BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN Kondisi Umum Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi Capaian Biro Perencanaan dan Keuangan Aspirasi stakeholder terhadap Biro Perencanaan dan Keuangan Potensi dan Permasalahan Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN Visi Misi Tujuan Sistem Nilai BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Keuangan Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN Target Kinerja Sasaran Strategis, IKU dan Target Kerangka Pendanaan BAB V. PENUTUP Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan i

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rakhmat dan karunia-nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun dapat di terbitkan. Renstra merupakan dokumen perencanaan kinerja lima tahun mendatang yang disusun dengan mempertimbangkan berbagai keadaan, terutama menyangkut kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. Renstra ini diharapkan dapat diandalkan sebagai pedoman dan arahan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan disusun dengan memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesian Nomor 49 Tahun 2015 tentang LAPAN dan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN yang diterbitkan pada bulan Agustus Dengan disusunnya Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun , maka akan menjadi acuan dalam mencapai visi dan misi. Kebijakan ini tentu saja masih harus dirinci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan, agar skala prioritas setiap program dan kegiatan lebih konkrit. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan ii

4 BAB I. PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan secara terencana dan sistematik memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas perencanaan dan keuangan serta mendukung pelaksanaan layanan internal di lingkungan LAPAN. Pelaksanaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan harus dilandasi oleh suatu kebijakan dan strategi yang komprehensif dan terpadu yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Biro Perencanaan dan Keuangan. Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan disusun sebagai langkah awal dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan mengintegrasikan antara ketersediaan Sumber Daya Aparatur dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan pemangku kepentingan (stakeholder). Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan meliputi di dalamnya adalah rumusan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, dan sistem nilai yang disusun berdasarkan analasis kekuatan dan kelemahan yang terjadi pada periode sebelumnya ( ) serta peluang dan tantangan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ke depan ( ) yang diemban oleh Biro Perencanaan dan Keuangan. Penyusunan Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan harus mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran strategis Sekretariat Utama sebagaimana tertuang dalam Renstra Sekretariat Utama Diharapkan penyusunan Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan mampu memberikan arah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan dalam rangka mendukung kinerja LAPAN dalam upaya memberikan dukungan demi tercapainya penguasaan dan kemandirian di bidang penerbangan dan antariksa. Renstra ini juga merupakan pegangan dalam menjalankan tugas dan fungsi yang diberikan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan sebagaimana termuat dalam Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

5 Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN. Peraturan tersebut mengatur perubahan struktur organisasi LAPAN yang berdampak pada perubahan tugas dan fungsi serta nomenklatur di LAPAN termasuk Biro Perencanaan dan Keuangan yang sebelumnya merupakan Biro Perencanaan dan Organisasi. Pelaksanaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan akan berlaku efektif pada awal tahun Untuk tahun 2015, pelaksanaan kegiatan masih diselenggarakan oleh Biro Perencanaan dan Organisasi. Oleh karena itu, Renstra harus disusun secara komprehensif berdasarkan tugas dan fungsi yang berlaku. 1.1 Kondisi Umum Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, susunan organisasi LAPAN terdiri dari Kepala, Sekretariat Utama, tiga Kedeputian Teknis, Inspektorat, Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa, dan Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa. Tiga Kedeputian Teknis yang ada di LAPAN, yaitu Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer, Kedeputian Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa, serta Kedeputian Bidang Penginderaan Jauh. Sekretariat Utama terdiri dari tiga (3) biro, yaitu: Biro Perencanaan dan Keuangan, Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum, dan Biro Kerjasama Hubungan Masyarakat dan Umum. Sebelum berubah menjadi Biro Perencanaan dan Keuangan, Biro Perencanaan dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran LAPAN, peraturan perundang-undangan, laporan kinerja, dan pelaksanaan evaluasi program/kegiatan, serta pembinaan organisasi dan tatalaksana. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

6 Biro Perencanaan dan Keuangan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Sekretariat Utama. Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan. Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian, serta penyusunan rencana program, kegiatan, dan anggaran LAPAN; b. penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program, kegiatan, dan anggaran LAPAN; dan c. penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian, serta pengelolaan perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan LAPAN. Tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan oleh 3 bagian yang terdiri atas Bagian Perencanaan, Bagian Pemantauan dan Evaluasi, dan Bagian Keuangan, serta Kelompok Jabatan Fungsional. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

7 Struktur organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan disajikan seperti pada gambar di bawah ini : BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN PEMANTAUAAN DAN EVALUASI BAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN PERENCANAAN PROGRAM DAN KINERJA SUBBAGIAN PERENCANAAN ANGGARAN SUBBAGIAN TATA USAHA BIRO SUBBAGIAN PEMANTAUAN SUBBAGIAN EVALUASI SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN DAN VERIFIKASI SUBBAGIAN AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1.1. Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Sumber Daya Aparatur merupakan elemen terpenting dalam organisasi, karena merupakan input dalam setiap kegiatan dan sekaligus sebagai pengguna output. Sumber daya aparatur Biro Perencanaan dan Keuangan berjumlah 50 orang yang terdiri dari S2 sebanyak 16 orang (34%), S1 sebanyak 21 orang (45%), Sarjana Muda sebanyak 1 orang (2%), D3 sebanyak 3 orang (6%), dan SLTA sebanyak 9 orang (19%). Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

8 JUMLAH SUMBER DAYA APARATUR BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI D3 6% Sarjana Muda 2% SLTA 18% S2 32% S1 42% Gambar 1.2 Diagram Komposisi Sumber Daya Aparatur Biro Perencanaan dan Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Komposisi Sumber Daya Aparatur ini sangat menunjang keberhasilan pencapaian sasaran program/kegiatan yang diamanatkan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan. Dalam rangka peningkatan daya guna dan hasil guna Sumber Daya Aparatur negara, maka setiap Sumber Daya Aparatur didorong untuk memiliki Jabatan Fungsional Tertentu (JFT). Begitu pula Sumber Daya Aparatur Biro Perencanaan dan Keuangan yang merupakan aparatur negara, pada tahun 2015 total Sumber Daya Aparatur yang menduduki Jabatan Struktural sebanyak 11 orang (22%), Jabatan Fungsional Perencana sebanyak 11 orang (22%), Fungsional Arsiparis sebanyak 1 orang (2%), Fungsional Pranata Humas sebanyak 1 orang (2%), dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) sebanyak 23 orang (46%), dan Outsourching sebanyak 3 orang (6%). Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

9 JUMLAH SUMBER DAYA APARATUR BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN Outsourching 6% Struktural 22% Umum 46% Perencana 22% Pranata Humas 2% Arsiparis 2% Gambar 1.3 Diagram Komposisi Sumber Daya Aparatur Biro Perencanaan dan Keuangan Berdasarkan Jabatan Capaian Biro Perencanaan dan Keuangan Penyusunan Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan harus selaras dengan visi, misi, dan tujuan LAPAN, selain itu juga harus memperhatikan hasil-hasil yang telah dicapai selama periode Renstra sebelumnya yaitu tahun Capaian dari tiga (3) bagian yang merupakan unsur dari Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu Bagian Perencanaan, Bagian Pemantauan dan Evaluasi yang merupakan Bagian di Biro Perencanaan dan Organisasi, dan Bagian Keuangan yang merupakan Bagian di Biro Umum adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan dalam penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan LAPAN Sasaran strategis Peningkatan kemampuan dalam penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan LAPAN berhasil dicapai melalui pencapaian target IKU Persentase kesesuaian program dan anggaran yang akunnya sesuai peraturan. Biro Perencanaan dan Keuangan mengkoordinasikan kegiatan penyusunan program dan anggaran di lingkungan LAPAN. Dokumen program dan anggaran tertuang dalam Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

10 dokumen RKA-K/L yang mengacu kepada dokumen Renstra dan Renja LAPAN. Dokumen RKA-K/L berisi jumlah kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang disertai dengan target output dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaannya, sering kali terjadi kesalahan dalam penyusunan RKA-K/L yang mencakup kesalahan pengelompokan akun yang menyebabkan adanya revisi POK dan DIPA. Untuk meminimalisir hal tersebut dilakukan penelitian dan riviu pada saat penyusunan RKA-K/L LAPAN. Penelitian dan riviu RKA-K/L dilaksanakan secara bersama oleh Biro Renor, Biro Umum, dan Inspektorat. Hasil penelitian dan riviu RKA- K/L ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam perbaikan penyusunan RKA-K/L. Berdasarkan hasil telaahan DJA Kemenkeu, hasil riviu yang dilakukan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) LAPAN menunjukkan 95,10% tingkat kesesuaian program dan anggaran yang akunnya sesuai peraturan. 2. Peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan evaluasi program/kegiatan serta koordinasi dan penyusunan laporan kinerja di lingkungan LAPAN. Sasaran strategis Peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan evaluasi program/kegiatan serta koordinasi dan penyusunan laporan kinerja di lingkungan LAPAN berhasil dicapai melalui pencapaian target IKU 2 dan IKU 3. Banyaknya kegiatan yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi LAPAN memerlukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program/kegiatan yang dilakukan oleh unit organisasi LAPAN. Monev diperlukan untuk mengamati perkembangan/kemajuan dari kegiatan yang dilaksanakan serta menilai tingkat keberhasilan pencapaian output dan outcome LAPAN. Banyaknya kegiatan yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi LAPAN memerlukan ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan kinerja di lingkungan LAPAN, ketepatan waktu diperlukan untuk mengetahui Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

11 sejauhmana pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan memberikan pelaporan sesuai dengan kinerja yang telah dicapai dan dilaksanakan serta menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sehingga dapat diukur tingkat keberhasilan pencapaian output dan outcome LAPAN. 3. Peningkatan kemampuan dalam pengelolaan urusan keuangan Sasaran strategis Peningkatan kemampuan dalam pengelolaan urusan keuangan berhasil dicapai melalui pencapaian target IKU % Ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan keuangan LAPAN dan IKU % Ketepatan waktu dalam penyelesaian pelayanan urusan keuangan. Secara kuantitas masing-masing Indikator kinerja dari Sasaran tersebut dapat dirinci sebagai berikut: a. % Ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan keuangan LAPAN dengan kuantitas sebagai berikut : - Terselenggaranya rekonsiliasi Data SAK Semester I dan II; - Penyampaian Laporan Keuangan tepat waktu; dan - Penerbitan SPM Tahun 2014 DIPA Jakarta sebanyak SPM. b. % Ketepatan waktu dalam penyelesaian pelayanan urusan keuangan dengan kuantitas sebagai berikut : - Penyampaian Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Biro Umum Tahun 2014 tepat waktu; dan - Penyampaian Laporan Kinerja Biro Umum Tahun 2014 tepat waktu Aspirasi stakeholder terhadap Biro Perencanaan dan Keuangan Stakeholder internal Biro Perencanaan dan Keuangan adalah Kepala LAPAN, Sekretaris Utama, Deputi, 21 (dua puluh satu) Satker di lingkungan LAPAN dan pegawai LAPAN. Sedangkan stakeholder eksternal adalah Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja; Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Aparatur Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

12 Pemerintah Pusat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB); Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan; Direktorat Pendayagunaan Pendanaan Pembangunan Bappenas; Direktorat Anggaran II Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Direktorat Angaran III DJA, dan Direktorat Pelaksana Anggaran IV Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu); Biro Perencanaan Kementerian Negara Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Aspirasi stakeholder terhadap Biro Perencanaan dan Organisasi, meliputi: - Terwujudnya koordinasi dalam penyusunan rencana, program, dan anggaran yang mencakup seluruh satuan kerja di lingkungan LAPAN. - Terselenggaranya evaluasi program/kegiatan secara berkala untuk mendorong capaian kinerja satuan kerja yang optimal. - Terwujudnya koordinasi dalam penyusunan laporan kinerja di lingkungan LAPAN. - Terwujudnya koordinasi dalam penyusunan laporan keuangan dan pelayanan urusan keuangan. 1.2 Potensi dan Permasalahan Aspek strategis yang dimiliki Biro Perencanaan dan Keuangan adalah: merupakan Biro yang bertanggung jawab terhadap akuntabilitas kinerja LAPAN, yang meliputi perencanaan program dan anggaran; pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan; serta pemantauan dan evaluasi terkait pelaksanaan program dan anggaran Kekuatan a. Memiliki SDA yang cukup berpengalaman; b. Dukungan jumlah anggaran yang cukup memadai; c. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai; d. Adanya pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

13 1.2.2 Kelemahan a. Pengalaman dan wawasan teknis sebagian pelaksana kegiatan masih perlu ditingkatkan; b. Keterbatasan jumlah SDA Peluang a. Kemajuan Information Technology (IT) sangat mendukung kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan; b. Adanya hubungan/komunikasi yang baik dengan stakeholder dan mitra kerja Tantangan a. Dalam perencanaan dan pelaksanaan masih banyak Satker yang belum sepenuhnya memahami Mata Anggaran Kegiatan (MAK)/akun sehingga masih terdapat temuan kesalahan dalam penggunaan MAK/akun; b. Banyaknya satuan kerja yang belum memahami peraturan terkait pelaksanaan anggaran; c. Banyaknya teknologi sensitif yang sulit untuk dilaksanakan menggunakan mekanisme pengadaan berdasarkan peraturan yang berlaku umum. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

14 BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN 2.1 Visi Visi Biro Perencanaan dan Keuangan merupakan penjabaran dari Visi unit di atasnya, yaitu Sekretariat Utama, yang juga merupakan penjabaran dari Visi LAPAN. Visi LAPAN: Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri. Visi Sekretariat Utama Menjadi Penggerak Utama Manajemen Lembaga yang Akuntabel Berbasis Pelayanan Prima. Visi Biro Perencanaan dan Keuangan adalah: Menjadi Penggerak Utama Perencanaan, Pengendalian Kegiatan, Akuntabilitas Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan LAPAN. 2.2 Misi Untuk Mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban adalah: Melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan dalam rangka pencapaian visi LAPAN secara akuntabel. 2.3 Tujuan Meningkatkan kualitas dan profesionalitas dalam melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, perencanaan program dan anggaran, Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

15 pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja, serta pengelolaan keuangan dalam rangka pencapaian visi LAPAN. Indikator dari tujuan ini adalah IKM pengguna layanan Biro Perencanaan dan Keuangan. 2.4 Sistem Nilai 1. Pembelajar Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan halhal yang baru. 2. Rasional Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah. 3. Konsisten Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang yang sudah ditetapkan. 4. Akuntabel Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi. 5. Berorientasi kepada layanan publik. Berupaya memberikan layanan prima sesuai dengan kebutuhan publik. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

16 BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama Arah kebijakan Sekretariat Utama mengacu pada perubahan lingkungan strategis dan amanah arah kebijakan yang ditetapkan pada Renstra LAPAN. Perubahan lingkungan strategis pada LAPAN yaitu Penetapan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Selain itu arahan kebijakan LAPAN yang tertuang dalam Peraturan Kepala LAPAN Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Tahun juga merupakan acuan pembentukan postur arah kebijakan Sekretariat Utama. Langkah-langkah kebijakan pada Sekretariat Utama sebagai Penggerak Utama (prime mover) dalam melaksanakan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya maka kebijakan strategi yang disusun adalah sebagai berikut: Arah Kebijakan 1 : Peningkatan kapabilitas sumber daya aparatur, maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Roadmap Pengembangan sumber daya aparatur berbasis pencapaian sasaran Renstra LAPAN; b. Pola Rekrutmen pegawai berkualifikasi tinggi; c. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi; d. Penempatan sumber daya aparatur berbasis Analisis Beban Kerja (ABK); e. Database sumber daya aparatur yang bisa diakses oleh seluruh pegawai; Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

17 f. Pembinaan jabatan fungsional tertentu berbasis renstra LAPAN. Arah Kebijakan 2 : Penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut: a. Monitoring dan Evaluasi pencapaian target kinerja dan keuangan LAPAN; b. Monitoring dan Evaluasi penyelesaian tindak lanjut LHP BPK; c. Peningkatan kualitas penatausahaan BMN. Arah Kebijakan 3 : Peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut: a. Peningkatan tatakelola organisasi LAPAN; b. Peningkatan kerjasama dalam rangka transfer teknologi; c. Peningkatan kualitas layanan publik dan kehumasan; d. Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia. Arah Kebijakan 4 : Penguatan koordinasi di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan usulan perubahan Keputusan Presiden terkait pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitif b. Melakukan koordinasi dengan Pemda dan Kementerian terkait dalam pengaturan di kawasan strategis nasional. c. Melakukan koordinasi dalam rangka pembangunan bandara riset dan bandar antariksa di kawasan strategis nasional (KSN). d. Menyiapkan bahan usulan regulasi operasionalisasi pesawat tanpa awak dan roket. e. Mengusahakan perluasan lahan dan membangun sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis dalam rangka pelayanan publik dan pengembangan kapasitas sumber daya aparatur. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

18 Arah Kebijakan 5: Melanjutkan reformasi birokrasi (RB) LAPAN sesuai dengan RB Nasional, dengan menerapkan strategi Penguatan Koordinasi, sebagai berikut : a. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur; b. Penguatan akuntabilitas kinerja; c. Peningkatan kualitas pelayanan publik. 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Keuangan Agar fungsi Sekretariat Utama dapat dioptimalkan untuk membangun dan memantapkan sistem pengendalian secara akuntabel, profesional dan berkelanjutan dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip peningkatan kualitas, kapasitas dan produktivitas serta akuntabilitas kinerja untuk mencapai visi dan misi yang telah dirumuskan, diperlukan perumusan arah kebijakan dan strategi Biro Perencanaan dan Keuangan. Arah Kebijakan 1: Perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja dengan kualitas prima, dengan strategi sebagai berikut: a. Memperkuat koordinasi dengan Mitra Strategis; b. Meningkatkan kemampuan/kompetensi Sumber Daya Aparatur Perencana; c. Memperkuat koordinasi dengan satker umtuk meningkatkan keberhasilan tugas dan fungsi melalui sosialiasasi dan asistensi. Arah Kebijakan 2: Pengelolaan urusan keuangan yang akuntabel di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut: a. Memperkuat koordinasi dengan Mitra Strategis; b. Meningkatkan kemampuan/kompetensi Sumber Daya Aparatur dalam urusan keuangan; Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

19 c. Meemperkuat koordinasi dengan satuan kerja melalui sosialisasi/asistensi penggunaan akun belanja dan pelaporan. Arah Kebijakan 3: Penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut: a. Menyusun perencanaan kinerja dan pengukuran kinerja yang berorientasi pada peningkatan akuntabilitas kinerja; dan b. Melaksanakan dan menyusun laporan hasil evaluasi program, kegiatan, dan anggaran LAPAN; dan c. Penguatan koordinasi internal dengan unit kerja terkait dan eksternal dengan K/L dalam mendukung peningkatan kualitas manajemen kinerja LAPAN. 3.3 Kerangka Regulasi Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai unit organisasi di Sekretariat Utama memerlukan dukungan regulasi untuk pelaksanaan tugas dan fungsi terkait dengan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan. Kerangka regulasi yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu Peraturan Kepala LAPAN terkait dengan pelaksanaan perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan di lingkungan LAPAN, yang meliputi: a. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Anggaran; b. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis LAPAN ; c. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 5 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi di LAPAN; Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

20 d. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan LAPAN; e. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN; f. Keputusan Kepala LAPAN Nomor 12A Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama Satuan Kerja di Lingkungan Sekretariat Utama. 3.4 Kerangka Kelembagaan Beberapa hal yang diusulkan terhadap kerangka kelembagaan Biro Perencanaan dan Keuangan, antara lain: 1. Penguatan fungsi perencanaan program dan anggaran; 2. Penguatan fungsi pengelolaan keuangan; 3. Penguatan pemantauan dan evaluasi kinerja serta manajemen kinerja dilaksanakan secara efektif, efisien, dan transparan; 4. Penguatan koordinasi internal dengan unit kerja terkait dan eksternal dengan K/L dalam mendukung peningkatan kualitas manajemen kinerja LAPAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

21 BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1 Target Kinerja Visi dan misi Biro Perencanaan dan Keuangan dijabarkan lebih lanjut dengan menggunakan metode Balanced Score Card (BSC) dengan merumuskan peta strategis seperti ditunjukan pada gambar 4.1 Visi Menjadi Penggerak Utama Perencanaan, Pengendalian Kegiatan, Akuntabilitas Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan LAPAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

22 4.2 Sasaran Strategis, IKU dan Target Perubahan struktur organisasi di lingkungan LAPAN mulai berlaku efektif pada tahun Penyusunan sasaran strategis dan indikator kinerja utama harus dilakukan secara komprehensif dan menggambarkan kondisi yang ada saat itu agar memperoleh pencapaian nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) yang maksimal. Pada tahun 2015 pelaksanaan kegiatan masih dilaksanakan oleh Biro Perencanaan dan Organisasi yang mengacu pada Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut: Tabel 4.1 Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro Perencanaan dan Organisasi (Tahun 2015) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 1. Terselenggarannya perencanaan penganggaran dengan kualitas prima 2. Terselenggaranya penataan perundangundangan 3. Meningkatnya tatakelola organisasi LAPAN 4. Terselenggaranya penguatan akuntabilitas kinerja. 1. Persentase kesesuaian RKAKL terhadap Renja 2. Kategori nilai implementasi program penataan peraturan perundangundangan 3. Kategori nilai implementasi penataan dan penguatan organisasi 4. Jumlah pelaksanaan evaluasi program/kegiatan yang tepat waktu 80% B BB 30 Dokumen Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

23 5. Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan program/kegiatan di lingkungan LAPAN 100% Setelah struktur organisasi baru di lingkungan LAPAN mulai berlaku efektif, kegiatan biro perencanaan dan keuangan dilaksanakan berdasarkan sasaran strategis dan indikator kinerja utama sebagai berikut: Tabel 4.2. Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro Perencanaan dan Keuangan Sasaran Strategis 1. Terselenggaranya perencanaan penganggaran dengan kualitas prima. 2. Terselenggaranya pelaporan keuangan LAPAN yang akuntabel, andal, dan tepat waktu. 3. Terselenggaranya penguatan akuntabilitas kinerja. Indikator Kinerja Utama 1. Persentase kesesuaian RKAKL terhadap Renja. 2. Persentase kesesuaian penggunaan akun belanja. 3. Persentase rekomendasi hasil evaluasi program/ kegiatan yang ditindak Target % 91% 92% 92% 85% 86% 88% 90% 85% 86% 88% 90% Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

24 lanjuti oleh Satker. 4. Nilai AKIP LAPAN pada empat komponen (komponen perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan pencapaian kinerja) Kerangka Pendanaan Berdasarkan Dokumen Kesepakatan Tiga Pihak, yaitu Bappenas,Kementerian Keuangan, dan LAPAN, maka pembiayaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Kerangka pendanaan Biro Perencanaan dan Keuangan SATUAN TOTAL KERJA Biro Perencanaan dan Keuangan *Dalam Juta Rupiah Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

25 BAB V. PENUTUP Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan memberikan gambaran kuat bahwa Biro Perencanaan dan Keuangan mampu menjadi pengendali perencanaan program, anggaran dan kinerja LAPAN dalam menciptakan manajemen lembaga yang akuntabel dan berbasis pelayanan prima kepada setiap pengguna, guna mendukung LAPAN menjadi organisasi yang menyelenggerakan kegiatan penelitan dan pengembangan serta penyelenggaraan keantariksaan di tingkat nasional yang bertaraf internasional di bidang penerbangan dan antariksa dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna, untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA 2015-2019 PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Jl. Cisadane No. 25 Cikini, Jakarta Pusat www.puskkpa.lapan.go.id DAFTAR ISI

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Sekretariat Utama... 2 1.1.2 Sumber Daya Manusia Sekretariat Utama...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TH.

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TH. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggara kepemerintahan yang baik (good governance) dalam pengelolaan administratsi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan adalah wujud

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI LAMPIRAN VII PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BATAN Nomor: SOP /OT 02 01/KA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BATAN Nomor: SOP /OT 02 01/KA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 204 SOP PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN No. Revisi/ Terbitan : SOP 040.002/ OT

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana strategis (Renstra) Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Periode tahun 2015-2019 telah selesai diperbaharui. Renstra ditetapkan

Lebih terperinci

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI... 2 VISI DAN MISI LAPAN... 2 SASARAN STRATEGIS LAPAN... 2 PROGRAM

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal. LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Kondisi Umum...1 1.1.1 Profil Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang...1 1.1.2. Capaian Balai Pengamatan Antariksa Dan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-82.1-/216 DS8916-4341-221-882 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 13 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Rencana Strategis (RENSTRA) Perangkat Daerah. Rencana Kerja

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 PERATURAN SEKRETARIS DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN NOMOR: P. 1 /SET-1/2015 KEMENTERIAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. - 101-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Keuangan 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif dan

Lebih terperinci

AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN. 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan

AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN. 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan 8 AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan 3. Penataan Dan Penguatan Organisasi 4. Penataan Tatalaksana 5. Penataan Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci