METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, pengembangan karier (X) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IlI METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d SMA Muhammadyah 2 Bandar Lampung dan pada waktu semester genap (dua) tahun ajaran 2010/2011. B. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguj suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara lmah. Hal-hal yang harus dperhatkan dalam peneltan adalah metode yang dgunakan harus dsesuakan dengan objek peneltan dan tujuan yang akan dcapa sehngga peneltan akan berjalan dengan sstemats. Menurut Sugyono (2008), metode peneltan pada dasarnya merupakan cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara lmah berart kegatan peneltan tu ddasarkan pada cr-cr kelmuan yatu rasonal, emprs, dan sstemats. Metode peneltan sangatlah pentng untuk sebuah peneltan. Menurut Sukard (2004) metode peneltan dklasfkaskan berdasarkan aspek metode kedalam enam macam bentuk peneltan, antara lan: deskrptf, peneltan sejarah, peneltan surve, peneltan ex- postfacto, peneltan ekspermen dan peneltan quas ekspermen.

40 Sesua dengan masalah dtelt dan agar peneltan n berjalan bak dan sstemats sesua dengan tujuan yang akan dcapa, maka metode yang dgunakan dalam peneltan n alah metode ekspermen. Metode ekspermen adalah suatu peneltan berusaha mencar pengaruh varabel tertentu terhadap varabel lan dalam konds yang terkontrol dan secara ketat. Metode ekspermen banyak member manfaat, teruma menentukan bagamana dan mengapa sesuatu konds atau perstwa terjad (Rduwan, 2005:50). Terdapat bermacam-macam desan peneltan bak yang termasuk Pre- Ekspermental, True-Ekspermental Desgn, Factoral Eksperment dan Quas- Ekspermental. Bentuk peneltan ekspermen yang dgunakan dalam peneltan n adalah Pre-ekspermental Desgn (One group Pretest-Posttest Desgn) karena peneltan n tanpa menggunakan kelompok kontrol (Sugyono, 2008). 0 1 X 0 2 Gambar 3.1. Pola kelompok pretest dan posttest Keterangan : 01 : Pretest (pengukuran/pertama, kecerdasan emosonal pada sswa sebelum dber perlakuan konselng kelompok dengan menggunakan bentuk skala lkert) X : Perlakuan (pelaksanaan konselng kelompok pada sswa kelas XI yang kecerdasan emosonalnya rendah d SMA Muhammadyah 2 Bandar Lampung).

41 02: Posttest (konds setelah perlakuan (pengukuran kecerdasan emosonal sswa setelah dber perlakuan konselng kelompok dengan skala yang sama dengan pengukuran yang pertama). Untuk memperjelas ekspermen dalam peneltan n dsajkan tahap-tahap rancangan ekspermen yatu : 1. melakukan pretest adalah pemberan tes kepada sswa sebelum dadakan perlakuan yatu konselng kelompok sehngga dperoleh hasl sswa yang memlk kecerdasan emosonal yang rendah. 2. memberkan perlakuan (treatment) adalah pemberan perlakuan yatu konselng kelompok. 3. melakukan posttest sesudah pemberan perlakuan dengan tujuan untuk mengetahu hasl apakah proses konselng kelompok efektf untuk menngkatkan kecerdasan emosonal sswa yang rendah. 4. proses analss data, yatu dengan menggunakan uj Wlcoxon. C. Subjek Peneltan Subjek dalam peneltan n adalah sswa kelas XI SMA Muhammadyah 2 Bandar Lampung yang memlk kecerdasan emosonal yang rendah. Subjek dambl melalu penyebaran skala kecerdasan emosonal. Hal n dlakukan untuk mengetahu sswa-ssw yang memlk kecerdasan emosonal rendah, sehngga dapat djadkan subjek peneltan. Skala kecerdasan emosonal dsebarkan kepada seluruh sswa kelas XI IPA 1 dan X IPA 2 yang berjumlah 68 sswa. Berdasarkan hasl penyebaran skala tersebut,

42 terdapat 5 sswa yang memlk kecerdasan emosonal yang rendah, yang tersebar d kelas XI IPA 1 dab XI IPA 2. D. Varabel Peneltan dan Defns Operasonal 1. Varabel Peneltan Varabel adalah objek suatu peneltan atau apa yang menjad perhatan suatu peneltan. Pada peneltan n penelt menggunakan metode ekspermen. Menurut Hatch dan Fardhy (dalam Sugyono,2008) secara teorts varabel dapat ddefnskan sebaga atrbut seseorang, atau objek yang mempunya varas antara satu orang dengan yang lannya atau satu objek dengan objek lannya. Varabel peneltan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang dtentukan oleh penelt untuk dpelajar sehngga dperoleh nformas tentang hal tersebut, kemudan dtark kesmpulannya. Berdasarkan pendapat n varabel dalam peneltan n adalah kecerdasan emosonal. 2. Defns Operasonal Kecerdasan emosonal alah serangkaan kemampuan prbad yang dmlk sswa untuk mengatur emosnya yang dapat menuntun drnya dalam bertngkah laku dan merah keberhaslan yang dlakukan dengan cara mengenal emos dr, mengelola emos, memotvas dr sendr, mengenal emos orang lan (empat) dan kemampuan untuk membna hubungan (kerjasama) dengan orang lan. Defns kecerdasan emosonal d atas telah melahrkan beberapa ndkator kecerdasan emosonal yang akan dtelt dalam peneltan n, yatu: a. mengenal emos dr sendr, b. mengelola emos dr,

43 c. memotvas dr sendr, d. mengenal emos orang lan (empat), e. bekerjasama dengan orang lan. E. Teknk Pengumpulan Data Untuk menghaslkan tngak objektftas yang tngg, peneltan lmah mensyaratkan penggunaan prosedur pengumpulan data yang akurat dan objektf. Teknk pengumpulan data harus dsesuakan dengan masalah yang akan dtelt. Dalam hal n, teknk pengumpulan data yang tepat untuk peneltan n adalah skala kecerdasan emosonal. Menurut Azwar (2009: 3), skala pskolog memlk karakterstk khusus yang membedakannya dar berbaga bentuk alat pengumpulan data yang lan sepert angket, nventor dan lan-lan. Istlah skala lebh banyak dgunakan untuk menamakan alat ukur aspek afektf. Aspek-aspek afektf yang dungkap sepert mnat, skap, self-esteem,dan lan-lan. Kecerdasan emosonal merupakan salah satu aspek afektf yang dapat dungkap melalu skala kecerdasan emosonal. Sepert yang telah dsebutkan dalam defns operasonal, bahwa dalam peneltan n terdapat 5 ndkator. Indkator yang ada pada varabel peneltan akan dkembangkan hngga menjad sebuah nstrumen peneltan. Penyusunan nstrumen peneltan n untuk lebh jelasnya djabarkan dalam bentuk Blue Prnt pada tabel berkut n :

44 Tabel 3.1. Blue Prnt Skala kecerdasan Emosonal Varabel Indkator Deskrptor Nomor Item Jumlah Kecerdasan Emosonal 1. Mengenal Emos Dr a. mengenal dan memaham emos dr sendr Favorable 43,69,75,8 3 Unfavorable 41,66 6 2. Mengelola Emos 3. Memotvas dr sendr b. memaham penyebab tmbulnya emos c. kemampuan menguasa perasaan dar waktu ke waktu d. kepekaan atas perasaan sendr atas pengamblan keputusan masalah prbad a. mengendalkan emos 17,38,72,8 1 b. mengekspreskan emos dengan tepat 47,48,59 2,40,45 6 3,55 16 3 4,64 39 3 5,42,54,70, 79 37,62 6,18,60,78 6 a. Optms 19,67,77 7,36,57 6 b. dorongan berprestas 8,76 20,35 4 9 c. menata emos agar dapat lebh berkonsentras 9,21 33,49,65,8 2 6 4. Mengenal Emos Orang lan 5. Membna Hubungan a. Empat 1,10,22,32 34,68,71,7 4 b. peka terhadap perasaan orang lan c. mendengarkan masalah orang lan a. dapat bekerja sama dengan orang lan b. dapat berkomunkas dengan bak c. mudah beradaptas dengan lngkungan pergaulan 11,23,50,6 3 8 31,46,58 7 12,24 30,51 4 28,73,85 13,25,44 6 14,26,56,6 1 15,29,53,8 4 5 5 27,80 6 TOTAL 85

45 Pengukuran yang dharapkan akan menghaslkan data yang vald harus dlakukan secara sstemats. Menurut Sugyono (2008:92), nstrumen peneltan akan dgunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghaslkan data kuanttatf yang akurat, maka setap nstrumen harus mempunya skala. Skala pengukuran yang dgunakan dalam peneltan n alah skala Lkert. Skala kecerdasan emosonal dalam peneltan n dsusun dengan menggunakan Skala Lkert yang dmodfkas sehngga skala n memlk 5 alternatf jawaban Kategor Jawaban Instrumen Peneltan Tabel 3.2. Kategor jawaban nstrumen peneltan NO Pernyataan favourable NO Pernyataan Unfavorable Jawaban Nla Jawaban Nla 1 SS 5 1 SS 1 2 S 4 2 S 2 3 N 3 3 N 3 4 TS 2 4 TS 4 5 STS 1 5 STS 5 F. Uj Coba Instrumen Sebelum melaksanakan peneltan, langkah awal yang dlakukan oleh penelt yatu melakukan uj persyaratan nstrumen. Mengena perlunya uj coba, Had (1995:166) menjelaskan tujuan dadakannya uj coba alat ukur adalah untuk memperoleh keyaknan tentang alat ukur, untuk menentukan alokas waktu yang palng layak, dan untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam petunjuk atau admnstras tes. Uj coba dlakukan dengan maksud untuk mengetahu kemudahan cara penggunaan, tngkat pemahaman responden terhadap pernyataan yang dajukan,

46 komentar dan reaks mereka, serta untuk mengetahu jka ada pernyataan yang bersfat ambgu. Hasl uj coba danalss sehngga dapat dlhat apakah cara yang dterapkan memuaskan, apakah perlu pernyataan tambahan, atau perlu menggant/merevs kalmat jka pernyataan banyak menmbulkan salah pengertan. Pada saat uj coba, penuls juga melhat apakah alat nstrumen harus anonm (tanpa nama dan data prbad dar responden lannya) atau dber nama dan data lengkap. Bla semua nformas telah terkumpul dan alat nstrumen telah dperbak sesua dengan masukan yang dperoleh dalam uj coba, maka alat nstrumen tersebut telah sap dperbanyak dan ddstrbuskan kepada responden yang telah dtetapkan. 1. Uj Valdtas Instrumen Untuk mengetahu apakah suatu skala nstrumen mampu menghaslakan data yang akurat sesua dengan tujuan ukurnya, sperlukan suatu pengujan valdtas. Valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkat keandalan atau kesahhan suatu alat ukur (Arkunto, 2006:63). Jka nstrumen dkatakan vald berart menunjukkan alat ukur yang dgunakan untuk mendapatkan data tu vald sehngga vald berart nstrumen tersebut dapat dgunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dukur (Sugono, 2004:137). Valdtas memlk bermacam-macam jens sesua dengan cara estmasnya yang dsesuakan dengan sfat dan fungs setap tes, antara lan valdtas s, valdtas konstrak, dan valdtas berdasar krtera (Safuddn Azwar, 1997). Sedangkan peneltan n menggunakan valdtas konstruks (construct valdty). Untuk

47 menguj valdtas konstruks, dapat dgunakan pendapat dar ahl (judgments experts). Dalam hal n, setelah nstrumen dkonstruks tentang aspek-aspek yang akan dukur dengan berlandaskan teor tertentu, maka selanjutnya dkonsultaskan dengan ahl. Para ahl dmnta pendapatnya tentang nstrumen yang telah dsusun. Setelah pengujan nstrumen selesa, maka dteruskan dengan uj coba nstrumen. Instrumen yang telah dsetuju dcobakan kepada subjek. Untuk menguj valdtas konstruks dapat dgunakan pendapat para ahl, dalam hal n setelah nstrumen dkonstruks tentang aspek-aspek yang akan dukur dengan berlandaskan teor tertentu atau menggunakan ks-ks nstrumen yang terdapat dalam varable yang dtelt, ndkator sebaga tolak dan nomor butr (tem) pertanyaan atau pernyataan yang telah djabarkan dar ndkator yang selanjutnya dkonsultaskan dengan para ahl (Sugono, 2008: 125-129). Para ahl dmnta pertmbangannya untuk melakukan judgement terhadap ndkator (konstruk) peneltan, apakah sudah tepat atau mash perlu dperbak lag. Penelt telah melaksanakan uj valdtas kontruks dengan tga orang ahl. Untuk menguj valdtas konstruks, penelt melakukan uj coba kepada tga orang ahl yang akan memberkan judgments experts. Dalam hal n, setelah nstrumen dkonstruks tentang aspek-aspek yang akan dukur dengan berlandaskan teor tertentu, maka selanjutnya dkonsultaskan dengan ahl. Para ahl dmnta pendapatnya tentang nstrumen yang telah dsusun. Hasl uj ahl yang telah dlakukan kepada tga orang ahl yatu perlunya revs pada deskrptor pon 4.C mendengarkan masalah orang lan. Menurut para ahl, mendengarkan masalah orang lan sudah termasuk ke dalam bagan dar empat yatu deskrptor 4.A (empat), jad tdak perlu djadkan deskrptor lag. Adapun data mengena hasl uj ahl yang penelt laksanakan dapat dlhat pada lampran halaman 1.

48 Setelah melakukan uj valdtas konstruks, peneltan n dlanjutkan dengan melakukan uj coba nstrumen kepada subjek. Uj coba nstrumen kepada subjek n dgunakan untuk mengetahu apakah tem nstrumen tersebut memlk kontrbus atau tdak terhadap ndkator dan deskrptor peneltan. Untuk mengetahu besarnya kontrbus tem skala kecerdasan emosonal perlu dlakukan perhtungan dengan mengkorelaskan antara skor tem pada nstrumen dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelas product moment dar Pearson, sebaga berkut : r htung = n( XY) ( X ).( Y) 2 2 2 n. X X. n. Y Y 2 Dmana : r htung : Koefsen korelas X : Jumlah skor tem Y : Jumlah skor total (seluruh tem) n : Jumlah responden Untuk mengetahu pembobotan propors skala kecerdasan emosonal dgunakanlah rumus sebaga berkut: 1) menghtung jawaban subjek responden secara langsung atas 5 kategor sangat sesua, sesua, cukup sesua, tdak sesua, sangat tdak sesua. 2) menghtung propors masng-masng kategor dengan rumus : P = f Keterangan : P : propors n f : jumlah frekuens tap kategor n : jumlah responden keseluruhan 3) menghtung cummulatve propors (CP) untuk masng-masng kategor. 4) menghtung md pon masng-masng CP dengan rumus : Mdp CP = CP + 0,5 (P)

49 Keterangan : Mdp CP : md pon CP CP : cummulatve propors 0,5 : angka tetap 5) mencar nla Z masng-masng kategor berdasarkan angka yang ddapat pada langkah ke- 4 dengan merujuk pada tabel Z score. 6) mengubah semua nla angka menjad postf dengan cara menambah nla negatf absolut (nla negatf palng besar). 7) member bobot skala masng-masng kategor pernyataan. Adapun hasl pembobotan skala kecerdasan emosonal untuk setap temnya adalah sebaga berkut : Tabel 3.3. Hasl Pembobotan Skala Kecerdasan Emosonal No. Item (+) / (-) Skala STS TS KS S SS 1 + 1 2 3 4 5 2-5 4 3 2 1 3 + 1 2 3 4 5 4 + 1 2 3 4 5 5-5 4 3 2 1 6-5 4 3 2 1 7-5 4 3 2 1 8 + 1 2 3 4 5 9 + 1 2 2 2 2 10 + 1 2 3 4 5 11 + 1 2 3 4 5 12 + 1 2 3 4 5 13-4 3 3 2 1 14 + 3 1 1 2 2 15 + 1 2 3 4 5 16-5 4 3 2 1 17 + 1 2 3 4 5 18-5 4 3 2 1 19 + 3 2 1 2 2 20-5 4 3 2 1

21 + 3 1 2 3 4 22 + 1 2 3 4 5 23 + 1 2 3 4 5 24-5 4 3 2 1 25-5 4 3 2 1 26 + 1 2 3 4 5 27-5 4 3 2 1 28 + 2 1 1 3 5 29 + 1 2 3 4 5 30-3 3 2 1 1 31-4 3 3 2 1 32 + 3 1 1 2 4 33-5 4 3 2 1 34-4 3 3 2 1 35-5 4 3 2 1 36-5 4 3 2 1 37 + 3 1 2 3 5 38 + 1 2 3 4 5 39-5 3 1 1 4 40-5 3 2 1 4 41-5 4 3 2 1 42-5 4 3 2 1 43 + 1 2 3 4 5 44-5 4 3 2 1 45-5 4 3 2 1 46-5 3 2 1 1 47 + 1 2 3 4 5 48 + 1 2 2 2 2 49-5 3 3 2 1 50 + 3 1 2 3 5 51-5 4 3 2 1 52-5 3 2 1 3 53 + 1 2 3 4 5 54-5 4 3 2 1 55 + 1 2 1 2 2 56 + 3 1 2 3 5 57-4 3 3 2 1 58-5 4 3 2 1 59 + 1 2 3 4 5 60-4 4 3 1 1 61 + 1 2 3 4 5 50

51 62 + 1 2 3 4 5 63 + 1 2 3 4 5 64 + 1 2 3 4 5 65-5 4 3 2 1 66-5 4 3 2 1 67 + 1 2 2 3 5 68 + 1 2 3 4 5 69 + 1 1 1 2 2 70-5 4 3 2 1 71-4 3 2 1 1 72 + 1 2 3 4 5 73 + 1 2 3 4 5 74-5 4 3 2 1 75 + 1 2 3 4 5 76 + 1 2 3 4 5 77-5 4 3 2 1 78-4 3 2 1 3 79-5 4 3 2 1 80-5 3 2 1 3 81 + 1 2 3 4 5 82-5 4 3 2 1 83 + 1 2 2 3 4 84 + 1 1 2 3 4 85 + 1 2 3 4 5 Pelaksanaan uj coba nstrumen n dlakukan pada tanggal 07 Aprl 2011, dan uj coba n melbatkan 30 orang responden yang berasal dar luar subjek peneltan, yatu pada sswa kelas X SMAN Muhammadyah 2 Bandar Lampung. Uj coba n dengan maksud untuk mengetahu kemudahan cara penggunaan, tngkat pemahaman responden terhadap pernyataan yang dajukan, komentar dan reaks mereka, serta untuk mengetahu jka ada pernyataan yang bersfat ambgu. Hasl uj coba danalss sehngga dapat dlhat apakah cara yang dterapkan memuaskan, apakah perlu pernyataan tambahan, atau perlu menggant/merevs kalmat jka pernyataan banyak menmbulkan salah pengertan. Pada saat uj coba,

52 kta juga melhat apakah alat nstrument harus anonm (tanpa nama dan data prbad dar responden lannya) atau dber nama dan data lengkap. Setelah dlakukan uj coba nstrumen, hasl yang ddapat dar 85 tem pernyataan skala kecerdasan emoconal terdapat 5 tem yang tdak tdak memlk kontrbus yang besar hal n terjad karena rtabel lebh besar dar rhtung. Adapun ítem-tem nstrumen yang tdak memlk kontrbus adalah : Tabel 3.4. Item yang Tdak Memlk Kontrbus Terhadap Skala Kecerdasan Emosonal No. Tdak vald rhtung rtabel 1. Item 32 0,0048 0,361 2. Item 52 0,0291 0,361 3. Item 58 0,2469 0,361 4. Item 71 0,1761 0,361 5. Item 79 0,139 0,361 Dar hasl yang dperoleh tersebut, jumlah 5 tem yang tdak memlk kontrbus tersebut dhlangkan hal n dkarenakan ítem-tem lan yang sudah memlk konstrbus sudah dapat mewakl ndkator. Adapun rncan skala kecerdasan emosonal setelah dlakukan uj coba adalah sebaga berkut :

53 Tabel 3.5. Dstrbus Penyebaran Item yang Memlk Kontrbus dan Gugur dalam Skala Kecerdasan Emosonal Varabel Indkator Deskrptor Nomor Item Jumlah Kecerdasan Emosonal 1. Mengenal Emos Dr a. mengenal dan memaham emos dr sendr Favorable 43,69,75, 83 Unfavorable 41,66 6 2. Mengelola Emos 3. Memotvas dr sendr 4. Mengenal Emos Orang lan b. memaham penyebab tmbulnya emos c. kemampuan menguasa perasaan dar waktu ke waktu d. kepekaan atas perasaan sendr atas pengamblan keputusan masalah prbad a. mengendalkan emos 17,38,72, 81 b. mengekspreskan emos dengan tepat 47,48,59 2,40,45 6 3,55 16 3 4,64 39 3 5,42,54,70, 79* 37,62 6,18,60,78 6 a. Optms 19,67,77 7,36,57 6 b. dorongan berprestas 8,76 20,35 4 c. menata emos agar dapat lebh berkonsentras a. Empat 1,10*,12, 22,24,32* b. peka terhadap perasaan orang lan 9,21 33,49,65,82 6 11,23,50, 63 30,34,51,68, 71*,74 8 9 31,46,58* 6 5. Membna Hubungan a. mendengarkan masalah orang lan 28,73,85 13,25,44 6 *) tem yang gugur b. dapat bekerja sama dengan orang lan c. dapat berkomunkas dengan bak 14,26,56, 61 15,29,53,8 4 5 5 27,80 6 T O T A L 80

54 2. Uj Relabltas Instrumen Relabltas menunjukkan pada suatu pengertan bahwa sesuatu nstrumen cukup dapat dpercaya untuk dgunakan sebaga alat pengumpul data karena nstrumen tersebut sudah bak (Arkunto, 2006:178). Serngnya djumpa kesalahan yang fatal dalam uj relabltas, metode pengujan relabltas nstrumen yang penuls gunakan yatu dengan memaka metode alpha. Metode alpha adalah dengan menganalss relabltas alat ukur dar satu kal pengukuran., rumus yang dgunakan adalah Alpha sebaga berkut : r 11 = k. 1 k 1 S S t Dmana : r 11 : Nla relabltas S : Jumlah varans skor tap-tap tem S t : Varans total k : Jumlah tem Langkah-langkah mencar nla relabltas dengan metode Alpha sebaga berkut : 1. Menghtung Varans skor tap-tap tem dengan rumus : S = X 2 N X N 2 Dmana : S : Varans skor tap-tap tem X 2 : Jumlah Kuadrat tem 2 N X X : Jumlah tem X dkuadratkan : Jumlah responden 2. Kemudan menjumlahkan varans semua tem dengan rumus : S = S S S... S 1 2 3 n Dmana : S : Jumlah Varans semua tem

55 S, S 2, S 3,. n : Varans tem ke-1, 2, 3,...n 3. Menghtung varans total dengan rumus : S t = X 2 t N X N t 2 Dmana : S t : Varans total X 2 t : Jumlah Kuadrat X total 2 t N X : Jumlah X total dkuadratkan : Jumlah responden 4. Masukkan nla Alpha dengan rumus: k r 11 = S. 1 k 1 St Hasl r 11 dkonsultaskan dengan nla Tabel r product moment dengan dk= N-1, sgnfkan 5 %. Keputusan dengan membandngkan r 11 dengan r tabel Kadah Keputusan menurut Rduwan (2005:115), yatu : : Jka r 11 > rtabel berart relabel, sebalknya Jka r 11 < rtabel berart tdak relabel Berdasarkan hasl pengolahan data uj coba nstrument ada 80 tem yang memlk kontrbus yang besar dengan relabltas yang tngg yakn 0,973 dengan rtabel 0,361. G. Teknk Anals Data Setelah data dperoleh dan dkumpulkan maka data yang dperoleh akan d analss. Untuk mengetahu seberapa besar perbedaan skor kecerdasan emosonal sswa d lngkungan sekolah sebelum dber perlakuan konselng kelompok (pretest) dan setelah menerma perlakuan layanan konselng (posttest) dan untuk

56 menjawab masalah apakah ada dampak perlakuan dengan layanan konselng kelompok terhadap kecerdasan emosonal sswa, yatu dengan menggunakan uj Wlcoxon. Teknk analss data yang dgunakan dalam peneltan n menggunakan statstk non parametrk berupa uj Wlcoxon karena skala yang dpaka berupa skala bertngkat. Adapun rumus yang dgunakan adalah : T z = T = n( n 1) 4 n( n 1)(2n 1) 24 Keterangan: T = Jumlah jenjang yang kecl n = Jumlah sampel z = z = 5(5 1) 15 4 5(5 1)(10 1) 24 7,5 = 2.41 3,11 Dar hasl pretest dan posttest dperoleh zhtung = 2,41. Kemudan dbandngkan dengan ztabel 0,05 = 2,132. Karena zhtung > ztabel maka hpotess dterma, artnya terdapat perbedaan sgnfkan antara skor kecerdasan emosonal sswa sebelum dberkan perlakuan dan setelah dberkan perlakuan dengan layanan konselng kelompok kepada subjek peneltan.