BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IlI METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa tujuan atau metode adalah cara kerja untuk dapat memaham objek peneltan. Wnarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa Metode adalah merupakan cara utamayang dpergunakan untuk mencapa tujuan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode peneltan deskrptf analtk korelasonal. Metode deskrptf adalah peneltan yang berusaha mendeskrpskan atau menggambarkan suatu gejala, perstwa, kejadan yang terjad pada masa sekarang dan dlanjutkan dengan penganalsaan data-data hngga dperolehnya suatu jawaban tentang hpotesa peneltan. Metode n dplh mengngat bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, sebagamana pendapat Surakhmad Wnarno (1994: 13): Metode deskrptf analtk dgunakan untuk: 1. Mengumpulkan data.. Mengdentfkas pada masalah-masalah yang sekarang. 3. Menganalsa data. Berdasarkan uraan datas, dapat dsmpulkan bahwa tujuan dar peneltan deskrptf adalah membuat deskrps atau gambaran secara sstemats, faktual dan akurat mengena fakta-fakta, sfat-sfat serta hubungan antar fenomena yang dseldk. Korelas pada peneltan n bertujuan untuk menyeldk keterkatan antara unsur penyumbang (varabel X) dan yang dsumbang (varabel Y). Penyumbang 48

49 merupakan penyebab perubahan stuasonal, yakn nteraks belajar mengajar guru dan sswa mengakbatkan yang dsumbang memperoleh perubahan, yakn hasl belajar sswa pada mata pelajaran Gambat Teknk. Berdasarkan pengertan dan cr-cr peneltan deskrptf d atas, peneltan n berfungs untuk membuktkan hpotess dan membahas permasalahan sekarang untuk kemudan danalss, setelah tu dketahu seberapa kuat hubungan dan keterkatan antara kedua varabel tersebut, maka metode peneltan yang sesua untuk membahas peneltan n adalah metode deskrptf analtk korelasonal. Alur peneltan dperlukan dalam suatu peneltan, alur peneltan n dbuat sebaga penjelas setap tahap peneltan yang sedang dlakukan. Secara keseluruhan, peneltan n mengkut alur yang dgambarkan sebaga berkut: Latar Belakang Masalah Tujuan Peneltan Konsep yang Relevan Hpotess Metodolog yang Dgunakan Instrumen Peneltan Pengumpulan Data Analsa Data Uj Hpotess Temuan Kesmpulan dan Saran Gambar 3.1 Alur Penetan

50 B. Varabel dan Paradgma Peneltan 1. Varabel Peneltan Peneltan yang dgunakan mengkut langkah metode deskrptf, sehngga dperlukan varabel-varabel yang terlbat dalam peneltan n. Menurut Arkunto (006: 136) menyatakan, bahwa varabel adalah objek peneltan atau apa yang menjad ttk perhatan suatu peneltan. Varabel peneltan secara gars besar dapat dbag dua kategor yatu varabel bebas (ndependent varable) dan varabel terkat (dependent varable). Menurut Arkunto (006: 97) berpendapat, bahwa ada dua varabel yatu varabel yang mempengaruh dsebut varabel penyebab, varabel bebas atau ndependent varable (X), sedangkan varabel akbat dsebut, varabel terkat, varabel tergantung atau dependent varable (Y). Adapun varabel dalam peneltan n, yatu sesua dengan judul Hubungan Interaks Belajar Mengajar Guru dan Sswa dengan Hasl Belajar Sswa pada Mata Pelajaran Gambar Teknk, maka varabelnya sebaga berkut: a. Varabel bebas (X) dalam peneltan n adalah nteraks belajar mengajar guru dan sswa pada mata pelajaran gambar teknk b. Varabel terkat (Y) dalam peneltan n adalah hasl belajar dalam pembelajaran mata pelajaran gambar teknk. VARIABEL X VARIABEL Y Interaks Belajar Mengajar Guru dan Sswa Hasl Belajar Sswa pada Mata Pelajaran Gambar Teknk Gambar 3. Hubungan Varabel Peneltan

51. Paradgma Peneltan Untuk memudahkan dalam mencapa tujuan peneltan yang telah dtetapkan, maka dsusun paradgma peneltan. Paradgma peneltan menurut Sugyono (007: 8) menyatakan, bahwa: Paradgma peneltan merupakan pola pkr yang menujukkan hubungan antara varabel yang akan dtelt yang sekalgus mencermnkan jens dan jumlah rumusan masalah yang perlu djawab melalu peneltan, teor yang dgunakan untuk merumuskan hpotess, jens dan jumlah hpotess, dan teknk analss statstk yang akan dgunakan. Sejalan dengan pendapat tersebut, maka penuls menggambarkan paradgma peneltan pada gambar dbawah n: Sswa Kelas XI Program Keahlan Teknk Pemesnan SMKN Bandung ENVIRONMENTAL INPUT (Lngkungan)Sosal, Fsk, Kultural, dll Proses KBM Mata Pelajaran Gambar Teknk INSTRUMENTAL INPUT (Sarana) Guru, Metode,Teknk, Program, Meda Varabel (X): Interaks Belajar Mengajar Guru dan Sswa Aspek yang dungkap: 1. Tahap kegatan sebelum pembelajaran (Pra nstruksonal). Tahap kegatan nt pembelajaran (Instruksonal) 3. Tahap kegatan penutup pembelajaran (Evaluas & tndak lanjut) Varabel (Y): Hasl Belajar Sswa Aspek yang dungkap: Nla Hasl Ujan Semester pada Mata Pelajaran Gambar Teknk Temuan Peneltan Keterangan: Ruang Lngkup Peneltan Gambar 3.3 Paradgma Peneltan Kesmpulan & Saran

5 C. Data dan Sumber Data Peneltan 1. Data Peneltan D dalam suatu peneltan past membutuhkan catatan-catatan, sebaga sumber atau bukt untuk menyusun suatu nformas. Menurut Suharsm Arkunto (006: 96) menyatakan bahwa Data adalah hasl pencatatan penelt, bak yang berupa fakta ataupun angka yang dapat djadkan bahan untuk menyusun suatu nformas, sedangkan nformas adalah hasl pengolahan data yang dpaka untuk suatu keperluan. Dalam peneltan n, data yang dperlukan adalah: a. Data tentang nteraks guru dan sswa pada Mata Pelajaran Gambar Teknk, melput: (1) Kegatan sebelum pembelajaran (pra-nstruksonal) yakn mengecek kehadran, tanya jawab pembahasan sebelumnya, tanya jawab mengena mater yang belum dkuasa dan mengulang pelajaran sebelumnya secara sngkat dalam mencptakan konds belajar. () Kegatan nt dalam pembelajaran (nstruksonal) yakn metode pembelajaran yang dgunakan, meda yang dgunakan, tujuan pengajaran, tanya jawab pada pokok mater, dan menympulkan pokok mater (3) Kegatan penutup pembelajaran (evaluas dan tndak lanjut) yakn tanya jawab pokok mater yang telah dbahas, mengulang mater yang belum dkuasa, memberkan tugas atau pekerjaan rumah. Data n dapat dperoleh dar nstrument berupa angket yang dsebar pada sswa kelas XI d SMK Neger Kota bandung. b. Data tentang hasl belajar sswa yatu berupa nla ujan semester kelas XI pada mata pelajaran Gambar Teknk. Data n dperoleh dengan teknk dokumentas dar guru yang mengajar mata pelajaran Gambar Teknk.

53 Tabel 3.1 Data dan Sumber Data No. Data Sumber Data 1. Interaks Belajar Mengajar Guru dan Sswa. Nla tes ujan akhr mata pelajaran Gambar Teknk Sswa Kelas XI yang mengkut pelajaran Gambar Teknk Guru yang mengajar pada mata pelajaran Gambar Teknk Teknk Pengumpulan Data Angket Dokumentas. Sumber Data Peneltan Bahan untuk menyusun suatu nformas dperoleh dar sumber data. Menurut Suharsm Arkunto (006: 107), yang dmaksud dengan sumber data dalam peneltan adalah subjek dar mana data tu dperoleh. Berdasarkan pernyataan datas, maka sumber data dalam peneltan n adalah responden yang memberkan data dan nformas yang dapat menjawab masalah dalam peneltan n. Permasalahan dalam peneltan n, supaya dapat dungkap secara lebh jelas dan mendalam, maka penuls melakukan stud d lngkungan SMK Neger Kota Bandung. Sebaga sumber data utama dalam peneltan n adalah sswa kelas XI tahun ajaran 008/009 program keahlan Teknk Pemesnan SMK Neger Kota Bandung sebaga responden yang mengs angket peneltan. D. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Peneltan Suharsm Arkunto (006: 130) mengemukakan bahwa Populas merupakan keseluruhan dar objek peneltan. Populas dalam peneltan n adalah sswa kelas XI Program Keahlan Teknk Pemesnan SMK Neger

54 Bandung tahun ajaran 008/009 dengan jumlah populas 481 sswa. Dtentukannya populas peneltan n berdasarkan pertmbangan sebaga berkut: a. Secara pskologs sswa kelas XI berada pada masa remaja yang selalu mencar kebenaran-kebenaran yang hakk. b. Sswa kelas XI mula nampak keberanan mereka berbcara d depan temanteman sekelasnya sekalgus beran mengeluarkan pendapat-pendapat yang sesua maupun yang tdak sesua dengan teman-temannya bak ddalam maupun dluar proses belajar mengajar. Tabel 3. Populas Peneltan Sswa Kelas XI Program Keahlan Teknk Pemesnan SMKN Kota Bandung. Sampel Peneltan NO. KELAS JUMLAH SISWA 1 XI TP 1 34 Orang XI TP 34 Orang 3 XI TP 3 34 Orang 4 XI TP 4 34 Orang 5 XI TP 5 34 Orang 6 XI TP 6 34 Orang 7 XI TP 7 35 Orang 8 XI TP 8 34 Orang 9 XI TP 9 34 Orang 10 XI TP 10 35 Orang 11 XI TP 11 35 Orang 1 XI TP 1 36 Orang 13 XI TP 13 36 Orang 14 XI TP 14 3 Orang JUMLAH 481 Orang Sampel merupakan sebagan dar populas yang dapat mewakl dan menggambarkan karakter populas yang sebenarnya, Suharsm Arkunto (006: 131). Penarkan sampel perlu dlakukan karena populas sfatnya sangat luas, sehngga dengan menggunakan sampel dalam peneltan lebh efsen dan efektf.

55 Mempertmbangkan keterbatasan waktu, tenaga dan baya, maka penuls merasa perlu menetapkan jumlah sampel. Penentuan besarnya sampel dalam peneltan n, penuls berpedoman pada ketentuan pengamblan besarnya persentase sampel, yatu menurut Suharsm Arkunto (006: 107) mengemukakan bahwa: Apabla subjek populasnya kurang dar seratus, lebh bak dambl semua, sehngga peneltannya merupakan peneltan populas. Selanjutnya jka jumlah subjek populas besar atau lebh dar seratus maka dapat dambl antara 10-15% atau 0-5%. Berdasarkan daftar absens peserta ddk program keahlan Teknk Pemesnan, kelas XI SMK Neger Kota Bandung, bahwa populasnya terdr dar 481 orang. Maka dengan pertmbangan dan lteratur yang ddapat, penelt akan mengambl sampel dengan langkah-langkah sebaga berkut: a. Dar kutpan Arkunto (006: 107) mengemukakan bahwa,... apabla jumlah subjek populas besar atau lebh dar seratus maka dapat dambl antara 10-15% atau 0-5% atau lebh. Dsn penelt akan mengambl 0% dar populas, yatu: 0% X 481 orang = 96,6 sehngga sampel dbulatkan dambl 97 sswa. b. Penelt akan mengelompokkan menjad tga kelompok nla yatu kelompok yang mendapat nla unggul, sedang dan rendah (asor). Penentuan pengamblan sampel peneltan yang dlakukan oleh penelt n tentunya telah mempertmbangkan perhal masalah peneltan, tujuan peneltan, hpotess peneltan, metode peneltan, waktu dan baya serta tenaga selama proses peneltan.

56 Tabel 3.3 Sampel Peneltan Sswa Kelas XI Program Keahlan Teknk Pemesnan SMKN Kota Bandung NO. KELAS JUMLAH SISWA JUMLAH SAMPEL 1 XI TP 1 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang XI TP 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang 3 XI TP 3 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang 4 XI TP 4 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang 5 XI TP 5 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang 6 XI TP 6 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang 7 XI TP 7 35 Orang 0% x 35 = 7 Orang 8 XI TP 8 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang 9 XI TP 9 34 Orang 0% x 34 = 7 Orang 10 XI TP 10 35 Orang 0% x 35 = 7 Orang 11 XI TP 11 35 Orang 0% x 35 = 7 Orang 1 XI TP 1 36 Orang 0% x 36 = 7 Orang 13 XI TP 13 36 Orang 0% x 36 = 7 Orang 14 XI TP 14 3 Orang 0% x 3 = 6 Orang JUMLAH 481 Orang = 97 Orang E. Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data dperlukan untuk mengumpulkan data yang dgunakan dalam menjawab permasalahan yang sedang dtelt. Data merupakan suatu bahan yang sangat dperlukan untuk dtelt/danalss, maka dar tu dperlukan suatu teknk pengumpulan data yang relevan dengan tujuan peneltan. Banyak teknk untuk mengumpulkan data yang dperlukan, masng-masng cara mempunya tujuan-tujuan tertentu serta kelemahan dan kelebhan masng-masng. Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah teknk angket atau kuesoner dan dokumentas.

57 a. Teknk Angket Menurut Arkunto (006: 151) mengemukakan bahwa Angket adalah sejumlah pernyataan tertuls yang dgunakan untuk memperoleh data nformas dar responden dalam art laporan tentang prbadnya atau hal-hal yang a ketahu. Pengumpulan data dengan teknk angket n dgunakan untuk mendapatkan data varabel X mengena nteraks belajar mengajar guru dan sswa pada mata pelajaran Gambar Teknk. b. Teknk Dokumentas Menurut Arkunto (006: 158) mengemukakan bahwa D dalam ------------- ---------------------melaksanakan metode dokumentas, penelt menyeldk bendabenda tertuls sepert buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan haran dan sebaganya. Teknk dokumentas yang dlakukan dalam peneltan n untuk mendapatkan data varabel Y mengena hasl belajar sswa pada mata pelajaran Gambar Teknk. F. Alat Pengumpul Data Sesua dengan rumusan masalah dan untuk menguj hpotess yang dajukan dalam peneltan n, maka dperlukan alat pengumpul data. Alat pengumpul data dgunakan agar dapat menggal keterangan dan memperoleh data mengena varabel-varabel dalam peneltan n, yatu: 1. Angket peneltan varabel bebas (X), dmana varabel n memperoleh data dar sswa mengena nteraks belajar mengajar guru dan sswa pada mata pelajaran gambar teknk yang dpaparkan pada alat pengumpul (angket), melput: kegatan pada saat membuka pembelajaran (pra nstruksonal),

58 kegatan nt dalam pembelajaran (nstruksonal) dan kegatan dalam menutup pembelajaran (evaluas dan tndak lanjut). Angket yang dgunakan adalah angket tertutup, dalam art alternatf jawaban sudah terseda, dmana responden hanya tnggal memlh jawaban yang telah dsedakan. Angket dbuat berdasrkan ks-ks yang telah dtetapkan sebelumnya. Angket n dgunakan untuk mengungkapkan data mengena varabel bebas (X). Adapun alasan penuls menggunakan teknk angket adalah: a. Angket mudah dbuat dan dtafsrkan, bersfat luas dan fleksbel. b. Mempunya reabltas yang tngg. c. Dgunakan dalam mengukur pada tngkat skala ordnal. d. Hasl pengukuran varabel yang dtelt dapat danalss dan dolah secara statstk dengan tngkat keteltan yang dapat dandalkan. e. Data yang dperoleh kemungknan bersfat objektf f. Pengumpulan data dapat dlakukan dengan mudah dan hemat, bak dtnjau dar seg baya, waktu dan tenaga.. Dokumentas untuk varabel terkat (Y), dmana varabel n memperoleh data dar guru yang mengajar pada mata pelajaran Gambar Teknk, mengena hasl belajar sswa kelas XI berupa blangko nla ujan akhr semester. G. Pengujan Instrumen Peneltan Pengujan n dlakukan agar alat ukur peneltan atau angket yang dgunakan dharapkan dapat mencapa keberhaslan atau setdaknya mendekat kebenaran data yang dharapkan. Suatu alat ukur dlakukan vald apabla alat tu

59 dapat mengukur apa yang hendak dukur. Instrumen yang vald mempunya valdtas yang tngg, sedangkan nstumen yang kurang berart memlk valdtas yang rendah. Tngg rendahnya valdtas nstrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tdak menympang dar gambaran tentang varabel yang dmaksud. Adapun angket yang dgunakan dalam peneltan n dsusun menurut Skala Lkert. Menurut Rduwan (007: 87) mengemukakan bahwa: Skala Lkert dgunakan untuk mengukur skap, pendapat, perseps seseorang atau sekelompok tentang kejadan atau gejala sosal. Dengan Skala Lkert, maka varabel yang akan dukur djabarkan menjad ndkator varabel, kemudan ndkator tersebut djadkan sebaga ttk tolak untuk menyusun tem-tem nstrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setap tem nstrumen yang menggunakan Skala Lkert mempunya gradas dar sangat postf sampa sangat negatf. Untuk keperluan analss kuanttatf, maka jawaban tu dapat dber skor sebaga berkut: Tabel 3.4 Skala Jawaban Angket pada Skala Lkert Arah Pernyataan SL SR KD P TP Postf 5 4 3 1 Negatf 1 3 4 5 Keterangan: Selalu (SL), Serng (SR), Kadang-Kadang (KD), Pernah (P), Tdak Pernah (TP) Pertmbangan penuls menggunakan Skala Lkert adalah sebaga berkut: 1. Penentuan skor lebh mudah dbandngkan dengan pengukuran lannya, Karena tap jawaban dber bobot berupa angka yang dapat memudahkan dalam penjumlahannya.

60. Skala Lkert mempunya reabltas yang tngg dalam mengurutkan peserta ddk berdasrkan ntenstas tertentu. 3. Skala Lkert n lebh fleksbel dbandngkan dengan alat ukur lannya. Keakuratan data dalam peneltan n dapat dcapa dengan membuat nstrumen sebak mungkn, dalam art memlk tngkat kesahhan (valdtas) yang tngg, serta keandalan (relabltas). Hal n sejalan dengan pendapat Arkunto (006: 144) menyatakan, bahwa Instrumen yang bak harus memenuh dua persyaratan pentng yatu vald dan relabel. a. Uj Valdtas Sebuah nstrumen yang akan dgunakan dalam peneltan harus dapat mengukur atau mengungkapkan data dar varabel yang dtelt. Hal n dapat dketahu dengan uj valdtas yang menentukan vald tdaknya sebuah nstrumen. Berkatan dengan pengujan valdtas nstrument, menurut Rduwan (004: 109) menjelaskan, bahwa Valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukan tngkat keandalan atau kesahhan suatu alat ukur. Merujuk pendapat d atas, maka dalam peneltan n penuls mengadakan pengujan valdtas dengan cara analss butr pernyataan. Untuk menguj valdtas alat ukur, maka terlebh dahulu dhtung harga korelas dengan rumus korelas Product Moment, yatu: r htung ( XY ) ( X )(. Y ) ( X ) n. Y n = (Rduwan, 007: 98) { n. X }{ ( Y ) } dmana: r htung = Koefsen korelas ΣX ΣY = Jumlah skor tem X = Jumlah skor tem Y

61 ΣXY = Jumlah hasl kal dar skor tem X dan skor tem Y n ΣX ΣY = Jumlah responden = Jumlah kuadrat dar skor tem X = Jumlah kuadrat dar skor tem Y D dalam hal n, nla r htung dartkan sebaga koefsen korelas sehngga krtera yang dgunakan dapat dlhat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Harga Koefesen Korelas Besarnya Nla r htung Interpretas 0,800-1,000 Sangat Tngg 0,600-0,800 Tngg 0,400-0,600 Cukup Tngg 0,00-0,400 Rendah 0,000-0,00 Sangat Rendah (Tdak Vald) Sumber: Rduwan (007: 98) Pengujan valdtas nstrumen dlakukan dengan cara analss butr (anabut) sehngga perhtungannya merupakan perhtungan tem, hasl perhtungan tersebut kemudan dkonsultaskan kedalam tabel r-product moment dengan taraf sgnfkans atau pada tngkat kepercayaan 95 % dan 99 %. Selanjutnya tem pertanyaan atau pernyataan duj kedalam rumus t dengan krtera apabla t htung > t tabel, maka dnyatakan vald dan jka sebalknya maka dnyatakan tdak vald dengan rumus: r t = n (Rduwan, 007: 98) 1 r dmana: t = Nla t htung r = Koefsen korelas hasl t htung n = Jumlah responden

6 Uj coba valdtas n dlakukan untuk setap angket tem dengan taraf sgnfkan α = 0,05 dengan ketentuan apabla tem pernyataan angket setelah dhtung dengan rumus d atas, kemudan dbandngkan dengan t tabel pada taraf sgnfkan yang telah dtentukan, berart tem tersebut vald. Apabla setelah dcocokkan haslnya tdak termasuk taraf sgnfkan, berart tem tersebut tdak vald. b. Uj Relabltas Pengujan relabltas nstrumen dlakukan untuk mengetahu tngkat ketepatan dar alat ukur tes dan non tes yang dgunakan. Suatu nstrumen dapat dkatakan relabltas apabla nstrumen tersebut dapat dlakukan pada waktu dan kesempatan berbeda dengan hasl yang sama. Relabltas yang dgunakan untuk nstrumen menggunakan metode Alpha. Langkah-langkah mencar nla relabltas dengan metode Alpha sebaga berkut: 1) Menghtung Varans Skor tap-tap tem dengan rumus: ( X ) X S N = (Rduwan, 007: 115) N dmana: S = varans skor tap-tap tem X = jumlah kuadrat tem X X ( ) = jumlah tem X dkuadratkan N = jumlah responden

63 ) Kemudan menjumlahkan Varans semua tem dengan rumus: S = S1 + S + S3 +... + S n (Rduwan, 007: 116) dmana: S = jumlah varans semua tem S 1, S, S 3...n = varans tem ke-1,, 3...n 3) Menghtung Varans total dengan rumus: S t ( X ) X = N (Rduwan, 007: 116) N dmana : S t = varans total X = jumlah kuadrat X total X ( ) = jumlah X total dkuadratkan N = jumlah responden 4) Masukan nla Alpha dengan rumus: k S r11 = 1 (Rduwan, 007: 116) k 1 St dmana: r 11 = nla relabltas k = jumlah tem angket S = jumlah Varans skor tap tem S t = varans total Selanjutnya untuk mengetahu koefsen korelasnya sgnfkan atau tdak dkonsultaskan dengan nla (Tabel r Product Moment) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 1). Kemudan membuat keputusan membandngkan

64 r 11 dengan r tabel. Adapun kadah keputusan: Jka r 11 > r tabel berart relabel, sebalknya Jka r 11 < r tabel berart tdak relabel. H. Teknk Analss Data Tabel 3.6 Harga Relabltas Instrumen Besarnya Nla r 11 Interpretas 0,800-1,000 Sangat Tngg 0,600-0,800 Tngg 0,400-0,600 Cukup Tngg 0,00-0,400 Rendah 0,000-0,00 Sangat Rendah Sumber: Rduwan (007: 98) 1. Langkah-Langkah Analss Data Prosedur yang dtempuh dalam menganalss data n adalah: a. Persapan, melput: 1) Mengecek kelengkapan nstrumen pengumpul data yatu angket yang bers tem pernyataan dan lembar san dokumentas. ) Mengecek kelengkapan nstrumen pengumpul data yang telah kembal dar responden. b. Tabulas, melput: 1) Memberkan bobot nla untuk setap alternatf jawaban yatu skor 5 sampa 1 untuk pernyataan postf (skor 5 untuk jawaban SL, skor 4 untuk jawaban SR, skor 3 untuk jawaban KD, skor untuk jawaban P dan skor 1 untuk jawaban TP) dan skor 1 sampa 5 untuk pernyataan negatf (skor 1 untuk jawaban SL, skor untuk jawaban SR, skor 3 untuk jawaban KD, skor 4 untuk jawaban P dan skor 5 untuk jawaban TP). ) Menghtung skor mentah yang dperoleh dar tap responden.

65 3) Merubah skor mentah dar data hasl penyebaran angket menjad skor standar. c. Penerapan data sesua dengan pendekatan peneltan secara kuanttatf, melput: 1) Mengolah data dengan uj statstka. ) Analss data dan pengujan hpotess merupakan dasar dar penarkan kesmpulan.. Pengolahan Skor Mentah Menjad T-Skor Pengolahan data dar skor mentah menjad skor standar, dapat dlakukan melalu langkah-langkah sebaga berkut: a. Menghtung skor rata-rata (Mean), yatu dengan rumus: X = X n Y Y = (Syafaruddn Sregar, 004: 17) n dmana: X = mean untuk varabel X Y X Y n = mean untuk varabel Y = jumlah skor tem varabel X = jumlah skor tem varabel Y = jumlah responden b. Menghtung harga smpangan baku, yatu dengan rumus: SD = dmana: ( X X ) n 1 X = nla tengah kelas nterval (Syafaruddn Sregar, 004: 4) X X = devas data

66 c. Mengkonverskan skor mentah Z dan skor T, yatu dengan rumus: Z X X = (Syafaruddn Sregar, 004: 4) SD T = 10 x Z + 50 Hasl perhtungan selanjutnya dgunakan hasl perhtungan dar T-skor. 3. Uj Normaltas Uj normaltas dapat dlakukan dengan langkah-langkah sebaga berkut: a. Menentukan Rentang/Range Skor (R) R = skor terbesar skor terkecl (Syafaruddn Sregar, 004: 4) b. Menentukan Banyaknya Kelas Interval () dengan Menggunakan Aturan Sturgers, yatu: = 1 + 3,3 log n (Syafaruddn Sregar, 004: 4) dmana: = banyaknya kelas nterval n = jumlah data c. Menentukan Panjang Kelas Interval (p) R p = (Syafaruddn Sregar, 004: 5) dmana: R = rentang skor = banyaknya kelas d. Menghtung Nla Medan (Me) ( +1) Me = n (Syafaruddn Sregar, 004: ) 1 n F Me = b + p f

67 e. Membuat Tabel Dstrbus Frekuens Tabel 3.7 Dstrbus Frekuens Kelas Interval X f f.x (X -M) f (X M) Jumlah - Σ f Σ f.x - Σ f (X M) Rata-rata M Standar Devas SD f. Menghtung Nla Rata-Rata ( Mean ) f. X M = Σf g. Mencar smpangan baku (standard devas): (Syafaruddn Sregar, 004: ) SD = f ( X M ). n 1 (Syafaruddn Sregar, 004: 6) h. Membuat Tabel Dstrbus Frekuens untuk Harga-Harga yang dperlukan dalam Uj Ch-Kuadrat (χ ) No Kelas Interval Tabel 3.8 Dstrbus Ch-Kuadrat f BK Z Lo L e χ Σ - - - - - Mean SD 1) Menentukan Berat Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) Kelas Interval (Xn) dmana: Batas bawah (Bb) kelas nterval sama dengan ujung bawah dkurang 0,5 Batas atas (Ba) kelas nterval sama dengan ujung atas dtambah 0,5

68 ) Menetukan Nla baku (Z) dengan rumus: Z ( X M ) = (Syafaruddn Sregar, 004: 86) SD 3) Mencar batas Luas Kelas Interval (Lo) dengan menggunakan Daftar F (luas d bawah lengkung normal standar normal dar 0 ke Z) 4) Mencar Luas Tap Kelas Interval (L ) L = L 1 L (Syafaruddn Sregar, 004: 87) 5) Mencar Harga Frekuens Harapan (e ) e = L.Σf (Syafaruddn Sregar, 004: 87) 6) Menghtung Nla Ch Kuadrat (χ ) x ( f e ) = (Syafaruddn Sregar, 004: 87) e 7) Krtera pengujan normaltas yang dlakukan adalah: jka Jka χ htung χ tabel artnya data berdstrbus normal pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk = k 3), dmana k = kelas nterval, maka data yang duj berdstrbus normal. Dar hasl perhtungan uj normaltas dstrbus n akan dketahu apakah varabel X berdstrbus normal atau tdak. Jka tdak berdstrbus normal, maka dlanjutkan pada statstk non parametrk. 4. Metode Statstk Parametrk a. Uj Lnertas dan Keberartan Regres 1) Analss Regres Lner Sederhana Regres lner sederhana dgunakan untuk mengetahu apakah terdapat hubungan yang lner antara dua varabel (varabel X dan varabel Y). Model regres lner sederhana berbentuk sebaga berkut:

69 Y ˆ = a + b. X (Sugyono, 007: 6) dmana: Y = varabel terkat X = varabel bebas Koefesen regres a dan b dapat dcar berdasarkan pasangan dua varabel data X dan Y yang dperoleh dar hasl peneltan dengan menggunakan rumus: a = ( Y )(. X ) ( X )( XY ) n X ( X ) ( X )( Y ) n XY b = (Sugyono, 007: 6) n X ( X ) Regres yang ddapat dar perhtungan tersebut dapat dgunakan untuk menghtung harga Y bla harga X dketahu. Dengan syarat regres tersebut harus mempunya kelneran dan keberartan regres. ) Analss Lnertas dan Keberartan Regres Uj kekelruan dapat dlakukan dengan menghtung jumlah kuadrat. Jumlah kuadrat yang dsebut adalah sumber varans. Sumber varans yang perlu dhtung menurut Rduwan (007: 15) sebaga berkut: a) Menghtung jumlah kuadrat total dengan rumus: = JK ( T ) Y b) Mencar jumlah kuadrat regres ( JK Re g ( a) ) dengan rumus: ( ΣY ) JK reg ( a) = n c) Mencar jumlah kuadrat regres ( JK Re ( / ) ) dengan rumus: g b a JK( b / a) = b ΣXY ( ΣX )( ΣY ) n

70 d) Mencar jumlah kuadrat resdu ( JK Re s ) dengan rumus: JK Re s = ΣY JK Re g ( b / a) JK Re g ( a) e) Mencar rata-rata jumlah kuadrat regres ( RJK Re g ( a) ) dengan rumus: RJK = JK Re g ( a) Re g ( a) f) Mencar rata-rata jumlah kuadrat regres ( RJK Re g ( b / a) ) dengan rumus: RJK = JK Re g ( b / a) Re g ( b / a) g) Mencar rata-rata jumlah kuadrat resdu ( RJK Re s ) dengan rumus: RJK Re s JK res = n h) Menguj sgnfkans dengan rumus: F htung = RJK RJK reg( b / a) res Kadah penguan sgnfkans: Jka F htung F tabel, maka tolak Ho artnya sgnfkan dan F htung F tabel, maka terma Ho artnya tdak sgnfkan dengan taraf sgnfkan (α) = 0,05 Mencar nla F tabel menggunakan Tabel F dengan rumus: F tabel = F ( α ) dk Re g[ b / a] { 1 ( ),( dk Re s) } ) Menghtung jumlah kuadrat kekelruan (JK E ) dengan rumus: = Σ ΣY ( ΣY n ) JK E Dengan membuat tabel penolong Pasangan Varabel X dan Y untuk mencar (JK E )

71 Tabel 3.9 Penolong Pasangan Varabel X dan Y Untuk Mencar (JK E ) NO RESPONDEN X Y 1 Durutkan dar data X terkecl hngga data terbesar j) Mencar Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JK TC ) dengan rumus: Kelompok n Y JK E JK TC = JK res - JK E k) Mencar Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJK TC ) dengan rumus: RJK TC JKTC = k l) Mencar Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJK E ) dengan rumus: RJK E = JK E n k m) Mencar nla F htung dengan rumus: F = htung RJK RJK TC E n) Menentukan keputusan pengujan lnertas Jka F htung F tabel, maka tolak Ho artnya data berpola Lner dan F htung F tabel, maka terma Ho artnya data berpola Tdak Lner Dengan tarak sgnfkans (α) = 0,05 Mencar F tabel = F ( α )( dktc ) { 1,( dke) } o) Semua besaran d atas dapat dperoleh dalam tabel analss varans (ANAVA), langkah berkutnya membuat tabel analss varans (ANAVA) sepert pada tabel berkut n:

7 Sumber Varans derajad kebebasan (dk) Tabel 3.10 Analss Varans (ANAVA) Regres Jumlah Kuadrat (JK) Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) Total n ΣY - Regres (a) 1 Regres (b/a) 1 JK JK Re g ( a) (ΣY ) = n ( ΣX )( ΣY ) = b ΣXY n RJK = JK Re g( a) RJK = JK Re g ( a) Re g ( b / a) Re g ( b / a) Re g ( b / a) Resdu n - JKRes = ΣY JKRe g ( b / a) JKRe g ( a) Tuna cocok k - Kesalahan (Error) n - k JK TC = JK res - JK E = Σ ΣY ( ΣY n ) JK E RJK RJK RJK Re s TC E JKres = n JKTC = k JK E = n k F htung RJK reg(b/a) RJK res RJK RJK TC E p) Membuat grafk lnertas varabel X dan Y Y ˆ = a + bx Varabel Y Varabel X b. Analss Korelas 1) Perhtungan Koefsen Korelas Rumus yang dpergunakan adalah koefsen korelas Pearson Product Moment (PPM): r xy ( XY ) ( X )( Y ) ( X ) n Y n = (Rduwan, 007: 138) { n X }{ ( ) } Y Selanjutnya harga koefesen korelas (r) yang dperoleh dnterpretaskan pada ndeks korelas, sepert pada tabel berkut:

73 Tabel 3.11 Interpretas Koefesen Korelas Nla r Interval Koefesen Interpretas 0,80-1,000 Sangat tngg 0,60-0,799 Tngg 0,40-0,599 Sedang 0,0-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat rendah (Tdak Berkorelas) Sumber: Rduwan (007: 138) 6. Perhtungan Uj Gambaran/Kecenderungan Varabel Pertungan uj kecenderungan dlakukan untuk mengetahu kecenderungan suatu data berdasarkan krtera melalu skala penlaan yang telah dtetapkan sebelumnya. Langkah perhtungan uj kecenderungan sebaga berkut: a. Menghtung rata-rata dan smpangan baku dar masng-masng varabel dan sub varabel b. Menentukan skala data > X + 1,5. SD Krtera : sangat bak X + 1,5. SD > x X + 0,5. SD X + 0,5. SD > x X - 0,5. SD X - 0,5. SD > x X - 1,5. SD x < X - 1,5. SD Krtera : bak Krtera : cukup bak Krtera : kurang bak Krtera : sangat rendah (Supran, 005: 8) c. Menentukan frekuens dan membuat persentase untuk menafsrkan data kecenderungan varabel dan sub varabel. 7. Perhtungan Persentase Varabel Perhtungan persentase nteraks belajar mengajar guru dan sswa serta hasl belajar pada mata pelajaran Gambar Teknk, dgunakan perhtungan persentase dengan rumus sebaga berkut:

74 berkut n: Σ Skor Pengumpulan Data P = x100% (Rduwan, 007: 95) Σ Skor Total / Skor Ideal Persentase jawaban yang dperoleh d nterpretaskan melalu nterval 8. Pengujan Hpotess Tabel 3.1 Krtera Intrepretas Skor Persentase Kategor 81 100 Sangat Bak 61 80 Bak 41 60 Cukup Bak 1 40 Kurang Bak 0 0 Sangat Rendah (Rduwan, 007: 95) Pengujan hpotess bertujuan untuk menguj apakah hpotess pada peneltan n dterma atau dtolak. Hpotess d bag menjad dua jens yatu hpotess peneltan dan hpotess statstk. Hpotess peneltan dpaka jka yang dtelt populas dan dalam pembuktannya tdak ada sgnfkans, sedangkan hpotess statstk dpaka jka yang dtelt dan dalam pembuktannya ada sgnfkans. Cara untuk menguj kebenaran dar hpotess yang telah drumuskan, dapat dgunakan rumus uj t, yatu: t = dmana: r n n r r = koefesen korelas n = jumlah responden

75 Pengujan hpotess dalam peneltan n adalah menerma hpotess kerja (H 1 ). Pengujan hpotess dlakukan dengan membandngkan t htung dengan t tabel untuk dstrbus t pada taraf kepercayaan 95% (taraf sgnfkans α = 0,05) dengan dk = n. Krtera pengujan: Jka t htung > t tabel, maka tolak H 0 dan terma H 1 Jka t htung < t tabel, maka terma H 0 dan tolak H 1 H 1 : Terdapat hubungan yang postf dan sgnfkan antara nteraks belajar mengajar guru dan sswa dengan hasl belajar sswa. H o : Tdak terdapat hubungan yang postf dan sgnfkan antara nteraks belajar mengajar guru dan sswa dengan hasl belajar sswa.