MODEL STOKASTIK PERTUMBUHAN POPULASI (PURE BIRTH PROCESS)

dokumen-dokumen yang mirip
Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Pengantar Proses Stokastik

Arisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya

ISBN

PERAMALAN PANGSA PASAR KARTU GSM DENGAN PENDEKATAN RANTAI MARKOV

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

PREDIKSI JUMLAH LULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN MAHASISWA FMIPA UNTAN TAHUN ANGKATAN 2013/2014 DENGAN METODE RANTAI MARKOV

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

6.6 Rantai Markov Kontinu pada State Berhingga

Disusun oleh: 1. Diah Sani Susilawati ( / 7B) 2. Farid Hidayat ( / 7B) 3. Rico Nurcahyo ( / 7B)

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

Persamaan Diferensial

LANDASAN TEORI. Model ini memiliki nilai kesetimbangan positif pada saat koordinat berada di titik

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Simulasi Kestabilan Model Predator Prey Tipe Holling II dengan Faktor Pemanenan

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

ANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI

Pengantar Proses Stokastik

PENDEKATAN PERSAMAAN CHAPMAN-KOLMOGOROV UNTUK MENGUKUR RISIKO KREDIT. Chairunisah

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-211 Nama Mata Kuliah : Model Stokastik Jumlah SKS : 2 Semester :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.

Syarat Cukup Osilasi Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Dengan Redaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

Simulasi Model Mangsa Pemangsa Di Wilayah yang Dilindungi untuk Kasus Pemangsa Tergantung Sebagian pada Mangsa

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

Model Kerusakan Inventori dan Backlog Parsial

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

STK 203 TEORI STATISTIKA I

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

BAB 2 LANDASAN TEORI

2-RP. rate, 10).Model Antrian. Deskripsi. sistem finansial, sistem komunikasi. Semester : V Hal: 1 dari 7. Dosen : SPW, NI, HY No.

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

PENENTUAN KLASIFIKASI STATE PADA RANTAI MARKOV DENGAN MENGGUNAKAN NILAI EIGEN DARI MATRIKS PELUANG TRANSISI

I. PERTUMBUHAN MIKROBA

SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

FORMULA PENGGANTI METODE KOEFISIEN TAK TENTU ABSTRACT

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Herrhyanto & Gantini (2009), peubah acak X dikatakan berdistribusi

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Pengantar Proses Stokastik

ABSTRACT JOKO DWI SURAWU. Keywords:

Pengantar Proses Stokastik

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

MA5181 PROSES STOKASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Probabilitas Absorpsi dan Ekspektasi Durasi pada Masalah Kebangkrutan Penjudi

KESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL

BAB II LANDASAN TEORI. pembahasan model antrian dengan working vacation pada pola kedatangan

LANDASAN TEORI. Generalized Lambda Distribution (GLD) awalnya diusulkan oleh Ramberg dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan.

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

PENENTUAN PROBABILITAS ABSORPSI DAN EKSPEKTASI DURASI PADA MASALAH KEBANGKRUTAN PENJUDI

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

METODE TRANSFORMASI ELZAKI DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINEAR ORDE DUA DENGAN KOEFISIEN VARIABEL ABSTRACT

Pengantar Proses Stokastik

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Asimtot.wordpress.com FUNGSI TRANSENDEN

BAB II LANDASAN TEORI

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Pengantar Proses Stokastik

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Proses Stokastik

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI PARAMETER PENENTU KESTABILAN MODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK DENGAN WAKTU TUNDA

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

HUKUM ITERASI LOGARITMA. TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains SORTA PURNAWANTI NIM.

BERBAGAI MODEL MATEMATIKA BERBENTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA TINGKAT SATU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

Transkripsi:

Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.675 MODEL STOKASTIK PERTUMBUHAN POPULASI (PURE BIRTH PROCESS) Surya Amami Pramuditya 1, Tonah 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon amamisurya@fkip-unswagati.ac.id Abstrak Jumlah populasi bakteri pada waktu t secara hipotetik (pure birth proccess) dapat diperoleh dengan menggunakan model eksponensial dengan sejumlah asumsi yang mendasarinya ditentukan secara deterministik yang bersifat pasti. Sementara di alam hal ini tentu tidak realistik karena banyak mengandung ketakpastian. Model ini tentu saja belum dapat mengakomodasi berapa besar peluang bahwa jumlah individu bakteri pada waktu t bernilai tertentu. Oleh karena itu, dalam peneltian ini akan memformulasikan suatu model kelahiran stokastik yaitu peluang bahwa jumlah populasi pada waktu t dengan jumlah individu di populasi awal sama dengan suatu nilai tertentu. Kata Kunci: Populasi, Model Eskponensial, Peluang Stokastik 1. PENDAHULUAN Dalam kehidupan ini, terdapat dua kejadian yang dapat dimodelkan secara matematika yaitu kejadian deterministik dan kejadian stokastik. Kejadian deterministik adalah kejadian yang sudah pasti terjadi, sedangkan kejadian stokastik merupakan kejadian yang belum pasti (mungkin dapat) terjadi dan bersifat peluang. Pertumbuhan populasi dialami oleh setiap makhluk hidup dan ditandai dengan adanya perubahan dari waktu kewaktu, dimulai dari adanya kelahiran,perkembangan, hingga kematian. Pertumbuhan suatu populasi, dapat digambarkan oleh model matematika salah satunya adalah model eksponensial yang merupakan model deterministik. Model pertumbuhan populasi bakteri sedikit memberikan gambaran tentang dinamika populasi. Bakteri tanah daerah perakaran yaitu Pantoea agglomerans merupakan salah satu bakteri yang tahan pada daerah kering dan mengandung kadar garam yang cukup tinggi. Pertumbuhan populasi bakteri ini dapat

Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.676 dimodelkan dengan model deterministik eksponensial (Sulaiman dan Permana, 2015). Model determisitik maupun stokastik mempunyai tujuan yang sama yaitu memprediksi pertumbuhan populasi bakteri, hanya saja model stokastik mempunyai kelebihan memberikan angka peluang terhadap hasil prediksi yang diperoleh. Oleh karena itu, penulis termotivasi untuk mengkaji lebih lanjut tentang masalah pertumbuhan populasi bakteri Pantoea agglomerans ini secara stokastik. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Model Eksponensial Pertumbuhan bakteri pada populasi hipotetik (pure birth proccess) yang berasal dari beberapa individu dan pada populasi awal diamati selama 40 jam, masing-masing individu (sel) bakteri setiap jam berkembang biak menjadi dua, sehingga selanjutnya menjadi beberapa individu bakteri. Dengan melambangkan : banyak populasi bakteri pada saat pengamatan dimulai (periode awal ). banyak populasi pada waktu ke-. Model pertumbuhan bakteri ini dapat dinyatakan dalam persamaan : (1) Model pertumbuhan (1) disusun berdasarkan beberapa asumsi (Sulaiman dan Permana, 2015) yaitu : 1. Nutrien bagi bakteri tersedia dalam jumlah yang cukup. 2. Ruangan hidup selalu mencukupi untuk perkembangbiakan. 3. Keadaan lingkungan seperti suhu dan kelembapan dalam keadaan konstan. 4. Bakteri berkembangbiak teratur setiap jam, sehingga tidak terjadi senjang waktu (time lag) bagi mikroorganisme untuk membelah, misalnya karena belum cukup dewasa atau belum waktunya untuk bereproduksi. 5. Kematian dalam populasi tidak terjadi sehingga populasi dari waktu ke waktu terus meningkat. Sehingga model (1) dapat dinyatakan sebagai :

Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.677 (2) Lebih lanjut jika digunakan bilangan euler ( ) maka dapat ditulis persamaan dengan. Jika maka. Sehingga model (2) dapat dirumuskan menjadi : t atau. Persamaan ini adalah persamaan garis lurus yang memiliki kemiringan dan intersep. Jika nilai dinyatakan dengan dan, maka dapat dinyatakan sebagai : Sehingga untuk pertumbuhan mikroorganisme di Persamaan dirumuskan : (2) dapat t atau secara umum (3) Berdasarkan asumsi di atas laju pertumbuhan populasi lanjut diperoleh model eksponensial yang lain yaitu : adalah konstan. Lebih. (4) Ruas kiri dari persamaan di atas diartikan sebagai laju pertumbuhan perkapita, sehingga persamaan di atas dapat ditulis sebagai : (5) Hal ini berarti laju pertumbuhan populasi pada waktu sebanding atau berbanding lurus dengan ukuran populasi pada waktu. Sedangkan merupakan konstanta kesebandingan (Boyce dan DiPrima, 2008). Persamaan (5) adalah

Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.678 persamaan diferensial orde pertama, sedangkan solusi persamaan diferensial ini adalah Persamaan (3), dengan kata lain Persamaan (3) merupakan bentuk integral dari Persamaan (5). 2.2. Distribusi Peluang Peubah Acak Menurut Casella dan Berger (1990) peubah acak X merupakan suatu fungsi dari ruang sampel S ke suatu bilangan real. Terdapat dua jenis peubah acak: pertama, peubah acak diskrit yang dapat dicacah dengan banyaknya elemen berhingga atau tak berhingga; kedua, peubah acak kontinu yang dihasilkan dari ruang sampel kontinu. Setiap peubah acak X memiliki fungsi distribusi peluang yang dikenal dengan fungsi massa peluang (FMP) untuk peubah acak diskrit dan fungsi kepadatan peluang (FKP) untuk peubah acak kontinu. Casella dan Berger (1990) mendefinisikan fungsi massa peluang dari peubah acak diskrit X dengan untuk semua (6) dan fungsi distribusi kumulatif untuk peubah acak X didefinisikan sebagai (7) Nilai ekspektasi dan variansi dinotasikan dengan dan dari suatu peubah acak secara berturut-turut didefinisikan sebagai (8) dan ( ) (9) Nilai ekspektasi dan variansi dari peubah acak X memiliki beberapa sifat yang tercakup dalam teorema-teorema berikut: Teorema 1. Misalkan X sebuah peubah acak dan misalkan a, b, dan merupakan konstanta. Jika dan merupakan fungsi-fungsi dari peubah acak X maka

Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.679 a. ( ) b. Jika untuk semua, maka ( ) c. Jika untuk semua, maka d. Jika untuk semua, maka ( ) Herrhyanto dan Gantini (2012) memaparkan beberapa teorema variansi. Teorema 2. Misalkan X sebuah peubah acak dengan variansi yang berhingga maka untuk sembarang konstanta a dan b berlaku Teorema 3. Misalkan X sebuah peubah acak dengan nilai ekspektasi variansi maka ( ) dan Fenomena di kehidupan sering kali tidak cukup hanya dijelaskan oleh satu peubah acak saja namun sering kali perlu dijelaskan oleh banyak peubah acak (peubah ganda). Berkaitan dengan distribusi peluang pada dua peubah acak diskrit terdapat konsep dasar tentang fungsi peluang bersama, fungsi peluang marginal, fungsi peluang bersyarat dan kebebasan antar dua peubah acak. Misalkan X dan Y merupakan dua peubah acak diskrit yang berasal dari ruang sampel yang sama. Fungsi peluang bersama dari X dan Y dinotasikan dengan sifat-sifat sebagai berikut. 1. 2.. merupakan peluang bahwa dengan. an merupakan fungsi peluang marginal dari X dan fungsi peluang marginal dari Y (Herrhyanto dan Gantini, 2012). Adapun fungsi peluang bersyarat dari Y jika diberikan X diformulasikan dengan

Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.680 ( ) (10) dengan sifat ( ), dan fungsi peluang bersyarat dari X jika diberikan Y sebagai berikut: ( ) (11) dengan sifat ( ). Peubah acak X dan Y dikatakan saling bebas apabila memenuhi kondisi. 2.3. Proses Stokastik Misalkan. Keluarga peubah acak * + dengan indeks disebut dengan proses stokastik waktu diskrit. Proses stokastik * + merupakan Rantai Markov. Peluang bersyarat jika diberikan keadaan lampau dan keadaan sekarang hanya bergantung pada keadaan sekarang. ( ) ( ) (12) merupakan peluang bahwa proses akan berada dikeadaan j dari keadaan awal i., dan. Proses stokastik dapat direpresentasikan dengan sebuah matriks transisi berikut ( ) ( ) disebut dengan peluang transisi satu langkah (Pramuditya, dkk., 2014). Dengan menggunakan peluang bersyarat dapat dihitung peluang bersama

Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.681 ( ) ( ) Proses ini terus berlanjut hingga diperoleh. (13) Peluang transisi n langkah dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan Chapman-Kolmorov yang dituliskan sebagai berikut ( ),,. (14) Persamaan Chapman dan Kolmorov digunakan juga untuk menghitung peluang transisi n+m langkah. untuk semua n, m dan semua i, j. (15) merupakan peluang suatu proses dalam keadaan i akan berada di keadaan j dalam n+m langkah, melalui keadaan k dalam n langkah. 3. PEMBAHASAN 3.1. Model Stokastik Pure Birth Process Misalkan peluang suatu bakteri berkembang biak dalam selang waktu pendek sebanding dengan (Taylor dan Karlin, 1998), sehingga dapat dibuat dalam persamaan:,bakteri berkembang biak dalam selang t- dengan adalah konstanta (faktor) kesebandingan. Akibatnya,bakteri tidak berkembang biak dalam selang t- Misalkan terdapat bakteri dalam populasi dan perkembangan biakan masing-masing bakteri saling bebas, maka,bakteri tidak berkembang biak dalam selang t- (16)

Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.682 Karena diasumsikan cukup kecil, maka untuk dapat diabaikan sehingga,bakteri tidak berkembang biak dalam selat t- Apabila untuk yang cukup kecil tersebut diasumsikan paling banyak hanya terdapat satu bakteri yang berkembang biak, maka,satu bakteri berkembang biak dalam selang t- (17) Dengan menggunakan analogi yang serupa, untuk populasi dengan persamaan (6) dan persamaan (7) menjadi bakteri,bakteri tidak berkembang biak dalam selang t- dan,satu bakteri berkembang biak dalam selang t- Misalkan banyaknya bakteri pada saat dan banyaknya bakteri dalam populasi pada saat, maka. Dengan mengasumsikan tidak ada bakteri yang musnah, akan ditentukan peluang banyaknya bakteri dalam populasi pada saat, yaitu, - dengan. Peluang banyak bakteri pada saat terdapat bakteri dapat dituliskan dengan persamaan (18) dan diperoleh hubungan ( ) (19) ( ) (20) Pandang persamaan (18):

Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.683 (21) Untuk, maka banyaknya bakteri sebanyak pada saat adalah (22) Selanjutnya, pandang juga persamaan (19): ( ) (23) 0 1 [ ] dengan diperoleh Jadi, peluang bakteri sebanyak padasaat adalah (24)

Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.684 3.2. Peluang Bakteri Sebanyak pada Saat Selanjutnya, klaim bahwa peluang bakteri sebanyak pada saat adalah Maka, dengan induksi matematika akan dibuktikan bahwa benar. (i) Misalkan, akan dibuktikan benar. Berdasarkan persamaan(22), terbukti bahwa (ii) Misalkan benar untuk, yaitu benar. benar. Akan dibuktikan untuk, yaitu benar. Pandang persamaan (13), dengan diperoleh (25) Dengan menggunakan solusi faktor integrasi dan mengambil, kalikan persamaan (25) dengan diperoleh [ ] [ ] [ ] [ ]

Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.685 Sehingga, terbukti bahwa Jadi, peluang bakteri sebanyak benar. pada saat adalah (26) 3.3. Pembuktian Polinomial Negatif Akan dibuktikan Adalah fungsi massa peluang dari polinom negatif yaitu Misal maka, jika maka (27) Pandang. / kemudian pandang. /. / untuk (27)

Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.686. /. /. /. / Dengan menggunakan Teorema Binomial Newton dapat diperoleh Terbukti bahwa, dengan kata lain merupakan fungsi massa peluang. 3.4. Hubungan Model Deterministik dan Model Stokastik Misalkan adalah peubah acak yang menyatakan banyaknya bakteri pada saat, sehingga ekspektasi (nilai harapan) dari peubah acak tesebut adalah, - (28) Dari persamaan (28) dapat diperoleh. Karena, maka. Dengan menggunakan solusi persamaan diferensial metode pemisah variabel, diperoleh (29)

Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.687 Dari model deterministik eksponensial, dengan asumsi tidak ada kepunahan bakteri, kita peroleh persamaan (3) yang bersesuaian dengan model stokastik pure birth process persamaan (29). 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Pertumbuhan populasi bakteri Pantoea agglomerans sebanyak pada saat secara stokastik memiliki model persamaan 2. Pertumbuhan populasi bakteri Pantoea agglomerans sebanyak pada saat jika diketahui banyak populasi awal persamaan secara stokastik memiliki model dengan parameter ekspektasi 4.2. Saran Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mencari momen kedua untuk penetuan parameter kedua yaitu variansi. 2. diharapkan dapat ditemukan pula model stokastik untuk model deterministik logistik. Daftar Pustaka Boyce, W.E., DiPrima, R.C. (2008). Elementary Equations and Boundary Value Problem 9 th Edition. New York: Willey. Casella, G., Berger, R.L. (1990). Statistical Inference. International Student Edition. California: Brooks/Cole Publishing Company. Herrhyanto, N., Gantini, T. (2012). Pengantar Statistika Matematis. Bandung : Yrama Widya.

Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.688 Pramuditya, S. A., Marwati, R., & Puspita, E. (2014). Peramalan Pangsa Pasar Kartu GSM dengan Pendekatan Rantai Markov. Euclid Jurnal 1(2). Sulaiman, H.,Permana, D. (2016). Kajian Model Matematika Eksponensial Dan Logistic Dengan Contoh Aplikasinya Pada Pertumbuhan Populasi Bakteri Pantoea Agglomeransdi Medium Luria Bertani Cair Sistem Batch Culture. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Hal. 685-700. Cirebon: Pendidikan Matematika FKIP Unswagati. Taylor, H.M., Karlin, S. (1998). An Introduction to Stochastic Modelling 3rd Edition. London: Academic Press.