PEMETAAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL SMA DAN AKREDITASI SEKOLAH. Charles E. Mongi 1)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN PRODUKSI BAWANG PUTIH, BAWANG MERAH, CABE BESAR DAN CABE RAWIT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Sri Indra Maiyanti, Irmeilyana,Verawaty Jurusan Matematika FMIPA Unsri.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

Spline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

Ida Mariati Hutabarat Jurusan Matematika FMIPA Universitas Cenderawasih. Abstrak

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PEMETAAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL SMA DAN AKREDITASI SEKOLAH Charles E. Mong 1) 1) Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Samratulang, Manado emal: charlesmong@ymal.com ABSTRAK Penddkan memlk peranan yang sangat pentng bag setap ndvdu mula dar usa dn sampa usa lanjut. Jenjang penddkan terdr dar jenjang penddkan dasar, menengah dan tngg. Peneltan n membahas poss relatf kabupaten/kota d Provns Jawa Barat terhadap nla UN dan akredtas sekolah menengah atas dan penggerombolan sekolah d Provns Jawa Barat. Hasl analss bplot menghaslkan tujuh kelompok sekolah. Kelompok pertama berada d rata-rata nla UN dan akredtas. Kelompok kedua cenderung rendah pada nla UN dan akredtas. Kelompok ketga rendah pada nla UN. Kelompok empat tngg pada nla akredtas. Kelompok lma tngg pada nla UN. Kelompok enam cenderung tngg pada nla UN eksak. Kelompok tujuh rendah pada nla UN dan akredtas. Kata kunc: Nla UN, Akredtas, Bplot MAPPING SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST JAVA BASED NATIONAL EXAMINATION VALUE AND SCHOOL ACCREDITATION ABSTRACT Educaton has mportant role for ndvduals from chldhood to the elderly. Educatonal levels conssts prmary educaton, secondary educaton and hgher educaton. Ths study dscussed the relatve poston of the dstrcts n West Java Provnce throughout the natonal examnaton and hgh school accredtatonas as well school clusterng n West Java Provnce. Result of bplot analyss generated seven groups, frst group were n the average natonal examnaton and accredtaton. Second group were nclned low n natonal examnaton and also accredtaton. The thrd group has a low natonal examnaton scores. The fourth group had a hgh score on the value of accredtaton. Ffth group had a hgh value on natonal examnaton scores. The sxth group had nclned hgh natonal examnaton scores especally n scence subjects. The seventh group had a low value on natonal examnaton and accredtaton scores. Keywords: Natonal Examnaton value, Accredtaton, Bplot PENDAHULUAN Penddkan memlk peranan yang sangat pentng bag setap ndvdu bak dar usa dn sampa dengan usa lanjut. Setap orang membutuhkan penddkan untuk mengembangkan kemampuan ntelektual, emosonal maupun sprtual. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (Depdknas, 2008), penddkan adalah proses pengubahan skap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusa melalu upaya pengajaran dan pelathan. Penddkan bukanlah sekedar pelathan dan pelathan tdak boleh mereduks makna penddkan, dmana penddkan merupakan dasar dar proses pembangunan sebuah negara (Saefuddn, 2010). Jalur penddkan d Indonesa terdr atas penddkan formal, nonformal dan nformal yang dapat salng melengkap. Penddkan formal jenjangnya terdr atas penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan tngg. Penddkan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Alyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Alyah

Mong: Pemetaan Kabupaten/Kota... 147 kejuruan (MAK) atau bentuk lannya yang sederajat (DPR RI, 2003). Kualtas dar suatu sekolah salah satunya dapat dukur dengan kompetens lulusan yang bak dengan melhat nla ujan sekolah, nla rapor dan nla ujan nasonal (UN). Pelaksanaan UN dawal dengan ujan negara yang pertama kal dlaksanakan tahun 1965 kemudan bergant nama dan tekns pelaksanaan (Depdknas, 2006). Pada tahun 2011 UN pernlaannya terdr dar mata pelajaran Bahasa Indonesa, Bahasa Inggrs, Matematka, dan mata pelajaran jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Nla UN merupakan 60% syarat kelulusan dsampng 40% dar nla sekolah (Depdknas, 2010). Kualtas suatu sekolah juga dlhat dar akredtas sekolah yang merupakan proses penlaan dar eksternal sekolah yang dlaksanakan oleh badan akredtas nasonal sekolah dan madrasah. Akredtas merupakan proses penlaan sekolah yang dlaksanakan secara ndependen oleh badan akredtas nasonal sekolah dan madrasah (BAN S/M). Akredtas dlakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan penddkan pada jalur penddkan formal dan non formal pada setap jenjang dan jens penddkan (DPR RI, 2003). Menurut Ahmad (2010), akredtas dlaksanakan dengan maksud untuk kepentngan pengetahuan, yakn sebaga nformas bag semua phak tentang kelayakan dan knerja sekolah dlhat dar berbaga unsur yang terkat, dengan mengacu kepada standar nasonal penddkan. Dalam BPS (2012) Jawa Barat merupakan Provns yang berbatasan dengan bukota negara, yang berakbat kut merasakan dampak postf dan negatf pembangunan d DKI Jakarta. Dar aspek jumlah penduduk, Jawa Barat merupakan yang terbesar dar 34 provns d Indonesa. Jumlah penduduk yang banyak akan menngkatkan jumlah penduduk yang membutuhkan penddkan. Angka partspas sekolah Provns Jawa Barat yatu 55,69 persen berada dbawah angka nasonal 61,06 hal n menark untuk dlakukan peneltan lebh lanjut. Peneltan terkat yang dlakukan oleh Sujta (2009) tentang pemetaan mutu sekolah yang sesua dengan ujan nasonal SMU d Kabupaten dan Kota Malang menunjukkan terdapat korelas yang tngg antara mutu lulusan dengan mutu masukan, sosal ekonom orang tua dan fasltas belajar. Perumusan masalah dalam peneltan n adalah bagamana keterkatan antara nla UN dengan perngkat akredtas pada Kabupaten/Kota d Prvns Jawa Barat. Analss bplot dgunakan untuk melhat bagamana poss relatf antara Kabupaten/Kota dengan peubah-peubah nla UN dan nla akredtas secara bersama. Penggerombolan dlakukan dengan menggunakan teknk berhrark berdasarkan nla UN. Tujuan dar peneltan n adalah: 1. Melhat poss relatf Kabupaten/Kota d Jawa Barat terhadap nla UN dan akredtas sekolah. 2. Menggerombolkan sekolah-sekolah d Provns Jawa Barat berdasarkan nla Ujan Nasonal. METODE Sumber Data 1. Data nla ujan nasonal SMA tahun ajaran 2010/2011. SMA yang dplh adalah SMA neger yang ada d Provns Jawa Barat. Nla ujan nasonal berupa nla mata ajaran pada program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yatu, Bahasa Indonesa, Bahasa Inggrs, Matematka, Fska, Kma, dan Bolog. Data tersebut d dapat dar Baltbang Kemendkbud RI. Data nla ujan nasonal adalah skor dengan nla terendah nol dan nla yang tertngg 10. Nla tersebut dkalkan dengan 10 sehngga skornya menjad antara nol sampa 100. 2. Data nla akredtas SMA yang ada d Provns Jawa Barat sampa dengan Maret 2013. Data tersebut dapat dakses melalu stus Badan Akredtas Nasonal Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Data akredtas terdr dar nla (skor 0-100) dan perngkat (skor A,B,C) akredtas, nla berupa numerk dan perngkat berupa kategork dengan krtera nla kurang dar 70 mendapat perngkat C, 70 sampa 84,99 mendapat perngkat B, dan perngkat A lebh dar sama dengan 85. Peubah-peubah yang damat sepert dalam Tabel 1.

148 Jurnal Ilmah Sans Vol. 14. No. 2, Oktober 2014 Tabel 1 Peubah-peubah yang damat Mata Pelajaran Kode Standar Akredtas Kode Bahasa Indonesa BIN Is A1 Bahasa Inggrs ING Proses A2 Matematka MAT Kompetens Lulusan A3 Fska FIS Tenaga penddk dan kependdkan A4 Kma KIM Sarana dan prasarana A5 Bolog BIO Pengelolaan A6 Pembayaan A7 Penlaan A8 Metode Analss Nla ujan nasonal sebelum d analss terlebh dahulu dubah skalanya supaya sama dengan skor nla akredtas dengan mengalkan 10. Selanjutnya tahapan analss adalah sebaga berkut: 1. Deskrps Analss deskrps dlakukan untuk melhat gambaran rata-rata dan persentase nla UN dan akredtas sekolah d setap Kabupaten/Kota. 2. Analss Bplot Analss bplot dlakukan untuk melhat karakterstk Kabupaten/Kota berdasarkan capaan standar akredtas dan skor UN. Analss bplot langkahlangkahnya adalah sebaga berkut (Jollffe, 2002): a. Membuat matrks data X dengan bars adalah objek yatu Kabupaten/Kota dan kolom adalah peubah yatu skor UN dgabung dengan nla akredtas. b. Menghtung akar cr dan vektor cr dar matrks X X. c. Mengurakan matrks X = U V. d. Menghtung koordnat objek dan peubah: Menjabarkan matrks X = U 1- V. Memsalkan G = U dan H = 1- V. Menghtung matrks G dan H dengan = 0. Mengambl 2 kolom pertama dar matrks G sebaga koordnat objek pengamatan dan 2 bars pertama dar matrks H sebaga koordnat peubah. HASIL DAN PEMBAHASAN Karaktertk Sekolah Menurut Perngkat Akredtas Sekolah yang dtelt berjumlah 424 merupakan sekolah neger d Provns Jawa Barat. Nla UN merupakan rata-rata setap sekolah terhadap masng-masng mata pelajaran dengan sekolah yang perngkat akredtas A lebh tngg nlanya dengan sekolah yang perngkat akredtasnya B dan C, hal yang sama dengan perngkat akredtas B terhadap yang C. Sekolah yang tdak terakredtas memlk nla lebh tngg dengan sekolah yang terakredtas A pada beberapa mata pelajaran, yatu bahasa nggrs, kma dan bolog. Sekolah yang tdak terakredtas lebh tngg nlanya dengan yang terakredtas karena jumlahnya yang sedkt hanya 3 sekolah. Gambar capaan nla UN dalam dagram batang dapat dlhat pada Gambar 1(a). Nla akredtas yang dhtung adalah 8 standar penlaan terhadap masng-masng perngkat akredtas. Kedelapan standar akredtas nlanya cenderung lebh tngg untuk sekolah yang berperngkat akredtas A terhadap B dan B terhadap C. Hal n sesua karena perngkat akredtas dambl berdasarkan nla standar akredtas. Nla tertngg adalah standar pembayaan untuk sekolah perngkat akredtas A dan nla terendah adalah standar sarana dan prasarana untuk sekolah perngkat akredtas C terlhat dalam Gambar 1(b). Rata-rata nla UN dan nla akredtas menunjukkan hal yang konssten bahwa sekolah dengan perngkat akredtas A cenderung lebh tngg nlanya dengan sekolah yang nla akredtas B. Hal yang sama untuk sekolah dengan perngkat akredtas B terhadap sekolah perngkat akredtas C.

Mong: Pemetaan Kabupaten/Kota... 149 100 100 n l a 80 60 40 20 n l a 80 60 40 20 0 Gambar 1 (a) (b) (a) Rata-rata nla UN sekolah berdasarkan perngkat akredtas sekolah (b) Rata-rata nla standar akredtas sekolah berdasarkan perngkat akredtas sekolah Tabel 2 Rngkasan nla UN tertngg dan terendah menurut Kabupaten/Kota Mata Pelajaran BIN ING MAT FIS KIM BIO Nla 74.56 71.92 77.90 77.51 82.33 72.80 Terendah Kab/ Kab Kab Kota Kota Canjur Karawang Depok Kab Bogor Tertngg BIN ING MAT FIS KIM BIO Mata Pelajaran A B C TA Nla 87.83 92.39 94.43 95.20 95.22 96.33 Kab/ Kab Kota Kota Kota Kota Kota Crebon Bogor Taskmalaya Banjar Crebon 0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 Standar Akredtas A B C Kota Taskmalaya Tabel 3 Rngkasan nla akredtas tertngg dan terendah menurut kabupaten/kota Standar A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 Nla 89.01 84.22 76.50 78.36 71.09 86.52 87.41 83.59 Terendah Kab/ Kabupaten Bogor Kota Nla 97.77 92.25 96.20 93.13 95.67 98.00 98.50 97.08 Tertngg Kab/ Kota Kota Kota Kota Kota Kota Kota Kota Banjar Taskmlaya Sukabum Depok Sukabum Bogor Cmah Karakterstk Kabupaten/Kota menurut Nla UN dan Standar Akredtas Kabupaten dan kota d Provns Jawa Barat jumlahnya 26 yang terdr dar 17 kabupaten dan 9 kota. Tabel 2 menunjukkan nla mata pelajaran Bahasa Indonesa tertngg terdapat d Kabupaten Crebon dan terendah d kabupaten Canjur. Nla mata pelajaran Bahasa Inggrs tertngg d Kota Bogor terendah d Kabupaten Karawang. Nla mata pelajaran Matematka tertngg d Kota Taskmalaya dan terendah d Kota Depok. Nla mata pelajaran Fska tertngg d Kota Banjar dan terendah d Kabupaten Bogor. Nla mata pelajaran Kma tertngg d Kota Crebon dan terendah d Kabupaten Bogor. Nla mata pelajaran Bolog tertngg d Kota Taskmalaya dan terendah d Kabupaten Bogor. Nla UN tertngg tersebar d tga daerah kota yatu Kota Bogor, Crebon dan Taskmalaya. Nla UN terendah tersebar d tga Kabupaten dan satu Kota. Tabel 3 menunjukkan nla tertngg untuk standar s terdapat d Kota banjar, standar proses d Kota Taskmalaya, standar kompetens lulusan d Kota Sukabum, standar tenaga penddkan dan kependdkan d Kota Depok, standar sarana dan prasarana serta standar pengelolaan d Kota Sukabum, standar pembayaan d Kota Bogor, standar

150 Jurnal Ilmah Sans Vol. 14. No. 2, Oktober 2014 penlaan d Kota Cmah. Nla terendah untuk kedelapan standar berada d Kabupaten Bogor. Hal n menunjukkan nla kedelapan standar akredtas nla tertngg semuanya berada d daerah Kota, dan nla terendah semuanya d Kabupaten Bogor. Pemetaan Kabupaten/Kota Berdasarkan Karakterstk Capaan Nla UN dan Standar Nasonal Penddkan Analss Bplot dlakukan antara objek yatu 26 Kabupaten/Kota dan peubah yatu 6 nla mata pelajaran dan 8 nla standar akredtas secara bersama, haslnya sepert dalam Gambar 2. Keragaman antar peubah mata pelajaran hampr sama kecual Bahasa Inggrs yang lebh kecl dbandngkan dengan mata pelajaran yang lannya dmana panjang vektornya lebh pendek. Untuk peubah standar akredtas keragamannya juga hampr sama kecual standar s yang keragamannya lebh kecl dan standar sarana dan prasarana keragamannya lebh besar. Korelas antar peubah terlhat antara mata pelajaran Matematka, Fska dan Kma terdapat korelas yang tngg, mata pelajaran bahasa Indonesa, bahasa Inggrs, dan Bolog juga memlk korelas yang tngg. Sedangkan untuk peubah standar akredtas yang memlk korelas yang tngg adalah antara standar proses, standar kompetens lulusan, standar tenaga penddkan dan kependdkan, dan standar penlaan. Objek dapat dkelompokkan dalam 7 kelompok dengan menggunakan gars kontur luar dsajkan dalam Tabel 4. Kelompok pertama kabupaten Kunngan, Sumedang dan Indramayu berada d rata-rata nla UN dan akredtas. Kelompok kedua cenderung rendah dalam nla UN dan akredtas yatu Kabupaten Sukabum, Canjur, Bandung, Garut, Taskmalaya, Subang, Purwakarta, Bekas, Bandung barat dan Kota Bekas. Kelompok ketga yatu Kabupaten Karawang dan Kota Depok rendah dalam nla UN. Kota Bogor, Sukabum, Bandung dan Cmah termasuk kelompok empat tngg pada nla akredtas. Kelompok lma yatu Kota Crebon, Taskmalaya dan Banjar tngg dalam nla UN. Kelompok enam cenderung tngg pada nla UN eksak yatu Kabupaten Cams, Crebon dan Majalengka. Kelompok tujuh yatu Kabupaten Bogor rendah pada nla UN dan akredtas sekolah. III VII II I IV V VI Gambar 2 Bplot antara Kabupaten/Kota dengan nla UN dan Akredtas

Mong: Pemetaan Kabupaten/Kota... 151 Tabel 4 Pengelompokan kabupaten hasl analss bplot Kelompok Kabupaten / Kota Karakterstk Kelompok 1 Kab Kunngan, Kab Sumedang, Kab Indramayu Rata-rata pada UN dan Akredtas Kelompok 2 Kab Sukabum, Kab Canjur, Kab Bandung, Kab Garut, Kab Taskmalaya, Kab Subang, Kab Purwakarta, Kab Bekas, Kab Bandung Cenderung rendah pada UN dan Akredtas barat, Kota Bekas, Kelompok 3 Kab Karawang, Kota Depok Rendah pada UN Kelompok 4 Kota Bogor, Kota Sukabum, Kota Bandung, Kota Cmah Tngg pada Akredtas Kelompok 5 Kota Crebon, Kota Taskmalaya, Kota Tngg pada UN Banjar Kelompok 6 Kab Cams, Kab Crebon, Kab Majalengka Cenderung tngg pada UN eksak Kelompok 7 Kab Bogor Rendah pada UN dan Akredtas PENUTUP Kesmpulan Poss relatf kabupaten/kota d Jawa Barat dapat dkelompokkan dalam tujuh kelompok, kelompok pertama berada d rata-rata nla UN dan akredtas, kelompok kedua cenderung rendah pada UN dan akredtas, kelompok ketga rendah pada nla UN, kelompok empat tngg pada nla akredtas, kelompok lma tngg pada nla UN, kelompok enam cenderung tngg pada nla UN eksak, dan kelompok ketujuh rendah pada nla UN dan akredtas. Saran Peneltan n hanya terbatas pada SMA Neger program IPA sehngga perlu dlakukan kajan untuk sekolah-sekolah swasta dan program lmu pengetahuan sosal dan bahasa. DAFTAR PUSTAKA Ahmad S. 2010. Akredtas Sekolah Muara Penngkatan Mutu Penddkan. http://www.unvpgrpalembang.ac.d: 2095/peneltan/akredtassekolahmu arapenngkatanmutu-2.pdf (dunduh 23 Januar 2014). BPS. 2012. Indkator kesejahteraan rakyat provns Jawa barat 2011. Bandung: Badan Pusat Statstk Provns Jawa Barat. Depdknas. 2006. Klas Balk Penddkan Nasonal 2006, Jakarta: Pusat Informas dan Humas Depdknas. Depdknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Jakarta: Pusat Bahasa Depdknas. Depdknas. 2010. Peraturan Menter Penddkan Nasonal No. 45 tentang krtera kelulusan peserta ddk SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun pelajaran 2010/2011. DPR RI. 2003. Undang-undang No. 20 tentang sstem penddkan nasonal. http://www.dpr.go.d/d/undangundang/2003/20/uu /Sstem- Penddkan-Nasonal (dunduh 26 Me 2014) Jollffe IT. 2002. Prncpal Component Analyss 2 nd edton. New York: Sprnger-Verlag. Saefuddn A. 2010. Perckan Pemkran: Kepemmpnan dan Penddkan. Bogor: IPB Pr. Sujta. 2009. Analss Bplot untuk Memetakan Mutu Sekolah yang Sesua dengan Nla Ujan Nasonal [tess]. Bogor: Matematka terapan. FMIPA IPB.