BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

IV. METODE PENELITIAN

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Muhammad Firdaus, Ph.D

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

*Corresponding Author:

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) bulanan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

Bab IV Pengembangan Model

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III DESAIN PENELITIAN

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

IV METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

Transkripsi:

14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar, (2) membua model empiris berdasarkan buir (1) unuk menduga reurn saham di Indonesia periode 1 Januari 2003 31 Desember 2007. Periode peneliian ersebu dipilih karena periode ersebu relaif elah bebas dari bias akiba krisis ekonomi 1997 yang juga berdampak kepada kinerja bursa efek, sampel peneliian dipilih sebanyak 100 saham yang diambil secara acak (random sampling) 3.1 Definisi Operasional Unuk menjelaskan apa yang dimaksud oleh penulis mengenai variabel-variabel yang diukur, maka dibawah ini akan diberikan definisi operasional variabel yang akan dielii, yaiu reurn saham, kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar. Menuru Agung (2003) menyaakan bahwa definisi operasional merupakan peunjuk aau pedoman yang berisi empa hal yaiu : 1) Apa dan siapa yang akan aau harus diamai dan diukur? 2) Ala aau insrumen yang akan dipakai unuk melakukan pengukuran aau pengumpulan daa 3) Meode pengamaan aau pengukuran yang akan dierapkan, dan 4) Siapa yang akan melakukan pengukuran aau pengamaan? 3.1.1 Reurn saham-saham di Bursa Efek Indonesia Reurn saham adalah reurn yang dihasilkan saham ersebu selama periode pengamaan, yang merupakan 100 saham yang erdafar di Bursa Efek Indonesia. Reurn saham-saham ersebu dapa dihiung dengan rumus sebagai beriku : R i, = ( Pi, Pi, 1 ) / Pi, 1 Keerangan : P i, = Harga saham ke I pada periode P i, -1 = Harga saham ke I pada periode -1 14

15 3.1.2 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Nilai ukar adalah nilai konversi anara sau dollar AS erhadap rupiah. Dalam peneliian ini variabel ersebu dihiung sebagai prosenase kenaikan nilai ukar dimaksud, yang dapa dihiung dengan rumus sebagai beriku : Kurs = ( K K 1 ) / K 1 Keerangan : K = Nilai kurs Rupiah erhadap dolar AS pada periode K -1 = Nilai kurs Rupiah erhadap dollar AS pada periode -1 3.1.3 Harga Minyak Daa yang digunakan adalah perubahan oil price dengan menggunakan formula sebagai beriku : Oil Pr ice = ( Oil Pr ice Oil Pr ice 1) / Oil Pr ice 1 Keerangan : Oil Price = Oil Price pada akhir periode Oil Price -1 = Oil Price pada akhir periode -1 3.1.4 Jumlah Uang Beredar Uang beredar (M2) diarikan sebagai jumlah uang karal yang beredar di Indonesia. Daa yang digunakan adalah perubahan uang beredar dengan menggunakan formula sebagai beriku : DM 2 = ( DM 2 DM 2 1) / DM 2 1 Keerangan : DM2 = Jumlah uang beredar (M2) pada akhir periode DM2-1 = Jumlah uang beredar (M2) pada akhir periode -1 3.2 Periode Pengamaan Periode pengamaan dilakukan dalam renang waku selama lima ahun sejak 1 Januari 2003 hingga akhir 31 Desember 2007. pengamaan renang waku ini didasarkan perimbangan yaiu kondisi makro ekonomi Indonesia relaif

16 menunjukkan kondisi yang lebih sabil. Volailias dan urbulensi ekonomi idak erlalu inggi dibandingkan dengan masa sebelumnya 3.3 Pemilihan Obyek Peneliian Pemilihan saham perusahaan pada Bursa Efek Indonesia menginga beberapa hal, yaiu anara lain : 1) Bursa Efek Indonesia merupakan sau-saunya bursa efek yang menjadi baromeer pasar modal Indonesia 2) Keersediaan daa peneliian 3.4 Meode Penarikan Sampel Meode penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan eknik random sampling. Pada pengambilan sampel secara random sampling, seiap uni populasi, mempunyai kesempaan yang sama unuk diambil sebagai sampel. Dengan mengacu pada meode penarikan sampel diaas maka dapa dibedakan yaiu objek yang menjadi populasi dalam peneliian ini adalah saham-saham yang ercaa di bursa efek Indonesia sedangkan sampel peneliiannya adalah 100 saham yang ercaa di bursa efek Indonesia dan dianggap sampel yang diambil mewakili populasi yang ada. 3.5 Prosedur Pengumpulan Daa Meode pengumpulan daa yang digunakan dalam peneliian ini dilakukan dengan 2 cara yaiu : 1. Sudi Kepusakaan Unuk mendapakan pemahaman dan pembekalan yang memadai erhadap konsep-konsep yang akan digunakan dalam peneliian, dilakukan sudi pusaka erhadap referensi-referensi berupa buku-buku eks, dan peneliianpeneliian yang elah dilakukan sebelumnya. 2. Rise Lapangan Unuk mengumpulkan daa yang akan diolah, penulis mendapakan dari berbagai sumber di lapangan, anara lain melalui media inerne dan publikasi ceak.

17 Dapa dikaakan daa yang dibuuhkan adalah daa sekunder, anara lain ialah harga saham pada periode peneliian, kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar, kemudian diabulasikan sesuai dengan kebuuhan peneliian. 3.6 Meode Peneliian Pada peneliian ini digunakan sumber daa sekunder yaiu berupa daa hisoris yang didapakan dari berbagai sumber yaiu dianaranya yahoo finance, BI, dan energy informaion adminisraion (official energy saisics from he US governmen). Selain iu juga dilakukan sudi kepusakaan unuk mempelajari eorieori yang ada unuk selanjunya dierapkan pada peneliian ini. Unuk menjelaskan sock reurns, digunakan model dengan banyak fakor aau disebu juga mulifakor aau muli index yang diharapkan akan mampu memberikan deskripsi reurn yang lebih baik. Dengan mulifacor model akan diperoleh bea yang lebih mampu menjelaskan bagaimana pengaruh dari fakor fakor eksernal ersebu erhadap harga saham. penggunaan mulifakor juga mendasarkan pada Arbirage Pricing Theory bahwa harga suau akiva bisa dipengaruhi oleh berbagai fakor. Fakor fakor yang akan dikuanifikasi sebagai independen variabel ialah : 1. Kurs rupiah Rp US $ dollar (exchange rae) Kurs engah Rp US $ yang diambil sebagai independen variabel 2. Harga Minyak Reurn harga minyak yang digunakan dalam peneliian ini ialah harga crude oil sebagai independen variabel 3. Jumlah uang beredar Reurn dari jumlah uang beredar yang diambil sebagai independen variabel Dalam melakukan pengujian mencari bea fakor-fakor kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar dilakukan pengujian asumsi klasik yaiu heeroskedasisias, mulikolienierias, dan auokorelasi agar daa yang diolah idak bias dan dapa digunakan unuk pengujian selanjunya yaiu unuk mencari risk premium keiga fakor ersebu diaas agar dapa diperoleh hasil pengujian yang baik.

18 3.7 Memprediksi Koefisien Kurs, Harga Minyak, dan Jumlah Uang Beredar Bab II elah dilakukan pembahasan mengenai koefisien kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar. Daya ahan seiap sekor dari ekanan melemahnya nilai ukar sanga erganung pada kuanya keerkaian ingka produk masing-masing sekor dengan depresiasi. Fakor ersebu merupakan unsur biaya yang cukup kua memberi ekanan pada kenaikan biaya produksi apabila erjadi flukuasi. Dari hasil pengujian Yudano dan Sanoso (1998) dikeahui bahwa sekor yang erkai cukup kua dengan fakor depresiasi adalah sekor bangunan, indusri, ransporasi dan keuangan. Sedangkan ingka elasisiasnya, sekor indusri menjadi sekor yang paling elasis erhadap perubahan nilai kurs. Sehingga prediksi koefisien kurs pada peneliian karya akhir ini adalah negaif karena melemahnya nilai ukar rupiah erhadap dollar Amerika akan memberikan dampak pada kenaikan biaya produksi perusahaan. Muliple effec dari kenaikan BBM anara lain meningkakan biaya overhead pabrik karena naiknya bahan baku, ongkos angku di ambah pula unuan dari karyawan unuk menaikkan upah yang pada akhirnya akan menurunkan daya beli masyaraka secara keseluruhan. Prediksi koefisein harga minyak pada peneliian ini adalah negaif karena urunnya daya beli masyaraka mengakibakan idak erserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga secara keseluruhan akan menurunkan penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan yang kemudian akan berdampak pada harga saham perusahaan. Tujuan pemerinah menaikkan suku bunga Serifika Bank Indonesia (SBI) adalah unuk meredam melemahnya nilai ukar rupiah erhadap dollar Amerika dan meningkanya inflasi, supaya jumlah uang beredar di masyaraka dapa berkurang. Apabila jumlah uang beredar di masyaraka meningka, maka masyaraka cenderung erdorong unuk berspekulasi membeli dollar Amerika mengakibakan melemahnya nilai ukar rupiah erhadap dollar Amerika. Di samping iu, apabila jumlah uang beredar di masyaraka meningka, maka masyaraka akan erdorong unuk menggunakan uang di angan mereka unuk dikonsumsi. Hal ini akan menyebabkan perminaan akan barang dan jasa meningka lebih besar dibandingkan penawaran barang dan jasa ersebu, sehingga mengakibakan harga barang dan jasa meningka

19 diikui dengan peningkaan angka inflasi. Karena hal ersebu maka prediksi koefisien jumlah uang beredar pada peneliian karya akhir ini adalah negaif karena dengan meningkanya inflasi akan mempengaruhi pergerakan harga saham. 3.8 Teknik pengolahan Daa Proses analisis daa dimulai dari mengurangkan harga saham sekarang dengan harga saham kemarin kemudian dibagikan dengan harga saham kemarin sehingga diperoleh nilai reurn saham sebagai dependen variabel. Kemudian memasukkan daa reurn kurs, reurn harga minyak, dan reurn jumlah uang beredar selanjunya dilakukan pengolahan daa ahap perama yaiu guna mencari β(sensiivias reurn saham) erhadap fakor kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar dengan menggunakan ala perangka lunak Eviews dikarenakan daa ime series yang kemudian dilanjukan pada ahap selanjunya ahap kedua yaiu guna mencari λ (risk premium) perbulan dari fakor kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar dengan menggunakan ala perangka lunak SPSS dikarenakan daa pada ahap kedua ini ialah daa cross secion yang didukung oleh pendapa Suliyano enang daa cross secion yaiu daa yang dikumpulkan pada suau waku erenu pada beberapa obyek dengan ujuan unuk menggambarkan keadaan. Seelah kedua ahap ersebu dilakukan ahap erakhir ialah membua model empiris unuk menduga reurn saham di Indonesia dengan menerapkan/menggunakan model arbirage pricing heory (APT). Pengujian asumsi klasik dilakukan pada saa pengolahan daa ahap perama yaiu ahap mencari β (sensiivias reurn saham) erhadap fakor kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar agar daa-daa yang dihasilkan idak bias karena menuru Nachrowi dan Usman (2006:183) pelanggaran asumsi hampir dipasikan diemui pada seiap daa ime series adalah auokorelasi karena secara konsepual daa ime series merupakan daa sau individu yang diobservasi dalam renangan waku. Tahapan analisis peneliian adalah sebagai beriku :

20 Gambar 3.1 Tahapan Analisis INPUT -Harga penuupan iap-iap saham pada periode Januari 2003-Desember 2007 -Nilai engah Kurs Rupiah erhadap Dolar periode Januari 2003-Desember 2007 -Harga oil price periode Januari 2003-Desember 2007 -Daa jumlah uang beredar (M2) periode Januari 2003-Desember2007 PROSES Reurn Saham -Menghiung reurn masing-masing saham Kurs -Menghiung reurn kurs Oil Price -Menghiung reurn oil price JUB -Menghiung reurn jumlah uang beredar Analisis -Melakukan uji asumsi klasik pada ahap mengesimasi β (bea) fakorfakor kurs, oil price, dan jumlah uang beredar - Mengesimasi β (bea) fakor-fakor kurs, oil price, dan jumlah uang beredar -Mengesimasi λ (risk premium) fakor-fakor kurs, oil price, dan jumlah uang beredar -Membua model empiris berdasarkan hasilβ (bea) dan λ (risk premium) diaas unuk menduga reurn saham di indonesia OUTPUT -Hasil uji asumsi klasik pada ahap mengesimasi β (bea) fakor-fakor kurs, oil price, dan jumlah uang beredar -β (bea) fakor-fakor kurs, oil price, dan jumlah uang beredar dari masingmasing saham periode Januari 2003-Desember 2007 - λ (risk premium) fakor-fakor kurs, oil price, dan jumlah uang beredar dari masing-masing saham periode Januari 2003-Desember 2007 -Model empiris peneliian unuk menduga reurn saham di Indonesia Sumber : Hasil olahan

21 3.8.1 Uji asumsi klasik Uji asumsi digunakan unuk menilai ada idaknya bias peneliian. 1. Uji asumsi mulikolinearias Digunakan unuk menguji persamaan regresi linier klasik dimana anar-sesama variabel bebas yang ada di dalam model seharusnya idak erjadi korelasi yang kua sehingga kedua independen variabel dapa dianggap sebagai independen variabel yang sraa dan mulikolinierias menyebabkan regresi idak efisien aau penyimpangannya besar (Gujarai, 1999:157). 2. Uji asumsi Heeroskedasisias Digunakan unuk menguji apakah dalam sebuah model regresi erjadi keidaksamaan varians dari residual suau pengamaan ke pengamaan yang lain. Jika varians dari residual suau pengamaan ke pengamaan lain eap, maka disebu homoskedasisias dan jika berbeda disebu heeroskedasisias dan model yang baik adalah idak erjadi heeroskedasisias (Sanoso, 2000:208) 3. Uji asumsi Normalias Digunakan unuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, dependen variabel dan independen variabel aau keduanya mempunyai disribusi normal aau idak dan model regresi yang baik adalah diribusi daa normal aau mendekai normal (Sanoso, 2001:212). 4. Uji asumsi Auokorelasi Digunakan unuk melacak adanya korelasi auokorelasi aau pengaruh daa dari pengamaan sebelumnya (Ghozali, 2007:95)

22 3.8.2 Uji Signifikansi (Uji, Uji F) Uji saisik adalah uji secara parsial. Uji ini dilakukan unuk mengeahui apakah variabel bebas secara masing-masing aau parsial mempunyai pengaruh yang signifikan erhadap variabel erika. Dengan kaa lain, uji berusaha unuk menunjukkan ingka signifikansi dari konsana dan masing-masing variabel bebas erhadap model regresi. Hipoesis : H 0 : β i = 0 H 1 : β i 0 H 0 menunjukkan hipoesis nol, sedangkan H 1 menunjukkan hipoesis alernaif, β i menunjukkan koefisien variabel bebas ke-i. Di dalam hipoesis nol, besarnya koefisien regresi dinyaakan nol yang berari idak ada hubungan yang signifikan anara variable bebas ke-i dengan variable erikanya. Dasar pengambilan kepuusan berdasarkan probabilias : 1. Jika probabilias 0.05 maka H 0 idak diolak 2. Jika probabilias < 0.05 maka H 0 diolak Uji saisik F merupakan uji variabel secara bersama-sama. Uji ini dimaksudkan unuk menguji daya jelas variabel erika secara keseluruhan cukup signifikan aau idak. Hipoesis dan dasar pengambilan kepuusan sama dengan uji. 3.9 Model Empiris Model yang digunakan dalam peneliian ini adalah model Arbirage Pricing Theory (APT) yang dirumuskan oleh Ross (1976) sera elah digunakan Chen, e all (1986) yang membukikan bahwa variabel-variabel makroekonomi memiliki pengaruh sisemais erhadap ingka pengembalian (reurn) pasar saham. Model empiris ahap perama ialah sebagai beriku : R + e = β 0 + β i, KURS. I KURS + β i. I OILPRICE OILPRICE, + β i, JUB. I,, JUB, Keerangan : R β 0 = Acual reurn on sock = inercep hasil regresi

23 β i,kurs = Sensiivias reurn saham i erhadap perubahan Nilai ukar rupiah erhadap dollar AS β i,oil Price = Sensiivias reurn saham i erhadap perubahan Oil price β i,jub I KURS, = Sensiivias reurn saham i erhadap perubahan Jumlah uang beredar = Index Nilai ukar rupiah erhadap dollar AS pada periode I Oil Price, = Index Oil price pada periode I JUB, e = Index Jumlah uang beredar pada periode = random error Model empiris ahap kedua dalam peneliian ini ialah sebagai beriku : R + e i = λ 0 + λ1β i, KURS + λ2β i, OILPRICE + λ3β i, JUB i Keerangan : R i λ 0 β i,kurs = Expeced reurn saham i pada periode = inercep hasil regresi = Sensiivias reurn saham i erhadap perubahan Nilai ukar rupiah erhadap dollar AS. β i,oilprice = Sensiivias reurn saham i erhadap perubahan Oilprice β i,jub λ 1 λ 2 λ 3 e i = Sensiivias reurn saham i erhadap perubahan Jumlah uang beredar. = Risk premium Kurs =Risk Premium Oil Price =Risk Premium Jumlah Uang Beredar = random error