DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

dokumen-dokumen yang mirip
PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB VI DISTRIBUSI PROBABILITAS MENERUS

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

Distribusi Probabilitas Diskret Teoritis

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

PTP: Peubah Acak Kontinu Pertemuan ke-6/7. Dr. Adji Achmad RF, S.Si, M.Sc Statistika, FMIPA, Universitas Brawijaya Malang

Simulasi Monte Carlo

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

S - 19 UJI NORMALITAS BERDASARKAN METODE ANDERSON- DARLING, CRAMER-VON MISES DAN LILLIEFORS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

STATISTIK PERTEMUAN IV

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SIMULASI (KB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 13/11/2013

Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2006, hal: 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

BAB II LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

Uji Hipotesa. Arna Fariza. Materi

Sampling dengan Simulasi Komputer

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

SEJARAH DISTRIBUSI POISSON

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

3 BAB III LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DESKRIPTIF (TK) KODE / SKS: KD / 2 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Binomial Distribution. Dyah Adila

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

l.makalah DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR Kode : EK11. B230 / 3 Sks

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2009, hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTIK PERTEMUAN V

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah,, ST., MT

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

Modul 14. PENELITIAN OPERASIONAL I MODEL SIMULASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Beberapa Distribusi Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DESKRIPTIF 1 (MI) KODE / SKS: KK / 2 SKS

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KURVA PADA DISTRIBUSI UNIFORM DAN DISTRIBUSI BINOMIAL

Distribusi Teoritis Probabilitas

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

INFERENSI PARAMETER SIMPANGAN BAKU POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

PENS. Probability and Random Process. Topik 8. Estimasi Parameter. Prima Kristalina Juni 2015

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

Pokok Bahasan: Chi Square Test

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Modul 13. PENELITIAN OPERASIONAL TEORI ANTRIAN. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Transkripsi:

DISTRIBUSI VARIABEL RANDM

Distribusi Variabel Diskrit Distribusi variabel diskrit adalah salah satu variabel acak yang diasumsikan memiliki bilangan terbatas dari nilai-nilai yang berbeda. Contoh : Waktu engiriman minggu robabilitas 1 0.4 0.4 3 0. 1.0

Distribusi Variable kontinyu Dengan distribusi variabel kontinyu, bilangan random diasumsikan memiliki bilangan tidak terbatas dari nilai-nilai yang mungkin. rob. Kumulatif Unit enjualan 0.00 10.00 0.10 1.50 0.0 5.00 0.30 7.50 0.40 30.00 0.50 3.00 0.60 35.00 0.70 37.50 0.80 40.00 0.90 43.00 1.00 53.00

Uniform Distribution Distribusi Seragam Distribusi seragam dirumuskan sbb : p = 1/B-A untuk A<<B Lihat Gambar. = 0 untuk lainnya Bilangan random yang berdistribusi seragam dengan parameter A dan B diatur sama dengan 0 dan 1 kecuali bilangan random tersebut tidak termasuk B=1

Distribusi Seragam A B X

roses embangkitan Distribusi Seragam 1. Membangun ekspresi matematis untuk distribusi kumulatif lebih kecil sama dengan. A B

roses embangkitan Distribusi Seragam 1. Distribusi kumulatif dibangun dari distribusi sederhana dengan mengintegrasikan pada rentang nilai yang mungkin. rosedurnya sbb: A B A p A B A A B p A B p d A B p d p p X A A 1 ~ ~

roses embangkitan Distribusi Seragam. anggil kembali sampel dari distribusi kumulatif yang dibentuk dengan bilangan random, memperlakukannya sebagai probabilitas kumulatif, dan mendapatkan nilai yang berhubungan. rosedur yang sama diikuti dalam metode invers dengan mengatur r sama dengan r r p A BA A BA Ar BA

roses generator dg distribusi uniform Jika diketahui parameter A dan B dan sebuah bilangan random, nilai sampel variabel diperoleh dengan mensubstitusikan nilai yang diketahui ke persamaan diatas. Jika diketahui batas bawah 5 dan batas atas 10 dan bilangan random 0.75 dibangkitkan, sampel akan memberikan nilai : =5 + 0.7510-5 = 8.75

Distribusi Eksponensial Negatif Eksponensial negatif sangat penting dan digunakan sebagai distribusi probabilitas dalam simulasi. Biasanya digunakan untuk menjelaskan waktu diantara kedatangan dalam antrian, atau situasi garis tunggu. Contohnya, waktu diantara kedatangan pada counter tiket adalah distribusi eksponensial negatif. Distribusi eksponensial negatif didefinisikan dengan persamaan berikut : = e - untuk 0 ~

Distribusi Eksponensial Negatif Distribusi berisi parameter tunggal,, yang merepresentasikan nilai tengah per interval; misal, setiap 5 menit. Variabel random adalah bilangan dalam interval. Sebagai contoh, jika diekspresikan sebagai interval tiap 5 menit dari periode 10 menit, maka waktu interval atau =. Distribusi eksponensial negatif digambarkan dalam grafik berikut.

Grafik distribusi eksponensial negatif 1

Distribusi Eksponensial Negatif ada grafik diatas, perpotongan antara sumbu-y pada dan asimtot dengan sumbu Untuk mendapatkan probabilitas yang terjadi, misal interval 1, didapatkan area dibawah kurva antara 0 dan 1. ersamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung luas di bawah kurva. rob. Yang terjadi rob. Yang tidak terjadi = 1 e - = e -

Distribusi Eksponensial Negatif Ingin diketahui probabilitas sebuah kedatangan dalam 10 menit, jika diketahui =1 dan = interval 5 menit adalah : = = 1 e -1 = 1-0.135 = 0.865 Dalam model simulasi, tujuannya biasanya tidak mencari nilai probabilitas tetapi mensimulasikan waktu kejadian. Tujuan ini membutuhkan nilai sampling dari distribusi eksponensial negatif. Kebanyakan metode yang direalisasikan adalah membangun sebuah proses generator untuk distribusi eksponensial negatif dengan metode invers.

Langkah Metode Invers 1. Mengintegrasikan distribusi sederhana dalam rentang yang mungkin untuk mendapatkan bentuk kumulatifnya. e p e e p e p d e p 1 0 0 0

Langkah Metode Invers. Bilangan random seragam r diatur sama dengan p, dan ekspresi dimanipulasikan untuk mengekspresikan fungsi r. ln1 ln1 1 1 r r r e e p r

Distribusi Normal Distribusi normal didefinisikan dengan persamaan berikut : 1/[ e p Z / ] Untuk -~ ~

Metode Bo Muller Bo dan Muller menyediakan suatu cara yang sederhana, cepat, dalam menghasilkan variabel yang terdistribusi secara normal. Metode tersebut memerlukan dua bilangan random, yang ketika diletakkan dalam persamaan, menyediakan sebuah nilai sampel dari distribusi normal standar. Z 1/ ln r 1 cosr

Metode Bo Muller erlu diingat, distribusi normal standar memiliki nilai tengah 0 dan simpangan baku 1. Untuk mendapatkan variabel yang terdistribusi secara normal, kita perlu mengkonversikan nilai Z ke nilai sbb: = + Z Variabel memiliki sifat berdistribusi normal dengan nilai tengah dan simpangan baku Ketika nilai sampel dari distribusi normal dengan nilai tengah dan simpangan baku tertentu disubstitusikan ke pers sepanjang nilai sampel Z

Metode Sampling Seringkali dalam simulasi diperlukan variabel yang terdistribusi secara normal, sehingga sistem komputer memasukkan generator bilangan random normal sebagai library subroutine. Motode sampling didasarkan pada fakta bahwa distribusi sampling untuk melakukan perhitungan yang terdistribusi normal dengan sampel yang besar.

Metode Sampling Nilai tengah dan simpangan baku distribusi sampling, adalah : = n = n Ketika metode sampling digunakan, distribusi seragam sangat tepat dijadikan sampel, karena bilangan random seragam mudah diperoleh dan sifat-sifat distribusi seragam telah diketahui. Suatu distribusi seragam dengan nilai tengah 0.50 dan simpangan baku 1/1 ketika A=0 dan B=1. Fungsi prosedur sampling yang diperoleh dari 1 variabel distribusi seragam, dijumlahkan dan dikurang 6. atau r i 6 untuk i=1 s/d 1

Metode Sampling Nilai tengah dan simpangan bakunya adalah : = 0.501 6 = 0 = 1/11 = 1 Karakteristik output ini sama dengan statistik Z dari distribusi normal standar. Ketika output dari prosedur sampling disesuaikan untuk nilai tengah dan simpanganbaku yang diperoleh, variabel yang tepat digunakan dalam simulasi.

Metode Rejection engafkiran Langkah pertama dalam metode ini adalah membungkus distribusi kontinyu dalam sebuah segiempat. Ketika distribusi normal standar asimtot dengan sumbu Z, hal itu diperlukan untuk memotong distribusi pada beberapa titik yang masuk akal. lihat gambar Titik pada 5 standar deviasi dari nilai tengah secara virtual memasukkan semua area dibawah kurva normal. Dengan memasukkan nilai Z=0 ke persamaan normal standar, dapat dilihat tinggi maksimum kurva adalah 0.3989.

Metode Rejection engafkiran 4 =1 z=e- z/ / -5 =0 +5

Metode Rejection engafkiran Kosekuensinya, segi empat dengan tinggi 0.4 termasuk kedalam distribusi tersebut. Langkah selanjutnya adalah memilih secara acak sebuah nilai Z antara +5 dan -5. Dengan kata lain kita ingin memilih secra random sebuah nilai sepanjang segi empat. Dalam proses seragam digunakan a=-5 dan B= +5 Z = -5 + 10r 1 Setelah nilai Z dipilih secara random, dimasukkan kedalam persamaan distribusi normal standar untuk menjelaskan tinggi kurva pada titik tersebut.

Metode Rejection engafkiran Nilai random kedua dibangkitkan, dan ditransformasikan menggunakan pembangkit proses seragam, sehingga secara random dipilih sebuah titik sepanjang tinggi segi empat. H = 0.4r Jika nilai H lebih rendah kurang dari tinggi kurva, maka nilai tersebut dipilih sebagai nilai normal standar dalam simulasi. Jika nilai H lebih tinggi lebih besar dari tinggi kurva, maka nilai tersebut diafkir, dan proses diulangi lagi untuk mendapatkan nilai yang diinginkan.

Distribusi Segitiga Jika kemiringan distribusi probabilitas kekanan atau kekiri diperlukan, distribusi segitiga dapat digunakan. ersamaan berikut mendefinisikan distribusi segitiga. p L Untuk L p E L Untuk L

Distribusi Segitiga /- L

Distribusi Segitiga Alasan utama menggunakan distribusi segitiga adalah adanya parameter,l, arameter, L, secara berturut-turut dapat dianggap sebagai sangat optimistik, optimistik, dan sangat pesimistik. Seperti yang digunakan dalam analisa ERTH. enggunaan distribusi segitiga umumnya adalah untuk menyediakan biaya probabilistik dan estimasi pendapatan.

Membangkitkan distribusi Segitiga Menggunakan metode invers. Karena fungsi diskontinyu saat =L, pembangkitan dibagi, satu untuk L dan satu lagi untuk L. Untuk L : 0 0 L p L L p L p d L p

Membangkitkan distribusi Segitiga Bilangan random seragam r diatur sama dengan p dan persamaan dimanipulasi sehingga diekspresikan sebagai fungsi r. L r L r L r L p r

Membangkitkan distribusi Segitiga roses pembangkian untuk L 1 L p L L L L p L p d L p L L

Membangkitkan distribusi Segitiga Bilangan random r diatur sama dengan p dan persamaan dimanipulasi sehingga nilai diekspresikan oleh fungsi r. 1 1 1 1 L r p L r p r L L p r

Distribusi robabilitas Diskrit Distribusi Bernouli Distribusi Binomial Distribusi oisson

Distribusi Bernouli Distribusi Bernouli dapat digunakan untuk menjelaskan situasi dimana terdapat dua keluaran mutual eclusive, seringkali dikategorikan sebagai kesuksesan dan kegagalan. Sebagai contoh, ketika dilakukan audit keuangan, akuntan dapat menemui catatan yang benar kesuksesan dan catatan yang tidak benar kegagalan

Distribusi Bernouli Distribusi Bernouli didefinisikan dengan persamaan berikut : p = p untuk =1 = 1- p untuk =0 robabilitas keadaan 1 adalah p, dan probabilitas keadaan 0 adalah 1-p. Sebagai contoh, jika persen catatan akunting dicatat dengan benar, dikatakan : p=1 = 0.0 p=0 = 0.98

Distribusi Binomial Distribusi binomial dapat digunakan untuk menjelaskan keluaran rangkaian percobaan Bernouli. Sebagai contoh, diasumsikan kita tertarik mengetahui probabilitas untuk mendapatkan pembayaran yang benar dengan ukuran sampel 5, jika kita tahu bahwa % dari semua pembayaran adalah salah. Distribusi binomial dapat digunakan untuk mencari jawabannya.

Distribusi Binomial p n! p 1! n p! n Untuk 0 n Dalam formula binomial, n adalah jumlah percobaan ukuran sampel, p adalah probabilitas sukses, dan adalah variabel random yang merepresentasikan jumlah kesuksesan dalam n percobaan.

Distribusi Binomial Dari contoh kasus diatas, dapat diselesaikan dengan distribusi binomial sebagai berikut : p 1 5!0.0 1 1!4! 0.98 4 p 1 0.09

Distribusi oisson Distribusi poisson disebut juga dengan distribusi eksponensial negatif. Jika kejadian kedatangan dapat dijelaskan dengan distribusi poisson, maka waktu diantara kedatangan dijelaskan dengan distribusi eksponensial negatif. Distribusi oisson didefinisikan sebagai : p e Untuk 0 ~!

Distribusi oisson arameter merupakan nilai tengah kejadian per interval, dan variabel random, jumlah kejadian dalam interval. Interval dan harus sama. Berikut diberikan contoh tentang kedatangan panggilan telepon dengan rata-rata setiap 5 menit. Dengan eksponensial negatif dibangkitkan bilangan random pertama 0,45, hasil dalam kedatangan panggilan pertama 0.30 dalam interval. Dst.

Distribusi oisson Simulasi Kedatangan oisson Bilangan Waktu diantara Total Waktu Random kedatangan, dalam interval 0.45 0.30 0.30 0.3 0.13 0.43 0.71 0.6 1.05

Goodness-of-Fit Tests Alasan pengumpulan data suatu sistem adalah untuk mempelajari karakteristik dari suatu proses probabilistik yang ada. Contohnya dalam sistem antrian, bagaimana kedatangan terjadi? Dengan menganalisa data dan memahami dasar tingkah laku dari tipe sistem-sistem yang berbeda, sangat memungkinkan untuk mendiskripsikan distribusi probabilitas yang digunakan dalam model simulasi.

Contoh : Kedatangan anggilan Telpon Calls / mnt bs Freg Relatif Freg Total Calls 0 40 0.40 0 40 = 0 1 35 0.35 135 = 35 14 0.14 14 = 8 3 8 0.08 38 = 4 4 0.0 4 = 8 5 1 0.01 51 = 5 Jumlah 100 1.00 100

Contoh : Kedatangan anggilan Telpon Sebelum data dikumpulkan, diduga panggilan telepon datang dengan distribusi oisson, sebab kedatangan dalam suatu sistem antrian seringkali berdistribusi poisson. Setelah data terkumpul, data tersebut dapat digunakan untuk mengestimasikan rata-rata laju kedatangan untuk distribusi poisson dan mengujinya apakah distribusi poisson sesuai dengan data kedatangan panggilan. Dalam tabel diatas terdapat 100 panggilan dalam durasi 100 menit, shg rata-rata = 1

Contoh : Kedatangan anggilan Telpon Nilai probabilitas dalam Tabel diatas diperoleh dari data. Jika diketahui rata-rata =1 maka probabilitas distribusi poisson secara teoritis dapat dihitung. X pd pt 0 0.40 0,37 1 0.35 0.73 0.14 0.91 3 0.08 0.98 4 0.0 0.99 5 0.01 0.99

Contoh : Kedatangan anggilan Telpon Dari nilai probabilitas data dan teoritis dapat dilihat bahwa keduanya tidak memiliki perbedaan yang nyata. Maka dapat disimpulkan bahwa asumsi kedatangan panggilan telepon berdistribusi poisson dapat diterima.

Chi-Square Test Distribusi menggunaka persamaan matetatika dibawah ini. fo adalah frek. bservasi, fe adalah frek yang diharapkan. Nilai didefinisikan dengan derajat kebebasan df, dimana df=n-1 fo fe fe

Goodness of-fit-test anggilan Telpon Calls / mnt fo fe fo-fe /fe 0 40 36.8 0.8 1 35 36.8 0.09 14 18.4 1.05 3 8 6.1 4 11 1.5 8 0.17 5 1 0.4 jumlah 100 100 =.54

Goodness of-fit-test anggilan Telpon mensyaratkan paling sedikit 50 observasi dan frekuensi yang diharapkan untuk setiap kategori minimal 5. Untuk kategori 3, 4, dan 5 digabungkan karena kategori 4 dan 5 jumlah observasi kurang dari 3. Hipotesa null H 0 : Kedatangan panggilan telepon berdistribusi poisson. hit tab Hipotesa alternatif H 1 : Kedatangan panggilan telepon tidak berdistribusi poisson. hit tab

Goodness of-fit-test anggilan Telpon Nilai derajat kebebasan adalah 3 4-1=3, dan kita gunakan standar error = 0.05. Dari hasil perhitungan pada tabel sebelumnya diketahui nilai hitung adalah.54. Dari tabel dengan df = 3 dan = 0.05 diperoleh tab = 7,81. Karena nilai hit tab maka H 0 diterima Kedatangan panggilan telepon berdistribusi poisson

Uji Kolmogorov-Smirnov Cara lain untuk menguji kebaikan suai adalah dengan Uji kolmogorov-smirnov Kelebihan uji ini dibanding uji adalah lebih kuat dan dapat digunakan dengan sampel yang kecil. Uji Kolmogorov-Smirnov memasukkan distribusi kumulatif, Yaitu distribusi frekuensi relatif kumulatif yang dibangun dari data sampel Fo. Dan Distribusi robabilitas kumulatif yang dihitung secara teoritis Fe

Uji Kolmogorov-Smirnov Secara teoritis, perhitungan distribusi probabilitas kumulatif teoritis dihitung dengan cara sbb. Misalkan frekuensi kumulatif berdistribusi normal dengan rata-rata 50 dan simpangan baku 5, maka nilai Fe untuk data kurang dari 45 adalah : Z = 45 50 / 5 = - 1.00 Z<-1,00 = 0.5000 0.3413 = 0.1587 D = ma Fo Fe

Uji Kolmogorov-Smirnov untuk pekerjaan di bengkel mobil Waktu elayanan Fo Fe D = Fo-Fe < 35 0.01 0.0013 0.0087 < 40 0.04 0.08 0.017 < 45 0.0 0.1587 0.0413 < 50 0.48 0.5000 0.000 < 55 0.75 0.8413 0.0913 ma < 60 0.98 0.977 0.008 < 65 1.00 0.9987 0.0013

Hasil Uji H0 : D ma hitung > D tabel ekerjaan berdistribusi normal H1 : D ma hitung < D tabel ekerjaan tidak berdistribusi normal Dari tabel Kolmogorov-Smirnov diketahui nilai D = 1.36/60 = 0.176 Kesimpulan : H0 diterima, pekerjaan berdistribusi normal.