Tingkat 2 ; Semester 3 ; Waktu 44 menit

dokumen-dokumen yang mirip
Pada Penerbit Shania Universitas Swadaya Gunung Jati (UGS)

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

6. LOGIKA MATEMATIKA

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka)

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA Matematika Industri I

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

LOGIKA. Arum Handini Primandari

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

LOGIKA MATEMATIKA. Modul Matematika By : Syaiful Hamzah Nasution

4. LOGIKA MATEMATIKA

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

Matematika Industri I

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna

LOGIKA. Kegiatan Belajar Mengajar 1

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. Materi SMA/SMK/MA. kelas X

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3)

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara pilihan a, b, c, d, atau e!

E-learning matematika, GRATIS

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

Blaise Pascal logika pernyataan atau proposisi logika penghubung atau predikat

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

ULANGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Hari, Tanggal : Senin, 17 Mei 2010 Waktu : WIB (120 menit)

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Silabus. Tugas individu, tugas kelompok, kuis.

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

K13 Revisi Antiremed Kelas 11

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa

LOGIKA MATEMATIKA. (Pembelajaran Matematika SMA) Oleh: H. Karso

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

B S B B B S B S. baris ke-1 baris ke-2 baris ke-3 baris ke-4. Contoh 1.7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.

KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Konvers, Invers dan Kontraposisi

INGKARAN DARI PERNYATAAN

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Logika Matematika. Bab 1

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

MODUL LOGIKA MATEMATIKA

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

MODUL 6 LOGIKA MATEMATIKA

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat

Daftar Isi. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi... 2 Kata Motivasi... 3 Tujuan Pembelajaran... 6

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic)

p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2

Transkripsi:

MK Negeri 3 Jakarta tandar Kompetensi H Menerapkan Logika Matematika Dalam Pemecahan Dalam Pemecahan Masalah Yang erkaitan Dengan Pernyataan Majemuk Dan Pernyataan erkuantor. Tingkat 2 ; emester 3 ; Waktu 44 jam@45 menit A. Mendiskripsikan Pernyataan dan bukan Pernyataan (Kalimat Terbuka). 1. Pernyataan 1.1. Pengertian Pernyataan. Untuk memahami pengertian tentang pernyataan simaklah beberapa kalimat Pada contoh berikut. Contoh 1 : a) 3 adalah bilangan ganjil, (kalimat ini adalah benar) b) Nilai x yang memenuhi 3x +1 = 7 adalah 2, ( kalimat ini adalah benar) c) 5 kurang dari 3, (kalimat ini adalah salah) d) 8 + 6 20 > 10, ( kalimat ini adalah salah) Kalimat-kalimat pada Contoh 1 tersebut hanya benar saja atau salah saja,akan tetapi tidak sekaligus benar dan salah pada saat yang sama. Kalimat-kalimat seperti itu disebut pernyataan. Dengan demikian kita dapat mengatakan : Pernyataan adalah kalimat yang hanya benar saja atau salah saja, akan tetapi tidak sekaligus benar dan salah. erdasarkan uraian tersebut jelas bahwa setiap pernyataan adalah suatu kalimat. Akan tetapi, suatu kalimat belum tentu suatu pernyataan. Perhatikan kalimat-kalimat pada contoh berikut. Contoh 2: a) Cowok itu cakep sekali! Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta b) Dilarang merokok! c) erapa jumlah siswa MK Harapan? d) Jangan melecehkan sesame teman. Kalimat-kalimat pada contoh 2 tidak menerangkan sesuatu (bukankan kalimat deklaratif), sehingga kalimat-kalimat itu bukan merupakan pernyataan. Kalimat-kalimat yang dapat digolongkan sebagai pernyataan adalah kalimat kalimat yang menerangkan sesuatu ( disebut : kalimat deklaratif ). Meskipun demikian tidak semua kalimat deklaratif merupakan pernyataan. Untuk itu perhatikan kalimat-kalimat deklaratif pada contoh berikut ini. Contoh 3 : a) Gaun itu indah b) Hindun Gadis yang lucu c) ronis kukus itu enak. Kalimat-kalimat pada contoh 3 dapat bernilai benar saja atau bernilai salah saja, tetapi bersifat relative atau tergantung pada keadaan. Jadi, kalimat-kalimat seperti itu tidak dapat disebut sebagai pernyataan. 1.2. Lambang dan nilai kebenaran suatu pernyataan Dalam matematika, pernyataan-pernyataan dengan huruf kecil,seperti a, b, p dan q.perhatikan contoh berikut! Contoh 4 : 1) Pernyataan 7 adalah bilangan prima dapat dilambangkan dengan huruf p, jadi p : 7 adalah bilangan prima. 2) Pernyataan Ibu kota Jawa Timur adalah urabaya dapat dilambangkan dengan huruf q, jadi q : Ibu kota Jawa Timur adalah urabaya. Untuk menunjukkan bahwa sebuah pernyataan itu benar atau salah dapat dilakukan dengan dua cara berikut. Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta 1) Dasar Empiris : Yaitu menunjukkan benar atau salahnya sebuah pernyataan berdasarkan fakta yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh 5 : a) Tugu monas terletak di wilayah Jakarta Pusat ( merupakan pernyataan yang benar ) b) Matahari terbit dari barat. ( merupakan pernyataan yang salah ) 2) Dasar tak Empiris : Yaitu menunjukkan benar salahnya sebuah pernyataan melalui bukti-bukti atau perhitungan-perhitungan dalam matematika. Contoh 6 : a) Dalam sebuah segitiga jumlah sudut dalamnya sama dengan o 180. (merupakan pernyataan yang benar) b) Akar-akar persamaan kuadrat x x+ 4= 0 adalah bilangan real (merupakan pernyataan yang salah ) 2 elanjutnya terhadap yang benar dikatakan mempunyai nilai kebenaran (enar), sedangkan terhadap pernyataan yang salah dikatakan mempunyai nilai kebenaran (alah). 1.3. Kalimat Terbuka. Kalimat terbuka adalah kalimat yang masih mengandung variabel, sehingga belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah). Kalimat terbuka tersebut dapat diubah menjadi bentuk pernyataan, jika variabelnyadiganti dengan suatu konstanta. Contoh : a) Kalimat terbuka : x + 5 = 9 Jika variabelnya diganti dengan 4 maka 4 + 5 = 9 (pernyataan benar) b) Jika variabelnya diganti dengan 7 maka 7 + 5 = 12 (Pernyataan salah) Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Latihan 1 : Dari kalimat-kalimat berikut, manakah yang merupakan pernyataan dan manakah yang bukan pernyataan. Jika kalimat tersebut pernyataan, tentukan nilai kebenarannya (benar atau salah) 1.Kota Madiun ada dipulau Jawa. 2. Hapus papan tulis itu. 3. 4 + 5 = 7 4. emua bilangan prima adalah ganjil. 5. Mudah-mudahan hari ini cuaca cerah 2 6. x 3x+ 4< 0 7.Kota Manukwari tidak jauh. 8. uku ke-4 dari barisan 2, 6, 10,.... adalah 16 9. 1250 habis dibagi 7 10. 2x 2 1= 1. Mendeskripsikan, Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, iimplikasi Dan Ingkaranya..1. Pernyataan Majemuk. Apabila suatu pernyataan terdiri lebih dari satu pernyataan maka diantara satu pernyataan dengan pernyataan lainnya dibutuhkan suatu kata penghubung sehingga diperoleh suatu pernyataan majemuk. Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Untuk Logika matematika ada 5 macam penghubung pernyataan yaitu ingkaran (negasi) (tidak), konjungsi (dan), disjungsi (atau),implikasi(jika maka ) dan biimplikasi (jika dan hanya jika). Operasi Logika Penghubung Lambang Ingkaran Tidak, non ~ atau - Konjungsi Dan Disjungsi Atau Implikasi Jika.maka. iimplikasi Jika dan hanya jika Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi disebut operasi dalam logika.imbol-simbol dari operasi dalam logika diberikan dalam tabel berikut. 1.1 Ingkaran atau Negasi atau penyangkalan. Operasi ini merupakan operasi monar (operasi yang dikenakan pada satu pernyataan) yang dilambangkan dengan ~. Ingkaran dari pernyataan p adalah ~ p yang dibaca tidak benar bahwa p. Jadi operasi ingkaran opersi yang menyangkal /mengingkari atau menidakkan suatu pernyataan. Contoh 1: 1) p : idoarjo adalah kota di Jawa Timur ( benar) ~ p : Tidak benar bahwa idoarjo adalah kota di Jawa Timur (salah) Atau idoarjo bukan kota di Jawa Timur. 2) p : 2 + 5 = 9 (salah) ~ p : Tidak benar bahwa 2 + 5 = 9 (benar) Nilai kebenaran dapat dituliskan dalam bentuk tabel yang dinamakan tabel kebenaran seperti berikut. Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta p ~ p 1.2. Operasi Konjungsi Operasi konjungsi merupakan operasi biner (operasi yang dikenakan pada dua pernyataan) yang dilambangkan dengan tanda. Dengan operasi ini dua pernyataan dihubungkan dengan kata dan. Jika p dan q dua pernyataan, maka p q bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar, sebaliknya p q bernilai salah jika salah satu dari p atau q bernilai salah atau keduanya salah. Contoh : 1) p = Guru hadir q = Murid tidak bersuka ria p q = Guru hadir dan murid tidak bersuka ria 2) p = Pagi ini udaranya segar q = Matahari bersinar terang p q = Pagi ini udaranya segar dan matahari bersinar terang. Tabel nilai kebenaran dari operasi konjungsi. p q p q Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta 1.3. Operasi Disjungsi Operasi disjungsi juga merupakan operasi binary yang dilambangkan dengan tanda. Operasi ini menggabungkan dua pernyataan menjadi satu dengan kata hubungan atau. Jika p dan q dua pernyataan maka p q bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar atau salah salah satu dari p atau q bernilai benar, sebaliknya p q bernilai salah jika keduanya bernilai salah. Contoh : 1) p = aya rajin belajar q = aya lulus UAN p q = aya rajin belajar atau saya lulus UAN. 2) p = 7 adalah bilangan ganjil q = 7 adalah bilangan prima p q = 7 adalah bilangan ganjil atau 7 adalah bilangan ganjil Tabel nilai kebenaran Disjungsi p q p q Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta 1.4. Operasi Implikasi. Operasi implikasi (kondisional) adalah operasi penggabungan dua pernyataan yang menggunakan kata hubung jika. Maka. Yang dilambangkan. Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis p q dan dibaca jika p maka q. Pernyataan bersyarat p q juga dapat dibaca p hanya jika q atau p adalah syarat cukup bagi q atau q adalah syarat perlu bagi p. Dalam pernyataan p q p disebut hipotesa / anteseden / sebab q disebut koklusi / konequen / akibat Jika p dan q dua buah pernyataan maka p q salah jika p benar dan q salah,dalam kemungkinan lainnya p q benar. Tabel nilai kebenaran operasi implikasi p q p q Contoh : 1) p = 2 adalah bilangan genap () q = 2 + 3 adalah 5 () p q = jika 2 adalah bilangan genap maka 2 + 3 adalah 5 () 2) p = 3 +4 adalah 7 () q = 7 adalah bilangan genap () p q = jika 3 + 4 adalah 7 maka 7 adalah bilangan genab () Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Catatan : 1) Dalam pernyataan p q tidak memerlukan syarat adanya hubungan sebab akibat antara p dan q. 2) enar atau tidaknya suatu implikasi hanya bergantung proporsi tersebut. 1.5. Operasi iimplikasi ( ikondisional). iimplikasi yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung jika dan hanya jika.. dinotasikan. iimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p q dibaca p jika dan hanya jika q. Pernyataan p q dapat juga dibaca : 1) p equivalent q 2) p adalah syarat perlu dan cukup bagi q Jika pdan q dua buah pernyatan maka p q benar bila kedua pernyataan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama, sebaliknya p q salah bila salah satu salah, atau salah satu benar. Tabel nilai kebenaran operasi iimplikasi. p q p q Contoh : 1) p = 2 3 = 6 () q = 6 adalah bilangan genap () p q = 2 3 = 6 jika dan hanya jika 6 adalah bilangan genap () Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta 2) p = 2 3 = 6 () q = 6 adalah bilangan prima () p q = 2 3 = 6 jika dan hanya jika 6 adalah bilangan prima () Latihan 2. 1. Tentukan ingkaran (Negasi) dari pernyataan berikut! a. 12 habis dibagi 4 b. Tidak ada peluang untuk menjadi juara pertama. c. Ada bilangan bulat x sehingga 3x +6 =12 2. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut! a. 9 adalah bilangan asli dan 9 habis dibagi dengan 3. b. isi-sisi sebuah persegi sama panjang dan diagonal-diagonal sebuah persegi sama panjang pula. 3 3 c. 2 2 = 72 dan 3 log9= 3 d. 3 + 6 = 9 atau 9 adalah bilangan prima 2 e. x 5x 6= 0 akar-akarnya adalah 2,3 atau 2,3 faktor dari 12. f. Jika 2 faktor dari 4 maka 4 habis dibagi 3 g. Jika 2 3 8 maka 8 bilangan genap h. Jika 3 faktor dari 10 maka 1 2 + 2 5 = 3 10 i. Karnivora adalah binatang pemakan daging jika dan hanya jika binatang tersebut adalah kucing. j. 3 adalah biangan prima jika dan hanya jika 3 faktor dari 10. k. log 10 log 2 = log 8 jika dan hanya jika loa 10 + log 2 = log 12 3. Carilah nilai x agar pernyataan berikut bernilai benar! 2 a. 2 adalah bilangan prima jika dan hanya jika x 5x+ 6= 0 b. Jika 2x 1 = 9 maka 4 + 4 = 10 Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta 2 c. 7 bilangan ganjil atau x 4= 0 d. 2 x 5= x+ 4 dan 2 log16= 4 4. Jika p : 5 x 2 = 10 dan q : 12 > 4. Terjemahkan lambang berikut dalam bentuk kalimat dan tentukan nilai kebenarannya! a. p ~ q c. ~ p ~ q e. ~ p (~ q q) b. ~ p q d. p ~ q 1.6. Menentukan Nilai Kebenaran Pernyataan Majemuk. Dari pernyataan-pernyataan tunggal p, q, r,... dan dengan menggunakan operasi-opersi pernyataan negasi (~), konjungsi ( ), disjungsi ( ), implikasi ( ) dan biimplikasi ( ) dapat disusun suatu pernyataan majemuk yang lebih rumit. Contoh : 1) ~( p ~q) 2) ~ [ p ( p q) ] 3) [( p q) r] Nilai kebenaran pernyataan majemuk seperti itu dapat ditentukan dengan menggunakan pertolongan tabel kebenaran dasar untuk negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi yang telah dibahas di depan.untuk memahami cara-cara menentukan nilai kebenaran pernyataanmajemuk yang lebih rumit,perhatikan contoh berikut. Contoh 1: Tentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ ( p ~q ). Jawab : p q ~q ( p q ) ~ ( p ~q ). Jadi nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ ( p ~q ) adalah Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Contoh 2: Tentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk (~p q ) r Jawab : p ~ p q r (~p q) (~p q ) r Jadi nilai kebenaran pernyataan majemuk (~p q ) r Jika sebuah pernyataan majemuk terdiri dari n buah pernyataan pernyataan tunggal yang berlainan maka banyaknya baris pada tabel kebenaran yang memuat nilai kebenaran adalah n 2 C. Mendeskripsikan Invers, Konvers Dan Kontraposisi Dari suatu pernyataan bersyarat p q yang diketahui dapat dibuat pernyataan lain sebagai berikut : 1) q p disebut pernyataan Konvers dari p q 2) ~p ~q disebut pernyataan Invers dari p q 3) ~q ~p disebut pernyataan Kontraposisi dari p q Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen p dan q, hubungan nilai kebenaran konvers, invers, dan kontraposisi dengan implikasi semula, dapat ditunjukkan dengan memakai tabel kebenaran. Tabel hubungan nilai kebenaran q p, ~p ~q, ~q ~p dengan p q Implikasi Konvers Invers Kontraposisi p q ~p ~q p q q p ~p ~q ~q ~p Dari tabel diatas ternyata : 1) uatu implikasi yang salah konversnya benar, tetapi implikasinya yang benar maka salah pada konversnya. 2) Implikasi Ekivalen dengan kontra posisinya ( p q) ( ~ q ~ p) 3) Konvers suatu implikasi ekuivalen dengan inversnya ( q p) ( ~ p ~ q) Catatan : Dua pernyataan majemuk disebut ekivalen jika kedua pernyataan itu mempunyai nilai kebenaran yang sama. Contoh 1) : p q ( implikasi) : Jika x 2 = 25 maka x = 5 q p (konvers) : Jika x = 5 maka x 2 = 25 ~p ~q ( invers) : Jika x 2 25 maka x 5 ~q ~p (kontraposisi) : Jika x 5 maka x 2 25 Contoh 2) : p q ( implikasi) : Jika lampu mati maka saya tidak belajar Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta q p (konvers) : Jika saya tidak belajar maka lampu mati ~p ~q ( invers) : Jika lampu tidak mati maka saya belajar ~q ~p (kontraposisi) : Jika saya belajar maka lampu tidak mati C.1. Negasi Pernyataan Majemuk Untuk menentukan negasi dari pernyataan majemuk dapat digunakan sifat-sifat negasi pernyataan majemuk pada tabel berikut ini: Operasi Lambang Negasi Konjungsi Disjungsi Implikasi iimplikasi p q p q p q p q ~ p ~ ~ p ~ p ~ q q q p ~ q atau ~ p q Contoh : Tentukan negasi dari pernyataan majemuk berikut! 1) oal ulangan matematika jumlahnya sedikit dan sulit 2) Jika 5 adalah factor dari 25, maka 5 adalah bilangan prima. 3) emua siswa MK Harapan berseragam atau ada siswa memakai dasi Jawab : 1) oal ulangan matematika jumlahnya banyak atau mudah 2) 5 adalah factor dari 25 dan 5 bukan bilangan prima. 3) Ada siswa MK Harapan yang tidak berseragam dan semua siswa memakai dasi. C.2. Kalimat erkuantor Untuk membicarakan kalimat berkuantor, kita kembali pada kalimat terbuka yaitu kalimat yang tidak mempunyai nilai kebenaran. Contoh : 1) 5 x 1= 9 2 2) x + 5x+ 6= 0 Kalimat-kalimat terbuka diatas dapat diubah menjadi kalimat tertutup dengan mengganti Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta variabelnya dengan suatu konstanta. uatu kalimat terbuka dengan variable dilambangkan dengan p(x), q(x), f(x),.... Kuantor yaitu suatu ucapan yang jika dibubuhkan pada sebuah kalimat terbuka dengan variable dapat mengubahnya menjadi tertutup. Ada macam kuantor yaitu : 1) Kuantor Umum ( Universal Quantifeer ) Dilambangkan Lambang di baca : untuk setiap x atau untuk semua x x 2) Kuantor Khusus ( Existensial Quantifeer ) Dilambangkan Lambang Catatan : Negasi dari y di baca : ada y yang berarti paling sedikit ada satu y. x adalah x begitu juga sebaliknya Contoh: 1) Misal p ( x) suatu kalimat terbuka ( x) x dan x = Himpunan semua bilangan real positif maka p ( x) p : +1> 0 Dapat diubah menjadi kalimat tertutup yang benar dangan lambang. p ( x) atau ( )( x+1> 0) x berlaku x +1> 0. x, dibaca untuk semua x bilangan real positif 2) Misal p ( y) suatu kalimat terbuka dan p ( y) = ( y +1> 0). Jika y = Himpunan semua bilangan real maka kalimat tertutup ( y) atau ( )( y+1> 0 ) mempunyai nilai kebenaran yang salah. edangkan ( )( y+1> 0) y.p y y, dibaca ada y bilangan real sedemikian hingga berlaku y + 1 > 0. Pernyataan( )( y+1> 0) bernilai benar. y 3) ubuhkan kuantor pada kalimat terbuka 2x -1 = 5 menjadi pernyataan yang benar atau salah. Jawab : ( )( 2 x 1= 5) x adalah pernyataan bernilai benar Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta ( )( 2 x 1= 5) x adalah pernyataan bernilai salah. Latihan 3. 1. Tentukan nilai kebenaran pada pernyataan majemuk berikut dengan menggunakan tabel! a) ~( p ~ q) c) ( p q) r b) ~ [ p ( q p) ] d) ( ~ p q) ( p r) 2. elidiki dengan tabel kebenaran apakah pernyatan-pernyatan berikut ekivalen! a) p ( q r) ( p q)( p r) b) p ( p q) p c) p q ( ~ p q) ( q p) 3. Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari tiap implikasi berikut! a) p ~ q b) ( p q) r c) p ( ~ q r) d) Jika Rosa rajin maka ia disenangi oleh guru e) Jika s segitiga sama sisi maka s segitiga sama kaki 4. ubuhkan kuantor agar pernyataan berikut bernilai benar 1 2 a) x 36= 0 untuk x R b) 2x 2 1> 0 untuk x R D. Menerapkan Modus ponens, modus tollens dan prinsip silogisme Dalam Menarik Kesimpulan Dasar-dasar logika matematika yang telah kita pelajari pada subbab terdahulu akan diterapkan lebih lanjut dalam proses penarikan kesimpulan. uatu proses penarikan kesimpulan terdiri atas beberapa pernyataanyang dikeahui (disebut premis), Kemudian dengan memakai prinsip logika dapat diturunkan suatu pernyataan baru yang ditarik dari premis-premis semula (disebut kesimpulan / konklusi). Penarikan seperti itu disebut argumentasi. Kalau konjungsi dari premis-premis berimplikasi konklusi maka argumentasi itu dikatakan berlaku atau sah.ebaliknya, kalau konjungsi dari premis-premis tidak berimplikasi konklusi maka argumentasi itu dikatakan tidak sah. Jadi suatu argumentasi dikatakan sah kalau premispremisnya benar maka konklusinya juga benar. Dalam subbab ini kita akan mempelajari beberapa cara penarikan kesimpulan, diantaranya adalah Modus Ponens, Modus Tollens, dan ilogisme. Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta D.1. Modus Ponens Jika p q benar dan p benar maka q benar. kema argumen dapat ditulis sebagai berikut : p q...... premis 1 p...... premis 2 q..... kesimpulan / konklusi Dalam bentuk implikasi, argumentasi tersebut dapat dituliskan sebagai [( p q) p] q. Argumentasi ini dikatakan sah kalau pernyataan implikasi [( p q) p] q merupakan tautologi. Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Tabel nilai kebenaran dari [( p q) p] q p q p q ( p q ) p [( p q) p] p Dari tabel pada kolom (5) tampak bahwa [( p q) p] q tautologi,jadi argumen tersebut sah. merupakan Contoh : 1) Jika harga minyak goreng naik maka harga makanan jadi mahal. Harga minyak goreng naik Harga makanan mahal 2) Jika sebuah bilangan mempunyai faktor 6 maka bilangan itu mempunyai faktor 2 atau 3 18 mempunyai faktor 6 18 mempunyai faktor 2 atau 3 D.2. Modus Tollens Jika p q benar dan ~ q benar maka p benar kema argumen dapat ditulis sebagai berikut: p q..... premis 1 ~q..... premis 2 ~p...... kesimpulan / konlusi Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Dalam bentuk implikasi, modus tollens dapat dituliskan sebagai [( p q) ~ q] ~ p atau tidaknya modus tollens dapat diuji dengan tabel kebenaran sebagai berikut! Tabel nilai kebenaran [( p q) ~ q] ~ p,sah p q ~p ~q q p ( p q ) ~ q [( p q) ~ q] ~ p Dari tabel pada kolom 7 tampak bahwa [( p q) ~ q] ~ p modus tollens merupakan argumentasi yang sah. Contoh : 1) Jika hari enin maka Mila les ahasa Inggris Mila tidak les ahasa Inggris ukan hari enin 2 2) Jika x = 25 maka x = 5 atau x = -5 x 5 dan x 5 x 2 25 merupakan tautologi. Jadi D.3. ilogisma Dari premis-premis p q dan q r dapat ditarik konklusi p r. Penarikan kesimpulan seperti ini disebut kaidah silogisma. kema argumnya dapat dinyatakan sebagai berikut : p q..... premis 1 q r..... premis 2 p r... kesimpulan / konklusi Dalam bentuk implikasi, silogisme dapat dituliskan sebagai [( p q) ( q r) ] ( p r) sah atau tidaknya silogisme dapat diuji dengan tabel kebenaran sebagai berikut : Tabel nilai kebenaran [( p q) ( q r) ] ( p r). Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta p q r p q q r [( p q) ( q r) ] (p p r ( p q) ( q r) Dari tabel pada kolom (8) tampak bahwa [( p q) ( q r) ] ( p r) merupakan tautologi. Jadi silogisme merupakan argumentasi yang sah. Contoh : 1) Jika ogor hujan maka sungai Ciliwung meluap Jika sungai Ciliwung meluap maka Jakarta banjir Jadi Jika ogor hujan maka Jakarta banjir 2) Jika 2 log8= 3 maka 3 bilangan ganjil Jika 3 bilangan ganjil maka 2 3 = 8 Jika 2 log8= 3 maka 2 3 = 8 3) Periksalah sah atau tidaknya argumentasi berikut ini! Jika hutan gundul maka terjadi banjir Hutan tidak gundul Jadi tidak terjadi banjir Jawab : Misal p = Hutan gundul q = terjadi banjir Argumen pada soal dapat disusun sebagai berikut p q ~ ~ p q Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Untuk menguji sah atau tidaknya argument diatas yaitu dengan menguji dengan tabel kebenaran impliksi [( p q) ~ p] ~ q Tabel nilai kebenaran [( p q) ~ p] ~ q p q ~p ~q q p ( p q ) ~ p [( p q) ~ p] ~ q Dari tabel,pada kolom (7) tampak bahwa [( p q) ~ p] ~ q Jadi argumentasi diatas tidak sah. bukan merupakan tautology. Latihan 4. 1. Periksalah sah atau tidak sahnya tiap argumentasi berikut! a) Jika gunung berapi akan meletus maka udara disekitarnya panas inatang yang hidup di gunung turun Jadi gunung berapi akan meletus b) Jika n bilangan asli maka 2n bilangan genap Jika 2n bilangan asli genap maka (2n + 1) bilangan asli ganjil Jika n bilangan asli maka (2n + 1) bilangan asli ganjil c) Jika hari hujan, maka pejalan kaki memakai payung Pejalan kakai memakai paying Hari hujan d) Jika ony anggota ARI maka ony tidak cacat ony cacat ony bukan anggota ARI Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta e) Jika saya sekolah di MK maka saya akan belajar Akutasi Jika saya tidak belajar Akutansi saya tidak dapat kerja di ank Jika saya sekolah di MK maka saya dapat kerja di ank 2. Dengan memakai tabel kebenaran periksalah sah atau tidak sahnya tiap argumen berikut ini! a) p q c) p q q ~ r ~ q r p ~ r p ~ r b) ~ q p d) p q q ~ p ~ p q q p ~ q 3. Jika p bernilai benar dan q bernili salah maka pernyataan dibawah ini benar adalah :(E) i. p q ii ~ p ~ q iii.q p iv. ~q p Pilihan jawaban yang benar : a. Jika i, ii, dan iii benar b. Jika i dan iii benar c. Jika ii dan iv benar d. Jika iv benar e. Jika semuanya benar 4. Jika pernyataan p bernilai salah dan q bernilai benar maka pernyataan berikut yang salah adalah : a.~p q d. ~p q b. p q e. ~p ~q c. ~p ~q 5. Jika pernyataan p bernilai salah dan q bernilai benar maka pernyataan yang benar adalah a. p ~q d. p q b. p q e. emua jawaban benar c. p q 6. Jika pernyataan p bernilai benar, q bernilai salah maka pernyataan di bawah ii yang bernilai salah adalah a. q ~p d. ~p ~q b. ~q ~p e. emua jawaban benar Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta c. ~q p 7. Implikasi p ~q senilai dengan a. ~p q d. ~p ~q b. ~p q e. emua jawaban benar c. ~(q p) 8. Jika ~p menyatakan ingkaran dari p dan ~ adalah ingkaran dari q maka kalimat p q senilai dengan i. q p ii.~q ~p iii. ~p ~q iv. ~p q Pilihan jawaban yang benar adalah : a. Jika i, ii, dan iii benar b. Jika i dan iii benar c. Jika ii dan iv benar d. Jika iv benar e. Jika semuanya benar 9. Ingkaran dari pernyataan Apabila guru tidak hadir maka senua murid bersukaria adalah a. Guru hadir dan semua murid tidak bersukaria b. Guru hadir dan adabeberapa murid bersukaria c. Guru hadir dan semua murid bersuksria d. Guru tidak hadir dan ada beberapa murid tidak bersuka ria e. Guru tidak hadir dan semua murid tidak bersukaria 10. Perhatikan kalimat Jika ia berusaha maka ia berhasil Kontra posisinya adalah a. Jika ia tidak berusaha maka ia tidak berhasil b. Jika ia berhasil maka ia berusaha c. Jika ia tidak berhasil maka ia tidak berusaha d. Ia tidak berusaha tetapi ia tdak berhasil e. Ia tidak berusaha tetapi ia berhasil 11. Negasi dari Pada hari Minggu semua siswa tidak kesekolah adalah : a. Pada hari Minggu semua siswa kesekolah b. Pada hari Minggu ada siswa yang ke sekolah c. Pada hari Minggu ada siswa yang tidak kesekolah d. Pada hari yang bukan hari Minggu semua siswa tidak ke sekolah e. Pad hari yang bukan hari Minggu ada siswa yang tidak ke sekolah 12. Negasi dari Jika saya ke andung, maka saya mampir ke rumah Fitri adalah ; a. Jika saya tidak ke andung, maka saya tidak mampir kerumah Fitri b. Jika saya tidak mampir ke rumah Fitri, maka saya tidak ke andung c. Jika saya ke andung, maka saya tidak mampir ke rumah Fitri d. aya ke andung dan saya tidak mampir ke rumah Fitri e. aya ke andung dan saya mampir ke rumah Fitri Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Parjono,.Pd

MK Negeri 3 Jakarta Parjono,.Pd