BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Java Match Factory adalah perusahaan yang bergerak dalam industri korek api, yang didirikan pada tahun 1949 oleh Bapak S K Wong. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 3, Jakarta Utara dengan luas 6.5 hektar. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perkorekapian di Indonesia dan meningkatnya permintaan, maka PT. Java Match membuka cabang di Jalan Negara Bandung No 301, Padalarang, Bandung dengan luas 14 hektar. PT. Java Match Factory adalah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang ditetapkan melalui Berita Negara Republik Indonesia Serikat No 17 tanggal 28 Maret 1950, kemudian dengan tambahan Berita Negara tanggal 18 Oktober 1960 No. 48 selanjutnya dalam tambahan Berita Negara tanggal 22 Maret 1977 No. 652. Hasil Produksi korek api PT. Java Match Factory ini juga telah diakui pemerintah dengan adanya pemberian SII 2579 89. PT. Java Match Factory merupakan perusahaan industri korek api tertua di Indonesia dengan pimpinannya saat ini adalah Bapak. Frans Wirawan. Untuk menjalankan produksinya PT. Java Match Factory membeli mesin dari Swedia yang merupakan pelopor industri korek api dunia. Namun saat ini, beberapa mesin sudah dibuat sendiri. Pada tahun 1987 PT. Java Match mencoba membuka produksi baru yang bahannya menggunakan kayu pinus yakni Chopsticks ( sumpit ), namun pada
8 bulan Februari tahun 2002 berhubung ada kebijakan pemerintah Jeda Balak (moratorium logging) terhadap hutan khususnya hutan di Jawa barat, akhirnya produksi chopsticks tidak bisa dipertahankan karena ketiadaan bahan baku, yang biasanya selalu disediakan oleh PT. Perhutani. Sementara korek api masih bisa dipertahankan karena masih bisa mempergunakan bahan lain, seperti kayu albasia, gamelina, damar atau ganitri yang tidak terkena dengan program moratorium logging diatas. Pada saat awal berdiri PT. Java Match Factory hanya mempekerjakan 40 orang karyawan, namun saat ini tenaga kerja yang tercatat pada 31 Agustus 2006 di Jakarta berjumlah ± 500 orang, sementara di Padalarang, Bandung berjumlah ± 900 orang. 2.2. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan Struktur organisasi PT. Java Match termasuk jenis struktur organisasi garis, karena organisasi dibagi kedalam divisi-divisi berdasarkan area fungsionalnya terhadap organisasi itu sendiri. Tiap area fungsional mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dikelompokkan dan disebut departemen. Dengan struktur organisasi seperti ini, perusahaan mempunyai keuntungan karena pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sementara kerugiannya adalah tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi karyawan, sehingga kurang efisien. PT. Java Match dipimpin oleh seorang Direktur Utama, yang membawahi 4 departemen, dimana setiap departemen dipimpin oleh seorang
9 manager. Struktur organisasi PT. Java Match Factory dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. Java Match Factory Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama Perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur yagn sekaligus adalah pemilik perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya meliputi : a. Memimpin seluruh jalannya aktivitas perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadapseluruh kegiatan yang berlangsung dan maju mundurnya perusahaan. b. Membuat suatu keputusan c. Merencanakan, menentukan, mengawasi dan mengevaluasi kebijaksanaan perusahaan d. Memerikas laporan-laporan dari para manager
10 2. Manager Personalia Tugas, tanggung jawab serta wewenangnya adalah sebagai berikut : a. Mengatur pelaksanaan tata usaha personalia atau kepegawaian dan pembayaran gaji dan bonus. b. Merekrut tenaga kerja baru bila ada permintaan dari departemen lain c. Bertanggung jawab atas penerimaan dan penempatan tenaga kerja baru d. Mengusulkan dan memberikan promosi, mutasi, sanksi atau pemutusan hubungan kerja dengan karyawan e. Bekerja sama dengan departemen lain yang bersangkutan dalam merencanakan dan mengatur program pelatihan untuk tenaga kerja baru. f. Mensosialisasikan segala peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan. Manager Personalia membawahi bagian personalia dan umum. Bagian personalia meliputi masalah administrasi, rekrutmen dan pelatihan karyawan baru. Sementara bagian umum meliputi karyawan umum seperti satpam, bagian kebersihan, dan supir. 3. Manager Pemasaran Tugas, tanggung jawab serta wewenangnya adalah sebagai berikut : a. Mencari informasi pasar bersama bawahannya b. Bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran hasil produksi c. Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku, bahan pembantu dan bahan lain baik yang berhubungan dengan produksi maupun tidak Dalam melaksanakan tugasnya manager pemasaran membawahi bagian penjualan, dan pembelian
11 4. Manager Keuangan Manager Keuangan mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan b. Menyusun anggaran pembelian barang-barang keperluan produksi dan lainnya dan mengkalkulasi harga pokok produksi c. Mengatur keuangan perusahaan, baik pemasukkan maupun pengeluaran d. Memeriksa dan menganalisa laporan keuangan yang dibuat oleh bawahannya Manager keuangan disini membawahi bagian pembukuan dan keuangan perusahaan. 5. Manager Produksi dan Teknik Manager Produksi dan Teknik mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Menyusun anggaran produksi b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran mesin-mesin dan bekerjasama dengan bagian SDM untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. c. Mencari solusi-solusi lain terhadap perkembangan teknologi d. Mengawasi pelaksanaan kegiatan produksi. e. Mengusulkan penambahan fasilitas-fasilitas produksi Manager Produksi dan Teknik membawahi bagian Quality Control, PPIC, dan bagian Maintenance.
12 6. Manager Logistik Manager Logistik mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas penyimpanan barang di gedung dan pengiriman barang jadi ke agen. b. Bertanggung jawab terhadap administrasi gudang dan transportasi c. Menentukan tempat penyimpanan bahan-bahan dan barang hasil produksi d. Mengirim / mengambil barang pesanan berdasarkan order dari agen Manager Logistik membawahi bagian gudang dan bagian transportasi. 2.3. Struktur Organisasi Bagian Maintenance Manager Maintenance Kepala Pabrik Mandor Operator Teknisi Buruh Karyawan Gambar 2.2 Struktur Organisasi bagian Maintenance Tugas dan Tanggung Jawab dari masing-masing jabatan adalah : 1. Kepala pabrik Kepala pabrik mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :
13 a. Mengawasi jalannya produksi, perawatan mesin-mesin, dan kelancaran segala sesuatu yang berhubungan dalam lingkungan pabrik b. Menentukan jumlah produksi sesuai dengan petunjuk Manager 2. Mandor Mandor mempunyai mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Menjalankan perintah Kepala pabrik b. Memerintahkan Operator dan karyawan untuk menjalankan produksi 3. Operator mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang terhadap pengoperasikan mesin-mesin produksi sesuai perintah Kepala pabrik. 4. Teknisi mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang terhadap perawatan dan perbaikan mesin. 5. Buruh Karyawan mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang terhadap membantu operator mempersiapkan dan menjalankan mesin. 2.4. Sistem Kerja Perusahaan Perusahaan menerapkan dua tipe karyawan, yaitu karyawan tetap (bulanan) dan karyawan harian. Karyawan tetap meliputi karyawan kantor, dan sebagian staf administrasi di bagian lantai produksi. Sementara karyawan harian meliputi kepala pabrik, mandor, teknisi, operator, dan buruh karyawan. Jumlah tenaga kerja di PT. Java Match di Jakarta saat ini ± 500 orang, dengan perincian sebagai berikut : Karyawan tetap = ± 100 orang Karyawan harian = ± 400 orang
14 Sedangkan di Padalarang, Bandung jumlah tenga kerja yang ada saat ini ± 900 orang, dengan perincian sebagai berikut : Karyawan tetap = ± 150 orang Karyawan harian = ± 750 orang Hari kerja di PT. Java Match Factory yaitu mulai hari Senin Jumat dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut : Karyawan tetap Jam kerja = 08:00 17:00 Istirahat = 11:30 12:30 Karyawan harian Tabel 2.1. Jam Kerja Karyawan Harian Jam kerja 06:00-14:30 Shift 1 Istirahat 11.30-12.00 Jam kerja 14:00 22:30 Shift 2 Istirahat 18.00-18.30 Jam kerja 22:00 06:30 Shift 3 Istirahat 02.00-02.30 Pada hari sabtu, minggu, serta hari besar atau hari libur nasional, kegiatan perusahaan diliburkan.
15 2.5. Sistem Penggajian Perusahaan PT. Java Match Factory menerapkan dua macam sistem penggajian, yaitu Sistem Penggajian untuk karyawan tetap. Untuk karyawan tetap, gaji disesuaikan dengan tugas dan jabatannya masingmasing. Semakin tinggi tingkat jabatannya semakin besar pula gajinya. Selain itu juga disesuaikan dengan ketetapan undang-undang tenaga kerja yang berlaku yakni yang sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR). Gaji dibayarkan pada akhir bulan dan pada setiap pertengahan bulan dibayarkan upah kelebihan jam kerja yang lazim disebut premi yang dibayarkan setiap tanggal 17. Sistem Penggajian untuk karyawan harian Untuk karyawan harian, besarnya gaji juga disesuaikan dengan tugas dan jabatannya masing-masing yang disesuaikan juga dengan Upah Minimum Regional (UMR). Gaji dibayarkan setiap akhir minggu yakni yakni setiap hari Jumat, sedang pembayaran lemburnya juga digabung dengan pembayaran upahnya. Selain itu setiap tahun seluruh karyawan mendapatkan Tunjangan Hari Raya setiap menjelang hari raya dan Bonus bagi yang berprestasi yang diberikan setiap akhir tahun. 2.6. Fasilitas Perusahaan Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan karyawan, maka perusahaan memberikan fasilitas kepada seluruh karyawan berupa :
16 Sarana olahraga : Volley, Badminton,Tenis Meja dan Tenis Lapangan. Fasilitas makan 1 kali yang diberikan kepada seluruh karyawan yang bekerja. Pakaian kerja dalam setahun diberikan 2 stel kepada karyawan yang bekerja di lantai produksi. Makanan tambahan bagi karyawan yang bekerja pada shift III. Musolla dan Mesjid yang tersebar ditiap bagian. Ruang makan / kantin. 2.7. Bahan Baku untuk keperluan Proses Produksi Bahan baku utamanya adalah kayu dan zat-zat kimia. Untuk zat kimia yang digunakan oleh perusahaan ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk Head Composition dan Side Coating. Kayu Pinus Head Composition = zat-zat yang digunakan untuk membuat ujung korek api. Gelatine Powdered Glass Mangan dioxide Potassium chlorate Potassium bichromat Zine oxide Iron oxide Sulfur powder Parafine, untuk Splint
17 Side Coating = zat-zat yang digunakan untuk membuat lapisan (tempat gesekan) pada bagian samping dus korek api Red phosphorus Ore concentrade Polysol Mangan dioxide 2.8. Mesin-Mesin untuk Keperluan Proses Produksi Perusahaan memiliki 4 lini produksi dengan masing-masing lini terdiri dari 17 mesin, dimana 10 mesin berada di bagian Splint Process (pembuatan batang korek) dan 7 mesin di bagian Match Production Process (pembuatan pentuk korek api). Mesin-mesin di bagian Splint Process yaitu : a. Mesin Cross Cut (CCT) = untuk memotong panjang kayu agar sesuai dengan panjang mesin Peeling b. Mesin Autoclave (ACV) = mesin yang berbentuk tabung yang digunakan untuk melunakkan kayu pinus dengan cara kayu dimasukkan kedalam tabung dan diuapkan dengan tekanan 2,5 Kg/Cm 2 selama ± 2 Jam c. Mesin Peeling (CBK 2) = mesin untuk membuat lembaran kayu (Veneer) dengan ketebalan 2 mm d. Mesin Susun (CED) = mesin untuk menyusun Veneer secara otomatis, yang nantinya dimasukkan ke mesin Chopping
18 e. Mesin Chopping (DAL) = mesin untuk memotong/merajang Veneer selebar 2 mm dan panjangnya 43 mm. Sehingga kayu yang terpotong sudah sesuai dengan ukuran batang korek api (splint) : 2mm x 2mm x 43mm. f. Mesin Impragnating (DYS) = mesin untuk memberi Amonium phosphate ke kayu batang korek api (splint) g. Mesin Pengering (SF) = untuk mengeringkan batang korek api (splint) setelah dari mesin Impragnating. h. Mesin Poleshing Drum (FZDS) = untuk menghaluskan batang (splint). i. Mesin Selecting Table (GFM 2) = untuk menyortir batang korek api yang ukurannya pendek-pendek untuk dibuang. j. Mesin Selecting (FIV) = untuk menyortir batang korek api yang ukurannya lebar / besar untuk dibuang. Sedangkan Mesin-mesin di bagian Match Production Process, yaitu : a. Mesin Match Dipping Machine (MDM) = mesin untuk membuat korek api, mulai dari penyusunan splint, pembuatan pentul dengan zat-zat dari head composition, sampai menjadi batang korek. b. Mesin Filling Type (ROG) = untuk memasukkan biji korek api dari MDM kedalam Inner box dan Outter box. c. Mesin Outter box (ABM) = membuat dus bagian luar, mulai dari pemeberian zat-zat dari side coating pada bagian samping dus, pemotongan dus, sampai pembentukan. d. Mesin Inner box (JUL 2) = membuat dus bagian dalam.
19 e. Mesin Pengatur (KEB 6) = mengatur dus hasil keluaran dari mesin Inner Box dan Outter box untuk masuk ke dalam barisan yang menuju mesin Filling Type. f. Mesin Wrapping (VAT) = untuk membungkus korek api, berisi 10 dus korek api. g. Mesin Packing (VAT 2) = untuk membungkus 10 pak korek api dari mesin VAT. 2.9. Proses Produksi Berikut ini adalah alur proses produksi dari PT. Java Match Factory : Gambar 2.3 FlowChart Proses Produksi di PT. Java Match Factory secara keseluruhan Dari FlowChart diatas dapat dilihat secara lebih detail mengenai masingmasing alur proses produksi. Untuk pembuatan Splint Process, alur prosesnya sebagai berikut :
Gambar 2.4 FlowChart Proses Produksi pada Splint Process 20
21 Sementara untuk proses pembuatan Match Process, yaitu : Gambar 2.5 FlowChart Proses Produksi pada Match Process
22 2.10. Sistem Perawatan (Maintenance) Alur prosedur pelaksanaan perbaikan mesin yang saat ini dijalankan dapat dijelaskan sebagi berikut : 1. Jika ada keluhan dari operator mesin mengenai mesin yang ditanganinya, maka operator akan melapor kepada kepala pabrik. Kepala pabrik akan memanggil teknisi, kemudian bersama-sama mengecek kondisi mesin tersebut, jika memang terdapat masalah pada mesin, maka akan dilakukan pemeriksaan pada mesin tersebut. Bila ternyata memerlukan penggantian komponen, maka teknisi akan menyerahkan form permintaan komponen kepada manager bagian maintenance. Setelah form tersebut diapprove, form tersebut nantinya diberikan ke kepala bagian gudang, kemudian kepala bagian gudang memberikan komponen sesuai permintaan. 2. Setelah komponen diperoleh, maka teknisi dapat melanjutkan perbaikan mesin. Bila sudah selesai melakukan perbaikan, teknisi kemudian melaporkan tindakan-tindakan perbaikan yang dilakukan ke kepala pabrik. Setiap satu bulan sekali kepala pabrik akan memberikan laporan keseluruhan dari setiap tindakan-tindakan perawatan dan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi kepada manager maintenance. 3. Namun bila setelah mesin dicek, ternyata hanya membutuhkan perawatan seperti penggantian oli, dan pengencangan baut, maka teknisi akan langsung melakukan perawatan. Setelah teknisi selesai melakukan perawatan, maka teknisi akan memberikan laporan tindakan perawatan yang dilakukan ke kepala pabrik.
23 2.11. Sistem Informasi Perusahaan Sistem informasi berbasis komputer yang ada di PT. Java Match Factory wilayah Bandung, pada setiap departemen yang ada belum saling terintegrasi. Sehingga pencatatan data dan informasi sebagian besar masih dilakukan secara manual yang kemudian baru disimpan dalam komputer oleh staf yang bersangkutan. Data dan informasi yang akan dilaporkan kepada atasan diprintout terlebih dahulu sebelum diserahkan.