BAB II PROBABILITAS Ruang sampel (sample space)

dokumen-dokumen yang mirip
Hidup penuh dengan ketidakpastian

PS-02 HUKUM-HUKUM PROBABILITAS. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Februari 2016

PROBABILITAS 02/10/2013. Dr. Vita Ratnasari, M.Si

Ruang Sampel, Titik Sampel dan Kejadian

BAB 3 Teori Probabilitas

Probabilitas suatu peristiwa adalah harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi.

Probabilitas. Tujuan Pembelajaran

ALJABAR SET & AKSIOMA PROBABILITAS

Bab 3 Pengantar teori Peluang

BAB V PENGANTAR PROBABILITAS

Sekoin uang logam mempunyai dua permukaan H dan T dilemparkan berkali kali. Hasil yg diperoleh pada setiap pelemparan apakah H atau T di catat Hasil

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS

Probabilitas. Oleh Azimmatul Ihwah

1. Konsep Peluang. EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan

TEORI PROBABILITAS. a. Ruang Contoh. Definisi : Ruang contoh adalah himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan, dan dilambangkan dengan S.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peluang. Jadi, Ruang Sampel sebanyak {6}. Pada Dadu, ada 1, 2, 3, 4, 5, 6. Pada Kartu Remi, ada : Jadi, Ruang Sampel sebanyak {52}.

PROBABILITAS MODUL PROBABILITAS

AMIYELLA ENDISTA. Website : BioStatistik

Pert 3 PROBABILITAS. Rekyan Regasari MP

RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN TI2131 TEORI PROBABILITAS MINGGU KE-2

MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN. A. Pendahuluan Dari jaman dulu sampai sekarang orang sering berhadapan dengan peluang.

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

Probabilitas dan Statistika Teori Peluang. Adam Hendra Brata

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA

1.1 Konsep Probabilitas

Bab 9. Peluang Diskrit

BAB 2 LANDASAN TEORI

Probabilitas metode ilmiah yang dikembangkan untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan ketidakpastian (uncertaint).

Materi #2 TIN315 Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Genap 2015/2016

Teori Probabilitas. Debrina Puspita Andriani /

Pertemuan Ke-1 BAB I PROBABILITAS

PEMAHAMAN KONSEP DASAR TEORI PELUANG (suatu koreksi terhadap artikel Mungkinkah memenangkan super deal 2 milyar, penulis : Puji Iryanti)

MAKALAH PELUANG OLEH :

PELUANG. Hasil Kedua. Hasil Pertama. Titik Sampel GG GA A

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

Konsep Peluang (Probability Concept)

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan PROBABILITAS. Statistika dan Probabilitas

Probabilitas dan Proses Stokastik

Oleh: BAMBANG AVIP PRIATNA M

Teknik Pengolahan Data

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46

Aksioma Peluang. Bab Ruang Contoh

Probabilitas Statistik

Tujuan Pembelajaran. mutually exclusive

PELUANG. Titik Sampel GG

Konsep Peluang. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS

Pertemuan ke-5 : Kamis, 7 April : Nevi Narendrati, M.Pd. Prodi : Pendidikan Matematika, Kelas 21

PENS. Probability and Random Process. Topik 3. Dasar Probabilitas. Prima Kristalina Maret 2015

Andri Helmi M, SE., MM.

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

Kompetens n i s : Mahasiswa mam a pu p menjel enj a el s a ka k n gejala ekonomi dengan meng guna k n a konsep probabil i i l t i as

Hubungan antara kejadian dengan ruang contohnya Representasi secara grafis untuk mengilustrasikan logical relations di antara kejadian kejadian

Perbedaan antara permutasi dan kombinasi adalah : Dalam permutasi, urutan objek dibedakan.

April 20, Tujuan Pembelajaran

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan

PROBABILITAS. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted.

Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

PELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

Nilai Probabilitas berkisar antara 0 dan 1.

Probabilitas. Oleh Azimmatul Ihwah

PROBABILITAS (2) Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

ATURAN DASAR PROBABILITAS. EvanRamdan

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

Probabilitas dan Proses Stokastik

Peluang dan Kejadian (Event) Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

KONSEP DASAR PROBABILITAS

PENCACAHAN RUANG SAMPEL

2-1 Probabilitas adalah:

Statistika & Probabilitas. Sumber: Materi Kuliah Statistika Dr. Ir. Rinaldi Munir, M.T

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penulisan skripsi ini, dijabarkan beberapa aksioma dan teorema yakni sebagai berikut :

HIMPUNAN MATEMATIKA. Program Studi Agroteknologi Universitas Gunadarma

LOGO STATISTIKA MATEMATIKA I TEORI PELUANG HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND

Konsep Dasar Peluang

KONSEP DASAR PROBABILITAS

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG

Learning Outcomes Ruang Contoh Kejadian Aksioma Peluang Latihan. Aksioma Peluang. Julio Adisantoso. 16 Pebruari 2014

25/09/2013. Semua kemungkinan nilai yang muncul S={123456} S={1,2,3,4,5,6} Semua kemungkinan nilai yang muncul S={G, A}

Bab IV. Pengantar Peluang. Pengantar Peluang. Eksperimen. Aturan Menghitung Kombinasi Permutasi. Keluaran Eksperimen

TEORI PROBABILITA OLEH: RESPATI WULANDARI, M.KES

Probabilitas = Peluang

, n(a) banyaknya kejadian A dan n(s) banyaknya ruang sampel

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian

Misalkan terdapat eksperimen. S disebut ruang sampel, adalah himpunan semua kemungkinan hasil dari eksperimen.

[HIMPUNAN] MODUL MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 RAJASOAL..COM. istiyanto

Suplemen Kuliah STATISTIKA. Prodi Sistem Informasi (SI 3) STIKOM AMBON Pokok Bahasan Sub Pok Bahasan Referensi Waktu

Teori Probabilitas 3.2. Debrina Puspita Andriani /

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

Bab 2 LANDASAN TEORI

Probabilitas & Teorema Bayes

KATA PENGANTAR. Salatiga, Juni Penulis. iii

Himpunan. Himpunan (set)

PROBABILITAS BERSYARAT. Dr. Julan Hernadi

BAB I PELUANG A. PERCOBAAN dan RUANG SAMPEL PERCOBAAN adalah setiap proses mengamati/mengukur yang menghasilkan data

MATERI KULIAH STATISTIKA

Statistika. Probabilitas. Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi S2 Teknik Sipil.

Transkripsi:

BAB II ROBABILITAS 2.1. Ruang sampel (sample space) Data diperoleh baik dari pengamatan kejadian yang tak dapat dikendalikan atau dari percobaan yang dikendalikan dalam laboratorium. Untuk penyederhanaan digunakan istilah eksperimen (percobaan) yang didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu pengamatan (atau pengukuran) dicatat. Himpunan dari semua titik sampel untuk suatu eksperimen disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan simbol S. Setiap hasil dalam ruang sampel dinamakan elemen atau anggota ruang sampel atau titik sampel. Contoh ruang sampel S dari kemungkinan hasil bila suatu koin dilemparkan adalah: S {H,T}; dimana H head (depan); T tails (belakang) Contoh ruang sampel S dari dadu yang dilemparkan adalah: S {1,2,3,4,5,6} ada beberapa eksperimen elemen dari ruang sample dibuat dalam bentuk diagram pohon. Misalkan, koin di lemparkan, bila hasilnya adalah Head, maka koin dilemparkan lagi. Namun bila hasilnya tails, maka dadu dilemparkan satu kali. Elemen diatas dapat digambarkan dalam diagram pohon sbb: Hasil pertama hasil kedua titik sampel H HH H T HT 1 T1 2 T2 T 3 T3 4 T4 5 T5 6 T6 S {HH,HT,T1,T2,T3,T4,T5,T6} II - 1

2.2 eristiwa (event) Lemparkan sebuah dadu dan amati angka yang tampil pada permukaan atasnya. Beberapa peristiwa (event) adalah sebagai berikut: eristiwa A: bilangan ganjil eristiwa B: sebuah angka yang kurang dari 4 eristiwa E 1 : angka 1 eristiwa E 2 : angka 2 eristiwa E 3 : angka 3 eristiwa E 4 : angka 4 eristiwa E 5 : angka 5 eristiwa E 6 : angka 6 Sebuah peristiwa yang tidak dapat diuraikan disebut peristiwa sederhana. eristiwa-peristiwa sederhana dinyatakan dengan simbol E dengan sebuah subcript. Sebuah peristiwa (event) adalah sebuah kumpulan khusus dari titik-titik sampel. A B E 6 E 5 E 1 E 3 E 2 E 4 Diagram venn: peristiwa A dan B dari lemparan dadu 2.3 robabilitas dari sebuah peristiwa Jika sebuah eksperimen diulangi sebanyak N kali dalam jumlah yang besar dan peristiwa A terlihat n A kali, maka probilitas dari A adalah: II - 2

na ( A) N Dalam contoh lemparan dadu, bila kita lakukan populasi besar lemparan dadu, maka bilangan 1,2,3,4,5, dan 6 seharusnya tampil mendekati frekuensi relatif yang sama, karena itu: ( E ) ( E ) ( E ) ( E ) ( E ) ( E ) 1/ 6 1 2 3 4 5 6 Untuk setiap titik dalam ruang sampel kita tetapkan sebuah bilangan yang disebut probabilitas dari E i, yang dinyatakan oleh simbol (E i ), sehingga: 1. 0 ( E i ) 1, untuk semua i 2. ( ) 1 E i s dimana simbol berarti jumlah dari probabilitas titik sampel atas semua titik s sampel di S. robabilitas dari suatu peristiwa A sama dengan jumlah dari probabilitas titiktitik sampel di A. Contoh: hitung probabilitas dari peristiwa A (bilangan ganjil) untuk eskperimen lemparan dadu. ( A) ( E ) + ( E ) + ( E ) 1/ 6 + 1/ 6 + 1/ 6 1/ 2 1 3 5 Kasus: manajer personalia akan memilih dua orang tenaga kerja terbaik dari 4 pelamar; a. berapa probabilitas bahwa ia memilih dua calon terbaik b. berapa probabilitas bahwa ia memilih paling tidak satu dari dua calon terbaik. 2.4 eristiwa majemuk (ganda) Misalkan A dan B adalah dua peristiwa dalam ruang sampel S. Gabungan II - 3

(Union) dari A dan B adalah peristiwa yang memuat semua titik-titik sampel di A atau di B atau kedua-duanya. Gabungan dari A dan B dinyatakan dengan simbol A B. A B E 6 E 5 E 1 E 3 E 2 E 4 eristiwa A B Misalkan A dan B adalah dua peristiwa dalam ruang sampel S. perpotongan (Intersection) dari A dan B adalah peristiwa yang disusun oleh semua titik-titik yang terletak di keduanya. Suatu perpotongan (irisan) dari peristiwa A dan B diwakili oleh simbol AB atau simbol A B. A B E 6 E 5 E 1 E 3 E 2 E 4 eristiwa A B 2.5 Hubungan peristiwa elengkap atau komplemen dari suatu peristiwa adalah himpunan semua titiktitik sampel yang ada dalam ruang sampel S tetapi tidak di A. elengkap II - 4

(komplemen) dari A dinyatakan dengan simbol Ā Ā A ( A) + ( A) 1 ( A) 1 ( A) eristiwa komplementer robabilitas bersyarat (conditional probability) dari B, karena A telah terjadi adalah: ( B A) ( AB) ( A) robabilitas bersyarat dari A, karena B telah terjadi adalah: ( A B) Contoh: hitung ( A B) untuk percobaan lemparan dadu seperti sebelumnya; eristiwa A bilangan ganjil eristiwa B bilangan kurang dari 4 ( A B) ( AB) ( B) 1/ 3 1/ 2 2/3 ( AB) ( B) Dua peristiwa A dan B dikatakan bebas (independen) jika: ( A B) ( A) dan ( B A) ( B) Kalau tidak, peristiwa disebut tergantung (dependent) Dua peristiwa A dan B adalah saling lepas (mutually exclusive) jika peristiwa AB tidak mengandung titik-titik sampel. II - 5

B A eristiwa-peristiwa yang saling lepas 2.6 Dua Hukum probabilitas Hukum erkalian probabilitas: Jika diketahui dua peristiwa A dan B, maka probabilitas dari irisan perpotongan AB adalah: ( AB) ( A) ( B A) ( B) ( A B) Jika A dan B bebas, maka ( AB) ( A) ( B) Contoh: Sebuah toko menerima 100 buah televisi dari sebuah pabrik. 10 dari 100 televisi mengalami kerusakan. Jika 2 televisi dipilih secara acak dari 100 televisi, berapakah probabilitas kedua-duanya rusak. Solusi: eristiwa A TV pertama rusak. eristiwa B TV kedua rusak. Maka AB adalah peristiwa dimana kedua-duanya rusak. ( AB) ( A) ( B A) (A) 0,10 karena 10 yang rusak dari sejumlah 100. Tetapi, ( B A) 9/ 99 karena setelah yang pertama dipilih dan ternyata rusak, terdapat 99 yang masih tinggal dan diantaranya 9 yang rusak. Maka: ( AB) ( A) ( B A) 10 100 9 99 1 110 II - 6

Hukum ertambahan dari probabilitas: robabilitas suatu gabungan A B adalah: ( A B) ( A) + ( B) ( AB) Jika A dan B saling lepas (mutually exclusive), maka (AB) 0 dan ( A B) ( A) + ( B) Contoh: Sebuah terbitan Sinar harapan melaporkan bahwa 40% dari pelanggannya secara teratur membaca majalah Tempo, dan 32% membaca majalah Time, dan 11% membaca keduanya. Bila kita tentukan: eristiwa A pelanggan sinar harapan yang membaca Tempo eristiwa B pelanggan sinar harapan yang membaca Time Carilah probabilitas dari peristiwa A, B, AB, dan A B Solusi: (A) 0,4 (B) 0,32 (AB) 0,11 ( A B) ( A) + ( B) ( AB) 0,40 + 0,32 0,11 0, 61 2.7 Hukum Bayes Misalkan B adalah suatu peristiwa dan B adalah pelengkap (komplemen)nya, jika peristiwa lain A terjadi, maka: ( B A) ( AB) ( A) ( A B) ( B) ( A B) ( B) + A B ) ( B) ( B A) disebut probabilitas kemudian (posterior) dari peristiwa B karena adanya informasi yang dikandung dalam peristiwa A. robabilitas tak bersyarat (B) dan ( B ) disebut probabilitas awal (prior). Contoh: II - 7

Manajer kredit telah mengusulkan bahwa akan datang pemberian kredit akan dihentikan bagi pelanggan yang telah dua kali terlambat seminggu atau lebih. Catatan kredit menunjukkan 90% dari semua yang menunggak telah menunggak paling sedikit dua bulan angsuran. 2% pelanggan tidak melunasi hutang kreditnya. 45% dari yang lancar, paling tidak pernah 2 kali terlambat melunasi angsuran. Carilah probabilitas bahwa seorang pelanggan dengan 2 kali atau lebih terlambat membayar angsuran akan benar-benar melalaikan pembayarannya. Solusi: Misalkan peristiwa L dan D didefinikasan sebagai berikut: eristiwa L : pelanggan kredit dua minggu atau lebih terlambat dengan paling sedikit dua pembayaran angsuran bulanan. eristiwa D : pelanggan kredit telah macet membayar hutangnya. ( D L) ( D L) ( DL) ( L) ( 0,90) (0,02) ( 0,90) (0,20) + ( 0,45) ( L D) ( D) ( L D) ( D) + L D ) ( D) 0,0392 (0,98) 2.8 Menghitung titik-titik sampel Dengan m elemen (unsur) a 1, a 2, a 3,..., a m dan n elemen b 1, b 2, b 3,..., b n adalah mungkin membentuk pasangan mn yang mengandung satu elemen dari setiap kelompok. Contoh dua dadu dilempar. Berapa banyak titik-titik sampel yang berkaitan dengan eksperimen. Solusi: N mn 36 Suatu pengaturan yang berurutan dari r obyek yang berlainan dinamakan permutasi. Jumlah cara menyusun n obyek yang berbeda dengan mengambil r II - 8

n pada saat yang sama dinyatakan dengan simbol r. n! n r ( n r)! ingat n! n(n-1) (n-2)...(3)(2)(1) 0! 1 Contoh: tiga tiket undian ditarik dari 50 tiket. Asumsikan bahwa urutannya adalah penting. Berapa banyak titik-titik sampel yang berkaitan dengan eksperimen ini. Solusi: 50! 3! 50 3 ( 50 ) 117.600 Kasus: Suatu peralatan terdiri dari lima bagian yang dapat dirakit dalam sebarang urutan. Jika setiap urutan dicoba satu kali, berapa banyak uji coba yang harus dilakukan? Jumlah kombinasi dari n obyek dengan pengambilan r pada waktu yang sama dinyatakan oleh simbol n C r C n r n! r!( n r)! Contoh: sebuah radio dapat dibeli dari lima toko penyalur. Dengan berapa cara dapat dipilih tiga toko dari lima yang ada? C 5! 3!2! 5 3 10 II - 9

SOAL: Masalah penurunan rangka baja digambarkan pada gambar berikut: A dan B adalah pondasi. Setiap pondasi mungkin tetap berada pada posisinya atau turun 5 cm. robabilitas masing-masing pondasi turun adalah 0,1. robabilitas satu pondasi turun bila pondasi yang lain turun adalah 0.8. a. tentukan kemungkinan yang terjadi pada dua pondasi tsb b. robabilitas terjadinya penurunan c. robabilitas terjadinya pondasi tsb penurunannya berbeda A B 5 cm II - 10