PENGAJARAN HASIL KALI TITIK DAN HASIL KALI SILANG PADA VEKTOR SERTA BEBERAPA PENGEMBANGANNYA. Suwandi 1.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

Vektor Ruang 2D dan 3D

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Perkalian Titik dan Silang

Vektor di Bidang dan di Ruang

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

Interpretasi Geometri Dari Sebuah Determinan

KAJIAN TEORI PENYELESAIAN MASALAH JARAK DAN SUDUT PADA BANGUN RUANG DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN VEKTOR

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

Aljabar Linier & Matriks

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

Geometri pada Bidang, Vektor

BAB II BESARAN VEKTOR

Aljabar Linear Elementer Part IV. Oleh : Yeni Susanti

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

WARP PADA SEBUAH SEGITIGA

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

DIKTAT MATEMATIKA II

----- Garis dan Bidang di R 2 dan R

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

Modul 6 berisi pengertian integral garis (kurva), sifat-sifat dan penerapannya. Pengintegralan sepanjang kurva, kita harus memperhatikan arah kurva,

GEOMETRI ANALITIK RUANG. Dr. Susanto, MPd

9.1. Skalar dan Vektor

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

FUNGSI TRIGONOMETRI DALAM GEOMETRI TAKSI

Aplikasi Aljabar Geometri dalam Menentukan Volume Parallelepiped Beserta Penurunan ke Rumus Umum dengan Memanfaatkan Sifat Aljabar Vektor

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

PERSAMAAN BIDANG RATA

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

GRUP ALJABAR DAN -MODUL REGULAR SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: FITRIA EKA PUSPITA

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

INTERGRAL. Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu sebagai berikut.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 2

MODUL 3 BIDANG RATA. [Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

RUMUS LUAS SEGITIGA DALAM GEOMETRI TAKSI

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

Aljabar Linear Elementer

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Ruang Vektor Euclid R n

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

BAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif

GESERAN atau TRANSLASI

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

09. Mata Pelajaran Matematika

KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK

Transkripsi:

PENGAJARAN HASIL KALI TITIK DAN HASIL KALI SILANG PADA VEKTOR Suwandi 1 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Matematika FMIPA Universitas Riau e-mail: suwandiwandi2323@gmail.com ABSTRACT Dot product and cross product can be interperetation by geometry so easy understand about dot product and cross product. In this paper discuss, interpretation dot product and cross product by geometry and proof formula cosinus sum angel and minus by dot product, and connect dot product and cross product with determinant. Keywords: Dot product, Cross product, Interpretation and Determinant PENDAHULUAN Perkalian antara dua vektor tidak seperti perkalian antara dua bilangan real. Perkalian antara dua bilangan real hasil kalinya sebuah bilangan real. Namun hasil kali dua vektor belum tentu demikian. Ada beberapa jenis perkalian vektor dengan notasi dan hasil yang berbeda. Ada perkalian yang menghasilkan skalar yang disebut hasil kali titik (dot product) dan ada perkalian yang menghasilkan vektor yang disebut hasil kali silang (cross product). Pada buku pelajaran SMA/MA karangan Sartono, siswa hanya sekedar menghitung nilai hasil kali titik dan hasil kali silang dari suatu vektor saja tanpa memahami apa yang sedang mereka kerjakan. Pada umunya di beberapa buku matematika SMA/MA dikatakan bahwa hasil kali titik antara dua vektor didefinisikan sebagai hasil kali panjang/norma kedua vektor dan cosinus sudut antara vektor tersebut. Begitu juga dengan hasil kali silang antara dua vektor didefinisikan sebagai hasil kali panjang/norma kedua vektor dan sinus sudut antara vektor tersebut. Nilai dari hasil kali titik bilangan real dan nilai dari hasil kali silang dapat berupa vektor. Nilai dari hasil kali titik antara dua vektor di sebagai berikut:, atau, dan nilai hasil kali titik di atau, sementara itu, hasil kali silang vektor di atau Demikian konsep hasil kali titik dan hasil kali silang yang biasanya disampaikan pada buku-buku SMA/MA tersebut. Siswa hanya menghitung nilai hasil kali titik dan silang dengan rumusrumus yang ada, tanpa memahami apa yang sedang mereka kerjakan. Sehingga siswa merasa dalam matematika banyak rumus yang harus dihafal dan pembelajarannya membosankan. Padahal hasil kali titik dan silang dapat diinterpretasikan secara geometri, hasil kali titik dapat membuktikan rumus trigonometri (cosinus jumlah sudut dan selisih sudut) dan kali titik dan silang dapat dikaitkan dengan determinan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk memperkenalkan konsep hasil kali titik dan hasil kali silang serta beberapa pengembangannya, sehingga siswa tidak hanya sekedar menghitung nilai hasil kali titik dan hasil kali silang, akan tetapi siswa paham dengan apa yang sedang mereka kerjakan, sehinggga dalam pembelajarannya terasa lebih manarik. Oleh karena itu, penulis merumuskan judul untuk tesis ini Pengajaran hasil kali titik dan hasil kali Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015 1

silang pada vektor serta beberapa pengembangannya. Penelitian ini bertujuan agar siswa lebih paham dengan konsep perkalian titik dan silang pada vektor dan beberapa pengembangannya terutama menginterpretasikan secara geometri perkalian titik dan silang pada vektor dan menggunakan perkalian titik pada vektor untuk membuktikan jumlah dan selisih sudut cosinus yang lebih sederhana tanpa harus menghapal rumus-rumus yang biasa diajarkan serta mengaitkan perkalian titik dan silang dengan determinan. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Vektor Definisi 2.1 [1, h 91] Vektor suatu besaran yang memiliki arah (direction) dan nilai/panjang. Banyak besaran yang dapat ditemui dalam ilmu pengetahuan misalnya panjang, masa, volume yang dapat dinyatakan oleh suatu bilangan. Besaran demikian dinan besaran skalar. Ada besaran lain misalnya kecepatan, gaya, usaha, momen, besaran-besaran tersebut memiliki arah dan nilai yang dinan dengan besaran vektor. Vektor dapat digambarkan sebagai anak panah (ruas garis yang berarah). Panjang panah besar vektor dan arah panah arah vektor. Contoh: B titik terminal titik Gambar 1. Vektor Secara Geometri 2. Norma Vektor Definisi 2.1 [2, h 183] Panjang sebuah vektor dinan norma dan dinyatakan dengan. Norma atau panjang sebuah vektor diperoleh sebagai berikut: Gambar 2. Norma Vektor Dengan menggunakan teorema phythagoras norma vektor di dan jika berada di dengan norma. Vektor yang panjangnya satu satuan disebut vektor unit. Vektor satuan digunakan untuk menunjukkan arah. Vektor satuan dari suatu vektor diperoleh dari vektor tersebut dibagi dengan besarnya atau normnya. Vektor satuan dapat didefinisikan sebagai [6, h 1988]. Dalam sistem koordinat kartesian vektor-vektor satuannya (yang merupakan vektor satuan dalam arah sumbu x), (yang merupakan vektor satuan dalam arah sumbu y) dan (yang 2 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015

merupakan vektor satuan dalam arah sumbu z). 3. Vektor Pada Sistem Koordinat Gambar 3. Sifat Komutatif pada Penjumlahan Vektor Dari gambar di atas...sifat komutatif Hasil kali titik sebagai dasar sebuah proyeksi. Pada gambar 6, hasil kali titik dari sebuah vektor dengan sebuah vektor unit proyeksi vektor tersebut dengan arah vektor unit. Secara formula geometri didapatkan, untuk dot product dari vektor dan. Dari persamaan (1) dot product dari sebuah vektor dengan dirinya sendiri panjang kuadrat dari vektor tersebut Jika vektor yang tegak lurus Gambar 4. Sifat Asosiatif pada Penjumlahan Vektor Dari gambar di atas...sifat asosiatif 5. Hasil Kali Silang (Cross Product) Hasil kali silang antara dua buah vektor dan ditulis, dibaca silang.definisi 2.5 [1, h 112] Misalkan, vektor-vektor dalam, hasil kali silang antara dan atau dalam notasi determinan Gambar 5. Pengurangan Vektor Secara Geometri Dari gambar di atas 4. Hasil Kali Titik (dot product) Ada perbedaan penting antara hasil kali titik dan hasil kali silang dari dua vektor. Hasil kali titik berupa real/skalar dan hasil kali silang berupa suatu vektor. Teorema berikut memberikan beberapa hubungan penting antara hasil kali titik dan silang dan juga menunjukkan bahwa ortogonal terhadap maupun 0,0,1 1,0,0 0,1,0 Gambar 7. Vektor Unit Gambar 6. Dot product Sebagai Dasar Proyeksi Dari gambar di atas diperoleh sebagai berikut: Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015 3

Untuk membantu mengingat hasilhasil perkalian di atas dibuat diagram berikut dinan komponen vektor yang ortogonal terhadap dimana karena Jadi, Gambar 8. Diagram Hasil Kali Silang Dengan melihat diagram ini, hasil kali silang dua vektor berurutan dalam arah berlawanan perputaran jarum jam vektor berikutnya, dan hasil kali silang dua vektor berurutan dalam arah perputaran jarum jam negatif dari vektor berikutnya. Jika Jika ditulis dalam bentuk determinan 6. Proyeksi Vektor dan METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini metode penelitian pustaka (Library research), yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber seperti buku dan jurnal. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kajian terhadap buku dan jurnal yang membahas tentang hasil kali titik dan hasil kali silang pada vektor serta penulis melakukan beberapa pengembangan. Penelitian ini diadakan di perpustakaan Matamatika FMIPA UR dan dilaboratorium FMIPA Matematika Universitas Riau. Adapun waktu yang direncanakan 6 bulan. Adapun beberapa pengembangan yang penulis lakukan mengenai hasil kali titik dan hasil kali silang pada vektor di ruang dimensi dua dan tiga yaitu sebagai berikut: 1. Menginterpretasikan secara geometri perkalian titik dan silang pada vektor. 2. Membuktikan formula selisih sudut cosinus dan jumlah sudut cosinus dengan pendekatan hasil kali titik pada vektor. 3. Mengaitkan hasil kali titik dan silang dengan determinan. Gambar 9. Proyeksi Vektor dinan proyeksi ortogonal pada (komponen vektor sepanjang ) ditulis. HASIL DAN PEMBAHASAN Di buku SMA pada umumnya interpretasi hasil kali titik secara geometri sebagai berikut: 4 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015

Maka berlaku Gambar 10. Proyeksi Vektor di SMA Interpretasi hasil kali titik secara geometri secara umum sebagai berikut: Misalkan sebarang vektor dan berimpit pada titik pangkal vektor, kemudian vektor diperpanjang dan ditarik garis dari titik ujung vektor yang membentuk sudut siku-siku di D pada perpanjangan vektor sehingga. Dari A. Membuktikan formula selisih sudut cosinus dan jumlah sudut cosinus dengan pendekatan hasil kali titik pada vektor. 1. Selisih sudut cosinus Misalkan ada lingkaran unit dengan satuan, vektor dalam lingkaran unit dapat ditulis dimana sudut pada positif. Membuktikan Gambar 11. Interpretasi Vektor Secara Umum Pada diperoleh...(1) Pada diperoleh...(2) Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh hubungan Pada gambar di atas Gambar 12. Membuktikan sudut selisih Pada gambar di atas, diketahui: cosinus Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015 5

Pada hakekatnya vektor di atas pada sementara dan vektor-vektor pada, Jika 2. Jumlah sudut cosinus a. Membuktikan untuk menghindari masalah dimensi dan dilihat vektor pada bidang dari suatu sistem koordinat dimana vektor-vektor tersebut dinyatakan dan. jadi, dengan, luas jajargenjang yang dibatasi dan Gambar 13. Membuktikan Jumlah Sudut Diketahui: Cosinus Jika b. Mengaitkan hasil kali titik dan silang dengan determina. Gambar 15. Interpretasi Determinan pada Volume Balok Dari gambar di atas vektor dan tegak lurus luas alas dengan tinggi Maka volume balok tersebut Gambar 14. Interpretasi Determinan pada Luas Bidang 6 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015

Jika dalam notasi determinan SIMPULAN Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa interpretasi hasil kali titik secara geometri dapat kembangkan melalui kesebangunan segitiga dan untuk memudahkan siswa dalam mengingat formula cosinus sudut jumlah dan selisih dapat dibuktikan melalui hasil kali titik yaitu dengan melukiskan dua buah vektor pada lingkaran unit, serta hasil kali titik dan silang dapat dikaitkan dengan determinan. Gambar 15. Interpretasi Determinan pada Volume Bangun Ruang Alas dari jajargenjang yang dibatasi oleh dan jajargenjang yang dibatasi oleh dan Maka luas alas, tinggi paralelepided panjang dari proyeksi ortogonal pada. Oleh karena itu, diperoleh Maka volume V dari paralelepided Jika, Maka volume bangun di atas dan Jika dibuat dalam notasi determinan : DAFTAR RUJUKAN [1] Anton dan Rorres. Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi Edisi Kedelapan Jilid I., Erlangga., Bandung, 2004. [2] Anton. H. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 1., Binarupa Aksara., Jakarta, 1997. [3] B. Sterling. Linear Algebra., Oxford university press., New York, 1992. [4] Bretscher, Otto. Linear Algebra With Aplications 3E., Pearson education., London, 2005. [5] C. Dray, Tevian. The Geometry of the Dot and Cross Products., corinne@phisics., Oregonstate. Edu. 2008. [6] D. Meyer. Matrix and Analysis and Aplied Linear Algebra., Oxford university press., New York, 2000. [7] Jean S. Chung dan Jin Hyun. The Geometry of Minkowski Space in Terms of Hyperbolic Angles., Chungbuk national University., Cheongju, 2009. [8] Jeffreys, H. and Jeffreys, B. S. "Direction Vectors." 2.034 in Methods of Mathematical Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015 7

Physics, 3rd ed. Cambridge, England., Cambridge University Press, 1988. [9] Mashadi. Buku Ajar Geometri., Pusbangdik., Pekanbaru, 2012. [12] Ross J. Kang. Dot Product Representations of Planar Graphs., Durham University., 2011. [10] Purcell, Edwin. Kalkulus dan Geometri Analitis Edisi Kelima Jilid 1., Erlangga., Bandung, 1994. [11] Suryadi. Pengantar Aljabar Linier dan Geometri Analitik., Gunadarma., Depok, 1991. 8 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1 Juni 2015