PENGANTAR MONTE CARLO

dokumen-dokumen yang mirip
Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

PENERAPAN METODE INTEGRASI MONTE CARLO PADA LEMBARKERJA EXCEL. Implementattion of Monte-Carlo Integration Method in Excel Worksheet

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

BAB IV SIMULASI MONTE CARLO

KATA PENGANTAR. FisikaKomputasi i -FST Undana

PROJEK 2 PENCARIAN ENERGI TERIKAT SISTEM DI BAWAH PENGARUH POTENSIAL SUMUR BERHINGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

BAB I PENDAHULUAN. keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara

Kata-kata kunci: metode Persegipanjang,integrasi numerik, penyelesaian persoalan fisis

SIMULASI Kendalan (Reliability Simulation)*

Konsep Dasar Perhitungan Numerik

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia.

CNH2B4 / KOMPUTASI NUMERIK

METODA RATA-RATA BATCH PADA SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1

Perhitungan Integral Lipat menggunakan Metode Monte Carlo

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kalkulus memiliki aturan aturan penyelesaian fungsi integral untuk

LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 12-6)

METODE ELEMEN BATAS UNTUK MASALAH TRANSPORT

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

MODIFIKASI APROKSIMASI TAYLOR DAN PENERAPANNYA

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani

Solusi Penyelesaian Persamaan Laplace dengan Menggunakan Metode Random Walk Gapar 1), Yudha Arman 1), Apriansyah 2)

Teknik Simulasi Untuk Memprediksi Keandalan Lendutan Balok Statis Tertentu

Persamaan Diferensial: Pengertian, Asal Mula dan Penyelesaian

PERBANDINGAN SOLUSI NUMERIK INTEGRAL LIPAT DUA PADA FUNGSI FUZZY DENGAN METODE ROMBERG DAN SIMULASI MONTE CARLO

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

PEMANFAATAN SOFTWARE MATLAB DALAM PEMBELAJARAN METODE NUMERIK POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia.

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

BAB 2 LANDASAN TEORI

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

4. Buku teks: Introduction to solid state physics, Charles Kittel, John Willey & Sons, Inc.

BAB 2 Landasan Teori

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

PROGRAM PERHITUNGAN PENGARUH REAKTIVITAS FEEDBACK TERHADAP DINAMIKA REAKTOR MENGGUNAKAN METODA MONTE CARLO. Dra. Dwi Purwanti, MS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Tata Guna/Tutupan Lahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Bab VI Perbandingan Model Simulasi menggunakan Metode Monte Carlo dan Metode Functional Statistics Algorithm (FSA)

Pengembangan Model Simulasi, oleh Hotniar Siringoringo 1

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

PRAKTIKUM 13 PENYELESAIAN PERSAMAAN ALJABAR

2-RP. C. Deskripsi CP secara umum KKNI Level 6

Modul Praktikum Analisis Numerik

Laporan Praktikum 12 Analisis Numerik

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib. : Aip Saripudin, M.T.

KOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU DALAM KEADAAN MANTAP (STEADY STATE) PADA LOGAM DALAM BERBAGAI DIMENSI

METODE FINITEDIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS

PENAKSIR MAKSIMUM LIKELIHOOD DENGAN METODE ITERASI NEWTON - RAPHSON

BAB II LANDASAN TEORI

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

PERHITUNGAN HARGA OPSI TIPE ARITMATIK CALL ASIA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Hasil Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

Fisika Umum (MA 301)

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE MONTE CARLO. Presented by Muchammad Chusnan Aprianto Dr.KHEZ Muttaqien Istitute of Technology

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL)

PENYELESAIAN INTEGRAL DIMENSI-n DENGAN MENGGUNAKAN TEOREMA FUBINI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

CARA LAIN PEMBUKTIAN TEOEMA ARZELA-ASCOLI DAN HUBUNGANNYA DENGAN EKSISTENSI PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (SUATU KAJIAN TEORITIS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Deskripsi Statistik Sistem Partikel

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

FUNGSI-FUNGSI INVERS

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

A-8 LUAS DAERAH DI R2 DENGAN MEMANFAATKAN GARIS SINGGUNG KURVA

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS PERBANDINGAN METODE MONTE CARLO, QUASI MONTE CARLO DAN REDUKSI RAGAM DALAM BLACK SCHOLES OPTION PRICING MODEL

Course Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear.

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SIMULASI (KB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

FUNGSI DELTA DIRAC. Marwan Wirianto 1) dan Wono Setya Budhi 2)

Catatan Kuliah Analisis Numerik Pertemuan 1 : 10 Februari 2015 Sri Istiyarti Uswatun Chasanah G Oleh : Dr.Ir.Sri Nurdiati, M.

Transkripsi:

6 PEGATAR MOTE CARLO Pada bab ini dibahas pengantar ke pemahaman tentang metode Monte Carlo, yang sangat berperan dalam bidang fisika lanjut, terutama diimplementasikan pada sistem-sistem dengan sejumlah besar derajat kebebasan, dan cocok dipakai dalam pembicaraan mengenai kasus-kasus mekanika kuantum dan mekanika statistik. Materi disini, hanya menyinggung konsep dan strategi dasar dari metode Monte Carlo, sebagai gambaran awal komputasi numerik untuk tinjauan sistem skala mikroskopik. A. SASARA UMUM Sasaran umum dari perkuliahan ini adalah memberikan pemahaman mendasar kepada mahasiswa sebuah konsep komputasi numerik dari metode Monte Carlo, di dalam menyelesaikan kasus-kasus sistem banyak derajat kebebasan. B. SASARA KHUSUS Setelah perkulia han selesai dilaksanakan, mahasiswa diharapkan mampu:. Menjelaskan strategi dan konsep dasar dari metode Monte Carlo. Menjelaskan sistem skala mikroskopik dan pendekatan komputasi numerik 3. Menjelaskan kedudukan bilangan acak (random) dan cara membangkitkannya dalam metode Monte Carlo. 4. Mengimplementasikan metode Monte Carlo dalam program terkait kasus-kasus sederhana integral lipat yang ditangani. C. URAIA MATERI 6. Sistem Banyak Derajat kebebasan Sistem dengan sejumlah besar derajat kebebasan seringkali menarik perhatian di fisika. Gambaran sistem seperti ini seringkali melibatkan ( atau bisa direduksi menjadi ) evaluasi terhadap integral dimensi tinggi. Sebagai contoh, fungsi partisi klasik untuk sejumlah A atom-atom gas, pada temperatur /â yang berinteraksi melalui potensial v adalah sebanding dengan integral 3A dimensi 0

Z = d 3 r d 3 r e β i < jv( rij)... A (6.) Dalam bidang fisika, integral lipat dua dan lipat tiga atau bahkan integral untuk dimensi yang lebih tinggi lagi sering dijumpai. Proses perhitungan integral semacam ini akan memakan waktu yang sangat lama jika dikerjakan untuk h yang kecil sedangkan batas integrasi yang harus dihitung cukup besar. Sebagai contoh, untuk memahami bentuk penyelesaian integral pada persamaan (6.), berarti harus ditinjau bahwa integral meliputi tiap koordinat untuk mengambil 0 nilai berbeda, sehingga integrand harus mengevaluasi sebanyak 0 3A titik. Misal sederhananya nilai A=0 dan sebuah komputer yang super cepat mampu melakukan 0 7 evaluasi perdetik, maka proses ini akan memakan waktu 0 53 detik, lebih dari 0 34 kali umur alam semesta! Untuk mengatasi hal ini metode Monte Carlo dapat dipakai untuk mempercepat hitungan. ama Monte Carlo diambil dari meja kasino di Monaco yang menggambarkan adanya sifat aca k (random) atau kebolehjadian dari perhitungan ini. Ide dasarnya adalah tidak mengevaluasi integrand pada tiap titik pada sejumlah besar titik-titik integrasi, tetapi hanya mengambil beberapa titik acak pada sumbu absis, sebagai pengganti dari titik integrasi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Metode seperti ini sangat cocok untuk meramalkan hasil in tegrasi berdimensi tinggi dan dengan batas integrasi yang luas karena hasil integrasinya dapat diwakili oleh beberapa titik sampel yang jumlahnya dapat dipilih sesuai kebutuhan. 6. Strategi Dasar Metode Monte Carlo Meskipun kekuatan metode Monte Carlo adalah mengevaluasi integral multi dimensi, tetapi metode ini bisa memberikan ilustrasi ide dasar pada situasi dimensi dengan sangat mudah. Tinjau suatu bentuk integral sebagai berikut: b I = f ( x) dx (6.) a untuk fungsi sebarang f. Salah satu alternatif penyelesaiannya adalah rata-rata f pada interval [a,b], dengan formula I = ( b a) f ( xi) (6.3) 03

dimana x i terdistibusi mera ta antara x=a dan x=b, dan dalam hal ini ada buah x i yang diambil secara acak sebagai sampel dalam perhitungan integrasi tersebut. Jika diambil interval [0,] formula (6.3) memberikan hasil I f ( xi) (6.4) Untuk memperkirakan ketidakpastian berkaitan dengan formula integrasi ini, bisa ditinjau f f x ) sebagai variabel acak dan memenuhi teorema batas pusat i ( i untuk yang besar. Dari hukum statistik, kita dapatkan bahwa dimana σ i σ f = fi fi (6.5) i= i= σi adalah variansi dalam f. yaitu: Persamaan (6.5) memberikan dua aspek penting pada integrasi Monte Carlo,. Ketidakpastian pada estimasi integral, σ i, berkurang sebagai -/. Semakin banyak titik yang digunakan, akurasi akan semakin baik, meskipun kesalahan akan berkurang sangat lambat.. Presisi akan semakin baik, jika σ f semakin kecil. Artinya f sehalus mungkin. Kelemahannya adalah ketika f adalah konstant yang dalam hal ini hanya bisa dievaluasi pada titik saja. Contoh 6. Buatlah program sederhana integrasi fungsi trigonometri f(x)=sin(x) pada batas x=ð/ sampai x= ð, dengan jumlah titik sampel =00 buah, dan eveluasi deklarasinya solusi Dalam bentuk program berdasarkan persamaan (6.3) DEF FF(x)=sin(*x) =00 04

Integral=0 a=3,46/; b=3,46; FOR i= TO x=a+ RD*(b-a) Integral=Integral+FF(x) EXT i Hasil Integral=Integral*(b-a)/ ED a adalah batas bawah integrasi dan b adalah batas atasnya. x=a+ RD*(b-a) pada baris ke 7 menyatakan bahwa nilai x terdistribusi merata pada selang [a,b]. RD adalah deklarasi untuk membangkitkan fungsi Random yang biasanya disediakan sebagai library pada bahasa pemrograman. Contoh 6. Evaluasi dengan program, untuk menghitung integral fungsi dx π = = 0, 78540 + x 4 0 dengan input nilai, dan estimasikan presisinya. Solusi Program dalam BASIC 0 DEF FF(x)=/(+X^) 0 IPUT masukkan nilai ; % 30 JumF=0; JumF=0 40 For I%= TO % 50 x=rd: Fx=FF(x) 60 JumF=JumF+Fx: JumF=JumF+Fx^ 70 ext I% 80 Frerata=JumF/% 90 Sigma=SQR((JumF/%-Frerata^)/%) 00 Print Using integral=#.#### +- #.#### ; Frerata, Sigma Running program untuk variasi nilai diberikan pada tabel berikut ini: I σ i 0 0 50 00 00 500 000 000 0,849 0,73535 0,79606 0,7953 0,78677 0,784 0,78809 0,78790 0,04638 0,0339 0,059 0,063 0,008 0,0079 0,00508 0,00363 05

5000 0,78963 0,007 Hasil komputasi sama dengan nilai eksak dengan kecilnya standar deviasi ( biasanya kurang dari satu) dan integrasi menjadi lebih presisi dengan bertambahnya. Jika Monte Carlo diimplementasikan untuk menyelesaikan integral dua dimensi seperti pada persamaan berikut b d I = f ( x, y) dxdy (6.6) a c akan memberikan formula penyelesaian: I = ( b a)( d c) f ( xi, yi) (6.7) dimana xi terdistribusi merata antara x=a dan x=b, dan yi terdistribusi merata antara y=c dan y=d. Dalam hal ini ada buah xi dan yi yang diambil secara acak sebagai sampel dalam perhitungan integral. Contoh 6.3 Buatlah program sederhana untuk mengevaluasi fungsi integral lipat dua berikut: 7 0 x= 5 y= ( xy ) dydx dengan jumlah titik sampel =00. solusi Dalam bentuk program berdasarkan persamaan (6.7), proses ini dapat digambarkan sebagai berikut DEF FF(x,y)= -*x*y =00 Integral=0 a=5; b=7; c=; d=0; FOR i= TO x=a+ RD*(b-a); 06

y=c+rd*(d-c); Integral=Integral+FF(x,y); EXT i Hasil_Integral=Integral*(b-a)*(d-c)/ PRIT Hasil_Integral; ED D. SOAL-SOAL (6.) Hitunglah integral fungsi 3 x dx 3 dengan =5,0,40 dan 00 serta cek dengan nilai analitiknya. (6.) Buatlah program sederhana untuk mengevaluasi fungsi integral lipat dua berikut: 4 5 x= y= ( x y) dydx dengan jumlah titik sampel =00. (6.3) Sempurnakan program pada contoh (6.) dan running untuk memperoleh hasil komputasinya. Sertakan analisa presisinya. (6.4) Jelaskan bagaimana Bilangan random dibangkitkan! (6.5) Hitunglah integral lipat tiga berikut dengan Monte Carlo 4 x= 0 y= z= (6xyz) dydxdz dengan =0, 0 dan 40. cek dengan nilai analitiknya. E. DAFTAR PUSTAKA Koonin, S.E., Computational Physics, Addison-Wesley Inc, 986 Potter, David., Computational Physics, John Willey & Sons, 988 Payne, James A., Introduction to Simulation, Programming Technique and Methods of Analysis, McGraw-Hill International Editions, 988. 07