MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

Banyaknya baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut, disebut ordo matriks

MATRIKS. Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu sekolah Tabel Jumlah Siswa Kelas Laki-laki Wanita

Matriks Jawab:

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

MATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

E-learning matematika, GRATIS

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

DIKTAT MATEMATIKA II

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

MATRIKS. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XII. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

Analisa Numerik. Matriks dan Komputasi

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

MATRIK dan RUANG VEKTOR

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

Pertemuan 2 Matriks, part 2

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

Matematika Teknik I: Matriks, Inverse, dan Determinan. Oleh: Dadang Amir Hamzah STT DR. KHEZ MUTTAQIEN 2015

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

MATRIKS. kolom, sehingga dapat dikatakan matriks berordo 3 1 Penamaan suatu matriks biasa menggunakan huruf kapital

Contoh. C. Determinan dan Invers Matriks. C. 1. Determinan

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

Pertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.

TEKNIK INFORMATIKA FENI ANDRIANI

MATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

MATEMATIKA. Sesi MATRIKS CONTOH SOAL A. MATRIKS SATUAN (MATRIKS IDENTITAS)

Matematika Teknik DETERMINAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Part II SPL Homogen Matriks

BAB 2. DETERMINAN MATRIKS

Trihastuti Agustinah

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

BAB II LANDASAN TEORI

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

BAB 4 MATRIK ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

TUGAS MANDIRI MATRIKS. Mata Kuliah : Matematika ekonomi

BAB 3 : INVERS MATRIKS

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS (WAJIB)

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH ALJABAR LINEAR TRANSFORMASI LINEAR ATAU PEMETAAN LINEAR

MATRIKS Matematika Industri I

MATRIKS Matematika Industri I

PENERAPAN KONSEP MATRIKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

Matriks. Matriks B A B. A. Pengertian Matriks. B. Operasi Hitung pada Matriks. C. Determinan dan Invers

Definisi : det(a) Permutasi himpunan integer {1, 2, 3,, n}:

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

DETERMINAN. Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujursangkar (matriks kuadrat). Notasi determinan matriks A: Jika diketahui matriks A:

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris

Sebelum pembahasan tentang invers matriks lebih lanjut, kita bahas dahulu beberapa pengertian-pengertian berikut ini.

STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

& & # = atau )!"* ( & ( ( (&

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

KONSTRUKSI MATRIKS SINGULAR DARI SUATU MATRIKS YANG MEMENUHI SIFAT KHUSUS TUGAS AKHIR

MODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

Transkripsi:

MATRIKS A. Definisi Matriks 1. Definisi Matriks dan Ordo Matriks Matriks adalah susunan bilangan (elemen) yang disusun menurut baris dan kolom dan dibatasi dengan tanda kurung. Jika suatu matriks tersusun atas m baris dan n kolom, maka matriks berukuran (berordo) m x n. Ordo Matriks adalah banyaknya baris dan banyaknya kolom suatu matriks yang merupakan ukuran dari matriks. Bentuk umum dari A mxn : a 11 a 12 a 1n a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j. 2. Jenis Jenis Matriks Berdasarkan ordonya, matriks dapat dibedakan menjadi: a) Matriks bujursangkar / matriks persegi Matriks yang memiliki banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom atau matriks berordo n x n. A 2x2 = 8 7 9 dengan elemen diagonal a 11 = dan a 22 = 9 b) Matriks baris Matriks yang hanya memiliki 1 baris. B 1x3 = 6 8 1 c) Matriks kolom Matriks yang hanya memiliki 1 kolom. C 3x1 = d) Matriks tegak 8 9 Matriks berordo m x n dengan m > n D 3x2 = 1 6 9 8 Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 1

e) Matriks datar Matriks berordo m x n dengan m < n E 2x3 = 6 9 2 4 6 Berdasarkan elemen elemen penyusunnya, matriks dapat dibedakan menjadi: a) Matriks nol Matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan dengan O. O = 0 0 0 0, O = 0 0 0 b) Matriks diagonal Matriks persegi yang semua elemen di atas dan di bawah diagonalnya adalah nol. D = c) Matriks skalar 3 0 0 0 2 0 0 0 4 Matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama. A = d) Matriks simetri 3 0 0 0 3 0 0 0 3 Matriks persegi, yang setiap elemennya, selain elemen diagonal adalah simetri terhadap diagonal utama. C = 9 9 7 e) Matriks simetri miring Matriks simetri yang elemen elemennya, selain elemen diagonal, saling berlawanan. F = 7 3 2 3 7 8 2 8 7 f) Matriks identitas / satuan Matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah 1 dan dinotasikan dengan I. I = 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 2

g) Matriks segitiga atas Matriks persegi yang elemen elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol. A = 7 3 2 0 8 0 0 4 h) Matriks segitiga bawah Matriks persegi yang elemen elemen di atas diagonal utamanya adalah nol. B = i) Matriks transpose 0 0 9 4 0 6 7 3 Adalah matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen elemen baris menjadi elemen elemen kolom atau sebaliknya. Transpose matriks A dilambangkan dengan A T. A = 6 4 8 8 3 maka A T = 6 8 4 8 3 B. Operasi Matriks dan Sifat Sifatnya 1. Penjumlahan dan Pengurangan Dua Matriks Jika A + B = C, maka elemen elemen C diperoleh dari penjumlahan elemen elemen A dan B yang seletak, yaitu a ij + b ij = c ij untuk elemen C pada baris ke-i dan kolom ke-j. Akibatnya, matriks A dan B dapat dijumlahkan jika memiliki ordo yang sama. 6 4 8 8 3 + 4 0 2 8 1 4 = a b c d + t u v w = a + t b + u c + v d + w 2 4 10 0 6 7 Sifat sifat penjumlahan matriks: a) A + B = B + A (Hukum komutatif untuk penjumlahan) b) A + (B + C) = (A + B) + C (Hukum asosiatif untuk penjumlahan) c) A + O = O + A = A d) (A + B) T = A T + B T e) Jika terdapat matriks B sedemikian sehingga A + B = B + A = O, maka B = -A Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 3

Jika A B = C, maka elemen elemen C diperoleh dari pengurangan elemen elemen A dan B yang seletak, yaitu a ij b ij = c ij atau pengurangan dua matriks ini dipandang sebagai penjumlahan A + (-B) 0 0 9 4 0 6 7 3 1 2 4 2 4 3 1 a b c d t u v w = a t b u c v d w = 6 2 4 11 1 2 4 4 2. Perkalian Matriks dengan Bilangan Skalar (Real) Matriks A dikalikan dengan suatu bilangan skalar k, maka ka diperoleh dari hasil kali setiap elemen A dengan k. S = 2 1 3 2 maka 3S = 3 1 3 = 6 10 3 9 Sifat sifat perkalian matriks dengan skalar: a) a(b + C) = ab + ac b) a(b - C) = ab - ac c) (a + b)c = ac + bc d) (a - b)c = ac - bc e) (ab)c = a(bc) f) (ab) T = ab T 3. Perkalian Dua Matriks Dua buah matriks A dan B dapat dikalikan jika dan hanya jika banyaknya kolom matriks A sama dengan banyaknya baris matriks B. A mxn B nxp = C mxp Hasil kali dari perkalian matriks A dan B menghasilkan matriks C dengan ordo m x p. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 4

a) Perkalian matriks 1 x p dengan matriks p x 1 A = 2 1 dan F = 4 2 Maka, AF = [(2x)+(x4)+(1x2)] = [32] b) Perkalian matriks p x 1 dengan matriks 1 x p F = 4 2 Maka FA = dan A = 2 1 x2 x x1 4x2 4x 4x1 2x2 2x 2x1 = 10 2 8 20 4 4 10 2 c) Perkalian matriks 2 x p dengan matriks p x 2 B = 1 3 1 2 0 2 dan E = 1 0 3 1 Maka, BE = 11 3 11 2 d) Perkalian matriks p x 2 dengan matriks 2 x p E = 2 1 0 3 1 Maka EB = dan B = 1 3 1 0 2 2 9 1 3 1 3 14 Perhatikan hal hal berikut ini: a) Pada umumnya AB BA (tidak berlaku hokum komutatif) b) Apabila A matriks persegi, maka A 2 = AA; A 3 = A 2 A dan seterusnya c) Apabila AB = BC, maka tidak dapat disimpulkan A = C (tidak berlaku sifat penghapusan) d) Apabila AB = O, maka tidak dapat disimpulkan bahwa A = O atau B = O Sifat sifat perkalian matriks dengan matriks: a) A(BC) = (AB)C b) A(B+C) = AB +AC c) (B + C)A = BA + CA d) A(B-C) = AB -AC e) (B - C)A = BA - CA f) A(BC) = (ab)c = B(aC) g) AI = IA = A Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page

C. Kesamaan Matriks Dua buah matriks disebut sama jika: Memiliki ordo yang sama Memiliki elemen elemen yang bersesuaian (seletak) sama 1. 4 2 1 3 = 12 3 1 4 2 6 2. 4 2 1 3 2 1 4 3 2 karena walaupun elemen elemen kedua matriks itu sama, namun letak elemen elemen itu berbeda sehingga elemen elemen yang bersesuaian tidak sama. D. Determinan Matriks Matriks bujur sangkar selalu mempunyai suatu besaran skalar yang disebut determinan. Sebaliknya, matriks yang tidak bujur sangkar tidak mempunyai determinan. Determinan adalah nilai real yang dihitung berdasarkan nilai elemen elemennya menurut rumus tertentu, dilambangkan dengan det (A) atau A. 1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2 Jika matriks A = a b c d S = 3 4 2 a b maka det A = A = c d maka det S = S = 3 4 2 = ad bc = 3 2 4 = 14 2. Determinan Matriks Ordo 3 x 3 Untuk mencari determinan dari matriks ordo 3 x 3 dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode: a. Metode Sarrus Jika matriks A = det A = A = p q r s t u v w x p q r s t u v w x p s v maka q t w = ptx + quv + rsw (rtv + puw + qsx) Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 6

2 3 1 R = 0 2 1 maka 3 0 2 2 3 1 det R = R = 0 2 1 3 0 2 Matriks dan transformasi linier 2 3 0 2 3 0 = (-8 + 9 + 0) (6 + 0 + 0) = - b. Minor dan Kofaktor Minor suatu matriks adalah matriks bagian yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen elemennya pada baris ke-i dan elemen elemen pada kolom ke-j. Minor suatu matriks dilambangkan dengan M ij. Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari suatu matriks dilambangkan dengan K ij = 1 i+j M ij = 1 i+j det (M ij ) Untuk menghitung determinan cukup mengambil satu ekspansi saja, misal ekspansi baris ke-1. R = 2 3 1 0 2 1 3 0 2 M 11 = 2 1 0 2 K 11 = 1 2 2 1 0 2 = 4 K 12 = 1 3 0 1 3 2 = 3 K 13 = 1 4 0 2 3 0 = 6 R = q 11 K 11 + q 12 K 12 + q 13 K 13 M 12 = 0 1 3 2 M 13 = 0 2 3 0 R = 2 4 + 3 3 + 1 6 = 3. Adjoint Matriks Adjoint matriks adalah transpose dari kofaktor kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A = K ij T Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 7

E. Invers Matriks Misal A adalah sebuah matriks bujur sangkar. Jika ada matriks B sedemikian sehingga AB = I, maka B disebut dengan invers A, dinotasikan dengan A -1. Dan jika AB = I, maka BA = I. Jika terdapat matriks B sedemikian sehingga AB = BA = I, maka A disebut matriks nonsingular. Jika sebaliknya maka A disebut matriks singular. Teorema: Jika sebuah matriks mempunyai invers, maka invers tersebut tunggal. Teorema: Jika A mempunyai invers, maka A -1 mempunyai invers dan (A -1 ) -1 = A. Teorema: Jika A dan B matriks nonsingular, maka AB mempunyai invers dan (AB) -1 = B -1 A -1. Hal ini berlaku umum untuk berhingga perkalian matriks. 1. Invers Matriks Ordo 2 x 2 Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung invers matriks ordo 2 x 2 adalah: a. Cara perkalian Jika A adalah matriks ordo 2x2, maka AA -1 =I V = 2 1 0 3 Maka VV 1 = I 2 1 0 3 a b c d = 1 0 0 1 2a + c =1 (1) 3c = 0 maka c = 0 (2) 2b + d = 0 (3) 3d = 1 maka d = 1 3 (4) Persamaan (1): 2a + c =1 2a = 1 maka a = 1 2 Persamaan (2): 2b + d = 0 Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 8

2b = 1 3 maka b = 1 6 V 1 = a b c d = b. Adjoint matriks 1 2 1 6 1 0 3 Jika A = a b c d maka A 1 = 1 V = 2 1 0 3 V = 2 1 0 3 = 6 V 1 = 1 6 3 1 0 2 = 1 2 1 6 1 0 3 det A = 1 det A adj A dengan syarat det(a) 0 d c b a 2. Invers Matriks Ordo 3 x 3 Jika A 3x3 maka A 1 = 1 det A R = 2 3 1 0 2 1 3 0 2 Menghitung R M 11 = 2 1 0 2 adj A dengan syarat det(a) 0. Tentukan invers dari matriks R. K 11 = 1 2 2 1 0 2 = 4 K 12 = 1 3 0 1 3 2 = 3 K 13 = 1 4 0 2 3 0 = 6 R = q 11 K 11 + q 12 K 12 + q 13 K 13 M 12 = 0 1 3 2 M 13 = 0 2 3 0 R = 2 4 + 3 3 + 1 6 = Menghitung adj A Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 9

adj A = K 11 K 12 K 13 K 21 K 22 K 23 K 31 K 32 K 33 T = K 11 K 21 K 31 K 12 K 22 K 32 K 13 K 23 K 33 M 21 = 3 1 M 0 2 22 = 2 1 3 2 M 31 = 3 1 M 2 1 32 = 2 1 0 1 K 21 = 1 3 3 1 0 2 = 6 K 22 = 1 4 2 1 3 2 = 7 K 23 = 1 2 3 3 0 = 9 K 31 = 1 4 3 1 2 1 = 1 K 32 = 1 2 1 0 1 = 2 K 33 = 1 6 2 3 0 2 = 4 4 6 1 adj A = 3 7 2 6 9 4 R 1 = 1 det R adj R R 1 = 1 4 6 1 3 7 2 6 9 4 4 3 = 6 7 6 9 M 23 = 2 3 3 0 M 33 = 2 3 0 2 1 2 4 Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 10

Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Page 11