BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisa Harga Saham BBCA Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, penulis akan menganalisa pergerakan harga saham BBCA. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data perdagangan harian BBCA berupa closing price selama 6 bulan, terhitung dari tanggal bursa 2 Januari 2007 sampai dengan 29 Juni Data lengkap mengenai perdagangan harian BBCA ditampilkan pada Lampiran 4.1, sedangkan analisa dari data-data tersebut penulis tampilkan dalam bentuk grafik di bawah ini. Dengan harapan agar penulis dapat memberikan analisa yang lebih tepat dari pergerakan harga saham. Gambar 4.1 Data BBCA periode Januari - Juni ,800 5,600 2 Jan : 5,250 2 Feb : 5, Mei : 5, Juni : Closing Price (Rp) 5,400 5,200 5,000 4,800 4,600 4, Jan : 4,800 5 Mar : 4, Jan 16- Jan 30- Jan 13- Feb 27- Feb 13- Mar 27- Mar 10- Apr 24- Apr 8- May 22- May 5- Jun 19- Jun Tanggal Dari grafik di atas, dapat kita lihat bahwa pergerakan harga saham BBCA selama 6 bulan cukup fluktuatif. Tercatat saham BBCA pada periode awal pengamatan menunjukkan harga pasar Rp 5.250,-/lembar saham pada tanggal 2 Januari 2007, namun 46

2 menurun drastis hingga ke harga Rp 4.800,-/lembar pada tanggal 12 Januari Gejala ini sebagai salah satu dampak dari January effect. Kemudian di bulan Februari, saham BBCA kembali menunjukkan pegerakan yang positif hingga dapat mencapai level Rp 5.450,-/lembar saham, namun lagi-lagi kondisi ini tidak bertahan lama, karena di awal bulan Maret 2007, saham kembali anjlok hingga ke harga Rp 4.800,-. Setelah mengalami kondisi yang cukup fluktuatif, saham BBCA berusaha bangkit perlahanlahan ke arah positif hingga akhirnya pada tanggal 23 Mei 2007 harga saham BBCA dapat menembus hingga ke harga Rp 5.550,-/lembar sahamnya. Selanjutnya pergerakan harga saham ini akan dianalisis untuk mencari nilai Max, Min, range, standar deviasi, average, upper bond dan lower bond, dengan bantuan Microsoft Excel. Hasil analisis ditampilkan pada Gambar 4.2 di bawah ini: Gambar 4.2 Pergerakan Harga Saham BBCA : Januari - Juni 2007 Harga Penutupan (Rp) 5,800 5,600 5,400 5,200 5,000 4,800 4,600 Upper bond trendline Average Lower bond 4, Jan 16- Jan 30- Jan 13- Feb 27- Feb 13- Mar 27- Mar 10- Apr 24- Apr 8- May 22- May 5- Jun 19- Jun Tanggal Harga Saham Average Upper Bond Lower Bond Trendline Saham 47

3 Hasil analisis : a. Nilai Max, formulanya =Max (close price 1 :... : close price n ). Max = Rp 5.550, artinya harga saham tertinggi selama periode Januari - Juni adalah sebesar Rp 5.550,-/lembar saham. b. Nilai Min, formulanya =Min (close price 1 :... : close price n ). Min = Rp 4.800, artinya harga saham terendah selama periode Januari - Juni adalah senilai Rp 4.800,-/lembar sahamnya. c. Nilai rata-rata, formulanya =AVERAGE(close price 1 :...: close price n ). Average = Rp 5.235, artinya harga rata-rata selama 6 bulan adalah sebesar Rp 5.235,-/lembar saham. Harga saham akan dianggap baik jika nilainya di atas Rp 5.235, demikian pula sebaiknya. d. Persentase Z t, formulanya =NORMSINV(probabilitas). Jika diasumsikan tingkat error (α) = 5%. Maka tingkat probabilitas adalah 95% (1-95%). Z t = NORMSINV(95%) = 1,64. e. Standar Deviasi (σ), formulanya =STDEV(close price 1 :..: close price n ). Standar deviasi = 175,84, artinya tingkat penyimpangan/risiko dari harga saham selama periode Januari Juni adalah sebesar 175,84. f. Garis Resistance, formulanya =Average + (Z t. σ ) Garis resistance = Rp 5524,63. Garis resistance atau garis batas atas adalah garis yang membatasi pergerakan nilai tertinggi dari harga saham sebesar Rp 5524,63. Jika pergerakan harga telah mendekati resistance maka harga di kemudian hari biasanya akan menurun kembali. 48

4 g. Garis Support, formulanya =Average - (Z t. σ ) Garis support = Rp 4946,17. Berlawanan dengan resistance, garis support atau garis batas bawah adalah garis yang membatasi pergerakan nilai terendah dari harga saham sebesar Rp 4946,17. Jika pergerakan harga telah mendekati support maka harga dikemudian hari akan terdorong naik kembali. Jika diperhatikan pada Gambar 4.2, terdapat 2 kurun waktu yang harga sahamnya berada di bawah garis support, yaitu pada tanggal Januari dan pada tanggal 28 Februari 7 Maret Sementara rangkaian harga saham yang berada di atas garis resistance terdapat pada tanggal 16 Mei dan 23 Mei. Pada grafik tersebut juga ditampilkan garis trend, yaitu garis melengkung yang menggambarkan trend pergerakan harga saham untuk waktu yang akan datang. Pada grafik tampak bahwa geris trend melengkung ke atas, artinya trend akan bergerak naik dan harga saham untuk periode mendatang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Pada penelitian ini penulis tidak akan membahas hal-hal yang menyebabkan penurunan dan kenaikan harga tersebut selama periode pengamatan, karena hal tersebut masuk dalam risiko yang diakibatkan oleh faktor-faktor makro ekonomi, seperti kondisi politik, keamanan dan keadaan ekonomi negara, dan sebagainya. Dalam skripsi ini penulis akan membatasi pembahasan hanya pada perhitungan dan percobaan menggunakan simulasi Monte Carlo dan menganalisanya berdasarkan nilai random untuk perkiraan masa mendatang. Kemudian penulis juga melakukan perhitungan estimasi kerugian maksimum yang mungkin ditanggung oleh seorang investor, dengan metode VaR. 49

5 IV.2 Simulasi Monte Carlo Penggunaan model simulasi Monte Carlo dalam penelitian ini diterapkan untuk memenuhi tujuan awal dalam penulisan skripsi, yaitu : 1) untuk mencari nilai random dari data historis untuk mendapatkan dasar pembentukan garis trend perdagangan saham perbulan. Analisis ini memberikan evaluasi atas return saham perbulan dan menilai kinerja saham di masa lalu. 2) Menentukan return saham di masa mendatang dengan kemungkinan probabilitas frekuensi tertinggi. Dalam menghitung nilai random saham BBCA setiap bulan, penulis menggunakan perhitungan return harian (daily return) dan rata-rata return dalam GMR. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan metode statistik pendistribusian data kelas dan interval data. Semua perhitungan ini penulis lakukan dengan bantuan program Microsoft Excel agar perhitungan menjadi lebih cepat, mudah dan akurat. IV.2.1 Mencari Daily return (R i ) Seperti yang telah penulis sampaikan pada landasan teori, cara perhitungan yang akan penulis gunakan untuk mencari daily return pada penelitian ini adalah dengan perhitungan Lognormal (Lon). Caranya yaitu membagi closing price hari ke n dengan closing price hari ke n- 1, kemudian ditambahkan fungsi Lon sehingga didapatkan daily return ke 1. Jika dengan aplikasi Microsoft Excel, maka dapat dimasukkan formula =LN(C2/C1), dimana C2 menunjukkan closing price hari ke n- 1, dan C1 adalah nilai closing price hari ke n. Demikian seterusnya hingga diperoleh return hari terakhir. Pada dasarnya, nilai daily return dapat digunakan sebagai acuan atas keberhasilan atau kegagalan suatu investasi selama perdagangan saham harian. 50

6 Bila dari hasil perhitungan diperoleh nilai positif (+) berarti investor mendapatkan keuntungan (capital gain), namun sebaliknya, bila hasil perhitungan ternyata diperoleh nilai negatif (-) berarti investor harus menanggung kerugian (capital loss). Pada Tabel 4.1 disajikan harga saham dan daily return selama bulan Januari Tabel 4.1 Data Daily return : Januari 2007 Close price hari 1, disebut C1 Close price hari 2, disebut C2 Close price hari 20, disebut C20 Close price hari 21, disebut C21 Tanggal Close Price Return (R i ) 2-Jan-07 5,250 3-Jan-07 5, % 4-Jan-07 5, % 5-Jan-07 5,200 % 8-Jan-07 5, % 9-Jan-07 5, % 10-Jan-07 4, % 11-Jan-07 4, % 12-Jan-07 4, % 15-Jan-07 5, % 16-Jan-07 5, % 17-Jan-07 5, % 18-Jan-07 5, % 19-Jan-07 5, % 22-Jan-07 5, % 23-Jan-07 5, % 24-Jan-07 5,300 % 25-Jan-07 5, % 26-Jan-07 5, % 29-Jan-07 5, % 30-Jan-07 5, % R i1 = LN (C2/C1) = LN(5150/5250) = -1,92% Return bernilai negatif (-1,92%), artinya kerugian harian yang ditanggung investor akibat turunnya harga saham adalah 1,92%. Return bernilai positif (1,96%), artinya keuntungan harian yang diperoleh investor dari naiknya harga saham adalah 1,96%. R i20 = LN (C21/C20) = LN(5150/5050) = 1,96% IV.2.2 Mencari return Maximum & Minimum Setelah diperoleh daily return setiap periode, kemudian dicari return terbesar (Max) dan return terkecil (Min) dari nilai return tersebut. Tujuannya adalah untuk menghitung GMR dan standar deviasi harian. Selain itu, nilai Max 51

7 dan Min daily return dapat digunakan untuk mengetahui rentangan return yang tersebar (range) selama satu periode. Gambar 4.3 Nilai Return BBCA : Januari % 4.00% 2.00% 15 Januari 2007 : 4,08% Trendline Return (%) % -2.00% 2- Jan 4- Jan 6- Jan 8- Jan 10- Jan 12- Jan 14- Jan 16- Jan 18- Jan 20- Jan 22- Jan 24- Jan 26- Jan 28- Jan 30- Jan -4.00% -6.00% -8.00% 10 Januari 2007 : -5,94% Tanggal Dari Gambar 4.3, diketahui bahwa jumlah data return selama bulan Januari ada 21, dengan return terbesar (Max) 4,08% dan terkecil (Min) -5,94%. Hal ini menunjukan bahwa capital gain terbesar yang diperoleh investor adalah 4,08% dan capital loss terbesar adalah -5,94%. IV.2.3 Menghitung GMR dan Standar Deviasi Untuk membandingkan kinerja saham BBCA setiap bulannya, perlu diketahui rata-rata return perbulan, mulai dari bulan Januari sampai Juni Rata-rata return tersebut diperoleh dari perhitungan GMR, yaitu dengan terlebih dahulu menentukan nilai (1+R i ) dan Multi. Nilai (1+R i ) dan Multi perlu dicari mengingat perhitungan ini menggunakan bantuan Microsoft Excel. Nilai (1+R i ) diperoleh dari daily return ditambah 1. Multi diperoleh melalui 2 langkah penting, Multi 1 adalah (1+R i ) 1 dikalikan dengan (1+R i ) 2, dan selanjutnya Multi 2 52

8 adalah Multi 1 dikalikan dengan (1+R i ) 3. Demikian seterusnya hingga Multi n. Setelah Multi n diperoleh maka GMR dapat dicari dengan memasukkan formula =(Multi n ^ (1/n))-1. Sedangkan tingkat risiko kerugian dapat diperoleh melalui perhitungan standar deviasi (σ), dengan memasukan formula =STDEV(R i1 :R i21 ). Berikut adalah tabel harga penutupan, return harian, 1+ return harian dan Multi untuk mencari GMR dan standar deviasi setiap bulan. Tabel 4.2 Data Return & GMR bulan Januari 2007 Date Close (Ri) (1+Ri) Multi 2-Jan-07 5,250 Close Max = 5,400 3-Jan-07 5, % 98.08% Close Min = 4,800 4-Jan-07 5, % % 99.02% Average = 5,138 5-Jan-07 5,200 % 10% 99.02% data = 21 8-Jan-07 5, % % 99.97% 9-Jan-07 5, % 99.04% 99.02% Return Max = 4.08% 10-Jan-07 4, % 94.06% 93.13% Return Min = -5.94% 11-Jan-07 4, % 98.46% 91.70% GMR = -0.16% 12-Jan-07 4, % 99.48% 91.22% STDEV = 2.23% 15-Jan-07 5, % % 94.94% 16-Jan-07 5, % % 96.82% 17-Jan-07 5, % 99.01% 95.87% 18-Jan-07 5, % % 98.67% 19-Jan-07 5, % % 99.62% 22-Jan-07 5, % % % 23-Jan-07 5, % 98.13% % 24-Jan-07 5,300 % 10% % 25-Jan-07 5, % 98.10% 98.60% 26-Jan-07 5, % 99.03% 97.64% 29-Jan-07 5, % 98.04% 95.73% 30-Jan-07 5, % % 97.61% 31-Jan-07 5, % 99.02% 96.65% Sumber : & Hasil Penelitian Dari data yang ada, dapat kita simpulkan sementara bahwa pergerakan harga saham dan return harian BBCA berfluktuasi, dengan GMR menunjukan negatif (-0,16%) dan standar deviasi sebesar 2,23%. Ini berarti di bulan Januari, 53

9 saham BBCA mengalami penurunan di akhir sesi perdagangan dan merugi sebesar 0,16%. IV.2.4 Menentukan Distribusi Frekuensi Penulis menyadari bahwa data daily return setiap periode begitu beragam dan tidak memiliki nilai yang sama. Oleh karena itu, untuk memudahkan pencarian frekuensi, maka data daily return terlebih dahulu harus dikelompokan dan dibagi berdasarkan rentang intervalnya. Range (R) = Data max (X n ) Data min (X 1 ) = 4.08% - (-5.94%) = 10,02% Jumlah kelas (k) k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log(21) = 5,36 kelas 6 kelas (pembulatan) Interval Kelas (c) c = X n X 1 = 10,02% = 1,86% k 5,36 Artinya, data yang ada akan dikelompokkan dalam 6 kelas dengan masing-masing rentangnya adalah 1,86%. Namun pada kasus ini, penulis menemukan ketidak-seragaman return akan menyulitkan pengelompokan data, maka penulis membagi interval kelas dengan menggunakan simbol pertidaksamaan (<, >,, ), sehingga jumlah kelas menurut perhitungan statistik berjumlah 6 kelas, dilebarkan menjadi 7 kelas. Tabel 4.3 akan menampilkan data yang telah dikelompokkan berdasarkan interval kelasnya (pembulatan 2 desimal). 54

10 Tabel 4.3 Tabel Interval Kelas : Januari 2007 Class Name Class Interval Mid t (Xi) Class % -6.87% Class-1 > -5.94% to -4.08% -5.01% Class-2 > -4.08% to -2.22% -3.15% Class-3 > -2.22% to -0.36% -1.29% Class-4 > -0.36% to 1.50% 0.57% Class-5 > 1.50% to 3.36% 2.43% Class-6 > 3.36% 2.43% Berdasarkan interval kelas yang telah ditetapkan seperti pada tabel di atas, selanjutnya akan ditentukan frekuensi selama bulan Januari berdasarkan data distribusinya. Gambar 4.4 menunjukkan contoh bagaimana cara menentukan frekuensi data pada masing-masing kelas sesuai dengan intervalnya. Date Close Daily return (Ri) 2-Jan-07 5,250 3-Jan-07 5, % 4-Jan-07 5, % 5-Jan-07 5,200 % 8-Jan-07 5, % 9-Jan-07 5, % Gambar 4.4 Menempatkan Daily return pada Interval Kelas Class Interval Class Name Freq % Class-0 > -5.94% to -4.08% Class-1 > -4.08% to -2.22% Class-2 > -2.22% to -0.36% Class-3 1 > -0.36% to 1.50% Class-4 1 > 1.50% to 3.36% Class-5 > 3.36% Class-6 Total = Misalkan data pada tanggal 3 Januari 2007 menunjukkan return sebesar -1.92%, nilai ini akan dimasukkan ke dalam kelompok class-3 yang intervalnya -2,22% s/d -0,36%. Dan return sebesar 0,97% pada tanggal 4 Januari 2007 akan dimasukkan ke dalam kelompok class-4 dengan interval -0,36% s/d 1.50%. Demikian selanjutnya hingga frekuensi seluruh data dapat diketahui. 55

11 IV.2.5 Menghitung Probabilitas dan Distribusi Probabilitas Kumulatif Jumlah frekuensi dari masing-masing kelas digunakan untuk menentukan probabilitas atau tingkat peluang. Cara untuk menentukan nilai probabilitas adalah menggunakan rumus P(x) = x / Σ x, yaitu frekuensi masing-masing kelas dibagi dengan jumlah frekuensinya. Perhitungan ini ditampilkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Perhitungan Probabilitas : Januari 2007 Class Name Freq. P(x) Class-0 1 = 1/ 21 = Class-1 0 = 0 / 21 = 00 Class-2 0 = 0 / 21 = 00 Class-3 10 = 10 / 21 = Class-4 5 = 5 / 21 = Class-5 4 = 4 / 21 = Class-6 1 = 1 / 21 = Total = Selanjutnya diperoleh nilai distribusi probabilitas kumulatif, yang dinyatakan sebagai Cum.P(x) : Tabel 4.5 Distribusi Kelas : Januari 2007 Class Cum. Interval Name Class Interval Freq. P(x) P(x) ( r ) Class % Class-1 > -5.94% to -4.08% 0 - Class-2 > -4.08% to -2.22% 0 - Class-3 > -2.22% to -0.36% Class-4 > -0.36% to 1.50% Class-5 > 1.50% to 3.36% Class-6 > 3.36% Total = Setelah seluruh data return dikelompokan dan dihitung frekuensinya, maka dapat diketahui frekuensi tertinggi selama bulan Januari berada pada interval >-2,22% sampai -0,36% di class-3. Ini berarti return yang paling sering diterima oleh investor selama bulan Januari sekitar -2,22% sampai -0,36%. 56

12 IV.2.6 Perhitungan Nilai Random (Random Values) Jika seluruh data telah dikelompokkan seperti pada Tabel 4.5, penulis akan memperkirakan estimasi return yang akan diperoleh investor di bulan Februari. Dengan cara membangkitkan angka acak dengan teknik numerik terkomputerisasi. Angka acak antara 0 sampai 1 dapat dihasilkan program Excel dengan memasukkan formula =RAND( ). Kemudian angka acak tersebut disimulasi sebanyak 1000 kali agar ditemukan nilai return dengan kemungkinan probabilitas frekuensi tertinggi. Uji simulasi berulang kali inilah yang disebut simulasi Monte Carlo. Sebagai contoh, Gambar di bawah ini memperlihatkan cara menempatkan angka acak sesuai dengan interval (r). Gambar 4.5 Menentukan Kelas dari Angka Acak n Random Dianggap sebagai angka 18 Dianggap sebagai angka 56 Interval ( r ) Class Name Class-0 Class-1 Class-2 Class-3 Class-4 Class-5 Class-6 Salah satu hasil pembangkit angka acak dalam simulasi Monte Carlo ditampilkan pada Tabel 4.6. Sedangkan hasil seluruh uji simulasi bulan Januari untuk estimasi bulan Februari akan penulis lampirkan pada Lampiran 4.2 (L3). 57

13 Tabel 4.6 Perhitungan Random : Januari 2007 Angka acak dengan formula =RAND( ) pada program Excel Modus: variabel yang paling sering muncul, sebagai probabilitas frekuensi tertinggi Hari Cum. Random Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class Class-3 Modus = class-3 Diperkecil, untuk memperlihatkan 15 hari pertama dan 15 hari terakhir. Probabilitas frekuensi tertinggi pada class-3 Dari hasil uji simulasi di atas, diketahui variabel yang paling sering muncul dari 1000 kali random adalah class-3. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa probabilitas frekuensi tertinggi adalah class-3, dengan interval > -2,22% s/d -0,36%. 58

14 Namun mengetahui probabilitas frekuensi tertinggi saja tidaklah cukup untuk memprediksi dan menyimpulkan hasil simulasi. Untuk itu diperlukan perhitungan matematis guna mendapatkan nilai random, sebagai estimasi kisaran return untuk periode mendatang. Caranya adalah dengan mencari nilai tengah (Mid t, X i ) dari masing-masing interval, dan dikalikan dengan probabilitas hasil simulasi (P i ), sehingga diperoleh nilai P i.x i. Jumlah seluruh nilai P i. X i dari masing-masing kelas inilah yang disebut sebagai estimasi rata-rata return atau Expected Return hasil simulasi. Akurat atau tidaknya nilai estimasi ini akan dibuktikan setelah dibandingkan dengan GMR bulan berikutnya. Tabel 4.7 di bawah ini memperlihatkan hasil perhitungan simulasi yang dilakukan pada bulan Januari untuk memprediksi nilai return di bulan Februari : Tabel 4.7 Hasil Simulasi Januari : untuk Februari 2007 Interval Class Name Freq. Pi Mid t (Xi) PiXi -5.94% Class % -0.34% >-5.94% to -4.08% Class % % >-4.08% to -2.22% Class % % >-2.22% to -0.36% Class % -0.59% >-0.36% to 1.50% Class % 0.13% > 1.50% to 3.36% Class % 0.37% > 3.36% Class % 0.09% Total = 1000 Sim. Avg. = -0.34% Tabel di atas memberikan penjelasan kepada kita bahwa probabilitas frekuensi tertinggi yang dicapai dari hasil simulasi adalah class-3 dengan interval >-2,22% sampai -0,36%. Sedangkan rata-rata return sebesar -0,34% terdapat pada interval >-0,36% sampai 1,50%. Hal ini memberikan suatu simpulan sementara bahwa estimasi rata-rata return (nilai random) tidaklah selalu berada 59

15 pada kelas yang probabilitas frekuensinya paling tinggi. Jika ditampilkan dalam bentuk grafik, hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.6 Hasil Simulasi untuk bulan Februari negatif positif Probabilitas (Pi) % >-5.94% to -4.08% >-4.08% to -2.22% >-2.22% to -0.36% 0.23 >-0.36% to 1.50% > 1.50% to 3.36% 0.04 > 3.36% Interval Grafik 4.6 di atas menggambarkan tingkat probabilitas (P i ) pada interval -5,94% sampai dengan > 3,36%. Tampak jelas kalau titik-titik probabilitas lebih banyak berada pada sisi sebelah kiri titik nol ( 0 ), termasuk titik probabilitas class-3 sebesar (0,46) juga berada pada sisi sebelah kiri titik nol. Ini memberikan suatu sinyal negatif yang lebih kuat daripada sinyal positifnya. Jika didukung dengan nilai random hasil simulasi menunjukan angka -0,34%, maka diperkirakan estimasi rata-rata return (GMR) bulan mendatang akan bernilai negatif pada interval >-0,36% sampai 1,50%. Jadi dapat diartikan bahwa estimasi frekuensi tertinggi yang mungkin dicapai pada bulan Februari terdapat pada interval >-2,22% sampai -0,36%. Sedangkan GMR bulan mendatang diperkirakan akan mendekati -0,34% atau berada pada kisaran >-0,36% sampai 1,50%. Hal ini akan dibuktikan setelah dilakukan perhitungan pada bulan Februari. 60

16 IV.2.7 Simulasi Monte Carlo periode Februari - Juni 2007 Berikut adalah perhitungan daily return, distribusi frekuensi dan perhitungan nilai random dengan simulasi Monte Carlo, untuk periode Februari - Juni 2007, dengan menerapkan metode yang sama seperti pada bulan Januari. 1. BULAN FEBRUARI 2007 a. Mencari Nilai Daily return dan GMR Tabel 4.8 Data Return & GMR bulan Februari 2007 Date Close (Ri) (1+Ri) Multi 1-Feb-07 5,250 Close Max = 5,450 2-Feb-07 5, % % Close Min = 4,925 5-Feb-07 5, % 97.21% % Average = 5,129 6-Feb-07 5, % 97.13% 97.95% data = 19 7-Feb-07 5, % % 98.89% 8-Feb-07 5, % 97.07% 96.00% Return Max = 3.74% 9-Feb-07 5, % 99.00% 95.04% Return Min = -2.93% 12-Feb-07 5,000 % 10% 95.04% GMR = -0.35% 13-Feb-07 5,000 % 10% 95.04% STDEV = 1.86% 14-Feb-07 5, % % 95.99% 15-Feb-07 5, % % 98.80% 16-Feb-07 5, % % 99.75% 19-Feb-07 5, % 99.04% 98.79% 20-Feb-07 5,200 % 10% 98.79% 21-Feb-07 5, % % 99.74% 22-Feb-07 5, % 98.08% 97.82% 23-Feb-07 5, % 98.04% 95.90% 26-Feb-07 4, % 98.00% 93.98% 27-Feb-07 4,950 % 10% 93.98% 28-Feb-07 4, % 99.49% 93.51% Sumber : & Hasil Penelitian Dari data yang ada, diketahui return tertinggi (Max) yang dicapai pada bulan Februari sebesar 3,74% dan return terendah (Min) adalah sebesar -2,93%. GMR menunjukan nilai negatif (-0,35%) dan standar deviasi senilai 1,86%. Ini berarti di bulan Februari 2007, saham BBCA mengalami penurunan sebesar 61

17 0,35% setiap harinya. Sementara itu, tingkat risiko fluktuasi berkurang 0,37% dari periode sebelumnya sebesar 2,23% menjadi 1,86%. Hal ini memberikan gambaran lemahnya kinerja saham BBCA selama bulan Februari 2007, yang diperlihatkan pada grafik di bawah ini. Return (%) 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% % -1.00% -2.00% -3.00% -4.00% 1- Feb 3- Feb Gambar 4.7 Nilai Return BBCA : Februari Feb 2007 : 3,74% 5- Feb 7- Feb 9- Feb 11- Feb 13- Feb 15- Feb 17- Feb 8 Feb 2007 : -2,93% 19- Feb 21- Feb trendline 23- Feb 25- Feb 27- Feb Tanggal Maka berdasarkan uji simulasi yang telah dilakukan pada bulan Januari untuk estimasi bulan Februari, disimpulkan bahwa nilai GMR bulan ini (-0,35%) ternyata mendekati nilai estimasi rata-rata return (-0,34%) dan masuk pada interval >-0,36% sampai 1,50%. Diperlihatkan pada gambar 4.8 dibawah ini. Probabilitas (Pi) Gambar 4.8 Perbandingan Nilai Estimasi & Return Aktual untuk bulan Februari % >-5.94% to -4.08% Negatif Estimasi : -0,34% >-4.08% to -2.22% 0.46 >-2.22% to -0.36% Interval 0.23 >-0.36% to 1.50% Positif GMR aktual : -0,35% > 1.50% to 3.36% 0.04 > 3.36% 62

18 b. Menentukan Distribusi Frekuensi Range (R) = 3,74% - (-2,93%) = 6,67% Jumlah kelas (k) k = 1 + 3,3 log(19) = 5,22 kelas menjadi 7 kelas (lihat hal. 54) Interval Kelas (c) = 6,67% / 5,22 = 1,27% Tabel 4.9 Distribusi Kelas Februari 2007 Class Class Name Freq. P(x) Cum. P(x) -2.93% Class >-2.93% to -1.66% Class >-1.66% to -0.39% Class >-0.39% to 0.88% Class > 0.88% to 2.15% Class > 2.15% to 3.42% Class > 3.42% Class Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa frekuensi return terbanyak terdapat pada class-1 dengan interval >-2,93% sampai 1,66%, disusul oleh class-3 dan class-4 dengan frekuensi sama, antara >-0,39% sampai 2,15%. Ini berarti, estimasi probabilitas frekuensi tertinggi yang dihasilkan dari simulasi bulan Januari untuk Februari (>-2,22% sampai -0,36%), mendekati nilai aktualnya. c. Perhitungan Nilai Random Perhitungan random yang dilakukan sebanyak 1000 kali dengan Excel, secara lengkap akan dilampirkan pada Lampiran 4.3 (L4). Hasil dari perhitungan random tersebut ditampilkan pada tabel 4.10 : 63

19 Tabel 4.10 Hasil Simulasi Februari : untuk Maret 2007 Class Class Name Freq. Pi Mid t (Xi) PiXi -2.93% Class % -0.17% > -2.93% to -1.66% Class % -0.59% >-1.66% to -0.39% Class % -0.16% >-0.39% to 0.88% Class % % > 0.88% to 2.15% Class % 0.34% > 2.15% to 3.42% Class % 0.17% > 3.42% Class % % Total = 1000 Sim. Avg. = -0.21% Hasil simulasi menunjukkan probabilitas frekuensi tertinggi yang dicapai dari hasil simulasi terdapat pada class-1, interval >-2,29% sampai -1,66%. Sedangkan, estimasi GMR sebesar -0,21% terdapat pada interval >-0,39% sampai 0,88%. Gambar 4.9 Hasil Simulasi untuk bulan Maret Probabilitas (Pi) negatif positif % > -2.93% to -1.66% >-1.66% to -0.39% >-0.39% to 0.88% > 0.88% to 2.15% > 2.15% to 3.42% > 3.42% Interval Dari grafik di atas terlihat adanya dua kecenderungan probabilitas yang saling bertolak belakang. Interval pada class-1 menunjukkan sinyal negatif dengan probabilitas 0,26. Sementara interval pada class-3 dan class-4 mengarah 64

20 pada sinyal positif dengan probabilitas masing-masing 0,20 dan 0,22. Jika dibandingkan nilai probabilitasnya, maka probabilitas yang ditunjukkan pada class-3 dan class-4 jauh lebih besar daripada probabilitas pada class-1 Kondisi ini mencerminkan adanya kemungkinan pergeseran nilai return yang sebelumnya bernilai negatif menuju kearah yang positif (dari -0,39% bergeser hingga 2,15%). Jika dorongan kearah positif ternyata lebih kuat, dapat memberikan estimasi ratarata return (GMR) di bulan berikutnya akan bernilai positif, demikian pula sebaliknya. Maka dari hasil simulasi yang dilakukan pada bulan Februari, dapat diestimasikan bahwa frekuensi tertinggi yang mungkin dicapai pada bulan Maret terdapat pada interval >-2,29% sampai -1,66%, atau dapat bergeser ke arah positif (>-1,66% sampai 0,88%). Sedangkan estimasi GMR bulan mendatang diperkirakan akan mendekati nilai -0,21% atau setidaknya berada pada kisaran interval >-0,39% sampai 0,88%. Hal ini akan dibuktikan setelah dilakukan perhitungan frekuensi dan GMR pada bulan Maret. 65

21 2. BULAN MARET 2007 a. Mencari Nilai Daily return dan GMR Tabel 4.11 Data Return & GMR bulan Maret 2007 Date Close (Ri) (1+Ri) Multi 1-Mar-07 4,950 Close Max = 5,250 2-Mar-07 4, % 97.96% Close Min = 4,800 5-Mar-07 4, % 98.96% 96.94% Average = 5,044 6-Mar-07 4, % % 99.44% data = 20 7-Mar-07 4,925 % 10% 99.44% 8-Mar-07 4, % % % Return Max = 2.99% 9-Mar-07 4, % 99.50% 99.93% Return Min = -2.90% 12-Mar-07 5, % % % GMR = 0.14% 13-Mar-07 5, % % % STDEV = 1.65% 14-Mar-07 5, % 97.10% % 15-Mar-07 5, % 99.01% % 16-Mar-07 5, % 99.00% % 20-Mar-07 5,000 % 10% % 21-Mar-07 5, % % % 22-Mar-07 5, % % % 23-Mar-07 5, % 99.03% % 26-Mar-07 5,150 % 10% % 27-Mar-07 5,150 % 10% % 28-Mar-07 5,150 % 10% % 29-Mar-07 5, % 99.02% % 30-Mar-07 5,100 % 10% % Sumber : & Hasil Penelitian Dari data bulan Maret, diketahui return tertinggi (Max) sebesar 2,99% dan return terendah (Min) adalah sebesar -2,90%. GMR menunjukan nilai positif (0,14%) dan standar deviasi senilai 1,65%. Ini berarti di bulan Februari 2007, kinerja saham BBCA mengalami peningkatan dan memberikan capital gain sebesar 0,14%. Sementara itu, tingkat risiko fluktuasi tidak berubah jauh dari periode sebelumnya yang sebesar 1,86% menjadi 1,65%. Meskipun garis trend menunjukkan kecenderungan turun, namun hal ini tetap memberikan gambaran bahwa kinerja saham BBCA selama bulan Maret 2007 lebih baik dari bulan sebelumnya. Kinerja ini akan diperlihatkan pada grafik

22 4.00% 3.00% trendline Gambar 4.10 Nilai return BBCA : Maret Maret 2007 : 2,99% 2.00% Return (%) 1.00% % -1.00% -2.00% 1- Mar 3- Mar 5- Mar 7- Mar 9- Mar 11- Mar 13- Mar 15- Mar 17- Mar 19- Mar 21- Mar 23- Mar 25- Mar 27- Mar 29- Mar -3.00% -4.00% Tanggal 14 Maret 2007 : -2,90% Maka berdasarkan uji simulasi yang telah dilakukan pada bulan Februari untuk estimasi di bulan Maret, disimpulkan bahwa nilai GMR bulan ini ternyata bergeser mengikuti kecenderungan sinyal positif. Sehingga diperoleh GMR 0,14% dan masuk pada interval >-0,36% sampai 1,50%. Hal ini sesuai dengan estimasi sebelumnya. Grafik perbandingannya akan diperlihatkan pada gambar 4.11 dibawah ini. Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Estimasi & Return Aktual untuk bulan Maret 2007 Probabilitas (Pi) negatif 0.26 Estimasi : -0,21% positif GMR aktual : 0,14% % > -2.93% to -1.66% >-1.66% to -0.39% >-0.39% to 0.88% > 0.88% to 2.15% > 2.15% to 3.42% > 3.42% Interval 67

23 b. Menentukan Distribusi Frekuensi Range (R) = 2,99% - (-2,90%) = 5,88% (pembulatan 2 desimal) Jumlah kelas (k) k = 1 + 3,3 log(20) = 5,29 kelas menjadi 7 kelas (Lihat hal. 54) Interval Kelas (c) = 5,88% / 5,29 = 1,11%. Tabel 4.12 Distribusi Kelas Maret 2007 Interval Class Name Freq. P(x) Cum. P(x) -2.90% Class > -2.90% to -1.79% Class > -1.79% to -0.68% Class > -0.68% to 0.43% Class > 0.43% to 1.54% Class > 1.54% to 2.65% Class > 2.65% Class Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa frekuensi return terbanyak terdapat pada class-3 dengan interval >-0,68% sampai 0,43%, diikuti oleh class-2 pada interval >-1,79% sampai -0,68%. Ini berarti, probabilitas frekuensi tertinggi yang sebelumnya diestimasikan pada interval >-2,29% sampai -1,66%, telah mengalami pergeseran ke arah yang positif menjadi >-1,66% sampai 0,88%, seperti yang telah diprediksikan sebelumnya. Dalam hal ini, interval >-0,68% sampai 0,43% dapat dikatakan sebagai bagian dari class-3 dan mendekati interval >-1,66% sampai 0,88%. 68

24 c. Perhitungan Nilai Random Perhitungan random secara lengkap akan ditampilkan pada Lampiran 4.5 (L5). Hasil dari perhitungan random yang dilakukan sebanyak 1000 kali dengan bantuan Microsoft Excel, ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.13 Hasil Simulasi Maret : untuk April 2007 Class Class Name Freq. Pi Mid t (Xi) PiXi -2.90% Class % -0.18% > -2.90% to -1.79% Class % -0.11% > -1.79% to -0.68% Class % -% > -0.68% to 0.43% Class % -0.04% > 0.43% to 1.54% Class % 0.11% > 1.54% to 2.65% Class % 0.08% > 2.65% Class % 0.31% Total = 1000 Sim. Avg. = -0.13% Hasil simulasi yang dilakukan untuk mengestimasi nilai return bulan April, seperti pada Tabel 4.13, menunjukkan kecenderungan yang berbeda dari simulasi bulan-bulan sebelumnya. Jika pada simulasi untuk bulan Februari dan Maret, diketahui estimasi return berada pada interval kelas yang berbeda dengan interval kelas yang memiliki probabilitas frekuensi tertinggi. Maka pada simulasi kali ini, didapati nilai random -0,13% berada pada interval yang sama dengan probabilitas frekuensi tertingginya (0,36), yaitu pada class-3 dengan rentang interval antara >-0,68% sampai 0,43%. Jika hasil simulasi tersebut dinyatakan ke dalam bentuk grafik, akan terlihat bahwa kurva sedikit lebih condong ke arah negatif, namun tetap berada pada perpotongan titik nol (0). Grafik tersebut diperlihatkan pada Gambar

25 Gambar 4.12 hasil Simulasi untuk bulan April negatif positif Probabilitas (Pi) % > -2.90% to % 0.24 > -1.79% to % > -0.68% to 0.43% 0.11 > 0.43% to 1.54% 0.04 > 1.54% to 2.65% > 2.65% Interval Grafik di atas memperlihatkan frekuensi tertinggi berada pada perpotongan titik nol (0) dengan sedikit kecenderungan ke sebelah kiri, menunjukkan sinyal negatif. Hal ini dapat mencerminkan kecenderungan nilai rata-rata return atau GMR pada bulan April akan mendekati nilai -0,13% atau mungkin bergeser ke arah negatif, menjadi lebih rendah dari GMR bulan Maret (0,14%). Namun nilai estimasi GMR serta probabilitas frekuensi tertinggi diprediksikan tetap berada pada rentang interval >-0,68% sampai 0,43%. Hal ini akan dibuktikan setelah dilakukan perhitungan frekuensi dan GMR pada bulan April. 70

26 3. BULAN APRIL 2007 a. Mencari Nilai Daily return dan GMR Tabel 4.14 Data Return & GMR bulan April 2007 Date Close (Ri) (1+Ri) Multi 2-Apr-07 5,250 Close Max = 5,450 3-Apr-07 5, % % Close Min = 5,150 4-Apr-07 5,450 % 10% % Average = 5,338 5-Apr-07 5, % 97.21% % data = 20 6-Apr-07 5,300 % 10% % 9-Apr-07 5, % % % Return Max = 3.81% 10-Apr-07 5, % % % Return Min = -2.79% 11-Apr-07 5, % 99.07% % GMR = 0.03% 12-Apr-07 5,350 % 10% % STDEV = 1.79% 13-Apr-07 5, % 99.06% % 16-Apr-07 5,300 % 10% % 17-Apr-07 5, % % % 18-Apr-07 5, % 98.11% 99.85% 19-Apr-07 5, % 98.08% 97.93% 20-Apr-07 5, % % % 23-Apr-07 5,350 % 10% % 24-Apr-07 5,350 % 10% % 25-Apr-07 5, % % % 26-Apr-07 5, % 99.07% % 27-Apr-07 5, % % % 30-Apr-07 5, % 97.21% % Sumber : &Hasil Penelitian Berdasarkan data yang ada, diketahui return tertinggi (Max) yang dicapai pada bulan April sebesar 3,81% dan return terendah (Min) sebesar -2,79%. GMR menunjukan nilai positif (0,03%) dan standar deviasi senilai 1,79%. Ini berarti di bulan April 2007, investor saham BBCA memperoleh keuntungan sebesar 0,03% setiap harinya. Sementara itu, tingkat risiko fluktuasi tidak bergeser jauh dari nilai sebelumnya (1,65%) bertambah menjadi 1,79%, dan garis trend cenderung lurus. Hal ini memberikan gambaran bahwa kinerja saham BBCA selama bulan April 2007, dinilai cukup stabil. Nilai return BBCA selama bulan April 2007 akan ditampilkan pada grafik 4.13 di bawah ini. 71

27 Gambar 4.13 Nilai Return BBCA : April % 4.00% 20 April 2007 : 3,81% Return (%) 3.00% 2.00% 1.00% % -1.00% -2.00% 2- Apr trendline 4- Apr 6- Apr 8- Apr 10- Apr 12- Apr 14- Apr 16- Apr 18- Apr 20- Apr 22- Apr 24- Apr 26- Apr -3.00% -4.00% 30 April 2007 : -2,79% Tanggal Jika dibandingkan dengan hasil uji simulasi yang telah dilakukan pada bulan Maret, disimpulkan bahwa nilai GMR bulan April ini ternyata bergeser mengikuti kecenderungan sinyal negatif. Sehingga persentase GMR yang sebelumnya 0,14% berkurang menjadi 0,03%. Gambar 4.14 Perbandingan Nilai Estimasi & Return Aktual untuk bulan April 2007 Probabilitas (Pi) % negatif Estimasi : -0,13% > -2.90% to -1.79% 0.24 > -1.79% to -0.68% > -0.68% to 0.43% 0.11 > 0.43% to 1.54% positif GMR aktual : 0,03% 0.04 > 1.54% to 2.65% > 2.65% Interval 72

28 Maka GMR aktual (0,03%) dinilai mendekati hasil simulasi yang dilakukan pada bulan Maret untuk bulan April, yaitu berada pada interval >- 0,68% sampai 0,43%. Seperti yang terlihat pada grafik perbandingan antara nilai estimasi dengan nilai GMR aktual pada gambar b. Menentukan Distribusi Frekuensi Range (R) = 3,81% - (-2,79%) = 6,60% (pembulatan 2 desimal) Jumlah kelas (k) k = 1 + 3,3 log(20) = 5,29 kelas menjadi 7 kelas (Lihat hal. 54) Interval Kelas (c) = 6,60% / 5,29 = 1,24% Tabel 4.15 Distribusi Kelas April 2007 Interval Class Name Freq. P(x) Cum. P(x) -2.79% Class > -2.79% to -1.55% Class > -1.55% to -0.31% Class-2 3 > -0.31% to 0.93% Class > 0.93% to 2.17% Class > 2.17% to 3.41% Class > 3.41% Class Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa frekuensi return terbanyak terdapat pada class-3 dengan interval antara >-0,31% sampai 0,93%, disusul dengan class-4 pada rentang interval > 0,93% sampai 2,17%. Pada kasus ini penulis mengelompokan nilai return (R i ) 0,93% ke dalam kelompok class-4 (>0,93%) karena menurut hasil perhitungan sebelum pembulatan 2 73

29 desimal, nilai Ri tersebut (0,00932) seharusnya lebih besar dari 0,93%. Ini berarti, probabilitas frekuensi tertinggi yang sebelumnya diestimasi pada interval >-0,68% sampai 0,43% mendekati hasil aktualnya (>-0,68% sampai 0,43%). c. Perhitungan Nilai Random Penulis akan melakukan perhitungan random sebanyak 1000 kali dengan Microsoft Excel. Hasil dari perhitungan tersebut akan ditampilkan pada tabel 4.16, sedangkan perhitungan random secara lengkap akan ditampilkan pada Lampiran 4.5 (L6). Tabel 4.16 Hasil Simulasi April : untuk Mei 2007 Interval Class Name Freq. Pi Mid t (Xi) PiXi -2.79% Class % -0.38% > -2.79% to -1.55% Class % -0.23% > -1.55% to -0.31% Class % -0.14% > -0.31% to 0.93% Class % 0.09% > 0.93% to 2.17% Class % 0.38% > 2.17% to 3.41% Class % % > 3.41% Class % 0.23% Total = 1000 Sim. Avg. = -0.04% Hasil simulasi pada Tabel 4.16 menunjukkan kecenderungan yang mirip dengan bulan sebelumnya, karena didapati nilai random sebesar -0,04% berada pada interval yang sama dengan probabilitas frekuensi tertingginya (0,31), yaitu pada class-3 dengan interval >-0,31% sampai 0,93%. Jika hasil simulasi tersebut dinyatakan ke dalam bentuk grafik, akan terlihat bahwa kurva sedikit lebih condong ke arah negatif, namun tetap berada pada perpotongan titik nol (0). Grafik tersebut diperlihatkan pada Gambar

30 Gambar 4.15 Hasil Simulasi untuk bulan Mei negatif positif Probabilitas (Pi) % > -2.79% to -1.55% > -1.55% to -0.31% > -0.31% to 0.93% > 0.93% to 2.17% > 2.17% to 3.41% > 3.41% Interval Kondisi ini berbanding terbalik dengan estimasi untuk bulan Maret yang lalu. Namun jika pada estimasi untuk bulan Maret kecenderungan kurva sangat dipengaruhi oleh sinyal positif, maka bertolak belakang dengan estimasi kali ini. Tampak dari grafik di atas bahwa, probabilitas frekuensi pada class-0 dan class-1 (0,11) mempengaruhi bentuk kurva hingga lebih condong berada pada sinyal negatif Artinya, rata-rata return (GMR) bulan Mei 2007 akan lebih rendah dari GMR bulan ini, dengan estimasi mendekati nilai -0,04% pada interval >-0,31% sampai 0,93%. Sedangkan frekuensi tertinggi yang dapat dicapai sebelumnya berada pada perpotongan titik nol (0) dengan rentang interval mendekati >-0,31% sampai 0,93%, diprediksikan akan bergeser ke arah negatif hingga mencapai interval >-1,55% sampai -0,31%. Hasil analisis ini akan dibuktikan melalui perhitungan di bulan Mei

31 4. BULAN MEI 2007 a. Mencari Nilai Daily return dan GMR Tabel 4.17 Data Return & GMR bulan Mei 2007 Date Close (Ri) (1+Ri) Multi 1-May-07 5,300 Close Max = 5,550 2-May-07 5,300 % 10% Close Min = 5,250 3-May-07 5,300 % 10% 10% Average = 5,405 4-May-07 5, % % % data = 20 7-May-07 5, % % % 8-May-07 5, % 99.08% % Return Max = 3.74% 9-May-07 5, % % % Return Min = -2.82% 10-May-07 5, % 99.08% % GMR = -0.06% 11-May-07 5, % 97.18% 98.98% STEDEV = 1.77% 14-May-07 5, % % % 15-May-07 5,450 % 10% % 16-May-07 5, % % % 21-May-07 5, % 99.10% % 22-May-07 5,500 % 10% % 23-May-07 5, % % % 24-May-07 5, % 99.10% % 25-May-07 5, % 97.23% % 28-May-07 5, % % % 29-May-07 5, % 97.23% % 30-May-07 5, % 99.06% 99.71% 31-May-07 5, % 99.05% 98.76% Sumber : & Hasil Penelitian Berdasarkan data pada bulan Mei 2007, diketahui return tertinggi (Max) yang dicapai adalah sebesar 3,74% dan return terendah (Min) sebesar -2,82%. GMR menunjukan nilai negatif (-0,06%) dan standar deviasi senilai 1,79%. Ini berarti di bulan Mei 2007, saham BBCA kembali menurun dan investor harus menanggung kerugian sebesar 0,06% setiap harinya. Sementara itu, tingkat risiko fluktuasi tidak bergeser jauh dari nilai sebelumnya, yaitu 1,79% menjadi 1,77%. Dan garis trend mengarah ke bawah. Hal ini memberikan gambaran bahwa kinerja saham BBCA selama bulan April 2007 kembali melemah. Nilai return BBCA selama bulan Mei 2007 akan ditampilkan pada grafik 4.16 di bawah ini. 76

32 Gambar 4.16 Nilai Return BBCA : Mei % Return (%) 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% % -1.00% -2.00% -3.00% -4.00% 1- May 3- May 5- May trendline 7- May 11 Mei 2007 : -2,82% 9- May 11- May 13- May 15- May 17- May Tanggal 14 Mei 2007 : 3,74% 19- May 21- May 23- May 25- May 27- May 29- May Berdasarkan uji simulasi yang telah dilakukan sebelumnya, disimpulkan bahwa nilai GMR bulan ini mengikuti kecenderungan sinyal negatif hingga menjadi -0,06%, sangat mendekati nilai random (-0,04%), dan masuk pada interval >-0,31% sampai 0,93%. Gambar 4.17 menunjukkan perbandingan antara estimasi GMR yang dilakukan bulan sebelumnya terhadap GMR aktual bulan ini. Gambar 4.17 Perbandingan Nilai Estimasi & Return Aktual untuk bulan Mei negatif positif Probabilitas (Pi) Estimasi : -0,04% GMR aktual : -0,06% % > -2.79% to -1.55% > -1.55% to -0.31% > -0.31% to 0.93% > 0.93% to 2.17% > 2.17% to 3.41% > 3.41% Interval 77

33 Terlihat pada Gambar 4.17 bahwa GMR aktual senilai -0,06% berada pada interval >-0,31% sampai 0,93%, sesuai dengan hasil simulasi Monte Carlo yang telah dilakukan pada bulan April untuk bulan Mei, yaitu nilai random -0,04% berada pada interval >-0,31% sampai 0,93%. b. Menentukan Distribusi Frekuensi Range (R) = 3,74% - (-2,82%) = 6,56% (pembulatan 2 desimal) Jumlah kelas (k) k = 1 + 3,3 log(20) = 5,29 kelas menjadi 7 kelas (Lihat hal.54) Interval Kelas (c) = 6,56% / 5,29 = 1,24% Tabel 4.18 Distribusi Kelas Mei 2007 Class Class Name Freq. P(x) Cum. P(x) -2.82% Class-0 1 > -2.82% to -1.59% Class > -1.59% to -0.36% Class-2 6 > -0.36% to 0.87% Class > 0.87% to 2.10% Class > 2.10% to 3.33% Class > 3.33% Class Melalui Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa frekuensi return terbanyak terdapat pada class-2 dengan interval >-1,59% sampai -0,36%. Ini berarti, berdasarkan simulasi yang telah dilakukan pada bulan April untuk bulan Mei 2007, probabilitas frekuensi tertinggi yang sebelumnya diestimasi akan bergeser mengikuti sinyal negatif menjadi >-1,55% sampai -0,31%, dinilai sangat mendekati nilai aktualnya (>-1,59% sampai -0,36%). 78

34 c. Perhitungan Nilai Random Perhitungan random secara lengkap akan ditampilkan pada Lampiran 4.6 (L7). Hasil dari perhitungan random yang dilakukan sebanyak 1000 kali dengan bantuan Microsoft Excel, ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.19 Hasil Simulasi Mei : untuk Juni 2007 Class Class Name Freq. Pi Mid t (Xi) PiXi -2.82% Class % -0.19% > -2.82% to -1.59% Class % -0.18% > -1.59% to -0.36% Class % -0.29% > -0.36% to 0.87% Class % % > 0.87% to 2.10% Class % 0.38% > 2.10% to 3.33% Class % 0.16% > 3.33% Class % % Total = 1000 Sim. Avg. = 0.07% Hasil simulasi menunjukkan probabilitas frekuensi tertinggi terdapat pada class-2 dengan interval >-1,59% sampai -0,36%. Sementara estimasi GMR sebesar 0,07% terdapat pada class-3 dengan interval >-0,36% sampai 0,87%. Gambar 4.18 Hasil Simulasi untuk bulan Juni negatif 0 positif Probabilitas (Pi) % > -2.82% to -1.59% > -1.59% to -0.36% > -0.36% to 0.87% > 0.87% to 2.10% > 2.10% to 3.33% > 3.33% Interval 79

35 Grafik 4.18 di atas menunjukkan adanya kemiripan bentuk kurva simulasi untuk bulan Maret yang lalu. Dimana ada dua kecenderungan probabilitas yang saling bertolak belakang. Interval pada class-2 menunjukkan sinyal negatif dengan probabilitas (0,30). Sementara interval pada class-3 dan class-4 mengarah pada sinyal positif dengan probabilitas masing-masing (0,19) dan (0,26). Jika dibandingkan nilai probabilitasnya, maka probabilitas yang ditunjukkan pada class-3 dan class-4 jauh lebih besar daripada probabilitas pada class-2 Kondisi ini mencerminkan adanya kemungkinan pergeseran nilai return yang sebelumnya bernilai negatif menuju kearah yang positif (dari -0,36% bergeser hingga 0,87%). Jika dorongan ke arah positif ternyata lebih kuat, dapat memberikan estimasi GMR di bulan berikutnya akan bernilai positif, demikian pula sebaliknya. Maka dari hasil simulasi yang dilakukan pada bulan Mei ini, dapat diestimasikan bahwa frekuensi tertinggi yang mungkin dicapai pada bulan Juni terdapat dapat bergeser ke arah positif (>-0,36% sampai 0,87%). Sedangkan estimasi GMR bulan mendatang diperkirakan akan mendekati nilai 0,07% atau berada pada kisaran interval >-0,36% sampai 0,87%. Hal ini akan dibuktikan setelah dilakukan perhitungan frekuensi dan GMR pada bulan Juni

36 5. BULAN JUNI 2007 a. Mencari Nilai Daily return dan GMR Tabel 4.20 Data Return & GMR bulan Juni 2007 Date Close (Ri) (1+Ri) Multi 4-Jun-07 5,300 Close Max = 5,500 5-Jun-07 5, % % Close Min = 5,300 6-Jun-07 5,400 % 10% % Average = 5,365 7-Jun-07 5, % % % data = 19 8-Jun-07 5, % 98.17% % 11-Jun-07 5, % 98.13% 99.93% Return Max = 2.79% 12-Jun-07 5, % % % Return Min = -1.87% 13-Jun-07 5,350 % 10% % GMR = 0.14% 14-Jun-07 5,350 % 10% % STDEV = 1.17% 15-Jun-07 5,350 % 10% % 18-Jun-07 5, % % % 19-Jun-07 5, % 99.07% % 20-Jun-07 5,350 % 10% % 21-Jun-07 5,350 % 10% % 22-Jun-07 5,350 % 10% % 25-Jun-07 5,350 % 10% % 26-Jun-07 5,350 % 10% % 27-Jun-07 5,350 % 10% % 28-Jun-07 5, % 99.06% 99.91% 29-Jun-07 5, % % % Dari data bulan Juni, diketahui return tertinggi (Max) sebesar 2,79% dan return terendah (Min) adalah sebesar -1,87%. GMR menunjukan nilai positif (0,14%) dan standar deviasi senilai 1,17%. Ini berarti di bulan Februari 2007, kinerja saham BBCA mengalami peningkatan dan memberikan capital gain sebesar 0,14%. Sementara itu, tingkat risiko fluktuasi tidak berubah jauh dari periode sebelumnya yang sebesar 1,77% menjadi 1,17%. Dengan garis trend yang menunjukkan kecenderungan naik, hal ini tentunya memberikan gambaran bahwa kinerja saham BBCA selama bulan Juni 2007 lebih baik dari bulan sebelumnya. Kinerja ini akan diperlihatkan pada grafik

37 4.00% Gambar 4.19 Nilai Return BBCA : Juni % 2.00% trendline 29 Juni 2007 : 2,79% Return (%) 1.00% % 4-Jun -1.00% 8-Jun 12-Jun 16-Jun 20-Jun 24-Jun 28-Jun -2.00% -3.00% 11 Juni 2007 : -1,87% Tanggal Maka berdasarkan uji simulasi yang telah dilakukan pada bulan Mei untuk estimasi di bulan Juni, disimpulkan bahwa nilai GMR bulan ini ternyata bergeser mengikuti kecenderungan sinyal positif. Sehingga diperoleh GMR 0,14% dan masuk pada interval >-0,36% sampai 0,87%. Hal ini sesuai dengan estimasi sebelumnya yang memprediksi GMR sebesar 0,07%. Grafik perbandingannya akan diperlihatkan pada gambar 4.20 dibawah ini. Gambar 4.20 Perbandingan Nilai Estimasi & Return Aktual untuk bulan Juni negatif 0 positif Probabilitas (Pi) Estimasi : 0,07% GMR aktual : 0,14% % > -2.82% to -1.59% > -1.59% to -0.36% > -0.36% to 0.87% > 0.87% to 2.10% > 2.10% to 3.33% > 3.33% Interval 82

38 b. Menentukan Distribusi Frekuensi Range (R) = 2,79% - (-1,87%) = 4,66% (pembulatan 2 desimal) Jumlah kelas (k) k = 1 + 3,3 log(19) = 5,22 kelas menjadi 7 kelas (Lihat hal.54) Interval Kelas (c) = 4,66% / 5,22 = 0,89% Tabel 4.21 Distribusi Kelas Juni 2007 Interval Class Name Freq. P(x) Cum. P(x) -1.87% Class-0 1 > -1.87% to -0.98% Class-1 1 > -0.98% to -0.09% Class > -0.09% to 0.80% Class > 0.80% to 1.69% Class > 1.69% to 2.58% Class > 2.58% Class Pada Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa frekuensi return tertinggi terdapat pada class-3 dengan interval antara >-0,09% sampai 0,80%. Ini berarti, berdasarkan simulasi yang dilakukan pada bulan Mei untuk estimasi bulan Juni, probabilitas frekuensi tertinggi yang sebelumnya diprediksi akan bergeser mengikuti sinya positif menjadi >-0,36% sampai 0,87%, dinilai mendekati interval aktualnya yaitu >-0,09% sampai 0,80%. c. Perhitungan Nilai Random Perhitungan random sebanyak 1000 kali untuk mengestimasi GMR dan probabilitas frekuensi tertinggi pada bulan Juli, secara lengkap akan ditampilkan pada Lampiran 4.7 (L8). Sedangkan hasil dari perhitungan random tersebut akan ditampilkan pada tabel 4.22 berikut ini : 83

39 Tabel 4.22 Hasil Simulasi Juni : untuk Juli 2007 Interval Class Name Freq. Pi Mid t (Xi) PiXi -1.87% Class % -0.12% > -1.87% to -0.98% Class % -0.07% > -0.98% to -0.09% Class % -0.06% > -0.09% to 0.80% Class % 0.19% > 0.80% to 1.69% Class % 0.13% > 1.69% to 2.58% Class % 0.23% > 2.58% Class % 0.09% Total = 1000 Sim. Avg. = 0.38% Hasil simulasi untuk bulan Juli menunjukkan probabilitas frekuensi tertinggi terdapat pada class-3 dengan interval >-0,09% sampai 0,80%. Diikuti oleh estimasi GMR sebesar 0,38% terdapat pada interval yang sama. Gambar 4.21 Hasil Simulasi untuk bulan Juli negatif positif Probabilitas (Pi) % > -1.87% to -0.98% 0.11 > -0.98% to -0.09% > -0.09% to 0.80% > 0.80% to 1.69% > 1.69% to 2.58% 0.04 > 2.58% Interval Kurva pada gambar di atas memperlihatkan bentuk kurva yang simetris, berada tepat pada perpotongan garis nol (0). Simulasi ini memberikan estimasi frekuensi tertinggi yang mungkin dicapai pada bulan Juli terdapat pada 84

40 perpotongan titik nol (0) dengan intervalnya >-0,09% sampai 0,80%. Sedangkan GMR bulan mendatang diperkirakan mendekati nilai 0,38% atau berada pada kisaran interval yang sama dengan probabilitas frekuensi tertingginya, yaitu >-0,09% sampai 0,80%. Penulis tidak menampilkan perhitungan bulan Juli 2007 karena objek penelitian hanya terbatas sampai dengan bulan Juni 2007, dan selama penulisan skripsi ini bulan Juli masih berjalan, maka data aktual pada bulan Juli 2007 tidak ditampilkan dan tidak akan dibahas pada penelitian kali ini. Melalui serangkaian percobaan dan uji simulasi dengan penerapan metode Monte Carlo seperti yang disajikan pada uraian sebelumnya, penulis berusaha merangkum seluruh hasil simulasi dan perbandingannya dengan data aktual. Agar semakin terlihat tingkat keakuratan dari simulasi Monte Carlo, pada perhitungan nilai random dan estimasi return berdasarkan probabilitas frekuensi tertinggi. Melalui gambar 4.22 dan 4.23, akan terlihat bahwa estimasi naik atau turunnya rata-rata return (GMR) periode mendatang dapat diprediksi dari bentuk kurva simulasi. Jika arah kurva menunjukkan kecenderungan bergerak ke arah negatif (sebelah kiri titik nol) maka diperkirakan return periode mendatang akan mengalami penurunan dibandingkan return pada periode sekarang. Sebaliknya, jika arah kurva menunjukkan kecenderungan bergerak ke arah positif (sebelah kanan titik nol) maka diperkirakan return pada periode mendatang akan meningkat dibandingkan return pada periode sekarang. Kecenderungan pergerakan kurva tersebut ditunjukan oleh arah garis panah pada kurva. 85

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini adalah PT Rajawali. Adapun hal yang akan dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah harga penutupan saham-saham yang direkomendasikan akan dapat bertahan pada tahun politik (2014) dalam media kompas.com,

Lebih terperinci

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI 1. Pengertian Distribusi Frekuensi 1. Merupakan penyusunan data ke dalam kelas-kelas tertentu di mana setiap indiividu/item hanya termasuk ke dalam salah satu kelas tertentu.

Lebih terperinci

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26 Distribusi probabilita kontinu, yaitu apabila random variabel yang digunakan kontinu. Probabilita dihitung untuk nilai dalam suatu interval tertentu. Probabilita di suatu titik = 0. Probabilita untuk random

Lebih terperinci

nilai payoff dari Decision Tree, oleh karena itu dilakukanlah pendekatan dengan metode

nilai payoff dari Decision Tree, oleh karena itu dilakukanlah pendekatan dengan metode BABV PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Decision Tree Decision Tree digunakan imtuk memudahkan penggambaran alternatif keputusan tersebut secara sistematik dan komprehensip maka perlu digunakan suatu diagram yang

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF) DISTRIBUSI FREKUENSI (DF) Definisi : Adalah salah satu bentuk tabel yang merupakan suatu penyusunan data ke dalam kelas-kelas tertentu dimana individu hanya termasuk ke dalam kelas tertentu. Adalah penggolongan

Lebih terperinci

BAB 2 PENYAJIAN DATA

BAB 2 PENYAJIAN DATA BAB 2 PENYAJIAN DATA A. PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI Daftar yang memuat data berkelompok. Susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. 1. Kelas-kelas

Lebih terperinci

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

STATISTIKA. Tabel dan Grafik STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17.  Statistika Teknik. Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada Statistika Teknik Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan

Lebih terperinci

Simulasi Monte Carlo

Simulasi Monte Carlo Simulasi Monte Carlo Simulasi Monte Carlo Simulasi monte carlo melibatkan penggunaan angka acak untuk memodelkan sistem, dimana waktu tidak memegang peranan yang substantif (model statis) Pembangkitan

Lebih terperinci

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1 Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 2 Di Wall Street ada pepatah Bull makes money bear makes money but pig gets slaughtered 3 Harga bergerak dalam trend tertentu yang akan terjadi

Lebih terperinci

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation) DISPERSI DISPERSI DATA Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham di Bura Efek Indonesia dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta

Lebih terperinci

STATISTIKA & PROBABILITAS. PANCARAN FREKUENSI

STATISTIKA & PROBABILITAS. PANCARAN FREKUENSI STATISTIKA & PROBABILITAS. PANCARAN FREKUENSI Statistika & Probabilitas Pancaran Frekuensi Pancaran Frekuensi Membentuk Pancaran Frekuensi raw data (data mentah) Sekelompok data yang belum tersusun & belum

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF) DISTRIBUSI FREKUENSI (DF) DISTRIBUSI FREKUENSI (DF) Definisi : Adalah salah satu bentuk tabel yang merupakan suatu penyusunan data ke dalam kelas-kelas tertentu dimana individu hanya termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA Ketersediaan Data

BAB IV ANALISA DATA Ketersediaan Data BAB IV ANALISA DATA 4.1. Ketersediaan Data Sebelum melakukan perhitungan teknis normalisasi terlebih dahulu dihitung besarnya debit banjir rencana. Besarnya debit banjir rencana dapat ditentukan dengan

Lebih terperinci

BAB III HASIL ANALISIS

BAB III HASIL ANALISIS 51 BAB III HASIL ANALISIS 3.1 Pengumpulan Data Pada tahap ini, penulis secara langsung mengambil data dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan pada periode Januari 00 sampai dengan Desember 006. Disamping

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pergerakan Harga Saham Pergerakan harga harian indeks LQ45 dan lima saham perbankan yang termasuk dalam kelompok LQ45 selama periode penelitian ditampilkan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA 2.1. Pengumpulan Data Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Risiko adalah kerugian karena kejadian yang tidak diharapkan terjadi. Misalnya, kejadian sakit mengakibatkan kerugian sebesar biaya berobat dan upah yang hilang karena

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian tentang risiko harga sayuran di Indonesia mencakup komoditas kentang, kubis, dan tomat dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan

BAB IV PEMBAHASAN. Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Model Prediksi Harga Saham Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan model yang dibuat berdasarkan pada faktor-faktor dari siklus bisnis (business

Lebih terperinci

Susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekwensi menyajikan keterangan

Susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekwensi menyajikan keterangan MINGGU KEEMPAT Susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekwensi menyajikan keterangan atau gambaran sederhana dan sistematis dari

Lebih terperinci

Statistika & Probabilitas. Pancaran Frekuensi

Statistika & Probabilitas. Pancaran Frekuensi Statistika & Probabilitas Pancaran Frekuensi Membentuk Pancaran Frekuensi raw data (data mentah) Sekelompok data yang belum tersusun & belum teratur sehingga belum dapat dijelaskan ataupun dipahami. Tabel

Lebih terperinci

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. (018), hal 119 16. SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Lusiana, Shantika Martha, Setyo Wira Rizki

Lebih terperinci

1 Analisis Awal. 1.1 Analisis Hidrologi

1 Analisis Awal. 1.1 Analisis Hidrologi 1 Analisis Awal 1.1 Analisis Hidrologi Peran analisis hidrologi dalam desain jembatan yang melintasi sungai adalah pada aspek keamanan jembatan terhadap aliran banjir di sungai. Struktur atas jembatan

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12 KONSEP DAN DEFINISI ANALISIS TEKNIKAL 3/43 Analis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Topik manajemen risiko menjadi mengemuka setelah terjadi banyak kejadian yang menyebabkan kerugian pada perusahaan. Depresi tajam dan cepat terhadap rupiah (krisis

Lebih terperinci

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1 DISTRIBUSI NORMAL Pertemuan 3 1 Distribusi Normal Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre (1733). De Moivre menemukan persamaan matematika untuk kurva normal yang menjadi dasar dalam banyak teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar 32 Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka pemikiran Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar yang berkaitan dengan metode analisa teknikal. Data diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo JURAL MIPA USRAT OLIE 2 (1) 5-11 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo Leony P. Tupan a*, Tohap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Pengukuran

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi I. Prosedur Statistik Deskriptif pada Excel Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

STATISTIK. Materi Pertemuan V Ukuran Dispersi (Penyebaran)

STATISTIK. Materi Pertemuan V Ukuran Dispersi (Penyebaran) STATISTIK Materi Pertemuan V Ukuran Dispersi (Penyebaran) Ukuran Dispersi (Penyebaran) Ukuran dispersi merupakan suatu metode analisis data yang ditunjukan dengan penyimpangan/penyebaran dari distribusi

Lebih terperinci

SIMULASI MONTE CARLO PADA PENENTUAN PERUBAHAN HARGA SAHAM ADHI.JK MELALUI PENDEKATAN PROSES WIENER DAN LEMMA ITÔ

SIMULASI MONTE CARLO PADA PENENTUAN PERUBAHAN HARGA SAHAM ADHI.JK MELALUI PENDEKATAN PROSES WIENER DAN LEMMA ITÔ Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 SIMULASI MONTE CARLO PADA PENENTUAN PERUBAHAN HARGA SAHAM ADHI.JK MELALUI PENDEKATAN PROSES WIENER DAN LEMMA ITÔ Zulfiqar Busrah 1, Budyanita

Lebih terperinci

Statistika & Probabilitas

Statistika & Probabilitas Statistika & Probabilitas Peubah Acak Peubah = variabel Dalam suatu eksperimen, seringkali kita lebih tertarik bukan pada titik sampelnya, tetapi gambaran numerik dari hasil. Misalkan pada pelemparan sebuah

Lebih terperinci

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Bab ini membahas analisis sekuritas dengan pendekatan analisis teknikal. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun badan hukum dalam suatu perusahaan, khususnya perusahaan yang telah go public.

Lebih terperinci

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya BAB 2 Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya Misalnya seorang penjaga gudang mencatat berapa sak gandum keluar dari gudang selama 15 hari kerja, maka diperoleh distribusi data seperti berikut.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang kelebihan dana. Berdasarkan pengambilan keputusan, investor dibagi menjadi dua yaitu investor pasif dan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada. Azimmatul Ihwah Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada. Ada cara yg lebih baik untuk menginterpretasi data yg

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Belakang Topik manajemen risiko menjadi mengemuka setelah terjadi banyak kejadian yang menyebabkan kerugian pada perusahaan. Depresi tajam dan cepat terhadap rupiah (krisis moneter),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah uang atau dana yang dilakukan pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim,

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1 PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1 Agustina Eunike, ST., MT., MBA Mengetahui populasi dan membuat pernyataan peluang mengenai elemen yang diambil dari populasi tersebut Tidak mengetahui distribusi

Lebih terperinci

TEORI PENDUGAAN STATISTIK. Oleh : Riandy Syarif

TEORI PENDUGAAN STATISTIK. Oleh : Riandy Syarif TEORI PENDUGAAN STATISTIK Oleh : Riandy Syarif Pendugaan adalah proses menggunakan sampel (penduga) untuk menduga parameter (Populasi) yg tidak diketahui. Ilustrasi : konferensi perubahan iklim di Bali

Lebih terperinci

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Retno Puji Astuti, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Retno Puji Astuti, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi. Statistika Bisnis Modul ke: Penyajian Data Fakultas Ekonomi & Bisnis Retno Puji Astuti, SE, M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Outline Pengertian Statistika BAGIAN I Statistik Deskriptif

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 29-36 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE Ni Nyoman Ayu Artanadi 1, Komang Dharmawan 2, Ketut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Permasalahan Pada saat ini, para pialang saham di Bursa Efek Indonesia dihadapkan pada suatu problem untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berpengaruh pada

Lebih terperinci

TUGAS II STATISTIKA. Oleh. Butsiarah / 15B Kelas B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA

TUGAS II STATISTIKA. Oleh. Butsiarah / 15B Kelas B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA TUGAS II STATISTIKA Oleh Butsiarah / 15B20020 Kelas B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2015 1. Penelitian terhadap nilai mahasiswa S1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini dikaji mengenai nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo, persamaan nilai portofolio, penentuan model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Adilla Chandra 1*, Johannes Kho 2, Musraini M 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menjelaskan tentang hasil pengujian perhitungan secara matematis dengan membandingkan histogram data mentah dan distribusi probabilitias teoritis. Data mentah

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA 30 BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Curah Hujan DAS Brantas Data curah hujan di DAS Brantas merupakan data curah hujan harian, dimana curah hujan harian berasal dari stasiun-stasiun curah hujan yang ada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi. TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS Fitri Yulianti, SP. MSi. UKURAN PENYIMPANGAN Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya perbedaan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. didapatkan antara lain dari duniainvestasi.com,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. didapatkan antara lain dari  duniainvestasi.com, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data didapatkan antara lain dari www.ojk.go.id,www, duniainvestasi.com, www.finance.yahoo.com

Lebih terperinci

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1 TENTANG UTS Soal 1: Jawaban umumnya tidak fokus atau straight ke pertanyaan/ masalah yang diajukan. Key words dalam pertanyaan di atas tekanan saturasi, sedangkan dalam banyak jawaban di bawah tekanan

Lebih terperinci

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN Tita Talitha, MT DISTRIBUSI FREKWENSI PENGERTIAN distribusi frekwensi adalah suatu tabel dimana banyaknya kejadian / frekwensi didistribusikan ke dalam kelas-kelas

Lebih terperinci

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA a. Tabel distribusi frekuensi Kelas Tabulasi Frekuensi 4 IIII 7 IIII IIII 9 8 1 IIII IIII II 1 11 13 IIII IIII IIII IIII 19 14 16 IIII IIII IIII IIII IIII 4 17

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk selalu melihat segala sesuatu dan mengambil tindakan berdasarkan manfaat bagi diri sendiri. Bila dianggap manfaat tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang BAB 4 PEMBAHASAN P. PLN (Persero Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kompetensi SM Pegawai P. PLN (Persero. Selayaknya tempat pelatihan dan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBANGUNAN MODEL SIMULASI MONTE CARLO. Simulasi Monte Carlo merupakan salah satu metode simulasi sederhana yang

BAB 3 PEMBANGUNAN MODEL SIMULASI MONTE CARLO. Simulasi Monte Carlo merupakan salah satu metode simulasi sederhana yang BAB 3 PEMBANGUNAN MODEL SIMULASI MONTE CARLO 3. Simulasi Monte Carlo Simulasi Monte Carlo merupakan salah satu metode simulasi sederhana yang dapat dibangun secara cepat menggunakan spreadsheet. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pasar modal merupakan suatu sarana yang mempertemukan masyarakat yang kelebihan modal dengan perusahaan yang membutuhkan modal. Investor dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik memberikan kemudahan bagi kita untuk menggambarkan data dan membuat kesimpulan terhadap sifat data. Namun tabel dan grafik belum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Deskriptif Berikut di bawah ini merupakan hasil analisis deskriptif dari keenam variabel yang dijadikan sampel dalam penelitian : Tabel 4.1 Tabel Statistik Deskriptif

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN D. P. ANGGRAINI 1, D. C. LESMANA 2, B. SETIAWATY 2 Abstrak Petani memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan ekonomis yang diperoleh investor meliputi: capital gain (loss)

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan ekonomis yang diperoleh investor meliputi: capital gain (loss) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman modal, baik secara langsung maupun tidak langsung dan kegiatan investasi tidak hanya dilakukan oleh perorangan namun

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1 Adam Hendra Brata Variabel Acak Kontinyu - Variabel Acak Kontinyu Suatu variabel yang memiliki nilai pecahan didalam range tertentu Distribusi

Lebih terperinci

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan BAB IV IMPLEMENTASI METODE LEAST-SQUARE MONTE CARLO 4.1 Implementasi Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa dana Populasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah reksa dana jenis pendapatan tetap periode Januari 2008

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

BAB III ESTIMASI BIAYA GARANSI TV. Pada bab ini akan dibahas tahapan-tahapan yang dilakukan untuk

BAB III ESTIMASI BIAYA GARANSI TV. Pada bab ini akan dibahas tahapan-tahapan yang dilakukan untuk BAB III ESTIMASI BIAYA GARANSI TV Pada bab ini akan dibahas tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mengestimasi biaya garansi satu dimensi pada TV. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan seperti terlihat

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an menunjukkan bahwa secara umum risiko sekuritas dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 299 312. PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA Raini Manurung, Suwarno Ariswoyo, Pasukat Sembiring Abstrak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis BAB III METODE PENELITIAN Didalam bab ini akan menjelaskan bagaimana cara penelitian ini akan dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis variabel yang digunakan, populasi

Lebih terperinci

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor.

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor. Jika plot peluang dan plot kuantil-kuantil membentuk garis lurus atau linier maka dapat disimpulkan bahwa model telah memenuhi asumsi (Mallor et al. 2009). Tingkat Pengembalian Dalam praktik, besaran atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya

Lebih terperinci

PROBABILITAS TINGKAT LABA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 1 JULI JULI 2011

PROBABILITAS TINGKAT LABA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 1 JULI JULI 2011 PROBABILITAS TINGKAT LABA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 1 JULI 1997 1 JULI 2011 Tomy G. Soemapradja Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM

BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM 4.1 Indeks Harga Saham Saham merupakan salah satu investasi yang menjanjikan bagi investor pada saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik,

Lebih terperinci

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng. PROBABILITAS &STATISTIK ke-1 Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng. KONTRAK PEMBELAJARAN UAS : 35% UTS : 35% TUGAS : 20% KEHADIRAN :10% SEMUA KOMPONEN HARUS ADA KEHADIRAN 0 NILAI MAKS D PEUBAH DAN GRAFIK

Lebih terperinci

Penyajian Data. Teori Probabilitas

Penyajian Data. Teori Probabilitas Penyajian Data Teori Probabilitas Sub Materi Tabel distribusi frekuensi Tabel distribusi frekuensi relatif Tabel distribusi frekuensi kumulatif, histogram dan kurva ogive Teori Probabilitas - Onggo Wr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen: LEMBAR TUGAS MAHASISWA (LTM) Mata Kuliah: STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen: Nama NIM Kelas Jurusan Akademi : : : : : AKADEMI - AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA J A K A R T A C.2009 1 BAB I PENDAHULUAN Pertemuan

Lebih terperinci

Gejala Pusat - Statistika

Gejala Pusat - Statistika Gejala Pusat - Statistika Desma Eka Rindiani desmarindi@yahoo.co.id http://ladies-kopites.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Statistika Materi 5. Ukuran Penyebaran. (Lanjutan) Hugo Aprilianto, M.Kom

Statistika Materi 5. Ukuran Penyebaran. (Lanjutan) Hugo Aprilianto, M.Kom Statistika Materi 5 Ukuran Penyebaran (Lanjutan) Hugo Aprilianto, M.Kom UKURAN PENYEBARAN RELATIF yaitu mengubah ukuran penyebaran dari berbagai satuan menjadi ukuran relatif atau persen. Penggunaan ukuran

Lebih terperinci

Metode Resampled Efficient Frontier Mean Variance Simulasi Montecarlo Untuk Pemilihan Bobot Portofolio

Metode Resampled Efficient Frontier Mean Variance Simulasi Montecarlo Untuk Pemilihan Bobot Portofolio METODE RESAMPLED EFFICIENT FRONTIER MEAN VARIANCE SIMULASI MONTECARLO UNTUK PEMILIHAN BOBOT PORTOFOLIO Anita Andriani D3 Manajemen Informatika, Universitas Hasyim Asy ari Tebuireng Jombang Email: anita.unhasy@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian

Lebih terperinci