CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

dokumen-dokumen yang mirip
CAPITAL ASSET PRICING MODEL

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

Dua model keseimbangan:

OVERVIEW 1/40

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

Dan untuk memperoleh persentase tingkat pengembalian selama setahun adalah:

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Linear Sederhana

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Pengaruh variabel makroekonomi..., 8 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Konsep Penting dalam Investasi

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) secara Empiris terhadap Kelompok Saham Kompas 100 (K-100)

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENELITIAN DOSEN PEMULA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Fauzi Adi Kurniawan Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

OVERVIEW. Dua model keseimbangan: Arbitrage Pricing Theory (APT) Capital Asset Pricing Model (CAPM) 3/40

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB II LANDASAN TEORI

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

http://www.deden08m.wordpress.com CAKUPAN PEBAHASAN Overvew CAP (Captal Asset Prcng odel) Portofolo pasar Gars pasar modal Gars pasar sekurtas Estmas Beta Pengujan CAP APT (Arbrtage Prcng Theory) 1/40

OVERVIEW odel dapat dgunakan sebaga alat untuk memaham suatu permasalahan yang kompleks dalam gambaran yang lebh sederhana. 2/40 Untuk memaham bagamanakah penentuan rsko yang relevan pada suatu aset, dan bagamanakah hubungan antara rsko dan return yang dharapkan, dperlukan suatu model kesembangan, yatu: odel hubungan rsko-return aset ketka pasar dalam konds kesembangan. OVERVIEW 3/40 Dua model kesembangan: Captal Asset Prcng odel (CAP) Arbtrage Prcng Theory (APT)

CAPITAL ASSET PRICING ODEL (CAP) CAP adalah model hubungan antara tngkat return harapan dar suatu aset bersko dengan rsko dar aset tersebut pada konds pasar yang sembang. CAP dbangun d atas pondas teor portofolo arkowtz Berdasarkan teor portofolo arkowtz, portofolo yang efsen adalah portofolo yang berada d sepanjang kurva effcent fronter CAP dperkenalkan secara terpsah oleh Sharpe, Lntner dan ossn pada pertengahan 1960-an. 4/40 CAPITAL ASSET PRICING ODEL (CAP) Asums-asums model CAP: 1. Investor akan mendversfkaskan portolonya dan memlh portofolo yang optmal sesua dengan gars portofolo efsen. 2. Semua nvestor mempunya dstrbus probabltas tngkat return masa depan yang dentk. 3. Semua nvestor memlk perode waktu yang sama. 4. Semua nvestor dapat memnjam atau memnjamkan uang pada tngkat return yang bebas rsko. 5. Tdak ada baya transaks, pajak pendapatan, dan nflas. 6. Terdapat banyak sekal nvestor, sehngga tdak ada nvestor tunggal yang dapat mempengaruh harga sekurtas. Semua nvestor adalah prce taker. 7. Pasar dalam keadaan sembang (equlbrum). 5/40

PORTOOLIO PASAR Pada konds pasar yang sembang, semua nvestor akan memlh portofolo pasar (portofolo optmal yang berada d sepanjang kurva effcent fronter). 6/40 Return yang dharapkan, R p R B C A H G L E Dalam konds pasar yang sembang, semua nvestor akan memlh portofolo pada ttk sebaga portofolo yang optmal (terdr dar aset-aset bersko). Rsko, σ p Gambar 6.1. Portofolo yang efsen dan portofolo yang optmal PORTOOLIO PASAR Portofolo pada ttk (portofolo pasar) akan selalu terdr dar semua aset bersko, dan merupakan portofolo aset bersko yang optmal. Dengan demkan rsko portofolo pasar hanya terdr dar rsko sstemats (rsko yang tdak dapat dhlangkan oleh dversfkas). Secara umum, portofolo pasar dapat dproks dengan nla ndeks pasar, sepert IHSG atau LQ45 untuk kasus d Indonesa. 7/40

GARIS PASAR ODAL (CAPITAL ARKET LINE) Gars pasar modal menggambarkan hubungan antara return harapan dengan rsko total dar portofolo efsen pada pasar yang sembang. Jka kurva effcent fronter pada Gambar 6.1 dhlangkan, dan ttk sebaga portofolo aset bersko yang optmal dambl, maka kta akan mendapatkan gars R f -L yang merupakan gars pasar modal (CL), sepert dsajkan pada Gambar 6.2. 8/40 GARIS PASAR ODAL (CAPITAL ARKET LINE) 9/40 Return yang dharapkan E(R ) R CL Rsko Portofolo pasar () Prem Rsko Portofolo = E(R )-R f L σ Rsko, σ P Gambar 6.2. Gars Pasar odal (CL)

SLOPE CL Kemrngan (slope) CL menunjukkan harga pasar rsko (market prce of rsk) untuk portofolo yang efsen atau harga kesembangan rsko d pasar. Slope CL dapat dhtung dengan: 10/40 E(R σ ) -R = Slope CL Slope CL mengndkaskan tambahan return yang dsyaratkan pasar untuk setap 1% kenakan rsko portofolo. SLOPE CL Contoh: Dalam konds pasar yang sembang, return yang dharapkan pada portofolo pasar adalah 15% dengan devas standar sebesar 20%. Tngkat return bebas rsko sebesar 8%. aka Slope CL adalah sebesar: E(R σ ) -R = Slope CL Slope CL = (0,15-0,08) : 0,20 = 0,35 11/40

PERSAAAN CL Dengan mengetahu slope CL dan gars ntersep (R ), maka kta dapat membentuk persamaan CL menjad: dalam hal n: E (R p ) = tngkat return yang dharapkan untuk suatu portofolo yang efsen pada CL R E(R ) σ σ P E(R P ) = R + E(R σ ) R σ p = tngkat return pada aset yang bebas yang rsko = tngkat return portofolo pasar () = devas standar return pada portofolo pasar = devas standar portofolo efsen yang dtentukan 12/40 PENJELASAN ENGENAI CL 1. Gars pasar modal terdr dar portofolo efsen yang merupakan kombnas dar aset bersko dan aset bebas rsko. Portofolo, merupakan portofolo yang terdr dar aset bersko, atau dsebut dengan portofolo pasar. Sedangkan ttk R, merupakan plhan aset bebas rsko. Kombnas atau ttk-ttk portofolo d sepanjang gars R -, merupakan portofolo yang efsen bag nvestor. 2. Slope CL akan cenderung postp karena adanya asums bahwa nvestor bersfat rsk averse. Artnya, nvestor hanya akan mau bernvestas pada aset yang bersko, jka mendapatkan kompensas berupa return harapan yang lebh tngg. 13/40

PENJELASAN ENGENAI CL 14/40 3. Berdasarkan data hstors, adanya rsko akbat perbedaan return aktual dan return harapan, bsa menyebabkan slope CL yang negatf. Slope negatf n terjad bla tngkat return aktual portofolo pasar lebh kecl dar tngkat keuntungan bebas rsko. 4. Gars pasar modal dapat dgunakan untuk menentukan tngkat return harapan untuk setap rsko portofolo yang berbeda. GARIS PASAR SEKURITAS (SL) Gars pasar sekurtas adalah gars hubungan antara tngkat return harapan dar suatu sekurtas dengan rsko sstemats (beta). SL dapat dgunakan untuk menla keuntungan suatu aset ndvdual pada konds pasar yang sembang. Sedangkan CL dapat dpaka untuk menla tngkat return harapan dar suatu portofolo yang efsen, pada suatu tngkat rsko tertentu (σ P ). ormula untuk mendapatkan E(R) dar suatu sekurtas menurut model SL adalah: dalam hal n: σ β = σ, 2 E(R ) = R + β [(ER) R )] 15/40

GARIS PASAR SEKURITAS (SL) SL 16/40 Return yang dharapkan k k R B Aset yang rskonya lebh kecl dar pasar 0 0.5 β =1 A Aset yang rskonya lebh besar dar pasar 1.5 Gambar 6.3 Gars Pasar Sekurtas (SL) Rsko (β) Pada Gambar 6.3, rsko sekurtas dtunjukkan oleh beta, yang menunjukkan senstvtas return sekurtas terhadap perubahan return pasar. RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN Berdasarkan hubungan tngkat return dengan beta, maka komponen penyusun requred rate of return terdr dar: tngkat return bebas rsko dan prem rsko. Secara matemats, hubungan tersebut dapat dgambarkan sebaga: k = tngkat rsko aset bebas rsko + prem rsko sekurtas dalam hal n: k = tngkat return yang dsyaratkan nvestor pada sekurtas E(R ) = return portofolo pasar yang dharapkan β = koefsen beta sekurtas = tngkat return bebas rsko R = R + β [ E(R ) R ] 17/40

RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN Contoh: 18/40 Dasumskan beta saham PT Gudang Garam adalah 0,5 dan tngkat return bebas rsko (R f ) adalah 1,5%. Tngkat return pasar harapan dasumskan sebesar 2%. Dengan demkan, maka tngkat keuntungan yang dsyaratkan nvestor untuk saham PT Gudang Garam adalah: k GGR = R + β = 0,015 + 0,5 (0,02 0,015) = 1,75% [ E(R ) R ] SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU OVERVALUED 19/40 Return yang dharapkan E(R B ) E(R A ) E(R B ) E(R A ) A B SL β (A) Beta β (B) Gambar 6.4. enla sekurtas yang undervalued atau overvalued dengan menggunakan SL

SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU OVERVALUED 20/40 Secara teorts, harga sekurtas seharusnya berada pada SL karena ttk-ttk pada SL menunjukkan tngkat return harapan pada suatu tngkat rsko sstemats tertentu. Jka tngkat return harapan tdak berada pada SL, maka sekurtas tersebut undervalued atau overvalued. SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU OVERVALUED Pada Gambar 6.4. telhat bahwa sekurtas A terletak d atas SL dan dnla sebaga sekurtas yang ternla rendah (undervalued) karena tngkat return harapan E(R A ) > retun yang dsyaratkan nvestor E(R A ). Sedangkan sekurtas B terletak d bawah SL, sehngga sekurtas B dkatakan ternla lebh (overvalued). 21/40

CONTOH PENGGUNAAN CAP 1. Anggap tngkat return bebas rsko adalah 10 persen. Return harapan pasar adalah 18 persen. Jka saham YOY mempunya beta 0,8, berapakah return dsyaratkan berdasarkan CAP? k = 10% + 0,8 x (18%-10%) = 16,4% 22/40 2. Anggap tngkat return bebas rsko adalah 10 persen. Return harapan pasar adalah 18 persen. Jka saham lan yatu saham GG mempunya return dsyaratkan 20 persen, berapakah betanya? 20% = 10% + β x (18%-10%) 10% = β x 8% β = 1,25 ESTIASI BETA Untuk mengestmas besarnya koefsen beta, dgunakan market model berkut: R = α + β R + dalam hal n: R = return sekurtas R = return ndeks pasar α = ntersep β = slope ε = random resdual error e 23/40

ESTIASI BETA 24/40 arket model bsa destmas dengan meregres return sekurtas yang akan dnla dengan return ndeks pasar. Regres tersebut akan menghaslkan nla: 1. α (ukuran return sekurtas yang tdak terkat dengan return pasar) 2. β (penngkatan return yang dharapkan pada sekurtas untuk setap kenakan return pasar sebesar 1%) CONTOH PENGESTIASIAN BETA (1) Investor mempunya data return saham UUU dan return pasar selama lma bulan terakhr sebaga berkut: Bulan Return saham UUU Return pasar Jun 0,4 0,3 Jul 0,1 0,1 Agustus -0,05-0,1 September 0-0,05 Oktober 0,4 0,2 Tabel berkut akan dgunakan untuk mempermudah perhtungan: 25/40 Bulan Return Devas return Devas kuadrat Perkalan Saham Pasar Saham Pasar Saham Pasar Devas UUU UUU UUU Jun 0,4 0,3 0,23 0,21 0,0529 0,0441 0,0483 Jul 0,1 0,1-0,07 0,01 0,0049 0,0001-0,0007 Agustus -0,05-0,1-0,22-0,19 0,0484 0,0361 0,0418 September 0-0,05-0,17-0,14 0,0289 0,0196 0,0238 Oktober 0,4 0,2 0,23 0,11 0,0529 0,0121 0,0253 Jumlah 0,85 0,45 0 0 0,188 0,1120 0,1385

CONTOH PENGESTIASIAN BETA (2) Berdasarkan tabel d atas, perhtungan berkut dapat dbuat: Rata-rata return saham UUU = 0,85 / 5 = 0,17. Varans return saham UUU = 0,188 / 4 = 0,047. Devas standar return saham UUU = 0,047 = 0,216795. 26/40 Rata-rata return pasar = 0,45 / 5 = 0,15. Varans return pasar = 0,112 / 4 = 0,028. Devas standar return saham UUU = 0,028 = 0,167332. Covarans = 0,1385 / 4 = 0,034625. CONTOH PENGESTIASIAN BETA (3) Dengan menggunakan persamaan σ β = σ, 2 beta saham UUU dhtung sebaga berkut: β UUU = 0,034625 / 0,028 = 1,236607. Sedangkan ntersepnya dhtung dengan mengurangkan rata-rata return sekurtas dar perkalan beta dengan rata-rata return pasar. α 1 = 0,17 (1,236607) (0,15) = 0,059. 27/40

ANALISIS DENGAN ODEL EXCESS RETURN (1) Persamaan regres market model dapat dmodfkas menjad: (R R) = α + β (R R) + e β, slope dar gars karakterstk, akan menunjukkan senstvtas excess return sekurtas terhadap portofolo pasar. eneruskan contoh saham UUU, anggap R = 5 persen. aka return saham UUU dan return pasar dapat dubah menjad sepert pada tabel berkut. 28/40 Bulan Return Saham UUU Pasar Jun 0,35 0,25 Jul 0,05 0,05 Agustus -0,1-0,15 September -0,05-0,1 Oktober 0,35 0,15 ANALISIS DENGAN ODEL EXCESS RETURN (2) Apabla menggunakan regres lner sederhana, prntout SPSS dtunjukkan pada gambar berkut. Haslnya adalah sama dengan cara sebelumnya, yatu beta = 1,236607. ode l Coeffcents(a) Unstandardzed Coeffcents B Std. Error Standardzed Coeffcents t Sg. Beta 1 (Constant).071.035 2.040.134 RET_ 1.237.223.954 5.542.012 29/40 a Dependent Varable: RET_UUU

AKTOR-AKTOR YANG EPENGARUHI KEAKURATAN ESTIASI BETA 1. Estmas beta tersebut menggunakan data hstors. Hal n secara mplst berart bahwa kta menganggap apa yang terjad pada beta masa lalu, akan sama dengan apa yang terjad pada beta masa datang. 2. Gars karakterstk dapat dbentuk oleh berbaga observas dan perode waktu yang berbeda, dan tdak ada satu pun perode dan observas yang danggap tepat. Dengan demkan, estmas beta untuk satu sekurtas dapat berbeda karena observas dan perode waktunya yang dgunakan berbeda. 3. Nla α dan β yang dperoleh dar hasl regres tersebut tdak terlepas dar adanya error, sehngga bsa jad estmas beta tdak akurat karena α dan β tdak menunjukkan nla yang sebenarnya. 30/40 BETA PORTOOLIO Contoh, dketahu nformas berkut n: Sekurtas Banyaknya nvestas Return harapan Beta Rp20 juta 0,10 0,90 GG Rp5 juta 0,12 0,95 HH Rp10 juta 0,15 1,20 II Rp15 juta 0,17 1,30 Tentukan return harapan dan rsko suatu portofolo terdr dar empat saham, GG, HH, dan II. 31/40

BETA PORTOOLIO 32/40 Bobot portofolo dhtung terlebh dahulu. Jumlah dana yang dnvestas adalah Rp50 juta, maka sebanyak Rp20 juta/rp50 juta = 40% dnvestas pada. Dengan cara yang sama, dana yang dnvestas pada GG, HH, dan II, secara berurutan sebesar 10%, 20%, dan 30%. Return harapan portofolo: E(Rp) = (0,4) (0,10) + (0,1)(0,12) + (0,2)(0,15) + (0,3) (0,17) = 0,133 atau 13,3 persen. Beta portofolo: βp = (0,4) (β) + (0,1)( βgg) + (0,2)( βhh) + (0,3) (βii) = (0,4) (0,9) + (0,1)(0,95) + (0,2)(1,2) + (0,3) (0,13) = 1,085. PENGUJIAN CAP 33/40 Kesmpulan yang bsa dambl dar penjelasan mengena CAP, adalah: 1. Rsko dan return berhubungan postf, artnya semakn besar rsko maka semakn besar pula return-nya. 2. Ukuran rsko sekurtas yang relevan adalah ukuran kontrbus rsko sekurtas terhadap rsko portofolo.

PENGUJIAN CAP Pengujan CAP dapat menggunakan persamaan berkut: dalam hal n: R = a + 1 a 2 β 34/40 R = rata-rata return sekurtas dalam perode tertentu β = estmas beta untuk sekurtas Jka CAP vald, maka nla a1 akan mendekat nla rata-rata return bebas rsko selama perode pengujan, dan nla a2 akan mendekat rata-rata prem rsko pasar selama perode tersebut. TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI Salah satu alternatf model kesembangan, selan CAP, adalah Arbrtage Prcng Theory (APT). 35/40 Estmas return harapan dar suatu sekurtas, dengan menggunakan APT, tdak terlalu dpengaruh portofolo pasar sepert hanya dalam CAP. Pada APT, return sekurtas tdak hanya dpengaruh oleh portofolo pasar karena ada asums bahwa return harapan dar suatu sekurtas bsa dpengaruh oleh beberapa sumber rsko yang lannya.

TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI 36/40 APT ddasar oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu sekurtas dpengaruh oleh beberapa faktor rsko yang menunjukkan konds perekonoman secara umum. aktor faktor rsko tersebut harus mempunya karakterstk sepert berkut n: 1. asng-masng faktor rsko harus mempunya pengaruh luas terhadap return saham-saham d pasar. 2. aktor-faktor rsko tersebut harus mempengaruh return harapan. 3. Pada awal perode, faktor rsko tersebut tdak dapat dpredks oleh pasar. ODEL APT APT berasums bahwa nvestor percaya bahwa return sekurtas akan dtentukan oleh sebuah model faktoral dengan n faktor rsko, sehngga: R = E (R ) + b f + b f +... + b f + dalam hal n: R = tngkat return aktual sekurtas E(R )= return harapan untuk sekurtas f b e 1 1 = devas faktor sstemats dar nla harapannya = senstvtas sekurtas terhadap faktor = random error 2 2 n n e 37/40

ODEL KESEIBANGAN APT E(R ) = a + b + b +... + b 0 1 1 2 2 dalam hal n: E(R ) = return harapan dar sekurtas a 0 = return harapan dar sekurtas bla rsko sstemats sebesar nol b n = koefsen yang menujukkan besarnya pengaruh faktor n terhadap return sekurtas = Prem rsko untuk sebuah faktor (msalnya prem rsko untuk 1 adalah E( 1 ) a 0 ) n n 38/40 Rsko dalam APT ddefns sebaga senstvtas saham terhadap faktor-faktor ekonom makro (b ), dan besarnya return harapan akan dpengaruh oleh senstvtas tersebut. ODEL APT 39/40 Pada dasarnya, CAP merupakan model APT yang hanya mempertmbangkan satu faktor rsko yatu rsko sstemats pasar. Dalam penerapan model APT, berbaga faktor rsko bsa dmasukkan sebaga faktor rsko.

ODEL APT salnya Chen, Roll dan Ross (1986), mengdentfkas empat faktor yang mempengaruh return sekurtas, yatu: 1. Perubahan tngkat nflas. 2. Perubahan produks ndustr yang tdak dantspas. 3. Perubahan prem rsk-default yang tdak dantspas. 40/40 4. Perubahan struktur tngkat suku bunga yang tdak dantspas.