I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun merupakan suatu proses yang berorie

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Ambon, 5 Juli 2017 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si

KATA PENGANTAR. Ambon, 8 Januari 2018 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

Ikhtisar Eksekutif. 1 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

Rencana Strategis. Tahun

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2016

2.1 Rencana Strategis

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

2018, No Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini; c. bahwa berdasa

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Tahun 2015

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TRIWULAN II TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja 2014

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

I. PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV BPBAP TAKALAR TAHUN Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

DRAFT RENCANA STRATEGIS

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III BPPP AMBON

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

Kata Pengantar. Sorong, Januari 2017 NIP LAPORAN KINERJA POLITEKNIK KP SORONG 2016

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

Bab II Perencanaan Kinerja

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PERMEN-KP/2014 TENTANG

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.09/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA KKP 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Powered by TCPDF (

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun 2017 2019 merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (tahun) ke depan. Dokumen Renstra BPBL Ambon memuat perencanaan lima tahunan yang berisi visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan strategi yang disusun sesuai sistematika paket pedoman reformasi di bidang perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan pemerintah dengan memperhatikan aspek-aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi dan mungkin akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Penyusunan Renstra ini berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhatikan potensi, peluang dan tantangan yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi serta kebijakan dan prioritas sasaran dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2018. Renstra BPBL Ambon merupakan salah satu wujud operasional dari visi, misi dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Oleh karena itu, Renstra yang disusun ini merupakan satu kesatuan dari Renstra-renstra institusi di atasnya, yaitu Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka mewujudkan amanat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2010-2014). Revisi Renstra BPBL Ambon tahun 2017-2019 ini merupakan revisi dari dokumen Renstra sebelumnya yang telah disusun. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan atas adanya revisi Renstra ini antara lain didasarkan atas beberapa hal, diantaranya : (i) adanya revisi terkait indikator kinerja utama; (ii) adanya perubahan nomenklatur lingkup KKP; dan (iii) perlunya penyelarasan lebih lanjut dengan substansi yang termuat indikator kinerja utama dan perubahan nomenklatur serta penganggaran di tahun 2017-2019. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 1

Revisi Renstra BPBL Ambon tahun 2017-2019 merupakan penjabaran visi, misi dan program Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang akan dilaksanakan dalam sisa periode 3 tahun terakhir. Pedoman atas penyusunan Revisi Renstra BPBL Ambon tahun 2017-2019 antara lain Perubahan Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan yang tertuang dalam Permen KP Nomor 45 Tahun 2015, Perubahan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 2019 yang tercantum dalam KepDirjen Perikanan Budidaya Nomor 98 Tahun 2016, Dokumen Penetapan Kinerja BPBL Ambon tahun 2016, Permen KP Nomor 55 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2017. Dokumen Revisi Renstra BPBL Ambon ini selanjutnya akan menjadi pedoman dalam : a. Penyusunan Rencana Kinerja (performance plan); b. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (workplan dan budget); c. Menyusun Penetapan Kinerja (performance agreement); d. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan di lingkungan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon; dan e. Penyusunan Laporan Kinerja. 1.2. KONDISI UMUM 1. Peran Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL Ambon) adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesi Nomor 6/Permen-KP/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Tawar, Perikanan Budidaya Air Payau, dan Perikanan Budidaya Laut, BPBL Ambon mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama, produksi, pengujian laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya laut. Cakupan wilayah kerja BPBL Ambon meliputi Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 2

Dalam melaksanakan tugasnya, BPBL Ambon menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana kegiatan teknis dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan; b. Pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya laut; c. Pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya laut; d. Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya laut; e. Pelaksanaan kerja sama teknis perikanan budidaya laut; f. Pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, dan publikasi perikanan budidaya laut; g. Pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis perikanan budidaya laut; h. Pelaksanaan pengujian kesehatan ikan dan lingkungan budidaya laut; i. Pelaksanaan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi perikanan budidaya laut; j. Pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya laut; dan k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 2. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia 2.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi BPBL Ambon mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 6/Permen-KP/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Tawar, Perikanan Budidaya Air Payau, dan Perikanan Budidaya Laut, terdiri atas : Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 3

Kepala Balai Kasubag Tata Usaha Kasie Pengujian dan Dukungan Teknis Kasie Uji Terap Teknik dan Kerja Sama Kelompok KK Jabatan Gambar 1. Struktur organisasi BPBL Ambon Tugas masing-masing bagian dalam struktur organisasi BPBL Ambon diuraikan sebagai berikut : 1. Subbagian Tata Usaha Mempunyai tugas melakukan bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaporan keuangan, kegiatan teknis, anggaran, pengelolaan kepegawaian, tata laksana, barang milik negara, rumah tangga dan ketatausahaan. 2. Seksi Uji Terap Teknik dan Kerja Sama Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan uji terap teknik, standardisasi, sertifikasi, kerja sama teknis, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, serta publikasi perikanan budidaya laut. 3. Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis Fungsional Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan layanan pengujian laboratorium, persyaratan kelayakan teknis, kesehatan ikan dan lingkungan, produksi Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 4

induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi, serta bimbingan teknis perikanan budidaya laut. 4. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penerapan teknik dan pengujian perikanan budidaya laut, serta kegiatan lain sesuai dengan tugas masing-masing jabatan fungsional dan peraturan perundang-undangan. Kelompok jabatan fungsional di BPBL Ambon terdiri atas Perekayasa, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, Teknisi Litkayasa, Pranata Humas, dan Statistisi. 2.2. Kondisi Sumber Daya Manusia BPBL Ambon Untuk mendukung tugas-tugas BPBL Ambon sesuai dengan peran dan fungsinya, diperlukan sejumlah SDM dengan kompetensi yang baik. Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian seluruh program kegiatan, sehingga merupakan kunci keberhasilan dari suatu organisasi. Tabel 1. Komposisi pegawai BPBL Ambon berdasarkan tingkat pendidikan dari tahun 2010 2014. No Tingkat Pendidikan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 S2 8 9 10 12 12 2 S1/D4 22 23 20 17 21 3 D3 5 4 5 5 6 4 SLTA/SMK/SUPM 22 23 27 26 40 5 SLTP 5 5 0 0 1 6 SD 5 5 9 8 7 Jumlah 67 69 71 68 87 3. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2010 2014 Pembangunan perikanan budidaya tahun 2010 2014 dilaksanakan dalam rangka mewujudkan peningkatan produksi perikanan budidaya berkelanjutan dengan arah kebijakan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sebagai berikut : Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 5

1. Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan dengan penerapan teknologi anjuran pembudidayaan ikan; 2. Pengembangan sistem perbenihan ikan untuk pemenuhan kebutuhan induk unggul dan benih bermutu; 3. Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan untuk menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi serta menjaga kondisi lingkungan yang optimal; 4. Pengembangan sistem prasarana dan sarana yang memadai di kawasan/sentra produksi perikanan budidaya; 5. Pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya. Dalam pelaksanaan pembangunan perikanan budidaya laut periode 2010 2014, pencapaian beberapa indikator kinerja utama Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon adalah sebagai berikut : 1. Produksi benih bermutu di BPBL Ambon tahun 2014 adalah sebesar 117.313 ekor atau 130,35% dari target produksi. Keberhasilan ini tidak lepas karena dukungan sarana dan prasarana serta SDM yang berpengalaman. 2. Produksi induk / calon induk unggul di BPBL Ambon tahun 2014 adalah sebesar 255 ekor atau 102% dari target sebesar 250 ekor. Penyediaan induk dan calon induk unggul merupakan salah satu fungsi balai untuk menjamin ketersediaan benih yang dibutuhkan oleh pembudidaya dalam rangka intensifikasi dan diversifikasi usaha budidaya laut. 3. Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan di BPBL Ambon tahun 2014 mencapai 1.179 sampel atau tercapai 222,45% dari target. Faktor pendukungnya adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang mencukupi sebagai laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan level II. 4. Kelompok yang menerapkan teknologi anjuran budidaya tahun 2014 adalah sebanyak 53 kelompok. Penerapan teknologi anjuran budidaya ditandai dengan tersertifikasinya kelompok pembudidaya dengan sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Melalui penerapan CBIB yang menyeluruh diharapkan dapat Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 6

meningkatkan produksi, kualitas, nilai tambah dan daya saing produk perikanan budidaya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha budidaya. 5. Jumlah kawasan yang menerapkan teknologi adaptif perikanan budidaya laut pada tahun 2014 terdapat 11 (sebelas) kawasan. 6. Capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 adalah sebesar 509.811.688,- atau sebesar 103,83% dari target. 1.3. PERMASALAHAN Berdasarkan capaian beberapa indikator kinerja utama BPBL Ambon dalam periode 2010 2014 telah diperoleh hasil yang sesuai target yang diharapkan. Peran strategis BPBL Ambon dalam pengembangan budidaya laut khususnya di wilayah timur Indonesia sangat diperlukan mengingat potensi yang ada dan belum tergarap secara maksimal. Namun demikian, pembangunan perikanan budidaya laut masih dihadapkan pada sejumlah masalah dan tantangan guna mendukung kebijakan tersebut. Permasalahan yang dihadapi antara lain, sebagai berikut : 1. Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan - Belum berkembangnya unit usaha budidaya karena terbatasnya pelaku usaha budidaya termasuk pembina usaha budidaya. Faktor geografis di wilayah kerja BPBL Ambon menyebabkan pembinaan budidaya laut dan pendampingan teknologi belum bisa dilakukan secara intensif; - Proses sertifikasi CBIB masih terkendala oleh kurangnya sosialisasi kepada pembudidaya; - Secara umum, budidaya laut masih mengandalkan pakan rucah (trash feed) untuk memenuhi kebutuhan pakan kultivan yang dibudidayakan karena belum tersentuhnya teknologi pakan buatan di lingkup wilayah kerja. 2. Pengembangan sistem perbenihan - Keterbatasan produksi calon induk unggul dan benih bermutu karena masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki. Kapasitas hatchery yang dimiliki oleh BPBL Ambon masih sangat minim sehingga tidak mampu memenuhi permintaan benih secara keseluruhan; Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 7

3. Pengembangan sistem sarana dan prasarana - Kendala utama yang dialami BPBL Ambon adalah sistem filtrasi dan saluran air yang masih belum memadai, sehingga pemenuhan kebutuhan sumberdaya air untuk media pemeliharaan kurang maksimal; - Kurangnya implementasi teknologi modern untuk budidaya laut untuk sarana hatchery. 4. Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan - Kendala dalam pengembangan usaha budidaya laut adalah ketersediaan sarana budidaya bagi masyarakat karena kurangnya permodalan, sehingga diperlukan program-program bantuan atau diseminasi. 5. Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan - Keberadaan penyakit dan penurunan kualitas lingkungan perairan masih menjadi kendala utama dalam pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan budidaya laut. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 8

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 2.1. VISI MISI PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2015 2019 adalah Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Sedangkan misi yang akan dilaksanakan KKP guna mewujudkan visi tersebut adalah : 1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. 3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan. 2.2. VISI MISI PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA Visi pembangunan perikanan budidaya adalah Mewujudkan perikanan budidaya yang mandiri berdaya saing dan berkelanjutan, berbasiskan kepentingan nasional. Sementara misi pembangunan budidaya yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mewujudkan visinya adalah : 1. Mewujudkan kemandirian perikanan pembudidaya melalui pemanfaatan sumberdaya berbasis pemberdayaan masyarakat. 2. Mewujudkan produk perikanan budidaya berdaya saing melalui peningkatan teknologi inovatif. 3. Memanfaatkan sumberdaya perikanan budidaya secara berkelanjutan. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 9

2.3. VISI MISI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON Sebagai unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, BPBL Ambon bertanggung jawab untuk membantu dalam menyelenggarakan pembangunan perikanan budidaya laut di lingkup wilayah kerjanya. Adapun visi dan misi yang ingin diwujudkan oleh BPBL Ambon dalam periode 2015 2019 adalah sebagai berikut : Visi Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon tahun 2015 2019, yakni Mewujudkan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon sebagai institusi pemberi pelayanan prima dalam pembangunan dan pengembangan sistem budidaya laut yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkeadilan. Sedangkan Misi yang diemban oleh BPBL Ambon guna mewujudkan visi di atas adalah: 1) Melaksanakan produksi perikanan budidaya laut dan pelayanan pengujian kesehatan ikan dan lingkungan; 2) Terciptanya inovasi teknologi budidaya laut; 3) Meningkatnya peran serta masyarakat pembudidaya dalam pengembangan budidaya laut. 2.4. TUJUAN BPBL AMBON Rumusan rencana strategis ini dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi BPBL Ambon. Penetapan tujuan adalah hal yang penting sebagai dasar penentuan arah strategis dan perubahan serta perbaikan yang ingin dicapai di masa yang akan datang, yaitu untuk mewujudkan misi BPBL Ambon yang telah ditetapkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka tujuan BPBL Ambon ditetapkan sebagai berikut : 1. Menyediakan induk dan benih unggul yang berkelanjutan; 2. Penyediaan teknologi usaha budidaya laut yang inovatif dan adaptif; 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pembudidaya. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 10

2.5. SASARAN STRATEGIS BPBL AMBON Mengacu pada sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya 2017 2019 sebagai penjabaran visi dan misi pembangunan kelautan dan perikanan ditetapkan melalui tahapan-tahapan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan arah kebijakan yang terbagi menjadi empat perspektif dalam bentuk Peta Sasaran Strategis BPBL Ambon. Tabel 2. Sasaran Strategis Balai Perikanan Budidaya Laut PERSPECTIVE SASARAN STRATEGIS STAKEHOLDER PERSPECTIVE Terwujudnya kesejahteraan masyarakat perikanan budidaya COSTUMER PERSPECTIVE Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE - Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan. - Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang professional dan partisipatif. LEARN & GROWTH PERSPECTIVE - Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) BPBL Ambon yang kompeten, profesional dan berkepribadian. - Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses. - Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima. - Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 11

Gambar 2. Peta sasaran strategis BPBL Ambon tahun 2017 2019. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 12

III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA Arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015 2019 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. 2. Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya. 3. Meningkatkan kelestarian dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. 3.2. KEBIJAKAN DAN STRATEGI Kebijakan Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna mencapai kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi. Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, guna mencapai sasaran tertentu. Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran BPBL Ambon, maka disusun kebijakan sebagai berikut : Kebijakan pengelolaan sistem perbenihan Kebijakan pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan Kebijakan pengelolaan produksi dan usaha pembudidayaan ikan Kebijakan pengelolaan sistem pembudidayaan ikan Kebijakan pengelolaan pakan dan obat ikan Kebijakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Strategi Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi kerja yang operasional perlu ditetapkan sebagai implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 13

sebelumnya. Strategi yang ditetapkan BPBL Ambon untuk kurun waktu 2015 2019 adalah sebagai berikut : Kegiatan Penjabaran kegiatan-kegiatan pokok dari program BPBL Ambon merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPBL Ambon dalam kurun 2017 2019 adalah sebagai berikut : Program : Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya Kegiatan : 1. Pengelolaan Perbenihan Ikan, dengan Output : a. Usulan RSNI bidang perbenihan yang disusun; b. Induk unggul yang dihasilkan UPT; c. Unit pembenihan yang menggunakan induk unggul; d. Unit pembenihan ikan air laut yang siap sertifikasi; e. Paket teknologi perekayasaan induk unggul dan benih bermutu yang dihasilkan; f. Diseminasi teknologi di bidang perbenihan yang dilakukan; g. Unit pembenihan yang bersertifikat CPIB; h. Kawasan kebun bibit rumput laut yang dibangun; i. Produksi benih yang dihasilkan di UPT/UPTD; j. Rekomendasi peredaran induk unggul pasca pelepasan yang diterbitkan; k. Benih bermutu ikan laut yang dihasilkan UPT/UPTD yang didistribusikan ke masyarakat. 2. Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan a. Usulan RSNI bidang sarana dan prasarana perikanan budidaya yang disusun; b. Teknologi perekayasaan di bidang sarpras dan prasarana dan kesehatan ikan yang dihasilkan; c. Diseminasi teknologi bidang sarana dan prasarana perikanan budidaya yang dilaksanakan; d. Kawasan budidaya yang prasarananya mampu dioperasionalkan secara tepat guna; Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 14

e. Laboratorium yang memenuhi standar teknis; f. Kawasan budidaya yang mendapat penanganan mutu lingkungannya; g. Kawasan budidaya yang disurvailan dan atau dimonitoring penyakit ikannnya; h. Sampel produk perikanan budidaya yang diambil minimal 96% bebas residu; i. Sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan 3. Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan a. Sub kegiatan Produksi Induk Unggul b. Sub kegiatan Benih dengan mutu terjamin c. Sub kegiatan bibit rumput laut 4. Pengelolaan Sistem Pembudidayaan Ikan a. Usulan RSNI bidang pembesaran ikan yang tersusun; b. Paket teknologi pembesaran yang dihasilkan; c. Unit pembudidayaan bersertifikat CBIB skala kecil dan skala besar; d. Promosi perikanan budidaya; 5. Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan a. Usulan RSNI bidang pakan ikan yang disusun; b. Paket teknologi perekayasaan bidang bahan baku, pakan dan obat ikan yang dihasilkan; c. Diseminasi teknologi pakan ikan yang dilakukan. 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. a. Sub kegiatan Layanan Perkantoran. b. Sub kegiatan pelaksanaan program, perencanaan, kerjasama, monev dan pelaporan. c. Sub kegiatan pengelolaan keuangan, aset milik negara dan administrasi persuratan. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 15

IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Target Kinerja Indikator Kinerja Program merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil (outcome) dari suatu program. Indikator Kinerja Program telah ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran program. Indikator kinerja program tersebut juga disebut Kerangka Akuntabilitas Organisasi dalam mengukur kinerja program. KKP telah menetapkan Indikator Kinerja Program dalam Struktur Manajemen Kinerja yang merupakan sasaran kinerja program secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi Kementerian / Lembaga setingkat Eselon IA. Indikator kinerja DJPB sebagaimana dalam Renstra DJPB tahun 2015 2019 dan dipetakan melalui sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai terbagi dalam 4 (empat) perspektif dalam 32 (tiga puluh dua) Indikator Kinerja Utama (IKU). Selanjutnya indikator kinerja organisasi tersebut diturunkan ke masing-masing UPT untuk ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja setiap tahunnya. Target kinerja BPBL Ambon 2017 2019 sebagai berikut. Tabel 3. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BPBL Ambon 2017 2019. NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET STAKEHOLDER PERSPECTIVE 2017 2018 2019 1 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat perikanan budidaya COSTUMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggung jawab dan 1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (nilai) 2. Pertumbuhan PDB Perikanan (persen) 3. Rata-rata pendapatan pembudidaya (Rp) 102,50 102,75 103,00 8,0 11,0 12,0 3.000.000 3.000.000 3.000.000 4 Jumlah produksi benih (ekor) 460.000 485.000 520.000 5 Jumlah produksi induk unggul 2.000 2.100 2.200 Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 16

berkelanjutan. (ekor) 6 Nilai PNBP (Rp) 750.350.000 780.000.000 800.000.000 7. Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui survailan (kawasan) 8. Jumlah kawasan budidaya yang mendapat penanganan mutu lingkungannya (kab/kota) 8 8 8 8 8 8 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan. 9 Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB (unit) 10 Jumlah unit pembudidaya yang siap disertifikasi CBIB (unit) 11 Jumlah bantuan benih ikan (ekor) 12 Jumlah laboratorium penyakit ikan, kualitas air, pakan dan residu yang memenuhi standar teknis (unit) 13 Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (paket) 1 1 1 2 2 2 248.000 272.000 300.000 1 1 1 5 5 5 14 Jumlah lokasi restoking (lokasi) 1 1 1 4 Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang professional dan partisipatif. LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 15 Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel) 990 1.080 1.180 5 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) BPBL Ambon yang kompeten, profesional dan berintegritas. 16 Indeks kompetensi dan integritas BPBL Ambon 80 80 80 Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 17

6 Tersedianya manajemen pengetahuan BPBL Ambon yang handal dan mudah diakses 7 Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima. 8 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 17 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan standar (persen) 18 Nilai kinerja reformasi birokrasi DJPB 19 Tingkat Maturitas SPIP (Level) 20 Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan (%) 21 Nilai AKIP Lingkup DJPB 22 Nilai kinerja anggaran BPBL Ambon (persen) 23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BPBL Ambon (%) 65 70 75 A A AA 2 2 2 100 100 100 85 85 85 85 85 85 100 100 100 4.2. Kerangka Pendanaan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dalam melaksanakan tugas dan fungsinya melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusulkan rencana pendanaan melalui APBN tahun 2017 2019. Anggaran tersebut akan didistribusikan setiap tahunnya pada setiap kegiatan di BPBL Ambon yang menunjang Program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya. Pengelolaan penganggaran mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas serta menjunjung tinggi akuntabilitas. Terkait dengan Renstra BPBL Ambon, secara rinci kerangka pendanaan menurut program dan kegiatan disajikan dalam Lampiran. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 18

V. PENUTUP Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon tahun 2017 2019 merupakan dokumen yang disusun berdasarkan perubahan lingkungan strategis dan pergeseran kebijakan pembangunan.vrenstra BPBL Ambon Tahun 2017 2019 digunakan sebagai acuan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap kinerja yang telah ditetapkan dan dievaluasi secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku. Review terhadap Renstra perlu dilakukan untuk menjawab dinamisnya perubahan dan adanya tuntutan pengembangan organisasi dan masyarakat sebagai upaya penyempurnaan format kebijakan dan dukungan untuk suksesnya pelaksanaan Program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya Tahun 2017 2019. Pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi (monev) yang handal sangat diperlukan untuk mendapatkan umpan balik pada tahap perencanaan yang akhirnya memberikan peningkatan terhadap kualitas perencanaan pembangunan. Sistem monitoring dan evaluasi yang dikembangkan meliputi : (i) monitoring; (ii) evaluasi; dan (iii) pelaporan atas pelaksanaan program dan kegiatan. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon 2017-2019 19