BUKU AJAR UNTUK SMA/MA

dokumen-dokumen yang mirip
Kompetensi Dasar: 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran:

HANDOUT PEGAS SUSUNAN SERI DAN PARALEL

KISI KISI SOAL TES KETERAMPILAN ARGUMENTASI

1. Tegangan (Stress) Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Perhatikan gambar berikut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LKPD 1 Lembar kegiatan Peserta Didik Hukum OHM

LAMPIRAN B2. KISI-KISI SOAL TES KETERAMPILAN PROSES SAINS : Sekolah Mengengah Atas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan. : Energi Potensial Pegas. KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

SILABUS. Fisika SMA 2013 FLUIDA STATIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

PROGRAM TAHUNAN. Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika. Tahun Pelajaran : 2016/2017 KOMPETENSI INTI ALOKASI WAKTU SEM

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Strukturisasi Materi GERAK MELINGKAR BERATURAN. Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

PETA KONSEP ELEKTROSTATIS ENERGI KUAT MEDAN LISTRIK KEPING SEJAJAR HUKUM GAUSS POTENSIAL LISTRIK KAPASITOR POTENSIAL LISTRIK MEDAN LISTRIK DUA KEPING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP 3 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

FIS-3.2/4.2/3/2-2 ELASTISITAS. a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : 3 c. Kompetensi Dasar :

1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :

SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN MEMAHAMI

GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA

RPP 04. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

KALOR DAN PERPINDAHANNYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

BAB 11 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 4 MODULUS ELASTISITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

RPP 1 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

1. Tegangan (Stress) Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Perhatikan gambar berikut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Fisika. Materi. Guru : Arnel Hendri, S,Pd, M. Si. Sumber-Sumber Bunyi : Dawai-Pipa Organa-Garpu Tala

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Gaya Gravitasi Antar Partikel dan Kuat Medan Gravitasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Inti (KI) : B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Kelas/Semester : X / 1 :Hukum Newton Tentang Gerak dan Penerapannya

SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

RPP 02. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar

1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi

Transkripsi:

BUKU AJAR UNTUK SMA/MA

A. ELASTISITAS BAHAN PETUNJUK BELAJAR 1. PETUNJUK SISWA Berdoa sebelum memulai pembelajaran. Bacalah KI, KD dan Indikator pada bahan ajar ini. Bacalah materi dan pahami. Buatlah ringkasan materi dalam buku catatan. Kerjakan latihan-latihan yang terdapat pada bahan ajar ini, dan latihan yang terdapat pada buku pegangan. Jika terdapat keraguan terhadap materi dan menyelesaikan latihan, silahkan berdiskusi dan bertanya pada guru. 2. PETUNJUK GURU Menyiapkan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai pembelajaran. Mengulang sekilas tentang pelajaran minggu kemarin. Membantu siswa dalam memahami suatu konsep. Membimbing siswa dalam menyelesaikan latihan serta melakukan praktikum.

Kompetensi Yang Akan Dicapai KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. :Mengembangkan dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, cinta damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI-1 1. 1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.

1. KD pada KI-2 1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi. 2. KD pada KI-3 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan seharihari. 4 KD pada KI-4 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah. 4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan. INDIKATOR 1. Indikator KD pada KI-1 1.1.1 Mensyukuri rahmat dan nikmat yang telah diberikan Tuhan. 1.1.2 Mengagumi kebesaran Tuhan dalam mengatur alam jagad raya. 1.1.3 Memelihara ciptaan Tuhan sebaik dan sebisa mungkin. 2. Indikator KD pada KI-2 2.1.1 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi. 2.1.2 Menunjukkan perilaku objektif dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

2.1.3 Menunjukkan perilaku jujur dalam aktivitas sehari-hari baik kepada guru, orang tua, teman maupun lingkungan sekitar 2.1.4 Mengungkapkan ide kreatif dalam melakukan percobaan dan dalam berdiskusi 3. Indikator KD pada KI-3 3.6.1 Mengidentifikasi benda-benda elastis dan plastis 3.6.2 Menjelaskan karakteristik benda elastis dan plastis 3.6.3 Mendiskusikan tegangan, regangan, modulus elastis suatu bahan 3.6.4 Menjelaskan susunan pegas seri dan paralel 3.6.5 Menghitung besar tegangan, regangan, modulus elastis bahan 3.6.6 Menerapkan Hukum Hooke 3.6.7 Memformulasikan konstanta pegas seri dan paralel sesuai Hukum Hooke 3.6.8 Menghitung persoalan tentang konstanta pegas seri dan paralel 3.6.9 Menganalisis penerapan sifat elastis dalam kehidupan seharihari 4. Indikator KD pada KI-4 4.1.1 Melakukan percobaan susunan pegas seri dan paralel. 4.6.1 Mengolah dan menyaji data hasil percobaan. 462 M i lk h il b

Elastisitas Bahan elastis plastis Hukum Hooke Stress (tegangan) Strain (regangan) Susunan pegas Modulus elastisitas seri Penerapan sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari paralel

Gambar 1a. Karet Gambar 1b. Platisin Apakah kalian pernah bermain dengan karet dan platisin?seringkah kalian memperhatikan ketika meregang karet dan platisin? Tentu keduanya akan berubah bentuk karena kita kenai gaya pada kedua benda tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan sifat elastisitas bahan yang memengaruhi keadaannya setelah gaya kita hilangkan. A. SIFAT ELASTISITAS BAHAN Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari luar. Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar, sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula. 1. benda elastis Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat elastis, seperti karet gelang, pegas, dan pelat logam disebut benda elastis.. Pada gambar 2.a, apabila sebuah gaya F diberikan pada sebuah pegas panjang pegas akan berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka hubungan antara perpanjangan pegas dengan gaya yang Gambar 2a. Batas elastisitas pada

diberikan dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini. Berdasarkan grafik tersebut, garis lurus OA menunjukkan besarnya gaya F yang sebanding dengan pertambahan panjang x. Pada bagian ini pegas dikatakan meregang secara linier. Jika F diperbesar lagi sehingga melampaui titik A, garis tidak lurus lagi. Hal ini dikatakan batas linieritasnya sudah terlampaui, tetapi pegas masih bisa kembali ke bentuk semula. Apabila gaya F Gambar 2b. Grafik hubungan gaya dengan pertambahan pegas diperbesar terus sampai melewati titik B, pegas bertambah panjang dan tidak kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Ini disebut batas elastisitas atau kelentingan pegas. Jika gaya terus diperbesar lagi hingga di titik C, maka pegas akan putus. Jadi, benda elastis mempunyai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan melebihi batas elastisitasnya, maka pegas tidak mampu lagi menahan gaya sehingga akan putus. 2. Benda Plastis Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas (tidak kembali ke bentuk awalnya) disebut benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah liat dan plastisin (lilin mainan). Gambar 4. Bahan elastis dengan pertambahan panjang B. TEGANGAN Perhatikan Gambar 4 yang menunjukkan sebuah benda elastis dengan panjang L0 dan luas penampang A diberikan gaya F sehingga bertambah panjang. Dalam keadaan ini, dikatakan benda mengalami tegangan. Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang

menyebabkan perubahan bentuk benda. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Secara matematis dituliskan:... (1) dengan: = tegangan (Pa) F = gaya (N) A = luas penampang (m2) Satuan SI untuk tegangan adalah pascal (Pa), dengan konversi: 1 pascal = 1 meter2 1 newton atau 1 Pa = 1 N/m2 C. REGANGAN (STRAIN) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula dinyatakan:...(2) Gambar 5. Bahan elastis akan bertambah panjang ketika diberi gaya dengan: e = regangan = pertambahan panjang (m) L = panjang mula-mula (m) D. modulus Young Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk. Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah tanggapan materi terhadap tegangan. Pada daerah elastis, besarnya tegangan

berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan antara tegangan dan regangan benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus Young. Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young. Secara matematis dirumuskan:...(3)... (4) dengan: E = modulus Young (N/m2) F = gaya (N) L = panjang mula-mula (m) = pertambahan panjang (m) A = luas penampang (m2) = tegangan (Pa) e = regangan Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenisbenda (komposisi benda), tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda. Nilai modulus Young beberapa jenis bahan dapat kalian lihat pada tabel dibawah ini Satuan SI untuk E adalah pascal (Pa) atau Nm2. Gambar 5. Nilai modulus young dari berbagai jenis bahan

Contoh soal E. Hukum Hooke Suatu benda yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran). Misalnya suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula, apabila dikenai gaya sampai batas tertentu. Perhatikan Gambar 6 berikut! Pemberian gaya sebesar F akan mengakibatkan pegas bertambah panjang sebesar. Besar gaya F berbanding lurus dengan. Secara matematis dirumuskan dengan persamaan berikut. Keterangan: F = k Δx F : gaya yang dikerjakan pada pegas (N) Δx : penambahan panjang pegas (m) k : konstanta pegas (N/m) Gambar 6. Skema pertambahan panjang pada pegas

Persamaan di atas dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai berikut. Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Pernyataan tersebut dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke seorang arsitek yang ditugaskan untuk membangun kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Hooke. Hubungan antara Hukum Hooke dengan moduls Young adalah sebagai berikut. Hubungan antara tetapan/konstanta gaya (k) dengan modulus Young (E), dituliskan sebagai berikut. CONTOH SOAL

F. Susunan Pegas Pernahkah kalian melihat didalamnya tempat tidur atau springbed? Springbed ada yang tersusun dari pegas-pegas yang disusun dengan posisi sama. Cermati penjelasan berikut. 1) Susunan seri Susunan pegas secara seri dapat dilihat contohnya seperti pada Gambar 7. Pada saat diberi gaya maka semua pegas merasakan gaya yang sama. Konstanta pegas penggantinya memenuhi hubungan berikut. Gambar 7. Pegas susunan seri 2) Susunan paralel Gambar 8. Pegas susunan paralel Susunan pegas secara paralel dapat dilihat contohnya seperti pada Gambar 8. Pada saat ditarik gaya maka pemanjangan pegas sama dan gaya yang diberikan dibagi sebanding konstantanya. Konstanta penggantinya memenuhi persaman berikut. 3) Susunan campuran Bagaimana jika beberapa pegas disusun campur? Tentu kalian sudah bisa menjawabnya bahwa pada rangkaian itu akan berlaku sifat gabungan. Dalam menganalisanya dapat ditent ukan dengan memilih susunan yang sudah dapat dikategorikan seri atau paralelnya.

Gambar 9. Pegas susunan campuran antara paralel dan seri CONTOH SOAL

NO 3 G. Penerapan Sifat Elastis Bahan Dalam kehidupan sehari-hari, alat yang menerapkan sifat elastis bahan banyak dijumpai. Misalnya, pada mainan anakanak seperti pistol-pistolan, mobil-mobilan, dan ketapel; perlengkapan rumah tangga seperti kursi sudut dan spring-bed. Di sini akan dikemukakan beberapa contoh

pemanfaatan peranan sifat elastis bahan. 1. Alat Ukur Gaya Tarik Kereta Api Alat ini dilengkapi dengan sejumlah pegas yang disusun sejajar. Pegaspegas ini dihubungkan ke gerbong kereta api saat kereta akan bergerak. Hal ini di lakukan untuk diukur gaya tarik kereta api sesaat sebelum meninggalkan stasiun. 2. Peredam Getaran atau Goncangan Pada Mobil Penyangga badan mobil selalu dilengkapi pegas yang kuat sehingga goncangan yang terjadi pada saat mobil melewati jalan yang tidak rata dapat diredam. Dengan demikian, keseimbangan mobil dapat dikendalikan. 3. Peranan Sifat Elastis Dalam Rancang Bangun Untuk menentukan jenis logam yang akan digunakan dalam membangun sebuah jembatan, pesawat, rumah, dan sebagainya maka modulus Young, tetapan pegas, dan sifat elastis, logam secara umum harus diperhitungkan. 4. Contoh-Contoh Pemanfaatan Sifat Elastis dalam Olahraga Di bidang olahraga, sifat elastis bahan diterapkan, antara lain, pada papan loncatan pada cabang olah raga loncat indah dan tali busur pada olahraga panahan. Karena adanya papan yang memberikan gaya Hooke pada atlit, maka atlit dapat meloncat lebih tinggi daripada tanpa papan. Sedangkan tali busur memberikan gaya pegas pada busur dan anak panah.

EVALUASI 1. Kecendrungan pada suatu bahan untuk berubah dalam bentuk baik panjang, lebar, maupun tinggi dengan massa yang tetap, yang disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau menariknya dan akan kembali ke bentuk semula pada saat gaya yang bekerja pada bahan ditiadakan. Pernyataan di atas merupakan pengerttian dari a. Elatistas b. Sifat elastis c. Sifat plastis d. Modulus young e. Tegangan dan regangan 2. Perhatikan pernyataan dibawah ini! I. Pegas II. Karet III. Plastisin IV. Tanah liat Dari pernyataan di atas, yang termasuk bahan elastis adalah a. I,II b. I,III c. I,IV d. II,IV e. IV

3. Sebuah balok 10 kg dikaitkan pada sebuah kawat yang memiliki luas penampang 2,4 mm 2. Jika g = 9,8 ms -2, tegangan yang dialami kawat tersebut adalah. a. 4,09x10 7 Nm -2 b. 4,17x 10 7 Nm -2 c. 5,10x 10 7 Nm -2 d. 5,27x 10 7 Nm -2 e. 5,79x 10 7 Nm -2 4. Kawat logam panjangnya 80 cm dan luas penampang 4 cm2. Ujung yang satu diikat pada atap dan ujung yang lain ditarik dengan gaya 50 N. Ternyata panjangnya menjadi 82 cm. Regangan (strain) kawat adalah a. 0,5.10-2 b. 1,5.10-2 c. 2,5.10-2 d. 3,5.10-2 e. 4,5.10-2 5. Sobat punya sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm 2, kemudian diregangkan oleh gaya sebesar 5,4 N sehingga bertambah panjang sebesar 5 cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah 30 cm, berpakah modulus elastisitas dari kawat tersebut? a. 1,53 x 10 6 N/m 2 b. 1,3 x 10 6 N/m 2 c. 1,65 x 10 6 N/m 2 d. 1,62 x 10 6 N/m 2

6. Dua buah kawat x dan y panjangnya masing-masing 1 m dan 2 m ditarik dengan gaya yang sama sehingga terjadi pertambahan panjang masing-masing 0,5 mm dan 1 mm. Jika diameter kawat y dua kali diameter kawat x, maka perbandingan modulus young kawat x terhadap kawat y adalah.. a. 1 : 1 b. 1 : 2 c. 1 : 4 d. 2 : 1 e. 4 : 1 7. Sebuah batan besi yang panjangnya 2 m, penampangnya berukuran 4 mm x 2 mm. Modulus elastisitas besi tersebut adalah 105 N/mm2. Jika pada ujung batang ditarik dengan gaya 40 N. Berapa pertambahan panjang besi tersebut? a. 1 mm b. 0,1 mm c. 0,01 mm d. 0,001 mm 8. Seorang anak yang massanya 50 kg bergantung pada ujung sebuah pegas sehingga pegas bertambah panjang 10 cm. Tetapan pegas bernilai... A. 500 N/m B. 5 N C. 50 N/m D. 20 N/m E. 5000 N/m 9. Untuk meregangkan sebuah pegas sebesar 4 cm diperlukan usaha 0,16 J. Gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas tersebut sepanjang 2 cm diperlukan gaya sebesar...

A. 0,8 N B. 1,6 N C. 2,4 N D. 3,2 N E. 4,0 N 10. Dua pegas identic dirangkai seperti pada gambar di bawah ini! Hitunglah nilai konstanta pengganti dari gambar dua pegas identic di atas, jika diketahui nilai k = 400 N/m 2. a. 100N/m b. 200N/m c. 300N/m d. 400N/m e. 500N/m RESPON 1. 2.

3. 4. 5. DAFTAR PUSTAKA Kainginan, marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan matematika dan ilmu alam. Jakarta : Erlangga. Handayani, Sri Dkk. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: CV. Adi Perkasa. Sarwono Dkk. 2009. FISIKA 2 mudah dan sederhana untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Widodo,tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.