanyak 3 kali pertemuan. Tabel 7 Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 1 No Hari/tanggal Kegiatan Pukul 1 Rabu, 20 Maret 2013 Siklus 1 Pertemuan 1 (Pembelajaran) 07.50 09.00 2 Sabtu, 23 Maret 2013 Siklus 1 Pertemuan 2 (Pembelajara) 09.50 10.25 3 Senin, 1 April 2013 Siklus 1 Pertemuan 3 (Evaluasi siklus 1) 07.50 09.00 Kegiatan disetiap pertemuan dimulai dengan berdo a dan mengecek kehadiran siswa. Berdasarkan lembar observasi, pembelajaran sudah terlaksana semua dan sudah sesuai dengan sintak yang telah ditentukan. Mulai dari kegiatan awal yang diawali dengan bernyanyi bersama, tes penjajagan tentang materi yang akan disampaikan dan penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut. Pada kegiatan inti dimulai dengan membentuk kelompok yang heterogen jenis kelamin dan peringkat kelas pada semester 1. Setelah kelompok terbentuk kegitan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw dan make a match. Pembelajaran jigsaw yang dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Setelah siswa memahami materi melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa diajak untuk mereview pembelajaran dengan permainan make a match, dimana siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar yang nantinya siswa pada dua kelompok tersebut mencari pasangan sesuai dengan kartu yang diterimanya. Bagi siswa yang menemukan pasangannya yang tepat maka diberi bintang emas sedangkan yang tidak tepat diberi bintang merah. Pertemuan pertama pembelajaran melebihi waktu yang telah ditentukan. Pembelajaran pada pertemuan pertama berlangsung selama 80 menit. Sehingga pembelajaran memerlukan

41 waktu tambahan 10 menit untuk menyelesaikannya. Berbeda dengan pertemuan ke dua, waktu yang diperlukan sangat kurang. Karena saat waktu sudah berjalan 80 menit, langkah pembelajaran terlaksana sampai pada langkah siswa mengajari teman kelompok asal. Sedangkan langkah selanjutnya yaitu permainan make a match dan kegiatan akhir tidak dilaksnakan pada pertemuan ke dua. Sehingga pembelajaran yang belum dilaksanakan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada pertemuan ketiga yaitu sebelum dilaksanakannya kegiatan evaluasi. Berikut data keterlaksanannya hasil observasi siklus 1: Tabel 8 Hasil observasi siklus 1 Guru Siswa No. Pertemuan Prosentase Keterangan Prosentase Keterangan 1 Pertama 100 % 100 % 2 Kedua 61 % 61 % 3 Ketiga 39 % 39% Pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw dan make a match sangat berbeda dengan pembelajaran-pembelajaran sebelumnya. Pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tipe jigsaw dan make a match menjadikan siswa terlihat sangat semangat dan antusiasnya sangat tinggi. Sehingga dalam pembelajaran siswa menjadi aktif dan suasananya menjadi sangat menyenangkan. Hal ini terlihat saat siswa mempelajari dan memahami materi, berdiskusi dengan kelompok ahli, saat mengajari temannya dalam kelompok asal, saat kegiatan permainan make a match serta saat mereka menerima bintang emas. c. Refleksi Setelah pembelajaran selesai, bersama observer dan siswa merefleksi kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari refleksi dan pengamatan obeserver, pada pertemuan 1 semua kegiatan terlaksana sesuai sintak yang telah ditentunkan dan siswa sangat semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Akan tetapi waktu yang digunakan tidak efisisen. Karena sering melebihi batas yang telah ditentukan. Terutama saat pertemuan 2, langkah-langkah pembelajaran tidak selesai semua pada pertemuan 2 dan harus dilakukan pada pertemuan 3. Pada pertemuan 2, diawali dengan mengingat kembali materi pada pertemuan 1 pembelajaran tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pembelajaran pada pertemuan 2 hanya pada selesai sampai langkah saat siswa saling mengajari materi masingmasing. Pada pertemuan 2 ini, pada langkah mengajari teman kelompok asal membutuhkan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan ternyata materi pertemuan 2 sangat banyak. Sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan dengan tepat waktu. Pada pertemuan 3 siswa melanjutkan pembelajaran pada pertemuan 2 yang belum terlaksana yaitu kegiatan revieu dalam bentuk permainan make a match. Setelah kegiatan

42 permainan make a match, siswa melanjutkannya dengan kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilaksanakan siswa bersama guru mengingat kembali materi pada pertemuan 1 dan 2. Selain itu observer menyarankan agar bintang yang diperoleh siswa atas keberhasilannya menemukan pasangan dalam permainan make a match agar dibuatkan papan khusus untuk memajangnya. Serta agar membuat tepuk tangan khusus sebagai penghargaan kepada kelompok yang memperoleh bintang emas terbanyak. 4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2 a. Perencanaan Berdasarkan hasil belajar pada siklus 1, maka siklus ke dua perlu dilaksanakan. Persiapan dimulai dengan menyiapakan RPP, lembar observasi, LKS, kartu make a match, penggandaan lembar evaluasi dan menghubungi observer. Serta melengkapi alat-alat peraga yang diperlukan. b. Pelaksanaan dan Tindakan Pembelajaran pada siklus 2 sebanyak 3 pertemuan. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut: Tabel 9 Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 2 No Hari/tanggal Kegiatan Pukul 1 Rabu, 3 April 2013 Siklus 2 Pertemuan 1 (Pembelajaran) 07.50 09.00 2 Kamis, 4 April 2013 Siklus 2 Pertemuan 2 (Pembelajaran) 09.50 10.25 3 Sabtu, 6 April 2013 Siklus 2 Pertemuan 3 (Evaluasi Siklus 2) 07.50 09.00 Pada pembelajaran siklus dua disetiap pertemuan kegiatan diawali dengan apersepsi, tes penjajagan, dan penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dilanjutkan pada kegiatan inti, pembelajaran dimulai dengan menyampaikan materi secara garis besar melalui gambar-gambar pada power point. Untuk kelompok masih menggunakan kelompok yang dibentuk pada siklus 1. Pada siklus 2, langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan jigsaw dan make a match sudah dilaksanakan sesuai sintaknya sama seperti pada saat siklus 1. Pada siklus ke dua ini, pembelajaran dapat terlaksana sesuai waktu yang telah ditentukan, karena meskipun sedikit melebihi waktu yang telah ditentukan tetapi semua langkah-langkah dapat terlaksana sesuai RPP. Pada pertemuan ke tiga diadakan evaluasi hasil belajar siklus 2. Pada siklus 2 semangat dan antusias siswa tetap tinggi. Meskipun ada satu kelompok yang kurang aktif. Tapi meski demikian mereka tetap antusias saat pembelajaran. Hal ini dikarenakan saat teman menjelaskan materi yang mereka pelajari, mereka kurang memperhatikan teman yang sedang menjalaskan tetapi memperhatikan kelompok lain yang sangat bersemangat. Berikut tabel hasil observasi siklus 2:

43 No. Pertemuan Tabel 10 Hasil observasi siklus 2 Guru Siswa Prosentase Keterangan Prosentase Keterangan 1 Pertama 100 % 100 % 2 Kedua 100 % 100 % 3 Ketiga 100 % 100 % c. Refleksi Dari refleksi kegiatan pembelajaran siklus 2 bahwa kendala waktu pada siklus 1 sudah dapat diatasi pada siklus 2. Kendala waktu pada siklus 1 dapat diatasi dengan lebih menggunakan waktu lebih seefisien mungkin, meskipun menurut observer pada kegiatan awal untuk point menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai khususnya pada pertemuan ke dua tidak disampaikan. Namun itu semua tidak mengurangi keaktifan dan antusias siswa dalam pembelajaran. Pertemuan 1 siklus 2 semua siswa sudah paham akan alur pembelajaran jigsaw dan make match ini. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan senang dan bersemangat. Akan tetapi terdapat beberapa anak yang kurang aktif dalam kelompoknya. Anak-anak tersebut terpengaruh oleh kelompok lain dengan memperhatikan kelompok yang sangat aktif. 4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa hasil belajar IPA kelas III SDN Karangaren semester 2 tahun pelajaran 2012-2013 yang berupa data kwantitatif. 4.2.1 Deskripsi data 4.2.1.1 Data Siklus 1 Berikut ini adalah data hasil IPA siswa kelas 3 SDN Karangaren semester 2 tahun 2012-2013 pada penelitian siklus 1 yang disajikan dalam Tabel sebagai berikut: Tabel 11 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 No Interval Frekwensi Persentase 1 80-89 6 18% 2 70-79 14 41% 3 60-69 4 12% 4 50-59 7 21% 5 40-49 3 9% 34 100% Dari data distribusi di atas dapat dilihat jika siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 70 sebanyak 20 siswa. Sedangkan yang kurang dari 70 adalah 14 siswa.

44 4.2.1.2 Data Siklus 2 Sementara itu data hasil belajar IPA siswa kelas III semester 2 tahun 2012-2013 pada siklus 2 jika disajikan dalam tabel distribusi adalah sebagai berikut: Tabel 12 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 No Interval Frekwensi Persentase 1 88-99 7 21% 2 76-87 15 44% 3 64-75 7 21% 4 52-63 3 9% 5 40-51 2 6% 34 100% 4.2.2 Analisis Data Analisis data dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. 4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Berikut disajikan análisis ketuntasan hasil belajar IPA siklus 1 siswa kelas III SDN Karangaren semester 2 tahun pelajaran 2012-2013 adalah sebagai berikut: Tabel 13 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPa Siklus 1 No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 20 59% 2 Tidak Tuntas 14 41% Rerata 67 Maksimum 87 Minimun 40

45 Sementara untuk ketuntasan hasil belajar pada sikluss 2 adalah sebagai berikut: Tabel 14 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 28 82% 2 Tidak Tuntas 6 18% Rerata 75 Maksimum 96 Minimunn 40 Jika kita bandingkan hasil ketuntasan belajar siswa kelas 3 tahun 2012-2013 antara siklus 1 dan 2 hasilnya mengalami peningkatan yang cukup baik. Pada siklus 1 yang mencapai KKM 70 sebanyak 20 siswa atau 59% dan pada siklus 2 yang mencapai KKM sebesar 28 siswa atau 82%. Ketuntasann hasil belajar IPA siklus 1 siswa kelas 3 SDN Karangaren semester 2 tahun 2012-2013 bisa dilihat pada gambar grafik berikut ini: Tidak Tuntas 41% Tuntas 59% Gambar 4 grafik ketuntasan hasil belajar IPA siklus 1 siswa kelas 3 SDN Karangaren

46 Sementara ketuntasan hasil belajar IPA sikus 2 dapat digambarkan pada grafik berikut ini: Tidak Tuntas 18% Tuntas 82% Gambar 5 grafik ketuntasan hasil belajar IPA siklus 2 siswa kelas 3 SDN Karangaren 4.2.2.2 Analisis Komparatif Berdasarkan hasil analisis ketuntasan maka dapat disajikan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antara tiap siklus dan pra siklus. Analisiss komparatif ketuntasan hasil belajar prasiklus, sikluss 1 dan 2 disajikan dalam Tabel berikut ini: Tabel 15 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA No Ketuntasan Pra Siklus f % Siklus 1 Siklus 2 f % f % 1 Tuntas 16 47 2 Tidak Tuntas Rerataa Maksimum Minimun 18 72 94 40 53 20 59 28 82 14 41 6 18 67 75 87 96 40 40 Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Pada prasiklus ketuntasan mencapai 40% dan pada siklus 2 sebesar 59%. Sementara itu pada siklus 2 meningkat menjadi 82%. Peningkatan ketuntasan dari prasiklus hingga siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini:

47 120 100 80 60 40 20 0 Prasiklus Siklus 1 siklus 2 tidak tuntas tuntas Gambar 6 Grafik komparatif ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 3 4.3 Pembahasan Pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw dan make a match memiliki dampak yang bagus. Terutam pada saat pembelajaran berlangsung. Suasana kelas menjadi hidup. Siswa menjadi lebih aktif, bersemangat dan tidak menjenuhkan. Siswa tidak ada yang mendominasi kegiatan. Semua ikut berperan dalam pembelajaran. Dari suasana ini siswa merasa senang, sehingga materi mudah diterima oleh siswa. Pada penelitian ini, baik siswa dan guru juga memperoleh hal-hal yang baru. Jika pada pembelajarn konvensional, siswa hanya sebagai pendengar, pada pembelajaran kali ini siswa saling mengajari sesama teman, siswa mengadakan tanya jawab dengan sesama teman mengguanakan pertanyaan yang disusun sendiri, dan siswa bekerja keras menemukan pasangan kartunya agar memeproleh bintang emas. Sebagai guru, dalam pembelajaran tipe jigsaw dan make a match kedudukannya membimbing dan mengarahkan siswa. Sehingga guru tidak mendominasi pembelajaran. Mengkaji pada penlitian Supriyani Feriyati pada penelitiannya dengan menerapkan jigsaw, memang penelitian ini memiliki keserupaan hasil yang signifikan, baik dari keaktifan siswa, dan peningkatan hasil belajar. Selain itu penelitian Ema Rakhmawati tentang penerapan model pembelajaran make a match dengan penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan yang serupa, yaitu dapat mengaktifkan siswa. Meskipun hasil belajar dan keaktifan siswa mengalami peningkatan, tetapi pelaksanaannya sedikit mengalami hambatan pada keefektifan waktu pembelajaran dan terdapat beberapa siswa pada satu kelompok yang terpengaruh oleh kelompok lain yang sangat aktif. Untuk mengatasi hambatan tersebut, dalam penggunaan waktu lebih dimanfaatkan sebaik mungkin. Sementara pada kelompok yang pasif, sering didekati dan diarahkan oleh guru. Setelah adanya penelitian ini, pembelajaran dengan menerapkan jigsaw dan make a match dapat dilanjutkan untuk pembelajarn-pembelajaran berikutnya dan mata pelajaran lainnya. Sehingga hasli belajar setiap mata pelajaran akan baik dan mencapai KKM yang telah ditentukan. Dengan demikian jika siswa banyak yang berprestasi maka sekolah akan memperoleh prestasi yang baik pula di tingkat Kecamatan, bahkan di Kabupaten.