Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

PENELITIAN DOSEN PEMULA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

OVERVIEW 1/40

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-15

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

IMPLEMENTASI SINGLE INDEX MODEL (SIM) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA BURSA EFEK INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL

CAPITAL ASSET PRICING MODEL

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

OPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z. Werner R. Murhadi Universitas Surabaya,

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 2, Oktober 2007 : ABSTRACT PENDAHULUAN. Oleh : Sutarti

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

KINERJA PORTOFOLIO SYARIAH DAN PORTOFOLIO NON SYARIAH DI INDONESIA

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL)

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Fauzi Adi Kurniawan Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Anik Khuswatun Kasanah Dosen Pembimbing: Dra. Farida Agustini Widjajati, MS NIP

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Analss Model Indeks Tunggal Portofolo Saham d Bursa Efek Indonesa (BEI) Perode 009-011 Mrah (mrah_vezmle@ymal.com) Trsnad Wjaya (trsnad@mdp.ac.d) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Peneltan n bertujuan utuk menganalss pembentukan portofolo optmal pada saham-saham yang ada d Bursa Efek Indonesa selama perode tahun 009-011. Sampel dalam peneltan n menggunakan saham yang aktf berdasarkan frekuens transaks perdagangan dan pembagan dvden secara berturut-turut yang dlakukan perusahaan selama perode tahun 009-011 dengan menggunakan metode model ndeks tunggal. Hasl peneltan menunjukkan terdapat 5 saham yang menjad kanddat portofolo dar 17 saham yang dtelt yatu, TLKM (Telekomunkas Indonesa Tbk) yang mempunya nla ERB tertngg sebesar 1,87%, ADRO (Adaro Energy Tbk) dengan nla ERB sebesar 1,0%, BBCA (Bank Central Asa Tbk) dengan nla ERB sebesar 1,08%, PGAS (Perusahaan Gas egara Tbk) dengan nla ERB sebesar 1,04%, dan yang terakhr UTR (Unted Tracktors Tbk) dengan nla ERB sebesar 0,78%. Dar hasl uj hpotess yang dajukan dapat dsmpulkan bahwa nampak antara rsko saham yang masuk kanddat portofolo dengan rsko saham yang tdak masuk kanddat portofolo tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan, maka nvestor seharusnya memlh saham yang mempunya tngkat rsko rendah yatu saham-saham yang termasuk dalam kanddat portofolo. Kata kunc: Portofolo saham, model ndeks tunggal, kanddat portofolo. Abstract : Ths study ams weeks to analyze the formaton of optmal portfolos n stocks that exst n Indonesa Stock Exchange durng the perod 009-011. The sample used n ths study based on the frequency of actve stock tradng and dvdends respectvely of the company durng the perod 009-011 usng the model of a sngle ndex. The results showed there are 5 stocks that a canddate portfolo of 17 stocks studed, namely, TLKM (Telecommuncatons Indonesa Tbk) havng the hghest value of 1.87% ERB, ADRO (Adaro Energy Tbk) wth a value of 1.0% ERB, BBCA (Bank Central Asa Tbk) wth a value of 1.08% ERB, PGAS (State Gas Company Lmted) wth the ERB value of 1.04%, and the last UTR (Unted Tracktors Tbk) ERB value of 0.78%. From the results of testng the hypothess can be concluded that the apparent rsk of stocks ncluded n canddate portfolos wth rsk stock portfolo canddates who do not belong there s no sgnfcant dfference, then nvestors should pck stocks that have a low level of rsk that stocks that are ncluded n the canddate's portfolo. Keywords: Portfolo of stocks, sngle ndex models, canddate portfolos. 1. PEDAHULUA Pasar modal memberkan peran besar bag perekonoman suatu negara, yang mempertemukan dua kepentngan, yatu phak yang memlk kelebhan dana dan phak yang memerlukan dana. Seorang nvestor mengnvestaskan dananya d pasar modal dalam berbaga macam bentuk sepert saham, oblgas, reksadana, emas, propert, atau bahkan memula bsns sendr. Investor harus mempertmbangkan dua hal sebelum mengambl keputusan nvestas, yatu pengembalan yang dharapkan (expected return) dan rsko (rsk) yang terkandung dar alternatf nvestas yang dlakukan. Pengembalan dan rsko memlk hubungan yang sangat erat d mana semakn besar tngkat pengembalan yang dharapkan maka semakn besar pula tngkat rsko yang dhadap, jad antara pengembalan dan rsko tdak dapat dpsahkan. Strateg yang dapat dlakukan Hal - 1

nvestor untuk menghadap konds nvestas yang penuh rsko adalah dengan menggunakan analss portofolo. Untuk membentuk portofolo dapat dlakukan dengan menggunakan berbaga cara salah satunya adalah dengan menggunakan Model Indeks Tunggal (Sngle Index Model). Model ndeks tunggal dkembangkan oleh Wllam Sharpe pada tahun 1963, ddasarkan pada pengamatan bahwa harga dar suatu sekurtas berfluktuas searah dengan ndeks pasar dan mempunya reaks yang sama terhadap suatu faktor atau ndeks harga saham gabungan (IHSG).. Berdasarkan uraan latar belakang d atas, maka judul peneltan n Analss Model Indeks Tunggal Portofolo Saham d Bursa Efek Indonesa (BEI) Perode 009-011.. LADASA TEORI.1 Pengertan Investas Investas merupakan penundaan konsums sekarang untuk dmasukkan ke aktva produktf selama perode waktu yang tertentu (Jogyanto, 010, h.5). Menurut Wlam F.S. dalam Kasmr (003, h.4), nvestas adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar d masa yang akan datang.. Proses Investas Proses nvestas menunjukkan bagamana pemodal seharusnya melakukan nvestas dalam sekurtas yatu menyangkut sekurtas yang akan dplh, seberapa banyak nvestas tersebut, dan kapan nvestas tersebut akan dlakukan (Husnan, 009, h.48). Oleh karena tu, untuk mengambl keputusan tersebut maka dperlukan langkah-langkah sebaga berkut: menentukan tujuan nvestas, melakukan analss, membentuk portofolo, mengevaluas knerja portofolo, merevs knerja portofolo..3 Return dan Rsko Investas Halm (005, h.34), menjelaskan pengembalan (return) merupakan mbalan yang dperoleh dar nvestas. Pengembalan n dbedakan menjad dua, pertama pengembalan yang telah terjad (actual return) atau dsebut juga dengan return realsas yang dhtung berdasarkan data hstors, return n pentng karena dgunakan sebaga salah satu pengukur knerja suatu perusahaan, dan kedua pengembalan yang dharapkan (expected return) merupakan return yang dharapkan dperoleh nvestor d masa depan. Rsko merupakan besarnya penympangan antara tngkat pengembalan yang dharapkan (expected return) dengan tngkat pengembalan aktual (actual return). Semakn besar penympangannya berart semakn besar tngkat rskonya (Halm, 005, h.4)..4 Teor Portofolo Harry M. Markowtz mengembangkan suatu teor pada dekade 1950-an yang dsebut dengan Teor Portofolo Markowtz. Teor Markowtz menggunakan beberapa pengukuran statstk dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolo, d antaranya expected return, standar devas bak sekurtas maupun portofolo, dan korelas antara return. Teor Portofolo Markowtz ddasarkan atas pendekatan mean (rata-rata) dan varance (varan), dmana mean merupakan pengukuran tngkat return dan varan merupakan pengukuran tngkat rsko (M.Sukarno, 007, h.9 )..5 Model Indeks Tunggal dalam Pembentukan Portofolo Metode ndeks tunggal menjelaskan hubungan antara return dar setap sekurtas ndvdual dengan return pasar. M. Sukarno (007, h.30), metode ndeks tunggal dapat dgunakan dalam penetuan portofolo optmal dengan cara membandngkan excess return to beta (ERB) dengan cut-of-rate (C ). Excess return to beta (ERB) merupakan Hal -

kelebhan return saham atas return aset bebas rsko (rsk free rate) yang dsebut dengan return premum per unt rsko yang dukur dengan beta. Cut-of-rate (C ) merupakan hasl bag varan pasar dan return premum terhadap varance error saham dengan varan pasar pada senstvtas saham ndvdual terhadap varance error saham. 3 METODE PEELITIA 3.1 Defns Operasonal dan Pengukuran Varabel Instrumen nvestas yang dtelt dalam peneltan n adalah saham, IHSG, dan suku bunga SBI selama perode tahun 009-011. 1. Data Harga Saham Data harga saham yang akan dtelt adalah harga saham penutupan (closng prce) pada setap akhr bulan selama perode tahun 009-011. la return dan rsko saham dambl dar perubahan harga saham bulanan, bak secara ndvdual maupun portofolo.. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Data IHSG dambl dar penutupan bulanan ndeks selama perode tahun 009-011. Data IHSG mewakl data pasar, dperlukan untuk menghtung tngkat return (R m ) dan rsko pasar. 3. Data Suku Bunga Indonesa (SBI) Data tngkat suku bunga SBI-I bulan dperoleh dar laporan bulanan BI selama perode tahun 009-011. Data SBI n dgunakan sebaga proxy return aktva bebas rsko (rsk free rate of return). Dplhnya SBI-I bulan ddasarkan pada pertmbangan bahwa return dan rsko saham juga dhtung secara bulanan. 3. Teknk Analss Data 1. Menghtung Return dan Rsko Saham a. Return saham dapat dhtung dengan rumus : Return = P t P t 1 P t 1 P t = harga saham perode t P t 1 = harga saham perode sebelumnya b. Return ekspektas saham dapat dhtung dengan rumus : E(R ) = R j R j = return saham perode E(R ) = tngkat keuntungan yang dharapkan dar nvestas = jumlah perode c. Rsko saham dapat dhtung dengan rumus : [( R E( R j )] = = Varan. Menghtung Return dan Rsko Pasar a. Return saham IHSG dapat dhtung dengan rumus : R m,t = IHSG t IHSG t 1 IHSG t 1 R m,t = return pasar perode t IHSG t = IHSG perode t IHSG t 1 = IHSG perode sebelumnya b. Return ekspektas pasar dapat dhtung dengan rumus : E(R M ) = t 1 R m, t E(R M ) = return ekspektas pasar Hal - 3

c. Rsko pasar dapat dhtung dengan rumus : M t 1 [( Rm, t E( RM )] M = Varan pasar 3. Menghtung Beta dan Alpha Sekurtas Beta sekurtas dapat dhtung dengan rumus : = M M = n t 1 ( R E( R )).( R n t 1 ( E( R M M ) R E( R Alpha sekurtas dapat dhtung dengan rumus : E(R ) = +. E(R M ) 4. Menghtung Kesalahan Resdu dan Varan dar Kesalahan Resdu a. Kesalahan resdu dapat dhtung dengan rumus : R = +. R M + e e = kesalahan resdu b. Varan dar kesalahan resdu dapat dhtung dengan rumus : =. M + e e = Varan dar kesalahan resdu e = t 1 [( e E( e )] M ) M )) 4. Menentukan portofolo optmal a. Menghtung excess return to beta ERB = E R R BR ERB R BR 0 = Excess return to beta sekurtas ke = Return aktva bebas rsko b. Htung la A dan B untuk masngmasng sekurtas ke- sebaga berkut: A = [E(R ) R BR ]. β e B = β e otas: e = Atau Varan dapat dar juga kesalahan durakan resdu sebaga berkut : sekurtas ke- yang juga merupakan rsko unk atau rsko tdak sstematk. c. Htung nla C C = M 1+ M A j B j otas: M = Varan dar return ndeks pasar Dengan mensubsttuskan nla A j dan B j maka rumus C menjad: C = M 1+ M [E(R ) R BR ]. β ej β e 4. HASIL DA PEMBAHASA 4.1 Gambaran Umum Objek Peneltan Pengamblan sampel dalam peneltan n, dlakukan secara purposve samplng dengan krtera tertentu, peneltan n menggunakan krtera aktf berdasarkan frekuens transaks dengan pertmbangan bahwa saham tersebut dmnat banyak Hal - 4

nvestor dan emten yang membag dvden secara rutn selama perode tahun 009-011. Tabel 4.1 berkut n menunjukkan daftar frekuens perdagangan emten dan daftar dvden anggota sampel dalam peneltan n. Tabel 4.1 Frekuens Perdagangan Emten Anggota Sampel Kode Frekuens 009 010 011 BUMI.198.359 1.07.69 64.88 ATM 595.009 378.484 88.943 USP 443.897 57.431 01.084 ADRO 44.60 53.109 499.633 TIS 411.054 50.946 193.85 PGAS 410.94 398.698 488.741 IDF 37.811 363.66 335.3 BMRI 31.50 98.95 597.767 BBRI 90.77 77.907 65.398 ASII 45.961 383.130 53.054 PTBA 40.665 01.61 30.386 TLKM 37.839 43.87 347.680 BBI 19.769 184.68 89.731 ELSA 11.007 14.190 15.648 UTR 07.68 36.866 337.955 BBCA 05.084 07.15 99.49 ASRI 18.016 61.156 43.89 Sumber: Pojok Bursa STIE MDP, 01. Tabel 4. Jumlah Dvden Emten Anggota Sampel Kode Devden 009 010 011 BUMI 50.6 7.68 41.78 ATM 57.4665 5.383 70.71 USP 9 3.8 4.4318 ADRO 3.8 6.85 41.85 TIS 133 31.17 94.17 PGAS 51.74 154.4 155.11 IDF 47 93 133 BMRI 108.16017 119.7516 10.5988 BBRI 14.9 178.01 70.04 ASII 860 1300 1730 PTBA 437.8 533.4 559.83 TLKM 33.5935 88.1649 96.196 BBI 17.44 47.48 65.98 ELSA 3.7 5.66 UTR 350 490 455 BBCA 140 11.5 113.5 ASRI 0.69 1.05 4.03 Sumber: Yahoo Fnance, 01 Perhtungan model ndeks tunggal d dalam menentukan saham-saham yang menjad kanddat portofolo optmal dlakukan dengan menggunakan program Excel. Langkah-langkah perhtungannya adalah sebaga berkut: 1. Mendeskrpskan Perkembangan Harga Saham, IHSG dan SBI Grafk perubahan frekuens dar ke- 17 saham anggota sampel tersebut dapat dlhat pada gambar 4.1 d bawah n. 4.500.000 4.000.000 3.500.000 3.000.000.500.000.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 Sumber: Data dolah, 01 Gambar 4.1 Perubahan Frekuens Perdagangan Sampel Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mewakl data pasar yang dperlukan untuk menghtung tngkat return pasar (R m ) dan rsko pasar (σ m ) selama perode tahun 009-011 yang dperoleh dar laporan Bursa Efek Indonesa. Tabel 4.3 d bawah n menunjukan data IHSG dar tahun 009-011. Tabel 4.3 Perkembangan IHSG dar Tahun 009-011 Bulan Tahun 009 010 011 Januar 1.33,667.610,796 3.409,167 Februar 1.85,476.549,033 3.470,348 Maret 1.434,074.777,301 3.678,674 Aprl 1.7,766.971,5 3.819,618 Me 1.916,831.796,957 3.836,967 Jun.06,780.913,684 3.888,569 Jul.33,36 3.069,80 4.130,800 Agustus.341,537 3.081,884 3.841,731 September.467,591 3.501,96 3.549,03 Oktober.367,701 3.635,34 3.790,847 ovember.415,837 3.531,11 3.715,080 Desember.534,356 3.703,51 3.81,99 011 010 009 Hal - 5

Sumber: Laporan BEI tahun 009-011, dolah. Data suku bunga SBI-1 bulan dperoleh dar laporan bulanan BI selama perode tahun 009-011. Tabel 4.4 d bawah n menunjukkan data SBI-1 bulan tersebut: Tabel 4.4 Data SBI-1 Bulan dar Tahun 009-011 Bulan Tahun 009 010 011 Januar 8.75% 6.50% 6.50% Februar 8.5% 6.50% 6.75% Maret 7.75% 6.50% 6.75% Aprl 7.50% 6.50% 6.75% Me 7.5% 6.50% 6.75% Jun 7.00% 6.50% 6.75% Jul 6.75% 6.50% 6.75% Agustus 6.50% 6.50% 6.75% September 6.50% 6.50% 6.75% Oktober 6.50% 6.50% 6.50% ovember 6.50% 6.50% 6.00% Desember 6.50% 6.50% 6.00% Sumber: Laporan BI tahun 009-011.. Menghtung Return Realsas, Return Ekspektas, Standar Devas dan Varan dar Masng-masng Saham Indvdual, IHSG dan SBI. Return realsas, return ekspektas, standar devas dan varan dar masngmasng saham ndvdual, IHSG dan SBI dhtung dengan menggunakan program Excel. Tabel 4.5 E(R ), STDev, dan Varance Saham Indvdual Kode Saham E(R ) STDev Varance BUMI 1,047398 0,30369 0,053070 ATM 1,01775 0,117473 0,013800 USP 1,017180 0,19088 0,036415 ADRO 1,044570 0,13449 0,018071 TIS 1,019655 0,19877 0,016868 PGAS 1,019433 0,094633 0,008955 IDF 1,05188 0,10657 0,014558 BMRI 1,039879 0,114400 0,013087 BBRI 1,035488 0,105143 0,011055 ASII 1,060480 0,103308 0,01067 PTBA 1,030989 0,106798 0,011406 TLKM 1,00707 0,06717 0,004518 BBI 1,058406 0,155387 0,04145 ELSA 1,03693 0,184939 0,03403 UTR 1,055889 0,10483 0,010990 BBCA 1,0935 0,091137 0,008306 ASRI 1,074593 0,16108 0,0679 Sumber: Data dolah, 01. 3. Menghtung Alpha, Beta, dan Varance Error Masng-masng Saham Untuk menghtung alpha, beta, dan varance error masng-masng saham dlakukan menggunakan program Excel. Hasl perhtungan alpha, beta, dan varance error masng-masng saham ndvdual terlhat dalam tabel 4.7 berkut n: Tabel 4.6 Alpha, Beta, dan Varance Error Saham Kode Saha m Alpha (α ) Beta (β ) Varance (e) BUMI 0,976,40815 0,085 ATM 0,975967 1,33036 0,00685 USP 0,955964 1,971494 0,019741 ADRO 1,019318 0,81349 0,014904 TIS 0,971553 1,549181 0,00678 PGAS 0,991140 0,9111 0,005361 IDF 1,006708 1,453111 0,005645 BMRI 0,99067 1,58600 0,00585 BBRI 0,993663 1,346988 0,003437 ASII 1,019146 1,331195 0,00335 PTBA 0,991871 1,5984 0,004693 TLKM 0,98710 0,499089 0,003389 BBI 1,005095 1,71694 0,011595 ELSA 0,970750 1,994951 0,01715 UTR 1,01663 1,6498 0,00443 BBCA 1,001460 0,894494 0,004851 ASRI 1,0548 1,5891 0,015371 Sumber: Data dolah, 01. 4. Menghtung la Excess Return to Beta (ERB) dan la C Masngmasng Saham Berdasarkan hasl perhtungan datas kemudan dhtung nla excess return to beta (ERB) dan nla C masng-masng saham. Dalam menghtung ERB dbutuhkan tngkat pengembalan bebas rsko (R BR ). Tngkat pengembalan bebas rsko dhtung Hal - 6

berdasarkan tngkat suku bunga Sertfkat Bank Indonesa(SBI). Berkut n adalah tabel yang menunjukkan nla ERB dar masng-masng saham. Tabel 4.7 Hasl Perhtungan ERB (Excess Return to Beta) Kode Saham ERB BUMI 0,40697 ATM 0,713974 USP 0,481741 ADRO 1,0155 TIS 0,614663 PGAS 1,044756 IDF 0,677441 BMRI 0,613068 BBRI 0,718683 ASII 0,745984 PTBA 0,764836 TLKM 1,873968 BBI 0,577181 ELSA 0,483853 UTR 0,78183 BBCA 1,07550 ASRI 0,633750 Sumber: Data dolah, 01. 5. Menentukan Saham Kanddat Portofolo Saham yang menjad kanddat portofolo adalah saham yang mempunya nla excess return to beta lebh besar atau sama dengan nla cut-of-pont. Dalam peneltan n terdapat 5 saham yang memenuh krtera menjad kanddat portofolo. Tabel 4.9 berkut n memperlhatkan daftar 5 saham yang masuk dalam kanddat portofolo dan 1 saham yang tdak masuk dalam kanddat portofolo yang durutkan dar nla ERB terkecl sampa terbesar. Tabel 4.8 Saham Kanddat Portofolo dan on Kanddat Portofolo Optmal Kode Saham ERB C TLKM 1,873968 0,437604 ADRO 1,0155 0,531996 BBCA 1,07550 0,7097 PGAS 1,044756 0,78094 UTR 0,78183 0,78157 Cut-of-pont (C*) 0,78183 0,78157 PTBA 0,764836 0,77773 ASII 0,745984 0,768445 BBRI 0,718683 0,757807 ATM 0,713974 0,75330 IDF 0,677441 0,74438 ASRI 0,633750 0,73870 TIS 0,614663 0,76584 BMRI 0,613068 0,70666 BBI 0,577181 0,69611 ELSA 0,483853 0,686508 USP 0,481741 0,678904 BUMI 0,40697 0,668757 Sumber: Data dolah, 01. Dar tabel d atas telah dketahu bahwa ada 5 saham yang memenuh krtera untuk masuk ke dalam kanddat portofolo. Saham-saham tersebut adalah TLKM (Telekomunkas Indonesa Tbk), ADRO (Adaro Energy Tbk), BBCA (Bank Central Asa Tbk), PGAS (Perusahaan Gas egara Tbk), dan UTR (Unted Tracktors Tbk). 6. Menentukan Propors Dana Masng- Masng Saham Kanddat Portofolo Setelah mengetahu 5 saham yang terplh untuk masuk ke dalam pembentukan portofolo yang optmal, selanjutnya menentukan propors (W ) yang dnvestaskan pada masng-masng saham d dalam portofolo tersebut. Besarnya propors dana yang dnvestaskan pada masng-masng saham d dalam portofolo adalah sebaga berkut: 1. TLKM (Telekomunkas Indonesa Tbk) sebesar 51,8033%. ADRO (Adaro Energy Tbk) sebesar 163,01% 3. BBCA (Bank Central Asa Tbk) sebesar 1043,09% 4. PGAS (Perusahaan Gas egara Tbk) sebesar 891,41% 5. UTR (Unted Tracktors Tbk) sebesar 530,575% Hal - 7

Hasl perhtungan juga dtunjukkan pada tabel 4.10 d bawah n. Tabel 4.9 Propors Dana Saham Pembentuk Portofolo Optmal Kode Saham Z W TLKM 3700,59 0,51803 ADRO 163,01 0,0733 BBCA 1043,09 0,5716 PGAS 891,41 0,179395 UTR 530,575 0,054753 Sumber: Data dolah, 01. 7. Return ekspektas dan Rsko Portofolo Analss portofolo menyangkut perhtungan return ekspektas portofolo dan rsko portofolo. Portofolo yang dbentuk dar 5 saham tersebut dengan propors yang telah dtentukan untuk masng-masng saham, memberkan tngkat pengembalan portofolo sebesar 1,01943 dengan standar devas atau rsko sebesar 0,094633. 4. Pengujan ormaltas Pengujan normaltas data dlakukan menggunakan one-sample kolmogorovsmrnov test. Pengujan normaltas menggunakan bantuan program aplkas SPSS vers 0,0. Hasl dar pengujan normaltas data dapat dlhat pada tabel 4.11 d bawah n. Tabel 4.10 Hasl Pengujan ormaltas Data o Emten p-value Keterangan 1 TLKM 1,81 Sgnfkan* ADRO 638 Sgnfkan* 3 BBCA 768 Sgnfkan* 4 PGAS 633 Sgnfkan* 5 UTR 818 Sgnfkan* 6 PTBA 714 Sgnfkan* 7 ASII 988 Sgnfkan* 8 BBRI 886 Sgnfkan* 9 ATM 488 Sgnfkan* 10 IDF 476 Sgnfkan* o Emten p-value Keterangan 11 ASRI 179 Sgnfkan* 1 TIS 55 Sgnfkan* 13 BMRI 47 Sgnfkan* 14 BBI 53 Sgnfkan* 15 ELSA 01 Sgnfkan* 16 USP 47 Sgnfkan* 17 BUMI 318 Sgnfkan* * Sgnfkan pada 5% Sumber: Data dolah, 01. Dar tabel 4.11 d atas terlhat bahwa semua return saham memlk p-value > 0,05 sehngga dapat dsmpulkan bahwa datanya berdstrbus normal. 4.3 Pengujan Hpotess Hpotess yang dajukan dalam peneltan n, yatu: H 1 : ada perbedaan antara rsko saham yang masuk kanddat portofolo dengan rsko saham yang tdak masuk kanddat portofolo. Pengujan hpotess n dlakukan dengan krtera pengujan yang dhaslkan dar output program aplkas SPSS vers 0,0. Berdasarkan hasl uj nampak bahwa antara rsko saham yang masuk kanddat dengan rsko saham yang tdak masuk kanddat portofolo tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan. Hal n dtunjukkan dar hasl perhtungan rsko menunjukkan angka sgnfkans 375 > 0,05 mengndkaskan bahwa saham yang masuk kanddat portofolo dengan yang tdak masuk kanddat tdak dpengaruh oleh rsko saham. Peneltan sebelumnya (M. Sukarno, 007) menyatakan bahwa rsko saham bak yang termasuk dalam kanddat portofolo maupun tdak masuk kanddat portofolo memlk rsko yang tdak jauh berbeda atau relatf sama sehngga nvestor seharusnya memlh saham yang mempunya rsko terendah atau memlk excess return to beta tertngg yang membentuk portofolo optmal. 4.4 Hasl Analss Hal - 8

Peneltan yang dlakukan selama perode tahun 009-011 dengan sampel sebanyak 17 saham dengan menggunakan model ndeks tunggal dperoleh 5 saham yang masuk dalam kanddat portofolo. la cut-of-pont yang dperoleh adalah sebesar C 0,78157. Dar perhtungan excess return to beta (ERB) dar 17 saham dperoleh hasl sebaga berkut: a. Saham dengan ERB tertngg ERB TLKM = 1,87% ERB ADRO = 1,0% ERB BBCA = 1,08% b. Saham dengan ERB terendah ERB BUMI = 0,41% ERB USP = 0,48% ERB ELSA = 0,484% 5. KESIMPULA DA SARA 5.1 Kesmpulan Berdasarkan analss dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat dambl smpulan pembentukan portofolo optmal selama perode tahun 009-011 terhadap 17 anggota sampel dar hasl perhtungan dengan menggunakan model ndeks tunggal terdapat 5 saham yang mempunya excess return to beta lebh besar dar Cut-of-pont. Dalam peneltan n tngkat Cut-of-pont (C*) adalah sebesar 0,78157, 5 saham yang dapat membentuk portofolo optmal, yatu TLKM (Telekomunkas Indonesa Tbk) yang mempunya nla ERB terbesar ERB TLKM sebesar 1,87%, ADRO (Adaro Energy Tbk) dengan nla ERB ADRO sebesar 1,0%, BBCA (Bank Central Asa Tbk) dengan nla ERB BBCA sebesar 1,08%, PGAS (Perusahaan Gas egara Tbk) dengan nla ERB PGAS sebesar 1,04%, dan yang terakhr UTR (Unted Tracktors Tbk) dengan nla ERB UTR sebesar 0,78%. Dar hpotess yang dajukan dapat dsmpulkan bahwa nampak antara rsko saham yang masuk kanddat dengan rsko saham yang tdak masuk kanddat portofolo tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan, karena nlanya tdak jauh berbeda, maka nvestor seharusnya memlh saham yang mempunya rsko rendah yatu saham-saham yang termasuk dalam kanddat portofolo. Portofolo yang dbentuk dar 5 saham tersebut dengan propors yang telah d tentukan untuk masng-masng saham, yatu TLKM (Telekomunkas Indonesa Tbk) sebesar 0,51803, ADRO (Adaro Energ Tbk) sebesar 0,0733, BBCA (Bank Central Asa Tbk) sebesar 0,5716, PGAS (Perusahaan Gas egara Tbk) sebesar 0,179395, dan UTR (Unted Tracktors Tbk) sebesar 0,054753 memberkan tngkat pengembalan sebesar 1,01943 dengan rsko (standar devas) sebesar 0,094633. 5. Saran Berdasarkan smpulan yang dhaslkan, saya sebaga penuls ngn memberkan saran kepada para pembaca yang dharapkan dapat menambah wawasan mereka, yatu: 1. Bag Investor Sebelum mengambl keputusan dalam bernvestas, nvestor harus menganalsa tngkat return dan rsk dar saham tersebut agar bsa mengetahu saham yang menghaslkan keuntungan maksmal.. Bag Mahasswa Untuk menghaslkan portofolo yang optmal, para mahasswa dapat menggunakan metode model ndeks tunggal. Karena metode n relatf lebh mudah dan mampu mengurang varabel yang perlu dhtung. DAFTAR PUSTAKA [1] Arkunto, Suharsm 00, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktek, Eds ke 5, Rneka Cpta, Jakarta. [] Bawazer, Sad dan Jat P. Stanggang 1994, Memlh Saham untuk Portofolo Optmal, Usahawan, Tahun XXIII, o.1, Januar, Salemba Empat, Jakarta. [3] Halm, Abdul 005, Analss Investas, Salemba Empat, Jakarta. Hal - 9

[4] Hasan, Mustafa 000, Teknk Samplng, PT Grameda Pustaka Utama, Jakarta. [5] Husnan, Suad 000, Analss Pembentukan Portofolo Optmal. BPFE, Yogyakarta. [6] Jogyanto 010, Teor Portofolo dan Analss Investas, Eds ke-7, BPFE, Yogyakarta. [7] Kasmr 003, Stud Kelayakan Bsns, Eds ke-, Kencana Prenada Meda Group, Jakarta. [8] M. Sukarno 007, Analss Pembentukan Portofolo Optmal Saham Menggunakan Metode Sngle Indeks d Bursa Efek Jakarta, eprnts.undp.ac.d. Hal - 10