PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM INFERENSI PARAMETER POPULASI SERAGAM

dokumen-dokumen yang mirip
INFERENSI PARAMETER MEAN POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

INFERENSI PARAMETER SIMPANGAN BAKU POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF. Adi Setiawan

Prosiding ISBN :

Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711

Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711

RESAMPLING BERDASARKAN ESTIMASI DENSITAS KERNEL BIVARIAT

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN

Studi Simulasi Grafik Pengendali Non Parametrik Berdasarkan Fungsi Distribusi Empirik

S - 19 UJI NORMALITAS BERDASARKAN METODE ANDERSON- DARLING, CRAMER-VON MISES DAN LILLIEFORS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

Pengantar Statistika Matematika II

Pengantar Statistika Matematika II

STUDI SIMULASI UJI KOEFISIEN KORELASI SPEARMAN DAN KENDALL DARI SAMPEL YANG DIBANGKITKAN BERDASARKAN ESTIMASI DENSITAS KERNEL MULTIVARIAT

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ESTIMASI FUNGSI DENSITAS KERNEL BIVARIAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL DISTRIBUSI TOTAL KERUGIAN AGGREGAT MANFAAT RAWAT JALAN BERDASARKAN SIMULASI

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBANDINGAN KOEFISIEN VARIASI ANTARA 2 SAMPEL DENGAN METODE BOOTSTRAP

II. LANDASAN TEORI. sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah

Pengantar Statistika Matematika II

Pengantar Statistika Matematika II

Yudi Agustius, Adi Setiawan, Bambang Susanto

Uji Normalitas Menggunakan Statistik Jarque-BeraBerdasarkan Metode Bootstrap

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ALGORITMA PENENTUAN UKURAN SAMPEL EKSAK UNTUK DISTRIBUSI NORMAL, DISTRIBUSI POISSON DAN DUA DISTRIBUSI BINOMIAL DALAM MODEL KELUARGA EKSPONENSIAL

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA KUISIONER TIPE YES/NO QUESTIONS

MENAKSIR PARAMETER µ DARI N( µ, ) DENGAN METODE BAYES

Pengantar Statistika Matematika II

Karakteristik Limit dari Proses Kelahiran dan Kematian

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

Bab II Kajian Teori Copula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC)

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

Estimasi Titik. (Point Estimation) Minggu ke 1-3. Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada

PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI INVERS MAXWELL UKURAN BIAS SAMPEL MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN. Rince Adrianti 1, Haposan Sirait 2 ABSTRACT ABSTRAK

Biostatistika (KUI 611) TOPIK 3: VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PROBABILITAS

ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

Uji Hipotesis dan Aturan Keputusan

INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT. Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTIKA MATEMATIKA

GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK UNIVARIAT PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK

Estimasi MCMC untuk Model GARCH(1,1) Studi Kasus: Kurs beli JPY dan EUR terhadap IDR

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

PROSIDING. Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IV Fakultas Sains dan Matematika UKSW 13 Juni 2009

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Algoritma Expectation-Maximization(EM) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

FUZZY LINEAR PROGRAMMING DENGAN FUNGSI KEANGGOTAAN KURVA-S UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

ESTIMASI PARAMETER MODEL INAR(1) MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB II LANDASAN TEORI

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

PENENTUAN ESTIMASI INTERVAL DARI DISTRIBUSI NORMAL DENGAN METODE BAYES SKRIPSI. Oleh : Pramita Elfa Diana Santi J2E

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

S - 28 PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING PADA DATA KUISIONER TIPE YES/NO QUESTIONS

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT BIVARIAT

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

KONSEP DASAR STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 20, TJ (SU) Interval Estimation May / 24

ISBN:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 13, TJ (SU) Interval Estimation May / 17

PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

PERBANDINGAN UJI KENORMALAN PADA KATEGORI FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIS MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

BAB II MAKALAH Makalah 1 :

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6

Perbandingan Estimasi Parameter Pada Distribusi Eksponensial Dengan Menggunakan Metode Maksimum Likelihood Dan Metode Bayesian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK DISTRIBUSI KELUARGA TRANSFORMASI KHI-KUADRAT. Oleh : Entit Puspita. Dosen Jurusan pendidikan Matematika

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula,

UJI RATA-RATA SATU SAMPEL MENGGUNAKAN R UNTUK MENGETAHUI PENGARUH MODEL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS VEKTOR

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

STK 203 TEORI STATISTIKA I

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Penaksiran Mean Stratum pada Sampling Acak Stratifikasi dengan Menggunakan Metode Empirical Bayes

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM INFERENSI PARAMETER POPULASI SERAGAM Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-6 Salatiga 5711, Indonesia e-mail : adi_setia_3@yahoo.com Abstrak Misalkan dimiliki sampel yang dianggap diambil dari populasi yang berdistribusi seragam U(,θ). Dalam makalah ini akan dielaskan tentang bagaimana menggunakan metode Bayesian obyektif untuk melakukan estimasi titik, estimasi interval dan penguian hipotesis tentang parameter populasi berdasarkan sampel yang diambil dari populasi U(,θ). Studi simulasi dilakukan untuk memperelas penggunaan metode tersebut. Kata Kunci : prior, posterior, deskrepansi intrinsik, statistik intrinsik 1. Pendahuluan Misalkan dimiliki sampel yang dianggap diambil dari populasi yang berdistribusi seragam U(,θ) dan diinginkan untuk melakukan estimasi parameter θ maka dapat digunakan metode Bayesian obyektif. Pada makalah terdahulu telah dielaskan bagaimana menggunakan metode Bayesian obyektif dalam melakukan estimasi titik, estimasi interval dan penguian hipotesis ( Setiawan, 29; Setiawan, 21 dan Setiawan, 211 ). Dalam makalah ini akan dielaskan tentang bagaimana menggunakan metode Bayesian obyektif untuk melakukan inferensi parameter populasi θ dan dianggap bahwa sampel diambil dari populasi seragam. 2. Dasar Teori Hasil dari sembarang masalah inferensi yang dinyatakan dalam distribusi posterior merupakan gabungan dari informasi yang tersedia dalam data dan informasi prior relevan yang tersedia. Akan tetapi apabila tidak tersedia informasi prior, akan dipilih fungsi prior yang relatif uninformative artinya fungsi prior yang memberikan pengaruh minimum pada inferensi fungsi posterior. Secara lebih formal, misalkan bahwa mekanisme probabilitas yang membangkitkan data yang tersedia dianggap sebagai p( θ) untuk suatu θ Θ dan kuantitas yang menadi perhatian adalah fungsi yang bernilai real φ(θ) dari θ. Tanpa menghilangkan keumuman, hal itu uga dapat dielaskan berikut ini. 1

Misalkan model probabilitas yang digunakan berbentuk { p ( θ, λ) } dengan λ adalah parameter nuisance yang dipilih. Dalam hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi fungsi prior bersama π(φ,λ) yang akan mempunyai pengaruh minimal pada distribusi posterior marginal dengan kuantitas yang menadi perhatian φ yaitu Λ π ( φ ) p( φ, λ) π ( φ, λ) dλ. Reference prior digunakan sebagai prior yang dapat memberikan pengaruh minimal pada distribusi posterior. Dalam kasus dimensi satu, reference prior merupakan prior Jeffry. Dengan menggunakan prior ini maka penyelesaian masalah estimasi hanya tergantung pada model anggapan dan data pengamatan sehingga estimasi titik yang menggunakan metode ini dinamakan sebagai estimasi titik Bayesian obyektif (Bernardo dan Juarez, 23). Diskrepansi intrinsik (intrínsic discrepancy) δ(p1, p2) antara dua fungsi densitas p1() dengan X1 dan p2() dengan X2 didefinisikan sebagai dengan { K( p ( ) p ( ) ), K( p ( ) p ( ))} δ ( p, p2) = min 2 1 1 2 1 p1( ) K( p1 ( ) p2( )) = p1( ) log d. p ( ) X 2 Untuk dua keluarga fungsi densitas M = p φ ), Χ ( φ), φ Φ dan M dapat didefinisikan diskrepansi intrinsik { } ( 1 1 1 { p ψ ), Χ ( ψ ), Ψ } = ψ ( 2 2 2 ( p ( φ), p ( )) δ *( M1, M 2) = min δ 1 2 ψ. φ Φ, ψ Ψ Fungsi kerugian (loss function) dalam kasus ini adalah diskrepansi intrinsik. Misalkan bahwa deskripsi yang sesuai dari tingkah laku probabilistik dari kuantitas random diberikan oleh model { p ( θ, λ), Χ, θ Θ, λ Λ}. Diskrepansi intrinsik antara p ( θ, λ) dan keluarga densitas

{ p ( θ, λ), λ Λ} adalah dengan δ ( θ, λ; θ ) = inf δ ( θ, λ; θ, λ ) * λ Λ { K( θ, λ θ, λ), K( θ, λ θ, )} δ ( θ, λ; θ, λ) = min λ. Misalkan { p ( θ, λ), Χ, θ Θ, λ Λ} adalah model parametrik yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkah laku kuantitas random. Didefinisikan intrinsik statistik (intrinsic statistic) sebagai ( θ ) Eπ δ [ δ* ] = δ *( θ, λ; θ) π δ* ΛΘ d = ( θ, λ ) dθ dλ (1) * dengan π δ ( θ, λ ) adalah posterior referensi untuk parameter dari model p( θ, λ) bila * δ ( θ, λ; θ ) adalah parameter yang menadi perhatian. Estimator intrinsik (intrinsic * estimator) atau estimasi titik Bayesian obyektif didefinisikan sebagai yaitu parameter θ yang meminimalkan statistik intrinsik θ * = θ * ( ) = arg min d( θ ). ~ θ Θ ~ Estimasi interval kredibel Interval kredibel intrinsik 1q% (q-credible region intrinsic) adalah himpunan bagian R*q = R*q(, Θ) Θ dari ruang parameter Θ sehingga memenuhi (i) π ( θ, θ dθ = q R* q ) (ii) Untuk setiap θi R*q, θ R*q dan untuk setiap berlaku d(θ i ) d(θ ). dengan d(θ i ) adalah harapan fungsi kerugian reference posterior sebagai proy untuk nilai dari parameter yang diberikan pada persamaan (1). Terlihat bahwa pernyataan pada persamaan (1) mempunyai bentuk yang sulit sehingga perhitungannya tidaklah mudah namun dengan menggunakan integrasi numerik, hal itu dengan mudah dapat dilakukan. 3

Penguian Hipotesis Apabila diinginkan untuk melakukan penguian hipotesis H { θ = θ } maka statistik intrinsik pada persamaan (1) merupakan ukuran dari kekuatan bukti melawan penggunaan model M dengan M = p( θ, λ), λ }. { Λ Hal itu berarti H akan ditolak ika dan hanya ika d(θ ) untuk suatu batas d* (Juarez, 24). Bernardo dan Rueda (22) mengusulkan untuk menggunakan aturan sebagai berikut : ika d* 1 maka tidak ada bukti untuk menolak H, ika d* 2,5 maka terdapat bukti lemah (mild) untuk menolak dan ika d* > 5 maka terdapat bukti kuat (strong) untuk menolak H. Populasi Seragam Misalkan 1, 2,..., n sampel dari distribusi seragam dengan fungsi kepadatan probabilitas f ( θ ) =θ untuk θ, θ > dan misalkan t = Ma{ 1, 2,..., n }. Deskrepansi intrinsik dari distribusi eksponensial adalah dengan Akibatnya 1 δ ( θ, θ ) = n min[ κ( θ θ), κ( θ θ ( ) = θ κ θ i θ θ 1 ln )] ( θ / θ ) d = log( θ / θ ), i i θ θ, θ > θ. δ ( θ, θ ) = n ln( θ / θ ). Karena ruang sampel dari X adalah [, θ ] tergantung dari parameter θ maka hal ini i i bukan masalah regular. Fungsi ^ θ = t merupakan statistik cukup, estimator konsisten dari yang mempunyai distribusi sampling

p( t θ ) n 1 n = nt θ untuk < t < θ. Dapat dibuktikan bahwa reference prior dari parameter yang menadi perhatian θ adalah π(θ) = θ -1 dan reference posterior yang terkait adalah n ( n+ 1) π ( θ 1,..., n ) = n t θ, θ t. dan diperoleh statistik intrinsik d( θ n ( n+ 1) 1,..., n ) = d( θ t, n) = n ln( θ / θ ) t θ t dθ. Estimasi titik θ* ditentukan sehingga meminimalkan nilai statistik intrinsik d θ,..., ) dan estimasi interval kredibel (a,b) ditentukan sehingga ( 1 n d θ,..., ) < d( a,..., ) dan d θ,..., ) < d( a,..., ). Penguian ( 1 n 1 n ( 1 n 1 n hipotesis dilakukan dengan cara menghitung ukuran kekuatan bukti untuk menolak hipotesis nol H : θ = θ dengan menggunakan statistik intrinsik d θ,..., ) ( 1 n berdasarkan pada sampel 1, 2,..., n atau statistik cukup t = Ma{ 1, 2,..., n } dan ukuran sampel n. 3. Studi Simulasi dan Pembahasan Estimasi titik untuk parameter populasi θ berdasarkan sampel ditentukan dengan cara memilih nilai θ yang meminimalkan nilai statistik intrinsik. Gambar 1 menunukan nilai statistik intrinsik bila digunakan nilai θ antara dan 5 ika diberikan statistik cukup sampel t = Ma{ 1, 2,..., n } = 1,86 dan n = 12. Terlihat bahwa nilai statistik intrinsik akan mencapai minimum ika θ = 1,913 sehingga 1,913 merupakan estimasi titik untuk parameter populasi θ. Interval kredibel ditentukan sehingga θ mempunyai statistik intrinsik lebih kecil dari 2.15 dan diperoleh interval kredibel 95 % yaitu (1,632, 2,319 ). 5

(a) n=12, t=1.86 Intrinsik Statistik 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 Theta Gambar 1. Nilai statistik intrinsik ika diberikan parameter θ dan statistik cukup t = Ma{ 1, 2,..., n }. Misalkan dimiliki sampel 1, 2,..., n berukuran n = 5 dari populasi berdistribusi seragam dengan parameter populasi θ. Apabila diambil sampel dari distribusi seragam pada (,2) maka nilai-nilai statistik intrinsik yang diperoleh merupakan ukuran kekuatan untuk menolak hipotesis nol H : θ = θ dan dinyatakan pada Gambar 2. Terlihat bahwa nilai-nilai statistik intrinsik cenderung kecil dengan rata-ratanya,99 dan hanya,6 % yang mempunyai nilai lebih dari 5.

Histogram dari bila sampel dari U(, 2)..5 1. 1.5 2 4 6 8 Gambar 3. Histogram dari B = 1. nilai-nilai statistik intrinsik yang merupakan ukuran kekuatan untuk menolak H : θ = θ ika diberikan sampel dengan ukuran 5 yang diambil dari populasi seragam U(,2). Apabila sampel diambil dari populasi yang mempunyai parameter populasi berturutturut (a) 1,8 (b) 1,9 (c) 2,1 dan (d) 2,2 maka nilai-nilai statistik intrinsik dinyatakan pada Gambar 3. Terlihat bahwa seperti yang diharapkan, nilai-nilai statistik intrinsik cenderung makin membesar ika parameter populasi yang digunakan auh dari θ = 2. Gambar 4 dan Gambar 5 menyatakan nilai-nilai statistik intrinsik masing-masing untuk ukuran sampel 5 dan 1. Seperti yang diharapkan makin besar ukuran sampel makin besar pula nilai-nilai statistik intrinsik. 7

(a) Bila sampel dari U(, 1,8) (b) Bila sampel dari U(, 1,9)..3.6..4 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 (c) Bila sampel dari U(, 2,1) (d) Bila sampel dari U(, 2,2)..3.6..3.6 2 4 6 8 1 4 6 8 1 12 14 Gambar 3. Histogram dari B = 1. nilai-nilai statistik intrinsik yang merupakan ukuran kekuatan untuk menolak H : θ = θ ika diberikan sampel ukuran 5 yang diambil dari populasi seragam dengan parameter θ berturut-turut (a) 1,8 (b) 1,9 (c) 2,1 dan (d) 2,2. (a) Bila sampel dari U(, 1,8) (b) Bila sampel dari U(, 1,9)..4.8..4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 (c) Bila sampel dari U(, 2,1) (d) Bila sampel dari U(, 2,2)..4.8..4.8 2 4 6 8 2 4 6 8 1 12 Gambar 4. Histogram dari B = 1. nilai-nilai statistik intrinsik yang merupakan ukuran kekuatan untuk menolak H : θ = θ ika diberikan sampel ukuran 3 yang diambil dari populasi seragam dengan parameter θ berturut-turut (a) 1,8 (b) 1,9 (c) 2,1 dan (d) 2,2.

(a) Bila sampel dari U(, 1,8) (b) Bila sampel dari U(, 1,9)..4..3.6 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 (c) Bila sampel dari U(, 2,1) (d) Bila sampel dari U(, 2,2)..4..2.4 3 4 5 6 7 8 6 8 1 12 14 16 Gambar 5. Histogram dari B = 1. nilai-nilai statistik intrinsik yang merupakan ukuran kekuatan untuk menolak H : θ = θ ika diberikan sampel ukuran 8 yang diambil dari populasi seragam dengan parameter θ berturut-turut (a) 1,8 (b) 1,9 (c) 2,1 dan (d) 2,2. 4. Kesimpulan dan Saran Dalam makalah di atas telah dielaskan bagaimana parameter populasi diestimasi dan dilakukan ui hipotesis dengan menggunakan metode Bayesian obyektif ika dianggap sampel diambil dari populasi berdistribusi seragam. Metode tersebut dapat uga diperluas penggunaannya untuk parameter populasi yang berdistribusi seragam dengan 2 parameter. 5. Daftar Pustaka Bernardo, J. dan R. Rueda, 22, Bayesian Hypotesis Testing : A Reference Approach, International Statistical Review 7, 351-372. 9

Juarez, M. A., 24, Obective Bayesian Methods for Estimation and Hypothesis Testing, Valencia : University of Valencia. Setiawan, A., 29, Estimasi Titik Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Sains dan Pendidikan Sains IV FSM UKSW, Salatiga. Setiawan, A., 21, Interval Kredibel Bayesian Obyektif dari Parameter Populasi Berdistribusi Poisson dan Eksponensial, Prosiding Seminar Sains dan Pendidikan Sains No. 1 Tahun 1, hal 73-78. Setiawan, A., 211, Inferensi Parameter Mean Populasi Normal dengan Metode Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Sains dan Pendidikan Sains No. 1 Tahun 2 hal 584-593