BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum Yayasan Anak Kembar, gambaran umum responden, dan analisis indeks jawaban responden variabel independen dan variabel dependen. Peneliti melakukan penelitian dengan mencari subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria penelitian dan menyebarkan lembar kusioner kepada subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria di Yayasan Nakula Sadewa. B. Gambaran Umum Yayasan Anak Kembar Orang orang kembar memiliki perkumpulan sendiri yang di beri nama Yayasan Nakula Sadewa. Nama "Nakula Sadewa" menurut pendirinya yaitu Kak Seto, diambil dari nama tokoh kembar dalam dunia pewayangan, Nakula dan Sadewa. Mereka merupakan putra bungsu dari Pandawa Lima, yang terkenal kompak dan cinta perdamaian. Dalam usianya yang ke-20, yayasan ini beranggotakan sekitar 6.500 pasang kembar 2, 3 4 dan 5. Yayasan Nakula Sadewa didirikan pada 22 Februari 1984. Uniknya, Nakula Sadewa sengaja mengidentikkan kembar dengan angka serba dua. Hal itu ditunjukkan dari tanggal berdirinya, yakni tanggal 2, bulan 2 (Februari) dan tahun 1984 yang jika keempat angka itu dijumlahkan, 1+9+8+4, akan menghasilkan angka 22. Juga sekretariatnya berada di Jalan Patiunus nomor 22 Jakarta Selatan, didirikan pada pukul 22.22 WIB. Tahun ini, merupakan HUT ke-20. 37
38 Salah satu agenda Yayasan Nakula Sadewa adalah memberikan beasiswa, bantuan kesehatan kepada kembar yang sakit maupun penyandang cacat fisik. Juga kembar yang mengalami masalah hukum, konsultasi psikologi kepada para orangtua kembar mengenai cara-cara menghadapi anak kembar, dan kegiatan kesenian dan olah raga bagi para kembar. C. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anak kembar yang berada di Yayasan Nakula Sadewa. Subjek penelitian dalam penelitian ini diambil melalui kriteria yang sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Berdasarakan data dari 6.500 anak kembar yang berada di Yayasan Nakula Sadewa, terdapat 40 pasang anak kembar yang artinya 80 anak kembar menjadi subjek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang dapat di lihat pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Subjek Perempuan 44 Laki-laki 36 Total 80 Berdasarkan tabel 4.1 dapat di lihat bahwa dari 80 subjek penelitian, persentase terbesar menurut jenis kelamin adalah perempuan yaitu 44 subjek penelitian (55%). Sedangkan presentase terendah menurut jenis kelamin adalah laki-laki yaitu 36 subjek penelitian (45%)
39 D. Hasil Uji Validitas Berikut ini akan dipaparkan hasil uji validitas pada variabel pola asuh orangtua dan uji validitas pada variabel kepribadian anak kembar : Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Item Pertanyaan Pearson Corellation Minimum Maximum Pola Asuh Orangtua 66 0,422 0,756 Kepribadian Anak Kembar 70 0,310 0,740 Signifikasi Korelasi 0,05 Menurut Sugiyono (2012) hasil penelitian yang valid adalah bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas untuk tiap instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Momen, dimana nilai N adalah data kuisioner sebanyak 80 subjek penelitian dengan signifikasi 5% sehingga didapat nilai t tabel = 0,220. Hasil tabel 4.2 uji validitas variabel pola asuh orangtua dapat diketahui bahwa 66 item pertanyaan variabel pola asuh orangtua dinyatakan valid karena hasil dari korelasi antara jawaban responden pada tiap item pertanyaan diperoleh nilai korelasi berkisar 0,422-0,756 pada taraf signifikasi 5%. Dan pada hasil uji validitas variabel kepribadian anak kembar dapat diketahui bahwa 70 item pertanyaan/indikator variabel kepribadian anak kembar dinyatakan valid karena hasil dari korelasi antara jawaban responden pada tiap item pertanyaan diperoleh nilai korelasi berkisar 0,310-0,740 pada tarif
40 signifikasi 5%.Yang dimana apabila Pearson Corelation diatas 5% atau 0,05 maka dinyatakan signifikan. E. Uji Reliabilitas Berikut ini akan dipaparkan hasil uji reliabilitass pada variabel pola asuh orangtua dan uji validitas pada variabel kepribadian anak kembar : Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbachs Alpha Pola Asuh Orangtua 0,977 Kepribadian Anak Kembar 0,955 Jika suatu alat ukur dapat dipakai untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konstan, maka alat pengukur tersebut dikatakan reliabel atau dapat diandalkan (Santoso,2002). Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien reliabilitas alpha pada kusisioner pola asuh orangtua sebesar 0,977 dan koefisien reliabilitas alpha pada kuisioner kepribadian anak kembar sebesar 0,955. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen kuisioner pola asuh orangtua dan kepribadian anak kembar memiliki reliabilitas yang sangat baik sehingga layak digunakan dalam penelitian. F. Analisis Deskriptif Dibawah ini hasil penilaian mengenai pola asuh orangtua otoritarian, otoritatif dan permisif pada anak kembar yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada subjek penelitian.
41 Tabel 4.4 Responden berdasarkan Pola Asuh Orang Tua NO Pola Asuh Orang Tua Jumlah % 1 Otoritarian 37 46% 2 Otoritatif 29 36% 3 Permisif 14 18% total 80 100% Pada tabel diatas menunjukan bahwa pola asuh otoritatif memiliki 46% dan pola asuh permisif memiliki 14%. Sedangkan pola asuh otoritatif memiliki 36%. Pada hasil penilaian mengenai kepribadian yang di bagikan kepada anak kembar memiliki hasil : Tabel 4.5 Responden berdasarkan Kepribadian NO Kepribadian Jumlah % 1 Introvert 46 58% 2 Ekstrovert 34 42% TOTAL 80 100% Pada tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar anak kembar di Yayasan Nakula Sadewa memilik kepribadian introvert yaitu 58% dan sebagian lagi memiliki kepribadian esktrovert yaitu 42%. G. Uji Normalitas 1. Uji Normalitas Variabel Pola Asuh Orang Tua Untuk mengetahui apakah distribusi data pola asuh orang tua normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah di kumpulkan dengan menggunakan program spss 21.0. Hasilnya dapat di lihat sebagai berikut :
42 Tabel 4.6 Test of Normality Variabel Pola Asuh Orang Tua POLA ASUH Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk ORANG TUA Statistic Df Sig Statistic df Sig.099 80.051.949 80.003 Gambar 4.1 Uji Normalitas Skala Pola Asuh
43 Dengan melihat tabel 4.6, maka : Kriteria pengujian : Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov 0,05 maka data berdistribusi normal, jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Variabel X 1 memiliki Sig = 0,051 ( 0,05) maka data berdistribusi normal dan pada gambar 4.1 terlihat bahwa nila Q-Q Plot dari data pola asuh orang tua tidak menyimpang jauh dari garis diagonal sehingga dapat diartikan bahwa pola asuh orang tua berdistribusi normal. Sehingga variabel X 1 dapat digunakan dalam analisis korelasi berikutnya. 2. Uji Normalitas Variabel Kepribadian Anak Kembar Untuk mengetahui apakah distribusi data kepribadian anak kembar normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah di kumpulkan dengan menggunakan program spss 21.0. Hasilnya dapat di lihat sebagai berikut : Tabel 4.7 Test of Normality Variabel Kepribadian Anak Kembar Kepribadian Anak Kembar Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig Statistic Df Sig.112 80.200.093 80.104
44 Gambar 4.2 Uji Normalitas Skala Kepribadian Dengan melihat tabel 4.7, maka : Kriteria pengujian : Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov 0,05 maka data berdistribusi normal, jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Variabel X 1 memiliki Sig = 0,200 ( 0,05) maka data berdistribusi normal dan pada gambar 4.2 terlihat bahwa nila Q-Q Plot dari data Kepribadian anak kembar tidak menyimpang jauh dari garis diagonal sehingga dapat diartikan bahwa kepribadian anak kembar berdistribusi normal. Sehingga variabel X 1 dapat digunakan dalam analisis korelasi berikutnya.
45 H. Uji Regresi Untuk menganalisa pengaruh pola asuh orangtua terhadap pembentukan kepribadian anak kembar menggunakan analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0, mendapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.8 Model Summary Pola Asuh Orang Tua dan Kepribadian Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,866,751,747 15,38161 Besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap kepribadian anak kembar adalah 0,751`. Sumbangan pola asuh adalah sebesar KP = r 2 x 100% = 0,751 x 100% = 75,1%. Artinya sumbangan 75,1% kepada kepribadian anak kembar dijelaskan oleh variabel pola asuh orang tua. Sisanya sebesar 24,9% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui pengaruh variabel pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak kembar, maka dilakukan uji signifikasi sebagai berikut : Tabel 4.9 Anova Pola Asuh Orang Tua dan Kepribadian Anak Kembar Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 55528,152 18454,335 73982,488 Df 1 78 79 Mean Square 55528,152 236,594 F Sig 234,698,000 b
46 Keterangan introvert Kepribadian ekstrovert jumlah N % N % N % Pola Asuh Orang Tua otoritarian 21 27% 16 20% 37 46% otoritatif 13 16% 16 20% 29 36% permisif 12 15% 2 2% 14 18% jumlah 46 58% 34 42% 80 100% Dari tabel ANOVA di atas diketahui bahwa sig = 0,000 berarti 0,000 0,05 yang dapat di artikan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Artinya signifikan. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pola asuh orang tua dan kepribadian anak kembar. I. Uji Korelasi Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai keterkaitan pola asuh orangtua terhadap pembentukan kepribadian anak kembar : Tabel 4.10 Korelasi Variabel Pola Asuh Kepribadian Pola Asuh Pearson Correlation 1 0,866 Sig 2 tailed 0,000 N 80 80 Kepribadian Pearson Correlation 0,866 1 Sig 2 tailed 0,000 N 80 80
47 Tabel diatas menunjukkan perhitungan koefisien korelasi (r) untuk semua variabel yang dimasukkan kedalam analisis. Hasil yang didapat dari variabel kepribadian dan variabel pola asuh adalah 0,866 dengan signifikan 0,000. Hal itu berarti H 0 ditolak, atau dengan kata lain adanya keterkitan yang tinggi antara pola asuh orangtua dengan pembentukan kepribadian anak kembar di Yayasan Nakula Sadewa. J. Pembahasan Pada hasil analisa menunjukkan bahwa semua responden dengan pola asuh otoritarian memiliki anak kembar dengan kepribadian introvert sebanyak 21 orang dan terdapat pula responden yang dengan pola asuh otoritarian memiliki kepribadian esktrovert yakni sebanyak 16 orang. Hal ini dapat disebabkan karena ada faktor lain yang mempengaruhi kepribadian. Seperti hasil analisa regresi menunjukkan bahwa 75,1% pembentukan kepribadian di pengaruhi oleh pola asuh orang tua dan 24,9% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan oleh peneliti. Dalam teori Purwanto (2008) faktor biologi berupa sifat jasmani pada setiap orang diperoleh dari keturunan yang menimbulkan sifat yang berbeda dan faktor kebudayaan yang sangat kompleks dimana seseorang dapat diterima dilingkungannya harus berperilaku sesuai kebudayaan setempat. Pada keterkaitan pola asuh orang tua dengan pembentukan kepribadian anak kembar di Yayasan Nakula Sadewa menunjukkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh otoritarian cenderung memiliki anak yang berkepribadian introvert. Dalam penelitian Risdiyanto (2009) menunjukkan bahwa terdapat
48 hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan pembentukan kepribadian siswa dengan mengatakan bahwa pola asuh yang diterapkan orang tua akan memberikan suatu sikap serta pembentukan kepribadian seorang anak. Pernyataan ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Surbakti (2009) bahwa keluarga merupakan faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian seorang anak karena keluarga adalah lingkungan sosial pertama setiap anak dimana anak tumbuh dan berkembang ditengah-tengah keluarganya, mengikuti pola asuh yang diterapkan keluarganya. Semakin otoritarian pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pada anak maka semakin besar kecenderungan introvert yang didapatkan. Disisi lain pengaruh teman dan pergaulan juga akan mempengaruhi dalam berperilaku. Ketika anak kembar merasa diabaikan oleh kelompok bergaulnya karena di anggap berbeda, anak kembar akan cenderung untuk menyendiri dan tidak percaya diri. Faktor keterbatasan peneliti juga sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh, keterbatasan waktu dalam pengambilan data penelitian, keterbatasan biaya, dan keterbatasan teori yang didapatkan oleh peneliti.