II. BUMI DAN KOORDINAT adl suatu bulatan yg berbentuk ellips berarti suatu permukaan dlm ruang 3 dimensi tiap titik di perm bumi dpt dinyatakan dlm sistim koordinat 3 dimensi pula(x,y,z) dimana (X,Y) adl ke arah horizontal dan (Z) arah vertikal/tinggi dr MSL caralainadl(l,b,h)dimanah=tinggi panjangmeridianbumi±10jtm 1 1
1. BUMI SEBAGAI BOLA sehingga segitiga pd muka bumi adl segitiga bola yang mana sisi sisinya berupa grs lengkung tidak grs lurus seperti yang biasa kita kenal pada ilmu ukur sudut 2 2
sehingga segitiga pd muka bumi adl segitiga bola yang mana sisi sisinya berupa grs lengkung, tidak grs lurus seperti yang biasa kita kenal pada ilmu ukur sudut 3 3
Ketentuan segitiga bola tsb dipakai pada geodesi tinggi atau pengukuran yg menghendaki ketelitian tinggi Untuk maksud praktis (IUT/Geodesi Rendah) diberlakukan mtode pngukuran pd bidang datar dg asumsi untuk jarak tidak melebihi 55 km pengukuran permukaan bumi terdapat: 1. Kesalahan pengukuran jarak 0,3 m& 2. Kesalahan pengukuran sudut 1" pada segitiga bola. Yg dpt diabaikan, sgt kecil dbanding jarak ukur 4 4
Pengukuraan tanah datar berguna scr luas, dpt memenuhi berbagai keperluan praktis, seperti: 1. Engineering 2. Geografi 3. Geologi 4. Irigasi& Pertanian 5. Kehutanan 6. Teknik Lingkungan 7. Planologi 8. Tambang dan sebagainya 5 5
Keadaan relief muka bumi dpt di klasifikasikan atas: 1.Datar,hampirtdkadabedatinggi 2. Berbukit, terdapat beda tinggi 3. Bergunung, beda tinggi besar 6 6
2. BENTUK DAN UKURAN BUMI 1. Untuk memetakan daerah >5500 km persegi maka dipakai bidang referensi hitungan Indonesia Datum 1981 yaitu bumi berbentuk ellips dg: a.(setengah sumbu panjangnya)= 6.377.397 mdan b.(setengah sumbu pendeknya)=6.356.078 m 2. Untuk daerah yang lebih kecil, ukuran panjang terbesar tidak lebih dari 55 km, maka referensi hitungan adalah sebuah bidang datar. 7 7
Bumi di bagi atas garis bujur dan lintang Garis bujur 0 (nol) melalui kota Greenwitch London Inggeris Lintang 0 (nol) melalui kota Bonjol Indonesia disebut juga dengan Khatulistiwa Dari bujur nol ke arah Timur dibagi atas 180 derjat Bujur Timurdan ke arah barat dibagi pula atas 180 derjat Bujur Barat Dari lintang nol ke utara dibagi atas 90 derjat LU dan ke selatan dibagi pula 90 derjat LS 8 8
U N P B T S 9 9
3. SISTIM KOORDINAT Suatu titik di permukaan bumi tidak berarti kalau tidak memiliki koordinat karena tidak diketahui posisinya. Untuk menentukan posisi suatu titik dan koordinat titik-titik di atas perm bumi serta hubungan antara satu titik dg titik lainnya diperlukan satu kesatuan sistim koordinat. Untuk itu perlu koordinat/sistim Koord 10 10
Bila letak pada suatu grs lurus Bila terletak pd suatu grs lurus dg nol sbg datum Maka koordinat A=(60) satuan koordinat B=(-40) satuan dan koordinat C=(90) satuan. 11 11
Titiktidakletakpdsuatugrslurus Hampir seluruh pengukuran dlm IUT menggunakan sistim koordinat tegak lurus bidang datar (koord kartesis) dg bidang referensi dianggap datar, terutama untuk daerah yg relatif sempit. Pada sistim koordinat kartesis ini sb Y digunakan sbg orientasi peta arah Utara- Selatan dan sb X sebagai arah Timur - Barat nya. 12 12
13 13
Maka koordinat ka A=(9 ; 4), B=(5 ;- 3), C=(-8 ;-6) dan D=(-4 ; 8). Maka untuk menghitung jarak antara dua titik berlaku rumuspythagoras jarak BA=dAB AB= (X = (Xa-Xb)²+(Y )²+(Ya-Yb)² Tapi rumus ini tidak Logaritmis maka rumus ini jarang digunakan dan digunakan rumus lain yang Logaritmis 14 14
Referensi titikp dan grs lurus PQ: d1 d2 P d3 d4 15 15
A(d₁, ₁), B(d2, 2) dan D(d₄, ₄) Jika A(d1, 1 ) dan B(d2, 2) Jarak AB = dab, Maka dab²=d1²+d2²-2d1d2cos( 1-2) dab= d1²+d2²-2d1d2cos( 1-2) 16 16
Perbedaan kuadran antara ilmu ukur sudut dan ilmu ukur tanah 17 17
Ilmu Ukur Tanah Ilmu Ukur SUdut Sin = x/l = x Sin β = y/l = y Cos = y/l = y Cos β= x/l = x Tg = x/y Tg β = y/x Ilmu Ukur Tanah Ilmu Ukur Sudut Kuadran I II III IV Kuadran I II III IV Absis x + + - - Absis x + - - + Ordinat y + - - + Ordinat y + + - - Sin x + + - - Sin β y + + - - os y + - - + Cos β x + - - + Tg x/y + - + - Tg β y/x + - + - 18 18
PENENTUAN SUATU JURUSAN ANTARA 2 TITIK 19 19
Arah jurusan A-B dinyatakan dengan sudut yg dimulai dari arah ke Utara, berputar searah putaran jam dan diakhiri pada jurusan yang bersangkutan (A-B). Maka arah jurusan A-B = dan arah jurusan B-A =, Menentukanjarak A-B Dengan memproyeksikan titik-titik A dan B terhadap sb X pd gambar diatas, didapat Tg = (AB /BB ) = (Xb-Xa)/(Yb-Ya)...F1 Tg = (AB /BB ) = (Xb-Xa)/(Yb-Ya) 20 20
Sin = (Xb-Xa)/d dan Sin = (Xb-Xa)/d dan Cos =(Yb-Ya)/ d Cos =(Yb-Ya)/ d....f2 d = (Xb-Xa)/Sin = (Yb-Ya)/ Cos d = (Xb-Xa)/Sin = (Yb-Ya)/ Cos..F3 Xb = Yb = b =Xa + b = Ya + Xb=Xa+d.Sin Yb= Ya+ d. Cos a +d.sin a + d. Cos.F4 F1 = menentukan besarnya sudut jurusan F3= menentukan jarak dua titik (pjg sisi AB) F3 = menentukan koordinat titik-tittk 21 21
d = (Xb-Xa)/Sin dan F5 d =(Yb-Ya)/ Cos Soal: Diketahui dap= 500 m dan sudut ap=30 Cari koordinat P(x,y) jika A(10,20) 22 22
Soal 1.Diketahui A(871,44; -1629,81) dan B(-1.546,72; 1.280,36), tentukan;?dan d? 2.Diketahui : P(5; 10) dan Q(20; 30) tentukanlah ; pq pq? dan dpq pq? 23 23