KINERJA PORTOFOLIO SYARIAH DAN PORTOFOLIO NON SYARIAH DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z. Werner R. Murhadi Universitas Surabaya,

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OVERVIEW 1/40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

OPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 2, Oktober 2007 : ABSTRACT PENDAHULUAN. Oleh : Sutarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-15

Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

Konsep Penting dalam Investasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

IMPLEMENTASI SINGLE INDEX MODEL (SIM) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

ANALISIS SAHAM-SAHAM LQ45 UNUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

Transkripsi:

KINERJA PORTOFOLIO SYARIAH DAN PORTOFOLIO NON SYARIAH DI INDONESIA Oleh Nanny Veronca Djohan 1), Werner R. Murhad ), Endang Ernawat 3) 1) PS. Manajemen, Unverstas Surabaya nannyveroncad@gmal.com ) PS. Manajemen, Unverstas Surabaya Werner@staff.ubaya.ac.d 3) PS. Manajemen, Unverstas Surabaya endangernawat@staff.ubaya.ac.d Abstract Ths study ams to nvestgate performance of shara portfolo and non shara portfolo n Indonesa at 01. Shara portfolo s collectons that consst of stocks that are beleved correspond to relgous values or not contrary to relgous values. Whle sn stock portfolo s a stocks collecton of companes that worked n actvty that s consdered mmoral or unethcal. The nvestgatons usng a quanttatve approach. Ths study uses the company lsted n Indonesa Stock Exchange. Shara portfolo n ths study s made up of stocks that are contnuously n 008 and 01 are lsted n the Jakarta Islamc Index. Whle the non shara portfolo s made up of stocks that are contnuously n LQ-45 from February 008 to February 01 and never ncluded n the Jakarta Islamc Index for 008 to 01. Optmal portfolo s formed usng a sngle ndex model. Then the performance calculaton s done usng the Sharpe, Treynor, and Jensen rato. Result from ths study found that optmal shara portfolo has a hgher value of Treynor and Jensen rato. On the other hand, optmal non shara portfolo has a hgher value of Sharpe rato. Keyword: optmal portfolo, sngle ndex model, shara. Intsar Peneltan n bertujuan untuk mengetahu knerja portofolo syarah dan portofolo non syarah d Indonesa tahun 01. Portofolo syarah merupakan merupakan kumpulan saham yang terdr dar saham-saham yang dpercaya sesua dengan ajaran agama atau tdak bertentangan dengan ajaran agama. Sedangkan portofolo non syarah merupakan kumpulan saham dar perusahaan yang berhubungan dengan aktvtas yang danggap tdak bermoral atau beretka. Peneneltan n menggunakan pendekatan kuanttatf. Peneltan n menggunakan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesa. Portofolo syarah dalam peneltan n terbentuk dar saham-saham yang secara terus menerus pada tahun 008 hngga 01 terdaftar dalam Jakarta Islamc Index. Sedangkan portofolo non syarah terbentuk dar sahamsaham yang LQ-45 secara kontnu pada perode Februar 008 hngga Februar 01 dan tdak pernah masuk dalam Jakarta Islamc Index selama 008 hngga 01. Portofolo optmal dbentuk dengan menggunakan model ndeks tunggal. Kemudan perhtungan knerja dlakukan dengan menggunakan raso Sharpe, Treynor, dan Jensen. Hasl dar peneltan n menunjukkan bahwa berdasarkan raso Treynor dan Jensen, portofolo syarah optmal memllk nla yang lebh tngg yatu sebesar 0,683% dan 14,031% sehngga portofolo syarah optmal memlk knerja yang lebh bak dbandngkan dengan knerja portofolo non syarah optmal yang memlk nla sebesar 1

0,438% dan 8,854%. Sedangkan berdasarkan raso Sharpe portofolo non syarah optmal memlk knerja yang lebh bak, yatu sebesar 64,394% dbandngkan dengan knerja portofolo syarah optmal yatu 1,069%. Kata kunc: portofolo optmal, model ndeks tunggal, syarah. I. Pendahuluan Saham sebaga salah satu produk yang dperdagangkan d pasar modal memlk berbaga penggolongan. Ada penggolongan berdasarkan karakterstknya yatu saham umum dan saham preferen. Penggolongan berdasarkan knerja perdagangan yatu blue chp stocks, ncome stocks, growth stocks, speculatve stocks, counter cyclcal stocks. Serta ada penggolongan berdasarkan pandangan agama atau etka tertentu, yang lebh dkenal sebaga fath-based stock. Saham jens n berlawanan dengan sn stock. Penggolongan saham berdasarkan pandangan agama atau etka tertentu dapat membantu nvestor agar dapat tetap bernvestas dalam bentuk saham tetap tdak melanggar kepercayaan yang dyakn benar. Indonesa yang 87% masyarakatnya beragama Islam (BPS, 010) membedakan saham yang sudah sesua dengan prnsp syarah dengan yang tdak. Saham yang sudah sesua dengan prnsp syarah terdaftar dalam Daftar Efek Syarah, daftar n dumumkan secara perodk oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam (sekarang Otortas Jasa Keuangan. Bapepam memlh perusahaan penerbt saham yang sesua dengan prnsp syarah sesua dengan ketetapan yang dkeluarkan oleh Majels Ulama Indonesa (MUI). Menurut MUI perusahaan yang bertentangan dengan prnsp syarah antara lan (1) Perusahaan perjudan dan permanan yang tergolong jud; () lembaga keuangan konvensonal (rbaw), termasuk perbankan dan asurans konvensonal; (3) produsen, dstrbutor, serta pedagang makanan dan mnuman haram; (4) produsen, dstrbutor, dan atau penyeda barang atau jasa yang merusak moral dan bersfat mudarat; (5) melakukan nvestas pada perusahaan yang pada saat transaks tngkat hutang perusahaan pada lembaga keuangan rbaw lebh domnan dar modalnya. Pada 01 jumlah perusahaan yang memenuh seluruh persyaratan tersebut dan termasuk dalam Daftar Efek Syarah sebanyak 95 atau sektar 64,13% saham perusahaan tercatat dalam Bursa Efek Indonesa masuk dalam Daftar Efek Syarah. Bursa Efek Indonesa juga bekerja sama dengan PT Danareksa Invesment Management membentuk ndeks untuk menghtung harga ratarata saham-saham yang memenuh krtera syarah (terdaftar dalam Daftar Efek Syarah) yatu Jakarta Islamc Index. Indeks n pertama kal dkeluarkan pada 3 Jul 000. Setap perode, saham yang masuk dalam Jakarta Islamc Index berjumlah 30 saham. Selan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesa juga mengeluarkan ndeks LQ-45. Indeks LQ-45 merupakan ndeks yang terdr dar 45 saham perusahaan tercatat yang dplh berdasarkan lkudtas, kaptalsas

pasar, dan krtera lan yang sudah dtentukan oleh Bursa Efek Indonesa. LQ-45 selalu dtnjau ulang setap enam bulan sekal. Dengan demkan, LQ-45 merupakan representatf saham yang terlkud dan memlk kaptalsas terbesar d Bursa Efek Indonesa. Pada Gambar 1 menunjukkan sepanjang tahun 01, Jakarta Islamc Index menunjukkan knerja yang lebh stabl dbandngkan LQ- 45. Hal n berart Jakarta Islamc Index memberkan peluang bag nvestor untuk nvestas dengan rsko yang lebh rendah. Sedangkan LQ-45 yang fluktuatf dapat memberkan kesempatan bag nvestor untuk memperoleh return yang lebh tngg dbandngkan saham-saham yang ada pada Jakarta Islamc Index. Pembentukan portofolo optmal d Indonesa telah dlakukan oleh berbaga penelt sebelumnya. Septyarn (009) membentuk portofolo optmal dengan model ndeks tunggal pada saham LQ-45. Dar peneltan tersebut terbentuk portofolo optmal dar empat saham, yatu PTBA, INKP, UNTR, dan AALI. Portofolo tersebut menghaslkan return sebesar 4,869% per bulan dengan rsko sebesar 3,859%. Arf Setawan dan Ddn Mukodm (011) membentuk portofolo saham dengan ndeks tunggal pada perbankan d Bursa Efek Indonesa. Peneltan tersebut menghaslkan portofolo optmal yang terdr dar lma saham yatu MAYA, MCOR, BACA, BBCA dan SDRA. Selan tu, berbaga peneltan sebelumnya d Indonesa juga telah mengamat knerja atau return dan rsko dar portofolo yang berbass syarah (fath-based portfolo) khususnya dalam bentuk reksadana syarah. Para penelt terdahulu mengamat kecenderungan dar knerja reksadana syarah. Serta terdapat beberapa peneltan yang membandngkan knerja reksadana syarah dbandngkan dengan reksadana konvensonal. Beberapa peneltan menunjukkan bahwa reksadana syarah memlk knerja yang lebh bak dbandngkan Jakarta Islamc Index. Namun reksadana syarah belum bsa memberkan knerja yang lebh bak dbandngkan reksadana konvensonal. Hanya pada saat krss, reksadana syarah memberkan return yang lebh tngg dbandngkan reksadana konvensonal. Sepert pada tahun 005 dmana Indonesa mengalam krss akbat kenakan harga mnyak nternasonal, d saat tu reksadana syarah memberkan return yang lebh bak. Belum ada penjelasan lebh lanjut mengapa reksadana syarah memlk knerja yang lebh tngg dbandngkan reksadana konvensonal pada saat krss. Selan tu, peneltan terdahulu d Indonesa belum ada yang membandngkan knerja portofolo syarah dengan knerja portofolo non syarah. Oleh karena tu peneltan n akan mengs kekosongan lteratur yang ada dengan membandngkan kedua portfolo tersebut. Peneltan n merupakan peneltan deskrptf karena membentuk portofolo optmal dar saham yang ada pada Jakarta Islamc Index selama perode 008-01 secara terus menerus untuk menjad portofolo syarah dan membentuk portofolo optmal dar

saham yang termasuk dalam LQ-45 namun tdak pernah masuk dalam Jakarta Islamc Index untuk menjad portofolo non syarah. Kedua portofolo optmal tersebut akan devaluas knerjanya untuk mengetahu portofolo manakah yang memberkan return yang lebh tngg. Pengukuran portofolo terdr atas tga metode, yatu excess return to varablty measure (Sharpe s Method), excess return to nondfersfable rsk (Treynor s Method), dan dfferental return when rsk measured by beta (Jensen s Method). II. Landasan Teor Investor dapat memlh berbaga jens saham yang ada d pasar modal sebaga alternatf nvestas. Investor yang mematuh norma dan agama pada umumnya akan memlh fath-based stock meskpun hasl peneltan Hussen dan Omran (005) serta Grard dan Hassan (005) menyatakan bahwa fath-based stock memlk return yang lebh rendah dbandngkan produk keuangan konvensonal. Tetap nvestor yang memlh fathbased stock tdak hanya mengharapkan return melankan mengharapkan keadaan duna yang lebh bak dan hal n dpengaruh juga oleh perlaku nvestor untuk tetap mematuh norma yang ada (Lston dan Soydemr, 010). Untuk dapat memperoleh keuntungan maksmum dar nvestas maka nvestor perlu membuat portofolo. Dengan adanya portofolo atau dversfkas nvestas maka akan ada rsko yang hlang, yatu nonsystematc rsk (Bode, Kane, Marcus. 007. Hal 163). Jka portofolo yang dmlk oleh nvestor optmal, maka return yang dapat dperoleh akan semakn tngg dan rsko yang dtanggung semakn kecl. Oleh karena tu perlu dlakukan perhtungan dan analsa untuk membentuk suatu portofolo yang optmal. Pembentukan portofolo optmal dapat menggunakan berbaga macam model dan metode, yatu dengan model ndeks tunggal, model mxture of mxture berdasarkan pendekatan beyesan markov chan monte carlo, atau model Markowtz. Rudyanto (003) membuktkan bahwa model ndeks tunggal memlk hasl yang lebh bak darpada model constant correlaton. Selan tu Eko Umanto (008) menyatakan bahwa model ndeks tunggal lebh sederhana dan mudah untuk daplkaskan. Sehngga peneltan n akan menggunakan metode ndeks tunggal. Model n menganggap seluruh saham berkorelas pada ndeks keseluruhan sehngga tdak perlu menganalsa saham secara satu per satu untuk memperkrakan return, cukup dwaklkan ndeksnya sebaga return pasar. Model n juga bak dalam menjelaskan rsko dar tap saham, bak rsko sstemats maupun rsko perusahaan. Oleh karena tu, penelt memlh untuk menggunakan model ndeks tunggal membentuk portofolo optmal. III. Metode Peneltan Data dalam peneltan n merupakan data sekunder. Data sekunder yang dperlukan dalam peneltan n adalah data hstors JII, LQ-45, dan harga saham terplh dalam portofolo yang dbentuk. Data 3

hstors JII dan LQ-45 dperoleh dar stus Bursa Efek Indonesa (www.dx.co.d). Data yang dambl merupakan data harga penutupan d akhr bulan selama 01 hngga Jun 013. Sedangkan untuk data harga saham terplh dperoleh dar stus yahoo fnance (www.fnance.yahoo.com). Data yang dambl juga berupa data harga penutupan d akhr bulan selama 01 hngga Jun 013. Peneltan n menggunakan 11 varabel, yatu return saham, expected return, rsko saham, return dan rsko pasar, beta, alpha, kesalahan resdu, Excess Return to Beta, cut off pont, propors, dan return dan rsko portofolo. 1. Return saham Return saham merupakan tngkat hasl dar saham yang dukur secara langsung dar selsh harga yang dberkan selama 01. Adapun rumus yang dgunakan adalah: R = ln P t ln P t-1 R = Return saham dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah P t = Harga saham bulan t P t 1 = Harga saham bulan sebelumnya Pada peneltan n harga yang dgunakan untuk perhtungan adalah data harga penutupan d akhr bulan.. Expected return Expected return merupakan tngkat hasl yang dharapkan dapat dterma oleh nvestor dar saham yang terplh dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah. Adapun rumus perhtungan yang dgunakan: ER = N j= 1 R N E( R ) = Tngkat hasl yang dharapkan dar portofolo syarah dan portofolo non syarah R j = Return saham terplh dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah pada Februar 01 hngga Januar 013 N = 1 ulan 3. Rsko saham Rsko saham merupakan penympangan yang terjad karena perbedaan antara return actual dengan expected return dar saham dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah. s = N å j=1 j ( ) éë R j - E R ù û E( R ) = Tngkat hasl yang dharapkan dar portofolo syarah dan portofolo non syarah R j = Return saham terplh dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah pada Februar 01 hngga Januar 013 N = 1 bulan σ = Varan rsko saham dalam portofolo syarah N 4

dan portofolo non syarah 4. Return dan rsko pasar Return pasar merupakan tngkat hasl pasar yang mampu dperoleh nvestor dar suatu nvestas. Return pasar untuk portofolo syarah dlhat dar Jakarta Islamc Index sedangkan portofolo non syarah dlhat dar LQ-45. R m,t = JII t - JII t-1 JII t-1 R m,t = Return pasar pada Februar 01 hngga Januar 013 JII t = Jakarta Islamc Index pada perode tertentu JII t-1 = Jakarta Islamc Index pada perode sebelumnya R m,t = LQ45 t - LQ45 t-1 LQ45 t-1 R m,t = Return pasar pada Februar 01 hngga Januar 013 LQ-45 t = LQ-45 pada perode tertentu LQ-45 t-1 = LQ-45 pada perode sebelumnya Expected market return Merupakan tngkat hasl yang dharapkan dapat dterma oleh nvestor dar hasl nvestas pada Jakarta Islamc Index dan LQ-45. E RM = N å t=1 R m,t N R m,t = Tngkat hasl yang dharapkan dar nvestas dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah E RM = Tngkat hasl Jakarta Islamc Index dan LQ- 45 yang dharapkan N = 1 bulan Rsko pasar terjad dkarenakan konds dan stuas pasar saat tu mengalam perubahan dluar kendal perusahaan. s M = N å t=1 ( ) éë R m,t - E R m ù û R m,t = Return pasar pada Februar 01 hngga Januar 013 E R m = Tngkat hasl pasar yang dharapkan dar Jakarta Islamc Index dan LQ-45 N = 1 bulan s M = Varan dar Jakarta Islamc Index dan LQ- 45 N 5. Beta Beta merupakan ukuran volatltas return saham terhadap return pasar. n t1 ( RER ( ))(* R ER ( )) n t1 (( ER ) M M R) M M 5

R m,t = Return pasar pada Februar 01 hngga Januar 013 E( R m ) = Tngkat hasl pasar yang dharapkan dar Jakarta Islamc Index dan LQ-45 E( R ) = Tngkat hasl yang dharapkan dar portofolo syarah dan R portofolo non syarah = Return saham dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah β = Beta saham dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah 6. Alpha Alpha merupakan selsh return actual dengan expected return pada suatu level beta. Alpha dapat menjad ukuran untuk membandngkan knerja suatu saham dengan saham lannya. E(R ) = α + β. E(R m ) E( R ) = Tngkat hasl yang dharapkan dar portofolo syarah dan portofolo non syarah α = Alpha saham β = Beta saham E R m = Tngkat hasl pasar yang dharapkan dar Jakarta Islamc Index dan LQ-45 7. Kesalahan Resdu dan varan kesalahan resdu Varan kesalahan resdu merupakan ukuran untuk menla error antara expected return dengan actual return pada masng-masng saham. R α= β+ RM e+ R = Return saham α = Alpha saham β = Beta saham R M = Return dar Jakarta Islamc Index dan LQ-45 = Kesalahan resdu e Varan kesalahan resdu dapat dcar dengan menggunakan rumus: * M * e M = Varan dar Jakarta Islamc Index dan LQ-45 = Varan rsko saham = Beta saham e = Varan kesalahan resdu 8. Excess Return to Beta Excess Return to Beta mengukur kelebhan return relatf terhadap satu jens rsko yang tdak dapat ddversfkaskan dengan ukuran beta. E R R BR ERB ( ) ER R BR ( ) = Tngkat hasl yang dharapkan dar portofolo syarah dan portofolo non syarah = Return BI rate 6

β ERB = Beta saham = Excess Return to Beta 9. Cut off pont Cut off pont merupakan ttk pembatas return maksmal yang ngn dperoleh nvestor untuk menghndar rsko fluktuas harga saham. Sebelum menghtung cut off pont, dlakukan perhtungan alpha dan beta. Perhtungan dlakukan dengan rumus: (() ER R*) A C B 1 M BR e e M j1 A j j1 B C = Batasan return mnmal yang dtentukan dar tngkat fluktuas harga saham A j = Tngkat kelebhan abnormal return yang mampu dperoleh 10. Propors Besaran dana yang harus dalokaskan ke suatu nvestas agar tujuan nvestor dapat tercapa. j W j k X 1 X dperoleh melalu rumus sebaga berkut: X * ( ERB) C e W = Propors dana pada saham dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah K = Jumlah saham pada X β e portofolo syarah optmal dan portofolo non syarah optmal = Propors setap saham terplh = Beta saham = Varan kesalahan resdu ERB = Excess Return to Beta C* = Batasan return maksmal yang dtetapkan oleh nvestor dar tngkat fluktuas harga saham B j = Ukuran rsko sstematk yang 11. Return serta rsko portofolo ada ddalam portofolo syarah Nla rata-rata tertmbang dar return dan portofolo non syarah beberapa saham dan nla rata-rata β = Beta saham tertmbang dar rsko (alpha) saham = Varan kesalahan resdu e dhtung dengan menggunakan raso E R = Tngkat hasl yang dharapkan Sharpe, Treynor, dan Jensen. dar portofolo syarah dan portofolo non syarah Raso Sharpe R BR = Return BI rate Raso Sharpe menghtung knerja portofolo dengan cara membag hasl excess return portofolo dengan standar devas portofolo. Rp = Expected return portofolo syarah optmal 7

Rf SD dan portofolo non syarah optmal = BI rate = Standar devas portofolo syarah optmal dan portofolo non syarah optmal Raso Treynor Raso treynor mengukur knerja portofolo dengan cara membag hasl excess return portofolo dengan beta. Mean Rp Mean Rf rate β portfolo = Rata-rata return portofolo syarah optmal dan portofolo non syarah optmal = Rata-rata return BI = Beta portofolo syarah optmal dan portofolo non syarah optmal Raso Jensen Jensen alpha merupakan ukuran dar knerja portofolo yang dhtung dar perbedaan antara return sebenarnya dar portofolo dengan return yang dharapkan pada suatu tngkatan rsko sstematk. Jensen α = Rp [Rf + β (Rm-Rf)] IV. Pembahasan Objek yang dgunakan dalam peneltan n adalah data hstors dar saham-saham terplh untuk menjad portofolo syarah dan portofolo non syarah. Data hstors yang dgunakan merupakan data harga saham dan data daftar perusahaan yang masuk ke dalam Jakarta Islamc Index dan LQ-45 selama 008 hngga 01. Saham yang terplh untuk portofolo syarah terdr dar 13 saham yang konssten selama lma tahun masuk dalam Jakarta Islamc Index dapat dlhat dalam tabel 1. Sedangkan portofolo non syarah terbentuk dar 10 saham yang konssten selama lma tahun masuk dalam LQ-45 dan tdak pernah masuk ke dalam Jakarta Islamc Index. Berkut d Tabel adalah daftar saham dalam portofolo non syarah yang menjad sampel peneltan. Dar pemlhan awal tersebut dlakukan penghtungan mengena return dan rsko saham, return dan rsko pasar, alpha dan beta saham, varan kesalahan resdu, portofolo optmal dan proporsnya, return dan rsko portofolo, serta return portofolo dengan pembobotan proporsonal untuk portofolo syarah dan portofolo non syarah. Return dan Rsko Saham Rp = Expected return portofolo syarah optmal Data dan yang dgunakan untuk portofolo non syarah optmal menghtung return dan rsko saham Rf = BI rate adalah data selama satu tahun dalam Rm = Expected return dar Jakarta Islamc perode Index peneltan, dan LQ-45 yatu mula dar Februar 01 sampa dengan Januar 013. Pada tabel 3dsajkan hasl dar 8

perhtungan return dan rsko saham dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah. Berdasarkan hasl pengolahan data pada tabel 3, pada portofolo syarah dketahu terdapat tujuh saham yang memlk return postf, yatu INTP, ITMG, KLBF, LPKR, SMGR, TLKM, UNVR. Ssanya enam saham yang memlk return negatf yatu ANTM, INCO, LSIP, PTBA, UNTR. Tujuh saham yang memlk return postf tersebut memlk expected return yang postf serta nla standar devas yang lebh kecl dbandngkan nla return. Hal n menunjukkan bahwa saham-saham tersebut memlk rsko yang lebh kecl dbandngkan dengan return yang dapat dberkan. Berdasarkan tabel 4, dketahu bawah pada portofolo non syarah terdapat tujuh saham yang memlk return postf yatu BBCA, BBNI, BBRI, BDMN, BMRI, INDF, PGAS. Serta tga saham yang memlk return negatf yatu AALI, ASII, UNSP. Selan tu tujuh saham tersebut memlk expected return yang postf dan memlk return yang lebh besar dbandngkan rskonya. Return dan Rsko Pasar Indeks pasar yang dplh untuk portofolo syarah adalah Jakarta Islamc Index. Sedangkan untuk portofolo non syarah menggunakan LQ 45. Peneltan n menggunakan data penutupan setap akhr bulan selama perode peneltan, yatu Februar 01 hngga Januar 013. Dar tabel 5 dketahu bahwa selama Februar 01 hngga Januar 013 return yang dhaslkan oleh pasar untuk portofolo syarah yatu Jakarta Islamc Index sebesar 7,1% dan expected return sebesar 0,601% per bulan. Sedangkan rskonya sebesar 4,4%. Tabel 6 menunjukkan bahwa selama Februar 01 hngga Januar 013 return yang dhaslkan oleh LQ 45 sebesar 9,516% dan expected return sebesar 0,793% per bulan. Sedangkan rskonya sebesar 4,335%. Alpha dan Beta Saham Alpha dapat menjad ukuran untuk membandngkan knerja suatu saham dengan saham lannya. Alpha merupakan selsh return actual dengan expected return pada suatu level beta. Sedangkan beta mengukur penympangan yang terjad antara expected return dengan actual return. Adapun alpha dan beta untuk saham dalam portofolo syarah dan portofolo non syarah ada pada tabel 7. Besarnya koefsen beta yang normal adalah satu. Jka nla beta lebh kecl darpada satu maka saham dsebut sebaga saham defensf. Sedangkan jka nla beta lebh besar dar satu dsebut saham agresf. Sehngga berdasarkan perhtungan yang telah dlakukan, pada portofolo syarah terdapat lma saham yang tergolong dalam saham defensf yatu INTP, KLBF, LPKR, TLKM, UNVR. Serta delapan saham agresf yatu ANTM, INCO, ITMG, LSIP, PTBA, SMGR, TINS, UNTR. Sedangkan pada portofolo non syarah (pada tabel 8) terdapat lma saham defensf yatu AALI, BBNI, BDMN, INDF, PGAS. Serta lma saham agresf yatu ASII, BBCA, BBRI, BMRI, UNSP. 9

Varan Kesalahan Resdu Varan kesalahan resdu dgunakan untuk mengetahu tngkat error antara expected return dengan actual return yang ada pada saham. Pada peneltan n, varan kesalahan resdu dperoleh dengan metode perhtungan regres lner menggunakan SPSS for Mac. Pada tabel 9 merupakan hasl perhtungan dar kesalahan resdu untuk portofolo syarah dan portofolo non syarah. Rsko yang dmlk masngmasng perusahaan atau unque rsk dtunjukkan oleh hasl σ e. Pada portofolo syarah varan kesalahan resdu saham yang ada bernla dbawah 1. Nla kesalahan resdu terbesar dmlk oleh ANTM yatu sebesar 0,9004. Sedangkan nla kesalahan resdu terkecl dmlk oleh SMGR. Pada portofolo non syarah varan kesalahan resdu seluruh saham bernla dbawah 1 (DIsajkan pada tabel 10). Nla kesalahan resdu terbesar dmlk oleh UNSP yatu sebesar 0,01014. Sedangkan nla kesalahan resdu terkecl dmlk oleh BBNI yatu sebesar 0,0006. Menentukan Portofolo Optmal dan Proporsnya Ada dua tahapan yang dlakukan untuk menentukan portofolo optmal dan proporsnya, yatu menghtung Excess Return to Beta (ERB) dan menentukan cut off pont. a. Menghtung Excess Return to Beta (ERB) Hasl perhtungan pada tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat enam saham yang memlk nla ERB yang postf dan tujuh saham yang memlk nla ERB yang negatf. Enam saham yang memlk nla ERB postf tersebut memlk peluang untuk terplh menjad komposs dalam portofolo syarah yang optmal. Sedangkan tujuh saham yang memlk nla ERB negatf tdak memenuh syarat untuk membentuk portofolo yang optmal. Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat tujuh saham yang memlk nla ERB yang postf dan tga saham yang memlk nla ERB yang negatve. Ketujuh saham yang memlk nla ERB postf tersebut memlk peluang untuk terplh menjad komposs dalam portofolo non syarah yang optmal. Sedangkan tga saham lannya tdak memenuh syarat untuk membentuk portofolo optmal. b. Menentukan Cut-off Pont Cut-off pont (C*) merupakan nla tertngg yang dgunakan sebaga batasan suatu saham masuk dalam portofolo. Saham yang membentuk portofolo yang optmal adalah saham yang mempunya ERB lebh besar atau sama dengan nla cut-off pont. Tabel 13 menunjukkan hasl perhtungan cut-off. Dar tabel 13 dketahu bahwa cut-off pont dar portofolo syarah ada pada saham SMGR, yatu 0,0113%. Setelah mengetahu cut-off pont, maka tahap selanjutnya adalah memlh saham yang memlk nla ERB datas nla cutoff pont. Saham yang memlk nla ERB datas cut-off pont adalah INTP, KLBF, LPKR, SMGR, dan TLKM. Kelma saham tersebut merupakan saham pembentuk portofolo syarah optmal. 10

Dar tabel 14 dketahu bahwa cut-off pont dar portofolo non syarah ada pada saham BDMN, yatu 0,0048%. Saham yang memlk nla ERB datas cut-off pont adalah BBCA, BDMN, BMRI, INDF, PGAS. Lma saham yang berada datas cut-off tersebut merupakan saham pembentuk portofolo non syarah optmal. Setelah mengetahu saham apa yang menjad pembentuk portofolo optmal, maka tahap selanjutnya adalah menentukan propors dana pada tap-tap saham yang sudah terplh. Berkut merupakan propors dana pada portofolo syarah dan portofolo non syarah. Dar tabel 15 maka komposs propors dana yang harus dalokaskan nvestor untuk membentuk portofolo optmal dar portofolo syarah, adalah KLBF (PT Kalbe Farma Tbk.) sebesar 35,33%, LPKR (PT Lppo Karawac Tbk.) sebesar 46,453%, INTP (PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk.) sebesar 4,579%, TLKM (PT Telekomunkas Indonesa Tbk.) sebesar 0,1%, dan SMGR (PT Semen Gresk Tbk.) sebesar 13,537%. Dar tabel 16 maka komposs propors dana yang harus dalokaskan nvestor untuk membentuk portofolo optmal dar portofolo non syarah adalah PGAS (PT Perusahaan Gas Negara Tbk.) sebesar 18,814%, INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk.) sebesar 43,36%, BDMN (PT Bank Danamon Indonesa Tbk.) sebesar 1,397%, BMRI (PT Bank Mandr Tbk.) sebesar 18,693%, BBCA (PT Bank Central Asa Tbk.) sebesar 6,77%. BBCA. Return dan Rsko Portofolo Setelah memperoleh komposs untuk masng-masng portfolo, maka akan dlakukan penghtungan rsk-return dar masng-masng portfolo. Hasl perhtungan sepert yang ada pada tabel 17 menunjukan bahwa portofolo syarah memlk beta portofolo sebesar 3,6804. Alpha portofolo sebesar 0,175. Portofolo n menghaslkan return 14,595% per bulan dengan rsko portofolo sebesar 47,31% Hasl perhtungan pada tabel 18 menunjukan bahwa portofolo non syarah memlk beta portofolo sebesar 3,6931. Alpha portofolo sebesar 0,087. Portofolo non syarah memlk return sebesar 10,49% per bulan dengan rsko portofolo sebesar,418%. Selanjutnya dlakukan komparas knerja dengan menggunakan raso Sharpe, Treynor dan Jensen, sepert yang tampak pada tabel 19. Hasl perhtungan raso Sharpe menunjukkan bahwa portofolo non syarah memlk nla yang lebh tngg, yatu sebesar 64,394% sedangkan portofolo syarah memlk nla 1,069%. Namun untuk raso Treynor portofolo syarah memlk nla yang lebh tngg yatu 0,683%. Raso Jensen dar kedua portofolo menunjukan hasl sgnfkan postf sehngga kedua portofolo dnla dapat memberkan knerja yang superor. Portofolo syarah juga memlk nla Jensen yang lebh tngg dbandngkan portofolo non syarah, yatu sebesar 14,031%. Return dan Rsko Portofolo Proporsonal 11

Untuk menguj konsstens knerja dar portofolo syarah optmal serta portofolo non syarah optmal, maka hasl return dan rsko portofolo optmal yang sudah dketahu akan dbandngkan dengan portofolo bentukan dengan pembobotan secara proporsonal. Pada tabel 0 dan 1, merupakan data return portofolo optmal dan portofolo proporsonal dar portofolo syarah dan portofolo non syarah selama Februar 013 hngga Aprl 013. Pada Maret 013 portofolo syarah dengan pembobotan proporsonal memlk return yang lebh tngg dbandngkan dengan portofolo yang dbuat dengan pembobotan optmal dengan metode ndeks tunggal. Sedangkan pada Februar dan Aprl 013 portofolo dengan pembobotan optmal memlk return yang lebh tngg dbandngkan dengan portofolo dengan pembobotan proporsonal. Pada Maret dan Aprl 013 portofolo non syarah dengan pembobotan optmal, sesua dengan metode ndeks tunggal, memlk return yang lebh tngg dbandngkan dengan portofolo yang dbuat dengan pembobotan secara proporsonal. V. Kesmpulan Berdasarkan model ndeks tunggal maka portofolo syarah optmal terbentuk dar saham KLBF, LPKR, INTP, TLKM, dan SMGR. Portofolo n menghaslkan return 14.595% per bulan dengan rsko portofolo sebesar 47.31%. Sedangkan portofolo non syarah optmal yang dbentuk dengan model ndeks tunggal terdr dar saham PGAS, INDF, BDMN, BMRI, dan BBCA. Portofolo non syarah optmal memlk return sebesar 10.49% per bulan dengan rsko portofolo sebesar.418%. Pembentukan portofolo optmal dengan model ndeks tunggal memberkan knerja yang konssten lebh bak dbandngkan dengan portofolo yang dbentuk dengan pembobotan proporsonal. Berdasarkan raso Treynor dan Jensen, portofolo syarah optmal memllk nla yang lebh tngg yatu sebesar 0,683% dan 14,031% sehngga portofolo syarah optmal memlk knerja yang lebh bak dbandngkan dengan knerja portofolo non syarah optmal yang memlk nla raso Treynor sebesar 0,438% dan 8,854%. Sedangkan berdasarkan raso Sharpe portofolo non syarah optmal memlk knerja yang lebh bak, yatu sebesar 64,394% dbandngkan dengan knerja portofolo syarah yatu 1,069%. Hasl peneltan n bertentangan dengan hasl peneltan dar Lston dan Soydemr (010) yang menyatakan bahwa sn portofolo memlk knerja yang lebh bak dbandngkan dengan portofolo syarah. Berdasarkan hasl peneltan tentang gambaran knerja portofolo syarah dan portofolo non syarah tahun 01, maka nvestor dharapkan bernvestas pada portofolo syarah optmal. Peneltan sebelumnya menyatakan bahwa nvestor yang melakukan nvestas pada fath-based stock tdak hanya mengarapkan return melankan mengharapkan keadaan duna yang lebh bak dan hal n dpengaruh 1

juga oleh perlaku nvestor untuk tetap mematuh norma yang ada. Namun berdasarkan hasl peneltan n, nvestor dapat melhat bahwa tdak hanya mematuh norma yang ada atau memperbak keadaan duna tetap nvestor dapat memperoleh return yang lebh tngg dbandngkan bernvestas pada portofolo non syarah. Sedangkan untuk portofolo non syarah, selan memlk knerja yang lebh rendah, portofolo n memlk sfat yang lebh fluktuatf sepert yang terlhat dar pergerakan ndeks pasarnya. Keterbatasan dalam peneltan n adalah kurangnya peneltan terdahulu mengena portofolo syarah dan portofolo non syarah, khususnya d Indonesa. Selan tu d Indonesa mash belum banyak jens dar fath-based stock sepert d Amerka Serkat. D Indonesa fathbased stock hanya berdasarkan nla syarah, sedangkan d Amerka Serkat ada penggolongan saham berdasarkan nla agama Katolk, Krsten, Yahud, dan lan-lan. Bag penelt selanjutnya, pembentukan portofolo optmal dapat dlakukan dengan model lan sepert model model mxture of mxture atau model Markowtz untuk menjad perbandngan. DAFTAR REFERENSI Ahmad Rodon, Othman Yong, 00, Analss Investas dan Teor Portfolo. Jakarta: Raja Grafndo Persada. Alexander, Gordon J, and Wllam F. Sharpe, 1989, Fundamentals of Investments, New Jersey: Prentce-Hall, Inc. Arf Setawan, Ddn Mukodm, 011, Pembentukan Portofolo Saham Dengan Model Indeks Tunggal Pada Perbankan D Bursa Efek Indonesa. Manajemen Fakultas Ekonom Unverstas Gunadarma. Bode, Zv. Alex Kane and Alan J. Marcus., 007, Essental of Investments 6 th edton, McGraw-Hll Internatonal Edton. Clarke, G and Jennngs, M., 008, Development, Cvl Socety and Fath-based Organzatons: Brdgng the Sacred and the Secular, Palgrave Macmllan, Basngstoke. Eko Umanto, 008, Analss dan Penlaan Knerja Portofolo Optmal Saham Saham LQ- 45, Jurnal Ilmu Admnstras dan Organsas, September Desember 008, bsns dan brokras. Fabozz, FJ, 1995, Investment Management. Englewood clffs. New Jersey: Prentce Hall Internatonal. Grard, E. and Hassan, M., 005, Fath-based ethcal nvestng: the case of Dow Jones Islamc ndexes, paper presented at the 006FMA Annual Meetng, Salt Lake Cty, UT, October 13. Gtman, Lawrence J., 009, Prncples Of Manageral Fnance, 1 th Edton, Pearson 13

Educaton, Prentce Hall, Unted States Jones, Charles P., 007, Investments: Analyss and Management, Tenth Edton, John Wley & Sons, Inc., USA. Hussen, K. and Omran, M., 005, Ethcal nvestment revsted: evdence from Dow Jones Islamc ndexes, The Journal of Investng, Vol. 36, pp. 15-5. Lston, Danel P. and Gokce Soydemr, 010, Fath-based and sn portfolos, Manageral Fnance vol. 36 No 10, pp. 876-885. Samsul Mohammad, 006, Pasar Modal Dan Manajemen Portofolo, Erlangga, Jakarta. Septyarn, 009, Analss Portofolo Optmal Berdasarkan Model Indeks Tunggal Pada Saham LQ45, Jurnal Akuntans. Sharpe, Wllam F., 1970, Portofolo Theory and Captal Markets, McGraw-Hll Book Company, New York. http://sp010.bps.go.d/ndex.php/ ste/tabel?td=31 dunduh pada tanggal 6 September 013 http://www.dx.co.d/dd/beranda/nformas/bagnve stor/ndeks.aspx dunduh pada tanggal 16 September 013 14

LAMPIRAN Gambar 1. Return Jakarta Islamc Index dan LQ-45 tahun 01 Tabel 1. Saham dalam portofolo syarah No Nama Emten Kode 1 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM PT Internatonal Nckel Indonesa Tbk INCO 3 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 4 PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 5 PT Kalbe Farma Tbk KLBF 6 PT Lppo Karawac Tbk LPKR 7 PP London Sumatra Indonesa Tbk LSIP 8 PT Tambang Batubara Bukt Asam (Persero) Tbk PTBA 9 PT Semen Gresk (Persero) Tbk SMGR 10 PT Tmah (Persero) Tbk TINS 11 PT Telekomunkas Indonesa (Persero) Tbk TLKM 1 PT Unted Tractors Tbk UNTR 13 PT Unlever Indonesa Tbk UNVR Sumber: www.dx.co.d, www.fnance.yahoo.com, 013 (dolah) Tabel. Saham dalam portofolo non syarah No Nama Emten Kode 1 PT Astra Agro Lestar Tbk AALI

PT Astra Internatonal Tbk ASII 3 PT Bank Central Asa Tbk BBCA 4 PT Bank Negara Indonesa Tbk BBNI 5 PT Bank Rakyat Indonesa Tbk BBRI 6 PT Bank Danamon Indonesa Tbk BDMN 7 PT Bank Mandr Tbk BMRI 8 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 9 PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS 10 PT Bakre Sumatera Plantatons Tbk UNSP Sumber: www.dx.co.d, www.fnance.yahoo.com, 013 (dolah) Tabel 3. Return dan rsko saham dalam portofolo syarah Kode Saham R E(R) σ ANTM -3,379% -,698% 13,705% INCO -37,469% -3,1% 15,191% INTP 4,935%,078% 7,474% ITMG 1,171% 1,014% 8,778% KLBF 43,574% 3,631% 6,586% LPKR 43,004% 3,584% 7,740% LSIP -9,737% -0,811% 1,415% PTBA -6,36% -,186% 9,458% SMGR 33,04%,767% 7,80% TINS -13,050% -1,087% 1,10% TLKM 34,788%,899% 7,66% UNTR -36,147% -3,01% 11,853% UNVR 11,778% 0,98% 8,516% Tabel 4. Return dan rsko saham dalam portofolo non syarah Kode Saham R E(R) σ AALI -8,878% -0,740% 7,790% ASII -7,090% -0,591% 7,33% BBCA 18,75% 1,563% 6,0% BBNI 7,951% 0,663% 4,800% BBRI 14,89% 1,41% 8,8% BDMN 9,867%,489% 8,337% BMRI 30,066%,505% 7,511% INDF 3,144% 1,99% 4,109% PGAS 3,583%,715% 7,737% UNSP -115,90% -9,659% 11,597% 3

Tabel 5. Return dan rsko pasar untuk portofolo syarah Tanggal JII 9-Feb-1 0,746% 30-Mar-1 3,009% 30-Apr-1-1,548% 31-May-1-9,103% 9-Jun-1 3,580% 31-Jul-1 5,86% 31-Aug-1-0,663% 8-Sep-1 5,80% 31-Oct-1 3,01% 30-Nov-1-5,049% 8-Dec-1 1,016% 31-Jan-13 1,638% R M 7,1% E(R M ) 0,601% σ M 4,4% Tabel 6. Return dan rsko pasar untuk portofolo non syarah Tanggal LQ-45 9-Feb-1 0,088% 30-Mar-1,815% 30-Apr-1-0,164% 31-May-1-9,689% 9-Jun-1 4,408% 31-Jul-1 5,476% 31-Aug-1 -,448% 8-Sep-1 5,079% 31-Oct-1,610% 30-Nov-1-3,90% 8-Dec-1 1,16% 31-Jan-13 3,505% R M 9,516% E(R M ) 0,793% σ M 4,335% Tabel 7. Alpha dan beta saham dalam portofolo syarah Kode Saham β α ANTM,39-0,0410 4

INCO,994-0,0450 INTP 0,4791 0,0179 ITMG 1,74 0,008 KLBF 0,4031 0,0339 LPKR 0,4836 0,039 LSIP,0056-0,00 PTBA 1,977-0,0337 SMGR 1,450 0,0189 TINS 1,99-0,05 TLKM 0,866 0,038 UNTR,1045-0,048 UNVR -0,0400 0,0101 Tabel 8. Alpha dan beta saham dalam portofolo non syarah Kode Saham β α AALI 0,8318-0,0140 ASII 1,597-0,0159 BBCA 1,0784 0,0071 BBNI 0,9461-0,0009 BBRI 1,6958-0,0010 BDMN 0,8898 0,0178 BMRI 1,1799 0,0157 INDF 0,4460 0,0158 PGAS 0,0989 0,064 UNSP 1,365-0,1071 Tabel 9. Kesalahan resdu dan varan kesalahan resdu dar saham dalam portofolo syarah Kode Saham e σ e ANTM 0,9498 0,9004 INCO 0,1165 0,01356 INTP 0,0717 0,00514 ITMG 0,0707 0,00499 KLBF 0,0636 0,00405 LPKR 0,0746 0,00557 LSIP 0,0904 0,00817 PTBA 0,0441 0,00194 SMGR 0,0388 0,00151 TINS 0,089 0,00795 TLKM 0,673 0,45317 UNTR 0,0780 0,00608 UNVR 0,0851 0,0075 5

Tabel 10. Kesalahan resdu dan varan kesalahan resdu dar saham dalam portofolo non syarah Kode Saham e σ e AALI 0,0691 0,00477 ASII 0,0489 0,0039 BBCA 0,0416 0,00173 BBNI 0,050 0,0006 BBRI 0,038 0,00146 BDMN 0,0739 0,00546 BMRI 0,0550 0,00303 INDF 0,0363 0,00131 PGAS 0,077 0,00597 UNSP 0,1007 0,01014 Tabel 11. Hasl perhtungan Excess Return to Beta (ERB) pada portofolo syarah Kode Saham ERB ANTM -0,0136 INCO -0,0157 INTP 0,0334 ITMG 0,0044 KLBF 0,078 LPKR 0,064 LSIP -0,0064 PTBA -0,0135 SMGR 0,0158 TINS -0,0081 TLKM 0,081 UNTR -0,0166 UNVR -0,156 Tabel 1. Hasl perhtungan Excess Return to Beta (ERB) pada portofolo non syarah Kode Saham ERB AALI -0,0147 ASII -0,0085 BBCA 0,0100 BBNI 0,0019 BBRI 0,0045 BDMN 0,06 BMRI 0,017 INDF 0,035 6

PGAS 0,60 UNSP -0,0764 Tabel 13. Hasl perhtungan Cut-Off Rate pada portofolo syarah yang memlk ERB postf Kode Saham ERB A B C INTP 0,0334 1,4893 44,6354 0,005 ITMG 0,0044 1,3151 301,6641 0,0015 KLBF 0,078 3,1404 40,1608 0,0053 LPKR 0,064,6955 41,9886 0,0045 SMGR 0,0158,0496 1399,3914 0,0113 TLKM 0,081 0,0461 1,640 0,0001 UNVR -0,156-0,077 0,08 0,0000 C* = 0,0113% Tabel 14. Hasl perhtungan Cut-Off Rate pada portofolo non syarah yang memlk ERB postf Kode Saham ERB A B C BBCA 0,0100 6,764 673,0461 0,0056 BBNI 0,0019,7877 1437,7717 0,0014 BBRI 0,0045 8,8755 1975,59 0,0035 BDMN 0,06 3,739 144,9554 0,0048 BMRI 0,017 7,903 460,1479 0,0080 INDF 0,035 4,918 151,3313 0,007 PGAS 0,60 0,3708 1,6405 0,0007 C* = 0,0048% Tabel 15. Optmalsas portfolo dan propors dana pada portofolo syarah Kode Saham ERB X W KLBF 7,80% 11,650 35,330% LPKR 6,40% 14,8116 46,453% INTP 3,337% 1,4600 4,579% TLKM,805% 0,0319 0,100% SMGR 1,576% 4,3164 13,537% Tabel 16. Optmalsas portfolo dan propors dana pada portofolo non syarah Kode Saham ERB X W PGAS,600% 3,6151 18,814% INDF 3,50% 8,35 43,36% BDMN,59%,380 1,397% 7

BMRI 1,717% 3,5918 18,693% BBCA 1,005% 1,3009 6,770% Tabel 17. Return dan rsko portofolo syarah optmal Saham β p α p σ p E(R p ) KLBF 0,4031 0,0339 0,007 3,631% LPKR 0,4836 0,039 0,001 3,584% INTP 0,4791 0,0179 0,0077,078% TLKM 0,866 0,038 0,4545,899% SMGR 1,450 0,0189 0,0053,767% Total 3,6804 0,175 47,31% 14,595% Tabel 18. Return dan rsko portofolo non syarah optmal Saham β p α p σ p E(R p ) PGAS 0,0989 0,064 0,0060,696% INDF 0,4460 0,0158 0,0017 1,843% BDMN 0,8898 0,0178 0,0070,318% BMRI 1,1799 0,0157 0,0056,79% BBCA 1,0784 0,0071 0,0039 1,356% Total 3,6931 0,087,418% 10,49% Tabel 19. Raso Sharpe, Treynor, dan Jensen Raso Portofolo syarah Portofolo non syarah Sharpe 1,069% 64,394% Treynor 0,683% 0,438% Jensen 14,031% 8,854% Tabel 0. Return portofolo proporsonal dan portofolo optmal dar portofolo syarah Februar 013 Kode Proporsonal Optmal Saham W Return W Return KLBF 0% -3,95% -0,79% 35,33% -3,95% -1,40% LPKR 0% 19,6% 3,85% 46,45% 19,6% 8,95% INTP 0% 5,97% 1,19% 4,58% 5,97% 0,7% TLKM 0%,30% 0,46% 0,10%,30% 0,00% SMGR 0%,00% 0,40% 13,54%,00% 0,7% Total Return 5,11% Total Return 8,10% 8

Maret 013 Kode Proporsonal Optmal Saham W Return W Return KLBF 0% 11,4%,8% 35,33% 11,4% 4,03% LPKR 0% -1,47% -0,9% 46,45% -1,47% -0,68% INTP 0% 1,49%,50% 4,58% 1,49% 0,57% TLKM 0% 6,17% 1,3% 0,10% 6,17% 0,01% SMGR 0% 3,88% 0,78% 13,54% 3,88% 0,53% Total Return 6,50% Total Return 4,45% Aprl 013 Kode Proporsonal Optmal Saham W Return W Return KLBF 0% 4,3% 0,85% 35,33% 4,3% 1,49% LPKR 0% 30,97% 6,19% 46,45% 30,97% 14,38% INTP 0% -10,58% -,1% 4,58% -10,58% -0,48% TLKM 0% -5,7% -1,14% 0,10% -5,7% -0,01% SMGR 0% -,0% -0,44% 13,54% -,0% -0,30% Total Return 3,34% Total Return 15,09% Tabel 1. Return portofolo proporsonal dan portofolo optmal dar portofolo non syarah Februar 013 Kode Saham Proporsonal W Return W Return Optmal PGAS 0% 1,48% 4,30% 18,81% 1,48% 4,04% INDF 0%,03% 0,41% 43,33%,03% 0,88% BDMN 0%,35% 0,47% 1,40%,35% 0,9% BMRI 0% -0,50% -0,10% 18,69% -0,50% -0,09% BBCA 0% 3,57% 0,71% 6,77% 3,57% 0,4% Total Return 5,79% Total Return 5,36% Maret 013 Kode Saham Proporsonal W Return W Return Optmal PGAS 0% 4,9% 0,98% 18,81% 4,9% 0,93% INDF 0% -1,35% -0,7% 43,33% -1,35% -0,59% BDMN 0% 0,00% 0,00% 1,40% 0,00% 0,00% 9

BMRI 0% 4,88% 0,98% 18,69% 4,88% 0,91% BBCA 0% -5,87% -1,17% 6,77% -5,87% -0,40% Total Return 0,5% Total Return 0,85% Aprl 013 Kode Saham Proporsonal W Return W Return Optmal PGAS 0% -1,78% -,56% 18,81% -1,78% -,41% INDF 0% 0,00% 0,00% 43,33% 0,00% 0,00% BDMN 0% -11,49% -,30% 1,40% -11,49% -1,4% BMRI 0% -7,9% -1,58% 18,69% -7,9% -1,48% BBCA 0% -3,79% -0,76% 6,77% -3,79% -0,6% Total Return -7,0% Total Return -5,57% 10