Ikhtisar Eksekutif. 1 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ikhtisar Eksekutif. 1 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar"

Transkripsi

1 Ikhtisar Eksekutif Laporan Kinerja BPBAP Takalar Tahun 2017 disusun sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) yang menegaskan bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi instansi pemerintah terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, Laporan Kinerja BPBAP Takalar Tahun 2017 melaporkan capaian kinerja (performance result) selama tahun 2017 yang dikaitkan dengan rencana kerja (performance plan) Tahun 2017 yang sepenuhnya mengacu kepada Renstra BPBAP Takalar Tahun Pencapaian pelaksanaan kegiatan pada tahun 2017 menunjukkan kemajuan dalam upaya pencapaian target akhir di tahun Renstra Secara umum, pencapaian sasaran strategis Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dan on track. Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan sebanyak 25, yang dibagi dalam 4 perspective yaitu Stakeholder perspective terdiri atas 1 (satu) SS dengan 3 (tiga) IKU, Costumer perspective terdiri atas 1 (satu ) SS dengan 4 (empat) IKU, Internal Process Perspective terdiri dari 1 (satu) SS dengan 10 (sepuluh) IKU dan Learn and Growth Perspective terdiri dari 4 (empat) SS dengan 8 (delapan) IKU. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 IKU yang berstatus sangat baik dan 9 IKU berstatus baik. Pada Tahun 2017, capaian nilai per sasaran strategis Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebesar 92,90 %. Sedangkan capaian nilai persasaran Strategi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar adalah sebesar 104,21 % yang artinya secara garis besar seluruh sasaran yang dibebankan pada BPBAP Takalar dapat tercapai dengan sangat baik. Adapun rincian pencapaian indikator kinerja utama (IKU) adalah sebagai berikut: 1. Dari 25 IKU yang telah ditetapkan, 16 (enam belas) yag berstatus sangat baik dan 9 (Sembilan) berstatus baik atau mencapai target ; 2. IKU yang capaiannya telah mencapai target yang telah ditentukan, yaitu : a) Rata rata pendpatan pembudidaya sebesar 108,16%. b) Jumlah produksi benih BPBPAP Takalar 104,46% c) Jumlah produksi calon induk unggul sebesar 100,47% 1 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

2 d) Nilai PNBP BPBAP Takalar sebesar 101,71%. e) Kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendlikan melalui surveilen sebesar 100%. f) Jumlah Laboratorium HPI dan residu yang memenuhi standar teknis sebesar 100%. g) Jumlah bantuan/retocking benih sebesar 121,23 %. h) Jumlah inovasi teknologi budidaya hasil perkeyasaan bidang budidaya air payau sebesar 120 %. i) Jumlah unit pembenihan yang menerapkan iso 9001:2008 sebesar 100%. j) Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB sebesar 122 %. k) Jumlah kelompok pembudidaya yang siap disertifikasi CBIB sebesar 110 %. l) Jumlah tenaga teknis binaan sebesar 170,4 %. m) Jumlah lokasi restocking sebesar 155,55 %. n) Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya sebesar 100%. o) Jumlah layanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan sebesar 162,68 %. p) Indeks kompetensi dan integritas lingkup ditjen perikanan budidaya sebear 117,36 %. q) Nilai kinerja reformasi birokrasi DJPB sebesar 114,84%. r) Nilai maturitas SPIP sebesar 138%. s) Nilai AKIP DJPB sebesar 103,75%. t) Nilai kinerja anggaran BPBAP Takalar sebesar 101,58%. u) Persentase kepahan terhadap sap lingkup DJPB sebesar 100% 3. IKU yang capaiannya tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu ; a) Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) sebesar 96,67 %. b) Pertumbuhan PDB perikanan sebesar 84,38%. c) Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) sebesar 79,35%. d) Persentase tindak lanjut direktif pimpinan sebesar 80%. Peningkatan kinerja terhadap pencapaian terhadap beberapa IKU yang masih di bawah target yang ditetapkan perlu senantiasa dilakukan melalui kerja keras pada 2 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

3 beberapa kegiatan pendukung IKU dimaksud serta melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis. Dengan demikian, diharapkan di masa yang akan datang dapat terjadi peningkatan capaian kinerja yang lebih optimal melalui kegiatan-kegiatan pendukung yang dilakukan secara efektif dan efisien 3 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

4 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun , telah mengamanatkan untuk terus melakukan pembangunan perikanan budidaya secara berkelanjutan, karena diyakini dengan potensi dan kekuatan yang ada, perikanan budidaya mampu memberi kontribusi pada 9 (sembilan) agenda pembangunan nasional pemerintah (NAWACITA), diantaranya mewujudkan kemandirian ekonomi (termasuk pembudidaya ikan), dan memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi budidaya yang berdaya saing, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya. Kebijakan Ditjen Perikanan Budidaya tahun adalah mengembangkan program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan budidaya. Arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya adalah; (i) Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya; dan (iii) Meningkatkan kelestarian dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. Di Samping arah kebijakan dan pelaksanaan strategi diatas, pada periode Direktorat Perikanan Budidaya juga diberikan mandat untuk melaksanakan quickwins dan program lanjutan. Quickwins merupakan langkah inisiatif yang mudah dan cepat dapat dijadikan contoh acuan masyarakat tentang arah pembangunan yang sedang dijalankan, sekaligus untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat. Adapun rancangan program quickwins Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya difokuskan untuk membangun Gerakan Kemandirian Pembudidaya Ikan melalui : (i) Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk pembudidaya sampai tahun 2019; (ii) Penjaminan mutu benih di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan unit pembenihan lainnya pada 900 unit pembenihan sampai tahun 2019; (iii) Pengembangan 100 kebun bibit rumput laut dan Kultur Jaringan ; (iv) Penerapan teknologi biofloc budidaya lele dan patin di 24 lokasi sampai tahun Sedangkan rancana program lanjutan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang dimandatkan pada periode adalah Pengembangan Budidaya di Keramba Jaring Apung (KJA), pengembangan Pakan Mandiri, pengembangan sarana prasarana perikanan budidaya. 4 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

5 Oleh karena itu guna mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel, maka Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya memfokuskan kegiatan peningkatan produksi dan peningkatan kualitas terhadap komoditas penting dan bernilai ekonomis. Beberapa jenis komoditas yang dikembangkan di BPBAP Takalar antara lain pembenihan udang windu (Penaeus monodon fabs), rajungan (P. pelagicus), Kepiting Bakau (Scylla sirata), Bandeng (Chanos-chanos), Kerapu macan (E. fuscoguttatus), Kakap putih (Lates calclifer) serta penyediaan bibit Rumput Laut (E. cottoni, Gracillaria sp) dan Lawi-lawi (Caulerpa sp). Untuk kegiatan pembesaran antara lain pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei), Kerapu Cantang (Ephynepelus), dan Bandeng (Chanos-chanos). Selain itu terdapat kegiatan yang bersifat dukungan terhadap kegiatan produksi yaitu produksi pakan alami (Fitoplankton dan Zooplantonkton), produksi pakan buatan serta pengelolaan Laboratorium Uji yang meliputi pengendalian hama penyakit ikan dan pemantauan kualitas air. Mengacu pada Instruksi Presiden (INPRES) No 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Balai Perikanan Budidaya Air Payau berkewajiban menyusun Laporan Kinerja. Dokumen Laporan Kinerja merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan renstra maupun rencana kerja tahunan (RKT) yang dibuat sebelumnya. Laporan Kinerja juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara garis besar Laporan Kinerja bertujuan untuk; a). Mengetahui kegiatan yang telah dilaksanakan; b). Mengetahui perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan berikut hasil pengolahan dan evaluasi; c). Sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya; d). Tertibnya pengadministrasian hasil kegiatan; e). Sebagai bukti laporan program dan hasil kegiatan kepada publik. LKJ Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar tahun 2017 mendeskripsikan input, output, outcome, dan benefit dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada dalam kurun waktu tahun 2017 secara terstruktur. 5 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

6 1.2. Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja (LKj) Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar tahun 2017 merupakan salah satu bentuk media informasi atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya. Adapun tujuan penyusunan LKj Balai Perikanan Budidaya Air Payau Tahun 2017 adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar selama Tahu Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu kesimpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan pembangunan perikanan budidaya ke depan Tugas Dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 6 /PERMEN- KP/2014, Tanggal 3 Februari 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Budidaya Air Payau, Balai Budidaya Air Payau yang selanjutnya disebut BPBAP adalah unit Pelaksana teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan dibidang budidaya air payau yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya. Mempunyai tugas melaksanakan penerapan teknik perbenihan dan pembudidayaan ikan air payau serta pelestarian sumberdaya induk, benih ikan dan lingkungan. Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Tawar, Perikanan Budidaya Air Payau, dan Perikanan Budidaya Laut, maka Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama, produksi, pengujian laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau. Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut : a. Penyusunan rencana kegiatan teknis dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan; b. Pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air payau; 6 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

7 c. Pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air payau; d. Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air payau; e. Pelaksanaan kerja sama teknis perikanan budidaya air payau; f. Pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, dan publikasi perikanan budidaya air payau; g. Pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis perikanan budidaya air payau; h. Pelaksanaan pengujian kesehatan ikan dan lingkungan budidaya air payau; i. Pelaksanaan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi perikanan budidaya air payau; j. Pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya air payau; dan k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Adapun susunan organisasi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, terdiri dari: a. Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama; Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan melaksanakan teknik dan penyiapan bahan standarisasi, sertifikasi, kerjasama teknis, serta pengelolaan dan pelayanan system informasi perikanan budidaya air payau. b. Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis; Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis mempunyai tugas melaksanakan kegiatan monitoring kawasan budidaya penyakit ikan, penting dapat dikendalikan melalui surveilen, jumlah laboratorium dan residu yang memenuhi standar teknis, jumlah layanan pengujian laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, jumlah produksi calon induk, jumlah benih dan mutu terjamin, jumlah produksi budidaya pembesaran, jumlah kawasan kebun bibit, jumlah produksi rumput laut, jumlah tenaga teknis binaan, jumlah produksi pakan mandiri, produksi pakan alami, pemeliharaan, perbaikan genset dan instalasi listrik, pemeliharaan, perbaikan pompa air laut dan air tawar serta instalasi air laut dan air tawar, perbaikan dan pemeliharaan blower dan instalasi blower. c. Subbagian Tata Usaha; Subbagian Tata Usaha mempunyai melakukan penyiapan bahan 7 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

8 perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaporan keuangan, kegiatan teknis, anggaran, pengelolaan kepegawaian, tata laksana, barang milik negara, rumah tangga, dan ketatausahaan. d. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penerapan teknik dan pengujian perikanan budidaya air payau, serta kegiatan lain sesuai dengan tugas masing-masing jabatan fungsional dan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar terdiri dari Perekayasa, Litkayasa, Pengawas Perikanan, Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan dan pranata humas, yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

9 KEPALA BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR KASUBBAG TATAUSAHA KEPALA SEKSI UJI TERAP TEKNIK DAN KERJASAMA KEPALA SEKSI PENGUJIAN DAN DUKUNGAN TEKNIS KOORDINATOR JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONAL PEREKAYASA FUNGSIONAL LITKAYASA FUNGSIONAL PENGAWAS FUNGSIONAL PHPI FUNGSIONAL HUMAS Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar didukung oleh SDM sebanyak 98 orang (sampai dengan Desember 2017), dengan rincian sebagai berikut : 1. Jumlah pegawai menurut pendidikan: S3 sebanyak (2 orang), S2 sebanyak (10 orang), S1 sebanyak (30 orang), D4 sebanyak (4 orang), SM/D3 sebanyak (9 orang), SLTA sebanyak (41 orang) dan SLTP sebanyak (3 orang). 9 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

10 Gambar 2. Jumlah Pegawai Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar Menurut Tingkat Pendidikan Dari diagram di atas digambarkan bahwa pegawai dengan tingkat pendidikan SLTA memiliki jumlah yang terbesar yaitu 43% atau 41 orang dan pegawai dengan tingkat pendidikan SLTP hanya 3 orang. Dari komposisi demikian untuk meningkatkan kinerja diperlukan peningkatan kualitas pegawai melalui pelatihan atau diklat serta pendidikan gelar maupun non gelar Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar pada dasarnya adalah untuk menginformasikan pencapaian kinerja selama tahun Capaian kinerja tahun 2017 tersebut dibandingkan dengan kinerja tahun 2016, sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut : Ikhtisar Eksekutif, pada bagian ini disajikan tujuan, sasaran, capain kinerja, permasalahan yang dihadapi dalam pencapain kinerja dan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, serta antisipasi untuk menanggulangi permasalahan yang mungkin terjadi pada tahun mendatang. Bab I pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar. 10 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

11 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini disajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar pada tahun serta sasaran dan rencana kerja tahun Bab III Akuntabilitas, pada bab ini disajikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akutabilitas kinerja termasuk didalamnya keberhasilan dan kegagalan serta permasalahan yang dihadapi dan upaya tindak lanjut penyelesaian masalah. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula penjelasan tentang efisiensi. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan dan permasalahan serta upaya tindak lanjut untuk perbaikan tahun mendatang. 11 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

12 BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1. Rencana Strategi BPBAP Takalar Pengembangan teknologi perikanan budidaya melalui kegiatan perekayasaan, diseminasi, pelayanan masyarakat dan produksi yang telah dilaksanakan BPBAP Takalar selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan, khususnya pengembangan teknologi budidaya air payau di kawasan timur Indonesia (KTI). Namun demikian, perubahan arah kebijakan serta pengembangan perikanan budidaya yang selama ini hanya berorientasi untuk tujuan peningkatan produksi melalui pemanfaatan potensi lahan serta keaneragaman plasma nutfah, namun dewasa ini juga dituntut untuk pengembangan perikanan budidaya yang ramah lingkungan (environmental friendly) serta melaksanakan tata cara budidaya yang bertanggung jawab dan berkelanjutan (responsible and suistainable aquaculture) dalam rangka menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis perikanan budidaya air payau Visi BPBAP Takalar Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antusias, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Atau dengan kata lain visi merupakan suatu kondisi atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Berkenaan dengan hal tersebut, maka langkah awal dalam penyusunan perencanaan strategi adalah berhubungan dengan penetapan visi organisasi. Perumusan visi dilakukan dengan memperhatikan keselarasan dan kesesuaian antara visi yang hendak diwujudkan dengan tupoksi yang diemban oleh BPBAP Takalar. Selain itu juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan rencana pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean gonernment) dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya dalam bidang kelautan dan perikanan. Sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka dalam perumusan visi BPBAP Takalar tidak terlepas dari 12 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

13 idealisme dan cita-cita Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sebagai induk organisasi dan Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan secara umum. Dasar pemikiran penyusunan rencana strategis BPBAP Takalar tidak terlepas dari paradigma baru dalam pengembangan budidaya di Indonesia. Misi yang akan di laksanakan oleh BPBAP Takalar sejalan dengan misi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mewujudkan visi di atas adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan kemandirian perikanan pembudidaya melalui pemanfaatan sumberdaya berbasis pemberdayaan masyarakat. b. Mewujudkan produk perikanan budidaya berdaya saing melalui peningkatan teknologi inovatif. c. Memanfaatkan sumberdaya perikanan budidaya secara berkelanjutan Maka Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar yang berada pada wilayah kerja di Kawasan Timur Indonesia, menerapkan visi yang searah dengan KKP yang mengacu pada kondisi potensi keragaan, peluang dan tantangan yang dihadapi saat ini dan masa akan datang yang diarahkan guna pencapaian tujuan organisasi pemerintahan. Dari uraian di atas, dirumuskan Visi BPBAP Takalar adalah : Terwujudnya BPBAP Takalar sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat dan Penyedia Teknologi terapan dalam Pengembangan Budidaya Air Payau di Kawasan Timur Indonesia Misi BPBAP Takalar Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran institusi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Oleh karena itu misi merupakan penggambaran langkah-langkah nyata yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi BPBAP Takalar serta diarahkan untuk mewujudkan misi yang telah dirumuskan. 13 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

14 Misi yang telah ditetapkan oleh BPBAP Takalar adalah sebagai berikut: 1. Penyediaan paket teknologi terapan yang efisien. 2. Pengembangan komoditas unggulan air payau bernilai ekonomis penting pada masyarakat dan pembudidaya berbasis kawasan. 3. Peningkatan layanan masyarakat, akses informasi teknologi dan pengawasan budidaya secara kontinyu dan konsisten. 4. Peningkatan kualitas perekayasaan teknologi, pengendalian kesehatan ikan, lingkungan budidaya dan potensi sumber daya perikanan berbasis kawasan. 5. Peningkatan kemampuan SDM dan sistem kelembagaan. 6. Peningkatan jumlah kawasan yang menjadi binaan sukses Tujuan Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam dan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang dengan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Tujuan dari BPBAP Takalar yang merupakan penjabaran dari misi yang telah ditetapkan berdasarkan upaya-upaya organisasi yang akan dilakukan di masa mendatang di adalah : 1. Melakukan perekayasaan dan pengembangan teknologi pada usaha perbenihan dan budidaya, 2. Melakukan penerapan teknologi budidaya air payau pada masyarakat dan pembudidaya khususnya, 3. Menerapkan sistem usaha budidaya ramah lingkungan dan berkelanjutan, 4. Meningkatkan upaya pencegahan terhadap penurunan potensi sumberdaya perikanan, 5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, sarana dan prasarana budidaya air payau 6. Meningkatkan jasa pelayanan dan sertifikasi 7. Mengembangkan sistem informasi perikanan budidaya Sedangkan sasaran yang ditetapkan oleh BPBAP Takalar adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidaya ikan. 2. Pengembangan sistem perbenihan. 14 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

15 3. Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan 4. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan teknis lainnya. 5. Pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya. Perwujudan sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Di mana sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis Kebijakan Strategis Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar menetapkan beberapa kebijakan yang dijadikan pedoman untuk pencapaian target kegiatan, yaitu: 1. Meningkatkan kemampuan para pihak/pembudidaya dan kawasan dalam kegiatan budidaya air payau untuk mendukung program budidaya yang berkelanjutan 2. Penciptaan dan peningkatan jumlah paket teknologi budidaya yang berkualitas dan berbasis aquabisnis. 3. Peningkatan kualitas perekayasaan dan produksi. 4. Mengembangan kualitas SDM melalui penguasaan IPTEK dan peningkatan profesionalisme aparatur. 5. Peningkatan kelembagaan institusi dan standarisasi teknologi Program Pembangunan Perikanan Budidaya Pencapaian pelaksanaan pembangunan perikanan budidaya di BPBAP Takalar ditempuh melalui Program peningkatan produksi perikanan budidaya. Dalam melaksanakan program tersebut, dilaksanakan melalui lima kegiatan prioritas yaitu sebagai berikut: 1. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan, dengan sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah Terpenuhinya Kawasan Perikanan Budidaya yang Sehat Serta Produk Perikanan yang Aman Dikonsumsi. 2. Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan, dengan sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin. 15 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

16 3. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan, dengan sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah terpenuhinya jumlah pembudidaya yang menerapkan teknologi anjuran perikanan budidaya. 4. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas teknis lainnya ditjen perikanan Budidaya, dengan sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan kehumasan, organisasi dan tata laksanana serta hukum dan perundangan, perencanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu di lingkungan BPBAP Takalar, layanan perkantoran dan pengelolaan keuangan. 5. Pengawalan dan Penerapan Teknologi Adaptif Perikanan Budidaya, dengan sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksanannya Pengembangan teknologi Terapan, pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya. Berdasarkan Revisi Peta Strategi tersebut, maka sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam 4 (empat) perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut : Stakeholder Perspective 1. Terwujudnya kesejahteraan masyakarat Perikanan Budidaya, dengan Indikator Kinerja a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi); b. Pertumbuhan PDB perikanan; c. Rata-rata pendapatan pembudidaya. Customer Perspective, 2. Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan a) Jumlah produksi benih BPBAT Takalar (ekor) b) Jumlah produksi calon induk dan atau calon induk unggul (ekor). c) Nilai PNBP BPBAT Takalar (Rp). d) Jumlah lokasi budidaya yang dilakukan survailan dan/atau monitoring penyakit ikannya (kab/kota; non kumulatif). 16 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

17 Internal Process Perspective 3. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkeadilan, berdaya saing dan berkelanjutan a) Laboratorium yang memenuhi standar teknis (unit) b) Jumlah Bantuan Benih Ikan (juta ekor) c) Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang budidaya air payau (paket) d) Jumlah Unit Pembenihan yang menerapkan ISO 9001 : 2008 (Unit) e) Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB (unit) f) Jumlah unit pemudidayaan ikan yang siap disertifikasi CBIB (unit) g) Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang) h) Jumlah bantuan restocking (lokasi) i) Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya (kawasan) j) Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel) Learning & Growth Perspective 4. Terwujudnya ASN DJPB yang kompeten, profesional dan a). Indeks kompetensi dan integritas lingkup Ditjen Perikanan Budidaya 5. Tersedianya manajemen pengetahuan DJPB yang handal dan mudah diakses a) Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 6. Terwujudnya birokrasi DJPB yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima a). Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi b). Nilai Maturasi SPIP (Level) c). Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan d). Nilai AKIP DJPB 7. Terkelolanya Anggaran Pembangunan DJPB Secara Efisien dan Ekuntabel a). Nilai Kinerja Anggaran BPBAP Takalar b). Persentase Kepatuhan Terhadap SAP Lingkup DJPB 17 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

18 2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Indikator Kinerja Pembangunan Perikanan Budidaya di BPBAP Takalar pada tahun 2017 difokuskan kepada program yang diarahkan kepada pencapaian indikator kinerja utama yaitu: Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPBAP Takalar Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS IKU UNIT KERJA TARGET 2017 STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Budidaya 1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Pertumbuhan PDB Perikanan Rata-rata pendapatan pembudidaya (Rp) CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan 4 Jumlah produksi benih BPBAT Takalar (ekor) Jumlah Produksi calon induk dan atau calon induk unggul (ekor) 6 Nilai PNBP BPBAT Takalar (Rp) Jumlah lokasi budidaya yang dilakukan survailan dan/atau monitoring penyakit ikannya (kab/kota; non kumulatif) 4 Jumlah produksi benih BPBAT Takalar (ekor) INTERNAL PROSES PERSPECTIVE 3 Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkeadilan, berdaya saing dan berkelanjutan 8 Laboratorium yang memenuhi standar teknis (unit) 1 9 Jumlah Bantuan Benih Ikan (juta ekor) Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang budidaya air payau (paket) 11 Jumlah Unit Pembenihan yang menerapkan ISO 9001 : 2008 (Unit) 12 Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB (unit) 13 Jumlah unit pemudidayaan ikan yang siap disertifikasi CBIB (unit) 14 Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang) Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

19 NO SASARAN STRATEGIS IKU UNIT KERJA TARGET Jumlah bantuan restocking (lokasi) Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya (kawasan) 17 Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 4 Terwujudnya ASN DJPB yang kompeten, profesional dan berintegritas 5. Tersedianya manajemen pengetahuan DJPB yang handal dan mudah diakses 6. Terwujudnya birokrasi DJPB yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 18 Indeks kompetensi dan integritas lingkup Ditjen Perikanan Budidaya 19 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 20 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi DJPB A (80) 21 Tingkat Maturitas SPIP (level) 2 22 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (%) Nilai AKIP DJPB Terkelolanya anggaran pembangunan DJPB secara efisien dan akuntabel 24 Nilai Kinerja Anggaran Lingkup BPBAP Takalar (%) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup DJPB (%) Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

20 No Kegiatan Anggaran (Rp) 1. Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan Pengelolaan Perbenihan Ikan Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan Jakarta, April 2017 Pihak Kedua Direktu r Jenderal Perikanan Budidaya Pihak Pertama Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar Slamet Soebjakto Nono Hartanto 20 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

21 Anggaran Guna mendukung pencapaian indikator diatas, maka diperlukan anggaran dari pemerintah (APBN). Alokasi anggaran kegiatan pembangunan perikanan budidaya Tahun 2017 yang dilaksanakan di BPBAP Takalar dialokasikan anggaran yang berjumlah Rp ,- Pada triwulan II Awal bulan Mei (revisi 2) adanya penghematan anggaran sehingga sisa anggaran yang ada sebesar Rp ,- Pada triwulan III tepatnya bulan agustus tanggal 15 (revisi 3) terjadi penambahan anggaran Belanja Modal sebesar Rp sehingga total anggaran sebesar Rp Pada triwulan IV tanggal 23 November terjadi perubahan (revisi 4) yaitu penyesuaian Rencana Penarikan Dana (RPD) pada Dipa halaman 3. Di bulan yang sama penambahan anggaran (revisi 5) pada Belanja Pegawai sebesar Rp sehingga anggaran sampai denga revisi 5 sebesar Rp , Hingga tutup tahun anggaran 2017 terukur total realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp ,- sebesar 96,51%. Realisasi anggaran tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar > 95%. Total anggaran tersebut dialokasikan untuk 6 program kerja utama yaitu (1) Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan (2343), dengan realisasi anggaran Rp (79,77%) dari pagu anggaran Rp , (2) Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan (2344) dengan realisasi anggaran Rp (98,48%) dari pagu anggaran Rp , (3) Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan (2345) dengan realisasi anggaran Rp (99,23%) dari pagu anggaran Rp (4) Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan (2346), dengan realisasi anggaran Rp , (96,86 %) dari pagu anggaran Rp , (5) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya (2348) dengan realisasi anggaran Rp (95.65%) dari pagu anggaran Rp , (6) Pengelolaan pakan (5747), dengan realisasi anggaran Rp (91,90) dari pagu anggaran Rp Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

22 BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA Pencapaian Visi dan Misi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar dilakukan melalui penetapan 7 sasaran strategis terdiri dari 25 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diukur atas dasar penilaian indikator kinerja utama (IKU) yang merupakan kontrak kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar Tahun Sejalan dengan penerapan metode Balanced Scorecard sebagai alat manajemen kinerja, maka sasaran strategis tersebut terbagi dalam empat (4) perspektif sebagaimana telah ditetapkan dalam peta strategis Budidaya Air Payau Takalar 2017, yaitu (i) stakeholder perspective; (ii) customer perspective; (iii) internal process perspective dan (iv) learn and growth perspective. Capaian Indikator Kinerja Utama dari keempat prespective diatas adalah sebagai berikut: Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPBAP Takalar Tahun 2017 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TRIWULAN IV STATUS TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 CAPAIA N (%) STAKEHOLDER PERSPEKTIVE 1 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Perikanan Budidaya Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Pertumbuhan PDB Perikanan Rata rata pendapatan Pembudidaya (Rp) 102,25 99,09 96,67 Baik 8 6,75 84,38 Baik ,16 Sangat Baik COSTUMER PERSPEKTIVE 2 Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan Jumlah produksi Benih BPBAP Takalar ( ekor ) Jumlah Produksi Calon Induk Unggul (ekor) Nilai PNBP BPBAP Takalar (Rp) Kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveilance (kawasan) ,46 Sangat Baik ,47 Sangat Baik ,71 Sangat Baik 6,00 6, Baik 22 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

23 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TRIWULAN IV STATUS TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 CAPAIA N (%) INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE 3. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 8. Jumlah laboratorium HPI, dan Residu yang memenuhi standar teknis (unit) Jumlah bantuan / restocking benih ( ekor ) ,23 Baik Sangat Baik Jumlah inovasi teknologi budidaya hasil perekayasaan bidang budidaya air payau ( Judul ) Jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001:2008 ( unit ) Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB Jumlah kelompok pembudidaya yang siap di sertifikasi CBIB ( kelompok ) Jumlah tenaga teknis binaan ( orang ) Jumlah lokasi restocking (lokasi) Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya ( kawasan ) Jumlah layanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan 5,00 6, Sangat Baik 1,00 1, Baik 9,00 11, Sangat Baik Sangat Baik 10,00 11, ,4 Sangat Baik 9, ,55 Sangat Baik Baik 9, ,68 Sangat Baik 23 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

24 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TRIWULAN IV STATUS TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 CAPAIA N (%) (sampel) LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE 4 Terwujudnya ASN DJPB yang kompeten, professional dan berintegritas 18 Indeks Kompenti dan Integritas Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya 80 93,89 117,36 Sangat Baik 5 Tersedianya manajemen pengetahuan DJPB yang handal dan mudah diakses 19 Persentase Unit Kerja Yang Menerapkan Sistem Manejemen Pengetahuan Yang Terstandar (%) 65 51,58 79,35 Baik 6 Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPB Nilai Maturitas SPIP (Leve) A (80) 2 A (91,87) 114,84 Sangat Baik 2,76 138,00 Sangat Baik 22. Persentase Tindak Lajut Direktif Pimpinan 100% 80 80% Baik 23. Nilai AKIP DJPB 85 88,19 103,75 Sangat Baik 7 Terkelolanya anggaran pembangunan DJPB secara efisien dan ekuntabel Nilai Kinerja Anggaran BPBAP Takalar Persentase Kepatuan Terhadap SAP Lingkup DJPB (%) > 95 96,51 101,58 Sangat Baik Baik 24 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

25 STAKEHOLDER PERSPECTIVE 3.1. Pencapaian Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Budidaya IKU 1 : Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Berdasarkan hasil pemantauan harga di 33 provinsi di Indonesia oleh BPS, ratarata NTPi dari bulan Januari Desember 2017 sebesar 99,08 atau telah tercapai 96,67% dari target tahunan serta 96,20% dari target akhir RPJMN sebesar 103. Selama tahun 2017 ini, NTPi mengalami tren kenaikan dan mencapai nilai tertingginya pada bulan Desember 2017 sebesar 99,65. Tren naiknya NTPi disebabkan naiknya indeks pendapatan pembudidaya. Sampai dengan bulan Desember 2016, sebanyak 9 (sembilan) provinsi yang memiliki rata-rata NTPi di atas 100, antara lain: Sumatera Barat (109,16), Kepulauan Riau (106,51), Riau (106,02), Maluku Utara (104,20), Maluku (102,63), Jawa Timur (102,20), Kalimantan Selatan (102,15), DI Yogyakarta (100,80) dan Jawa Barat (100,62) seperti tergambar pada peta di bawah ini. Gambar 3. Sebaran NTPI Per Provinsi s.d Desember 2017 (Sumber: BPS Indonesia) Sementara itu jika kita lihat dari Nilai Tukar Usaha Budidaya Ikan (NTUPi) yang merupakan rasio indeks yang diterima pembudidaya dibagi indeks biaya produksi, maka pembudidaya sudah mengalami surplus karena menurut data dari BPS rata rata NTUPi dari bulan Januari Desember 2017 mencapai 110, Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

26 Tabel 3. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI) Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Budidaya IKU-1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Realisasi 2017 Kenaikan Target Realisasi % Capaian (% /Tahun) Target % Capaian ,96 102,5 99,09 96,67 0,12 102,50 96,67 Selama tahun 2017 pertumbuhan NTPi sebesar 0,12 dengan nilai NTPi tertinggi pada bulan Desember 2017 dan terendah pada bulan Januari. Hal ini semakin menegaskan bahwa NTPi terus naik dengan perubahan dari Januari s.d Desember 1,29 poin. Kenaikan harga komoditas ikan hasil budidaya air tawar dan komoditas ikan hasil budidaya air payau sebagai penyumbang kenaikan indek yang diterima pembudidaya. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan bantuan pemerintah sektor perikanan budidaya yang lebih menekankan pada budidaya tawar dan payau tepat sehingga NTPi terus mengalami kenaikan. Sementara itu jika kita lihat dari Nilai Tukar Usaha Budidaya Ikan (NTUPi) yang merupakan rasio indeks yang diterima pembudidaya dibagi indeks biaya produksi, maka pembudidaya sudah mengalami surplus karena menurut data dari BPS rata rata NTUPi dari bulan Januari Desember 2017 mencapai 110,23. Nilai Tukar Usaha Budidaya Ikan yang berada di atas 100 menunjukkan bahwa usaha budidaya memiliki margin keuntungan yang bagus bagi pelaku pembudidaya ikan. Tren naiknya NTPi dan NTUPi ini disebabkan kebijakan bantuan Ditjen Perikanan Budidaya diantaranya bantuan pakan mandiri, bioflok lele, bantuan minapadi, bantuan sarana produksi perikanan budidaya (Bansarpras), bantuan prasarana dan kebijakan lainnya yang meningkatkan harga jual ikan budidaya dan menekan biaya produksi perikanan budidaya. Sampai dengan bulan Desember tahun 2017 nilai NTUPi setiap provinsi berada di atas 100 kecuali provinsi Sulawesi Tengah dengan rata-rata NTUPi selama tahun 2017 sebesar 96,05 dan Kalimantan Utara yang belum dilakukan perhitungan, berada di bawah 100 seperti tergambar pada peta berikut ini: 26 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

27 NTUPi < 100 NTUPi >= 100 Gambar 4. Sebaran NTUPI Per Provinsi Tahun 2017 (Sumber: BPS Indonesia) NTPi dan NTUPi selama Januari Desember tahun 2017 mengalami kenaikan sebagaimana pada gambar. Tidak tercapainya NTPi kemungkinan dikarenakan biaya konsumsi rumahtangga yang masih tinggi sehingga menyebabkan NTPi dibawah 100. Sementara biaya konsumsi merupakan variabel yang tidak bisa dikontrol oleh Ditjen Perikanan Budidaya. Gambar 5. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI) dan Nilai Tukar Usaha Budidaya Ikan (NTUPI) Tahun 2017 (Sumber BPS Indonesia) Kendala dalam pencapaian NTPi diantaranya adalah perhitungan NTPi belum mengakomodir nilai usaha dari pembudidaya ikan hias, benih dan tambak udang dan sampel yang diambil untuk penyusunan NTPi belum menjangkau seluruh kabupaten/kota. Faktor eksternal yang juga mempengaruhi adalah naiknya harga kebutuhan pokok sebagai memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pencapaian NTPi. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk peningkatan upaya penyediaan pakan murah dan terjangkau serta 27 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

28 berkualitas sesuai dengan jenis komoditas yang dikembangkan melalui perekayasaan teknologi. Rencana aksi untuk peningkatan NTPi diantaranya adalah : (i) pengembangan pakan mandiri melalui penyediaan bahan baku, uji laboratorium, penyediaan mesin pellet, pengembangan laboratorium nutrisi pakan, dan pembinaan ke pembudidaya dan memperbanyak percontohan untuk budidaya pakan mandiri seperti cacing darah, cacing sutra dan azolla yang diharapkan dapat mengurangi biaya penggunaan pakan; (ii) pengembangan teknologi biofloc untuk menekan Food Convertion Ratio/FCR guna meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas perikanan budidaya; (iii) pengembangan mariculture untuk peningkatan/pengalihan ke budidaya rumput laut yang rendah input produksi, diantaranya melalui pengembangan sentra kebun bibit; dan (iv) melakukan koordinasi dengan BPS untuk memperluas wilayah survei agar semua kegiatan usaha budidaya bisa terwakili IKU 2 : Pertumbuhan PDB Perikanan (persen) Target pertumbuhan PDB perikanan tahun 2017 sebesar 8%. Pencapaian pertumbuhan PDB Perikanan tahun 2017 adalah 6,75% atau baru tercapai 84,38% dari target sebesar 8% (tabel 3). Capaian ini mengalami kenaikan sebesar 19,59% apabila dibandingkan dengan pertumbuhan PDB tahun 2016 yang besarnya 5,64%. Namun, pertumbuhan ekonomi sub sektor perikanan masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan kelompok pertanian secara keseluruhan yang hanya mencapai hanya mencapai 2,92%, dan masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan yang hanya mencapai 5,06%. Masih lebih tingginya pertumbuhan ekonomi sub sektor perikanan dibandingkan dengan subsector pertanian lainnya memperlihatkan bahwa sub sektor perikanan masih merupakan sub sektor unggulan dalam sektor pertanian. Pertumbuhan ekonomi sub sektor perikanan ini didukung oleh produksi perikanan budidaya dan produksi perikanan tangkap. Dengan demikian, hal ini membuktikan bahwa usaha di bidang perikanan baik tangkap maupun perikanan budidaya merupakan usaha yang memiliki share yang cukup tinggi dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional. 28 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

29 Tabel 4. Pertumbuhan PDB Perikanan Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Budidaya IKU-2 Pertumbuhan PDB Perikanan Realisasi 2017 Kenaikan Target Realisasi % Capaian (% Target % Capaian /Tahun) ,15 8 6,75 84,38 31, ,25 *angka masih Triwulan III, BPS mengeluarkan data PDB Tahun 2017 di bulan Februari Dalam tiga tahun terakhir PDB sub sektor perikanan tumbuh di atas rata-rata nasional dan dalam 4 tahun terakhir memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi dalam sektor pertanian secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor perikanan memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan pada PDB kelompok pertanian, maupun nasional. PDB sub sektor perikanan tumbuh di atas rata-rata nasional dan memiliki ratarata pertumbuhan tertinggi dalam sektor pertanian secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor perikanan memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan pada PDB kelompok pertanian, maupun nasional IKU 3 : Rata Rata Pendapaatan Pembudidaya Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produk nasional, pendapatan atau income adalah uang yang diterima oleh seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa bunga, dan laba termasuk juga beragam tunjangan, seperti kesehatan dan pensiun, sementara itu terkait dengan pendapatan pembudidaya adalah uang yang diterima oleh pembudidaya yang merupakan hasil dari kegiatan membudidayakan ikan, sehingga bisa diukur seberapa jauh kegiatan pembudidayaan ikan dapat memberikan kehidupan yang layak bagi pembudidaya. 29 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

30 Sasaran Strategis 1 IKU-3 Realisasi 2016 Tabel 5. Rata-Rata Pendapatan Pembudidaya Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Budidaya Rata-rata pendapatan pembudidaya 2017 Kenaikan (% /Tahun) Target Realisasi % Capaian Target % Capaian ,16 9, ,13 Peningkatan pendapatan pembudidaya merupakan cerminan dari keberhasilan pembangunan perikanan budidaya oleh karena itu rencana aksi yang dilakukan dalam setiap pencapaian IKU secara tidak langsung juga merupakan rencana aksi dalam rangka meningkatkan pendapatan pembudidaya. Pendapatan pembudidaya ikan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga ikan, sedangkan harga ikan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan permintaan semakin banyak ketersediaan ikan akan membuat harga ikan turun, demikian juga jika tidak ada permintaan, oleh karena itu harga ikan merupakan indikator yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, dengan memperhatikan harga ikan akan bisa diketahui kapan satu jenis komoditas ikan tersedia melimpah di pasaran atau langka dipasaran oleh karena itu pemerintah perlu untuk mengintervensi dan mengatur ketersediaan ikan di pasaran. Pendapatan pembudidaya ikan secara garis besar dibagi menjadi tiga sektor pendapatan pendapatan pembudidaya laut termasuk ikan hias air laut, pendapatan pembudidaya ikan air payau dan pendapatan pembudidaya ikan di air tawar termasuk budidaya ikan hias dan pembenihan ikan air tawar. Pada triwulan empat tahun 2017 ini pendapatan pembudidaya secara agregat mengalami peningkatan dibandingkan dengan pendapatan pada triwulan tiga, pendapatan paling tinggi berasal dari sektor budidaya ikan air payau terutama untuk budidaya udang baik windu maupun vaname yang pada triwulan 4 mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa daerah, usaha budidaya ikan hias seperti budidaya ikan koi masih memiliki rata-rata pendapatan perbulannya nya bisa mencapai diatas 6 juta rupiah, sedangkan untuk usaha budidaya ikan air tawar pendapatannya rata-rata masih dibawah dua juta rupiah perbulan terutama lele, patin dan nila, yang jika dilihat dari penyebarannya jenis budidaya kedua ikan ini merupakan budidaya yang paling memasyarakat karena cara 30 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

31 budidayanya relatif mudah dan tidak membutuhkan ruang yang luas, untuk memaksimalkan margin maka harus lebih digiatkan penggunaan pakan mandiri sebagai pengganti pakan pabrikan sehingga keuntungan yang diterima pembudidaya menjadi lebih besar. Memasyarakatkan budidaya ikan hias juga bisa berdampak langsung pada peningkatan pendapatan pembudidaya ikan mengingat harga ikan hias yang relative tinggi dan masa pemeliharaanya yang tidak terlalu lama juga pangsa pasarnya masih terbuka. Pendapatan pembudidaya dihitung berdasarkan pada data hasil survey strukutur ongkos yang dilakukan oleh BPS, dari hasil survey BPS diketahui persentase usaha pembudidayaan ikan untuk setiap hektarnya pada tahun 2013, untuk menghitung pendapatan diperlukan harga ikan pada tingkat produsen yang terkini, harga produsen terkini didapatkan dari database harga dari aplikasi satu data, kemudian data struktur ongkos digunakan untuk memisahkan perkiraan biaya produksi dari total pendapatan kotor pembudidaya, total pendapatan kotor pembudidaya didapat dari total nilai produksi dibagi dengan jumlah rumah tangga menurut jenis komoditas, pendapatan bersih pembudidaya ikan didapatkan dari hasil pengurangan antara pendapatan kotor dikurangi dengan struktur ongkos pembudidayaan ikan. CUSTOMER PERSPECTIVE 3.2. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan Dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan masyakarat kelautan dan perikanan dalam ketahanan pangan (food security) nasional, maka ketersediaan produk kelautan dan perikanan menjadi bagian penting yang harus dipenuhi. Ketersediaan ini tentunya tidak hanya mempertimbangkan dari sisi volume produksi saja, namun juga perlu ada jaminan terhadap mutu/kualitas produk dan keamanan pangan (food safety), sehingga secara langsung akan memberikan nilai tambah dan daya saing bagi produk perikanan yang dihasilkan. Dalam mencapai sasaran strategis ini maka di laksanakan melalui IKU Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Juta Ton), yang mana SS dan IKU ini merupakan SS dan IKU adopsi langsung sehingga perhitungan capaian realisasi IKU juga dilakukan adopsi langsung. 31 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

32 IKU 4 : Jumlah Produksi Benih BPBAP Takalar (ekor) Kegiatan produksi benih dengan mutu terjamin pada tahun 2017, pencapaian target menunjukkan progres yang lebih baik dibanding dengan kegiatan pada di tahun 2016 dalam hal kuantitas (jumlah capaian), hal ini disebabkan oleh adanya perencanaan yang terukur secara teknis maupun nonteknis dan ditunjang oleh adanya peningkatan perbaikan sarana dan prasarana yang lebih baik pada kegiatan pemeliharaan. Tabel 6. Realisasi Produksi Benih Bermutu BPBAP Takalar 1. Jumlah benih dengan Mutu terjamin (ekor) Tahun Kegiatan Target Ekor Realisasi Ekor Persentase % 88,77 104,46 Pada tabel diatas dapat terlihat bahwa capaian jumlah benih bermutu sampai dengan akhir tahun 2017 sebesar ekor atau sebesar 104,46% dari target tahunan sebesar ekor. Jika dibandingkan dengan capaian produksi pada tahun sebelumnya dalam rentang waktu yang sama hasil produksi jauh melebihi di tahun Produksi benih yang telah ada yaitu benih udang windu, benur udang vannamei, nener bandeng, benih ikan laut, rajungan, dan benih nila salin. Sedangkan benih komoditas lainnya masih dalam tahap proses produksi, kegiatan sementara berjalan. Adapun data produksi benih bermutu Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar Tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran 1. Langkah strategis yang akan ditempuh pada tahun 2018 adalah mengoptimalkan kapasitas produksi, dengan perbaikan sarana dan prasarana unit pembenihan yang ada di BPBAP Takalar diantaranya kegiatan pembenihan yang bernilai ekonomis misalnya pembenihan udang dengan 2 (dua) spesies yaitu udang windu dan udang vaname, bandeng ikan laut, kepiting dan rajungan serta pembenihan ikan nila salin yang masih menjadi primadona di wilayah Sulawesi Selatan. 32 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

33 IKU 5 : Jumlah Produksi Calon Induk (ekor) Tabel 7. Realisasi jumlah produksi calon induk unggul. Jumlah Produksi calon induk unggul (ekor) Tahun Kegiatan Target ekor Realisasi ekor Persentase % 183,33 100,47 Indikator capaian untuk kegiatan calon induk pengukurannya sedikit agak berbeda dengan indikator lainnya yang merupakan kumulatif dari kegiatan sebelumnya. Untuk indikator ini nilai target dan persentase akan terus menurun dikarenakan adanya seleksi pemilihan induk yang dilakukan. Produksi calon induk unggul pada tahun 2017 capain kinerja IKU ini mencapai 100,47% atau sebanyak ekor calon induk yang terdiri dari calon induk Vannamei sebanyak ekor dan calon induk Nila Salin sebanyak ekor. Jika dibanding dengan tahun 2016 capaian IKU ini lebih rendah di karenakan jumlah target tahun 2016 lebih besar. Indikator ini sudah ada capaian dan sudah terdistribusi di beberapa kota pada unit kegiatan perbenihan (Hatchery) dan juga di gunakan oleh kegiatan internal Balai. Sampai dengan akhir bulan Desember progres dari kegiatan ini masih tetap berjalan dan masih menyisakan calon induk (stok) udang vannamei sebanyak 500 ekor yang siap didistribusikan begitu juga calon induk nila realisasi sampai saat ini ekor. Langkah strategis dalam pencapaian induk unggul yang berkualitas dengan mengikuti SOP untuk calon induk dengan baik dan cermat, meningkatkan kualitas media pemeliharaan secara optimal IKU 6 : Persentase Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Perikanan Budidaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1997 tentang pedoman 33 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

34 umum PNBP Peraturan Pemerintah (PP) no 75 tahun 2015 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerain Kelautan dan Perikanan. Adapun sumber PNBP lingkup Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut : a. Pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) PNBP SDA yakni PNBP yang berasal dari Pungutan Perikanan. Pungutan perikanan adalah pungutan negara atas hak pengusahaan dan/atau pemanfaatan sumberdaya ikan yang harus dibayar kepada pemerintah oleh perusahaan perikanan Indonesia yang melakukan usaha perikanan atau oleh perusahaan perikanan asing yang melakukan usaha budidaya Perikanan. b. PNBP Non SDA PNBP Non SDA yakni PNBP yang berasal dari Penjualan hasil usaha budidaya dan Imbalan jasa UPT lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. PNBP ini terdiri dari : 1. Penjualan hasilperikanan Budidaya 2. Imbal Jasa Teknologi 3. Jasa Desiminasi 4. Jasa Penggunaan Laboratorium 5. Jasa Penggunaan fasilitas 6. Jasa Fasilitas Lainnya 7. Jasa Kerjasama dengan Pihak Ketiga Capaian Realisasi PNBP tahun 2017 bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini : Tabel 8. Penerimaan PNBP BPBAP Takalar Nilai Penerimaan PNBP BPBAP Takalar Target Realisasi Rp Rp Persentase % ,71 Capaian PNBP BPBAP Takalar pada tabel di atas melampaui target yang ditetapkan. Dari target sebesaar Rp ,- tercapai Rp ,- atau 101,71% dari target, jika dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun 2016 terjadi 34 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

35 peningkatan yaitu sebesar 42,76%, dimana target tahun 2016 sebesar Rp ,- dan tercapai sebesar Rp ,- atau sebesar 58,95%. Hal ini terjadi karena serapan pasar terhadap produksi hasil perikanan yang dilaksanakan pada tahun 2017 ini cukup tinggi, dibandingkan periode yang sama di tahun Adapun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap bulan selama tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran IKU 7 : Jumlah lokasi budidaya yang dilakukan survailan dan/atau monitoring penyakit ikannya (kab/kota; non kumulatif) Tabel 9. Capaian IKU Tabel 5. Realisasi Lokasi budidaya melalui surveilen Kawasan budidaya yang terserang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveilen (kawasan) Tahun Kegiatan Target Kawasan 6 6 Realisasi Kawasan 13 6 Persentase % Untuk Kawasan yang penyakit ikan penting dapat dikendalikan melalui surveilen sesuai yang tertera pada tabel di atas memberikan gambaran bahwa pada tahun 2017 capain kinerja IKU ini sebanyak 6 kawasan lebih rendah dibanding dengan tahun 2016 sebanyak 13 kawasan sedikit tidak menunjukkan adanya progres yang meningkat hal ini dikarenakan adanya cara pengukuran capaian yang berbeda. Pada tahun 2016 pengukuran capaian dilihat dari jumlah perjalanan sedangkan di tahun 2017 dilihat dari jumlah kawasan/kabupaten. Adapun hasil monitoring yang dilakukan selama tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran 3. Kawasan pelaksanaan Monitoring HPI (Hama Penyakit Ikan) tahun 2017 dapat dilihat dibawah ini : a. Kabupaten Maros b. Kabupaten Pinrang c. Kabupaten Bone d. Kabupaten Bulukumba e. Kabupaten Sinjai 35 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

36 f. Kabupaten Pinrang INTERNAL PROSES PERSPECTIVE 3.3. Pencapaian Sasaran Strategis 3 Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkeadilan, berdaya saing dan berkelanjutan IKU 8 : Laboratorium yang memenuhi standar teknis (unit) Jumlah Laboratorium HPI dan residu yang memenuhi standart teknis, progres di tahun 2017 sama dengan ditahun 2016, sesuai target yang direncanakan dari tahun ke tahun. Tabel 10. Realisasi jumlah Laboratorium yang memenuhi standar teknis Jumlah Laboratorium HPI, dan Residu yang memenuhi Standar Teknis (unit) Tahun Kegiatan Target Uni 1 1 Realisasi Unit 1 1 Persentase % Indikator ini telah dicapai dengan baik yaitu 1 unit 100%, dimana Laboratorium Uji Kesehatan Ikan dan Lingkungan BPBAP Takalar telah memenuhi standar teknis yaitu melalui penerapan ISO 17021: IKU 9 : Jumlah Bantuan Benih Ikan (juta ekor) Tabel 11. Capaian IKU Jumlah Bantuan Benih Ikan (juta ekor) Jumlah Bantuan/Restocking Benih ( ekor) Tahun Kegiatan Target Ekor Realisasi Ekor Persentase % 70,75 121,23 Bantuan/restocking benih untuk tahun 2017 telah dilakukan di Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Barru, Wajo, Takalar Pangkep, Barru, Pinrang, Jeneponto, Polman, Makassar, Maros dan Bulukumba terdiri dari benih udang windu, bandeng, kakap dan nila 36 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

37 salin. Jumlah bantuan dan restocking yang telah tersalurkan sebanyak atau sekitar 121,23 % dari yang telah ditargetkan. Pada tahun 2017 pencapaian IKU ini sudah melebihi dari yang di targetkan, dari total target ekor. Bila di bandingkan dengan tahun 2016 sudah mengalami kenaikan dari jumlah bantuan benih yang di serahkan, sebesar 50,48 % hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik. Adapun kelompok yang telah mendapatkan bantuan benih ikan brmutu dapat dilihat pada lampiran IKU 10 : Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang budidaya air payau (paket) Tabel 12. Capaian IKU Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang budidaya air payau (paket) Tahun Jumlah inovasi teknologi budidaya hasil perekayasaan bidang air payau (judul) Tahun Kegiatan Target Paket 9 5 Realisasi Paket 9 6 Persentase % Progres kegiatan perekayasaan BPBAP Takalar sampai dengan akhir tahun 2017 sebesar 120 % dari 5 WBS yang ditargetkan sedangkan yang terealisasi sebanyak 6 WBS. Bila di bandingkan dengan tahun 2016 sudah mengalami kenaikan capaian realisasi sebesar 20%, hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik. Namun jumlah target di tahun 2016 lebih banyak, karena penyesuaian jumlah anggaran pada kegiatan perekayasaan. Tabel 13. Progres Kegiatan Kerekayasaan Bulan Desember 2017 No Work Breakdown Structure 1 Kerekayasaan Teknologi Peningkatan Produksi Kepiting Bakau (Scylla serrata) Kerekayasaan teknologi 2 Peningkatan Produksi Rumput Laut Kerekayasaan Teknologi 3 Terapan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan 4 Proposal Progres Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan Prosentase Kegiatan Kerekayasaan Teknologi Peningkatan Produksi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

38 5 6 Cacing Laut (Nereis sp) Kerekayasaan Teknologi Peningkatan Produksi Phronima sp Kerekayasaan Teknologi Peningkatan Produksi Pakan Mandiri Dari progres kegiatan yang terlihat diatas, secara keseluruhan progres perekayasaan yang dilakukan di BPBAP Takalar sampai dengan bulan Desember 2017 jika diprosentasikan sebasar 100%. Persentase capaian ini telah sesuai dengan target sehingga pada bulan ini juga seminar hasil perekayasaan telah dilakukan. Langkah strategis dalam pencapaian untuk Inovasi Teknologi di tahun tahun 2018 tetap akan melakukan koordinasi dengan koordinator perekayasa terkait progres kegiatan perekayasaan secara keseluruhan IKU 11 : Jumlah Unit Pembenihan yang menerapkan ISO 9001 : 2008 (Unit) Tabel 14. Capaian IKU ini Realisasi jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001 : 2015 Jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001 : 2015 (unit) Tahun Kegiatan Target Unit 1 1 Realisasi Unit 1 1 Persentase % Progres kegitan unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001:2015 sampai dengan akhir tahun 2017 telah mencapai 100% begitu juga di tahun sebelumnya sebesar 100% sudah sesuai dengan yang ditargetkan IKU 12 : Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB (unit) Tabel 15. Pencapaian Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB (unit) Jumlah Unit Pembenihan Ikan Air Payau yang Siap Disertifikasi (unit) Tahun Kegiatan Target Unit 5 9 Realisasi Unit 5 11 Persentase % Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

39 Dari tabel diatas capai kenerja Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB (unit) tahun2017 melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 122 %, jika dibandingkan pencapaian di tahun 2016 Jika dibandingkan dengan tahun 2016 denga realisasi capaian IKU ini sebanyak 5 unit usaha yang di usulkan untuk di sertifikasi CPIB (100%). peningkatan yang cukup besar. Persentase capaian target pada tahun 2017 mengalamai IKU 13 : Jumlah unit pemudidayaan ikan yang siap disertifikasi CBIB (unit) Tabel 16. Pencapaian IKU Jumlah unit pemudidayaan ikan yang siap disertifikasi CBIB (unit) Jumlah kelompok budidaya yang siap disertifikasi (kelompok) Tahun Kegiatan Target Kelompok 5 10 Realisasi Kelompok 6 11 Persentase % Indikator ini sudah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan target yang di rencanakan pada tahun 2017 dengan presentasi pencapaian sebesar 110% dan realisasi sebanyak 11 kelompok budidaya dari target tahunan. Bila di bandingkan dengan Tahun 2016 mengalami peningkatan dari segi jumlah kelompok pembudidaya IKU 14 : Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang) Tabel 17. Pencapaian IKU Jumlah Tenaga Teknis Binaan Jumlah TenagaTeknis Binaan (Orang) Tahun Kegiatan Target Orang Realisasi Orang Persentase % 118,85 170,4 39 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

40 Jumlah tenaga teknis binaan tahun 2017 sebanyak orang atau setara 170,4% dari target 750 orang. Hal ini pencapaian IKU ini sangat baik bila dibandingkan dengan tahun 2016 realisasi capaian sebesar 118,85% atau sebnayak 832 orang tenaga teknis binaan dari target 700 orang. Adapun jumlah tenaga binaan selama tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran IKU 15 : Jumlah bantuan restocking (lokasi) Kegiatan restocking benih dilaksanakan dalam rangka pelestarian alam untuk menjaga ketersediaan komoditas di alam. Tabel 18. Pencapaian IKU. Lokasi Restocking Benih Jumlah lokasi restocking Tahun Kegiatan Target Lokasi 0 9 Realisasi Lokasi 0 14 Persentase % 0 155,55 Indikator ini telah terlaksana dengan baik pada tahun 2017 dengan capaian dari IKU ini sebesar 14 lokasi restocking melebihi dari yang di targetkan yaitu 9 lokasi setara 155,55%. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 kegiatan dari IKU ini belum terlaksana untuk lokasi Restocking. dilihat pada lampiran 6. Adapun kawasan dan jumlah benih yang direstocking dapat IKU 16 : Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya (kawasan) Keberhasilan dan kelangsungan usaha yang dilakukan pokdakan sangat ditentukan oleh efektivitas pembinaan dan bimbingan yang meliputi aspek teknis dan manajemen usaha serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerja, oleh karena itu untuk memberikan pembinaan dan bimbingan maka peran aktif unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal perikanan Budidaya bersama-sama dengan petugas dinas dan 40 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

41 penyuluh/pptk sangat diharapkan dalam rangka pengembangan usaha di bidang pembudidayaan ikan sekaligus pemberdayaan masyarakat. Tabel 19. IKU Jumlah Kawasan pengawasan teknis budidaya Jumlah kawasan Budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya Tahun Kegiatan Target Kawasan 8 9 Realisasi Kawasan 8 9 Persentase % Kegiatan Pendampingan pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 menunjukkan persentase hasil yang sama artinya target yang ditetapkan semua berjalan sesuai dengan perencanaan yaitu dengan capaian 100%. Namun jika dilihat dari kegiatan pengawasan dan pendampingan kelompok budidaya, jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Sampai dengan Triwulan ini kegiatan pendampingan dilakukan pada 8 kawasan budidaya. Indikator ini telah terlaksana dengan baik pada tahun 2017 dengan memenuhi capaian yang di targetkan sebanyak 9 kawasan, setara 100%. Kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan pada tahun 2017 dilakukan di tujuh kabupaten dan dua provinsi yaitu Kab. Pinrang, Kab. Barru, Kab. Pangkep, Kab. Wajo, Kab. Bone, Kab. Jeneponto dan Kab. Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Maluku IKU 17 : Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel) Kegiatan pelayanan laboratorium uji BPBAP Takalar pada tahun 2017 lebih mengedepankan pelayanan pada unit unit produksi di BPBAP Takalar, hal ini dapat terlihat dari jumlah sampel yang dapat melampaui target pelayanan. 41 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

42 Tabel 20. IKU Jumlah Layanan laboratorium Budidaya Jumlah Layanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Sampel) Tahun Kegiatan Target Sampel Realisasi Sampel Persentase % 118,85 162,68 Indikator ini telah dilaksanakan dengan sangat baik pada tahun 2017 dengan capaian 162,68 % dan telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar sampel dengan reaslisasi jumlah sampel sebanyak sampel. Bila di bandingkan dengan tahun 2016 sudah mengalami kenaikan jumlah layanan laboratoriunn, hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik yaitu 43,83 %. LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 3.4. Terwujudnya ASN DJPB yang kompeten, profesional dan IKU 18 : Indeks kompetensi dan integritas lingkup Ditjen Perikanan Budidaya Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pembangunan perikanan budidaya, salah satu pendorong utamanya adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan profesional. Di samping itu, SDM juga merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas, kompeten, serta memiliki daya saing tinggi dalam era globalisasi. Salah satu sasaran strategis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah Terwujudnya aparatur sipil negara DJPB yang kompeten, profesional, dan berkepribadian yang diidentifikasi melalui 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Indeks kompetensi dan integritas. IKU ini bersifat maximize, artinya bahwa semakin besar capaiannya, maka dapat dikatakan capaian kinerja IKU ini akan semakin baik. SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki komitmen yang 42 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

43 tercermin pada integritasnya. Pengangkatan seorang pegawai di dalam jabatan diharapkan sesuai dengan kompetensinya sehingga prinsip the right man and the right place dapat terpenuhi. Hal ini dapat dicapai apabila pengangkatan dalam jabatan struktural berpedoman pada Standar Kompetensi Manajerial (SKM), dimana SKM menggambarkan jenis dan level kompetensi yang diperlukan bagi suatu jabatan, sehingga pelaksanaan tugas suatu jabatan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu nilai kompetensi dan integritas merupakan angka yang menunjukkan agregasi dari nilai kompetensi (membandingkan kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/assessment dari asesor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN- SJ/2014), persentase capaian output SKP, persentase tingkat kehadiran dan kepatuhan terhadap penyampaian LHKPN/LHKASN. Tabel 21. IKU Indeks Kompetensi dan Integritas Indeks Kompetensi dan Integritas BPBAP Takalar Tahun Kegiatan Target % Realisasi) % 79,25 93,89 Persentase % 102,92 117,36 Nilai kompetensi menggunakan nilai assessment, namun pada tahun 2017 tidak terdapat kegiatan asessment pegawai, sehingga nilai yang digunakan adalah nilai assessment pada tahun 2016 yaitu 81,37. Sampai dengan bulan Desember 2017 diperoleh nilai integritas sebesar 98,06. Hasil ini diperoleh berdasarkan data dari : (i) hasil evaluasi tingkat kehadiran Pegawai Negeri Sipil perolehan nilai sebesar 99,97%; (ii) Pengisian SKP sebesar 95,58%; dan (iii) nilai LHKASN/LHKPN dengan capaian sebesar 98,62%. 43 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

44 Tabel 22. Perhitungan Indeks Kompetensi dan Integritas Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya Nilai Kompetensi dan Integritas KOMPETENSI INTEGRITAS Assessment Kehadiran SKP LHKPN/LHKASN Tersedianya manajemen pengetahuan DJPB yang handal dan mudah diakses IKU 19 : Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari dalam suatu organisasi. Managemen Pengetahuan menjadi bidang yang penting dalam proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi harus mampu memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri. Agar organisasi dapat bertahan hidup, maka diwajibkan agar setiap orang yang ada di dalam organisasi melakukan pertukaran informasi/pengetahuan. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang kuat agar pengetahuan tersebut mengakar di setiap individu dalam organisasi dan tidak hilang begitu saja dengan didukung infrastruktur untuk penyebaran informasi di lingkungan organisasi. Efek globalisasi serta pengembangan teknologi informasi yang sangat akseleratif mengakibatkan semakin cepatnya perubahan dalam segala bidang kehidupan. Perubahan yang terjadi dapat disikapi melalui pengetahuan yang memadai, sehingga dibutuhkan kualitas dan kapasitas SDM dalam meningkatkan pengetahuan. Peranan ilmu pengetahuan semakin menonjol, karena hanya dengan pengetahuan lah semua perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Dengan kapasitas SDM yang baik serta didukung pengetahuan yang luas, maka organisasi/instansi akan semakin solid dan survive sehingga dapat mencapai visi dan misi organisasi yang ditetapkan. Pengetahuan telah menjadi sesuatu yang sangat 44 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

45 menentukan, oleh karena itu perolehan dan pemanfaatannya perlu dikelola dengan baik dalam konteks peningkatan kinerja organisasi/instansi sehingga diperlukan cara yang dapat mengintegrasikan pengetahuan itu dalam kerangka pengembangan SDM dalam organisasi/instansi. Konsep manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai organisasi yang semakin baik. Arus globalisasi yang memberikan dampak terhadap perubahan, perkembangan dan akselerasi pengetahuan, menjadikan SDM dan teknologi informasi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hal ini tentu saja saja memerlukan upaya-upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan SDM sehingga dapat meningkatkan pengetahuan. Perkembangan teknologi informasi memiliki peranan penting dalam konsep manajemen pengetahuan karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi. SDM yang berkualitas dengan penguasaan pengetahuannya menjadi pilihan penting yang harus dilakukan dalam konteks tersebut. Tabel 23. IKU : Persentase unit kerja yang menerapkan system manajemen terstandar. Persentase unit kerja yang menerapakan sistem manajemen terstandar Tahun Kegiatan Target % Realisasi % 88,33 79,3 Persentase % 114,71 79,35 Metode perhitungan dengan menggunakan aplikasi bitrix24, yang merupakan aplikasi untuk mengukur Manajemen Pengetahunan yang mudah diterapkan, yakni dengan prinsip melihat seberapa banyak unit kerja yang menerima informasi informasi yang disampaikan. 45 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

46 3.6. Terwujudnya birokrasi DJPB yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima IKU 20 : Nilai kinerja Reformasi Birokrasi DJPB Tabel 24. Nilai kinerja reformasi birokrasi BPBAP Takalar Nilai kinerja reformasi birokrasi BPBAP Takalar Tahun Kegiatan Target % A (89) A (89) Realisasi % 90,08 91,87 Persentase % 101,21 103,22 Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka pembaharuan terhadap tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdayaguna dan berhasil guna serta mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah model penilaian mandiri yang digunakan sebagai metode untuk melakukan penilaian serta analisis yang menyeluruh terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi dan kinerja instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah, Direktorat Jenderal Perikanan melalui Tim Reformasi Birokrasi lingkup DJPB melakukan pengukuran terhadap indeks pelaksanaan reformasi birokrasi dari indikator-indikator komponen penilaian yang meliputi 8 area perubahan yaitu : 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan perundang-undangan 3. Penataan dan Penguatan Organisasi 4. Penataan Tatalaksana 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 46 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

47 6. Penguatan Akuntabilitas 7. Penguatan Pengawasan 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik IKU 21 : Tingkat Maturitas SPIP (level). Maturitas sistem pengendalian intern secara sederhana menunjukkan ukuran kualitas dari sistem pengendalian intern pada suatu organisasi. Semakin tinggi maturitasnya semakin baik pula kualitas sistem pengendalian intern organisasi itu. Maturitas sendiri berasal dari kata maturity yang terjemahannya adalah kematangan atau kedewasaan. Kata "kematangan" dalam bahasa Indonesia lebih sering dikaitkan dengan rasa buah. Makin baik kematangannya, maka suatu buah akan makin lezat rasanya. Sementara kata "kedewasaan" biasa dikaitkan dengan sikap manusia, makin dewasa ia maka makin baik pola pikir, sikap, dan perilakunya. Menariknya, ukuran matang dan dewasa tersebut tidak ada hubungan langsung dengan usia tapi benar-benar fokus pada aspek kualitas. Buah yang lebih tua belum tentu bagus kualitas kematangannya, bisa jadi ia busuk atau gagal berkembang. Demikian pula orang yang lebih tua belum tentu kualitas kedewasaannya lebih baik. Konsepsi tersebut juga diterapkan dalam konteks maturitas sistem pengendalian intern. Usia organisasi tidak menentukan baik buruknya maturitas sistem pengendalian intern organisasi tersebut. Untuk mencapai kualitas pengendalian intern yang baik, organisasi harus memenuhi parameter-parameter maturitas tertentu. Ukuran kualitas sistem pengendalian intern paling eksaknya adalah kemampuan sistem pengendalian intern dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi.. Dengan demikian, organisasi yang maturitas sistem pengendaliannya baik akan memiliki rancangan pengendalian yang tepat dan melaksanakan rancangan itu secara efektif dalam seluruh aktivitasnya. Cara mengukur maturitas sistem pengendalian intern? Setiap pengukuran perlu satuan ukur, demikian pula dalam pengukuran maturitas sistem pengendalian intern. Satuan ukurnya adalah level maturitas. Level itu ditentukan misalnya dengan membuat skala dari level 0 sampai level 5. Level 0 menunjukkan tidak adanya pengendalian intern, sementara level 1 sampai level 5 menunjukkan adanya pengendalian intern dengan gradasi dari level yang lebih rendah ke level yang lebih tinggi berdasarkan 47 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

48 parameter tertentu. Artinya, parameter pada level 2 adalah seluruh parameter level 1 ditambah parameter tertentu, parameter level 3 adalah parameter level 2 ditambah lagi parameter lainnya, dan demikian seterusnya. Organisasi yang memenuhi parameter level 5 berarti telah memenuhi seluruh parameter pada level-level di bawahnya. Selain sebagai alat ukur, pelevelan ini nantinya dapat menjadi sarana organisasi merancang rencana tindak (action plan) untuk melakukan perbaikan berkelanjutan menuju level yang lebih tinggi. Misalnya maturitas sistem pengendalian intern suatu organisasi telah berada pada level 3, maka selanjutnya ia dapat merancang rencana tindak peningkatan maturitas dengan mengacu pada parameter level 4 dan level 5. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan. Tingkat maturitas ini dapat digunakan paling tidak sebagai instrument evaluative penyelenggaraan SPIP dan panduan generik untuk meningkatkan maturitas SPIP. Dalam rangka menilai tingkat maturitas SPIP lingkup KKP. Capaian Tingkat Maturitas SPIP Triwulan IV tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Tabel 25. IKU Tingkat maturitas SPIP Tingkat maturitas SPIP Tahun Kegiatan Target ) Level - 2 Realisasi Level - 2,76 Persentase % IKU 22 : Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (%) Tabel 26. IKU Persentase tindak lanjut direktif pimpinan Persentase tindak lanjut direktif pimpinan Tahun Kegiatan Target % Realisasi % Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

49 Persentase % Directive Pimpinan adalah arahan pimpinan dalam Rapat Pimpinan, Rapat Terbatas, Sidang Kabinet, dan Rapat Kerja Arahan pimpinan dan informasi diinput oleh Biro Perencanaan KKP ke DMS dan secara otomatis masuk ke akun DMS Eselon I penanggung jawab arahan tersebut. Tindaklanjut Eselon I adalah langkah/kegiatan yang dilakukan Eselon I dalam rangka menyelesaikan arahan pimpinan, yang diinput ke dalam sistem DMS. Jangka waktu untuk menindaklanjuti arahan pimpinan adalah 2 minggu setelah arahan diinput ke sistem DMS. Diatas 2 minggu akan dinyatakan jatuh tempo/tidak selesai apabila tidak ditindaklanjuti. IKU ini merupakan IKU Adopsi langsung dari Eselon I dan merupakan IKU baru sehingga belum ada pembanding dari tahun sebelumnya dan merupakan IKU yang penilaiannya pada akhir tahun IKU 23 : Nilai AKIP DJPB Tabel 27. Nilai AKIP Lingkup DJPB Nilai Akip Lingkup DJPB Tahun Kegiatan Target Realisasi ,35 Persentase % - 101,63 Penilaian Kementerian PAN & RB atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. IKU ini merupakan adopsi langsung dan penilaiannya dilaksanakan pada akhir tahun sehingga capaian mencapai 84,35 dari target 83 setara dengan 101,63 %. 49 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

50 3.7. Terkelolanya anggaran pembangunan DJPB secara efisien dan akuntabel IKU 24 : Nilai Kinerja Anggaran Lingkup BPBAP Takalar (%) Kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur. Guna mengetahui kinerja suatu program maka perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran dan evaluasi kinerja yang selanjutnya disebut evaluasi kinerja adalah proses untuk menghasilkan informasi capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen RKA-KL. Salah satu dasar hukum yang digunakan adalah PMK 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L. Capaian Nilai kinerja anggaran tahun 2017 bila dibandingkan dengan capaian di Tahun 2016 daapat dilihat pada dibawah ini : Tabel 28. IKU 24 Nilai Kinerja Anggaran (Capaian Realisasi) IKU SATUAN CAPAIAN DAN REALISASI Nilai Kinerja Anggaran BPBAP Takalar Target % > 95 > 95 Realisasi % 83,80 96,51 Persentase % 83,80 101,58 Capaian Nilai Kinerja Anggaran tahun 2017 ini adalah sebesar 101,58 %. Hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik yaitu 17,78 % IKU 25 : Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup DJPB (%) SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) adalah Sistem pelaporan Pemerintah yang terintegrasi antara Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara. Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) bertujuan untuk : (i) Menjaga asset Pemerintah dan instansiinstansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; (ii) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan 50 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

51 keuangan pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja; (iii) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah secara keseluruhan; dan (iv) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien. Capaian Persentase kepatuhan terhadap SAP Triwulan IV tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Tabel 29. Persentase kepatuhan terhadap SAP Persentase kepatuhan terhadap SAP (5) Tahun Kegiatan Target % Realisasi % Persentase % SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) adalah Sistem pelaporan Pemerintah yang terintegrasi antara Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara. Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) bertujuan untuk : (i) Menjaga asset Pemerintah dan instansiinstansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; (ii) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja; (iii) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah secara keseluruhan; dan (iv) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien Lain lain Pada tahun 2017 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar melakukan beberapa kerjasama dalam bidang tenaga binaan antara lain teknik Negeri Pangkep, Universitas Hasanuddin Makassar, UMISMUH, SUPMN Bone serta Universitas dan 51 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

52 sekolah kejuruan lainnya yang berada di wilaya indonesia bagian timur serta Jaringan Kemitraan / Kerjasama antara institusi atau lembaga Internsional tahun 2017 pola kemitraan yang terjalin meliputi; 1) PT. Kemilau Bintang Timur, kegiatan kerjasama dibidang budidaya kepiting rajungan di tambak dan restocking benih rajungan di perairan pantai. 2) Kerjasama dengan Mars Symbioscience Kegiatan kerjasama yang dilakukan adalah pengembangan biota Clown fish, kuda laut, dan Mandarin fish. 3) PT. Carefure-Transmart, kegiatan kerjasama melalui suplai Caulerpa sp dalam bentuk segar hasil purifikasi. 4) Australian Center for International Agriculture Research (ACIAR), Kegiatan kerjasama dibidang peningkatan produksi dan kualitas rumput laut Caulerpa, sp dan Gracillaria, Sp 5) Koperasi Produksi Nelayan Kaltara, kegiatan kerjasama dibidang perekayasaan dan pembenihan kepiting bakau (Scylla, sp) Tujuan utama kerjasama ini adalah untuk mengimplementasi visi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar sebagai institusi pemberi pelayanan prima dalam pembangunan dan pengembangan sistem budidaya Air Payau yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkeadilan. Gambar Seafood Corp. 6. Penandatanganan MoU dengan PT. Kemilau Bintang Timur serta Harbor 52 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

53 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar Dalam melaksanakan usaha perikanan budidaya yang berkelanjutan (sustainable aquaculture) penerapan tata cara budidaya ikan yang bertanggungjawab harus dimulai harus dimulai dari kegiatan pembenihannya. Selain jumlah yang mencukupi, mutu benih juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya perikanan. Guna menghasilakan benih yang bermutu layak, maka dalam usaha pembenihan ikan harus menerapkan pembenihan yang sesuai dengan standard an prosedur pembenihan ikan yang baik. Secara garis besar, CPIB atau Cara Pembenihan Ikan yang baik merupakan standar system mutu pembenihan ikan paling sederhana/ dasar yang harus diterapkan oleh pembenihan ikan dalam memproduksi benih ikan yang bermutu. Di tahun 2017 BPBAP Takalar kembali mendapatkan sertifikat (Resertifikasi) CIPB dari kegiatan Pembenihan Bandeng dengan predikat baik, Pembenihan Ikan Kerapu dengan predikat sangat baik, Pembenihan Kepiting dan Rajungan dengan predikat sangat baik, dan Pembenihan Udang dengan predikat sangat baik. Bahkan lebih tinggi lagi kegiatan pembenihan udang telah menerapkan ISO 9001:2008. Sebagai hatchery dengan tingkat pelaporan berstandar internasional dari pelayanan maupun produksi yang dihasilkan. Gambar 7. Sertifikata CPIB Pembenihan Bandeng dan Kepiting Bakau 53 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

54 Gambar 8. Sertifikat CPIB Pemb. Rajungan dan Kerapu Bebek Gambar 9. Sertifikat CPIB Pembenihan Udang Windu dan Kelayakan Pengolahan lawilawi Dehidrate 54 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

55 Gambar 10. Sertifikat Kelayakan Pengolahan Lawi-lawi Kering dan Lawi-lawi Basah 55 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2016

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta dukungan kerjasama dari semua pihak terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I TAHUN 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii iv IKHTISAR EKSEKUTIF... 1 I. PENDAHULUAN... 2 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Maksud dan Tujuan... 3 1.3. Tugas dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV BPBAP TAKALAR TAHUN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV BPBAP TAKALAR TAHUN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 2/3 dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat mendukung

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA i LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ambon, 5 Juli 2017 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si

KATA PENGANTAR. Ambon, 5 Juli 2017 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta kerjasama dari semua pihak yang terkait lingkup Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, sehingga

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 Rapat Koordinasi Terpadu Perikananan Budidaya 2017 dilaksanakan pada tanggal 7-10 Mei 2017 di Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar,

Lebih terperinci

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan PORTOFOLIO DIREKTORAT PERBENIHAN Tugas pokok dan fungsi : Berdasarkan Peraturan Menteri No. Per. 5/MEN/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Perbenihan terdiri

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allahn Swt, karena atas berkah dan karunia-nya, Direktorat Produksi telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Produksi Tahun 2014. Laporan Kinerja ini

Lebih terperinci

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix IKHTISAR EKSEKUTIF... 1 BAB 1. PENDAHULUAN... 8 1.1. Latar Belakang... 8

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2015

Laporan Kinerja Tahun 2015 Laporan Kinerja Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas petunjuk dan ridho-nya maka Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 Balai Besar Perikanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ambon, 8 Januari 2018 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si

KATA PENGANTAR. Ambon, 8 Januari 2018 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta kerjasama dari semua pihak yang terkait lingkup Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN A. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Tahun

Rencana Strategis. Tahun Rencana Strategis Tahun 0609 Profesional dalam penyediaan teknologi budidaya rumput laut yang mendukung program komersialisasi kelautan dan perikanan, minapolitan, industrialisasi serta ekonomi biru Loka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA i LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 215 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a, K K P

L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a, K K P KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong upaya-upaya yang bersifat strategis dalam rangka meningkatkan pencapaian produksi perikanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 2 1.3. Maksud dan Tujuan... 2 1.4. Ruang Lingkup... 3 1.5. Sistematika Penyajian Laporan...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA Tuga Pokok Dan Fungsi : DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA 1. Merumuskan kebijakan Direktorat Usaha berdasarkan rencana strategis dan program Direktorat Jenderal Perikanan 2. Merumuskan rencana kegiatan Direktorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : 1. Nurhidayat, M.Si. 2. Yulianti, A.Pi., M.Si. 3. Nuryadi, S.Pi. 4. Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M.S. 5. Dr. Ir. Ani Widiyati,

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja 2014

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur atas berkah rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan ridho-nya jualah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 Balai Besar

Lebih terperinci

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kine~a Triwulan I Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Triwulan I Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik adalah amanat reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development i TIM PENYUSUN Ir. Bambang Susanto, M.Si Dr. Ir. Gede Swartama Sumiarsa, M.Sc Ir. John Harianto Hutapea, M.Sc I Made Giri Sugiarta, B.Sc. Dr. Drh. Ketut Mahardika I Gusti Ngurah Permana, S.Pi.,M.Si Prima

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan DAFTAR PENYUSUN Penasehat : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir : Ir. M. Eko Rudianto, M.Buss.IT Penanggung Jawab : Kabid Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi : Ir.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S.

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S. Laporan Kinerja Tahun TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si Warsono, S.A.P Nunuk Listiyowati, S.Pi Sunarso, S.Sos KONTRIBUTOR : Dr. Ir. Bambang Gunadi, M.Sc Hary Krettiawan,

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG LAPORAN KINERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Sorong, Januari 2017 NIP LAPORAN KINERJA POLITEKNIK KP SORONG 2016

Kata Pengantar. Sorong, Januari 2017 NIP LAPORAN KINERJA POLITEKNIK KP SORONG 2016 ii Kata Pengantar Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas izin dan rahmatnya, maka penyusunan Laporan Kinerja Politeknik KP Sorong Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini; c. bahwa berdasa

2018, No Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini; c. bahwa berdasa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2018 KEMEN-KP. Renstra Tahun 2015-2019. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PERMEN-KP/2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana No.490, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. BRBIH. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci