PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT FLUIDA STATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SUB MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MOJOSARI, MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

Ari Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SDN 35 PONTIANAK SELATAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR PERMAIAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GORONTALO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI. Oleh Saepudin Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 4, Juni 2013

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN

UNIMED ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Transkripsi:

Jurnal Inovas Penddkan Fska Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 70 74 PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT FLUIDA STATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SUB MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MOJOSARI, MOJOKERTO Rosalna Indah Pramesty, Prabowo Jurusan Fska, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Neger Surabaya E-mal: rosalnandahpramesty@yahoo.co.d ABSTRAK Berdasarkan hasl wawancara dan observas langsung yang dlakukan oleh penelt d SMA Neger 1 Mojosar, dketahu bahwa sekolah tersebut belum memlk alat peraga kt fluda stats yang mampu membantu sswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung melalu percobaan sehngga sswa mampu berpkr, bekerja, berskap lmah dan mendapatkan hasl belajar yang sesua dengan KKM. Peneltan n bertujuan untuk mengembangkan alat peraga kt fluda stats pada umumnya dan mendeskrpskan kelayakan alat peraga, ketuntasan belajar sswa serta respons sswa setelah mengkut pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kt fluda stats. Peneltan dlakukan d SMA Neger 1 Mojosar dengan menggunakan metode peneltan pengembangan. Populas peneltan adalah seluruh sswa kelas XI IPA d SMA Neger 1 Mojosar. Sampel peneltan terdr dar 3 kelas replkas (XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 6). Sebelum proses pengamblan data, alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan dtelaah dan dvaldas oleh dosen ahl meda dan guru bdang stud. Berdasarkan penlaan alat peraga kt fluda stats ddapatkan persentase sebesar 77% dengan kategor bak. Hasl belajar sswa setelah mengkut pembelajaran dengan menggunakan meda alat peraga kt fluda mengalam kenakan sehngga dperoleh persentase ketuntasan hasl belajar secara klaskal mencapa 85,80%. Skor perkembangan (gan skor) mencapa 0,8 dengan krtera tngg. Pembelajaran dengan menggunakan meda alat peraga kt fluda stats juga mendapatkan respons yang bak dar sswa. Hal n dbuktkan dengan persentase hasl analss angket respons sswa yang mencapa 92,5% dengan krtera sangat kuat. Hasl peneltan menunjukkan bahwa alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan layak untuk dterapkan pada pembelajaran d SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto Kata kunc : alat peraga kt fluda stats, fluda stats. ABSTRACT Accordng to result of ntervew and observaton at SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto detected that the school don t have vsual equpment lke statc fluds kt who able to help the student get real experence n studyng to get a good result of study. The purpose of ths research n general, for developed statc fluds kt vsual equpment, descrbe the expedence of vsual equpment, result of study and response of student after learnng wth statc fluds kt vsual equpment. The research does at SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto wth research and development method. The populaton s the entre student n class XI IPA at SMA Neger 1 Mojosar. The sample of ths research a consst of 3 replcaton class (XI IPA 1, XI IPA 2 and XI IPA 6). Before removal data begn, the vsual equpment of statc fluds kt must be valdaton for professonal lecture and lesson teacher. Accordng to assessment from vsual equpment of statc fluds kt, t get 77 % wth good category. The result of study after learnng use vsual equpment of statc fluds kt ncrease, so the percentage of completeness result studes n classcal gettng to 85,80 % and gan score gettng to 0,8 wth good crtera. Learnng process usng vsual equpment of statc fluds kt get good response from the student. It proof wth percentage result of analyze student questonnare response who gettng 92,5 % and very strong category. Result of research ndcate that vsual equpment of statc fluds kt reasonable to applyng n process learnng at SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto. Keyword : vsual equpment of statc fluds kt, statc fluds. 70

Pengembangan Alat Peraga KIT Fluda Stats sebaga Meda Pembelajaran PENDAHULUAN Penddkan memberkan kontrbus yang besar terhadap kemajuan dan pembangunan watak bangsa sehngga penddkan tdak dapat dlepaskan dar kehdupan masyarakat. Penddkan merupakan salah satu upaya untuk melahrkan sumber daya manusa (SDM) yang berkualtas dan bermutu tngg. Perkembangan zaman yang pesat menyebabkan duna penddkan berubah sgnfkan sehngga merubah pola pkr penddk, dar pola pkr yang awam dan kaku menjad lebh modern. Penddkan dapat dartkan sebaga proses yang terjad dalam dr manusa yang berlangsung secara terus menerus (abad) untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku sebaga hasl dar pengalaman ndvdu dalam nteraks dengan lngkungan.tujuan penddkan adalah mencptakan seseorang yang berkualtas dan berkarakter sehngga memlk pandangan luas ke depan dan mampu beradaptas secara cepat dan tepat dalam berbaga lngkungan. Upaya penngkatan kualtas sumber daya manusa (SDM) harus serng dengan penngkatan kualtas penddkan. Penngkatan kualtas penddkan menjad tanggung jawab semua phak yang terlbat dalam proses pembelajaran terutama bag guru. Dalam proses pembelajaran akan terjad nteraks antara guru dan peserta ddk. Proses pembelajaran dkatakan berjalan dengan bak salah satunya dlhat dar ndkator berupa hasl belajar sswa. Untuk mencapa proses pembelajaran yang bak, guru harus mempunya pedoman agar sesua dengan tujuan yang dharapkan yatu pemahaman konsep yang menyeluruh dan hasl belajar yang bak. Kesultan yang serng dhadap guru dalam proses pembelajaran d dalam kelas adalah bagamana mater pelajaran yang dsampakan dapat dkuasa secara tuntas oleh peserta ddk. Kesultan tersebut dkarenakan peserta ddk memlk kecerdasan yang beragam dan latar belakang yang berbeda satu sama lan. Menurut Kurkulum Tngkat Satuan Penddkan (KTSP), pembelajaran IPA sebaknya dlaksanakan secara nkur lmah (scentfc nqury) untuk menumbuhkan kemampuan berpkr, bekerja dan berskap lmah serta mengkomunkaskannya sebaga aspek pentng kecakapan hdup. Oleh karena tu, pembelajaran IPA menekankan pada pemberan pengalaman belajar sswa secara langsung melalu penggunaan dan pengembangan keteramplan proses serta skap lmah. Salah satu cara yang dapat menngkatkan skap nkur sswa adalah dengan melakukan percobaan. Dengan adanya percobaan, sswa dtuntut untuk berpkr, bekerja dan berskap lmah hngga menemukan konsep sendr. Fska adalah salah satu lmu dalam bdang sans yang dpelajar melalu pendekatan matemats, sehngga serngkal dtakut dan cenderung tdak dsuka oleh sebagan besar peserta ddk. Belajar fska bukan hanya sekedar tahu matematka tetap peserta ddk dharapkan untuk mampu memaham konsep yang terkandung ddalamnya, memaham permasalahan serta mampu menyelesakannya secara matemats. Tdak jarang hal nlah yang menyebabkan ketdaksenangan peserta ddk terhadap mata pelajaran n semakn besar. Kebanyakan konsep-konsep yang dpelajar dalam fska merupakan gejala-gejala alam yang bersfat abstrak jka hanya djelaskan d depan kelas. Untuk memaham konsep mater yang bersfat abstrak, dperlukan kreatftas guru dalam memlh meda pembelajaran yang tepat. Salah satu komponen meda pembelajaran yatu alat peraga. Alat peraga penddkan dsusun berdasarkan prnsp bahwa pengetahuan yang ada pada setap manusa tu dterma atau dtangkap melalu panca ndera. Semakn banyak ndera yang dgunakan untuk menerma sesuatu maka semakn banyak dan semakn jelas pula pengertan atau pengetahuan yang dperoleh. Dengan perkataan lan, alat peraga n dmaksudkan untuk mengerahkan ndera sebanyak mungkn kepada suatu objek sehngga mempermudah perseps. Dalam kehdupan sehar-har serng terjad perstwa yang menunjukkan konsep fluda, khususnya fluda stats. Banyak alat dan bahan sederhana yang dapat menunjukkan perstwa tersebut. Berdasarkan observas yang telah dlakukan d SMA Neger 1 Mojosar dan wawancara dengan guru bdang stud fska, peserta ddk d sekolah tersebut memlk rasa ngn tahu yang tngg. Hal n dbuktkan dengan antusas peserta ddk untuk mengkut pembelajaran dengan melakukan percobaan d laboratorum. Namun dengan keterbatasan jumlah alat dan dbutuhkan waktu yang lebh untuk mempersapkan serta merangka alat percobaan membuat sswa tdak dapat melakukan seluruh percobaan pada mater yang dajarkan. Konsep fluda serng dterapkan dalam kehdupan sehar-har dan menjad dasar dar pembuatan alat-alat sepert rem hdrolk, pompa 71

Jurnal Inovas Penddkan Fska Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 70 74 dan dongkrak hdrolk, pengukuran tekanan ban dan pembuktan keaslan suatu bahan (menggunakan hukum Archmedes) sehngga danggap perlu untuk memberkan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga untuk membantu sswa menguasa mater secara tuntas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelt akan melakukan peneltan dengan judul PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT FLUIDA STATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SUB MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MOJOSARI METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlakukan adalah peneltan dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Pada peneltan n hanya dbatas pada tahap stud pengembangan yang sampa pada tahap pengujan terbatas dengan menggunakan desan one group pretest-posttest desgn. Peneltan dlakukan d kelas XI SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto pada tanggal 20-31 Me 2013 semester genap tahun ajaran 2012-2013. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI IPA SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto sedangkan sampel pada peneltan n adalah kelas XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 6 yang dplh secara acak (random). Data yang dperoleh selama peneltan danalss berdasarkan analss nstrumen, analss hasl valdas kelayakan alat peraga, analss hasl penlaan aktvtas sswa, analss ketuntasan hasl belajar sswa dan analss hasl angket respons sswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analss nstrumen dengan menggunakan empat krtera yatu valdtas, relabltas, tngkat kesukaran dan daya beda soal dperoleh 20 soal dar 50 soal yang dujkan layak dgunakan sebaga soal pre-test dan post-test. Hasl analss valdas kelayakan alat peraga kt fluda stats yang dlakukan oleh dosen ahl meda dan guru bdang stud dengan sepuluh aspek yang dsajkan dperoleh persentase nla sebesar 77 % dengan kategor bak. Setelah alat peraga kt fluda stats dvaldas dan layak dgunakan sebaga meda dalam pembelajaran maka dlakukan ujcoba terbatas pada tga kelas replkas yang telah dtentukan dengan proses belajar mengajar sesua dengan rancangan peneltan. Selama proses peneltan berlangsung, observas tdak hanya terpusat pada ketuntasan hasl belajar kogntf sswa melankan juga aktvtas sswa. Analss hasl penlaan aktvtas sswa terbag menjad dua, yatu penlaan afektf dan penlaan pskomotor. Penlaan afektf sswa dlakukan untuk mengetahu sejauh mana sswa mampu menunjukkan sfat berkarakter dalam pembelajaran. Penlaan afektf sswa terdr dar lma aspek, yatu partspas sswa, perhatan sswa ketka guru menjelaskan, kedsplnan sswa, ketepatan waktu dalam menyelesakan percobaan dan kemampuan memperoleh data. Nla rata-rata afektf secara klaskal untuk kelas XI IPA1 adalah 82, untuk kelas XI IPA 2 adalah 85 dan nla ratarata klaskal tertngg dcapa oleh kelas XI IPA 6 yatu sebesar 89. Hal n dkarenakan suasana pembelajaran d kelas XI IPA 6 cukup kondusf dan terkendal dengan mnat belajar sswa yang tngg sehngga sebagan besar sswa aktf dalam kegatan pembelajaran. Selan tu, jadwal pembelajaran fska untuk kelas XI IPA 6 berada pada jam pertama sehngga konds fsk maupun pkran sswa sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data nla afektf ratarata maka ddapatkan grafk dagram batang sebaga berkut : N l a 100 80 60 40 20 0 Rata - Rata Nla Afektf 1 2 3 4 5 Aspek yang dnla Gambar 1 : grafk rata-rata nla afektf XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 6 Penlaan pskomotor sswa dlakukan untuk mengetahu kemampuan dan kesapan sswa selama percobaan berlangsung. Penlaan pskomotor sswa terdr dar lma aspek, yatu merangka alat dengan benar, rap dan memperhatkan keselamatan kerja; pengamatan dlakukan dengan cermat tanpa adanya manpulas 72

Pengembangan Alat Peraga KIT Fluda Stats sebaga Meda Pembelajaran data; data yang dperoleh lengkap, terorgansr dan dtuls dengan benar; kerja sama antar kelompok selama percobaan berlangsung dan kesmpulan. Nla rata-rata pskomotor secara klaskal untuk kelas XI IPA1 adalah 87, untuk kelas XI IPA 2 adalah 86 dan nla rata-rata klaskal tertngg dcapa oleh kelas XI IPA 6 yatu sebesar 89. Hal n dkarenakan jadwal pembelajaran fska untuk kelas XI IPA 6 berada pada jam pertama sehngga konds fsk maupun pkran sswa sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Selan tu, pada kelas XI IPA 2 jadwal pelajaran berada d akhr dan terpotong oleh waktu strahat (shoma) sehngga tenaga dan pkran sswa tdak lag fokus pada pembelajaran. Berdasarkan data nla pskomotor rata-rata maka ddapatkan grafk dagram batang sebaga berkut : N l a 100 80 60 40 20 0 Rata-Rata Nla Pskomotor 1 2 3 4 5 Aspek yang dnla Gambar 2 : grafk rata-rata nla pskomotor XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 6 Analss ketuntasan hasl belajar sswa secara kogntf dperoleh berdasarkan hasl pre-test dan post-test. Berdasarkan hasl pre-test, dar ketga kelas replkas tdak satupun sswa yang mampu mencapa nla standart yatu > 75. Pada saat pembelajaran berlangsung dgunakan sebuah meda pembelajaran yatu alat peraga kt fluda stats. Hasl belajar kogntf sswa setelah pembelajaran menggunakan meda alat peraga kt fluda stats (post-test) mengalam penngkatan. Pada kelas XI IPA 1, dar 33 sswa hanya 7 sswa yang belum mencapa ketuntasan sehngga ketuntasan klaskal untuk kelas XI IPA 1 mencapa 78,79 %. Pada kelas XI IPA 2, dar 33 sswa hanya 5 sswa yang belum mencapa ketuntasan sehngga ketuntasan klaskal untuk kelas XI IPA 2 mencapa 84,85 %. Pada kelas XI IPA 6, dar 32 sswa hanya 2 sswa yang belum mencapa ketuntasan sehngga ketuntasan klaskal tertngg dcapa oleh kelas XI IPA 6 dengan persentase sebesar 93,75 %. Dalam ranah kogntf penggunaan meda pembelajaran berupa alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan menunjukkan hasl yang postf. Penggunaan meda alat peraga sebandng dengan penngkatan hasl belajar sswa, sehngga alat peraga kt fluda stats memberkan respons postf terhadap ketuntasan hasl belajar sswa secara ndvdu maupun secara klaskal. Berdasarkan hasl pre-test dan post-test yang dlakukan maka dapat dtentukan skor perkembangan (gan score) sswa sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Secara klaskal, gan score untuk kelas XI IPA 1 mencapa 0,7 dengan krtera sedang. Sedangkan gan score untuk kelas XI IPA 2 dan XI IPA 6 mencapa 0,8 dengan krtera tngg. Analss hasl angket respons sswa dlakukan dengan membagkan angket pada 98 sswa dkelas XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 6 d akhr pembelajaran. Nla persentase tertngg terdapat pada aspek ketga, yatu alat peraga kt fluda stats bak dgunakan dalam pembelajaran dengan persentase mencapa 98%. Namun secara keseluruhan data angket respons sswa yang ddapatkan sangat kuat dengan nla persentase rata-rata sebesar 92,5%. PENUTUP Temuan Sesua dengan analss data yang telah dlakukan, maka dapat dtemukan bahwa : 1. Alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan memlk persentase kelayakan sebesar 77% dengan kategor bak. 2. Hasl belajar sswa setelah mengkut pembembelajaran dengan menggunakan meda pembelajaran berupa alat peraga kt fluda stats mengalam penngkatan sehngga ketuntasan hasl belajar sswa secara klaskal mencapa 85,80% dan skor perkembangan (gan score) mencapa 0,8 dengan krtera tngg. 3. Respons sswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kt fluda stats mencapa persentase 92,5% dengan krtera sangat kuat. 73

Jurnal Inovas Penddkan Fska Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 70 74 Smpulan Berdasarkan hasl temuan datas, dapat dsmpulkan bahwa alat peraga kt flda stats yang dkembangkan layak untuk dterapkan pada pembelajaran d SMA Neger 1 Mojosar. Saran Adapun beberapa saran yang dapat dberkan oleh penelt adalah : 1. Alat peraga kt fluda stats dapat dgunakan sebaga salah satu meda pembelajaran, namun ketka mengajarkan cara menggunakan alat peraga harus mengkondskan sswa dengan bak agar sswa dapat menggunakan alat peraga dengan benar. 2. Pada saat percobaan berlangsung, guru perlu bertndak secara tegas atau dspln dalam mengolah waktu serta mempersapkan alat dan bahan dengan bak supaya pelaksanaan ekspermen dapat secara tepat sesua dengan waktunya. 3. Dalam membmbng percobaan guru harus telt pada sswa saat mereka merancang desan percobaan, sehngga percobaan tdak menympang dar prosedur yang ada d LKS. 4. Penelt juga harus dapat mengelola kelas dengan bak sepert mengatur waktu yang dgunakan untuk dskus dan sebaganya, mengngatkan kembal apa yang harus dlakukan sswa selama pembelajaran dan berskap tegas sehngga mengurang sswa yang tdak dspln, berman-man dan melakukan hal-hal yang tdak ada hubungannya dengan kegatan pembelajaran. 5. Peneltan n hanya sampa pada tahap uj coba terbatas, sehngga perlu adanya peneltan yang lebh lanjut untuk mengetahu hasl belajar dan respons sswa secara luas. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaful dan Aswan Zan. 2006. Strateg Belajar Mengajar. Cetakan ketga. Jakarta: Rneka Cpta. Gancol, Douglas C. 2001. Fska Eds Kelma Jld 1. Jakarta: Erlangga. Hasanah, Retno. 2001. Fska Dasar 1 (Ser Thermofska). Surabaya : Unpress Unesa. Mujad dan Sukarno. 1994. Desan dan Pembuatan Alat Peraga IPA. Jakarta: Unverstas Terbuka, Departemen Penddkan dan Kebudayaan. Nurachmandan, Setya. 2009. Fska 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Penddkan Nasonal. Prabowo. 2011. Metodolog Peneltan (Sans dan Penddkan Sans). Surabaya: Unpress Unesa. Serway dan Jewett. 2004. Physcs for Scentsts and Engneers 6 th edton. Thompson Books. Sudrman. 1991. Ilmu Penddkan. Bandung: CV Remaja Rosdakarya. Sukmadnata, N.S. 2005. Metode Peneltan Penddkan. Bandung: PT. Remaja Posdakarya. Tpler. 1991. Fska untuk Teknk Jld 1. Jakarta: Erlangga Whte, Frank M. 2008. Flud Mechancs 6 th Ed. New York : McGraw-Hll. 74