BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

Kami memahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan

Bab IV HASIL DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT GENERAL ADJUSTER INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. TIENS didirikan tahun 1995 oleh Mr. Li Jinyuan di Tianjin, China, Tiens Group Co., Ltd. (Grup

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH. D COST Seafood Restaurant adalah sebuah restoran yang menyediakan

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN IMPLIKASI Profil Perusahaan PT. Citra Transpor Nusantara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hoka Hoka Bento atau kadang disingkat Hokben adalah jaringan restoran

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

LAMPIRAN. Proses Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Pengembangan Karyawan. Alternatif Jawaban

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH PT. Pelayaran Nasional Bahtera Bestari Shipping

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner. Sehubungan dengan ini penulis memberitahukan bahwa,penulis.adalah mahasiswa

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Juhdi Sakti Engineering merupakan perusahaan konstruksi dan

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. Gambar 4.1 Logo Jakarta Design Center

BAB IV ANALISIS DATA

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Centro Lifestyle Department Store. Centro Lifestyle Department Store berdiri pada bulan November 2003 di

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. pengalaman mengajar, sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Saudara/Saudari Responden yang terhormat, Bersama ini, saya meminta kesediaan Saudara/i untuk mengisi daftar

BAB 4 HASIL PENELITIAN. responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS PRODUK, PERSEPSI HARGA, SALURAN DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA OPPO SMARTPHONE

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU 0 - Z

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari PT. Ria Sarana Perdana Engineering, dimulai dari sejarah berdirinya hingga saat ini, dan visi, misi perusahaan yang diterapkan untuk memajukan perusahaan setiap waktunya. 4.1.1 Sejarah PT. Ria Sarana Perdana Engineering PT. Ria Sarana Perdana Engineering adalah perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang pembuatan mesin-mesin produksi plastik pada masanya yang berdiri tahun 1980 oleh Charlie Chandra. Pada saat itu perusahaan sedikit demi sedikit merakit sebuah mesin yang dapat mengolah suatu bahan mentah dan akhirnya perusahaan berhasil menciptakan sebuah mesin yang dapat mengolah bahan mentah yaitu berupa biji plastik. Pada tahun 1989 PT. Ria Sarana Perdana Engineering mulai berkembang dalam bidang pembuatan mesin-mesin produski terutama mesin yang mengolah bijibiji plastik, biji plastik yang dimaksud pada awalnya adalah limbah-limbah plastik bekas dari sisa produksi yang kemudian diolah kembali menjadi plastik, contohnya seperti botol-botol plastik minuman yang biasa kita minum, botol-botol tersebut diolah menjadi biji plastik kemudian menghasilkan plastik yaitu kantong plastik, gelas/botol minum dll. 50

51 PT. Ria Sarana Perdana Engineering mulai terlihat peningkatan produksinya yang signifikan tepatnya pada tahun 1992 dalam menciptakan mesin-mesin yang dapat mengolah biji-biji plastik. Pada saat tahun 1998 PT Ria Sarana Perdana Engeneering mendapatkan dampak dari terjadinya krisis moneter, akibatnya banyak karyawan yang mengundurkan diri karena mereka takut tenaganya tidak dibayarkan oleh perusahaan padahal pada masa itu PT. Ria Sarana Perdana Engineering tetap berdiri dan berjalan bahkan masih dapat membayarkan gaji karyawan meskipun ada pengurangan ditingkat produksi. Tahun 2002 PT. Ria Sarana Perdana Engineering mulai berkembang dengan membangun anak perusahaan yaitu PT. Roda Perdana Utama Karya yang masih berhubungan dibidang produksi hanya saja PT. Roda Perdana Utama Karya sebagai jasa yang menerima pengolahan limbah-limbah plastik dari perusahaan lain. Hingga saat ini PT. Ria Sarana Perdana Engineering terus meningkat produksinya dan berkembang, catatan terakhir tahun 2012 perusahaan memiliki 6 buah mesin-mesin besar untuk merakit dan menciptakan mesin-mesin yang menggunakan teknologi berkualitas untuk dapat mengolah biji-biji plastik. 4.1.2 Visi dan Misi PT. Ria Sarana Perdana Engineering PT. Ria Sarana Perdana Engineering memiliki Visi dan Misi untuk terus maju dan berkembang hingga dapat bersaing baik skla nasional maupun skala internasional dalam bidang pembuatan mesin-mesin plastik. Visi Menjadi perusahaan yang terdepan dalam bidang Industri Mesin, terbaik dan inovatif di dalam maupun luar negeri dengan teknologi mutakhir dan hasil

52 berkualitas demi terwujudnya perusahaan yang sehat, mandiri dan dapat memajukan industri Indonesia. Misi - Menciptakan sistem kerja yang berdisiplin tinggi dan lingkungan kerja yang harmonis. - Menjadi perusahaan yang maju hingga memiliki ISO (Internazional Standart Operation) yang berkelas dunia. - Maju tumbuh besar hingga dapat bersaing dengan para kompetitor dibidang yang sama dengan kualitas terbaik. - Menciptaka tenaga ahli sumber daya manusia yang berkualitas. 4.2 Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah karyawan divisi produksi PT Ria Sarana Perdana Engineering. Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lama bekerja mereka. Berikut ini hasil pengelompokan profil responden: 1. Jenis Kelamin Responden Dalam peneitian ini, total responden berjumlah 69 orang responden, dimana sebanyak 59 orang pria dan 10 orang wanita. Untuk dapat memperjelas di peroleh hasil pengolahan data sebagai berikut:

53 Sumber: hasil pengolahan data 2013 Gambar: 4.1 Grafik Jenis Kelamin Responden 2. Usia Responden Dari keseluruhan 69 orang responden, diperoleh responden yang berusia dibawah 20 tahun sebanyak 8 orang, usia 20-35 tahun sebanyak 28 orang, usia 36-50 tahun sebanyak 18 orang, dan usia diatas 50 tahun sebanyak 15 orang. Untuk dapat memperjelas di peroleh hasil pengolahan data sebagai berikut:

54 Sumber: hasil pengolahan data 2013 Gambar: 4.2 Grafik Usia Responden 3. Lama Bekerjs Responden Dari keseluruhan 69 orang responden, sebanyak 10 orang bekerja dibawah 1 tahun, 13 orang bekerja antara 2 sampai 3 tahun, 21 orang bekerja antara 4 sampai 5 tahun, dan 25 orang telah bekerja diatas 5 tahun. Untuk dapat memperjelas di peroleh hasil pengolahan data sebagai berikut:

55 Sumber: hasil pengolahan data 2013 Gambar: 4.3 Grafik Lama Bekerja Responden 4.3 Analisis Hasil Penelitian 4.3.1 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode MSI (method of successive interval) untuk melakukan transformasi data skala ordinal menjadi data skala interval. Pengolahan data dilakukan penulis dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel. Pemberian bobot pada kuesioner penelitian, sebagai berikut : - (SS) Sangat Setuju = 5 - (S) Setuju = 4 - (KS) Kurang Setuju = 3 - (TS) Tidak Setuju = 2

56 - (STS) Sangat Tidak Setuju = 1 berikut: Kemudian, hasil transformasi data yang diperoleh adalah sebagai 1. Hasil transformasi data ordinal menjadi data interval pada variabel Job Enrichment (X1) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Trasformasi Data Variabel Job Enrichment Data Ordinal Data Interval 1 1,000 2 2,068 3 2,847 4 3,546 5 4,566 2. Hasil transformasi data ordinal menjadi data interval pada variabel Job Enlargement (X2) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Transformasi Data Variabel JoB Enlargement Data Ordinal Data Interval 1 1,000 2 1,630 3 2,323 4 3,215 5 4,414 3. Hasil transformasi data ordinal menjadi data interval pada variabel Kinerja Karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

57 Tabel 4.3 Transformasi Data Variabel Kinerja Karyawan Data Ordinal Data Interval 1 1,000 2 1,657 3 2,337 4 3,199 5 4,379 4. Hasil transformasi data ordinal menjadi data interval pada variabel Kepuasan Karyawan (Z) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Transformasi Data Variabel Kepuasan Karyawan Data Ordinal Data Interval 1 1,000 2 1,736 3 2,495 4 3.339 5 4.440 4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3.2.1 Uji Validitas Variabel Job Enrichment (X1) Variabel Job Enrichment diukur melalui pernyataan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS, diperoleh hasil berikut ini:

58 Tabel 4.5 Validitas Variabel Job Enrichment Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 0,021 0,20 Tidak Valid 2 0,151 0,20 Tidak Valid 3 0,291 0,20 Valid 4 0,257 0,20 Valid 5 0,154 0,20 Tidak Valid 6 0,344 0,20 Valid 7 0,224 0,20 Valid 8 0,311 0,20 Valid 9 0,509 0,20 Valid 10 0,211 0,20 Valid Karena masih ada butir pernyataan yang tidak valid, maka dilakukan pengujian kembali setelah mengeluarkan butir pernyataan yang tidak valid, yaitu butir 1, 2, 5. Kemudian, diperoleh hasil berikut ini: Tabel 4.6 Validitas Job Enrichment (2) Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 3 0,165 0,20 Tidak Valid 4 0,169 0,20 Tidak Valid 6 0,323 0,20 Valid 7 0,300 0,20 Valid 8 0,427 0,20 Valid 9 0,524 0,20 Valid 10 0,217 0,20 Valid

59 Karena masih ada juga butir pernyataan yang tidak valid, maka dilakukan pengujian kembali setelah mengeluarkan butir pernyataan yang tidak valid, yaitu butir 3 dan 4. Kemudian, diperoleh hasil berikut ini: Tabel 4.7 Validitas Job Enrichment (3) Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 6 0,305 0,20 Valid 7 0,307 0,20 Valid 8 0,480 0,20 Valid 9 0,512 0,20 Valid 10 0,262 0,20 Valid 4.3.2.2 Uji Validitas Variabel Job Enlargement (X2) Variabel Job Enlargement diukur melalui pernyataan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11. Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS, diperoleh hasil berikut ini: Tabel 4.8 Validitas Variabel Job Enlargement Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 0,511 0,20 Valid 2 0,492 0,20 Valid 3 0,222 0,20 Valid 4 0,505 0,20 Valid 5 0,539 0,20 Valid 6 0,386 0,20 Valid 7 0,496 0,20 Valid

60 8 0,491 0,20 Valid 9 0,549 0,20 Valid 10 0,410 0,20 Valid 11 0,305 0,20 Valid 4.3.2.3 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) Variabel Kinerja Karyawan diukur melalui pernyataan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS, diperoleh hasil berikut ini: Tabel 4.9 Validitas Variabel Kinerja Karyawan Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 0,564 0,20 Valid 2 0,525 0,20 Valid 3 0,267 0,20 Valid 4 0,504 0,20 Valid 5 0,493 0,20 Valid 6 0,368 0,20 Valid 7 0,480 0,20 Valid 8 0,457 0,20 Valid 9 0,503 0,20 Valid

61 4.3.2.4 Uji Validitas Variabel Kepuasan Karyawan (Z) Variabel Kepuasan Karyawan diukur melalui pernyataan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS, diperoleh hasil berikut ini: Tabel 4.10 Validitas Variabel Kepuasan Karyawan Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 0,461 0,20 Valid 2 0,431 0,20 Valid 3 0,518 0,20 Valid 4 0,372 0,20 Valid 5 0,505 0,20 Valid 6 0,290 0,20 Valid 7 0,450 0,20 Valid 8 0,426 0,20 Valid 9 0,362 0,20 Valid 4.3.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan menggunakan bantuan program SPSS, dimana apabila nilai Cronbach s Alpha > 0.60 maka data dinyatakan reliable. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Kesimpulan Job Enrichment (X1) 0,615 Reliabel

62 Job Enlargement (X2) 0,787 Reliabel Kinerja Karyawan (Y) 0,774 Reliabel Kepuasan Karyawan (Z) 0,745 Reliabel 4.3.3 Uji Normalitas 4.3.3.1 Uji Normalitas Variabel Job Enrichment (X1) Hasil uji normalitas variabel Job Enrichment berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Uji Normalitas Variabel Job Enrichment Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. job_enrichment.090 69.200 *.990 69.851 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Pada uji Kolmogorov-Smirnov, diajukan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika Sig. > 0,05 maka H0 diterima, berarti data berdistribusi normal Jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak, berarti data berdistribusi tidak normal Keputusan Sig. = 0,200 > 0,05 Berdasarkan nilai Sig. tersebut, data variabel Job Enrichment dinyatakan berdistribusi normal.

63 Selanjutnya, dilakukan uji normalitas berdasarkan grafik Normal Probability Plot. Diperoleh hasil grafik sebagai berikut: Gambar 4.4 Grafik Normalitas Variabel Job Enrichment Berdasarkan grafik tersebut, terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian data variabel Job Enrichment dapat dinyatakan berdistribusi normal. 4.3.3.2 Uji Normalitas Variabel Job Enlargement (X2) Hasil uji normalitas variabel Job Enlargement berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov adalah sebagai berikut:

64 Tabel 4.13 Uji Normalitas Variabel Job Enlargement Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. job_enlargement.095 69.200 *.974 69.161 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Pada uji Kolmogorov-Smirnov, diajukan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika Sig. > 0,05 maka H0 diterima, berarti data berdistribusi normal Jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak, berarti data berdistribusi tidak normal Keputusan Sig. = 0,200 > 0,05 Berdasarkan nilai Sig. tersebut, data variabel Job Enlargement dinyatakan berdistribusi normal. Selanjutnya, dilakukan uji normalitas berdasarkan grafik Normal Probability Plot. Diperoleh hasil grafik sebagai berikut:

65 Gambar 4.5 Grafik Normalitas Variabel Job Enlargement Berdasarkan grafik tersebut, terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian data variabel Job Enlargement dapat dinyatakan berdistribusi normal. 4.3.3.3 Uji Normalitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) Hasil uji normalitas variabel Kinerja Karyawan berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Uji Normalitas Variabel Kinerja Karyawan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kinerja_karyawan.088 69.200 *.974 69.152 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

66 Pada uji Kolmogorov-Smirnov, diajukan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika Sig. > 0,05 maka H0 diterima, berarti data berdistribusi normal Jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak, berarti data berdistribusi tidak normal Keputusan Sig. = 0,200 > 0,05 Berdasarkan nilai Sig. tersebut, data variabel Kinerja Karyawan dinyatakan berdistribusi normal. Selanjutnya, dilakukan uji normalitas berdasarkan grafik Normal Probability Plot. Diperoleh hasil grafik sebagai berikut: Gambar 4.6 Grafik Normalitas Variabel Kinerja Karyawan

67 Berdasarkan grafik tersebut, terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian data variabel Kinerja Karyawan dapat dinyatakan berdistribusi normal. 4.3.3.4 Uji Normalitas Variabel Kepuasan Karyawan (Z) Hasil uji normalitas variabel Kinerja Karyawan berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Uji Normalitas Variabel Kepuasan Karyawan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kepuasan_karyawan.086 69.200.978 69.277 a. Lilliefors Significance Correction Pada uji Kolmogorov-Smirnov, diajukan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika Sig. > 0,05 maka H0 diterima, berarti data berdistribusi normal Jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak, berarti data berdistribusi tidak normal Keputusan Sig. = 0,200 > 0,05 Berdasarkan nilai Sig. tersebut, data variabel Kepuasan Karyawan dinyatakan berdistribusi normal.

68 Selanjutnya, dilakukan uji normalitas berdasarkan grafik Normal Probability Plot. Diperoleh hasil grafik sebagai berikut: Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Kepuasan Karyawan Berdasarkan grafik tersebut, terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian data variabel Kepuasan Karyawan dapat dinyatakan berdistribusi normal. 4.3.4 Analisis Korelasi Sebelum melakukan analisis jalur (path analysis), penulis terlebih dahulu melakukan analisis korelasi untuk mengetahui sifat hubungan antara setiap variabel yang diteliti.

69 4.3.4.1 Analisis Korelasi Antara Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Job Enrichment (X1) memiliki hubungan dengan Job Enlargement (X2). Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.16 Korelasi Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) Correlations job_enrichment job_enlargement job_enrichment Pearson Correlation 1.408 ** Sig. (1-tailed).000 N 69 69 job_enlargement Pearson Correlation.408 ** 1 Sig. (1-tailed).000 N 69 69 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel diatas, besarnya koefisien korelasi (r) antara Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) adalah sebesar 0.408. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang cukup kuat dan positif. Selanjutnya, akan dilakukan Uji Sig. sebagai berikut: Hipotesis: Ho: Variabel Job Enrichment (X1) tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Job Enlargement (X2) Ha: Variabel Job Enrichment (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel Job Enlargement (X2) Dasar Pengambilan Keputusan:

70 - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan. - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Keputusan: Nilai Sig. = 0.000 yang berarti nilai Sig. 0,05 Maka, Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Job Enrichment (X1) dengan variabel Job Enlargement (X2). 4.3.4.2 Analisis Korelasi Antara Job Enrichment (X1) dan Kinerja Karyawan (Y) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Job Enrichment (X1) memiliki hubungan dengan Kinerja Karyawan (Y). Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.17 Korelasi Job Enrichment (X1) dan Kinerja Karyawan (Y) Correlations job_enrichment kinerja_karyawa n job_enrichment Pearson Correlation 1.362 ** Sig. (1-tailed).001 N 69 69 kinerja_karyawan Pearson Correlation.362 ** 1 Sig. (1-tailed).001

71 N 69 69 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel diatas, besarnya koefisien korelasi (r) antara Job Enrichment (X1) dan Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0.362. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang rendah dan positif. Selanjutnya, akan dilakukan Uji Sig. sebagai berikut: Hipotesis: Ho: Variabel Job Enrichment (X1) tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) Ha: Variabel Job Enrichment (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) Dasar Pengambilan Keputusan: - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan. - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Keputusan: Nilai Sig. = 0.001 yang berarti nilai Sig. 0,05 Maka, Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Job Enrichment (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

72 4.3.4.3 Analisis Korelasi Antara Job Enlargement (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Job Enlargement (X2) memiliki hubungan dengan Kinerja Karyawan (Y). Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.18 Korelasi Job Enlargement (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) Correlations job_enlargement kinerja_karyawa n job_enlargement Pearson Correlation 1.980 ** Sig. (1-tailed).000 N 69 69 kinerja_karyawan Pearson Correlation.980 ** 1 Sig. (1-tailed).000 N 69 69 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel diatas, besarnya koefisien korelasi (r) antara Job Enlargement (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0.980. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang sangat kuat dan positif. Selanjutnya, akan dilakukan Uji Sig. sebagai berikut: Hipotesis: Ho: Variabel Job Enlargement (X2) tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Kinerja Karyawan (Y)

73 Ha: Variabel Job Enlargement (X2) berhubungan secara signifikan dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) Dasar Pengambilan Keputusan - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan. - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Keputusan: Nilai Sig. = 0.000 yang berarti nilai Sig. 0,05 Maka, Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Job Enlargement (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). 4.3.4.4 Korelasi Antara Job Enrichment (X1) dan Kepuasan Karyawan (Z) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Job Enrichment (X1) memiliki hubungan dengan Kepuasan Karyawan (Z). Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.19 Korelasi Job Enrichment (X1) dan Kepuasan Karyawan (Z) Correlations job_enrichment kepuasan_karya wan job_enrichment Pearson Correlation 1.638 ** Sig. (1-tailed).000 N 69 69 kepuasan_karyawan Pearson Correlation.638 ** 1 Sig. (1-tailed).000

74 N 69 69 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel diatas, besarnya koefisien korelasi (r) antara Job Enrichment (X1) terhadap Kepuasan Karyawan (Z) adalah sebesar 0.638. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang kuat dan positif. Selanjutnya, akan dilakukan Uji Sig. sebagai berikut: Hipotesis: Ho: Variabel Job Enrichment (X1) tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Karyawan (Z) Ha: Variabel Job Enrichment (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Karyawan (Y) Dasar Pengambilan Keputusan: - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan. - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Keputusan: Nilai Sig. = 0.000 yang berarti nilai Sig. 0,05 Maka, Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Job Enrichment (X1) terhadap variabel Kepuasan Karyawan (Z)

75 4.3.4.5 Korelasi Antara Job Enlargement (X2) dan Kepuasan Karyawan (Z) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Job Enlargement (X2) memiliki hubungan dengan Kepuasan Karyawan (Z). Penghitungan dilakukan menggunakan program dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.20 Korelasi Job Enlargement (X2) dan Kepuasan Karyawan(Z) Correlations job_enlargement kepuasan_karya wan job_enlargement Pearson Correlation 1.538 ** Sig. (1-tailed).000 N 69 69 kepuasan_karyawan Pearson Correlation.538 ** 1 Sig. (1-tailed).000 N 69 69 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel diatas, besarnya koefisien korelasi (r) antara Job Enlargement (X2) terhadap Kepuasan Karyawan (Z) adalah sebesar 0.538. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang cukup kuat dan positif. Selanjutnya, akan dilakukan Uji Sig. sebagai berikut: Hipotesis: Ho: Variabel Job Enlargement (X2) tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Karyawan (Z) Ha: Variabel Job Enlargement (X2) berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Karyawan (Z)

76 Dasar Pengambilan Keputusan: - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan. - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Keputusan: Nilai Sig. = 0.000 yang berarti nilai Sig. 0,05 Maka, Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Job Enlargement (X2) terhadap variabel Kepuasan Karyawan (Z) 4.3.4.6 Korelasi Antara Kinerja Karyawan (Y) dan Kepuasan Karyawan (Z) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Kinerja Karyawan (Y) memiliki hubungan dengan Kepuasan Karyawan (Z). Penghitungan dilakukan menggunakan program dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.21 Korelasi Kinerja Karyawan (Y) dan Kepuasan Karyawan (Z) Correlations kinerja_karyawa n kepuasan_karya wan kinerja_karyawan Pearson Correlation 1.509 ** Sig. (1-tailed).000 N 69 69 kepuasan_karyawan Pearson Correlation.509 ** 1 Sig. (1-tailed).000

77 N 69 69 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel diatas, besarnya koefisien korelasi (r) antara Kinerja Karyawan (Y) terhadap Kepuasan Karyawan (Z) adalah sebesar 0.509. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang cukup kuat dan positif. Selanjutnya, akan dilakukan Uji Sig. sebagai berikut: Hipotesis: Ho: Variabel Kinerja Karyawan (Y) tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Karyawan (Z) Ha: Variabel Kinerja Karyawan (Y) berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Karyawan (Z) Dasar Pengambilan Keputusan: - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan. - Jika nilai Sig. 0,05 maka H0 ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Keputusan: Nilai Sig. = 0.000 yang berarti nilai Sig. 0,05 Maka, Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kinerja Karyawan (Y) terhadap variabel Kepuasan Karyawan (Z)

78 4.3.4.7 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Berdasarkan seluruh uji korelasi dan uji signifikansi yang dilakukan, dapat dirangkum hasil analisis korelasi antar variabel adalah sebagai berikut: Tabel 4.22 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan X1 dengan X2 0,408 Cukup Kuat, Positif dan Signifikan X1 dengan Y 0,362 Rendah, Positif dan Signifikan X2 dengan Y 0,980 Sangat Kuat, Positif dan Signifikan X1 dengan Z 0,638 Kuat, Positif dan Signifikan X2 dengan Z 0,538 Cukup Kuat, Positif dan Signifikan Y dengan Z 0,509 Cukup Kuat, Positif dan Signifikan 4.3.5 Analisis Jalur Sebelum melakukan analisis, penulis hendak menampilkan diagram jalur hubungan kausalitas antara variabel Job Enrichment (X1), Job Enlargement (X2), Kinerja Karyawan (Y), dan Kepuasan Karyawan (Z) yang diajukan penulis berdasarkan teori-teori yang ada:

79 Gambar 4.8 Model Diagram Jalur Variabel X1, X2, Y dan Z Untuk melakukan analisa jalur (path analysis), maka struktur hubungan pada diagram jalur diatas akan dibagi menjadi 2 model, yaitu: - Sub-struktur 1, yang menghubungkan antara variabel Job Enrichment (X1), Job Enlargement (X2), dan Kepuasan Karyawan (Y). Berikut ini grafik substruktur 1: Gambar 4.9 Model Diagram Jalur Sub-struktur 1

80 - Sub-struktur 2, yang menghubungkan antara variabel Job Enrichment (X1), Job Enlargement (X2), Kinera Karyawan (Y), dan Kepuasan Karyawan (Z). Berikut ini grafik sub-struktur 2: Gambar 4.10 Model Diagram Jalur Sub-struktur 2 4.3.5.1 Interpretasi Statistik Deskriptif Sebelum melakukan analisa jalur, akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil uji statistik deskriptif pada variabel Job Enrichment (X1), Job Enlargement (X2), Kinerja Karyawan (Y) dan Kepuasan Karyawan (Z). Interpretasi statistik deskriptif akan diawali dengan pembuatan kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel tersebut. Untuk membuat kriteria, terlebih dahulu ditentukan jumlah kelas sebanyak 5 kelas, yang terdiri dari kelas pertama sangat tidak baik, kelas kedua tidak baik, kelas ketiga cukup baik, kelas keempat baik, kelas kelima sangat baik

81 Selanjutnya menggunakan rumus Sturges untuk lebar kelas, yaitu (Xmax Xmin) / Jumlah Kelas. Penghitungan dilakukan menggunakan nilai baru dengan skala interval dari variabel X1, X2, Y, dan Z. Berikut ini adalah hasil penghitungan dan interpretasi nilai dari semua variabel: Tabel 4.23 Interpretasi Nilai Variabel X1, X2, Y, dan Z Interval Variabel Kriteria Interval Variabel Kriteria X1 X2 4,56 sampai 3,85 Sangat Baik 4,14 sampai 3,51 Sangat Baik 3,85 sampai 3,13 Baik 3,50 sampai 2,87 Baik 3,12 sampai 2,41 Cukup Baik 2,86 sampai 2,23 Cukup Baik 2,40 sampai 1,69 Tidak Baik 2,22 sampai 1,59 Tidak Baik 1,68 sampai 1,00 Sangat Tidak Baik 1,50 sampai 1,00 Sangat Tidak Baik Interval Variabel Kriteria Interval Variabel Kriteria Y Z 4,37 sampai 3,69 Sangat Baik 4,44 sampai 3,75 Sangat Baik 3,68 sampai 3,00 Baik 3,76 sampai 3,07 Baik 2,99 sampai 2,31 Cukup Baik 3,06 sampai 2,37 Cukup Baik 2,30 sampai 1,62 Tidak Baik 2,36 sampai 1,67 Tidak Baik

82 1,61 sampai 1,00 Sangat Tidak Baik 1,66 sampai 1,00 Sangat Tidak Baik Selanjutnya, data statistik deskriptif yang diperoleh dari output SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 4.24 Deskriptif Data X1, X2, Y, dan Z Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation job_enrichment 69 3.366.4094 job_enlargement 69 3.425.5287 kinerja_karyawan 69 3.377.5607 kepuasan_karyawan 69 3.303.5398 Sumber: Hasil Data Pengolahan, 2013 Berdasarkan kriteria pada tabel 4.26, dapat dilakukan penilaian terhadap mean dari setiap variabel: Tabel 4.25 Hasil Interpretasi Nilai Variabel X1, X2, Y, dan Z Variabel Nilai mean Penilaian Job Enrichment (X1) 3,36 Baik Job Enlargement (X2) 3,42 Baik Kinerja Karyawan (Y) 3,37 Baik Kepuasan Karyawan (Z) 3,30 Baik

83 4.3.5.2 Analisis Jalur Sub-struktur 1 A. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) Sub-struktur 1 Tabel 4.26 Anova Sub-struktur 1 ANOVA c Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 20.572 2 10.286 841.609.000 a Residual.807 66.012 Total 21.378 68 a. Predictors: (Constant), job_enrichment, job_enlargement b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Hipotesis: Ho: Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y. Ha: Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig. 0,05 Ho diterima Sig. < 0,05 Ho ditolak Keputusan: Sig. = 0,000 atau < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Simpulan: Variabel Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). Sehingga, pengujian secara individual dapat dilakukan.

84 Besarnya pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat diketahui melalui tabel Model Summary berikut ini: Tabel 4.27 Model Summary Sub-struktur 1 Model Summary c Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.981 a.962.961.11055 a. Predictors: (Constant), job_enrichment, job_enlargement b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Diketahui nilai RSquare sebesar 0.962 atau sama dengan 96,2%. Jadi, variabel X1 dan X2 mempengaruhi variabel Y sebesar 96,2% dan sisanya sebesar 3,8% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian adalah sebesar (pyε1) = 1 R² = 1 0,962 = 0,1949 B. Pengujian Secara Individual Variabel X1 Terhadap Variabel Y Table 4.28 Coefficients Sub-Struktur 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant).040.120.335.739 job_enrichment.063.036.046 1.747.085 job_enlargement 1.059.028.999 38.138.000 a. Dependent Variable: kinerja_karyawan

85 Hipotesis: Ho: Variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y Ha: Variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan: Sig. 0,05 Ho diterima Sig. < 0,05 Ho ditolak Keputusan: Sig = 0,085 atau > 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y. C. Pengujian Secara Individual Variabel X2 Terhadap Variabel Y Pengambilan keputusan masih dilakukan berdasarkan tabel coefficient sub-struktur 1 pada sub-bab sebelumnya. Hipotesis: Ho: Variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y Ha: Variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y Dasar Prngambilan Keputusan: Sig. 0,05 Ho diterima Sig. < 0,05 Ho ditolak Keputusan: Sig = 0,000 atau,< 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y.

86 Selanjutnya, rangkuman nilai koefisien jalur pada sub-struktur 1 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.29 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 1 Pengaruh Koefisien Koefisien Nilai Hasil Koefisien Antar Jalur Variabel Sig. Pengujian Determinasi Variabel (Beta) Lain Kontribusi X1 Terhadap Y 0,046 0,085 Tidak 0,962 Signifikan = 0,1949 Kontribusi 96,2% X2 Terhadap Y 0,999 0,000 Signifikan Berdasarkan hasil nilai tersebut, diperoleh diagram jalur untuk Sub-Struktur 1 yang dapat digambarkan sebagai berikut: X1 0,046 0,1949 0,408 Y 0,999 X2 Gambar 4.11 Diagram Jalur Sub-struktur 1

87 Dengan demikian dapat diperoleh persamaan struktural untuk sub-struktur 1 sebagai berikut: Y = ρyx1 + ρyx2 + ε1 Y = 0,046 + 0,999 + 0,1949 Dimana R² = 0,962 Berdasarkan persamaan struktural sub-struktur 1, dapat diartikan bahwa: - Kinerja Karyawan (Y) dipengaruhi oleh Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) secara simultan dan signifikan sebesar 96,2% dan sisanya sebesar 3,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. - Semakin baik Job Enrichment (X1) yang diterima dan dikerjakan oleh karyawan, maka Kinerja Karyawan (Y) juga akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, semakin buruk Job Enrichment (X1) yang diterima dan dikerjakan oleh karyawan, maka Kinerja Karyawan (Y) juga akan semakin rendah. - Semakin baik Job Enlargement (X2) yang diterima dan dikerjakan oleh karyawan, maka Kinerja Karyawan (Y) juga akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, semakin buruk Job Enlargement (X2) yang diterima dan dikerjakan oleh karyawan, maka Kinerja Karyawan (Y) juga akan semakin rendah.

88 4.3.5.3 Analisis Jalur Sub-struktur 2 A. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) Sub-struktur 2 Tabel 4.30 Anova Sub-struktur 2 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.904 3 3.301 21.659.000 b Residual 9.907 65.152 Total 19.811 68 a. Predictors: (Constant), job_enrichment, job_enlargement, kinerja_karyawan b. Dependent Variable: kepuasan_karyawan Hipotesis: Ho: Variabel X1, X2, dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z. Ha: Variabel X1, X2, dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig. 0,05 Ho diterima Sig. < 0,05 Ho ditolak Keputusan: Sig. = 0,000 atau < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

89 Simpulan: Variabel Job Enrichment (X1), Job Enlargement (X2), dan Kinerja Karyawan (Y) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Karyawan (Z). Sehingga, pengujian secara individual dapat dilakukan. Besarnya pengaruh variabel X1, X2, dan Y terhadap Z dapat diketahui melalui tabel Model Summary berikut ini: Tabel 4.31 Model Summary Sub-struktur 2 Model Summary d Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.707 c.500.477.39041 a. Predictors: (Constant), job_enrichment, job_enlargement, kinerja_karyawan b. Dependent Variable: kepuasan_karyawan Diketahui nilai RSquare sebesar 0.500 atau sama dengan 50%. Jadi, variabel X1, X2 dan Y mempengaruhi variabel Z sebesar 50% dan sisanya sebesar 50% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian adalah sebesar (pyε2) = 1 R² = 1 0,500 = 0,7071

90 B. Pengujian Secara Individual Variabel X1 Terhadap Z Tabel 4.32 Coefficients Sub-struktur 2 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant).090.425.213.832 job_enrichment.664.130.504 5.128.000 job_enlargement.314.471.308.668.507 kinerja_karyawan.224.435.271.957.045 a. Dependent Variable: kepuasan_karyawan Hipotesis: Ho: Variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z Ha: Variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z Dasar Pengambilan Keputusan: Sig. 0,05 Ho diterima Sig. < 0,05 Ho ditolak Keputusan: Sig = 0,000 atau >0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. C. Pengujian Secara Individual Variabel X2 Terhadap Z Pengambilan keputusan masih dilakukan berdasarkan tabel coefficient sub-struktur 2 pada sub-bab sebelumnya.

91 Hipotesis: Ho: Variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z Ha: Variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z Dasar Pengambilan Keputusan: Sig. 0,05 Ho diterima Sig. < 0,05 Ho ditolak Keputusan: Sig = 0,507 atau > 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. D. Pengujian Secara Individual Variabel Y Terhadap Variabel Z Pengambilan keputusan masih dilakukan berdasarkan tabel coefficient sub-struktur 2 pada sub-bab sebelumnya. Hipotesis: Ho: Variabel Y tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z Ha: Variabel Y berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z Dasar Pengambilan Keputusan: Sig. 0,05 Ho diterima Sig. < 0,05 Ho ditolak Keputusan: Sig = 0,045 atau < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Y berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z.

92 Selanjutnya, rangkuman nilai koefisien jalur pada sub-struktur 2 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.33 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 2 Pengaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (Beta) Nilai Sig. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Koefisien Variabel Lain X1 Terhadap Z 0,504 0,000 X2 Terhadap Z 0,308 0,507 Kontribusi Signifikan Kontribusi Tidak Signifikan 0,500 = 50% 0,7071 Y Terhadap Z 0,271 0,045 Kontribusi Signifikan Berdasarkan hasil nilai tersebut, diperoleh diagram jalur untuk Sub-Struktur 2 yang dapat digambarkan sebagai berikut: X1 0,504 0,7071 Y 0,271 Z X2 0,308 Gambar 4.12 Diagram Jalur Sub-struktur 2

93 Dengan demikian dapat diperoleh persamaan struktural untuk sub-struktur 2 sebagai berikut: Z = ρzx1 + ρzx2 + ρzy + ε2 Z = 0,504 + 0,308 + 0,271 + 0,7071 ε2 Dimana R² = 0,500 Berdasarkan persamaan struktural sub-struktur 2, dapat diartikan bahwa: - Kepuasan Karyawan (Z) dipengaruhi oleh Job Enrichment (X1), Job Enlargement (X2), dan Kinerja Karyawan (Y) secara simultan dan signifikan sebesar 50% dan sisanya sebesar 50% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain di luar penelitian ini. - Semakin baik Job Enrichment (X1) yang diterima dan dikerjakan karyawan, maka tingkat Kepuasan Karyawan (Z) juga akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, semakin buruk Job Enrichment (X1) yang diterima dan dikerjakan karyawan, maka tingkat Kepuasan Karyawan (Z) juga akan semakin rendah. - Semakin baik Job Enlargement (X2) yang diterima dan dikerjakan karyawan, maka tingkat Kepuasan Karyawan (Z) juga akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, semakin buruk Job Enlargement (X2) yang diterima dan dikerjakan karyawan, maka tingkat Kepuasan Karyawan (Z) juga akan semakin rendah. - Semakin tinggi tingkat Kinerja Karyawan (Y), maka akan diikuti dengan tingkat Kepuasan Karyawan (Z) yang dirasakan saat bekerja. Begitu juga

94 sebaliknya, semakin rendah tingkat Kinerja Karyawan (Y), maka tingkat Kepuasan karyawan (Z) juga akan mengalami penurunan. 4.3.6 Analisis Ketepatan Prediktor Setelah diperoleh koefisien pengaruh pada analisis jalur, dilakukan uji validitas hasil riset dengan analisis ketepatan predictor. Analisis dilakukan menggunakan angka Standar Error of Estimate yang diperoleh dari tabel Model Summary, dan angka standar deviasi yang diperoleh dari tabel Descriptive Statistic. 4.3.6.1 Analisis Ketepatan Prediktor Sub-struktur 1 Tabel 4.34 Rangkuman Analisis Ketepatan Prediktor Sub-struktur 1 Variabel Standart Error of Estimate Keterangan Standar Deviasi Hasil Job (X1) Erichment 0,110 < 0,409 Prediktor Benar Job Enlargement (X2) 0,110 < 0,582 Prediktor Benar Kinerja Karyawan (Y) 0,110 < 0,560 Prediktor Benar Berdasarkan hasil yang diperoleh pada sub-struktur 1, semua variabel eksogen yang digunakan untuk memprediksi variabel endogen adalah sudah tepat dan benar.

95 4.3.6.2 Analisis Ketepatan Prediktor Sub-struktur 2 Tabel 4.35 Rangkuman Hasil Ketepatan Prediktor Sub-struktur 2 Variabel Standart Error of Estimate Keterangan Standar Deviasi Hasil Job (X1) Erichment 0,390 < 0,409 Prediktor Benar Job Enlargement (X2) 0,390 < 0,582 Prediktor Benar Kinerja Karyawan (Y) 0,390 < 0,560 Prediktor Benar Kepuasan Karyawan (Z) 0,390 < 0,539 Prediktor Benar Berdasarkan hasil yang diperoleh pada sub-struktur 2, semua variabel eksogen yang digunakan untuk memprediksi variabel endogen adalah sudah tepat dan benar.

96 4.4. Rangkuman Hasil Analisis 4.4.1 Hasil Analisis Keseluruhan Simultan Jadi, keseluruhan pengaruh kausalitas variabel Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) dan dampaknya terhadap Kepuasan Karyawan (Z) secara simultan dengan garis yang berwarna biru dapat digambarkan dalam model struktur sebagai berikut: X1 0,504 0,046 0,1949 0,7071 0,962 0,271 Y 0,500 Z 0,999 X2 0,308 Gambar 4.13 Diagram Jalur Keseluruhan Struktur Penelitian Berdasarkan seluruh koefisien jalur dari hubungan kausalitas yang ada, dapat diketahui Pengaruh Kausal Langsung (PKL) dan Pengaruh Kausal Tidak Langsung (PKTL) dari setiap variabel yang diteliti. Berikut ini hasil tersebut yang ditampilkan dalam bentuk tabel:

97 Tabel 4.36 Rangkuman Hasil Pengaruh Berdasarkan Koefisien Jalur Pengaruh Koefisien Pengaruh Kausal Variabel Jalur Langsung Tidak Pengaruh Langsung Bersama X1 Terhadap Y 0,046 0,046 - - X2 Terhadap Y 0,999 0,999 - - X1 Terhadap Z 0,504 0,504 0,046 x 0,271 = 0,012 X2 Terhadap Z 0,308 0,308 0,999 x 0,271 = 0,270 - - Y Terhadap Z 0,271 0,271 - - X1 dan X2 Terhadap Y X1, X2 dan Y Terhadap Z - - - 0,962 - - - 0,500 ε 1 0,1949 0,1949 - - ε 2 0,7071 0,7071 - - berikut: Berdasarkan tabel 4.31 diatas, dapat disimpulkan hasil analisis jalur sebagai 1. Hipotesis sub-struktur 1, yaitu Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap Kepuasan Karyawan (Y). Diperoleh hasil bahwa, secara simultan (keseluruhan) variabel XI dan X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y. Namun, secara

98 individual kontribusi variabel Job Enrichment (X1) dinyatakan tidak signifikan Terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dan kontribusi variabel Job Enlargement (X2) dinyatakan signifikan terhadap Kepuasan Karyawan (Y). 2. Hipotesis sub-struktur 2, yaitu Job Enrichment (X1), Job Enlargement (X2), dan Kinerja Karyawan (Y) berkontribusi secara signifikan terhadap Kepuasan Karyawan (Z). Diperoleh hasil bahwa, secara simultan (keseluruhan) variabel X1, X2, dan Y berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. Namun, secara individual kontribusi variabel Job Enrichment (X1) dinyatakan signifikan, kontribusi variabel Job Enlargement (X2) dinyatakan tidak signifikan, dan kontribusi variabel Kinerja Karyawan (Y) dinyatakan signifikan terhadap Kepuasan Karyawan (Z). 3. Pengaruh kausal langsung dan tidak langsung dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y sebesar 0,046 (pengaruh total) b. Pengaruh langsung variabel X1 terhadap Z sebesar 0,504 Pengaruh tidak langsung variabel X1 terhdap Z sebesar 0,012 Total pengaruh variabel X1 terhadap Z adalah sebesar 0,516 c. Pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y sebesar 0,999 (pengaruh total) d. Pengaruh langsung variabel X2 terhdap Z sebesar 0,308 Pengaruh tidak langsung variabel X2 terhdap Z sebesar 0,270

99 Total pengaruh variabel X2 terhdap Z adalah sebesar 0,578 e. Pengaruh langsung variabel Y terhdap Z sebesar 0,271 f. ε 1 sebesar 0,1949 menunjukkan koefisien pengaruh variabel lain diluar penelitian ini yang dapat mempengaruhi variabel Y. g. ε 2 sebesar 0,7071 menunjukkan koefisien pengaruh variabel lain diluar penelitian ini yang dapat mempengaruhi variabel Z. 4.4.2 Hasil Analisis Individual Berdasarkan analisis jalur yang dilakukan secara simultan diatas, telah diketahui Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) dapat mempengaruhi tingkat Kinerja Karyawan (Y) secara positif dan signifikan. Serta Job Enrichment (X1) dan Job Enlargement (X2) melalui Kinerja Karyawan (Y) terbukti mempengaruhi tingkat Kepuasan Karyawan (Z) sebesar 50% secara positif dan signifikan. Setelah dilakukan uji pengaruh secara simultan tersebut, kemudian dilakukan uji pengaruh secara individual dan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Job Enrichment (X1) berkontribusi secara positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Berdasarkan temuan pada penelitian ini, Job Enrichment berkontribusi sebesar 0,046² x 100% = 0,21% dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya Job Enrichment tidak dapat mempengaruhi peningkatan Kinerja Karyawan secara signifikan, meskipun Job Enrichment dan Kinerja Karyawan menunjukkan hasil yang baik, itu artinya karyawan masih melaksanakan tanggung jawabnya atas Job Enrichment yang diberikan.

100 2. Job Enlargement (X2) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Berdasarkan temuan pada penelitian ini, pengaruh langsung dari Job Enlargement adalah sebesar 0,999² x 100% = 99,80% dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya Job Enlargement dapat mempengaruhi tingkat Kinerja Karyawan secara signifikan. 3. Job Enrichment (X1) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Karyawan (Z). Berdasarkan temuan pada penelitian ini, pengaruh langsung dari Job Enrichment adalah sebesar 0,504² x 100% = 25,40% dan signifikan terhadap Kepuasan Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Job Enrichment mempengaruhi Kepuasan Karyawan secara signifikan, itu artinya karyawan mendapatkan kepuasan meskipun ada Job Enrichment atas tugasnya. 4. Job Enlargement (X2) berkontribusi secara positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Karyawan (Z). Berdasarkan temuan pada penelitian ini, pengaruh langsung dari Job Enlargement adalah sebesar 0,308² x 100% = 9,48% dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Job Enlargement tidak ada kontribusi langsung terhadap Kepuasan Karyawan, artinya dengan adanya Job Enlargement karyawan merasa bahwa tidak ada kepuasan karena pekerjaan yang mereka kerjakan tidak hanya pekerjaan yang sehari-hari mereka kerjakan melainkan ada perluasan pekerjaan baru yang harus mereka kerjakan.

101 5. Kinerja Karyawan (Y) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Karyawan (Z). Berdasarkan temuan pada penelitian ini, pengaruh langsung dari Kinerja Karyawan adalah sebesar 0,271² x 100% = 7,34% dan signifikan terhadap Kepuasan Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Kinerja Karyawan dapat mempengaruhi Kepuasan Karyawan secara signifikan. 4.5 Pembahasan Berdasarkan rangkuman hasil pengaruh seluruh koefisien jalur yang telah dianalisis, dapat digambarkan hasilnya sebagai berikut: X1 \ 0,504 0,046 0,1949 0,7071 Y 0,271 0,271 Z 0,999 X2 0,308 Gambar 4.14 Pembahasan Diagram Jalur Keseluruhan Struktur Penelitian Garis yang berwarna merah menunjukkan bahwa variabel eksogen (bebas) tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel endogen (terikat).

102 Sementara, garis yang berwarna hitam menunjukkan bahwa variabel eksogen (bebas) tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel endogen (terikat). Trimming pada hasil model analisis jalur tidak dilakukan karena hasil yang diperoleh setelah trimming tetap menunjukkan pengaruh yang signifikan pada variabel X2 terhadap Y, X1 terhadap Z, dan Y terhadap Z. Walaupun demikian, terjadi perubahan koefisien jalur yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.37 Perubahan Koefisien Jalur Pengaruh Variabel Koefisien Jalur bila dilakukan Model Trimming X2 Terhadap Y 0,638 X1 Terhadap Z 0,980 Y Terhadap Z 0,509 4.5.1 Job Enrichment (X1) Berdasarkan hasil pengaruh Job Enrichment yang memiliki hasil rata-rata paling kecil sebesar 3,058 pada butir 7 dalam dimensi melakukan pekerjaan vertikal yaitu indikator penambahan beban kerja vertikal yang dijawab oleh karyawan divisi produksi PT. Ria Sarana Perdana Engineering. Job Enrichment memberikan beban kerja kepada karyawan dalam hal kualitas atau kompleksitasnya yaitu tolak ukur yang berkaitan dengan kemampuan, skill ataupun kecerdasan, misalnya staff produksi yang bekerja mengontrol mesin-mesin baru diminta untuk menjadi asisten manajer produksi yang pekerjaannya melakukan persiapan untuk segala macam kegiatan mulai dari perencanaa hingga pembelian bahan baku. Itu

103 artinya karyawan diberi tugas yang levelnya diatas pekerjaan pokoknya saat ini, maka dari itu karyawan memberikan penilaian terhadap Job Enrichment yang dikerjakan sebagai beban kerja yang dapat menurunkan kinerja mereka. Sementara itu, penilaian karyawan terhadap Job Enrichement yang diberikan kepada karyawan memiliki hasil rata-rata terkecil sebesar 3,110 pada butir 8 dalam dimensi membuka saluran umpan balik yaitu indikator menyangkut kinerja. Adanya Job Enrichment merupakan suatu penambahan pekerjaan bagi karyawan. Setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan, tentunya karyawan itu bisa mendapatkan umpan balik dari perusahaan berupa hasil kinerja mereka yang baik ataupun kurang baik dalam menjalankan pekerjaanya. Dalam hal ini perusahaan kurang memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai hasil kinerja mereka sehingga karyawan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap adanya Job Enrichment, melainkan yang perusahaan berikan hanya bagaimana karyawan bisa bekerja sesuai keinginan perusahaan tanpa memberikan umpan balik terhadap hasil kerja karyawan. Adapun hasil jawaban yang memiliki hasil rata-rata paling tertinggi sebesar 3,757 pada butir 1 dalam dimensi menggabungkan tugas yaitu indikator sifat kerja yang lebih menantang. Bahwa karyawan menjawab Job Enrichment selain sebagai beban kerja juga merupakan suatu tantangan pekerjaan dimana karyawan mendapatkan kesempatan belajar dalam bidang pekerjaan yang baru sehingga karyawan dapat memiliki pengalaman serta pengetahuan yang lebih terhadap pengayaan pekerjaan.

104 4.5.2 Job Enlargement (X2) Berdasarkan hasil pengaruh Job Enlargement yang memiliki hasil rata-rata paling kecil sebesar 3,120 pada butir 8 dalam dimensi Job Enlargement membuat pekerjaan tidak begitu efektif yaitu indikator tekanan kerja. Bahwa adanya Job Enlargement memberikan tekanan kerja pada karyawan, karena karyawan dituntut untuk mampu menjalankan pekerjaan yang lebih luas dalam bentuk kuantitas yaitu tolak ukur yang berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang masih dalam satu level dengan pekerjaan pokoknya, misalnya karyawan yang bertugas merakit mesin diminta untuk mengecek hasil akhir dari mesin yang sudah jadi. Hal tersebut merupakan ekspansi pekerjaan secara horizontal dan hasil ini disebut juga memperluas cakupan pekerjaan (job range). Job Enlargement memberikan tekanan kerja kepada karyawan namun tidak semua dapat melaksanakan Job Enlargement karena karyawan diharapkan memiliki tanggung jawab yang lebih besar, jika tidak pekerjaan tidak akan berjalan dengan baik. Sementara itu, penilaian karyawan terhadap Job Enlargement yang diberikan kepada karyawan memiliki hasil rata-rata terkecil sebesar 3,168 pada butir 6 dalam dimensi Job Enlargement membuat pekerjaan tidak begitu efektif yaitu indikator menurunkan motivasi. Pemberian tugas dan tanggung jawab yang lebih besar diharapkan peusahaan dapat memotivasi karyawan dalam bekerja serta memberikan peluang untuk menghasilkan kinerja yang baik. Namun pada karyawan divisi produksi PT. Ria Sarana Perdana Engineering mereka kurang termotivasi karena menurut karyawan Job Enlargement adalah bentuk pekerjaan tambahan yang masih dalam level yang sama sehingga hanya meningkatkan jumlah pekerjaan yang mereka lakukan dan tanggung jawabnya menjadi lebih besar, maka dari itu Job Enlargement yang diberikan perlu diperbaiki agar karyawan lebih termotivasi.