BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta, Dari jumlah keseluruhan tersebut, Peneliti menyebarkan kuesioner 110 eksemplar. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penyebaran kuesioner penelitian ini dilakukan selama tiga hari pada tanggal 23 Desember 2016, 7 Januari 2017 dan 14 Januari 2017 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta. 2. Karakteristik Profil Responden a. Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan faktor yang dapat menentukan penilaian pengaruh jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, pengahasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja karena berhubungan dengan tingkat kepentingan masing-masing jenis kelamin. Tabel 4.1 menunjukkan jenis kelamin responden. 56

2 57 Tabel 4.1 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin JenisKelamin Jumlah Persentase Laki-laki 23 20,91% Perempuan 87 79,09% Total % Sumber : data kuesioner penelitian Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 87 orang (79,09%) lebih dominan dari pada responden laki-laki yang berjumlah 23 orang (20,91%). b. Umur Responden Umur responden terbagi dalam 3 kelompok yaitu berumur dari antara tahun, tahun, dan lebih dari 40 tahun. Hasil jawaban terhadap umur responden yang dipilih adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Profil Responden berdasarkan Umur Umur Jumlah Persentase 21-30tahun 98 89,09% 31-40tahun 11 10% > 40 tahun 1 0,91% Jumlah % Sumber : data kuesioner penelitian

3 58 Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas umur responden adalah antara tahun yaitu sebanyak 98 orang atau 89,09% sedangkan umur yang lain yaitu tahun sebesar 11 orang atau 10% dan >40 tahun sebesar 1 orang atau 0,91%. c. Angkatan Responden Berdasarkan angkatan responden adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Profil Responden berdasarkan Angkatan Pendidikan Jumlah Persentase ,91% ,64% ,45% Total % Sumber : data kuesioner penelitian Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas angkatan responden yaitu tahun 2012 sebanyak 56 orang (50,91%) sedangkan angkatan tahun 2013 sebanyak 26 orang (23,64%) dan sisanya angkatan 2014 adalah 28 orang (25,45%) B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan serta menyajikan informasi dari data yang telah di kumpulkan dalam penelitian ini, hasil dari statistik deskriptif ini nilai maksimun, nila minimum, mean, dan standar deviasi. Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari variabel

4 59 independen maupun variabel dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Minat Mahasiswa,.berikut merupakan hasil dari statistik deskripsi pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation JK PP NIP P PPK LK MM Valid N (listwise) 110 Sumber : Output SPSS Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa variabel jenjang karir memiliki total rata-rata 21,75 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika dibagi dengan 5 pernyataan maka nilai yang rata-rata yang didapat adalah 4,35 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju untuk pernyataan yang berkaitan dengan masalah jenjang karir. total minimum variabel jenjang karir adalah sebesar 13 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika total nilai minimum yang didapatkan dibagi dengan 5 pernyataan maka dihasilkan nilai minimum sebesar 2,6 yang artinya terdapat responden yang menjawab tidak setuju untuk pernyataan yang diajukan yang

5 60 berkaitan dengan jenjang karir. Sementara itu total maksimum variabel jenjang karir adalah sebesar 25 yang berasal dari 5 pernyataan yang memiliki nilai ratarata maksimum sebesar 5 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang cenderung menjawab sangat setuju untuk pernyataan yang diajukan berkaitan dengan jenjang karir. Variabel pengakuan profesional memiliki total rata-rata 16,60 dari 4 pernyataan yang diajukan berarti jika dibagi dengan 4 pernyataan maka nilai yang rata-rata yang didapat adalah 4,15 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju untuk pernyataan yang berkaitan dengan pengakuan profesional. Total minimum variabel pengakuan profesional adalah sebesar 8 dari 4 pernyataan yang diajukan berarti jika total nilai minimum yang didapatkan dibagi dengan 4 pertanyaan maka dihasilkan nilai minimum sebesar 2 yang artinya terdapat responden yang menjawab tidak setuju untuk pernyataan yang diajukan yang berkaitan dengan pengakuan profesional. Sementara itu total maksimum variabel pengakuan profesional adalah sebesar 20 yang berasal dari 4 pernyataan yang memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar 5 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang cenderung menjawab sangat setuju untuk pernyataan yang diajukan berkaitan dengan pengakuan profesional. Variabel nilai intrinsik pekerjaan memiliki total rata-rata 21,64 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika dibagi dengan 5 pernyataan maka nilai yang rata-rata yang didapat adalah 4,328 hal ini menunjukkan bahwa sebagian

6 61 besar responden cenderung menjawab setuju untuk pernyataan yang berkaitan dengan nilai intrinsik pekerjaan. Total minimum variabel nilai intrinsik pekerjaan adalah sebesar 5 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika total nilai minimum yang didapatkan dibagi dengan 5 pernyataan maka dihasilkan nilai minimum sebesar 1 yang artinya terdapat responden yang menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan yang diajukan yang berkaitan dengan nilai intrinsik pekerjaan. Sementara itu total maksimum variabel nilai intrinsik pekerjaan adalah sebesar 25 yang berasal dari 5 pernyataan yang memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar 5 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang cenderung menjawab sangat setuju untuk pernyataan yang diajukan berkaitan dengan nilai intrinsik pekerjaan. Variabel penghasilan memiliki total rata-rata 21,88 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika dibagi dengan 5 pernyataan maka nilai yang rata rata yang didapat adalah 4,376 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju untuk pernyataan yang berkaitan dengan penghasilan. total minimum variabel penghasilan adalah sebesar 13 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika total nilai minimum yang didapatkan dibagi dengan 5 pernyataan maka dihasilkan nilai minimum sebesar 2,4 yang artinya terdapat responden yang menjawab tidak setuju untuk pernyataan yang diajukan yang berkaitan dengan penghasilan. Sementara itu total maksimum variabel penghasilan adalah sebesar 25 yang berasal dari 5 pernyataan yang memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar 5 yang

7 62 menunjukkan bahwa terdapat responden yang cenderung menjawab sangat setuju untuk pernyataan yang diajukan berkaitan dengan penghasilan. Variabel pertimbangan pasar kerja memiliki total rata-rata 21,82 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika dibagi dengan 5 pernyataan maka nilai yang rata-rata yang didapat adalah 4,364 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju untuk pernyataan yang berkaitan dengan pertimbangan pasar kerja. total minimum variabel pertimbangan pasar kerja adalah sebesar 11 dari 5 pernyataan yang diajukan berarti jika total nilai minimum yang didapatkan dibagi dengan 5 pernyataan maka dihasilkan nilai minimum sebesar 2,2 yang artinya terdapat responden yang menjawab tidak setuju untuk pernyataan yang diajukan yang berkaitan dengan pertimbangan pasar kerja. Sementara itu total maksimum variabel pertimbangan pasar kerja adalah sebesar 25 yang berasal dari 5 pernyataan yang memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar 5 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang cenderung menjawab sangat setuju untuk pernyataan yang diajukan berkaitan dengan pertimbangan pasar kerja. Variabel lingkungan kerja memiliki total rata-rata 17,74 dari 4 pernyataan yang diajukan berarti jika dibagi dengan 4 pernyataan maka nilai yang rata rata yang didapat adalah 4,435 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju untuk pernyataan yang berkaitan dengan lingkungan kerja. total minimum variabel lingkungan kerja adalah sebesar 8 dari 4 pernyataan yang diajukan berarti jika total nilai minimum yang

8 63 didapatkan dibagi dengan 4 pernyataan maka dihasilkan nilai minimum sebesar 2 yang artinya terdapat responden yang menjawab tidak setuju untuk pernyataan yang diajukan yang berkaitan dengan lingkungan kerja. Sementara itu total maksimum variabel lingkungan kerja adalah sebesar 20 yang berasal dari 4 pernyataan yang memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar 4 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang cenderung menjawab sangat setuju untuk pernyataan yang diajukan berkaitan dengan lingkungan kerja. Variabel minat mahasiswa memiliki total rata-rata 25,03 dari 6 pernyataan yang diajukan berarti jika dibagi dengan 6 pernyataan maka nilai yang rata rata yang didapat adalah 4,172 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju untuk pernyataan yang berkaitan dengan minat mahasiswa. Total minimum variabel minat mahasiswa adalah sebesar 17 dari 6 pernyataan yang diajukan berarti jika total nilai minimum yang didapatkan dibagi dengan 6 pernyataan maka dihasilkan nilai minimum sebesar 2,83 yang artinya terdapat responden yang menjawab tidak setuju untuk pernyataan yang diajukan yang berkaitan dengan minat mahasiswa. Sementara itu total maksimum variabel minat mahasiswa adalah sebesar 30 yang berasal dari 6 pernyataan yang memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar 5 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang cenderung menjawab sangat setuju untuk pernyataan yang diajukan berkaitan dengan minat mahasiswa.

9 64 C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas merupakan tahap awal yang dilakukan setelah data dari kuesioner diperoleh. Pengujian validitas ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item instrumen dengan skor total. Nilai koefisien korelasi antara skor setiap item dengan skor total dihitung dengan analisis corrected itemtotal correlation. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila koefisien korelasi rhitung lebih besar dibandingkan koefisien korelasi r-tabel pada taraf signifikansi uji 2 arah 0,05. Hal ini dapat di lihat pada tabel di bawah, dimana r-tabel adalah 0,1874 yang dihitung dari N-2 = = 108 (dimana N adalah jumlah data). Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Item r hitung r tabel p Keterangan MinatMahasiswa Valid MinatMahasiswa Valid MinatMahasiswa Valid MinatMahasiswa Valid MinatMahasiswa Valid MinatMahasiswa Valid Sumber : Data diolah 2017

10 65 Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Jenjang Karir Item r hitung r tabel p Keterangan JenjangKarir Valid JenjangKarir Valid JenjangKarir3 S u JenjangKarir4 m b Valid Valid JenjangKarir5 e r Sumber : Data diolah Valid Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pengakuan Profesional Item r hitung r tabel p Keterangan PengakuanProfesional Valid PengakuanProfesional Valid PengakuanProfesional Valid PengakuanProfesional Valid Sumber : Data diolah 2017

11 66 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan Item r hitung r tabel p Keterangan NilaiIntrinsikPekerjaan Valid NilaiIntrinsikPekerjaan Valid NilaiIntrinsikPekerjaan Valid NilaiIntrinsikPekerjaan Valid NilaiIntrinsikPekerjaan Valid Sumber : Data diolah 2017 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Penghasilan Item r hitung r tabel p Keterangan Penghasilan Valid Penghasilan Valid Penghasilan Valid Penghasilan Valid Penghasilan Valid Sumber : Data diolah 2017

12 67 Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Item r hitung r tabel p Keterangan PertimbanganPasarKerja Valid PertimbanganPasarKerja Valid PertimbanganPasarKerja Valid PertimbanganPasarKerja Valid PertimbanganPasarKerja Valid Sumber : Data diolah 2017 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja Item r hitung r tabel p Keterangan LingkunganKerja Valid LingkunganKerja Valid LingkunganKerja Valid LingkunganKerja Valid Sumber : Data diolah 2017 Berdasarkan hasil output SPSS 20 dengan pengolahan data di atas menyatakan bahwa setiap butir pertanyaaan baik variabel dependen maupun independen dinyatakan valid karena nilai dari rhitung lebih besar dari rtabel = rhitung dilihat dari hasil output spss sedangkan untuk rtabel di dapat dari tabel t dan r product moment dengan signifikan 5%.

13 68 2. Hasil Uji Reabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran ulang pada subjek yang samadengan alat ukur yang sama juga. Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal yaitu tekhnik Cronbach Alpha (α). Apabila hasil pengujian Cronbach Alpha > 0.60 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel ini adalah reliabel (Gozali,2012). Hasil dari uji reliabilitas disajikan pada Tabel di bawah ini. Variabel Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha if item Deleted Keterangan Jenjang Karir 0,60 0,747 Reliabel Pengakuan Profesional 0,60 0,620 Reliabel Nilai Intrinsik Pekerjaan 0,60 0,967 Reliabel Penghasilan 0,60 0,777 Reliabel Pertimbangan Pasar Kerja 0,60 0,661 Reliabel Lingkungan Kerja 0,60 0,824 Reliabel Minat Mahasiswa 0,60 0,655 Reliabel Sumber : Data diolah 2017

14 69 Berdasarkan hasil output SPSS variabel jenjang karir mempunyai Cronbach Alpha sebesar atau 74.7% yaitu lebih besar dari 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenjang karir dikatakan realibel. Variabel pengakuan profesional mempunyai Cronbach Alpha sebesar atau 62.0% yaitu lebih besar dari 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengakuan profesional dikatakan realibel. Variabel nilai intrinsik pekerjaan mempunyai Cronbach Alpha sebesar atau 96.7% yaitu lebih besar dari 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan dikatakan realibel. Variabel penghasilan mempunyai Cronbach Alpha sebesar atau 77.7% yaitu lebih besar dari 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penghasilan dikatakan realibel. Variabel pertimbangan pasar kerja mempunyai Cronbach Alpha sebesar atau 66.1% yaitu lebih besar dari 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pertimbangan pasar kerja dikatakan realibel. Variabel lingkungan kerja mempunyai Cronbach Alpha sebesar atau 82.4% yaitu lebih besar dari 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja dikatakan realibel. Variabel minat mahasiswa mempunyai Cronbach Alpha sebesar atau 66.5% yaitu lebih besar dari 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa variabel minat mahasiswa dikatakan realibel.

15 70 D. Hasil Uji Asumsi klasik 1. Hasil Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel independen dengan variabel dependen keduanya mempunyai hubungan distribusi normal atau tidak, sehingga menghindari adanya bias dalam sampel penelitian. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji P-Plot Normality (Ghozali, 2012). Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan melihat penyebaran dua titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah: a) Jika data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

16 71 Sumber : Output SPSS Gambar 4.1 Hasil uji normalitas Dari grafik di atas terlihat bahwa data pengamatan menyebar mengikuti sumbu diagonal. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data menyebar secara normal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

17 72 Tabel 4.13 Hasil uji normalitas data dengan Uji Kolmogorov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 110 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.119 Positive.083 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).087 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS Berdasarkan nilai Kolmogorov-Simirnov adalah dan signifikansi (2-tailed) sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal pada penelitian yang dilakukan ini karena diatas dari nilai signifikansi Hasil Uji Heterokedastisitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah adanya sebuah kesalahan pengganggu yang mempunyai kadar varian yang sama. Untuk melihat adanya gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan scatterplot. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya

18 73 Heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik plot. Pada Grafik plot jika ada pola tertetu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik meyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,2012). Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot Sumber : Output SPSS Dari diagram scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik menyebar tidak beraturan dan tidak membentuk suatu pola tertentu, sehingga model regresi dapat dianggap bebas dari gejala heteroskedastisitas.

19 74 3. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2012). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas atau tidak dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Influence Factor) dan Tolerance. Bila VIF < 10 dan Tolerance> 0.10 maka model regresi yang digunakan terbebas dari masalah multikolinearitas. Tabel 4.14 Hasil uji multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) JK PP NIP P PPK LK a. Dependent Variable: MM Sumber : Output SPSS

20 75 Hasil nilai VIF yang diperoleh dalam tabel di atas menunjukkan variabel bebas dalam model regresi tidak saling berkorelasi. Diperoleh nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas kurang dari 10 dan tolerance value berada diatas 0,10. Hal ini menunjukkan tidak adanya korelasi antara sesama variabel bebas dalam model regresi dan disimpulkan tidak terdapat masalah multikolonearitas diantara sesama variabel bebas dalam model regresi yang dibentuk. E. Hasil Uji Hipotesis 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Hasil Uji Hipotesis yang menyatakan jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap minat mahsiswa, untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan variabel-variabel itu dapat dilihat uji koefisien determinasi berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) hipotesis Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), LK, P, NIP, JK, PP, PPK

21 76 b. Dependent Variable: MM Sumber : Output SPSS Hasil uji koefisien determinasi dari tabel 4.15 menunjukkan nilai R sebesar 0,840, artinya korelasi antara variabel jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi sebesar 0,840. Hal ini menunjukkan keeratan hubungan dari variabel independen terhadap variabel dependen karena nilai R mendekati satu. Selanjutnya, hasil uji tersebut juga menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar 0,688, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi adalah sebesar 68,8%, sedangkan sisanya sebesar 31,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. b. Hasil Uji Statistik (F) Uji statistik ( uji F) digunakan untuk menguji secara bersamasama signifikansi pengaruh variabel variabel jenjang karir,

22 77 pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel minat mahasiswa dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi. Pengujian ini menggunakan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) pada tingkat kepercayaan signifikansi 0,05. Kriteria pengujiannya adalah dengan membandingkan F-hitung dengan F-tabel yang dapat diketahui dengan menghitung df1 (jumlah total variabel-1) = 7-1 = 6,dan df2 (n-k-1) = = 105 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen), sehingga Ftabel yang diperoleh dari tabel statistik adalah sebesar 2,19. Apabila F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak, dan apabila F-hitung F-tabel, maka Ho diterima. Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik (F) Hipotesis Sumber Model : Output SPSS Sum 20 of 1 e r B Squares ANOVA a df Mean F Sig. Square Regression b Residual Total a. Dependent Variable: MM b. Predictors: (Constant), LK, P, NIP, JK, PP, PPK Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.15 di atas, diperoleh nilai F-hitung sebesar 41,092 dengan nilai signifikansi sebesar

23 78 0,000 (0,000 < 0,05), sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah sebesar 2,19. Hal ini berarti F-hitung > F- tabel (41,092 > 2,19). Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi di Universitas Mercu Buana Jakarta. c. Hasil Uji Statistik t Uji t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja berpengaruh atau tidak terhadap variabel minat mahasiswa dalama pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan membandingkan t- hitung dengan t-tabel berdasarkan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi dengan derajat kebebasan df (nk- 1) = = 105 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen), sehingga t-tabel yang diperoleh dari tabel statistik adalah sebesar 1,982. Apabila t-hitung t- tabel maka Ho diterima, sedangkan apabila t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak.

24 79 Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik (t) Hipotesis Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) JK PP NIP P PPK LK a. Dependent Variable: MM Sumber : Hasil Output SPSS berikut : Dari tabel coefficient dapat di ambil persamaan sebagai MM = 3, ,270 JK + 0,325 PP - 0,098 NIP + 0,202 P + 0,246 PPK + 0,175 LK + e Berdasarkan hasil t-hitung pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1. Variabel jenjang karir (X1) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel (3,577 > 1,982) dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel jenjang karir secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh

25 80 mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H1) diterima. 2. Variabel pengakuan profesional (X2) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel (4,151 > 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengakuan profesional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H2) diterima. 3. Variabel nilai intrinsik pekerjaan (X3) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil dari nilai t-tabel (-1,568 < 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,120 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel nilai intrinsik pekerjaan secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H3) ditolak. 4. Variabel penghasilan (X4) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel (2,626 >1,982), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel penghasilan secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik

26 81 oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H4) diterima. 5. Variabel pertimbangan pasar kerja (X5) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel (2,006 > 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,047 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pertimbangan pasar kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat mahsiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H5) diterima. 6. Variabel lingkungan kerja (X6) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil dari nilai t-tabel (1,663 < 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,099 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H6) ditolak. F. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Jenjang Karir terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Kelas Karyawan sebagai Akuntan Publik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel jenjang karir (X1) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel

27 82 (3,577 > 1,982) dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel jenjang karir secara parsial berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H1) diterima.. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ismail dan B.Lestari (2012) dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa motivasi jenjang karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi. Karena jenjang karir merupakan pola dari pekerjaan dan sangat berhubungan dengan pengalaman. 2. Pengaruh Pengakuan Profesional terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Kelas Karyawan sebagai Akuntan Publik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel pengakuan profesional (X2) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel (4,151 > 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengakuan profesional secara parsial berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H2) diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Novri Y (2014) yang menyatakan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik, karena faktor ini yang menampakkan

28 83 kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai sesorang dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya. Nilainilai sosial berhubungan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang dilingkungannya. 3. Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Kelas Karyawan sebagai Akuntan Publik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel nilai intrinsik pekerjaan (X3) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil dari nilai t-tabel (-1,568 < 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,120 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel nilai intrinsik pekerjaan secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H3) ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fifi Chairunnisa (2014) dan Novri Y (2014) yang menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntasi menjadi akuntan publik. Karena profesi akuntan publik mempunyai banyak tantangan secara intelektual.

29 84 4. Pengaruh Penghasilan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Kelas Karyawan sebagai Akuntan Publik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel penghasilan (X4) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel (2,626 >1,982), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel penghasilan secara parsial memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H4) diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fifi Chairunnisa (2014) dan Andi S.C (2012) yang menyatakan bahwa penghasilan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntasi menjadi akuntan publik. Hal ini mungkin dikarenakan mahasiswa yang ingin bekerja sebagai akuntan publik lebih tertarik dengan variasi pengalaman yang akan mereka dapat ketika bekerja. 5. Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Kelas Karyawan sebagai Akuntan Publik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel pertimbangan pasar kerja (X5) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel (2,006 > 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,047 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

30 85 pertimbangan pasar kerja secara parsial berpengaruh terhadap minat mahsiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H5) diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andi S.C (2012) yang menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntasi menjadi akuntan publik. Karena mahasiswa yang berminat bekerja sebagai akuntan publik sebagian besar terutama ingin mendapat pengalaman kerja yang banyak saja dengan kata lain pekerjaan akuntan publik bukan untuk pekerjaan jangka panjang 6. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Kelas Karyawan sebagai Akuntan Publik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel lingkungan kerja (X6) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil dari nilai t-tabel (1,663 < 1,982), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,099 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H6) ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nanang A.S (2014) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntasi menjadi akuntan publik. Karena mahasiswa

31 86 akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik menganggap segala sesuatu yang akan terjadi didalam lingkungan kerja akuntan publik pada saat ia bekerja nanti merupakan suatu pengorbanan yang harus dihadapi dan bagi mahasiswa akuntansi tersebut penghargaan atau kepuasan yang akan ia dapatkan nanti lebih besar daripada pengorbanan yang ia hadapi.