LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( L Kj I P ) KECAMATAN CEPOGO TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

KECAMATAN BOYOLALI Alamat : Jl. Pandanaran Nomor 230 Telpon (0276) Kode Pos Boyolali

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Ikhtisar Eksekutif. vii

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KANTOR KESBANGPOL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF result oriented governement sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

BADAN KEUANGAN DAERAH

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB) KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

KATA PENGANTAR. Sedang untuk LAKIP Sekretariat DPRD Kabupaten Boyolali selain sebagai kewajiban tersebut di atas juga dimaksud untuk :

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

L A P O R A N K I N E R J A

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

Catatan: dalam kesempatan ini akan disampaikan khusus untuk bidang Komunikasi dan Informatika

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA (RENJA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BAB IV PENUTUP PENUTUP

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2016 i

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjuknya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKJIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2015 sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas Koperasi dan UMKM serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi Dinas Koperasi dan UMKM. Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Bagian sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali. Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIP Dinas Koperasi dan UMKM dan para pelaksanaan kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Koperasi dan UMKM di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi Dinas Koperasi dan UMKM dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali. Demikian, semoga dokumen LKjIP Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2015 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin. Boyolali, Pebruari 2016 DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BOYOLALI Drs AGUS PARTONO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19590825 198603 1 010 ii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv IKHTISAR EKSEKUTIF... v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Gambaran Organisasi... 2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 4 2.1 Rencana Strategis... 4 2.2 Perjanjian Kinerja... 5 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 7 3.1 Capaian Kinerja... 7 3.2 Realisasi Anggaran... 13 BAB IV PENUTUP... 16 4.1 Simpulan... 16 4.2 Saran... 16 DAFTAR LAMPIRAN... 18 A Struktur Organisasi dan Tata Kerja B Rencana Strategis C Indikator Kinerja Utama D Rencana Kinerja Tahunan E Penetapan Kinerja F Pengukuran Kinerja iii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015... 6 Tabel 3.1 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1... 8 Tabel 3.2 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2... 10 Tabel 3.3 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 3... 12 Tabel 3.4 Capaian Kinerja per Sasaran... 13 Tabel 3.5 Alokasi dan Realisasi Anggaran... 13 iv

v

vi

vii

IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2015, sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LAKIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas. Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Koperasi bdan UMKM Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali memiliki 3 Bidang dengan 9 Kepala Seksi dan 1 sekretariat terdiri dari 3 Subag, pegawai ada 37 orang dan 1 orang PTT. Dinas Kopperasi dan UMKM mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Visi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah Menjadi Dinas yang kredibel guna mewujudkan Koperasi dan UMKM yang tangguh dan mandiri sebagai soko guru perekonomian Nasional : Untuk mewujudkan visi tersebut, pada tahun 2015 Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali melaksanakan 7 (tujuh) program dengan 36 (tiga puluh enam) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 1.905.425.000,- (satu milyar sembilan ratus lima juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 3 Sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 3 Sasaran yang telah ditetapkan adalah 1278%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 3 (tiga) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik Secara keseluruhan capaian kinerja 1278% (kategori Sangat baik) dan mengalami penurunan dibanding capaian kinerja tahun 2013 yang 1.425%. Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp 1.905.425.000,- terealisasi Rp. 1.685.192.341- dengan penyerapan sebesar 88,44% atau efisiensi sebesar 11,56%. Besar pembiayaan mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yaitu sebesar sebesar Rp 5.306.961.000,-, hal ini dikarenakan Dinas Koperasi dan UMKM di tahun 2014 ada pembangunan gedung baru senilai Rp 4.700.000.000,- dan ada expo di boyolali se solo raya dengan biaya sebesar Rp 1.000.000.000,- v

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua bidang. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Koperasi dan UMKM lebih baik dan akuntabel antara lain melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan. vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing. Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LAKIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LAKIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LAKIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Tujuan penyusunan LAKIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LAKIP ini dapat digunakan sebagai : 1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Koperasi dan UMKM dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja; 2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi dan UMKM 3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Koperasi dan UMKM pada tahun berikutnya. Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LAKIP Dinas Koperasi dan UMKM antara lain : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); I - 1

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015; 6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015. 1.2. Gambaran Organisasi Gambaran umum Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi. 1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Sedangkan tugas dan fungsi Dinas Koperasi dan UMKM (sesuai Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas,fungsi dan tata kerja struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM, adalah membantu Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis dalam penanganan bidang pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 2. Koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan umum bidang pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 3. Pemberian rekomendasi dalam perijinan dan penyuluhan serta pembinaan bidang pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum ditangani oleh instansi lain 4. Pemberian ijin bidang pengembangan Koperasi dan UMKM 1.2.2 Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali terdiri dari : I - 2

1. Sekretaris terdiri dari : a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub, Bagian Keuangan c. Sub. Bagian Perencanaan 2. Bidang Koperasi dan Advokasi, terdiri dari : a. Seksi Kelembagaan Koperasi dan Peningkatan SDM b. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Usaha Koperasi c. Seksi Advokasi 3. Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah a. Seksi Kelembagaan Kemitraan dan Jaringan Umum b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan UMKM c. Seksi Promosi UMKM 4. Bidang Pembiayaan dan LKM a. Seksi Pembiayaan Koperasi b. Seksi Pembiayaan UMKM c. Seksi LKM : 1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi Aspek-aspek strategis Dinas Koperasi dan UMKM diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi Dinas Koperasi dan UMKM, permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2011-2015, dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Koperasi dan UMKM, yaitu : 1. Peningkatan akses pelaku usaha mikro kecil dan menengah terhadap pembiayaan dan kredit investasi; 2. Peningkatan kerjasama antara Koperasi,UMKM,BUMD dan pengusaha besar 3. Peningkatan peguasaaan dan pemanfaatan teknologi dan manajemen serta informasi pasar 4. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM Koperasi dan UMKM Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Koperasi dan UMKM dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: 1. belum semua urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dikoordinasikan secara optimal sesuai tugas dan fungsi; 2. keterbatasan kemampuan SDM aparatur dalam merumuskan kebijakan/ peraturan dan menyikapi perubahan peraturan; 3. mekanisme dan tata kerja pelaksanaan tugas yang belum optimal. I - 3

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Organisasi Visi dan misi Dinas Koperasi danm UMKM sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut: a. Visi Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2011 2015) yang akan datang sebagaiamana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM adalah Menjadi Dinas yang kredibel guna mewujudkan Koperasi dan UMKM yang tangguh dan mandiri sebagai soko guru perekonomian Nasional. Kondisi tersebut ditandai meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi. Sedangkan Boyolali yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan pro investasi merupakan visi Kabupaten Boyolali 2011-2015 atau visi Bupati terpilih pada periode tersebut. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali selama lima tahun ke depan akan mendorong dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik di lingkungan Dinas Koperasi dan UMKM serta mendukung upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan daya saing daerah, dan meningkatan iklim investasi sesuai tugas pokok dan fungsi Misi Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali, untuk mewujudkan visi Dinas, adalah : 1. Mengimplementasikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik) Misi ini menyelenggaraan urusan pemerintah yang baik dengan kemampuan dan profesionalisme yang berkualitas. 2. Menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan dan UMKM Misi ini merupakan upaya Dinas Koperasi dan UMKM meningkatkan SDM bidang Kewirausahaan, meningkatkan taraf hidup dan kemandirian 3. Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM Misi ini merupakan upaya Dinas Koperasi dan UMKM yang diharapkan dapat menggerakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Boyolali secara keseluruhan. 4. Mengembangkan pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan UMKM Misi ini memfasilitasi kepada Koperasi dan UMKM dalam meraih dana dari luar untuk mengembangkan usahanya agar mampu bersaing di pasar 5. Meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi dan Kesadaran berkoperasi Misi ini mendorong Koperasi sebagai soko guru perekonomian Nasional mempunyai daya tahan dalam menghadapi arus globalisasi II- 4

Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran strategis : 1. Meningkatnya penyaluran permodalan kepada UMKM dan Koperasi; 2. Meningkatnyan produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi 3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM) yang berbadan hukum Sasaran strategis sasaran strategis tersebut memiliki 9 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dalam dokumen Rencana Strategis Sekretariat Daerah merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD. Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil target tahun 2015. 2.2 Perjanjian Kinerja Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2015 adalah Penetapan Kinerja (Tapkin) Dinas Koperasi dan UMKM 2015 yang disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2015. Perjanjian Kinerja meliputi 3 (tiga) sasaran strategis sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyaluran permodalan kepada UMKM, mempunyai tiga (3) indikator 2. Meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi, mempunyai lima (5) indikator 3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM),termasuk LKM yang berbadan hukum Koperasi, mempunyai satu (1) indikator Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja Setda Kabupaten Boyolali Tahun 2015 : II- 5

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali Tahun 2015 No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 Meningkatnya Penyaluran Permodalan kepada UMKM Meningkatnya jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/melakukan kerjasama pembiayaan dengan bank Kerjasama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan/pembiayaan lainnya Terbentuknya kerjasama dengan pola kemitraan antara pengusaha besar baik PMDN dan non fasilitas dengan UKM dan Koperasi 324 UMKM& Kop 1 Kemitraan 1 Kemitraan 2 Meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi Jumlah UMKM dan Koperasi yang meningkat produktivitasnya Persentase usaha mikro yang berkembang menjadi usaha kecil formal Peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan UKM 260 UMKM& Kop 200 Usaha mikro 96.386 naker Persentase Koperasi yang aktif 79,67 % Peningkatan jumlah Produksi UMKM 754,63 Juta Rp 3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM),termasuk LKM yang berbadan Hukum Koperasi Meningkatnya jumlah KSP/KJKS dan LKM yang laporan keuangannya dinilai sehat/cukup sehat 100 kop Sumber : Penetapan Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali Tahun 2015, Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 1.685.192.341 yang selangkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir). II- 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi dan UMKM merupakan perwujudan kewajiban Dinas Koperasi dan UMKM untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. 3.1. Capaian Kinerja Organisasi Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Koperasi dan UMKM dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2015. a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan. b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran (APBD Kabupaten) 2015, Dinas Koperasi dan UMKM telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 3 sasaran strategis. Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus : 1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus : 2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus : III - 7

Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik (A) b. 76% sampai 100% = Baik (B) c. 56% sampai 75 % = Cukup (C) d. Kurang dari 55 % = Kurang (K) Capaian kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2015 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja. A. Sasaran 1 : Meningkatnya penyaluran permodalan kepada UMKM dan Koperasi berikut : Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator Indikator kinerja 1 Meningkatnya jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/melakukan kerjasama pembiayan dengan bank 2 Kerjasama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan /pembiayaan lainnya (MoU) 3 Terbentuknya kerjasama dengan pola kemitraan antara pengusaha besar baik PMDN dan non fasilitas dengan UKM dan Koperasi Satuan UMKM &Kop Kemitra an kemitraa n Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1 Targe t Renst ra 2015 Target RPJMD 2015 Realisa si Tahun 2011 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM, 2015 32 4 Realisa si Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisa si tahun 2014 Target tahun 2015 Realisa si tahun Capaia 2015 n Tahun 2015 Kate gori Penang gung jawab 324 299 309 349 314 384 324 324 100 B Dinkop & UMKM 1 1 0 0 1 1 1 1 2 200 A Dinkop & UMKM 1 1 0 0 1 1 10 1 5 500 A Dinkop & UMKM Rata rata 266 A Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 266% (kategori sangat baik) terdiri dari 2 (dua) indikator kategori sangat baik (200%) III - 8

dan (500%), 1 (satu) indikator kategori baik (100%),. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator : 1. Meningkatnya jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/melakukan kerjasama pembiayaan dengan bank. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Masih kurangnya pemahaman oleh Koperasi dan UMKM mengenai beberapa macam fasilitas perkreditan Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah yaitu dengan memberikan pembinaan, informasi dan sosialisasi kepada Koperasi dan UMKM b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan : Mengundang UMKM dan Koperasi diadakan sosialisasi tentang UMKM serta mengundang beberapa bank untuk memberikan informasi skim kredit dan fasilitas pembiayaan.kegiatan ini di dukung oleh semua Bidang yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM. c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Program kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator Meningkatnya jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/melakukan kerjasama pembiayaan dengan bank yaitu Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang kondosif 2. Kerjasama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan/pembiayaan lainnya a. (Keberhasilan) capaian indikator ini disebabkan karena adanya perencanaan dan koordinasi tentang kerjasama pembiayaan dengan bank dan atau lembaga keuangan lainnya Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Masih rendahnya SDM Dinas Koperasi dan UMKM. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah meningkatkan kerjasama pembiayaan dengan bank atau lembaga keuangan lainnya untuk menunjang program kerja Dinas Koperasi dan UMKM b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan : Melakukan pendekatan dengan bank,mengajak kerjasma pembiayaan Koperasi dan UMKM,menyusun Kerjasama (MoU) c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator kerjasama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan/pembiayaan lainnya yaitu dengan Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang kondosif 3. Meningkatnya penyaluran permodalan kepada UMKM dan Koperasi a. (Keberhasilan) capaian indikator ini disebabkan karena adanya perencanaan dan koordinasi dan Promosi Koperasi dan UMKM sehingga menarik PMDN untuk kerjasama dengan Koperasi dan UMKM Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Masih rendahnya SDM Dinas Koperasi dan UMKM, masih kurangnya komunikasi dengan Koperasi dan UMKM Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah meningkatkan Komunikasi dengan pelaku UMKM dan Koperasi, meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan : Mngikutkan Promosi UMKM dan Koperasi dalam ajang pameran, mempromosikan UMKM dan promosi lewat Leaflet dan web site sehingga UMKM dan Koperasi dapat dikenal di masyarakat c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan III - 9

Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator terbentuknya pola kemitraan antara pengusaha besar baik PMDN dan non fasilitas dengan UKM dan Koperasi yaitu Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM B. Sasaran 2 : Meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut : Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 Indikator kinerja 1. Jumlah UMKM dan Koperasi yang meningkat produktivitasnya 2. Persentase usaha mikro yang berkembang menjadi usaha kecil formal 3. Peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan UKM 4. Persentase Koperasi yang aktif 5. Peningkatan jumlah produksi UMKM 6. Satuan UMKM& Kop Usaha mikro Target Realisa Target Realisas Realisas Renst si RPJMD i Tahun i Tahun ra Tahun 2015 2011 2012 2015 2013 naker 96.3 71 % 79,6 7 Juta Rp 754, 63 Target Tahun 2014 Realisasi tahun 2014 Targ et Tahu n 2015 Reali sasi tahu n 2015 Capaian Tahun 2015 Kate gori Koordinat or 260 224 230 240 250 250 260 265 101 A Dinkop & UMKM 200 100 125 150 175 175 200 210 105 A Dinkop & UMKM 93.9 59 93.9 71 73,9 75,4 5 739 740, 04 254. 601 75,1 4 1424,892 3 95.4 17 78,8 8 747, 15 171.15 2 96.371 96.386 100 B Dinkop & UMKM 78,88 79,67 79,65 99,97 B Dinkop & UMKM 116276 000 754,63 19,567 25929 A Dinkop & UMKM Rata rata 5266 A Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda, 2015 Capaian kinerja meliputi 5 (lima) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 5266% (kategori sangat baik) terdiri dari 2 (dua) indikator kategori baik (100%) dan (99,97%), dan 3 (tiga) indikator kategori sangat baik (101%),(105) dan (25929%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 2 per indikator : 1. Jumlah UMKM dan Koperasi yang meningkat produktivitasnya a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya pembinaan, sosialisasi, Pelatihan dari Dinas koperasi dan UMKM Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Dengan pergantian pengelolaan sering terjadi perubahan manajemen sehingga perkembangan atau kemajuan Koperasi terhambat, Sebagian Koperasi masih menggunakan pedoman AD,ART,SOP,SOM yang lama sehingga belum maksimal untuk mendukung perkembangan Koperasi Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Memberikan masukan kepada Koperasi untuk melakukan pengkaderan bagi pengurus maupun pengelola,menginformasikan atau melakukan sosialisasi tentang peraturan yang berlaku terkini/terbaru b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Mengundang Koperasi dan UMKM untuk di Sosialisasi, dibintek, serta diikutkan pelatihan,bantuan peralatan dan diikutkan promosi /pameran di event-event pameran III - 10

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Program Kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator jumlah UMKM dan Koperasi yang meningkat produktivitasnya yaitu Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 2. Persentase usaha mikro yang berkembang menjadi usaha formal a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya pembinaan, sosialisasi, bintek, pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Kelompok masyarakat belum tahu tatacara dan prosedur pendirian Koperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, Banyak Kelompok Masyarakat ingin mendirikan Koperasi secara instan /cepat tanpa memperhatikan prosedur yang berlaku. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Melakukan pembinaan dan pendekatan serta pendampingan kepada pengurus bahwa Koperasi harus siap untuk menjalankan administrasi sebagai organisasi berbadan hukum Koperasi,Melakukan penerangan kepada masyarakat bahwa badan hukum Koperasi sangat penting dan perlu persyaratan yang harus dipenuhi. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Usaha mikro di undang kemudian diadakan pembinaan akan kesadaran berkoperasi c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Analisis program kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator persentase usaha mikro yang berkembang menjadi usaha kecil formal yaitu program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 3. Peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan UKM a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya peningkatan produktivitas Koperasidan UMKM sehingga UMKM dan Koperasi perlu penambahan tenaga kerja Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah pendataan tenaga kerja Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah menjalin komunikasi dan koordinasi lintas sektoral b.analisis efisiensi penggunaan sumber daya Melaksanakan pendataan kepada Koperasi dan UMKM c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Analisis Program /Keguatan yang menunjang keberhasilan dari indikator peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan UMKM 4. Persentase Koperasi yang aktif a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya peningkatan perkembangan Koperasi Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah SDM Koperasi yang masih perlu Pembinaan. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah secara rutinitas mengadakan pembinaan ke Koperasi. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Mengundang Koperasi untuk diadakan pembinaan dan pelatihan c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Analisis Program Kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator Persentase Koperasi yang aktif III - 11

5. Peningkatan jumlah produksi UMKM a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya peningkatan permintaan pasar Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah adanya kesulitan bahan baku. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mencari bahan pengganti yang lain b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Mengundang UMKM untuk di adakan sharing c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator Peningkatan jumlah produksi UMKM yaitu program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM. C. Sasaran 3 : Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM) termasuk LKM yang berbadan hukum Koperasi berikut : Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 3 Indikator kinerja 1. Meningkatnya jumlah KSP/KJKS dan LKM yang laporan keuangannya dinilai sehat/cukup sehat Satuan Target Renstra 2015 Target RPJMD 2015 Realisas i Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisas i tahun 2014 Target Tahun 2015 Reali sasi tahu n 2015 Capaian Tahun 201 Kate Penangun gori g jawab koperasi 100 22 60 123 80 125 100 110 110 A Dinkop & UMKM Rata rata 110 A Sumber : Analisis Dinas Koperasi dan UMKM, 2015 Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 110% (kategori sangat baik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori sangat baik (156,25%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 3 per indikator : 1. Meningkatnya jumlah KSP/KJKS dan LKM yang laporan keuangannya dinilai sehat/cukup sehat a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena kesadaran Koperasi akan pentingnya penilaian kesehatan untuk perkembangan usaha Koperasi, selain itu hasil dari penilaian kesehatan Koperasi juga di gunakan sebagai persyaratan untuk meraih dana dari pihak ketiga. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih kurangnya tenaga penilai yang memiliki sertifikat Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mengikutsertakan pegawai Dinas Koperasi bdan UMKM bila ada pelatihan penilaian Kesehatan Koperasi di Provinsi b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya III - 12

Mengundang pengelola Koperasi untuk di bina penilaian kesehatan, agar pengelola Koperasi tahu tata cara penilaian kesehatan untuk perkembangan dan pengendalian Koperasi, laporan dari Koperasi di nilai oleh tenaga ahli Dinas Koperasidan UMKM yang telah memiliki sertifikat penilaian kesehatan Koperasi c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Program kegiatan yang menunjang keberhailan dari indikator meningkatnya jumlah KSP/KJKS dan LKM yang laporan keuangannya dinilai sehat/cukup sehat Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja per sasaran : Tabel 3.4 Capaian Kinerja per Sasaran Capaian No. Sasaran (%) Kinerja Tingkat 2015 Keberhasilan 1. Meningkatnya penyaluran permodalan kepada UMKM dan 266 Sangat Baik Koperasi 2. Meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan 5266 Sangat Baik Koperasi 3. Meningkatnya kapasitas kelembagaandankualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM),termasuk LKM yang berbadan Hukum Koperasi 110 Sangat Baik Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali, 2015. 3.2 Realisasi Anggaran Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali pada tahun 2015 sebagaimana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp 1.905.425.000 terealisasi Rp. 1.685.192.341 dengan penyerapan sebesar 88,44% atau efisiensi sebesar 11,56%. Besar pembiayaan tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 5.306.961.000 dibanding tahun 2014, hal ini karena di tahun 2014 ada pembangunan gedung baru sebesar Rp 4.700.000.000,- dan ada expo di boyolali se solo raya sebesar Rp 1.000.000.000,- Tabel 3.5 Alokasi dan Realisasi Anggaran No Sasaran Strategis Program / Kegiatan Anggaran Realisasi % Koordinator 1 Meningkatnya penyaluran permodalan kepada Program Penciptaan iklim Usaha UKM yang kondosif 1 III - 13

UMKM dan Koperasi Sosialisasi kebijakan tentang UKM Perencanaan koordinasi dan pengembangan UKM Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan 23.935.500 21.496.850 Bidang UMKM 84.149.750 76002200 Bidang UMKM 2 39.141.000 35.291.750 Bidang Pembiayaan Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk UKM dan Koperasi 52.314.500 50.127.675 Bidang Pembiayaan Koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi UMKM 27.366.000 24.305.350 Bidang Pembiayaan Peningkatan jaringan kerjasama antarn lembaga 25.051.000 21.989.325 Bidang Pembiayaan Penyelenggaraan Pembinaan industri rumah tangga,industri kecil dan industri menengah 101.300.500 47.617.000 Bidang UMKM Pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal 34.956.000 32.464.300 Bidang Pembiayaan 2 Meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah 3 Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi 200.705.000 191.392.040 B Bidang UMKM bbbbid Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 102.010.000 95.525.200 B Bidang UMKM ang Monitoring, evaluasi dan pelaporan 16.368.000 11.259.800 Bidang PembiayaanB4 3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan Koperasi dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro Program Kualitas Koperasi Peningkatan Kelembagaan Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program 55.927.500 53.562.000 Bidang Koperasi III - 14

(LKM) yang berbadan hukum Koperasi pembangunan Koperasi Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian 56.635.000 15.875.000 44.035.572 13.903.200 Bidang Koperasi Bidang Koperasi Pembinaan,pengawasan dan penghjargaan Koperasi 79.452.500 77.166.361 Bidang Koperasi Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha Koperasi 56991000 53086823 Bidang Koperasi Rintisan penerapan teknologi sederhana/manajemen modern pada jenis usaha Koperasi 60600000 53724200 Bidang Koperasi III - 15

BAB IV PENUTUP 1.1. Simpulan Pada tahun 2015, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali Dari 3 (tiga) sasaran dengan 9 (sembilan) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali Tahun 2015, menunjukkan tingkat keberhasilan capaian kinerja sebagai berikut : 1) Capaian lebih dari 100 % (sangat Baik) : 6 (enam) indikator 2) Capaian 75% sampai 100% (Baik) : 3 (tiga) indikator (100%) 3) Capaian 55% sampai 74 % (Cukup) : 0 (nol) indikator 4) Capaian kurang dari 54 % (Kurang) : 0 (nol) indikator Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2015 yaitu 1880% (kategori Sangat baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2011 yaitu 79,7%, tahun 2012 yaitu 84%, dan di tahun 2013 yaitu 1.425%, dan di tahun 2014 yaitu 1278%. Pembiayaaan program/kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Rp 1.905.425.000 terealisasi Rp. 1.685.192.341 dengan penyerapan sebesar 88,44% atau efisiensi sebesar 11,56%. Besar pembiayaan dibanding tahun 2014 mengalami penurunan yaitu sebesar dari Rp. 5.306.961.000, hal ini disebabkan karena di tahun 2014 ada pembangunan gedung baru Dinas Koperasi dan UMKM sekitar Rp 4.700.000.000, dan adanya kegiatan penyelenggaraan promosi solo creatif expo dengan biaya Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) pembiayaan APBD pada tahun 2014 sebesar 7.212.386.000 dan terealisasi Rp 6.840.061.738 sehingga capaiannya 94,8% 1.2. Saran Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali, fungsi Dinas Koperasi dan UMKM sebagai perumus kebijakan teknis dalam penanganan bidang pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum, antara lain : a. meningkatkan pembinaan dan pendekatan serta pendampingan kepada pengurus Koperasi bahwa Koperasi harus siap untuk menjalankan administrasi sebagai organisasi berbadan hukum b. meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua bidang secara berkala; IV-16

c. Menginformasikan atau melakukan sosialisasi tentang peraturan yang berlaku terkini/terbaru kepada Koperasi dan UMKM d. Melakukan penerangan kepada masyarakat bahwa badan hukum Koperasi sangat penting dan perlu persyaratan yang harus dipenuhi. e. meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika terutama jaringan internet dan pengadaan sistem informasi elektronik. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali lebih baik dan akuntabel antara lain : a. melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran; b. meningkatkan kualitas dan sinkronisasi dokumen-dokumen perencanaan dan kinerja; c. memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan; d. memberdayakan sumber daya yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM secara menyeluruh, efektif, dan efesien; e. menguatkan komitmen dari seluruh bidang untuk meningkatkan kinerjanya. Boyolali, Pebruari 2016 KEPALA DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BOYOLALI Drs AGUS PARTONO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19590825 198603 1 010 IV-17

Daftar Lampiran A. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Koperasi dan UMKM B. Rencana Strategis C. Indikator Kinerja Utama D. Rencana Kinerja Tahunan E. Penetapan Kinerja F. Pengukuran Kinerja IV-18