Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43

Journal of Primary Education

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

Debuging Program dengan EasyCase

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

1. Proses Normalisasi

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Rangkaian Listrik

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN DIKLAT PROGRAM ALIH FUNGSI DI PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing...

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

DIANDRA PARAMITA TIMUR

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Rayadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Panca Bhakti Pontianak Abstract

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

BAB 2 LANDASAN TEORI

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPEGROUP INVESTIGATION(GI)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERIPOKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 SIPOHOLON T. P. 2013/2014 Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Univrsitas Ngri Mdan Amdani.khairul@gmail.com ABSTRAK Pnlitian ini brtujuan untuk mngtahui pngaruh modl pmblajaran kopratif tip group invstigation(gi) trhadap hasil blajar siswa pada matri pokok bsaran dan satuan di klas X smstr 1 SMA Ngri 1 Sipoholon T. P. 2013/2014. Jnis pnlitian ini adalah quasi xprimnt dngan dsain two group pr-tst dan post-tst. Populasi dalam pnlitian ini adalah sluruh siswa klas X smstr I SMA Ngri 1 Sipoholon. Pngambilan sampl dilakukan dngan tknik clustr random sampling. Sampl dalam pnlitian ini trdiri dari dua klas, satu klas sbagai klas ksprimn kopratif tip group invstigationsdangkan satu klas yang lain sbagai klas klas kontrol mnggunakan pmblajaran konvnsional. Nilai rata-rata prts klas ksprimn adalah 47,50dan nilai rata-rata prts klas kontrol adalah 42,50. Stlah prlakuan dibrikan, diprolh hasil blajar siswa (posts) dngan nilai rata-rata 83,67pada klas ksprimn dan 62,14 pada klas kontrol. Brdasarkan hasil uji t diprolh bahwa ada pngaruh modl pmblajaran kopratif tip group invstigationtrhadap hasil blajar siswa pada matri pokok bsaran dan satuandi klas X smstr I SMA Ngri 1 Sipoholon T.P 2013/2014. Rrata aktivitas siswa pada klas ksprimn adalah69,99% (katgori cukup aktif). Kata Kunci : Group Invstigation, Aktivitas, Hasil blajar PENDAHULUAN Dwasa ini yang diknal dngan ra globalisasi dan tknologi informasi, adalah mrupakan fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa tlah trjadi prubahan yang sangat cpat, dramatis dan komptitif dalam brbagai bidang khidupan. Orang lain tlah sangat jauh di dpan dalam mngmbangkan industri baru yang brbasis komptnsi sains dan tknologi tingkat tinggi. Karna itu, pnguasaan trhadap sain dan tknologi tingkat tinggi trsbut 184

mrupakan suatu kbutuhan yang prlu mndapat prhatian srius. Di sisi lain, brdasarkan hasil angkt yang dibrikan pnulis kpada siswa SMA Ngri 1 Sipoholon, masih banyak siswa branggapan bahwa fisika mrupakan plajaran yang sulit dipahami karna trlalu banyak rumus, mmbosankan dan tidak mnarik. Dari 20 siswa, 16 diantaranya mngatakan bahwa plajaran fisika sulit dan slbihnya mnyukainya. Hal trsbut snada dngan hasil wawancara yang dilakukan olh pnulis dngan salah sorang guru fisika yang mnyatakan bahwa hasil blajar siswa diskolah SMA N 1 Sipoholon masih trdapat masalah sprti hasil ulangan harian fisika siswa masih sring brada jauh dari yang diharapkan, nilai rata rata hariannya masih dibawah KKM, yaitusbsar 60. Rndahnya hasil blajar siswa trsbut diantaranya disbabkan olh modl yang digunakan guru dalam pross pmblajaran kurang brvariasi. Dalam pmblajaran, guru masih mnggunakan mtod konvnsional dimana siswa hanya mndngarkan dan mncatat apa yang disampaikan olh guru, lalu kmudian siswa dibritugas untuk dislsaikan scara individual. Akibatnya siswa mrasa bosan dan kurang trtarik trhadap mata plajaran fisika trsbut. Slain itu, kmampuan krjasama siswa kurang dan cndrung individual. Bila hal ini dibiarkan trus brlanjut, dikhawatirkan tujuan pmblajaran nasional tidak akan trcapai. Fisika (salah satu bidang sain) mrupakan mata plajaran yang mngharuskan siswa mmahami, mngrti srta mngaplikasikannya dalam khidupan nyata. Slama ini siswa cndrung hanya mnrima pngtahuan yang disampaikan olh guru, kurang brani mngmukakan id atau pndapatnya sndiri. Hal ini dapat mnghambat kmampuan brpikir siswa, padahal pross pmblajaran fisika mnghndaki siswa aktif dalam pross brpikir dan mncari pmahaman akan objk, mnganalisis dan mngkonstruksi pngtahuan trsbut shingga trbntuk pngtahuan baru dalam individu. Pmblajaran siswa aktif akan muncul apabila siswa dibrikan motivasi dan juga fasilitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mngatasi masalah trsbut di atas adalah mlakukan pmblajaran yang mlibatkan siswa scara aktif skaligus mlatih krjasama yang baik diantara mrka, yakni mnggunakan modl pmblajaran kopratiftip group invstigation (GI).Modl pmblajaran kopratif tip group invstigationmrupakan sbuah modl yang tidak mngdpankan siswa mnghapal fakta-fakta dan rumusrumus, ttapi mmbimbing para siswa mngidntifikasi topik, mrncanakan invstigasi di dalam klompok, mlaksanakan pnylidikan, mlaporkan, danmmprsntasikan hasil pnylidikannya. Modl pmblajaran ini mlibatkan siswa scara aktif dalam kgiatan pmblajaran. Dngan mnrapkan modl pmblajaran kopratif tip group invstigation, diharapkan prmasalahan sprti disbutkan di atas dapat di atasi dan pada gilirannya tujuan pmblajaran nasionalpun dapat dicapai. Modl pmblajaran kopratif tip group invstigation didasari olh gagasan John Dwy tntang pndidikan yang mnyatakan bahwa klas mrupakan crmin masyarakat dan brfungsi sbagai laboratorium 185

untuk blajar tntang khidupan di dunia nyata yang brtujuan mngkaji masalah-masalah sosial dan antar pribadi. Modl pmblajaran kopratif ini dapat digunakan dalam brbagai situasi, brbagai bidang studi dan brbagai tingkat usia. Modl ini dirancang untuk mmbimbing para siswa untuk mndfinisikan masalah, mngksplorasi brbagai cakrawala mngnai masalah itu, mngumpulkan data yang rlvan, mngmbangkan dan mnguji hipotsis. Slain itu, siswa dituntut untuk blajar bkrja sama dngan anggota lain dalam klompoknya. Siswa mmiliki dua tanggung jawab skaligus, yaitu mrka blajar untuk dirinya sndiri dan mmbantu ssama anggota klompok untuk blajar.modl pmblajaran inijuga mnuntut siswa brintraksi dngan siswa lain dalam klompok tanpa mmandang latar blakang masing-masing anggota. Ibrahim, dkk., (Sinaga,2010:10) mnyatakan dalam koopratif tip GI guru mmbagi klas mnjadi klompok-klompok dngan anggota 5 atau 6 siswa htrogn dngan mmprtimbangkan kakraban dan minat yang sama dalam topik trtntu. Siswa mmilih sndiri topik yang akan diplajari dan klompok mrumuskan pnylidikan dan mnypakati pmbagian krja untuk mnangani konsp-konsp pnylidikan yang tlah dirumuskan. Dalam diskusi klas ini diutamakan ktrlibatan prtukaran pmikiran para siswa.sintaks modl pmblajaran kopratif tip group invstigationditunjukkan pada Tabl 1. Tabl.1 Sintaks ModlPmblajaranKopratifTipGro up Invstigation Fas I Guru mmbrikan ksmpatan Mngidntifikasi topik dan mmbagi siswa k dalam klompok Fas II Mrncanakantuga s Fas III Mmbuatp nylidika n Fas IV Mmprsiapkan tugas akhir. Fas V Mmprsntasikan tugasakhir Fas VI Evaluasi bagi siswa untuk mmbri kontribusi apa yang akan mrka slidiki. Klompokdibntukbrdasarka nhtrognitas. Klompokakanmmbagi sub topikkpadasluruhanggota. Kmudianmmbuatprncanaa ndarimasalah yang akanditliti, bagaimana pross dansumbrapa yang akandipakai. Siswamngumpulkan, mnganalisisdanmngvaluasii nformasi, mmbuatksimpulandanmnga plikasikanbagianmrkakdala mpngtahuanbarudalammnc apaisolusimasalahklompok. Sumbr: Slavin (2010) Stiap klompok mmprsiapkan tugas akhir yang akan diprsntasikan di dpan klas. Siswa mmprsntasikan hasil krjanya. Klompok lain ttap mngikuti. Soalulanganmncakupsluruht opik yang tlahdislidikidandiprsntasik an. METODE PENELITIAN Pnlitian dilaksanakan di SMA Ngri 1 Sipoholonpada smstr I T. P. 2013/2014.Populasi pnlitian adalah smua siswa klas X SMA Ngri 1 Sipoholon yang trdiri dari limaklas. Sampl dalam pnlitiantrdiri dari dua klas yaitu klas ksprimn dan klas kontrol yang diambil dngan tknik clustrrandom sampling.klas prtama sbagai klas ksprimn, kopratif tip group invstigationdan klas kdua sbagai klas kontrol, mnggunakan pmblajaran konvnsional (yang biasa 186

dilaksanakan dalam pmblajaran shari-hari). Untuk mngtahui hasil blajar siswa, dilakukan dngan mmbrikan ts pada kdua klas sblum dan ssudah dibri prlakuan. Rancangan pnlitian ini ditunjukkan pada Tabl 2. Tabl 2 Prtst-Postst Dsign Klas Ts Ts Prlakuan Awal Akhir Eksprimn T 1 X 1 T 2 Kontrol T 1 X 2 T 2 Ktrangan : X 1 = Pmblajaran dngan modl pmblajaran kopratif tip group invstigation X 2 = Pmblajaran konvnsional T 1 = Pmbrian prts (Prtst) = Pmbrian posts (Post-tst) T 2 Uji Lillifors digunakan untuk mngtahui apakah data kdua sampl brdistribusi normal. Uji homognitas digunakan untuk mngtahui apakah kdua sampl brasal dari populasi yang homogn. Uji homognitas mnggunakan uji ksamaan varians. Pngujian hipotsis mnggunakan uji t. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Awal pnlitian, kdua klas dibrikan ts uji kmampuan awal (prts) yang brtujuan untuk mngtahui apakah kmampuan awal siswa pada kdua klas sama atau tidak. Brdasarkan data hasil pnlitian diprolh nilai rata-rata prts siswa pada klas ksprimn sblum dibri prlakuan dngan kopratif tip group invstigation adalah 47,50 dngan standar dviasi 6,40. Sdangkan pada klas kontrol, diprolh nilai rata-rata prts siswa sbsar 42,50 dngan standar dviasi 7,86. Hasil prts dan posts ditunjukkan pada Gambar 1. F r k u n s 9 i8 7 6 5 4 3 2 1 0 Eksprimn 30 35 40 45 50 55 60 Nilai Kontrol Gambar 1 Data prts klas ksprimn dan kontrol Sblum dilakukan uji hipotsis, trlbih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu uji normalitas mnggunakan uji Lillifors. Dari uji normalitas diprolh hasil, untuk klas ksprimn L hitung = 0,118 dan untuk klas kontrol L hitung = 0,179. L tabl = 0,190. Ksimpulannya, kdua klas brdistribusi normal. Pngujian homognitas dilakukan untuk mngtahui apakah klas sampl brasal dari populasi yang homogn atau tidak, artinya apakah sampl yang digunakan dalam pnlitian ini dapat mwakili sluruh populasi yang ada. Pngujian homognitas data dilakukan dngan uji F. Dari uji homognitas data diprolh hasil, F hitung <F tabl = 1,50 < 2,45. Ksimpulannya, kdua sampl brasal dari populasi yang homogn. Brdasarkan data prts dngan mnggunakan uji t, diprolh bahwa kdua klas mmpunyai kmampuan awal yang sama. 187

Stlah diktahui bahwa data prts kdua klas mmpunyai kmampuan awal yang sama, maka pada kdua klas sampl dibrikan prlakuan yang brbda. Pada klas ksprimn dibrikan prlakuan dngan mnrapkan modl pmblajaran kopratif tip Group Invstigation (GI) dan pada klas kontrol dngan mnrapkan pmblajaran konvnsional. Stlah kdua klas dibrikan prlakuan yang brbda, kdua klas slanjutnya dibrikan posts dngan soal-soal yang sama sprti soal prts. Hasil yang diprolh adalah, nilai rata-rata posts klas ksprimn stlah ditrapkan modl pmblajaran kopratif tip Group Invstigation (GI) = 83,67 dngan standar dviasi 6,46. Pada klas kontrol, diprolh nilai rata-rata posts 62,14 dngan standar dviasi 10,05. Data posts klas ksprimn dan kontrol ditunjukkan pada Gambar 2. F r k u n s i 8 7 6 5 4 3 2 1 0 45 70 75 80 85 90 95 Nilai Eksprimn Kontrol Gambar 2 Data posts klas ksprimn dan kontrol Brdasarkan hasil uji hipotsis diprolh t hitung >t tabl = 7,027 > 1,62, artinya ada prbdaan akibat pngaruh kopratif tip Group Invstigation trhadap hasil blajar siswa pada matri pokok bsaran dan satuan klas X smstr I SMA Ngri 1 Sipoholon T. P. 2013/2014. Trjadi prbdaan pningkatan hasil blajar sbsar 18,25%. Dilihat dari aktivitas siswa klas ksprimn, pada prtmuan I nilai rata-rata klompok = 64,33 dan prtmuan II = 75,66. Klas ksprimn brjumlah 20 orang dan dibagi mnjadi 4 klompok. Nilai ratarata aktivitas siswa sbsar 69,99% (katgori cukup aktif). Pningkatan hasil blajar kopratif tip Group Invstigation lbih baik dikarnakan modl pmblajaran ini mmiliki bbrapa klbihan antara lain: 1) siswa lbih aktif dan smangat dalam mngikuti kgiatan pmblajaran, 2) mmbrikan ksmpatan bagi siswa untuk saling mmbagikan id-id dan mmprtimbangkan jawaban paling tpat, shingga dapat mmbantu mngmbangkan tingkah laku kopratif dan hubungan yang lbih baik diantara siswa dan scara brsamaan mmbantu siswa dalam mningkatkan hasil blajar mrka, 3) siswa lbih trampil dalam mngajukan prtanyaan dan saran pada stiap prsntas yang dilakukan, 4) siswa snang karna mrka dibrikan nilai dngan brbagai cara sbagai hasil dari kgiatan pmblajaran. KESIMPULAN Ksimpulan yang diprolh dari hasil pnitian ini adalah: Hasil blajar siswa pada matri pokok bsaran dan satuan yang diblajarkan dngan modl pmblajaran kopratif tip Group Invstigation mmiliki rata-rata sbsar 83,67 brkatgori baik. Hasil blajar siswa dngan 188

mnggunakan pmblajaran konvsionalmmiliki rata-rata 62,14 dan brkatgori buruk. Dari aktivitas yang diamati pada klas ksprimn yang mnggunakan modl pmblajarankopratif tip Group Invstigation diprolh rata-rata aktivitas sbsar 69,99% (katgori cukup aktif). Brdasarkan hasil pngolahan data dngan analisis pngujian hipotsis mnggunakan uji t dapat dinyatakan bahwa ada prbdaan yang signifikan akibat pngaruh modl pmblajaran kopratif tip Group Invstigation trhadap hasil blajar siswa pada matri bsaran dan satuan klas X Smstr I SMA Ngri 1 Sipoholon T.P 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA Joyc, B., dan Wil, M. (1996). Modls of Taching. Prntic Hall, USA. Slamto. (2003). Blajar dan Faktorfakror yang Mmpngaruhinya. Pnrbit Rinka Cipta, Jakarta. Slavin, E. Robrt. (2010). Cooprativ Larning. Nusa Mdia, Bandung. 189