KATA PENGANTAR. Jakarta, September Direktur Pembinaan SMA. Dr. Soengkowo M

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Dr. Soengkowo M

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

Ida Mariati Hutabarat Jurusan Matematika FMIPA Universitas Cenderawasih. Abstrak

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB III METODE PENELITIAN

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

Menggugat Kinerja Profesor

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Januari Plh. Kepala Dinas, IR. FATHURRAHMAN NIP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017

Jatan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitao Kode Pot i. Jawa Timor : Tctp. (0357) Fai. (0357)

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Salah satu arah kebjakan program pembangunan penddkan nasonal dalam bdang penddkan adalah mengembangkan kualtas sumber daya manusa sedn mungkn secara terarah, terpadu, dan menyeluruh melalu berbaga usaha proaktf, produktf, dan kreatf oleh seluruh komponen bangsa agar generas muda dapat berkembang secara optmal. Salah satu usaha tu adalah penyelenggaraan kegatan lmah Olmpade Sans Nasonal (OSN). Olmpade Sans Nasonal bdang ekonom dmaksudkan menumbuhkembangkan budaya kompets yang sehat antarsswa, antar sekolah, antar kabupaten/kota, antar propns dalam mewujudkan sumber daya manusa yang berkualtas. OSN juga dmaksudkan untuk mengembangkan kreatvtas sswa dalam penguasaan lmu pengetahuan dan teknolog, yang dselenggarakan setap tahun. Olmpade Ekonom merupakan ajang untuk menngkatkan prestas mata pelajaran Ekonom d SMA/MA, sehngga akan dapat menngkatkan semangat belajar yang pada akhrnya dapat menngkatkan mutu penddkan secara nasonal. Agar dapat terarah dan fokus, maka dperlukan pedoman standar operasonal prosedur yang memuat arah dan strateg penngkatan mutu penddkan khususnya bdang ekonom, melput prosedur dan slabus mata pelajaran Ekonom setap jenjang, sehngga dapat dgunakan oleh sswa, sekolah, guru, kepala sekolah, dan phak lan pemangku kepentngan penddkan, dalam persapan, pembnaan, pelaksanaan, serta evaluas proses olmpade, mula dar tngkat sekolah, kabupaten/kota, provns, dan tngkat nasonal. Prosedur n bers urutan dan tata cara pelaksanan olmpade, sedangkan Slabus n bers mater-mater secara keseluruhan, bak mater Ilmu Ekonom maupun Akuntans, yang secara komprehensf menjad satu kesatuan. Pembobotan dlakukan menurut pertmbangan rasonal; mater Ilmu Ekonom lebh banyak dbandngkan mater Akuntans. Dharapkan pedoman prosedur dan slabus n dapat djadkan pedoman bag semua phak dalam rangka menngkatkan mutu penddkan Nasonal. Jakarta, September 2009 Drektur Pembnaan SMA Dr. Soengkowo M

Daftar Is Kata Pengantar Daftar Is.... Bab I Prosedur Olmpade.. 1 A. Pendahuluan. 1 B. Prosedur Olmpade. 2 C. Olmpade Sans Nasonal. 3 Bab II Struktut Program Olmpade.. 5 A. Tngkat Kabupaten/Kota. 5 B. Tngkat Provns. 5 C. Tngkat Nasonal. 6 Bab III Penlaan Olmpade.. 8 A. Tngkat Kabupaten/Kota. 8 B. Tngkat Provns. 8 C. Tngkat Nasonal. 9 Bab IVPenutup.. 13 Sumber Bahan.. 14

Bab I Prosedur Olmpade A. Pendahuluan Olmpade Sans Nasonal bdang ekonom dmaksudkan menumbuhkembangkan budaya kompets yang sehat antarsswa, antar sekolah, antar kabupaten/kota, antar propns dalam mewujudkan sumber daya manusa yang berkualtas. OSN juga dmaksudkan untuk mengembangkan kreatvtas sswa dalam penguasaan lmu pengetahuan dan teknolog, yang dselenggarakan setap tahun. Olmpade Ekonom merupakan ajang untuk menngkatkan prestas mata pelajaran Ekonom d SMA/MA, sehngga akan dapat menngkatkan semangat belajar yang pada akhrnya dapat menngkatkan mutu penddkan secara nasonal. Agar dapat terarah dan fokus, maka dperlukan pedoman standar operasonal prosedur yang memuat arah dan strateg penngkatan mutu penddkan khususnya bdang ekonom, melput prosedur dan slabus mata pelajaran Ekonom setap jenjang, sehngga dapat dgunakan oleh sswa, sekolah, guru, kepala sekolah, dan phak lan pemangku kepentngan penddkan, dalam persapan, pembnaan, pelaksanaan, serta evaluas proses olmpade, mula dar tngkat sekolah, kabupaten/kota, provns, dan tngkat nasonal. Prosedur n bers urutan dan tata cara pelaksanan olmpade, sedangkan Slabus n bers mater-mater secara keseluruhan, bak mater Ilmu Ekonom maupun Akuntans, yang secara komprehensf menjad satu kesatuan. Pembobotan dlakukan menurut pertmbangan rasonal; mater Ilmu Ekonom lebh banyak dbandngkan mater Akuntans.

B. Prosedur Olmpade Prosedur Olmpade Sans Nasonal bdang ekonom dlakukan berjenjang. Penjenjangannya menggunakan urutan sebaga berkut: a. Olmpade Sans Kabupaten/Kota. Pada tngkat kabupaten/kota olmpade dlaksanakan oleh Dnas Penddkan Kabupaten/Kota. Prosedur olmpade sebaga berkut: a) Penyampaan nformas tentang olmpade dlakukan Dnas Penddkan Kabupaten/Kota melput, tanggal, tempat dan aturan pelaksanaan olmpade kepada sekolah b) Pendaftaran peserta dar sekolah ke Dnas Penddkan Kabupaten/Kota, dengan persyaratan peserta berasal dar sekolah neger maupun swasta kelas X atau kelas XI dengan nla mata pelajaran ekonom mnmal 80 dengan terlebh dahulu sekolah mengadakan seleks c) Setap sekolah dapat mengrmkan peserta maksmal 15 sswa d) Setap sekolah untuk menuju ke tngkat provns hanya akan dwakl oleh maksmum 3 orang sswa terbak hasl seleks tngkat kabupaten/kota e) Hasl seleks dtetapkan oleh Dnas Penddkan Kabupaten/Kota untuk dlaporkan ke Dnas Penddkan Provns, selanjutnya Dnas Penddkan Provns melaporkan ke Drektorat Pembnaan SMA b. Olmpade Sans Provns Olmpade tngkat provns dlaksanakan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt. Kesswaan, dengan prosedur sebaga berkut: a) Peserta provns berasal dar hasl seleks tngkat kabupaten/kota yang dlaporkan oleh Dnas Penddkan Provns b) Setap sekolah hanya dwakl maksmum 3 sswa untuk mengkut olmpade tngkat provns

c) Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt. Kesswaan bekerjasama dengan Dnas Penddkan Provns menentukan tempat dan tanggal pelaksanaan olmpade tngkat provns d) Pelaksanaan olmpade tngkat provns dlakukan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan e) Pelaksanaan sesua dengan tempat dan tanggal yang telah dsepakat, dengan membawa hasl seleks d tngkat provns, untuk dkoreks oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan f) Hasl seleks dtetapkan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan untuk menjad peserta tngkat nasonal c. Olmpade Sans Nasonal Olmpade tngkat nasonal dlaksanakan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan bekerjasama dengan Pemerntah Daerah Provns melalu Dnas Penddkan Provns sesua dengan glran yang sudah dtetapkan. Jka pemerntah daerah/dnas penddkan provns tdak sap, maka pelaksanaan olmpade tngkat nasonal dlaksanakan oleh departemen Penddkan Nasonal, melalu Drektorat Jenderal Penddkan Dasar dan Menengah. Prosedur pelaksanaan olmpade tngkat nasonal sebaga berkut: a) Peserta dtetapkan dan dundang oleh Drektur Pembnaan SMA sesua dengan kebjakan yang dtetapkan b) Panta penyelenggara terdr dar panta pusat dan panta daerah c) Panta pusat dkoordnaskan Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan, sedangkan panta daerah dkoordnaskan oleh Dnas Penddkan Provns setempat d) Tempat dan tanggal pelaksanaan dtetapkan bersama antara Drektorat Pembnaan SMA dan Dnas Penddkan Provns setempat

e) Dalam melaksanakan tugasnya panta pusat dbantu oleh dewan yur yang professonal sesua dengan bdangnya masng-masng, melput perguruan tngg berkualtas dan para professonal (prakts) f) Hasl olmpade dtetapkan oleh Drektr Pembnaan SMA.

Bab II Struktur Program Olmpade A. Tngkat Kabupaten/Kota. Pada tngkat kabupaten/kota mater olmpade mengacu pada kurkulum tngkat satuan penddkan d SMA. Mater olmpade ekonom melput ekonom dan akuntans, dengan pembobotan 70% mater ekonom, sedangkan akuntans sebesar 30%. Mater melput mater yang berada pada jenjang kelas XI sesua dengan persyaratan mengkut olmpade. Bentuk soal menggunakan plhan ganda. Penggunaan Bahasa Indonesa pada tngkat n sebesar 70%, sedangkan penggunaan Bahasa Inggrs sebesar 30%. Hal n mengacu pada mater akuntans yang berasal dar Amerka, serta era globalsas menuntut sumber daya manusa yang mampu berkomunkas bertaraf nternasonal. B. Tngkat Provns Pada tngkat provns mater olmpade melput ekonom dan akuntans, pembobotan mengalam perubahan menjad 75% mater ekonom, sedangkan akuntans sebesar 25%. Mater melput mater yang berada pada jenjang kelas XI dengan penngkatan tngkat kesultan dar tngkat rendah ke tngkat menengah. Penggunaan Bahasa Indonesa pada tngkat provns sebesar 60%, sedangkan penggunaan Bahasa Inggrs sebesar 40%. Penngkatan kesultan n berupa kualtas soal dar tngkat dasar ke tngkat menengah dan selan plhan ganda dtambah dengan dua soal uraan yang terdr dar satu soal ekonom dan satu soal akuntans.

C. Tngkat Nasonal. Pada tngkat nasonal mater olmpade melput ekonom dan akuntans, mengalam perubahan pembobotan menjad 80% mater ekonom, sedangkan akuntans sebesar 20%. Mater melput mater sampa pada jenjang kelas XII dengan penngkatan tngkat kesultan ke tngkat kesultan tngg, berupa pendalaman dan perluasan mater. Penggunaan Bahasa Indonesa pada tngkat provns sebesar 50%, sedangkan penggunaan Bahasa Inggrs sebesar 50%. Pada aspek bahasa sswa dharapkan mampu menggunakan Bahasa Indonesa yang bak dan benar, serta dapat menyusun karya lmah dalam bdang ekonom. Penngkatan kesultan n berupa kualtas soal dar tngkat menengah ke tngkat tngg dan dtambah selan plhan ganda dengan lma soal uraan yang terdr dar empat soal ekonom dan satu soal akuntans. Pada tngkat nasonal n sswa harus dpersapkan menghadap globalsas, yang tdak hanya bercrkan bahasa, tetap juga teknolog, sehngga pada pelaksanaan tngkat nasonal sudah menggunakan teknolog computer, bak dalam tes tertuls maupun pembuatan serta presentas makalah. Aspek ketramplan dperlukan dalam mencptakan sumber daya yang handal dalam menghadap masalah bangsa antara lan pengangguran, melalu game nventon dan smulas perdagangan pasar modal. Karakterstk Olmpade Ekonom adalah sebaga berkut: 1. Olmpade Ekonom berangkat dar fakta atau gejala ekonom yang nyata. 2. Olmpade Ekonom mengembangkan teor-teor untuk menjelaskan fakta secara rasonal. 3. Umumnya, analss yang dgunakan dalam Ilmu Ekonom adalah metode pemecahan masalah. 4. Int dar Ilmu Ekonom adalah memlh alternatf yang terbak. 5. Secara umum, subjek dalam ekonom dapat dbag dengan beberapa cara, yang palng terkenal adalah mkro ekonom dan makro ekonom.

6. Mater Akuntans berupa pokok-pokok bahasan dar pengertan akuntans secara umum, pencatatan transaks keuangan, penyusunan laporan keuangan, bak perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur. Secara tabel dapat dgambarkan struktur program olmpade ekonom sebaga berkut: No uraan Struktur Program Jenjang Kabupaten/kota Provns Nasonal 1 Mater kelas XI kelas XI kelas XII 2 Ekonom 70 % 75 % 80 % 3 Akuntans 30 % 25 % 20 % 4 Bentuk soal Plhan Ganda Plhan Ganda dan uraan Plhan Ganda, uraan, penyusunan dan presentas makalah, game dan smulas perdagangan 5 Waktu tes 120 ment 150 ment 670nt

Bab III Penlaan Olmpade Penlaan olmpade ekonom pada tap jenjang tdak sama, semakn menuju ke tngkat nasonal maka penlaan semakn kompehensve dan terpadu. A. Tngkat Kabupaten/Kota Penyusunan soal tngkat kabupaten/kota dlakukan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonom yang dvaldas oleh Tm Pembna dar Perguruan Tngg yang berkualtas. Soal pada tngkat kabupaten/kota menggunakan bentuk plhan ganda, dengan sstem penlaan sebaga berkut: 1. Soal terdr dar ekonom 35 soal (nomor 1 sd 35), sedangkan akuntans 15 soal (nomor 36 sd 50) 2. Setap jawaban yang benar mendapat skore 2 (dua), sedangkan jawaban salah dan tdak ds tdak mendapatkan skore 3. Tdak ada pengurangan nla terhadap jawaban yang salah 4. Jka terdapat nla yang sama, maka yang nla mater ekonom yang lebh tngg dtetapkan sebaga pemenang 5. Jka mash terdapat nla yang sama, maka pekerjaan yang lebh bersh (tdak terdapat tanda pemndahan plhan jawaban ataupun coretan yang lan), maka yang lebh bersh dtetapkan sebaga pemenang. 6. Jumlah sswa maksmum yang berhak mengkut tngkat provns tga sswa setap sekolah. B. Tngkat Provns Penyusunan soal tngkat provns dlakukan oleh Tm Pembna dar Perguruan Tngg yang berkualtas dan prakts dar lembaga professonal.

Soal pada tngkat provns menggunakan bentuk plhan ganda dan uraan dengan sstem penlaan sebaga berkut: 1. Soal terdr dar ekonom 35 soal (nomor 1 sd 35), sedangkan akuntans 15 soal (nomor 36 sd 50) 2. Setap jawaban yang benar mendapat skore 2 (dua), sedangkan jawaban salah dan tdak ds tdak mendapatkan skore 3. Tdak ada pengurangan nla terhadap jawaban yang salah 4. Soal uraan ekonom dengan bobot 60 dan akuntans 40 5. Hasl skore plhan ganda dan uraan dgabungkan dengan pembobotan plgan ganda 75 dan uraan 25 6. Jka terdapat nla yang sama, maka yang nla mater ekonom yang lebh tngg dtetapkan sebaga pemenang 7. Jka mash terdapat nla yang sama, maka pekerjaan yang lebh bersh (tdak terdapat tanda pemndahan plhan jawaban ataupun coretan yang lan), maka yang lebh bersh dtetapkan sebaga pemenang. 8. Jumlah sswa maksmum yang berhak mengkut olmpade tngkat nasonal dua sswa setap sekolah. C. Tngkat Nasonal Penyusunan soal tngkat nasonal dlakukan oleh Tm Pembna dar Perguruan Tngg yang berkualtas dan prakts dar lembaga professonal. Soal pada tngkat nasonal menggunakan bentuk plhan ganda, uraan dan penyusunan/presentas makalah serta game/smulas perdagangan dengan sstem penlaan sebaga berkut: 1. Soal terdr dar ekonom 35 soal (nomor 1 sd 35), sedangkan akuntans 15 soal (nomor 36 sd 50) 2. Setap jawaban yang benar mendapat skore 2 (dua), sedangkan jawaban salah dan tdak ds tdak mendapatkan skore 3. Tdak ada pengurangan nla terhadap jawaban yang salah

4. Soal uraan ekonom dengan bobot 80 dan akuntans 20 5. Bobot Penlaan OSN Ekonom Tngkat Nasonal Plhan Ganda 50 Soal = 50 % Uraan 5 Soal = 20 % Makalah = 20 % 1. Penyusunan = 12 % 2. Presentas = 8 % Game Sesson: Inventon = 5 % Smulas Perdagangan = 5 % ---------- + Total Bobot = 100 % 6. Jka terdapat nla yang sama, maka yang nla mater ekonom yang lebh tngg dtetapkan sebaga pemenang 7. Jka mash terdapat nla yang sama, maka pekerjaan yang lebh bersh (tdak terdapat tanda pemndahan plhan jawaban ataupun coretan yang lan), maka yang lebh bersh dtetapkan sebaga pemenang. 8. Jumlah sswa maksmum yang berhak mendapatkan medal emas tap sekolah maksmum 1 (satu), tap provns maksmum 3 (tga) medal emas, sedangkan perak 2 (dua) setap sekolah, 4 perak setap provns serta 2 (dua) perunggu setap sekolah dan 5 (lma) perunggu setap provns. 9. Petunjuk Pembuatan makalah dan presentas sebaga berkut: a) Setap peserta wajb membuat makalah untuk dpresentaskan d hadapan dewan yur b) Setap peserta dsedakan referens untuk membuat makalah

c) Setap peserta dsedakan satu komputer untuk membuat makalah dan tdak dperbolehkan pndah ke komputer lannya d) Setap peserta wajb memlh salah satu tema yang dsedakan dewan yur e) Jumlah halaman makalah antara 8 20 halaman dalam program word f) Waktu pengerjaan makalah 180 ment g) Waktu pengerjaan bahan tamplan presentas dalam program power pont 60 ment h) Jumlah halaman power pont antara 3 10 halaman ) Makalah yang sudah selesa dkrmkan ke panta menggunakan jarngan yang terseda, dan hasl akhrnya dpersapkan untuk presentas j) Makalah yang tersusun dalam power pont dgunakan untuk presentas k) Waktu presentas maksmal 10 ment, termasuk Tanya jawab l) Pembuatan makalah dperbolehkan dalam Bahasa Indonesa maupun Bahasa Inggrs a. Presentas boleh menggunakan Bahasa Indonesa maupun Bahasa Inggrs sesua dengan makalahnya m) Presentas dan penyusunan makalah menggunakan Bahasa Inggrs dberkan nla yang lebh tngg (10%) n) Peserta dperbolehkan membuka webste yang sudah dsapkan oleh panta o) Peserta tdak boleh mendownload makalah yang sudah jad dan peserta dnyatakan gugur sebaga peserta p) Presentas menggunakan seragam sekolah/daerah masng-masng q) Peserta tdak dperkenankan melhat presentas peserta lan, tetap dperbolehkan menyakskan setelah tampl. 10. Pedoman Pensekoran sebaga berkut: a. Plhan ganda : setap jawaban benar mendapatkan skor satu, jka salah mendapatkan skor nol b. Uraan : setap soal dengan rentang skor:

Benar sebagan dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Benar sebagan besar dengan rentang skor 26 s.d 75 Benar seluruhnya dengan skor 100 c. Makalah: Pendahuluan dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Is (substans mater) dengan rentang skor antara 1 s.d 50 Penutup dengan rentang skor antara 1 s.d 25 d. Presentas: Performance/penamplan dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Penguasaan mater dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Kemampuan menjawab dengan rentang skor antara 1 s.d 50 e. Game sesson nventon: Produks dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Pemasaran dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Penjualan dengan rentang skor antara 1 s.d 50 f. Smulas perdagangan: Hasl akhr proft/loss 1 s.d 100 total skor yang dperoleh g. Nla akhr --------------------------------- X 100 total skor

Bab IV Penutup Pedoman standar operasonal prosedur memuat arah dan strateg penngkatan mutu penddkan khususnya bdang ekonom, melput prosedur dan slabus mata pelajaran Ekonom setap jenjang, sehngga dapat dgunakan oleh sswa, sekolah, guru, kepala sekolah, dan phak lan pemangku kepentngan penddkan, dalam persapan, pembnaan, pelaksanaan, serta evaluas proses olmpade, mula dar tngkat sekolah, kabupaten/kota, provns, dan tngkat nasonal. Prosedur n bers urutan dan tata cara pelaksanan olmpade, sedangkan Slabus n bers mater-mater secara keseluruhan, bak mater Ilmu Ekonom maupun Akuntans, yang secara komprehensf menjad satu kesatuan. Pembobotan dlakukan menurut pertmbangan rasonal; mater Ilmu Ekonom lebh banyak dbandngkan mater Akuntans. Dharapkan pedoman prosedur dan slabus n dapat djadkan pedoman bag semua phak dalam rangka menngkatkan mutu penddkan Nasonal.

Sumber Bahan : 1. Badan Pengawas Pasar Modal (2005), Panduan Reksa Dana, Jakarta: Bapepam. 2. Badan Pengawas Pasar Modal (2000), Cetak Bru Pasar Modal Indonesa. Jakarta: Bapepam. 3. Bank Indonesa, Sebuah Pengantar. Jakarta: BI, Pusat Penddkan dan Stud Kebanksentralan, Agustus 2004. 4. Bank Indonesa:http://www.b.go.d 5. Bank Indonesa (2005), Buku Saku Perbankan Syarah. Jakarta: Bank Indonesa. 6. Jakarta: Bursa Efek Jakarta : http://www.bej.co.d 7. Boedono. (1990), Ekonom Mkro, Yogyakarta: BPFE-UGM. 8. Case, Karl E. and Ray C. Far (2004). Prncples of Economcs, 5 th ed.new Jersey: Prentce-Hall. 9. Dumary (1996). Matematka Terapan untuk Bsns dan Ekonom. Yogyakarta: BPFE. 10. Hendrksen (1982). Accountng Theory, New Jersey: Englewood Clffs. 11. Ikatan Akuntan Indonesa (2002), Standar Akuntans Keuangan, Per Aprl 2002, Jakarta: Salemba Empat. 12. Irawan dan Suparmoko (1981). Ekonom Pembangunan. Yogyakarta: BPFE- UGM. 13.Bank Indonesa (2006), Kamus Istlah Keuangan dan Perbankan Syarah.Jakarta: Bank Indonesa. 14.Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja (2004), Uang, Perbankan, dan Ekonom Moneter (Kajan Kontekstual Indonesa). Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 15.McConnell, Campbell R and Stanley L. Brue, McGraw-Hll Companes, Economcs Prncples, Problems, and Polces, 17 th Edton, 2007 16. Munawr (1995), Analss Laporan Keuangan, Yogyakarta: Lberty. 17. Noprn, (1999). Ekonom Internasonal. Yogyakarta: BPFE-UGM.

18.Purwanta, Wj, dan Hendy Fakhrudn Mengenal Pasar Modal, Penerbt Salemba Empat, Jakarta, 2006 19. Purwanta, Wj (2007), Ekonom SMA/MA, Jakarta: Tunas Melat. 20.Purba, Vctor (2000), Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesa Menuju Era AFTA 2003, Jakarta: Badan Penerbt Fakultas Hukum Unverstas Indonesa. 21.Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung (2005), Pengantar Ilmu Ekonom, eds kedua. Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 22.Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung (2006), Teor Ekonom Makro, Suatu Pengantar, eds ketga. Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 23.Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung (2006), Teor Ekonom Mkro, Suatu Pengantar, eds ketga. Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 24.Samuelson, Paul A. & Nordhaus, Wllam D. (1985). Economcs, New York: McGraw-Hll Book. 25.Soemarso S.R. (2006). Akuntans Suatu Pengantar, eds kelma. Buku 1 & 2, Jakarta: Salemba Empat. 26. Suwardjono (1991). Akuntans Pengantar. Yogyakarta: BPFE-UGM. 27.Suta, I Putu Ary (2000), Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta: Yayasan SAD Satra Bhakt. 28.Undang-Undang Republk Indonesa Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesa sebagamana telah dubah dengan Undang-undang Republk Indonesa Nomor 3 tahun 2004. 29.Usman, Marzuk (1998), Buku Panduan Indeks BEJ, Jakarta: BEJ, Devs Rset dan Pengembangan.

Struktur program OSN ekonom: Jenjang No uraan Kabupaten/kota Provns Nasonal 1 Mater kelas XI kelas XI kelas XII 2 Ekonom 70 % 75 % 80 % 3 Akuntans 30 % 25 % 20 % 4 Bentuk soal Plhan Ganda Plhan Ganda dan uraan Plhan Ganda, uraan, penyusunan dan presentas makalah, game dan smulas perdagangan 5 Penggunaan Bahasa Indonesa 70 % Inggrs 30 % Indonesa 60 % Inggrs 40 % Indonesa 50 % Inggrs 50 % 6 Waktu tes 120 ment 150 ment 670 ment