Powered by TCPDF (

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)"

Transkripsi

1 Powered by TCPDF (

2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Telp.: Ext Fax.: Website:

3 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Telp.: Ext Fax.:

4 Powered by TCPDF (

5 Ikhtisar Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2017 disusun sebagai akuntabilitas kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Rencana Strategis (Renstra) menetapkan sasaran yang menjadi Indikator Kinerja Utama guna mencapai sasaran dan mewujudkan tujuan bagi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada periode tahun tertentu. Sasaran tersebut mempunyai target masing-masing, dimana pelaksanaannya didukung oleh anggaran yang tersedia di dalam DIPA. Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro secara garis besar telah berhasil melaksanakan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dalam pencapaian sasaran strategis tahun 2017 serta dalam mendukung pencapaian sasaran strategis unit organisasi Eselon I Direktorat Jenderal Industri Agro serta berkontribusi bagi pencapaian sasaran strategis Kementerian Perindustrian. Sasaran-sasaran strategis pada perspektif stakeholder yang merupakan indikator kinerja utama berhasil dicapai Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2017 dengan nilai rata-rata capaian sebesar persen, lebih tinggi dari capaian pada tahun 2016 sebesar 100,00 persen. Hal ini dikarenakan ada beberapa indikator strategis yang nilainya diatas target. Untuk indikator kinerja yang belum sepenuhnya terealisasi, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap proses perencanaan program dan penganggaran serta dimungkinkan untuk merevisi indikator kinerja tersebut dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka meningkatkan kinerja guna mendukung sasaran yang telah ditetapkan dan dalam upaya meningkatkan pelayanan yang dibutuhkan bagi unit-unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro dan pelayanan bagi dunia usaha bidang industri agro, perlu kiranya dilakukan perbaikan terutama melakukan pembinaan dan pengembangan sistem informasi industri agro ke dunia usaha industri agro dengan mengintegrasikan dengan sarana media informasi dan komunikasi sosial yang tersedia di Indonesia. LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 ii

6 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2017 Sasaran Strategis Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel Indikator Kinerja Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Rata-rata produktivitas kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Kualifikasi pendidikan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Kesesuaian data dan informasi industri agro terhadap kebutuhan stakeholder industri agro Ketersediaan (uptime) Sistem Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tingkat Kematangan SPIP Satker Mencapai Tingkat 3 Peraturan perundangan yang diselesaikan Produk industri yang tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Tingkat akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN Status pengelolaan BMN Direktorat Jenderal Industri Agro Anggaran Direktorat Jenderal Industri Agro yang diblokir Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Dokumen Perencanaan Satuan R R T R C 80 84,20 105,25% Persen Belum Digunakan sebagai Indikator Belum Digunakan sebagai Indikator Belum Digunakan sebagai Indikator ,5 135,80% Persen % Orang 50 29,03 58,06% Persen % 76 75,76 99,68% Nilai 3 3, ,46% Level % Permen Belum Digunakan sebagai Indikator Belum Digunakan sebagai Indikator ,67% Sertifikat Capaian Standar Tertinggi Belum Digunakan sebagai Indikator Capaian Standar Tertinggi Capaian Standar Tertinggi 100% Capaian Standar Tertinggi 1 0,28 100% Persen 20 0,99 100% Persen % Persen Total Anggaran awal DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,-, namun dalam LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 iii

7 perkembangannya menjadi Rp ,- dikarenakan adanya penambahan alokasi anggaran dari 3 Direktorat sektor Industri agro untuk melaksanakan kegiatan baru berupa peluncuran kegiatan Vokasi Industri berbasis Kempetensi yang Link and Match. Dari total anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar 90,15 persen. Realisasi anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2016 yang mencapai sebesar 84,54 persen dari total pagu sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran tahun 2017 jauh dari target yang diharapkan dikarenakan adanya Inpres Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 iv

8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN... I 1 A. Tugas Pokok dan Fungsi... I 1 B. Struktur Organisasi.... I 1 C. Peran Strategis... I 6 D. Permasalahan dan Kendala... I 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... II 1 A. Rencana Strategis II 1 B. Rencana Kinerja Tahun II 6 C. Program Kerja dan Anggaran Tahun II 7 D. Perjanjian Kinerja tahun II 9 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... III 1 A. Analisis Capaian Tahun III 1 B. Analisis Capaian Kinerja Renstra III 9 C. Realisasi Anggaran Tahun III 13 BAB IV. PENUTUP... IV 1 A. Kesimpulan... IV 1 B. Permasalahan dan Kendala... IV 1 C. Rekomendasi dan Tindak Lanjut... IV 2 LAMPIRAN LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 v

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 3.6. Tabel 3.7. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun II 3 Alokasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun II 8 Indikator Kinerja Sasaran Trategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun II 10 Capaian IKSS dari Terwujudnya ASN Ditjen Industri Agro Yang Profesional dan Berkepribadian... III 2 Capaian IKSS dari Tersedianya Sistem Informasi Yang Andal dan Mudah Di akses... III 3 Capaian IKSS dari Terwujudnya Birokrasi yang Efektif Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima... III 5 Capaian IKSS dari Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Agro yang Efektif... III 5 Capaian IKSS dari Terselenggaranya urusan Pemerintah Di Bidang Perindustrian yang berdaya saing dan Berkelanjutan... III 6 Capaian IKSS dari meningkatnya Kualitas Perencanaan Dan Penganggaran di Lingkup Ditjen Industri Agro... III 9 Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro... III 10 Tabel 3.8. Realisasi Anggaran Tahun III 13 Tabel 3.9. Penyerapan Anggaran Sasaran Strategis Sekretariat Ditjen Industri Agro... III 14 LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 vi

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun I 5 Gambar 2.1. Peta Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun II 3 LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 vii

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Dokumen Perjanjian Kinerja (Perkin) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2017 LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 viii

12 BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro merupakan salah satu unit Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Tugas Pokok Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro menyelenggarakan Fungsi yaitu: a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan di bidang industri agro; b. koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi di bidang industri agro; c. koordinasi dan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha, standardisasi, dan teknologi di bidang industri agro; d. koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja sama di bidang industri agro; e. pelaksanaan urusan administrasi keuangan Direktorat Jenderal; dan f. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal. B. STRUKTUR ORGANISASI Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M- IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 I - 1

13 Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro yang membawahi 4 (empat) Bagian dan 12 (dua belas) Subbagian serta Kelompok Jabatan Fungsional, yaitu: 1) Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi serta evaluasi dan pelaporan di bidang industri agro. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. penyiapan bahan koordinasi, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi; dan c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan terdiri dari: a. Sub Bagian Program. b. Sub Bagian Data dan Informasi. c. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan. 2) Bagian Hukum dan Kerja Sama Bagian Hukum dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan mengenai iklim usaha, standardisasi dan teknologi, hak kekayaan intelektual, dan industri hijau serta administrasi kerja sama di bidang industri agro. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Hukum dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha di bidang industri agro; LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 I - 2

14 b. penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai standardisasi dan teknologi, hak kekayaan intelektual, dan industri hijau di bidang industri agro; dan c. penyiapan bahan koordinasi administrasi kerja sama di bidang industri agro. Bagian Hukum dan Kerja Sama terdiri dari: a. Subbagian Peraturan Iklim Usaha; b. Subbagian Peraturan Standardisasi dan Teknologi; dan c. Subbagian Kerja Sama 3) Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai Direktorat Jenderal; b. pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan Direktorat Jenderal; dan c. pelaksanaan urusan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal. Bagian Keuangan terdiri dari: a. Subbagian Perbendaharaan dan Pengelolaan Gaji; b. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi; dan c. Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi : LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 I - 3

15 a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana serta manajemen kinerja. Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri dari: a. Subbagian Kepegawaian; b. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; dan c. Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja. 5) Kelompok Jabatan Fungsional Jabatan fungsional yang ada di Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah jabatan fungsional Penyuluh Perindustrian, Perencana dan Statistisi, yang membantu tugas-tugas Pimpinan dalam penyiapan dan penyusunan rencana dan program pembangunan industri agro dan tugas-tugas terkait lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing Bagian serta Kelompok Jabatan Fungsional saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian terlihat pada gambar berikut: LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 I - 4

16 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan Bagian Hukum dan Kerja Sama Bagian Keuangan Bagian Kepegawaian dan Umum Subbagian Program Subbagian Data dan Informasi Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Peraturan Sumber Daya Industri dan Saranan Prasarana Industri Sub Bagian Peraturan Pemberdayaan Industri Subbagian Perbendaharaan dan Gaji Subbagian Akuntansi Subbagian Kepegawaian Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Subbagian Kerja Sama Sub Bagian Pengelolaan BMN Subbagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungional Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 75/M-IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian dan sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden RI Nomor 7 tanggal 15 Juni 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sebagai salah satu bagian dari instansi pemerintah, wajib membuat laporan akuntabilitas kinerja. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini adalah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 I - 5

17 C. PERAN STRATEGIS Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya, Sekretariat Direktrorat Jenderal Industri Agro memiliki peran strategis di dalam dukungan administrasi penyusunan program, data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan, rekomendasi iklim usaha, standarisasi dan kerjasama, keuangan, serta kepegawaian dan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Hal ini tercermin dalam upaya meningkatkan kinerja Direktrorat Jenderal Industri Agro pada saat ini dan di masa mendatang, dimana diperlukan berbagai perubahan dan penyempurnaan serta langkah konkrit untuk memperbaikinya. Tercapainya sasaran Direktorat Jenderal sangat didukung oleh peran Sekretariat Direktorat Jenderal dalam hal menyediakan fasilitas fisik dan non fisik serta berjalannya fungsi koordinasi terhadap unit-unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal. Peran strategis Sekretariat Direktrorat Jenderal Industri Agro diarahkan untuk mencapai tujuan yang meliputi: 1) Terlaksananya koordinasi dan fasilitasi dibidang pelaksanaan kebijakan industri agro. 2) Tercapainya peningkatan kualitas perencanaan dan pelaporan. 3) Berkembangnya kemampuan SDM aparatur industri agro yang kompeten. 4) Terwujudnya pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana yang baik. D. PERMASALAHAN DAN KENDALA Sasaran-sasaran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yang telah ditetapkan bersama para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam dokumen perencanaan belum sepenuhnya tercapai oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kinerja guna mendukung sasaran yang telah ditetapkan dan dalam upaya meningkatkan pelayanan yang dibutuhkan pada unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro dan dunia usaha sektor industri agro, perlu dilakukan perbaikan dalam pembinaan dan pengembangan sistem informasi industri agro ke dunia usaha industri agro dengan mengintegrasikan dengan sarana media informasi dan komunikasi sosial yang sudah ada dan tersedia di Indonesia dan Mancanegara. LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 I - 6

18 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS TAHUN Rencana strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis nasional, global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program serta agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat, suatu instansi pemerintah harus selalu melakukan perubahan menuju perbaikan. Perbaikan tersebut perlu disusun dalam suatu pola yang sistematik dalam wujud perencanaan strategis dengan tahapan yang konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Dalam Inpres nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran) yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian merupakan suatu komitmen perencanaan yang disusun untuk dijadikan alat bantu dan merupakan tolok ukur dalam mengemban tugas. Dokumen Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro mengacu pada Renstra Eselon I yang merupakan turunan dari Renstra Kementerian Perindustrian LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 1

19 Perubahan sebagaimana telah ditetapkan pada tanggal 17 Maret 2015 melalui Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 31.1/M- IND/PER/3/2015. Dokumen tersebut masih menggunakan nomenklatur struktur organisasi yang lama sehingga diperlukan penyusunan perubahan dokumen Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun Perubahan Rencana Strategi Kementerian Perindustrian ini mencakup penyempurnaan arah kebijakan baik visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, maupun penyesuaian target kinerja Kementerian Perindustrian. Penyempurnaan dan penyesuaian tersebut hanya mencakup periode tahun , mengingat untuk periode tahun sudah terlaksana. Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Industri Agro dan Unit Eselon II telah melakukan revisi Renstra seiring dengan telah dikeluarkannya Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Perubahan Nomor 85.1/M-IND/PER/12/2016 yang ditetapkan tanggal 23 Desember ) Arah kebijakan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro berikut: Visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan strategi telah ditetapkan sebagai Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro: Menjadi Penggerak Utama Terwujudnya Visi Direktorat Jenderal Industri Agro Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sebagai yaitu: Misi : 1. Menyediakan saran-saran strategis yang berwawasan kedepan; 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan peningkatan kompetensi SDM apartur dan SDM industri; 3. Membangun sistem informasi manajemen yang terintegrasi; 4. Menyediakan layanan sarana-prasarana, administrasi, dan teknis yang cepat, efektif, dan akuntabel. Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Pembangunan Industri, Direktorat Jenderal Industri Agro menetapkan Tujuan pembangunan industri LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 2

20 agro untuk 5 (lima) tahun ke depan yaitu melalui Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi dengan nilai 74,11. Tabel 2.1. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan Sekretriat Direktorat Tujuan Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Jenderal Industri Agro Indikator Kinerja Tujuan Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi (PMPRB) Satuan 74,11 75,30 75,90 Nilai 2) Peta Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran-sasaran industri yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi Direktorat Jenderal Industri AgroTahun Perubahan, telah dibangun Peta Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yang mengacu pada visi dan misi Kementerian Perindustrian. Berikut ini peta strategis Seketariat Direktorat Jenderal Industri Agro yang menggambarkan hubungan antara tujuan, sasaran strategis dan faktor-faktor yang mendukung pencapaiannya. Mewujudkan Manajemen Direktorat Jenderal Industri Agro yang Andal dan Profesional PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN Terwujudnya ASN Tersedianya sistem 1 2 informasi yang 3 yang profesional dan berkepribadian handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima PERUMUSAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERSPEKTIF PROSES INTERNAL 1 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif 2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan SDM INFORMASI ORGANISASI ANGGARAN PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI 1 Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel Gambar 2.1. Peta Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Dalam mewujudkan tujuan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro diperlukan upaya-upaya sistemik yang dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 3

21 strategis yang mengakomodasi perspektif pemangku kepentingan, perspektif pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta perspektif peningkatan kapasitas kelembagaan yang dapat dirinci dalam Indikator Kinerja Sasaran sebagai berikut: Perspektif Pemangku Kepentingan a. Sasaran Strategis 1: Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang kompeten, profesional dan berkepribadian Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Direktorat Jenderal Industri Agro secara internal harus didukung oleh SDM Aparatur yang profesional dan kompeten. Dalam menjalankan fungsinya sebagai policy maker, Kementerian Perindustrian membutuhkan SDM Aparatur yang memiliki kecakapan dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik, sementara sebagai public service provider membutuhkan SDM Aparatur yang berorientasi pada pelayanan prima. Pembangunan ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang kompeten juga diperlukan dalam rangka membentuk tenaga pembina industri dari aparatur Direktorat Jenderal Industri Agro yang memiliki kompetensi di bidang industri khususnya sektor industri agro. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah: 1) Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro. 2) Rata-rata produktivitas kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro. 3) Kualifikasi pendidikan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro. b. Sasaran Strategis 2: Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah diakses Penerapan sistem informasi dan teknologi di lingkungan Kementerian Perindustrian bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi satuan kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah: LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 4

22 1) Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan stakeholder. 2) Ketersediaan Sistem (uptime). c. Sasaran Strategis 3: Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Reformasi Birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih baik. Reformasi birokrasi berkaitan dengan penataan ulang proses birokrasi dari tingkat (level) tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru (innovation breakthrough) dengan langkahlangkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yang ada (out of the box thinking), perubahan paradigma (a new paradigm shift), dan dengan upaya luar biasa (business not as usual). Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah: 1) Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2) Tingkat kematangan SPIP Satuan Kerja Mencapai Tingkat 3. Perspektif Proses Bisnis Internal a. Sasaran Strategis 1: Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, peran pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor industri ke depan dilakukan secara terencana serta disusun secara sistematis dalam suatu dokumen perencanaan. Dokumen perencanaan tersebut harus menjadi pedoman dalam menentukan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong pembangunan sektor industri dan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 5

23 pembangunan industri nasional. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah: 1) Peraturan Perundangan yang diselesaikan. b. Sasaran Strategis 2: Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Standardisasi industri dan peningkatan kompetensi tenaga kerja industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan produktivitas dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor. Pembangunan tenaga kerja industri kompeten yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan industri berdampak meningkatkan produktivitas tenaga kerja Industri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri serta memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja industri. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah: 1) Produk industri agro yang tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Perspektif Proses Organisasi/Kelembagaan a. Sasaran Strategis 1: Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel Peningkatan kualitas penganggaran di lingkungan Kementerian diharapkan dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan dengan memperhatikan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkeadilan. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah: 1) Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN. 2) Status pengelolaan BMN Direktorat Jenderal Industri Agro. 3) Anggaran Direktorat Jenderal Industri Agro yang diblokir. LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 6

24 4) Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Dokumen Perencanaan B. RENCANA KINERJA Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran-sasaran industri yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun Perubahan telah dibangun Peta Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yang mengacu pada visi dan misi Kementerian Perindustrian. Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yaitu menjadi unit penggerak terwujudnya visi Direktorat Jenderal Industri Agro. Indikator Kinerja Utama Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun 2017, dibutuhkan indikator kinerja utama yang merupakan ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dalam perspektif pemangku kepentingan merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yaitu: (a) Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro sebesar 80 (b) Produktivitas kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro sebanyak 1320 jam kerja (c) Kualifikasi pendidikan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro sebanyak 1 orang (d) Kesesuaian data dan informasi indsutri agro terhadap kebutuhan stakeholder industri agro dengan target 50 persen (e) Ketersediaan sistem (uptime) dengan target 100 persen (f) Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan nilai 76 (g) Tingkat Kematangan SPIP Satker Mencapai Tingkat 3 dengan level 3 LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 7

25 Kegiatan Untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan untuk Tahun 2017, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro merencanakan kegiatan-kegiatan yang menjadi pendukung pencapaian sasaran tersebut. Kegiatan-kegiatan meliputi beberapa output kegiatan, yakni: 1) Perencanaan 2) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 3) Layanan Internal (overload) 4) Layanan Perkantoran 5) Output Cadangan C. PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO Dalam rangka melaksanakan Tugas dan Fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro untuk mendukung keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan industri, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada Tahun 2017 memperoleh pagu anggaran sebesar Rp ,- yang dialokasikan untuk membiayai 5 (lima) output kegiatan yaitu Perencanaan sebesar Rp ,-, Layanan Dukungan Manajemen Eselon I sebesar Rp ,-, Layanan Internal (Overload) sebesar Rp ,-, Layanan Perkantoran sebesar Rp ,-, dan Output Cadangan Rp ,- dengan rincian terlampir. Tabel Alokasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro OUTPUT/SUB OUTPUT ANGGARAN (000) I. Perencanaan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satker Eselon I tanpa Satker Vertikal II. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Penyusunan Program, Kegiatan Dan Anggaran Ditjen Industri Agro Penyusunan Laporan Program Pengembangan Direktorat Jenderal Industri Agro Monitoring, Analisis Data Dan Penyebaran Informasi Perkembangan Industri Agro Pendampingan Pelaksanaan Rencana Aksi Pengembangan Industri Agro Di Daerah LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 8

26 OUTPUT/SUB OUTPUT Perumusan Dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Iklim Usaha Sektor Industri Agro Perumusan Dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Sumber Daya Industri Dan Sarana Prasarana Industri Sektor Industri Agro Penyusunan Posisi Runding Sektor Industri Agro Dalam Kerjasama Internasional Penyusunan Rancangan Peraturan Sektor Industri Agro Dan Pelaksanaan Undang-undang Tentang Perindustrian (pp, Permen, Perdirjen) ANGGARAN (000) Pembinaan Administrasi Perbendaharaan Ditjen Industri Agro Penatausahaan Dan Pemindahtanganan Bmn Ditjen Industri Agro Evaluasi Percepatan Realisasi Anggaran Ditjen Industri Agro Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (spip) Ditjen Industri Agro Monitoring Dan Tata Kelola Hibah Bmn Ditjen Industri Agro Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Terkait Dengan Keuangan Fasilitasi Dan Koordinasi Kehumasan Ditjen Industri Agro Perusahaan Yang Difasilitasi Untuk Meningkatkan Citra Produk Industri Agro Kodefikasi Inventaris Bmn Dalam Rangka Tertib Administrasi Direktorat Jenderal Industri Agro Penerapan Budaya Kerja 5k, Pembinaan Administrasi Dan Pengelolaan Perlengkapan Peningkatan Kualitas Sdm Direktorat Jenderal Industri Agro Melalui Character Building Outbound Training Sumber Daya Manusia (sdm) Direktorat Jenderal Industri Agro Peningkatan Kemampuan Aparatur Melalui Diklat, Magang Dan/atau Assesment Penyelenggaraan Kearsipan, Dokumentasi, Labelisasi Dan Pemusnahan Arsip Fasilitasi Penyelenggaraan Diskusi, Sarasehan, Dan Breakfast Meeting, Seminar Kebijakan Industri Agro Penyelenggaraan Protokol Ditjen Industri Agro Pencetakan / Penerbitan / Penggandaan / Laminasi Pemenuhan Penyelenggaraan Perkantoran Kunjungan Kerja Pimpinan, Koordinasi Umum Dan Pemantauan Perkembangan Ditjen Agro Operasional Perkantoran Dan Pimpinan Penanganan Permasalahan Aktual VII. Layanan Internal (overhead) Tanpa Suboutput VIII. Layanan Perkantoran Tanpa Suboutput IX. Output Cadangan TOTAL LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 9

27 D. PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO Penetapan kinerja dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2017 yang berisikan penugasan dari pimpinan Direktorat Jenderal Industri Agro kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Sekretariat direktorat Jenderal idnustri agro telah melakukan 2 kali revisi perjanjian kinerja dikarenakan adanya penyesuaian dengan perubahan Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal industri agro dan adanya perubahan Pejabat unit eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada revisi perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017 adalah sebagai berikut: LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 10

28 No. Tabel Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat Direktorat Sasaran Strategis (SS) 1. Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian 2. Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah diakses 3. Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 1. Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif 2. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan Jenderal Industri Agro Indikator Kinerja (IK) Target Satuan PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN 1. Rata-rata nilai prestasi 80 Nilai kerja pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro 2. Rata-rata produktivitas 1320 Jam Kerja kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro 3. Kualifikasi pendidikan 1 Orang Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro 1. Kesesuaian data dan 50 Persen informasi industri agro terhadap kebutuhan stakeholder industri agro 2. Ketersediaan Sistem (uptime) 1. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2. Tingkat kematangan SPIP Satker Mencapai Tingkat 3 PERSPEKTIF PROSES BISNIS 1. Peraturan perundangan yang diselesaikan 2. Produk industri agro tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 100 Persen 76 Nilai 3 Level 1 PP/ Perpres/ Permen 3 Sertifikat 1. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel PERSPEKTIF KELEMBAGAAN 1. Tingkat akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN 2. Status pengelolaan BMN Direktorat Jenderal Industri Agro 3. Anggaran Direktorat Jenderal Industri Agro yang diblokir 4. Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Dokumen Perencanaan Capaian Standar Tertinggi Predikat 1 Persen 20 Persen 90 Persen LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 11

29 LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 II - 12

30 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis Tahun Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2017 mencakup analisis capaian kinerja sasaran dan akuntabilitas keuangan. Kegiatan yang dilaksanakan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yaitu Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Agro untuk mencapai program di tingkat Eselon I Direktorat Jenderal Industri Agro yakni Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Agro. A. Analisis Capaian Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2017 Pengukuran kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dalam pencapaian kinerja sasaran seperti yang telah direncanakan dalam Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan yang kemudian ditetapkan sebagai perjanjian kontrak seperti dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 mencakup pengukuran kinerja sasaran dalam perspektif stakeholder, perspektif proses bisnis dan perspektif kelembagaan. Analisis yang disajikan meliputi capaian indikator kinerja tujuan, indikator kinerja utama dan analisis pencapaian yang dilengkapi dengan pembandingan capaian dengan tahun sebelumnya serta dengan kinerja lainnya. Namun terdapat beberapa sasaran strategis maupun indikator kinerja utama yang tidak dapat diperbandingkan. Hal ini dikarenakan pada tahun sebelumnya tidak ditetapkan sebagai sasaran strategis atau indikator kinerja utama yang sama. Realisasi untuk indikator kinerja tujuan tahun 2017 berpedoman pada penilaian PMPRB tahun 2016 Kementerian Perindustrian yaitu sebesar 75,73 atau dengan tingkat capaian sebesar 100 persen. Penilaian ini mengacu pada penilaian tahun sebelumnya yang didasarkan pada 2 komponen yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Untuk komponen pengungkit terdiri dari penilaian manajemen perubahan, penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 III - 1

31 akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Komponenn hasil terdiri dari penilaian nilai akuntabilitas kinerja, survei internal integritas organisasi, opini BPK dan survei eksternal pelayanan publik. Sasaran Strategis Perspektif Stakeholder Pengukuran kinerja sasaran strategis perspektif stakeholders mempunyai 3 (tiga) sasaran strategis dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran, meliputi : 1. Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang Profesional dan berkepribadian Sasaran strategis perspektif stakeholder Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang Profesional dan Berkepribadian mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu : (a) Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro, dengan target nilai 80; (b) Rata-rata produktivitas kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro, dengan target 1320 jam kerja; (c) Kualifikasi pendidikan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro, dengan target 1 orang. Secara ringkas, capaian masing-masing indikator tersebut seperti berikut ini: Tabel 3.1. Capaian IKSS dari Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang Profesional dan Berkepribadian Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan T R C T R C T R C Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang Profesional dan Berkepribadian Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro 80 84,20 105,25% Nilai Rata-rata produktivitas kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Kualifikasi pendidikan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Belum digunakan sebagai indikator ,5 135,80% Jam Kerja % orang Tingkat prestasi kerja rata -rata pegawai dinilai berdasarkan rata-rata nilai prestasi kerja Direktorat Jenderal Industri Agro. Nilai prestasi kerja tersebut dihitung dari nilai capaian SKP dan nilai perilaku kerja pegawai. Untuk indikator ini pada tahun 2017 didapat realisasi untuk Direktorat Jenderal Industri Agro dengan nilai 83,79. Perhitungan nilai prestasi kerja rata-rata pegawai didapat dari nilai SKP, yaitu didapat dari 75 pegawai dari jumlah total pegawai LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 III - 2

32 Direktorat Jenderal Industri Agro sebanyak 120 pegawai yang sudah menginput SKP 2017 dan dinilai komponen prestasi kinerjanya berupa nilai orientasi pelayanan, nilai integritas, nilai komitmen, nilai didiplin, nilai kerjasama, dan nilai kepemimpinan. Nilai tersebut belum bisa dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2016 karena belum digunakan sebagai indikator. Untuk indikator rata-rata produktivitas Kinerja Ditjen Industri Agro dengan satuan jam kerja dapat dihitung dari rekap absensi pegawai dari periode Januari - Desember 2017 yaitu sebesar 1792,5 jam kerja. Sehingga capaiam untuk indikator ini sebesar 135,80 persen. Nilai indikator ini juga belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 dan 2016 karena belum digunakan sebagai indikator. Pada Tahun 2017, pegawai Ditjen Industri Agro yang melanjutkan pendidikan ke tingkat S2 sebanyak 2 orang, sehingga capaian untuk indikator Kualifikasi pendidikan Pegawai Ditjen Industri Agro sebesar 200 persen. Hal ini sebenarnya dapat ditingkatkan lagi mengingat peluang untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi sangat banyak melalui beasiswa-beasiswa baik dari dalam kementerian perindustrian sendiri ataupun instansi lainnya. 2. Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah di akses Penerapan sistem informasi dan teknologi di lingkungan Kementerian Perindustrian bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi satuan kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah: 1) Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan stakeholder. 2) Ketersediaan Sistem (uptime). Tabel 3.2. Capaian IKSS dari Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah di akses Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan T R C T R C T R C Tersedianya Sistem informasi yang andal dan mudah diakses 50 29,03 58,06% Persen Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan stakeholder Ketersediaan Sistem (Uptime) Belum digunakan sebagai indikator % Persen LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 III - 3

33 Realisasi indikator kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan stakeholder dapat diukur berdasarkan seberapa banyak informasi yang dapat diberikan berdasarkan pertanyaan dari masyarakat umum, maupun industri baik melalui laman website kementerian perindustrian di www. kemenperin.go.id atau website agro.kemenperin.go.id, melalui surat resmi yang diajukan ke Direktorat Jenderal Industri Agro ataupun datang langsung ke kantor DJIA lantai 18 untuk keperluan sekolah, pengembangan usaha, dan investasi, dan selama tahun 2017 telah masuk sebanyak 31 pertanyaan terkait sektor industri agro dan telah terjawab sebanyak 9 pertanyaan sehingga terealisasi sebesar 29,03 persen dengan target 50 persen per tahun dengan tingkat capaian sebesar 58,06 persen. Rendahnya capaian karena ada beberapa pertanyaan mengenai data yang belum bisa kita penuhi karena adanya keterbatasan seperti permintaan data industri-industri baik itu data produksi, kebutuhan ekspor impor dan lain sebagainya. Yang dimaksud Indikator ketersediaan sistem adalah Lama waktu sebuah sistem dapat memberikan layanannya kepada stakeholder (Kinerja Server Ditjen Industri Agro) dimana pada indikator ini hitung melalui rata-rata waktu yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan sebesar 1,3 hari dengan maksimum waktu menjawab pertanyaan selama 5 hari maka dapat nilai bahwa realisasi untuk indikator ini sebesar 100 persen dengan capaian sebesar 100 persen. 3. Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terdapat 2 (dua) indikator kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima yaitu Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai 76 dan Tingkat Kematangan SPIP Satker Mencapai Tingkat 3 dengan target level 3. Indikator Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2017 mengacu pada penilaian SAKIP tahun 2016 dengan nilai sebesar 75,76 dengan kategori A. Hasil ini didapat melalui penilaian 5 komponen yaitu Perencanaan Kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian kinerja. Untuk tahun 2016 dan 2015 Penilaian SAKIP belum digunakan sebagai indikator kinerja tetapi LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 III - 4

34 penilaian tetap dilakukan dengan realisasi berturut-turut tahun 2015 senilai 58 dan tahun 2016 senilai 68,03. Hal ini menunjukkan peningkatan nilai sistem akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro. Tabel 3.3. Capaian IKSS dari Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan berorientasi pada layanan prima Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan T R C T R C T R C Terwujudnya Birokrasi Penilaian Sistem Akuntabilitas 76 75,76 99,68% Nilai yang Efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Belum digunakan sebagai indikator Tingkat Kematangan SPIP 3 3, ,46% Level Satker Mencapai Tingkat 3 Perspektif Proses Bisnis Pengukuran kinerja sasaran strategis perspektif Proses Bisnis mempunyai 1 (satu) sasaran strategis dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, yaitu: 1) Tersedianya Kebijakan pembangunan industri agro yang efektif Berdasarkan amanah Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, peran pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor industri ke depan dilakukan secara terencana serta disusun secara sistematis dalam suatu dokumen perencanaan. Dokumen perencanaan tersebut harus menjadi pedoman dalam menentukan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong pembangunan sektor industri dan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembangunan industri nasional. Realisasi, target serta capaian dari indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) dapat terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.4. Capaian IKSS dari Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Agro yang efektif Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan T R C T R C T R C Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Agro yang efektif Peraturan Perundangan yang diselesaikan % Permen Untuk indikator Peraturan perundangan yang diselesaikan realisasi sebanyak 2 Permenperin yaitu Permenperin No.9/M-IND/PER/3/2017 tentang Tata Cara Pemberian Izin Khusus Bagi Industri Karet Remah dan Permenperin No.10/M- LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 III - 5

35 IND/PER/3/2017 tentang Fasilitas Memperoleh Bahan Baku Dalam Rangka Pembangunan Industri Gula. Untuk Status RPP tentang kewenangan pengaturan bidang industri tertentu masih dalam Pembahasan Antar Kementerian (PAK) ke 2. RPP tentang kewenangan pengaturan bidang industri tertentu ini mencakup tingkat Kementerian Perindustrian tidak hanya komoditi yang ada di Direktorat Jenderal Industri Agro tetapi juga komoditi sektor industri lain. Kementerian perindustrian melalui Sekretariat Negara telah melakukan koordinasi dengan Kementerian lain yang beririsan kewenangannya terkait industri dimana kementerian lain tersebut telah memiliki Undang-Undang organik sendiri yang mengacu pada PP No. 17 tahun 1986 tentang kewenangan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri. Koordinasi sampai saat ini masih terus dilakukan agar apa yang diamanahkan dari Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 dapat terwujud. 2) Terselenggaranya Urusan pemerintahan dibidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan Standardisasi industri dan peningkatan kompetensi tenaga kerja industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan produktivitas dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor. Pembangunan tenaga kerja industri kompeten yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan industri berdampak meningkatkan produktivitas tenaga kerja Industri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri serta memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja industri. Tabel 3.5. Capaian IKSS dari Terselenggaranya urusan pemerintahan dibidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan T R C T R C T R C Terselenggaranya urusan pemerintahan dibidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan Produk Industri Agro yang tersertifikasi tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Belum digunakan sebagai indikator ,80% ,67% Sertifikat Indikator Produk Industri Agro yang tersertifikasi tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tahun 2017 sebanyak 2 sertifikat yang terdiri dari 2 produk yang LAKIP Setditjen Industri Agro Tahun 2017 III - 6

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 Telp.:

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN KATA PENGANTAR Sebagai salah satu cara mewujudkan tata kepemerintahan yang baik

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN 2015 KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, FEBRUARI 2017 i KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan bidang industri

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12/MEN/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN TENAGA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12/MEN/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN TENAGA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit Eselon

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 Telp.: 021-5255509

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Gedung BPPT II, Lt. 9 Jalan MH. Thamrin 8, Jakarta Pusat Telp.: (021)3169300, Faks.: (021) 31922366. Website : http://inspektorat.bppt.go.id

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI LAMPIRAN VII PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam gambaran umum Kementerian Perdagangan akan diuraikan mengenai Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN TA 2015 LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RINGKASAN EKSEKUTIF Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri yang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, FEBRUARI 2016. KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan bidang industri

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci