8 MATRIKS DAN DETERMINAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan 2 Matriks, part 2

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

Matriks Jawab:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

MATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

MATRIK dan RUANG VEKTOR

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

Banyaknya baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut, disebut ordo matriks

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

DIKTAT MATEMATIKA II

BAB 2. DETERMINAN MATRIKS

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS (WAJIB)

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

MATRIKS. Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu sekolah Tabel Jumlah Siswa Kelas Laki-laki Wanita

Matematika Teknik DETERMINAN

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

MATRIKS Matematika Industri I

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 3) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

BAB II LANDASAN TEORI

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

Matematika Teknik I: Matriks, Inverse, dan Determinan. Oleh: Dadang Amir Hamzah STT DR. KHEZ MUTTAQIEN 2015

Analisa Numerik. Matriks dan Komputasi

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

Part II SPL Homogen Matriks

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

MATRIKS Matematika Industri I

BAB 3 : INVERS MATRIKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

SISTEM BILANGAN BULAT

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

MODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks

MATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Aljabar Matriks. Aljabar Matriks

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

Contoh. C. Determinan dan Invers Matriks. C. 1. Determinan

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

MATRIKS. kolom, sehingga dapat dikatakan matriks berordo 3 1 Penamaan suatu matriks biasa menggunakan huruf kapital

MATEMATIKA. Sesi MATRIKS CONTOH SOAL A. MATRIKS SATUAN (MATRIKS IDENTITAS)

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 2) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

MATRIKS. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XII. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

Matriks biasanya dituliskan menggunakan kurung dan terdiri dari baris dan kolom: A =

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

TE 1467 Teknik Numerik Sistem Linear

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks

DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA SISI DALAM ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN FUZZY

BAB II LANDASAN TEORI

Matriks. Matriks B A B. A. Pengertian Matriks. B. Operasi Hitung pada Matriks. C. Determinan dan Invers

E-learning matematika, GRATIS

Transkripsi:

8 MATRIKS DAN DETERMINAN Matriks merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem persamaan linear. Oleh karenanya aljabar matriks sering juga disebut dengan aljabar linear. Matriks dapat digunakan untuk merumuskan berbagai masalah termasuk masalah-masalah bisnis dan ekonomi secara singkat dan jelas, untuk kemudian memecahkannya dengan cara singkat dan mudah. 8.1.Pengertian Matriks Matrisk merupakan suatu susunan bilangan berbentuk segiempat. Bilanganbilangan dalam susunan itu disebut dengan anggota dalam matriks tersebut. Perhatikan beberapa contoh matriks berikut: Secara umum, bentuk matriks dinyatakan dengan simbol A ixj = (a ij ) (8.1) dengan i adalah jumlah baris j adalah jumlah kolom a ij adalah anggota matriks A yang terletak pada baris ke-i, kolom ke-j i x j pada A ixj disebut ukuran matriks ontoh 1 1 2 1 A2 x3 3 0, B1 x4 2 1 0 3, P2 x1, K1x 1 4 3 1 4 Sebuah matriks yang terdiri dari hanya satu kolom disebut matriks kolom (atau vektor kolom) sedangkan jika terdiri dari hanya satu baris disebut matriks baris (atau vektor baris). Jadi matrisk B 1x4 merupakan matris baris atau vektor baris, sedangakn matrisk P 2x1 merupakan matriks kolom atau vektor kolom. Dua matriks dikatakan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama san anggota-anggotanya yang berpadanan sama. dalam notasi matriks, jika A = (a ij ) dan B = (b ij ) mempunyai ukuran yang sama, maka A = B jika dan hanya jika (a ij ) = (b ij ), untuk semua i dan j. 1 Matematika Ekonomi

ontoh 2 Perhatikan matriks-matriks berikut: 2 1 2 1 2 1 0 A, B, 3 x 3 5 3 4 5 Jika x = 5, maka matriks A = B, tetapi matrisk A tidak sama dengan matriks B untuk nilai x yang lain karena tidak semua anggota-anggotanya yang berpadanan sama. Matriks A tidak sama dengan matriks karena ukuran kedua matrisk tersebut berbeda. 8.2.Operasi Matriks Jika A dan B adalah matriks-matriks dengan ukuran yang sama maka jumlah A + B adalah matrisk yang diperoleh dengan menambahkan anggota-anggota B dengan anggota-anggota A yang berpadanan, dan selisih A B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan anggota-anggota A dengan anggotaanggota B yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran berbeda tidak bisa ditambahkan atau dikurangkan. Dalam notasi matriks, jika A = (a ij ) dan B = (b ij ) mempunyai ukuran yang sama, maka: A + B = (a ij + b ij ), dan A B = (a ij b ij ) (8.2) ontoh 3 Perhatikan matrisk berikut: 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 A 1 0 2 4, B 1 0 2 4, 3 4 5 4 2 7 0 4 2 7 0 Maka 2 1 0 3 4 3 5 1 2 ( 4) 1 3 0 5 3 1 A B 1 0 2 4 2 2 0 1 1 2 0 2 2 0 4 ( 1) 4 2 7 0 3 2 4 5 4 3 2 2 7 ( 4) 0 5 2 4 5 4 A B 1 2 2 3 7 0 3 5 2 1 0 3 4 3 5 1 2 ( 4) 1 3 0 5 3 1 A B 1 0 2 4 2 2 0 1 1 2 0 2 2 0 4 ( 1) 4 2 7 0 3 2 4 5 4 3 2 2 7 ( 4) 0 5 2 Matematika Ekonomi

6 2 5 2 A B 3 2 2 5 1 4 11 5 Sedangkan A +, B +, A, dan B, jelas tidak terdefenisi. Jika A adalah sebarang matriks dan c adalah sebarang skalar maka hasil kali ca adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap anggota A dengan c. dalam notasi matriks, jika A = (a ij ), maka: ca = c(a ij ) = (ca ij ) (8.3) ontoh 4 Untuk 2 1 0 3 A 1 0 2 4, 4 2 7 0 2 1 0 3 4 2 0 6 maka 2A 2 x 1 0 2 4 2 0 4 8 4 2 7 0 8 4 14 0 Jika A adalah sebuah matriks dengan ukuran m x r, dan B adalah sebuah matriks dengan ukuran r x n, maka hasil kali AB adalah sebuah matriks dengan ukuran m x n yang anggota-anggotanya diperoleh dengan cara berikut: untuk mencari anggota dalam baris i dan kolom j dari matriks AB, pilih baris i dari matrisk A dan kolom j dari matriks B, kemudian kalikan anggota-anggota yang berpadanan dari baris dan kolom secara bersama-sama dan kemudian jumlahkan hasilnya. ontoh 5 A 1 2 4 2 6 0, dan 4 1 4 3 B 0 1 3 1. 2 7 5 2 Perhatikan bahwa ukuran matriks A adalah 2 x 3 dan matriks B adalah ukuran 3 x 4. Maka hasil kali AB adalah matriks berukuran 2 x 4. 4 1 4 3 1 2 4 AB x 0 1 3 1 2 6 0 2 7 5 2 1.4 2.0 4.2 1.1 2.( 1) 4.7 1.4 2.3 4.5 1.3 2.1 4.2 AB 2.4 6.0 0.2 2.1 6.( 1) 0.7 2.4 6.3 0.5 2.3 6.1 0.2 3 Matematika Ekonomi

AB 12 27 30 13 8 4 26 12 Dengan menganggap bahwa ukuran matriks-matriks di bawah ini adalah sedemikian sehingga operasi yang ditunjukkan bisa dilakukan, maka aturan-aturan aritmetika berikut ini adalah benar (A, B, suatu matriks, sedangkan a dan b suatu skalar): 1. A + B = B + A (hukum komutatif terhadap penjumlahan) 2. A + (B + ) = (A + B) + (hukum assosiatif terhadap penjumlahan) 3. A(B) = (AB) (hukum assosiatif terhadap perkalian) 4. A(B + ) = AB + A (hukum distributif kiri) 5. (B + )A = BA + A (hukum distributif kanan) 6. A(B ) = AB A 7. (B )A = BA A 8. a(b + ) = ab + a 9. a(b ) = ab a 10. (a + b) = a + b 11. (a b) = a b 12. a(b) = (ab) 13. a(b) = (ab) = B(a) 8.3.Matriks Khusus Beberapa matriks khusus yang penting untuk diketahui adalah: 1. Matriks diagonal Matriks diagonal adalah suatu matriks persegi yang semua anggota nondiagonal utamanya bernilai nol. 6 0 0 Misalnya: D 0 4 0 0 0 0 2. Matriks identitas / matriks satuan Matriks identitas atau matriks satuan dilambangkan dengan I merupakan matriks persegi yang semua unsur diagonal utamanya sama dengan 1 dan unsur yang lain sama dengan 0. 1 0 0 Misalnya: I 0 1 0 0 0 1 Perkalian matriks identitas I dengan suatu matriks A akan menghasilkan matriks A itu sendiri; AI = IA = A. 4 Matematika Ekonomi

3. Matriks nol Matriks nol adalah matriks yang semua unsurnya adalah nol. Matriks nol biasa dinyatakan dengan O. 0 0 0 Misalnya: O 0 0 0 0 0 0 4. Matriks simetri Matriks simetri adalah matriks persegi yang setiap unsurnya selalu sesuai dengan hubungan a ij = a ji (baris i kolom j = baris j kolom i), dengan i j. 2 4 5 Misalnya: A 4 1 3 5 3 4 Perhatikan 2 1 4 adalah diagonal utama. a 12 = a 21, dibaca unsur pada baris 1 kolom 2 = unsur pada baris 2 kolom 1, dst. 5. Matriks transpose Matriks transpose atau transpose dari suatu matriks adalah matriks baru yang diperoleh dari matriks awalnya dengan cara menukar baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris. Matriks transpose dari A adalah matriks A t. 1 3 Misalnya: A 2 4, maka t 1 2 A 3 4 8.4.Determinan Matriks Istilah determinan matriks hanya terdapat pada matriks persegi. Determinan dari suatu matriks persegi A, det(a), berbentuk skalar yang diperoleh dengan cara tertentu. Determinan matriks berukuran 2 x 2 a11 a12 Misal: A a21 a22 maka det(a) = A = a 11 a 22 a 12 a 21. (8.4) 3 1 Misalnya: A 4 2 maka 3 1 det( A) (3)( 2) (1)(4) 6 4 2 4 2 Determinan matriks berukuran 3 x 3 Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan determinan dari matriks yang berukuran 3 x 3 salah satunya adalah dengan menggunakan perluasan kofaktor. 5 Matematika Ekonomi

Misalkan suatu matriks: = a11a 22a33 a12 a23a31 a13 a21a32 a a a B a a a a a a 11 12 13 21 22 23 31 32 33 a a a maka det( B) a a a a a a 11 12 13 21 22 23 31 32 33 ( ) ( a13 a22a31 a12 a21a33 a11a 23a32 ). (8.5) 8.5.Invers Matriks Jika A adalah suatu matriks yang dapat dibalik, maka A adj( A) det( A) (8.6) 1 1 11 12 1 n 21 22 2n dengan adj( A). n1 n2 nn 11 1n 22 2n 11 ( 1) n2, nn 21 22 1n ( 1) n1 n2 12,dst. t 21 2n 12 ( 1) n1, nn ontoh 6 Tentukanlah A -1 dari matriks Penyelesaian: A adj( A) det( A) 1 1 A 3 2 1 1 6 3. 2 4 0 det(a) = (3.6.0 + 2.3.2 + (-1).1.(-4)) ((-1).6.2 + 3.3.(-4) + 2.1.0) = (0 + 12 + 4) (-12 36 + 0) = 16 (-48) = 64 adj( A) 11 12 13 21 22 23 31 32 33 6 Matematika Ekonomi

11 6 3 4 0 11 2 ( 1) ( 1) (12) 12 dengan cara yang sama diperoleh 12 = 6, 13 = -16, 21 = 4, 22 = 2, 23 = 16, 31 = 12, 32 = -10, 33 = 16. Sehingga: 12 6 16 12 4 12 adj( A) 4 2 16 6 2 10 12 10 16 16 16 16 Jadi: A adj( A) det( A) 1 1 1 A 12 4 12 12 4 12 64 64 64 1 6 2 10 6 2 10 64 64 64 64 16 16 16 16 16 16 64 64 64 t 7 Matematika Ekonomi

Soal Latihan 1. arilah jumlah dan selisih dari kedua matriks berikut: a. b. 0 0 1 1 0 1 A 0 1 0, B 1 1 2 1 2 2 0 0 1 1 2 3 1 4 7 X 4 5 6, B 2 5 8 7 8 9 3 6 9 2 8 5 2 7 8 2. Jika A, B,dan 4 6 4 3 0 6, tentukanlah: a. A + B + b. A + B c. (A + B) (A + ) 3. Jika I adalah sebuah matriks identitas berukuran 3 x 3, dan Maka tentukan a. A I b. (I A)B 4. Perhatikan kembali soal nomor 1 bagian b. tentukanlah suatu matriks Z dengan ukuran 3 x 3, dengan ketentuan: a. X Z = 2Y b. X + Z = 3Y 3 7 9 4 2 9 5. Jika diketahui P, Q, dan 2 4 6 5 8 4 1 1 1 R 1 1 1, tentukanlah: a. (P + Q + R) t b. (P + Q) t - R t 6. Tentukanlah invers matriks dari matriks berikut: 2 1 a. A 0 3 b. 1 3 0 B 4 0 5 2 1 3 8 Matematika Ekonomi