Kebenaran suatu teori yang dikemukakan setiap ilmuwan, matematikawan, maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAGAIMANA MENENTUKAN BENAR TIDAKNYA SUATU PERNYATAAN?

PENALARAN ATAU REASONING. MENGAPA PERLU DIPELAJARI PARA SISWA DI SEKOLAH? Oleh: Fadjar Shadiq

DEDUKSI ATAU PENALARAN DEDUKTIF: KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA. Fadjar Shadiq

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

LOGIKA. Fadjar Shadiq, M.App.Sc JENJANG DASAR

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

BAB IV PENALARAN MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.1, Februari 2012

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip menuju suatu kesimpulan dan sangat erat kaitannya dengan materi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Mahdhivan Syafwan. PAM 123 Pengantar Matematika

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

PENALARAN DALAM MATEMATIKA

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 BUA

BAB I PENDAHULUAN. belajar matematika. Kesalahan terjadi ketika apa yang diketahui secara struktural

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Dasar Logika Matematika

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

Unit 7 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, semoga Anda sukses.

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA. Oleh: Fadjar Shadiq

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA CIREBON

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA TOPIK LOGIKA PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN UTARA

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

E-LOGIC. Nama : Eko Budi Pranyoto. Nim : Abstrak

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

SISTEM BILANGAN BULAT

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

Berpikir Komputasi. Sisilia Thya Safitri, MT Citra Wiguna, M.Kom. 3 Logika Proposisional (I)

BAB 3 TABEL KEBENARAN

Keterkaitan Logika dengan Emosi dan Perasaan

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

Geometri di Bidang Euclid

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3)

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI. (Minggu ke-5 dan 6)

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

Himpunan dan Sistem Bilangan Real

LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Representasi Boolean

PERTEMUAN 3 DASAR-DASAR LOGIKA

BAB I TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

Keterampilan Berpikir Kritis dengan Prinsip Logika

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Modul ke: Logika Matematika. Proposisi & Kuantor. Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO. Program Studi SISTEM INFORMASI.

Matematika Logika Aljabar Boolean

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

Logika Informatika. Bambang Pujiarto

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

MODUL 3 OPERATOR LOGIKA

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

PENDAHULUAN INDUKSI MATEMATIKA Di dalam Matematika, sebuah pernyataan atau argumen dan bahkan sebuah rumus sekalipun tidak hanya sekedar dibaca.

PENDEKATAN IDENTIFIKASI LOGIK UNTUK MENGATASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI DEFINISI DAN TEOREMA PADA STRUKTUR ALJABAR LANJUT 1

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Pengenalan Logika Informatika. Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng

Matematika Industri I

PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN LOGIKA MATEMATIKATERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI STAIN PONOROGO

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

BAHAN KULIAH LOGIKA MATEMATIKA

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat. March 16, 2016

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.

MAKALAH KELOMPOK. Tentang Pernyataan Majemuk: Implikasi Dan Biimplikasi. Mata Kuliah: Matematika 1. Dosen Pembimbing: Danuri, M.Pd

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit. Pengantar Logika. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Informatika STEI - ITB

DASAR-DASAR LOGIKA 1

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

MATEMATIKA 1. Pengantar Teori Himpunan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Ilmu Penalaran atau Logika

2015 EKSPLORASI HASIL BELAJAR SISWA D ENGAN PEND EKATAN SCIENTIFIC D I KELAS VII SEKOLAH IND ONESIA SINGAPURA

IT105 MATEMATIKA DISKRIT. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

PENALARAN DEDUKTIF. Pernyataan generalisasi (premis mayor) : Seseorang boleh mengendarai kendaraan bermotor jika ia mempunyai SIM.

SISTEM BILANGAN REAL

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

Transkripsi:

LOGIKA DAN PERNYATAAN DALAM ILMU MATEMATIKA (Pendalaman Materi Untuk Peserta Diklat Guru Matematika MA) By : Drs. Swengli Umar, M.Si Widyaiswara pada Balai Diklat Keagamaan Manado A. Pendahuluan Kebenaran suatu teori yang dikemukakan setiap ilmuwan, matematikawan, maupun para ahli merupakan hal yang sangat menentukan reputasi mereka. Untuk mendapatkan hal tersebut, mereka akan berusaha untuk mengaitkan suatu fakta atau data dengan fakta atau data lainnya melalui suatu proses penalaran yang sahih atau valid. Sebagai akibatnya, logika merupakan ilmu yang sangat penting dipelajari. Didalam mata pelajaran matematika, aplikasi logika seringkali ditemukan meskipun tidak secara formal disebut sebagai belajar logika. Bagian ini akan membahas tentang logika didahului dengan pengertian penalaran, diikuti dengan pernyataan, perakit-perakit pembentuk negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi. B. Pembahasan 1. Pengertian Logika Ada pernyataan menarik yang dikemukakan mantan presiden As Thoms Jefferson sebagaimana dikutip Copi (1978) berikut ini : In a republican nation, whose citizens are to be led by reason and persuasion and not by force, the art of reasoning becomes of first 1

importence. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya logika, penalaran dan argumentasi dipelajari dan dikembangkan di suatu Negara sehingga setiap warga Negara akan dapat dipimpin dengan daya nalar (otak) dan bukannya dengan kekuatan (otot) saja. Karenanya, seperti yang dinyatakan mantan Presiden As tadi, seni bernalar merupakan yang yang sangat penting. Disamping itu, Copi (1978) juga mengutip pendapat Juliana Geran Pilon yang senada dengan yang diucapkan mantan Presiden As tadi : Civilized life depends upon the success of reason in social intercourse, the prevalence of logic over violence in interpersonal conflict. Dua pernyataan di atas telah menunjukkan pentingnya penalaran (reasoning) dalam percaturan politik dan pemerintahan di suatu Negara. Tidak hanya di bidang ketatanegaraan maupun hokum saja kemampuan bernalar itu menjadi penting. Di saat mempelajari matematika maupun ilmu-ilmu lainnya penalaran itu menjadi sangat penting dan menentukan. Secara etimologis, logical berasal dari kata Yunani logos yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bias juga berarti ilmu pengetahuan (Kusumah 1986). Dalam arti luas, logika adalah suatu cabang ilmu yang mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang sahih (valid, correct) dan yang tidak sahin (tidak valid, incorrect). Proses berpikir yang terjadi di saat menurunkan atau menarik kesimpulan dari pernyataanpernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar itu sering juga disebut dengan penalaran (reasoning). 2. Pernyataan Dimulai sejak ia masih kecil, setiap manusia, sedikit demi sedikit melengkapi perbendaharaan kata-katanya. Di saat komunikasi, seseorang harus menyusun kata-kata yang dimilikinya menjadi suatu kalimat yang memiliki arti atau bermakna. Kalimat adalah 2

susunan kata-kata yang memiliki arti yang dapat berupa pernyataan pintu itu tertutup, pertanyaan apakah pintu itu tertutup?, perintah tutup pintu itu ataupun permintaan tolong pintunya ditutup. Dari empat macam kalimat tersebut, hanya pernyataan saja yang memiliki nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar atau salah. Meskipun para ilmuwan, matematikawan ataupun ahli-ahli lainnya sering menggunakan beberapa macam kalimat tersebut dalam kehidupan sehari-harinya, namun hanya pernyataan saja ayng menjadi perhatian mereka dalam mengembangkan ilmunya. Setiap ilmuwan, matematikawan, ataupun ahli-ahli lainnya akan berusaha untuk menghasilkan suatu pernyataan atau teori yang benar. Suatu pernyataan (termasuk teori) tidak aka nada artinya jika tidak bernilai benar. Karenanya, pembicaraan mengenai benar tidaknya suatu kalimat yang memuat suatu teori telah menjadi pembicaraan dan perdebatgan para ahli filsafat dan logika sejak dahulu kala. Beberapa nama yang patut diperhitungkan karena telah berjasa untuk kita adalah Plato (427 347 SM), Aristoteles (384 322 SM), Charles S Peirce (1839 1914) dan Bertrand Russell (1872 1970). Paparan berikut akan membicarakan tentang kebenaran, dalam arti bilamana suatu pernyataan yang dimuat di dalam suatu kalimat disebut benar dan bilamana disebut salah. Untuk menjelaskan tentang kriteria kebenaran ini perhatikan dua kalimat berikut : a. Semua manusia akan mati b. Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 180 Pertanyaannya, dair dua kalimat tersebut, kalimat manakah yang bernilai benar dan manakah yang bernilai salah. Pertanyaan selanjutnya, mengapa kalimat tersebut dikategorikan bernilai benar atau salah, dan bilamana suatu kalimat dikategorikan sebagai kalimat yang bernilai benar atau salah. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Suriasumantri 3

(1988) menyatakan bahwa ada tiga teori yang berkait dengna kriteria kebenaran ini, yaitu toeri korespondensi, teori koherensi, dan teori pragmatis. Namun sebagian buku hanya membicarakan dua teori saja, yaitu teori korespondensi dan teori koherensi sehingga pembicaraan kita hanya berkait dengan dua teori tersebut. a. Teori Korespondensi Teori korespondensi (the correspondence theory of truth) menunjukkan bahwa suatu kalimat akan bernilai benar jika hal-hal yang terkandung didalam pernyataan tersebut sesuai atau cocok dengan keadaan yang sesungguhnya. Contohnya, Surabaya adalah ibukota Propinsi Jawa Timur merupakan suatu pernyataan yang bernilai benar karena kenyataannya memang demikian, yaitu Surabaya memang benar merupakan ibukota Propinsi Jawa Timur. Namun pernyataan Tokyo adalah ibukota Singapura, menurut teori ini akan bernilai salah karena hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan itu tidak sesuai dengan kenyataannya. Dengan demikian jelaslah bahwa teori-teori atau pernyataan-pernyataan ilmu pengetahuan alam akan dinilai benar jika pernyataan itu melaporkan, mendeskripsikan, ataupuan menyimpulkan kenyataan atau fakta yang sebenarnya. Sedangkan matematika yang tidak hanya mendasarkan pada kenyataan atau fakta semata-mata namun mendasarkan pada rasio dan aksioma telah melahirkan teori koherensi yang akan dibahas pada bagian berikut ini. b. Teori Koherensi Teori koherensi menyatakan bahwa suatu kalimat akan bernilai benar jika pernyatana yang terkandung di dalam kalimat itu bersifat koheren, konsisten, atau tidak 4

bertentangan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya, pengetahun aljabar telah didasarkan pada pernyataan pangkal yang dianggap benar. Pernyataan yang dianggap benar itu disebut aksioma atau postulat. Vance menyatakan ada enam aksioma yang berkait dengan bilangan real a, b, dan c terhadap operasi penjumlahan (+) dan perkalian (.) berlaku sifat : a) Tertutup, a + b ϵ R dan a.b ϵ R. b) Asosiatif, a + (b +c) = (a + b) + c dan a.(b. c) = a(a. b). c c) Komutatif, a + b = b + a dan a.b = b.a d) Distributif, a. (b + c) = a.b + a.c dan (b + c).a = b.a + c.a e) Identitas, a + 0 = 0 + a = a dan a.1 = 1.a = a f) Invers, a + (-a) = (-a) + a = 0 dan a. 1 = 1.a = 1 a a Berdasarkan enam aksioma itu, teorema seperti b + (a + b) = a dapat dibuktikan dengan cara berikut : -b + (a + b) = - b + (b + a) Aks 3 Komutatif = (-b + b) + a Aks 2 Asosiatif = 0 + a Aks 6 - Invers = a Aks 5 Identitas. Demikian juga pernyataan beha jumlah sudut-sudut setuan segi-n adalah : (n 2) x 180 0 akan bernilai benar karena konsisten dengan aksioma yang sudah disepakati kebenarannya dan konsisten juga dengan dalil atau teorema sebelumnya yang sudah terbukti. Dengan demikian jelaslah bahwa bangunan matematika didasarkan pada rasio semata-mata, kepada aksioma-aksioma yang dianggap benar tadi. Suatu halyang sudah 5

jelas benar pun harus ditunjukkan atau dibuktikan kebenarannya dengan langkahlangkah yang benar. C. Penutup Dari paparan di atas jelaslah bahwa pada dua pernyataan berikut : a) Semua manusia akan mati b) Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 180 0 Maka baik pernyataan a) maupun b) akan sama-sama bernilai benar, namun dengan alasan yang berbeda. Pernyataan a) bernilai benar karena pernyataan itu melaporkan, mendeskripsikan ataupun menyimpulkan kenyataan atau fakta yang sebenarnya. Sampai detik ini, belum pernah ada orang yang hidup kekal dan abadi. Pernyataan a) tersebut akan bernilai salah jika sudah ditemukan suatu alat atau obat yang sangat canggih sehingga aka nada orang yang tidak bias mati lagi. Sedangkan pernyataan b) bernilai benar karena pernyataan itu konsisten atau koheren ataupun tidak bertentangan dengan aksioma yang sudah disepakati kebenarannya dan konsisten juga dengan dalil atau teorema sebelumnya yang sudah terbukti. Itulah sekilas tentang teori korespondensi dan teori koherensi yang memungkinkan kita untuk dapat menentukan benar tidaknya suatu pernyataan Daftar Pustaka Copi, I.M. 1978. Introduction to Lobic. New York : Macmillan Giere, R.N. 1984, Understanding Scientific Reasoning (2 nd Edition). New York: Holt, Rinehart and Winston. 6

Kusumah, Y.S 1986. Logika Matematika Elementer. Bandung : Tarsito. Suriasumantri, J.S. 1988. Filsafat Ilmu. Jakarta : Sinar Harapan. 7