VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA VEKTOR. Skalar dan Vektor

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

BAB II BESARAN VEKTOR

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

KATA SAMBUTAN. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK. iii

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

Vektor Ruang 2D dan 3D

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BAB I ANALISIS VEKTOR

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

Vektor di Bidang dan di Ruang

Perkalian Titik dan Silang

Medan Elektromagnetik 3 SKS. M. Hariansyah Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

DIKTAT MATEMATIKA II

A + ( B + C ) = ( A + B ) + C

Geometri pada Bidang, Vektor

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

VEKTOR Matematika Industri I

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

9.1. Skalar dan Vektor

VEKTOR. Matematika Industri I

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

panjang yang berukuran x i dan y i. Ambil sebuah titik pada sub persegi d

BAB I BESARAN DAN SATUAN

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

Kinematika. 1 Kinematika benda titik: posisi, kecepatan, percepatan

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

BAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

SISTEM KOORDINAT VEKTOR. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

2015 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

Transkripsi:

VEKTOR Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti "pembawa" (carrier), yang ada hubungannya dengan "pergeseran" (diplacement). Vektor biasanya digunakan untuk menggambarkan perpindahan suatu partikel atau benda yang bergerak, atau juga untuk menggambarkan suatu gaya. I. BESARAN SKALAR DAN BESARAN VEKTOR Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu. Besaran vektor (vector quantities) : besaran yang mempunyai besar dan arah. Contoh: lintasan, kecepatan, percepatan dan gaya. Sebuah besaran vektor dapat dinyatakan dengan sebuah garis lurus dengan arah panah dalam Gambar1. Besar dari vektor A dinyatakan oleh panjangnya, yang digambarkan dengan skala tertentu. Arah dari suatu vektor mungkin digambarkan dengan menyatakannya dengan suatu sudut dalam derajat yang dibuat oleh vektor tersebut dengan sumbu horizontal (x) yang diukur dengan cara konvensional dalam arah berlawanan jarum jam.

II. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN VEKTOR Dua buah vektor dapat di jumlahkan secara grafik dengan menggambarkan kedua vektor tersebut dari titik asal yang sama. a. Penjumlahan Vektor b. Pengurangan Vektor III. Sistem Koordinat Kartesian ( x, y, z ) Kita lihat bagaimana suatu vektor diuraikan atas komponen-komponen pada sumbu x dan sumbu y. Untuk vektor yang terletak dalam ruang (3 dimensi), maka vektor dapat diuraikan atas komponen-komponen pada sumbu x, y dan z. α, β, dan γ = masing-masing sudut antara vektor A dengan sumbu-sumbu x, y dan z. A = A x + A y + A z atau A = / A x / î + / A y / ĵ + / A z / k / A x / = A cos / A y / = A cos

/ A z / = A cos Besaran vektor A A A x A y A z dan î, ĵ, k masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z. Dari ketiga sistem koordinat yang ada, ketiga vektor tersebut saling tegak lurus yang dipakai untuk menguraikan tiap vektor menjadi vektor komponennya. Terkadang, perlu mencari vektor satuan dalam arah tertentu. Vektor satuan dalam arah r ialah r/ Bx 2 + By 2 + Bz 2. Dan B untuk vektor satuan dalam arah B adalah a B = = B. Bx 2 +By 2 +Bz 2 B IV. Medan Vektor Medan vektor sebagai fungsi vektor dari vektor kedudukan. Di dalam ruang, besar dan arah fungsinya akan berubah kedudukan titiknya dan nilai fungsi vektor harus ditentukan dari nilai koordinat dari titik yang bersangkutan. V. Perkalian Titik (Dot Product) Ada beberapa aturan perkalian titik dalam vektor antar lain adalah sebagai berikut : 1. Perkalian titik didefinisikan sebagai perkalian dari besar A dan besar B dikalikan kosinus sudut diantara kedua vektor tersebut yaitu A. B = A B cos ϴ AB 2. Perkalian titik atau perkalian skalar juga merupakan perkalian skalar dan mengikuti hukum komutatif, yaitu A. B = B. A

3. Tiga sudut yang mengandung perkalian titik vektor satuan dengan dirinya sendiri yang hasilnya adalah satuan dapat ditulis sebagai berikut : A. B = A x B y + A y B y + A z B z dimana rumusan ini tidak mengandung sudut. 4. Perkalian titik antara vektor dengan dirinya sendiri menghasilkan kuadrat dari besar vektor A. A = A 2 = A 2. Dari tiap vektor satuan dikalikan dengan dirimya menghasilkan satuan a A. a A = 1 5. Untuk mencari komponen sebuah vektor dalam arah tertentu misalnya mencari komponen dari B pada arah vektor satuan a dapat menggunakan rumus B. a = B a cos ϴ Ba = B cos ϴ Ba. Berdasarkan definisi diatas dapat dibuktikan sifat-sifat perkalian skalar sebagai berikut : 1. a. b = 0, maka a = 0, atau b = 0, atau ϴ = 90 o 2. a. b = b. a 3. a. (b + c) = a. b + a. c 4. a. (kb) = (kb). a = k (a. b) 5. a. a = a 2 6. Apabila a = a 1 i + a 2 j dan b = b 1 i + b 2 j, maka a. b = a 1 b 1 + a 2 b 2. VI. Perkalian Silang Vektor (Cross Product) Ada beberapa aturan perkalian silang dalam vektor, antara lain : 1. Perkalian silang A x B merupakan sebuah vektor dan besar A x B sama dengan besar A dikalikan dengan besar B dan dikalikan dengan sinus sudut terkecil antara A dan B, arah A dan B saling tegak lurus pada bidang datar tempat A dan B terletak dan arahnya sesuai dengan arah maju sekrup putar kanan yang diputar dari arah A ke B. Dapat dirumusukan sebagai berikut : A x B = a N A B sin ϴ AB dengan pernyataan tambahan yang diperlukan untuk menyatakan arah vektor satuan a N dimana subscrip N menyatakan normal. Jika urutan vektor A dan B dibalik maka akan menghasilkan vektor satuan yang arahnya berlawanan dengan arah semula dimana B x A = - (A x B ). 2. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa a x x a y = a z, a y x a z = a x, dan a z x a x = a y didapatkan bahwa a y x a x = -a z, a z x a y = -a x, dan a x x a z = -a y dan ketiga suku lainnya sama dengan

nol mala sudut diantaranya nol. Sehingga A x B = (A y B z A z B y )a x + (A z B x - A x B z ) a y + (A x B y A y B x ) a z. 3. Dalam bentuk determinan adalah : Sifat-sifat perkalian silang : Misalkan a, b, dan c vektor-vektor pada ruang 1. a x b = -b x a 2. a x (b + c) = a x b + a x c 3. k (a x b) = (ka) x b 4. a x 0 = 0, 0 x a = 0, a x a = 0 5. a x (b x c) = (a. c)b (a. b)c 6. a x b. c = a. b x c VII. Sistem Koordinat Tabung (ρ, φ, z) Dalam koordinat tabung, ada beberapa komponen yang dibutuhkan seperti ρ, φ, dan z. Koordinat tabung memiliki vektor satuan a ρ, a φ, dan a z. Ketiga vektor satuan tersebut saling tegak lurus karena masing masing vektor arahnya normal pada salah satu dari tiga bidang yang saling tegak lurus, dan dapat didefinisikan sistem koordinaat tabung putar kanan melalui sifat perkalian vektor dari vektor satuannya a ρ x a φ = a z. KOORDINAT TABUNG Segmentasi Panjang : 1. dρ 2. ρ dφ 3. dz KOORDINAT TABUNG Segmentasi Luas : 1. da z = ρ dρ dφ 2. da r = ρ dρ dz 3. da φ = dρ dz KOORDINAT TABUNG Segmentasi Volume : dv = ρ dρ dφ dz

VIII. Sistem Koordinat Bola (r,θ, φ) Dalam sistem koordinat bola, ada bebeurapa komponen yang dibutuhkan anatara lain r,θ, dan φ. r adalah jarak dari titik asal ke titik yang ditinjau,sudut ϴ antara sumbu z dan garis yang ditarik dari titik asal ke titik yang ditinjau, dan φ merupakan sudut yang definisinya tepat sama dengan φ untuk koordinat tabung dimana sudut tersebut merupakan sudut antara sumbu x dengan garis proyeksi dari garis yang menghubungkann titik asal dengan titik yang ditinjau pada bidang z = 0. Dalam sistem kordinat bola, vektor satuannya dapat didefinisikan disetiap titik yaitu antara lain a z r, a ϴ, dan a φ. Ketiga satuan vektor ini saling tegak lurus dan dalam sistem koordinat putar kanan berlaku a r x a ϴ = a φ. Untuk Transformasi dari kartesian ke bola begiti juga sebaliknya adalah : KOORDINAT BOLA Segmentasi Panjang : 1. dr 2. r dφ sin ϴ 3. r dθ KOORDINAT BOLA Segmentasi Luas : 1. da φ = r dr dθ 2. da ρ = r 2 dθ dφ sin ϴ 3. da ϴ = r dr dφ sin ϴ KOORDINAT BOLA Segentasi Volume : dv = r 2 dr dφ dθ sin ϴ

Tabel Transformasi Koordinat Bola â r â φ â ϴ â x. Sin ϴ.cos φ -sin φ Cos φ.cos ϴ â y. Sin ϴ.sinφ Cos φ Cos ϴ.sin φ â z. Cos ϴ 0 -sin ϴ