Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN PERSEN, PERBANDINGAN, DAN SKALA

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

2. Suku-suku sejenis Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel dan bilangan pangkat dari variabel tersebut sama.

Petunjuk pengisian : Kerjakanlah soal-soal di bawah ini disertai dengan caranya!

3 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Persen

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2007 BIDANG MATEMATIKA SMP

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SOAL MATEMATIKA - SMP

Pecahan. mendapatkan setengah sehingga = 1. 2

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar,persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN-KOTA TAHUN 2006

UAN MATEMATIKA SMP 2007/2008 C3 P13

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

LEMBAR SOAL ISIAN SINGKAT

SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2007 BIDANG MATEMATIKA SMP. 3 dari yang terkecil sampai yang terbesar.

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012

PANGKAT TAK SEBENARNYA

MATEMATIKA SMA IPS PAKET B. 1. Bentuk sederhana dari. 2. Bentuk sederhana dari. adalah. 3. Nilai dari log81 A. 5 2

CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL TENTUKAN JUMLAH DERET GEOMETRI TAK HINGGA BERIKUT

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2009/2010

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

PEMABAHASAN SOAL-SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP TAHUN 2007 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Bilangan Berpangkat. Pangkat Bulat Negatif. a bilangan real. bilangan bulat positif

M. PRAHASTOMI M. S. SISTEM PERSAMAAN LINEAR. A. a = 2 dan b = 4 B. a = 2 dan b = 4 C. a = 2 dan b = 4 D. E. a = 2

1 SISTEM BILANGAN REAL

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

STATISTICS WEEK 7. By: Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

LEMBAR SOAL DAN JAWAB GRADE B D MOP 2017 HMPS PENDIDIKAN MATEMATIKA DELTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG MGMP MATEMATIKA SMPN SATAP TRYOUT UN menit

1 SISTEM BILANGAN REAL

SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2007 BIDANG MATEMATIKA SMP

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7

Operasi Hitung Pecahan

PERKALIAN BILANGAN ASLI DENGAN PECAHAN

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

SOAL ISIAN SINGKAT. 1. Perhatikan diagram jalan yang menghubungkan enam tempat di bawah ini.

Kumpulan Soal Matematika VII ( BSE Dewi Nurhariyani)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

4. Sebuah toko perlengkapan olahraga menyebarkan brosur sebagai berikut :

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

Bab. Bilangan Riil. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D.

SOAL MATEMATIKA PRA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SD SE-WILAYAH KEPULAUAN BUTON TAHUN 2017 OSIS SMA NEGERI 1 BAUBAU 2017 I. PETUNJUK. Page 0.

SISTEM BILANGAN RIIL

SOAL SIAP ULANGAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KURIKULUM : 2013

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNAGRAHITA

OLIMPIADE SAINS TERAPAN SMK PROPINSI JAWA TENGAH 2009

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

Prediksi Soal Dan Pembahasan TPA Bagian 1 : Soal TPA (Numerik)

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SD/MI/SDLB PAKET PREDIKSI 3

Menghitung Volume Kubus dan Balok dan Menggunakannya dalam Pemecahan Masalah

Berdasarkan kurikulum yang berlaku MATEMATIKA. Untuk SMP / MTS. Semester gasal. Nama :... Kelas :... Sekolah:...

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

Operasi Hitung Bilangan 1

Copyright Hak Cipta dilindungi undang-undang

PAKET B-01 MAT-SMP/MTs DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA. SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATEMATIKA (B01)

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

3. Kuadrat dari hasil penjumlahan angka 5 dan 6, dikurangi hasil perkalian kedua angka tersebut

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012 Bidang Matematika


1 SISTEM BILANGAN REAL

Bab IV. Pengantar Peluang. Pengantar Peluang. Eksperimen. Aturan Menghitung Kombinasi Permutasi. Keluaran Eksperimen

Kunci Jawaban Soal-soal Olimpiade 2010 SD se Kab. Blitar di SMPN 1 Gandusari Blitar Tahap I

Bab. Faktorisasi Aljabar. A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar C. Pecahan dalam Bentuk Aljabar

Faktorisasi Suku Aljabar

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN Jl. Veteran No. 19 Malang Telp. (0341) TRY OUT KOTA I. Tahun Pelajaran

PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT

TRY OUT 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Bab 5 Pecahan. Penghasilan Pak Rusdi selama 1 bulan sebesar Rp ,00. bagian dari penghasilannya digunakan untuk biaya pendidikan putraputrinya,

SISTEM BILANGAN REAL

Pertemuan 3. Prinsip Dasar Menghitung

BAB V. PERTIDAKSAMAAN

TRY OUT MATEMATIKA SMP - 03

TES MATEMATIKA Alokasi Waktu: 120 Menit

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Barisan dan Deret Bilangan

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH

Bab 1. Faktorisasi Suku Aljabar. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

Bab. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D. Konversi Bilangan

Transkripsi:

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi Bilangan-bilangan rasional dat diinterpretasikan sebagai sebuah rasio. Sebagai contoh, rasio jumlah pria dan jumlah wanita adalah 1 dan 2, maksudnya bahwa jumlah pria adalah ½ jumlah wanita, atau ada 1 pria untuk setiap 2 wanita. Rasio 1 ke 2 dapat dituliskan sebagai 1 : 2. Secara umum, rasio dilambangkan dengan a/b atau a : b, dimana b 0. Contoh 1. Di kelas 5 SD Sukamaju ada 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Sedangkan di kelas 6 SD tersebut ada 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. a. Nyatakan banyaknya siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas 5 SD sukamaju itu sebagai sebuah rasio. b. Nyatakan banyaknya siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas 6 SD sukamaju itu sebagai sebuah rasio. Jawab: a. Rasionya adalah 15 / 20 b. Rasionya adalah 12 / 16 Di dalam contoh 1, tampak bahwa rasio 15 / 20 dan 12 / 16 adalah ekuvalen karena keduanya menyatakan bilangan relatif sama. Dan proporsional satu dengan lainnya. Secara umum, dua rasio dikatakan proporsional jika dan hanya jika pecahan-pecahan yang mewakilinya ekuivalen. Dua rasio ekuivalen membentuk sebuah proporsi. Kia ketahui bahwa, untuk bilangan-bilangan rasional, a/b = c/d jika dan hanya jika, ad = bc. Dengan demikian, a/b = c/d adalah sebuah proporsi, jika dan hanya jika, ad = bc. Sebagai contoh, 14/24 = 7/12 adalah sebuah proporsi, karena 14 x 12 = 24 x 7. Seringkali, satu suku di dalam sebuah proporsi tidak diketahui, sebagai mana di dalam contoh berikut,

3/8 = n/16 Kita ketahui bahwa persamaan ini adalah sebuah proporsi jika dan hanya jika, 3 x 16 = 6 x n 48 = 8 x n 6 = n. Cara lain untuk menyelesaikan persamaan ini adalah dengan mengalikan kedua ruas dengan 16, sebagaimana berikut ini, 3/8 x 16 = n/16 x 16 3 x 2 = n n = 6 Perlu diingat bahwa di dalam rasio a : b, a dan b tidak harus bilangan bulat. Sebagai contoh, jika di dalam suatu wilayah terdapat 7/10 dari penduduknya berolahraga secara teratur, maka 3/10 dari penduduknya tidak berolahraga secara teratur, dan rasio penduduk yang berolahraga secara teratur dengan yang tidak berolahraga secara teratur adalah 7/10 : 3/10, atau 7/3. Berikut ini adalah contoh-contoh masalah yang menggunakan rasio dan proporsi. Contoh 2. Jika terdapat 3 buah kalkulator untuk setiap 4 orang siswa di sebuah Sekolah Dasar, berapa banyak kalkulator dibutuhkan untuk 44 orang siswa? Jawab. Untuk menyelesaikan masalah ini, kita menggunakan suatu strategi yaitu membuat tabel, sebagaimana tampak pada tabel berikut: TABEL 1 Banyaknya kalkulator 3 N Banyaknya siswa 4 44 Rasio banyaknya kalkulator dan banyaknya siswa harus sama. Banyaknya kalkulator 3 n Banyaknya siswa 4 44

3 x 44 = 4 x n 132 = 4 n 33 = n Dengan demikian banyaknya kalkulator yang dibutuhkan adalah 33 buah. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah satuan-satuan ukuran jika kita bekerja dengan proporsi. Sebagai contoh, jika seekor kura-kura berjalan 5 cm tiap detik, berapa meter kura-kura itu berjalan selama 50 detik? Jika satuan ukuran diabaikan, kita mungkin menyelesaikan proporsi itu sebagai berikut: 5 cm n m 10 detik 50 detik Pernyataan ini tidak benar. Pernyataan yang benar harus memuat satuan-satuan yang sama, sehingga kita mungkin menuliskannya sebagai berikut: 5 cm n cm 10 detik 50 detik Hal ini memberikan nilai n = 25 cm. Karena 25 cm = 0,25 m, maka kura-kura itu berjalan sejauh 0,25 m. Contoh 3. Pak Amin, pak Badrun, dan pak Candra memperoleh uang Rp.2.520.000,00 untuk pekerjaan pengecatan sebuah rumah. Pak Amin bekerja selama 30 jam, pak Badrun bekerja selama 50 jam, dan pak Candra bekerja selama 60 jam. Mereka membagi uang itu sesuai dengan proporsi jam kerja mereka. Berapa besar uang yang mereka terima masingmasing? Jawab. Rasio jam-jam bekerja mereka adalah 30 : 50 : 60, atau 3 : 5 : 6. Jika kita menyatakan besar uang yang diterima pak Amin adalah 3 n maka besar uang yang diterima pak Badrun adalah 5 n dan uang yang diterima pak Candra adalah 6 n. Karenanya besarnya uang keseluruhan adalah 3 n + 5 n + 6 n. dan kita mempunyai persamaan, 3 n + 5 n + 6 n = 2520000 14 n = 2520000 n = 180000.

Dengan demikian, Pak Amin menerima 3 n = 3 x 180000, atau Rp. 540.000,00 Pak Badrun menerima 5 n = 5 x 180000, atau Rp. 900.000,00 Pak Candra menerima 6 n = 6 x 160000, atau Rp. 1.080.000,00. Untuk memeriksa kebenaran jawaban ini, kita menemukan bahwa, 540000 + 900000 + 1080000 = 2520000 dan 540000 : 900000 : 1080000 adalah ekuvalen dengan 3 : 5 : 6. Sifat Sifat Proporsi Perhatikan proporsi 15/30 = 3/6. Karena rasio-rasio di dalam proporsi ini adalah bilangan-bilangan pecahan yang sama dan karena bilangan-bilangan pecahan tak nol yang sama mempunyai kebalikan-kebalikan yang sama, hal ini dapat ditunjukkan bahwa 30/15 = 6/3. Sifat 1 Untuk setiap bilangan rasional a/b dan c/d, dengan a 0 dan c 0, a/b = c/d jika dan hanya jika b/a = d/c. Misalkan pada sebuah toko swalayan 7 butir jeruk super dijual dengan harga Rp.10.000,00. Di toko swalayan lain 21 butir jeruk super dijual dengan harga Rp.30.000,00. Pada toko swalayan mana harga jeruk super yang lebih murah? Kita tahu bahwa harga satu butir jeruk super pada toko swalayan pertama adalah 10000/7 rupiah dan di toko swalayan kedua adalah 30000/21 rupiah. Karena 10000/7 = 30000/21, harga jeruk di kedua toko itu sama. Cara lain untuk menjawab masalah ini adalah dengan mengamati bahwa jika 7 harga butir jeruk adalah Rp. 10.000,00 maka harga 3 x 7 butir jeruk adalah 3 x Rp. 10.000,00. Dengan menggunakan rasio, kita tahu bahwa rasio banyaknya jeruk sama dengan rasio harganya; hal ini berarti 7/21 = 10000/30000. Sifat 2 Untuk sebarang bilangan-bilangan rasional a/b dan c/d, dengan c hanya jika a/c = b/d. 0, a/b = c/d jika dan Contoh 4 (Pemecahan Masalah)

Di dalam sebuah pabrik mobil, perakitan mobil menggunakan robot-robot. Jika 3 robot dapat merakit 17 mobil dalam waktu 10 menit, berapa banyak mobil dapat dirakit oleh 14 robot dalam waktu 45 menit jika semua robot mempunyai kemempuan kerja yang sama? Pemahaman Masalah. Kita menentukan banyaknya mobil yang dapat dirakit oleh 14 robot dalam waktu 45 menit jika 3 robot dapat merakit 17 mobil dalam waktu 10 menit. Jika kita mengetahui berapa banyak mobil dapat dirakit oleh satu robot dalam waktu 456 menit atau berapa banyak mobil dapat dirakit oleh satu robot dalam waktu 1 menit, maka kita dapat menyelesaikan masalah ini. Menentukan Strategi Penyelesaian. Misalkan n adalah banyaknya mobil yang dapat dirakit oleh 14 robot dalam waktu 45 menit. Kita menggunakan informasi 3 robot dapat merakit 17 mobil dalam waktu 10 menit dan mengaitkannya dengan informasi bahwa 14 robot dapat merakit n mobil dalam waktu 45 menit. Pertama kita perlu menentukanan banyaknya mobil yang dapat dirakit oleh 1 robot dalam waktu 1 menit. Kemudian, kita perlu menulis dan menyelesaikan suatu persamaan untuk menyelesaikan masalah ini. Penerapan Strategi Penyelesaian. Jika 3 robot merakit 17 mobil dalam waktu 10 menit, maka 3 robot dapat merakit 17/10 mobil dalam waktu 1 menit. Akibatnya, 1 robot merakit 1/3 x 17/10 atau 17/30 mobil dalam waktu 1 menit. Jika 14 robot merakit n mobil dalam waktu 45 menit, maka 14 robot merakt n/45 mobil dalam waktu 1 menit. Dengan demikian 1 robot dapat merakit 1/14 x n/45 atau n/(14 x 45) mobil dalam waktu 1 menit. Karena setiap robot mempunyai kemampuan kerja yang sama, kita mempunyai proporsi n/(14 x 45) = 17/30. Persamaan ini dengan mudah kita selesaikan dan kita peroleh n = 357, atau 357 mobil. Pemeriksaan (Tinjau Ulang). Masalah ini dapat diselesaikan tanpa menulis persamaan apapun. Karena 1 robot merakit 17/30 mobil dalam waktu 1 menit, 14 robot merakit 14 x 17/30 mobil dalam waktu 1 menit. Dengan demikian dalam waktu 45 menit, 14 robot merakit 45 x 14 x 17/30, atau 357 mobil.

Rangkuman 1. Rasio dilambangkan dengan a/b atau a : b, dimana b 0. 2. Dua rasio dikatakan proporsional jika dan hanya jika pecahan-pecahan yang mewakilinya ekuivalen. 3. Dua rasio ekuivalen membentuk sebuah proporsi. a/b = c/d adalah sebuah proporsi, jika dan hanya jika, ad = bc. 4. Untuk setiap bilangan rasional a/b dan c/d, dengan a 0 dan c 0, a/b = c/d jika dan hanya jika b/a = d/c. 5. Untuk setiap bilangan rasional a/b dan c/d, dengan a 0 c 0, a/b = c/d jika dan hanya jika a/c = b/d. Soal latihan Selesaikan soal-soal berikut ini! 1. Berapakah nilai n pada proporsi 12/n = 18/45? 2. Jika ada 2 kg otot untuk setiap 5 kg berat badan, berapa banyaknya otot (dalam kg) untuk 45 kg berat badan? 3. Jika 4 kg mangga dijual dengan harga Rp. 7.900,00, berapa harga 6 kg mangga? Pada sebuah atlas, 1/3 cm mewakili 5 km jarak sebenarnya. Jika pada atlas jarak antara kota A dan kota B 18 cm, berapa jarak sebenarnya antara kota A dan kota B? Adam membaca 40 halaman buku dalam waktu 50 menit. Jika Adam membaca dengan kecepatan yang tetap, berapa halaman yang ia dapat baca dalam waktu 80 menit? 4. Sebuah lilin mempunyai panjang 30 cm. Setelah terbakar selama 30 menit, lilin itu tinggal 25 cm. Berapa menit lilin itu akan terbakar hasis?. 5. Dua buah bilangan dalam rasio adalah 3 : 4. Jika jumlah kedua bilangan itu adalah 98, bilangan-bilangan manakah itu? 6. Dua buah bilangan dalam rasio adalah 3 : 4. Jika hasil kali bilangan-bilangan itu adalah 768, bilangan-bilangan manakah itu?

7. Pak Danang dan pak Edi menyelesaiakan suatu pekerjaan masing-masing selama 3 ½ jam dan 4 ½ jam. Mereka berdua dibayar Rp. 178.000,00 untuk pekerjaan itu. Berapa besar uang yang mereka terima masing-masing? 8. Sebuah pesawat jet Boing 747 mempunyai badan dengan panjang 70 m dan dua sayap dengan panjang 60 m setiap sayap. Jika sebuah gambar berskala pesawat itu mempunyai panjang badan 40 cm, berapa panjang gambar sebuah sayapnya?