ANALISIS TAFIK CDMA000 X F.X. Hendra Prasetya, Dian achawati Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unika Soegijapranata Jl. Pawiyatan Luhur IV/ Bendan Duwur, Searang 5034 e-ail : hendra@unika.ac.id ABSTAKSI Siste kounikasi seluler adalah siste kounikasi wireless diana subscriber bisa bergerak dala suatu coverage jaringan yang luas, sehingga subscriber yang elakukan kounikasi tidak engalai dropcall karena di daerah blankspot. CDMA (code division ultiple access) adalah teknologi akses ultiuser diana asing-asing user enggunakan code yang unik dala engakses kanal yang terdapat dala siste. Diana siste CDMA eiliki lebar frekuensi yang cukup lebar dan tahan terhadap gangguan. Analisis arus pebicaraan (traffic) pada siste wireless dapat diketahui dengan enganalisa seua paraeter-paraeter yang ada seperti analisa call attept, call success, call copletion, block call, drop call. Dengan analisis ini akan didapatkan berbagai peningkatan guna engoptialkan jaringannya secara efisien apakah perlu adanya penabahan sirkit atau koponen penunjang lainnya. Dengan adanya analisa tentang arus pebicaraan tersebut akan eberi beberapa keuntungan seperti sinyal yang dihasilkan seakin bagus, keungkinan terjadinya dropcall kecil, kecilnya interferensi antar BTS dll sehingga pelayanan yang dihasilkan seakin euaskan karena pelanggan telepon tanpa kabel yang berbasis CDMA seakin banyak.. PENDAHULUAN Seiring dengan berkebangnya jaan, sekarang ini kebutuhan anusia akan bidang telekounikasi juga seakin eningkat. Khususnya untuk kota-kota besar teknologi kounikasi erupakan kebutuhan yang sangat penting dala kehidupan anusia. Dengan keajuan jaan seperti saat ini kounikasi dapat dilakukan dengan berbagai aca diantaranya yaitu dengan enggunakan gelobang bunyi yang eanfaatkan edia udara. Untuk dapat elakukan suatu kounikasi diberbagai daerah khususnya daerah kota dan pinggiran kota dengan kepadatan 0-0.000 pelanggan per kiloeter persegi yang belu ada jaringan tebaganya dapat dilakukan dengan enggunakan jaringan akses radio yang dinaakan telepon tanpa kabel (WLL). Teknologi tanpa kabel sekarang ini enggunakan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Teknologi tersebut epunyai beberapa kelebihan yaitu eiliki kapasitansi yang lebih besar dengan siste penggandaan kanal elalui pebagian waktu pada frekuensi yang saa. Penelitian ini bertujuan untuk engetahui kepadatan arus pebicaraan (traffic) sehingga sehingga subscriber yang elakukan kounikasi tidak engalai kegagalan dala berkounikasi (dropcall). Perasalahan yang akan dibahas dala penelitian ini ialah bagaiana cara engatasi trafik pebicaraan khususnya dala engatasi asalah dropcall yang diakibatkan karena coverage area yang kurang optial pada telepon tanpa kabel yang berbasis CDMA dan hanya dibatasi diwilayah kota searang. D
. CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS Aplikasi teknologi ini awalnya hanya untuk keperluan iliter tetapi karena adanya perkebangan dala siste teknologi telekounikasi dan karena ada beberapa kelebihan yang ada pada teknik CDMA aka teknologi ini diterapkan secara koersial. Teknologi CDMA enggunakan lebar pita,5 MHz kanal trafik. Pada siste ini dibedakan dengan cara eberikan setiap pengguna satu kode yang berbeda satu saa lain dan enyebarkan setiap kode tersebut keseluruh pita frekuensi sehingga tidak ada bagian waktu dan setiap pengguna enggunakan seua pita frekuensi pada satu waktu oleh karena itu pengguna bertupukan antara satu dengan yang lain naun asing asing epunyai pita yang berbeda yang dapat eisahkan antara pengguna satu dengan pengguna yang lainnya. Beberapa keunggulan Siste CDMA (Code Division Multiple Access):. Pebangkitan kode sinyal sangat udah. Tidak ada sinkronisasi antar pengguna 3. Meningkatkan kualitas suara dan kapasitas sel 4. Tahan terhadap interferensi frekuensi lain 5. Tidak dapat disadap sehingga keaanan dala berkounikasi terjaga Keleahan akses ultiganda pebagi kode (CDMA): a. Untuk peneriaan yang benar, kesalahan sinkronisasi dari urutan kode yang dibangkitkan dan urutan kode yang diteria sangat kecil. b. Daya yang diteria oleh stasiun utaa dari pengguna dekat lebih tinggi dibandingkan dengan daya yang diteria dari pengguna yang lokasinya jauh c. Pengguna yang dekat dengan stasiun utaa akan ebangkitkan interferensi yang besar bagi pengguna yang jauh dari stasiun utaa sehingga enyulitkan peneriaan sinyal. Efek jauh dekat ini dapat dicegah dengan enerapkan algorita pengontrolan daya sehingga daya rata rata sinyal pengguna diteria oleh stasiun utaa dengan daya rata rata yang saa, tetapi pengontrolan daya sulit dilakukan kerena adanya waktu tunda arus balik, estiasi daya yang kurang sepurna pada stasiun bergerak dan kesalahan kanal bias undur.. Gabaran Uu SCBS-408L SCBS-408L, Base Transceiver Station (BTS) di jaringan, berfungsi enghubungkan CDMA 000 X dengan Mobile Station (MS) di bawah kendali Base Station Controller ( BSC). SCBS-408L enghubungkan obile station elalui udara, dan endukung IS-000 dengan Coon Air Interface (CAI). Dengan kata lain, SCBS-408L enyediakan suatu layanan dengan standar IS-000. SCBS-408L enggunakan teknologi ATM untuk berkounikasi dengan BSC. Protokol kounikasi ATM enabahkan addressed overhead bit pada setiap pesan agar penggunaan link terbatas dapat secara efisien. Selain itu, SCBS-408L enggunakan link E/T dengan BSC, dengan deikian seua sinyal kendali dan sinyal traffic diproses dengan stabil dan cepat, aka SCBS-408L dapat enyediakan jaringan yang lebih dapat diandalkan. Konfigurasi Jaringan SCBS-408L dikendalikan oleh BSC via kabel dan terhubung dengan obile stations via radio untuk elaksanakan fungsinya enghubungkan panggilan CDMA000 X. Jaringan terdiri dari : D
. Mobile Switching Center ( MSC). Hoe Location egister (HL) 3. Data Core Network (DCN) 4. Inter Working Function (IWF) 5. Base Station Manager (BSM) 6. Base Station Controller (BSC) 7. Base Station Transceiver Syste (BTS) 3. DASA PENGUKUAN TAFIK DAN PEFOMANSI JAINGAN TELKOM FLEXI SEMAANG 3. Dasar Pengukuran Trafik Pada dasarnya unjuk kerja atau perforansi siste seluler baik berbasis siste CDMA aupun GSM dapat diukur dengan elihat beberapa paraeter Quality of Service (QoS) jaringan. Paraeter-paraeter yang dipakai sebagai dasar pengukuran trafik adalah : Call Attept, Call Success, Call Copletion, Block Call, dan Drop Call. Batasan yang dipakai oleh Telko yang enunjukkan perforansi yang bagus dala siste ini adalah sebagai berikut :. Call answered > 98%. Call success > 96% 3. Call copletion > 98% 4. Drop call rate < % 3. Penentuan adius Coverage BTS Untuk enentukan radius coverage dipakai persaaan Okuura Hata. Model ini erupakan salah satu odel yang terkenal dan paling banyak digunakan untuk elakukan prediksi sinyal di daerah urban. Model ini sangat cocok bila diterapkan pada daerash urban dan suburban. Persaaan odel Okuura Hatta adalah : ( f ) 3,8 logh a( h ) + [ 44,9 6,55 log( h )] ( ) + C K LH = C + C log b log KM + a ( h ) = [, log( f ) 0,7] h [,56 log( f ) 0,8] diana : f = frekuensi (MHz) h b = tinggi antena BTS () h = tinggi antena obile station () KM = jarak antara MS dan BTS (k) C = 69,55 untuk 400 f 500 (MHz) 46,30 untuk 500 f 000 (MHz)C = 6,6 untuk 400 f 500 (MHz) 33,90 untuk 500 f 000 (MHz) untuk L H = L M, aka : D 3
Daerah Urban : Daerah Sub Urban : KM KM = log = log L L M M dengan C = 0 f K = log 5, 4 8 Daerah ural : dengan = 0 KM = log L M log 44,9 log log C K = 4,78[ log( f )] + 8,33log( f ) 35, 94 ( f ) + 3,8 log( hb ) + a( h ) 6,55 log( h ) ( f ) + 3,8 log( hb ) + a( h ) 44,9 6,55 log( h ) b b K ( f ) + 3,8 log( hb ) + a( h ) K 44,9 6,55 log( h ) b 4. ANALISIS TAFIK PADA TELEPON TANPA KABEL (WLL) SCBS_408L BEBASIS CDMA Jenis-jenis analisis eliputi :. Call Attept Call Attept atau total call enunjukkan banyaknya panggilan yang datang dala rentang waktu selaa ja.. Call Success Call Success adalah panggilan yang telah berhasil asuk sapai dengan nada panggil (ing Back Tone). Dari data yang ada nilai Call Success rata-rata adalah cukup bagus yaitu 96%. 3. Call Copletion Call Copletion adalah julah panggilan yang telah terhubung atau tersabung. Dari data yang diperoleh nilai Call Copletion dari tiap-tiap jaringan BTS adalah sudah baik yaitu 98%. Analisa Call Copletion ate dapat diperoleh dari perhitungan ruus berikut : Jl Panggilan Copletion Call Copletion ate = 00% Julah Panggilan Success No. Naa BTS Tabel. Tabel Call Copletion ate Call Success D 4 Call Copletion. 4-Sipang Lia 636754 63636 97,94. 4-Johar 8045 83453 96,63 3. 4-Majapahit 3447 308433 98,5 4. 4-Gobel 4584 440589 96, 5. 4-Tugu 93660 943 97,4 %
6. 4-Genuk 59788 585 97,33 7. 4-Grand Candi 4598 405875 95,8 8. 4-Banyuanik 3776 309 96,53 9. 4-Tabakaji 3434 854 95,76 0. 4-Sapangan 6547 60473 97,7. 4-Gunung Pati 48897 46637 95,38. 4-Sindang Mulyo 36499 39348 97,8 3. 4-Mijen 90765 8765 96,57 4. 4-Kalipancur 554 575 97,77 5. 4-Madukoro 604740 57656 95,9 6. 4-Pudak Payung 6395 5994 97,55 7. 4-Tlogosari 358304 34577 96,49 8. 4-Unnes 780 65850 96,83 Dari tabel diatas aka asih ada beberapa BTS yang eiliki prosentase Call Copletion yang rendah. Hal ini diakibatkan beberapa hal yaitu diantaranya : leahnya kuat sinyal yang diteria oleh MS, nilai E atau level daya iniu diana MS asih bisa elakukan panggilan c I o dan kounikasi (threshold). 4. Block Call Analisa ini dilakukan untuk encari apakah block call terjadi karena tidak tersedianya saluran pada BTS (Occupancy). Persentase occupancy dapat dihitung dengan ruus sbb : DE Terpakai % Occupancy = 00% DE Tersedia Tabel. Tabel Occupancy Block Call D E No Naa BTS Waktu Terpak ai Tersed ia %. 4-Sipang Lia /07/05-0:00AM 00,34 34 85,6. 4-Johar /07/05-0:00AM 35,49 34 00,64 3. 4-Majapahit /07/05-0:00AM 97,55 34 4,69 4. 4-Gobel /07/05-0:00AM 3,66 34 56,6 5. 4-Tugu /07/05-0:00AM 55,5 34 3,6 6. 4-Genuk /07/05-0:00AM 90,5 34 38,68 7. 4-Grand Candi /07/05-0:00AM 35,93 34 58,09 8. 4-Banyuanik /07/05-0:00AM 78,87 34 33,7 9. 4-Tabakaji /07/05-0:00AM 5,7 34,9 0. 4-Sapangan /07/05-0:00AM 60,7 34 5,94. 4-Gunung Pati /07/05-0:00AM 4,66 34 6,6. 4-Sindang Mulyo /07/05-0:00AM 9,6 34 39,5 3. 4-Mijen /07/05-0:00AM 4,53 34 0,48 4. 4-Kalipancur 9/07/05-0:00PM 46,4 34 9,84 5. 4-Madukoro /07/05-0:00AM 0,67 34 86,8 6. 4-Pudak Payung /07/05-0:00AM 5,7 34,87 7. 4-Tlogosari /07/05-0:00AM 09,09 34 46,6 8. 4-Unnes /07/05-0:00AM 53,79 34,99 D 5
5. Drop Call Dari data yang di dapat dihitung dengan enggunakan ruus sbb: Jl Panggilan Gagal % Drop Call = 00% Julah Panggilan Answer Tabel.3 Tabel Drop Call ate No. Naa BTS Call Drop Call % Answer. 4-Sipang 797507 8678,09 Lia. 4-Johar 00650 98,8 3. 4-Majapahit 39785 4706,8 4. 4-Gobel 57553 4684,55 5. 4-Tugu 46699 307 0,53 6. 4-Genuk 37056 3905,9 7. 4-Grand 54843 996, Candi 8. 4-Banyuanik 45780 678 0,4 9. 4-Tabakaji 7388 005 0,58 0. 4-Sapangan 0633 96 0,44. 4-Gunung Pati 659 488 0,78. 4-Sindang 408367 84,06 Mulyo 3. 4-Mijen 08565 63 0,58 4. 4-Kalipancur 0905 5 0,6 5. 4-Madukoro 780475 4855 0,6 6. 4-Pudak 08667 89 0,87 Payung 7. 4-Tlogosari 45950 580,3 8. 4-Unnes 55 5808,6 Dari tabel 3 diatas dapat dilihat ada beberapa BTS yang eiliki prosentase drop call yang cukup tinggi yaitu lebih dari %. Tinggi drop call tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor. Akan tetapi hal yang paling epengaruhi tingkat kenaikan prosentase drop call adalah daya cakupan sel. 6. Coverage Area Dengan elihat tingginya tingkat kenaikan drop call yang diakibatkan karena faktor kualitas sinyal, aka perlu dilakukan analisa untuk eningkatkan perforansi dari jaringan tersebut dengan elakukan optiasi BTS yaitu perbaikan luas cakupan area. Perhitungan adius Sel Di dala enghitung radius sel perlu diketahui area diana BTS itu berada. Di area Searang terdapat 3 daerah BTS yaitu daerah urban, sub urban, dan rural. Perhitungan radius sel dilakukan per BTS diana di area Searang terdapat 8 BTS. Dengan enggunakan ruus Okuura-Hata didapatkan jarak pancar aksial untuk asing-asing BTS. D 6
Tabel 4. Tabel Jarak Pancar Maksial No Naa BTS Morfologi L H KM P T. 4-Sipang Lia Urban 37,4,8 33,4. 4-Johar Urban 37,4,06 33,4 3. 4-Majapahit Suburban 37,4 3,43 33,4 4. 4-Gobel Suburban 37,4 3,43 33,4 5. 4-Tugu Suburban 37,4 3,9 33,4 6. 4-Genuk Suburban 37,4 3,6 33,4 7. 4-Grand Candi Suburban 37,4 3,35 33,4 8. 4-Banyuanik Suburban 37,4 3,98 33,4 9. 4-Tabakaji ural 37,4 6,66 33,4 0. 4-Sapangan Suburban 37,4 3,3 33,4. 4-Gunung Pati ural 37,4 7,90 33,4. 4-Sindang Mulyo ural 37,4 7,46 33,4 3. 4-Mijen ural 37,4 8,9 33,4 4. 4-Kalipancur Suburban 37,4 3,56 33,4 5. 4-Madukoro Suburban 37,4 3,68 33,4 6. 4-Pudak Payung Suburban 37,4 3,63 33,4 7. 4-Tlogosari Suburban 37,4 3,68 33,4 8. 4-Unnes Suburban 37,4 3,68 33,4 Setelah endapatkan radius dari asing-asing BTS yang ada pada area searang. ternyata terdapat overlap yang sangat besar dan hapir seuanya terhadap site tetangga. Hal ini dikarenakan BTS eancarkan dayanya secara aksial. Maka pada studi kasus ini akan berusaha untuk eperbaiki jaringan agar tidak terjadi overlap yang tidak terlalu besar. Karena dengan overlap dapat enyebabkan eningkatnya tingkat interferensi. Overlap dapat diperkecil dengan enurunkan daya pancar pada Base Station. Menurunkan Daya Pancar Menurunkan daya pancar adalah cara yang biasa dilakukan karena paling udah. Hal pertaa yang harus ditentukan adalah enentukan radius sel yang baru yang diinginkan tetapi elalui asusi yang nyata yaitu dengan elihat jarak antar BTS terdekat. Dengan enentukan jarak pancar yang baru ( KM ) dapat ditentukan redaan aksial edaan Maksial LH = 69,55 + 6,6log( f ) 3,8log( hb ) a( h ) + ( 44,9 6,55log( hb )) log( k ) + C + K Daya Pancar L H = EIP SL + G L + G softho L penetration diana : EIP = P + G L (paraeter lihat spec antena) T T T Dari persaaan di atas aka dapat kita hitung penurunan daya yang dipakai untuk eperpaiki kualitas jaringan. D 7
Tabel 5. Tabel Peurunan Daya Pancar No. Naa BTS Morfologi L H KM P T. 4-Sipang Lia Urban 37,4,8 33,4. 4-Johar Urban 37,4,06 33,4 3. 4-Majapahit Suburban 37,4 3,43 33,4 4. 4-Gobel Suburban 9,8,30 5,8 5. 4-Tugu Suburban 37,4 3,9 33,4 6. 4-Genuk Suburban 37,4 3,6 33,4 7. 4-Grand Candi Suburban 34,0,80 30,0 8. 4-Banyuanik Suburban 37,4 3,98 33,4 9. 4-Tabakaji ural 3,7 5,0 8,7 0. 4-Sapangan Suburban 37,4 3,3 33,4. 4-Gunung Pati ural 3,4 5,00 7,4. 4-Sindang Mulyo ural 34,5 6,40 30,5 3. 4-Mijen ural 33,9 6,90 9,9 4. 4-Kalipancur Suburban 37,4 3,56 33,4 5. 4-Madukoro Suburban 37,4 3,68 33,4 6. 4-Pudak Payung Suburban 37,4 3,63 33,4 7. 4-Tlogosari Suburban 37,4 3,68 33,4 8. 4-Unnes Suburban 34, 3,0 30, Dari data teknis perangkat BTS dapat diketahui bahwa hapir seua peakaian daya enggunakan daya aksial. Yang ungkin dengan tujuan coverage area yang dicakup bisa seakin luas tetapi pada kenyataannya asalah interferensi enjadi asalah utaa dala teknologi ini. Oleh karena itu dapat dianalisa dengan cara enentukan jarak pancar BTS baru sehingga peakaian daya untuk asing-asing BTS encapai daya yang ideal diana dapat einial interferensi yang terjadi. Analisa Estiasi Drop Call Di dala tabel 3 terdapat 4 BTS yang epunyai tingkat drop call tinggi yaitu BTS Gobel, BTS Grand Candi, BTS Sindang Mulyo, dan BTS Unnes. Dengan engurangi jarak pancar sehingga daya yang digunakan tidak terlalu aksial dan dapat diperkirakan terjadinya drop call kecil. Dengan enghitung perbandingan luas irisan jarak pancar sebelu dan sesudah dapat diketahui keungkinan prosentase drop call akan turun tidak elebihi batas yang sudah ditentukan yaitu %. Tabel 6. Tabel Estiasi Drop Call Drop Call ate (%) No Naa BTS Sebelu Sesudah. 4-Gobel,55 0,5. 4-Grand Candi, 0,45 3. 4-Unnes,6,4 4. 4-Sindang Mulyo,06 0,9 Dari tabel dapat dilihat bahwa terbukti terjadi penurunan prosentase drop call yang disebabkan oleh interferensi yang dikarenakan oleh transisi daya overhead yang berlebihan dari base station D 8
. Wj W0 W0k W0 Wpk Wjk Wp Wp W Wk W Wj V0 Vnp Vij V0j Vnj Vi V Vn Vj V0p Vip Vp Z_in i= n Y_in j= p Y Yk Y Zp Zj Z Xn Xi X j k =WV 0j 0k + k= Plat Eleen Gabar External δ_in Bidang hubung ε peradiasi singkat business j ground Tapak r =.05 saping antena susun δ k environent dengan bahan Vi W dielektrika jk XZ j i WV ij styrofoa, jk Internal business ε r =.05 environent Mis 3 Seinar Nasional Teknologi 007 (SNT 007) ISSN : 978 9777 tetangga (neighbour BTS). Jadi terbukti bahwa pengurangan sinyal overhead dengan pengaturan kebali daya pancar akan enyebabkan penurunan prosentase drop call 3.5.5 Sesudah Sebelu 0.5 0 4-Gobel 4-Grand Candi 4-Unnes 4-Sindang Mulyo Gabar. Grafik Drop Call ate 5. KESIMPULAN Dari hasil analisa dan perhitungan arus pebicaraan dengan aksesultiganda pebagi kode (CDMA) pada SCBS_408L, aka dapat disipulkan bahwa :. Dala analisa ini tingkat dropcall tinggi hal ini diakibatkan karena asalah area cakupan. Bila seua BTS bekerja dengan daya aksial, aka akan terjadi overlap yang sangat besar antar sitenya sehingga diperlukan adanya pengurangan radius cakupan untuk asing-asing BTS.. Pengurangan radius cakupan ini dilakukan dengan elakukan penurunan daya pancar untuk asing-asing BTS. 6. DAFTA PUSTAKA Ahadi, Hazi, Analisis Perforansi Jaringan CDMA, PT. Telekounikasi Indonesia, 003. ---------, Outdoor Propagation, Hatta ht. Gauzaly, Sayda, Siste Telekounikasi, Djabatan, 993 Martin J. Feverstein, Theodore S. apppaport, Wireless Personal Counication, Boston Kluever Acadeic Publishers, 993 Santoso, Gatot, Siste Seluler CDMA, Graha Ilu, Yogyakarta, 004. Sasung, Perforance Paraeter for CDMA 000 X, PT. Telekounikasi Indonesia, 003 Sasung, CDMA 000 X BTS(SCBS_408L) Syste Description, PT. Telekounikasi Indonesia, 00 D 9