LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 A. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, karunia, dan hidayah-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang, sehingga Laporan Kinerja (LKj) LP2IL Serang Triwulan III Tahun ini dapat disusun. Laporan Kinerja (LKj) LP2IL Serang Triwulan III Tahun merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja LP2IL Serang sampai dengan akhir Bulan September yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian visi dan misi LP2IL Serang. Laporan Kinerja LP2IL Serang Triwulan III Tahun ini mencakup uraian pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) LP2IL Serang melalui serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan akhir Bulan September oleh masing-masing pelaksana kegiatan. Laporan Kinerja LP2IL Serang Triwulan III Tahun diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi LP2IL Serang, sehingga dapat memberikan umpan balik yang positif guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal, LKj LP2IL Serang Triwulan III Tahun dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja, sehingga dapat menjadi pemicu peningkatan kinerja organisasi pada periode berikutnya, dengan melakukan langkah-langkah perbaikan melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan yang berguna bagi masyarakat. Semoga LKj LP2IL Serang Triwulan III Tahun ini bermanfaat untuk menunjang pembangunan kelautan dan perikanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Serang, 9 Oktober Kepala Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang Yayan Sofyan, A.Pi., MP. i

3 B. DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v Ikhtisar Eksekutif... vi 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tugas dan Fungsi Sumberdaya Manusia Permasalahan Utama Sistematika Laporan Kinerja (LKj) PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis LP2IL Serang Tahun Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Kegiatan Sasaran Strategis Strategi dan Kebijakan Rencana Kinerja dan Anggaran Indikator Kinerja Anggaran Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja Tahun Pengelolaan Kinerja AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Organisasi Analisa Capaian Kinerja PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS Capaian Kinerja Anggaran PENUTUP Hambatan dan Upaya Perbaikan dalam Pencapaian Sasaran Strategis Hambatan dan Upaya Perbaikan dalam Pencapaian Sasaran Strategis Hambatan dan Upaya Perbaikan dalam Pencapaian Sasaran Strategis ii

4 C. DAFTAR TABEL Halaman 1. Hasil pengukuran akuntabilitas kinerja LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Capaian IKU 4 nilai PNBP (Rp.) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Capaian IKU 5 jumlah lokasi budidaya yang dilakukan surveillance dan/ atau monitoring penyakit ikannya (kabupaten/ kota; nonkumulatif) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Jenis penyakit ikan penting yang dilakukan surveillance pada beberapa lokasi budidaya selama Triwulan III Tahun pada LP2IL Serang Capaian IKU 6 laboratorium yang memenuhi standar teknis (unit) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Ruang lingkup pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang yang telah terakreditasi KAN sampai dengan Triwulan III Tahun Kegiatan in house training personil laboratorium LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Capaian IKU 7 jumlah tenaga teknis binaan (orang) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Capaian IKU 8 jumlah paket teknologi perekayasaan bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan (paket teknologi) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Capaian IKU 9 jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (parameter uji) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Pencapaian pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan berdasarkan nama laboratorium pada LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Capaian IKU 10 jumlah obat ikan yang terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya (obat) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Data produk obat ikan yang memenuhi standar pengujian mutu dan lapang LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Capaian IKU 11 jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diuji minimal 96% bebas residu (sampel) LP2IL Serang Triwulan III Tahun Rekapitulasi jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diuji minimal 96% bebas residu (sampel) LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Indikator pencapaian kinerja anggaran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Realisasi anggaran LP2IL Serang berdasarkan output sampai dengan Triwulan III Tahun iii

5 D. DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Struktur organisasi LP2IL Serang Persentase PNS LP2IL Serang berdasarkan golongan sampai dengan September Persentase PNS LP2IL Serang berdasarkan jabatan sampai dengan September Persentase PNS LP2IL Serang berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan September Perjanjian kinerja LP2IL Serang Tahun, yang telah disusun dan disepakati pada Bulan April Peta strategi LP2IL Serang Tahun Dashboard kinerja capaian sasaran strategis LP2IL Serang pada aplikasi Kinerjaku Triwulan III Tahun Peta strategis capaian sasaran strategis LP2IL Serang pada aplikasi Kinerjaku Triwulan III Tahun Grafik perbandingan target dan realisasi nilai PNBP Triwulan III Tahun 2016 dan pada LP2IL Serang Kegiatan peningkatan kompetensi petugas laboratorium di LP2IL Serang Triwulan III Tahun Grafik persentase jenis dan jumlah tenaga teknis binaan pada LP2IL Serang selama Triwulan III Tahun Kegiatan pembinaan terhadap tenaga teknis di LP2IL Serang pada Triwulan III Tahun Kegiatan penyampaian informasi bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter Grafik jumlah pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang (parameter uji) sampai dengan Triwulan III Tahun Grafik trend pelayanan pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang selama Triwulan III Tahun Tampilan dashboard pencapaian kinerja anggaran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun pada aplikasi SMART online Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Grafik perbandingan target dan realisasi penyerapan anggaran LP2IL Serang Triwulan III Tahun iv

6 E. DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Rencana Kerja Tahunan (RKT) LP2IL Serang Tahun Penetapan Kinerja LP2IL Serang Tahun Kemampuan Pengujian Berdasarkan Parameter pada Laboratorium Uji LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Rekapitulasi Tenaga Teknis Binaan pada LP2IL Serang sampai dengan TriwulanI III Tahun Realisasi Nilai PNBP pada LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Rekapitulasi Penyerapan dan Realisasi Anggaran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Dokumentasi Kegiatan LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun v

7 F. IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) Triwulan III Tahun Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang, merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan selama Triwulan III Tahun, sekaligus sebagai alat kendali dan alat penilai kinerja secara kuantitatif dan terukur. Laporan Kinerja juga sebagai perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi menuju terwujudnya good governance yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, LKj juga merupakan alat untuk memacu peningkatan kinerja dan pelayanan kepada stakeholders. Laporan Kinerja memuat seluruh pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan/ sasaran strategis. Visi LP2IL Serang adalah Terdepan dalam Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan kinerja yang tinggi di setiap komponen yang ada di LP2IL Serang. Pemahaman terhadap uraian tugas, kerja keras, rasa tanggung jawab, dan integritas masing-masing personel merupakan kunci keberhasilan. Dukungan manajemen dalam mengkoordinasikan kegiatan baik secara internal maupun eksternal akan menpercepat sekaligus tercapainya efisiensi dan efktifitas capaian kinerja. Dengan demikian penataan birokrasi yang efektif dan efisien sangat diperlukan. Dengan tersedianya standar operasional prosedur (SOP) untuk setiap kegiatan akan menajadi pedoman sekaligus mengurangi risiko kegagalan yang berdampak terhadap kerugian waktu, tenaga, dan biaya. Berbeda dengan tahun sebelumnya banyak perubahan nomenklatur terkait Sasaran Strategis (SS) serta Indikator Kinerja Utama (IKU) LP2IL Serang. Hal ini tentunya sesuai dengan program yang telah dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Tahun adalah mengembangkan program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan budidaya. Arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya Tahun , yaitu: (i) meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya; dan (iii) meningkatkan kelestarian dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. Dalam rangka mewujudkan sasaran strategis DJPB dan hasil penghematan anggaran Tahun 2016, LP2IL Serang mengemban 8 (delapan) SS dan 19 (sembilan belas) IKU, dalam hal ini yang menjadi fokus LP2IL Serang adalah SS pada Costumer Perspective dan Internal Process Perspective, yaitu sebagai berikut: A. Costumer Perspective Sasaran Strategis 2: Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan dengan 2 (dua) IKU, yaitu: (IKU 4) Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp.) dan (IKU 5) Jumlah lokasi budidaya yang dilakukan surveillance dan/ atau monitoring penyakit ikannya (kabupaten/ kota; nonkumulatif). Pada Triwulan III Tahun, capaian IKU 4 sebesar Rp ,- (110,34%) dan IKU 5 sebesar 50,00%. B. Internal Process Perspective Sasaran Strategis 3: Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan, yang terdiri dari 4 (empat) IKU, yaitu IKU 6: Laboratorium yang memenuhi standar teknis (unit; kumulatif); IKU 7: Jumlah tenaga teknis binaan (orang); IKU 8: Jumlah paket teknologi perekayasaan bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan (paket teknologi); dan IKU 9: Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel). Pada Triwulan III Tahun, capaian IKU 6 sebesar 100%, IKU 7 sebesar 82,00%, IKU 8 belum ada realisasi, dan IKU 9 sebesar 142,46% dari target tahunannya. Sasaran Strategis 4: Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif, yang terdiri dari 3 (tiga) IKU, yaitu IKU 10: Jumlah obat ikan yang terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya (obat) tercapai 184,00% serta IKU 11: Jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diuji minimal 96% bebas residu (sampel; nonkumulatif) tercapai 166,00%. vi

8 Secara umum kegiatan selama Triwulan III Tahun dapat terlaksana sesuai dengan yang ditargetkan. Beberapa kendala yang masih dihadapi, antara lain: 1. Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia LP2IL Serang masih perlu ditingkatkan. 2. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, berdasarkan pada kebutuhan institusi induknya, selain mengerjakan tugas dan fungsinya di bidang pemeriksaan penyakit ikan dan lingkungannya, LP2IL Serang juga melakukan kegiatan yang terkait dengan 2 (dua) komponen kegiatan lainnya secara berkelanjutan, yaitu kegiatan yang terkait dengan pembinaan dan pengelolaan obat ikan serta pengelolaan residu dan kontaminan. 3. Lemahnya kapasitas kelembagaan dalam melakukan pembinaan dan pengelolaan. Kegiatan pembinaan dan pengelolaan memerlukan koordinasi lintas sektoral, baik dengan instansi vertikal, pemerintah daerah, sektor swasta mapun lembaga regional/ internasional. Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak memungkinkan dilaksanakan dikarenakan status eselonisasi LP2IL Serang masih IV/a, di mana tugas dan fungsinya sebatas melakukan pemeriksaan, pelayanan, dan pengujian. Strategi pemecahan masalah yang sudah mulai ditempuh LP2IL Serang untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Mengusulkan perubahan status eselonisasi dari eselon IV/a menjadi eselon III/a diharapkan mampu lebih mengefektifkan pelaksanaan pengembangan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral. Secara yuridis pelaksanaan tugas dan fungsi bidang kesehatan ikan dan lingkungan dapat terakomodasikan dalam lingkup kewenangan dan tanggungjawab Loka/ Balai nantinya. 2. Melakukan studi banding dan magang, baik pegawai yang melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang teknis maupun administrasi. 3. Mengikutsertakan pegawai dalam kegiatan pelatihan atau bimtek. 4. Mengundang pakar/ narasumber guna memberikan arahan atau evaluasi terhadap implementasi standar operasional yang ada. 5. Berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pusat untuk meningkatkan optimalisasi prasana dan sarana dalam rangka meningkatkan produktifitas dan kinerja LP2IL Serang. vii

9 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kegiatan yang mendukung Indikator Kinerja Kegiatan Tahun Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) dalam tantangan di atas adalah Pengelolaan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup DJPB di bidang pemeriksaan hama, penyakit ikan dan lingkungannya, Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang yang selanjutnya disebut LP2IL Serang, telah dipersiapkan untuk mengawal dan mendukung program pengelolaan sumber daya perikanan budidaya yang berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan, ruang lingkup tugas dan fungsi LP2IL Serang adalah di bidang pemeriksaan hama penyakit ikan dan lingkungannya. Sementara itu, berdasarkan pada kebutuhan institusi induknya, selain mengerjakan tugas dan fungsinya di bidang pemeriksaan penyakit ikan dan lingkungannya, LP2IL Serang juga melakukan kegiatan lainnya secara berkelanjutan, yaitu kegiatan yang terkait dengan pembinaan dan pengelolaan obat ikan, pengelolaan residu dan kontaminan serta pembinaan standardisasi kesehatan ikan dan lingkungan. Pelaksanaan tugas tambahan yang lebih banyak daripada tugas dan fungsi utamanya menyebabkan terjadinya beberapa kendala, baik kendala yuridis, kendala manajemen internal, dan kendala eksternal. Guna mendukung sasaran strategis DJPB, telah ditetapkan Perjanjian Kinerja dengan 8 (delapan) sasaran strategis dengan 19 (sembilan belas) Indikator Kinerja Utama yang akan dicapai melalui 4 (empat) kegiatan utamanya, yaitu (1) Pengelolaan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan; (2) Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan; (3) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DJPB; dan (4) Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan. Dengan telah ditetapkannya sasaran kinerja LP2IL Serang diperlukan komitmen yang kuat untuk selalu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, sistem manajemen, kapasitas kelembagaan, teknologi dan kerjasama antar instansi, swasta dan masyarakat yang bermuara pada peningkatan produksi perikanan budidaya. Sejalan dengan era reformasi birokrasi tuntutan prokdutifitas atau kinerja organisasi menjadi sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi. Kontrak kinerja atau perencanaan bukan sesuatu yang mudah diucapkan tanpa dapat dibuktikan dengan hasil kerja nyata yang tertuang dalam kontrak kinerja individu yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah berkewajiban menyusun Laporan Kinerja (LKj) sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan. Dokumen LKj merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) maupun rencana kerja tahunan (RKT) yang dibuat sebelumnya. Selain itu, LKj juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga prinsip pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab (good governance) dapat diwujudkan. Penyusunan LKj LP2IL Serang Triwulan III Tahun dalam rangka menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada serta menginformasikan input, output, dan outcome dari setiap pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LKj Triwulan III Tahun ini memberikan gambaran pencapaian indikator kinerja dan cara atau inisiatif strategis untuk mencapai indikator kinerja, baik kegiatan teknis maupun dukungan manajemen di Triwulan III Tahun. Tujuannya sebagai bahan evaluasi dan penilaian tehadap kinerja yang telah dicapai, menggali 9

10 permasalahan yang dihadapi, serta strategi pemecahannya untuk perbaikan kenerja yang lebih efektif dan tepat sasaran di waktu yang akan datang Tugas dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.28/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan, LP2IL Serang merupakan UPT di bidang pemeriksaan hama, penyakit ikan dan lingkungannya yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, LP2IL Serang menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pemeriksaan hama, penyakit ikan, dan lingkungannya; 2. Penyusunan dan penerapan metode di bidang pemeriksaan hama, penyakit ikan, dan lingkungannya; 3. Pengujian dan analisis data di bidang pemeriksaan hama, penyakit ikan, dan lingkungannya; 4. Pelaksanaan pelayanan teknis di bidang kesehatan ikan, dan lingkungannya; 5. Pelaksanaan monitoring dan pengawasan (surveillance) mengenai penyebaran penyakit ikan, zonasi dan eradikasi hama dan penyakit ikan; 6. Pengolahan data, pengelolaan sistem informasi, dan diseminasi informasi mengenai hama, penyakit ikan, dan lingkungannya; 7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga LP2IL Serang Sumberdaya Manusia Gambar 1 Struktur organisasi LP2IL Serang. Sesuai dengan struktur organisasi LP2IL Serang yang terdiri dari Kepala LP2IL, Urusan Tata Usaha, Subseksi Metode Pemeriksaan, Subseksi Pelayanan Operasional, serta Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), dalam penjabaran tugas sehari-hari dibantu oleh pelaksanapelaksana yang mengelola kegiatan. 1. Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran, urusan tata usaha dan rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan laporan. 10

11 2. Subseksi Metode Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan dan penerapan metode, pengujian dan analisis data di bidang pemeriksaan hama, penyakit ikan, dan lingkungannya, serta monitoring dan pengawasan (surveillance). 3. Subseksi Pelayanan Operasional mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis di bidang kesehatan ikan, dan lingkungannya serta pengolahan data, pengelolaan sistem informasi, dan diseminasi informasi mengenai hama, penyakit ikan, dan lingkungannya; 4. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pemeriksaan hama, penyakit ikan, dan lingkungannya, serta kegiatan lain yang sesuai dengan tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundangundangan. Sampai dengan 30 September jumlah pegawai LP2IL Serang adalah 68 orang dengan rincian PNS sebanyak 42 orang dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak 26 orang. Keragaan PNS adalah sebagai berikut: 1. Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) berdasarkan pangkat dan golongan, seperti yang terlihat pada Gambar 2 berikut. Gambar 2 Persentase PNS LP2IL Serang berdasarkan golongan sampai dengan September. 1) Golongan IV/a (Pembina) : 3 orang 2) Golongan III/d (Penata Tk. I) : 3 orang 3) Golongan III/c (Penata) : 2 orang 4) Golongan III/b (Penata Muda Tk. I) : 17 orang 5) Golongan III/a (Penata Muda) : 4 orang 6) Golongan II/d (Pengatur Tk. I) : 8 orang 7) Golongan II/c (Pengatur) : 4 orang 8) Golongan I/c (Juru) : 1 orang 11

12 2. Jumlah PNS berdasarkan jabatan, seperti yang terlihat pada Gambar 3 berikut. Gambar 3 Persentase PNS LP2IL Serang berdasarkan jabatan sampai dengan September. 1) Jabatan Eselon IVa : 1 orang 2) Jabatan Eselon V : 3 orang 3) JFT Perekayasa : 4 orang 4) JFT PHPI : 13 orang 5) JFT Pranata Komputer : 1 orang 6) JFT Arsiparis : 1 orang 7) JFT Teknisi Litkayasa : 1 orang 8) Fungsional Umum : 18 orang 12

13 3. Komposisi PNS menurut tingkat pendidikan, seperti yang terlihat pada Gambar 4 berikut. Gambar 4 Persentase PNS LP2IL Serang berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan September. 1) S2 (sederajat) : 7 orang 2) S1/D4 : 20 orang 3) D3 : 5 orang 4) SMA : 9 orang 5) SD : 1 orang 1.5. Permasalahan Utama Dalam upaya peningkatan produksi perikanan budidaya, terdapat beberapa permasalahan yang sering dihadapi, yaitu: (1) penyediaan dan distribusi induk unggul dan benih berkualitas masih terbatas; (2) efisiensi pakan; (3) biaya produksi yang tinggi; (4) sumberdaya manusia pelaku usaha perikanan budidaya yang masih kurang pengetahuannya, sehingga sulit dilakukan perubahan pola pikir untuk beralih ke teknologi yang lebih mutakhir; (5) keterbatasan prasarana dan sarana perikanan budidaya, terutama terkait dengan kondisi saluran air, jalan, jaringan listrik, dan lainnya; (6) akses permodalan ke perbankan masih terbatas; (7) sistem pendataan dan pelaporan yang belum optimal, sehingga berakibat terjadinya keterlambatan penyampaian informasi; (8) penurunan kualitas lingkungan perairan sebagai akibat dari limbah budidaya maupun limbah lainnya; (9) isu jaminan keamanan pangan produk hasil perikanan budidaya yang masih menjadi tuntutan pasar; (10) ancaman penyakit, baik penyakit endemik maupun penyakit eksotik; serta (11) penggunaan obat ikan yang kurang bijak. Untuk itu, LP2IL Serang diharapkan dapat memberikan andil yang besar dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut, terutama yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya, yaitu: 1. Penurunan kualitas lingkungan perairan sebagai akibat dari limbah budidaya maupun limbah lainnya; 2. Isu jaminan keamanan pangan produk hasil perikanan budidaya yang masih menjadi tuntutan pasar; 3. Ancaman penyakit, baik penyakit endemik maupun penyakit eksotik; dan 4. Penggunaan obat ikan yang kurang bijak. 13

14 1.6. Sistematika Laporan Kinerja (LKj) Laporan Kinerja (LKj) Triwulan III Tahun secara umum memuat target dan capaian kinerja LP2IL Serang sampai dengan akhir September Tahun, sebagai tolok ukur akuntabilitas LP2IL Serang dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sistematika penyajian LKj LP2IL Serang Triwulan III Tahun adalah sebagai berikut: Ikhtisar Eksekutif Bagian ini menyajikan ringkasan target dan realisasi Indikator Kinerja Kegiatan pada LP2IL Serang sampai dengan akhir September Bab I Pendahuluan Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan terhadap aspek strategis organisasi, serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi LP2IL Serang Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja Bab ini menguraikan tentang ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja yang masih dijadikan pedoman oleh LP2IL Serang pada Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Subbab ini menyajikan tentang capaian kinerja LP2IL Serang untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis (SS) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap pernyataan kinerja SS tersebut dilakukan analisis capaian kinerja LP2IL Serang yang meliputi: 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja pada Tahun ; 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja Tahun dengan Tahun 2016, serta beberapa tahun terakhir; 3. Perbandingan antara realisasi kinerja LP2IL Serang dengan UPT DJPB lainnya; 4. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan Tahun (pertriwulan) dengan target yang tercantum dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; dan 5. Perbandingan antara realisasi kinerja Tahun dengan standar nasional (jika ada). B. Analisis Capaian Kinerja Subbab ini menyajikan tentang analisis capaian kinerja LP2IL Serang dibandingkan dengan target yang telah disusun, dengan rincian sebagai berikut: 1. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan dan/ atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan oleh LP2IL Serang; 2. Analisis atas efisiensi pemberdayaan sumberdaya; dan 3. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. C. Realisasi Anggaran Subbab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujidkan kinerja LP2IL Serang sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja yang telah disepakati Bab IV Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan umum atas capaian kinerja LP2IL Serang serta langkah yang akan dilakukan di masa yang akan datang dalam rangka meningkatkan kinerjanya Lampiran Bagian lampiran berisi data dukung yang diperlukan dalam penjelasan dari Bab I sampai dengan Bab IV. 14

15 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis LP2IL Serang Tahun Visi dan Misi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana suatu instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif, sedangkan misi adalah merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dalam rangka mendukung terwujudnya pembangunan perikanan dan kelautan yang lebih terarah, terukur, konsisten, dan akuntabel di bidang penyakit ikan dan lingkungannya, diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program, serta kegiatannya. Selaras dengan visi DJPB tahun Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat, LP2IL Serang menetapkan visinya di Tahun adalah Terdepan dalam Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan. Guna mewujudkan visi di atas, maka LP2IL Serang menetapkan beberapa misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel; 2. Memberikan pelayanan yang profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan; dan 3. Mewujudkan LP2IL Serang sebagai rujukan nasional dalam pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan Tujuan dan Sasaran Kegiatan Tujuan dan sasaran LP2IL Serang pada kegiatan Tahun, yaitu untuk dapat memberikan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan jaminan bahwa setiap pengujian dilakukan dengan professional, cepat, tepat, dan akurat untuk dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan hukum sesuai standar nasional dan internasional serta perkembangan teknologi terkini seperti yang dituangkan dalam mottonya Pro Ceta (Profesional, Cepat, Tepat, dan Akurat). Untuk mengawal program peningkatan produksi perikanan budidaya, LP2IL Serang melakukan pembinaan kelompok untuk menerapkan teknologi anjuran bidang kesehatan ikan dan lingkungan serta penerapan atau penggunaan obat ikan dengan cara yang baik dan aman bagi konsumen. Sebagai laboratorium uji acuan, berupaya melakukan pembinaan bidang kesehatan ikan dan lingkungan baik kepada pembudidaya ikan, pengelola laboratorium, tenaga teknis pendamping/ penyuluh lapangan pada khususnya, umumnya kepada masyarakat seperti mahasiswa/ siswa, pelaku usaha baik dengan cara percontohan lapangan atau diseminasi maupun magang. Mewujudkan laboratorium acuan yang handal yang memenuhi standar ISO/IEC 17025:2008, dengan demikian hasil uji bisa diakui secara internasional. Melakukan penataan birokrasi meliputi organisasi, tatalaksana, peraturan perundangundangan, sumberdaya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, serta mindset dan culture-set aparatur Sasaran Strategis Untuk mendukung tercapainya sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya, yaitu Meningkatnya Produksi Usaha Perikanan Budidaya yang Berkelanjutan LP2IL Serang menetapkan sasaran strategis dalam empat perspektif beserta Indikator Kinreja Utamanya adalah sebagai berikut: 15

16 STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1. Sasaran Strategis: Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 1) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 2) Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 3) Rata-rata Pendapatan Pembudidaya (Rp.) CUSTOMER PERSPECTIVE 2. Sasaran Strategis: Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Bertanggung Jawab,dan Berkelanjutan. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 4) Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp.) 5) Jumlah Lokasi Budidaya yang Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring Penyakit Ikannya (kabupaten/ kota; nonkumulatif) INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3. Sasaran Strategis: Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 6) Laboratorium yang Memenuhi Standar Teknis (unit; kumulatif) 7) Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang) 8) Jumlah Paket Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan (paket teknologi) 9) Jumlah Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (sampel) 4. Sasaran Strategis: Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 10) Jumlah Obat Ikan yang Terjamin Mutu, Keamanan, dan Khasiatnya (obat) 11) Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Diuji Minimal 96% Bebas Residu (sampel; nonkumulatif) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 5. Sasaran Strategis: Terwujudnya Aparatur Sipil Negara LP2IL yang Kompeten, Profesional, dan Berkepribadian. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 12) Indeks Kompetensi dan Integritas Lingkup DJPB (indeks) 6. Sasaran Strategis: Tersedianya Manajemen Pengetahuan LP2IL yang Handal dan Mudah Diakses. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 13) Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar Lingkup LP2IL Serang (%) 7. Sasaran Strategis: Terwujudnya Birokrasi DJPB yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 14) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPB (nilai) 15) Tingkat Maturitas SPIP (level) 16) Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan (%) 17) Nilai AKIP DJPB (nilai) 8. Sasaran Strategis: Terkelolanya Anggaran Pembangunan DJPB secara Efisien dan Akuntabel. Indikator Kinerja Utamanya adalah: 18) Nilai Kinerja Anggaran Lingkup LP2IL Serang (%) 19) Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup DJPB (%) Strategi dan Kebijakan Seperti halnya Tahun 2016, strategi dan arah kebijakan yang dilakukan LP2IL Serang untuk melaksanakan sasaran strategis Tahun sebagaimana tersebut di atas adalah melalui: 16

17 Peningkatan Kompetensi Sumberdaya Manusia Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik serta fungsi-fungsi teknis LP2IL Serang dalam mendukung sistem pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan menuju percepatan peningkatan produksi perikanan budidaya yang berkelanjutan sangat tergantung pada kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang ada. Beberapa alasan penting untuk selalu meningkatkan kualitas SD, yaitu: pertama, untuk menjamin ketersediaan SDM yang tepat sesuai kedudukan, jabatan, dan fungsinya dalam upaya pencapaian tujuan organisasi; kedua, perkembangan peraturan perundangan di bidang tata kelola pemerintahan, keuangan, serta pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan harus segera diimplementasikan dalam organisasi dan masyarakat; dan ketiga, perkembangan teknologi harus senantiasa diikuti oleh setiap aparatur, agar dapat memberikan pelayanan publik yang memuaskan. Peningkatan kualitas SDM di LP2IL Serang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku aparatur melalui: 1. Pelatihan dan magang di bidang tata kelola pemerintahan, pengelolaan keuangan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, serta pengadaan barang/ jasa pemerintah; 2. Pelatihan dan magang di bidang sistem manajemen laboratorium yang baik; dan 3. Pelatihan dan magang teknis pengujian dan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan Penerapan Sistem Manajemen Laboratorium yang Baik Penerapan sistem manajemen laboratorium yang baik perlu dilakukan di setiap laboratorium uji, karena beberapa pertimbangan, yaitu (1) pengujian harus dilakukan dengan professional, objektif, cepat, tepat, dan akurat; (2) setiap personil di laboratorium harus dijamin bebas terhadap tekanan materi dan kekuasaan; (3) hasil pengujian harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan hukum; dan (4) masyarakat sebagai pengguna jasa harus mendapatkan jaminan kepuasan terhadap layanan laboratorium uji. Penerapan sistem manajemen laboratorium yang baik dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menerapkan sistem manajemen sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2008; 2. Menerapkan metode pengujian sesuai dengan standar nasional seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional; 3. Penyusunan dan implementasi dokumen sistem mutu, meliputi Panduan Mutu, Prosedur Kerja, Instruksi Kerja, dan Dokumen Pendukung; 4. Mendapatkan pengakuan Komite Akreditasi Nasional (KAN) mengenai penerapan ISO/IEC 17025: Monitoring dan Surveillance Kesehatan Ikan dan Lingkungan Monitoring dan surveillance dilakukan secara terprogram dan mengikuti kaidah ilmiah yang ada, dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: (1) kebijakan pengendalian penyakit dalam suatu wilayah atau kawasan sangat ditentukan oleh akurasi hasil monitoring dan/ atau surveillance; (2) hama, penyakit, dan mutu produk perikanan budidaya merupakan salah satu syarat utama keberterimaan produk di pasar internasional; (3) residu obat ikan dan kontaminan bahan kimia berbahaya dalam produk perikanan budidaya sering terjadi selama berlangsungnya proses budidaya; (4) pengakuan internasional terhadap pernyataan suatu negara sebagai daerah bebas penyakit sangat berperan dalam peningkatan daya saing produk perikanan budidaya di pasar global; dan (5) secara teknis dan hukum hasil monitoring dan surveillance hanya diterima apabila sesuai dengan kaidah-kaidah epidemiologi yang berlaku. Program monitoring dan surveillance yang dilakukan oleh LP2IL Serang pada Tahun, meliputi: 1. Surveillance dalam rangka menentukan status penyakit pada suatu kompartemen/ kawasan budidaya; 2. Monitoring dalam rangka pemetaan penyakit ikan di kawasan-kawasan budidaya di Indonesia; 3. Monitoring kualitas lingkungan budidaya ikan; 17

18 4. Monitoring residu dan bahan kontaminan pada produk perikanan (kekerangan); 5. Penanganan kasus dan emergency response penyakit ikan dan lingkungan; 6. Pelayanan laboratorium keliling; 7. Pembinaan dan pemantauan obat ikan; dan 8. Monitoring anti microbe resistance (AMR) Pelayanan Pengujian di Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang adalah UPT DJPB yang mempunyai beberapa laboratorium uji dan dipersiapkan untuk mendukung kegiatan budidaya perikanan secara luas, yang kesemuanya dalam satu kesatuan yang mempunyai tugas melaksakan pemeriksaan hama, penyakit ikan, dan lingkungannya. Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang secara simultan mempersiapkan diri untuk menjadi laboratorium rujukan di bidang pemeriksaan penyakit ikan dan lingkungan secara nasional. Dengan demikian, legalitas dari KAN terhadap laboratorium uji LP2IL Serang menjadi sangat penting. Oleh karenanya hasil pemeriksaan laboratorium yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai bukti bahwa produk perikanan dan media budidaya tertentu telah lolos uji kesehatan ikan dan lingkungan Pelaksanaan Teknologi Perekayasaan dan Pendampingan terhadap Tenaga Teknis Bidang Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Subsektor perikanan budidaya saat ini menjadi tumpuan penting dalam menopang pembangunan perikanan nasional seiring dengan fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sumber pangan dan gizi yang aman, sehat, dan utuh. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar dalam mewujudkan perikanan budidaya sebagai ujung tombak dalam menggerakan perekonomian nasional dan ketahanan pangan masyarakat. Di samping itu Indonesia saat ini dihadapkan pada sebuah tantangan besar, yaitu dalam menghadapi persaingan perdagangan bebas di level regional ASEAN. Menyikapi hal tersebut, subsektor perikanan budidaya sebagai barometer utama pembangunan perikanan nasional didorong untuk mampu bersaing pada tataran perdagangan global, yaitu melalui peningkatan efesiensi, efektivitas, ramah lingkungan, nilai tambah, jaminan mutu, dan keamanan pangan (food safety). Strategi pengembangan perikanan budidaya dilaksanakan melalui peningkatan produksi, produktivitas, dan daya saing yang berbasis ilmu pengetahuan melalui industrialisasi perikanan budidaya yang akan diperankan menjadi penghela percepatan sistem produksi perikanan nasional berorientasi pada trend pasar global dan lokal. Penyampaian informasi perikanan budidaya yang adaptif, aplikatif, efektif, dan efisien serta mampu mewujudkan perikanan budidaya yang berkelanjutan (sustainable aquaculture) menjadi hal mutlak yang harus segera ditransfer secara masif kepada masyarakat pembudidaya. Untuk itu, peran diseminasi informasi melalui media dan/ atau fasilitas informasi dan publikasi bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan ini menjadi sangat penting sebagai upaya dalam memberikan tontonan, tuntunan, dan tauladan bagi masyarakat terkait pengelolaan budidaya yang berkelanjutan Pengelolaan Keuangan dan Aset Satker Lingkup LP2IL Serang Dalam rangka pencapaian program yang telah direncanakan, perlu didukung dengan kelancaran proses pengelolaan anggaran. Namun demikian azas efesiensi serta efektivitas penggunaan anggaran menjadi hal yang sangat penting. Begitu juga dengan output dari pelaksanaan penyerapan anggaran yang berupa aset satker harus dimanfaatkan secara maksimal sesuai dengan peraturan yang beralaku. Untuk itu LP2IL Serang terus meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia agar pelaksanaan pengelolaan anggaran serta barang milik Negara (BMN) dapat terlaksana secara akuntabel, serta tertib dalam penyampaian laporan pertanggungjawabannya. 18

19 2.2. Rencana Kinerja dan Anggaran Indikator Kinerja Rencana Kinerja Tahun didasarkan pada Rencana Strategis LP2IL Serang Tahun , yang telah diselaraskan dengan program-program DJPB. Target indikator keberhasilan kinerja didistribusikan pada 4 (empat) kegiatan utama, yaitu: Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan Tujuan kegiatan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan adalah terselenggaranya pelayanan pemeriksaan penyakit ikan dan lingkungan serta obat ikan sesuai standar yang telah ditentukan. Sasaran kegiatan yang ingin dicapai dari kegiatan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan adalah terlaksananya pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan yang optimal untuk menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi. Output dan komponen yang dilaksanakan dalam kegiatan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, antara lain: 1. Laboratorium penyakit ikan, kualitas air, pakan, dan residu yang memenuhi standar teknis, dengan komponen sebagai berikut: a. Pengadaan peralatan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; dan b. Operasional dan/ atau pembangunan Posikandu. 2. Sampel yang diuji melalui laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, dengan komponen sebagai berikut: a. Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; dan b. Pengadaan bahan uji layanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan. 3. Teknologi perekayasaan di bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan. 4. Kawasan budidaya yang di-surveillance dan/ atau dimonitoring penyakit ikannya, dengan komponen sebagai berikut: a. Pengadaan obat-obatan dan/ atau perlengkapan biosekuritas dalam rangka pengendalian penyakit ikan; b. Perjalanan dalam rangka surveillance dan/ atau monitoring penyakit ikan penting di kawasan budidaya; dan c. Operasional sistem pelaporan monitoring penyakit ikan (SSMPI online). 5. Obat ikan yang terdaftar, dengan komponen sebagai berikut: a. Operasional pelayanan penyediaan atau peredaran obat ikan; dan b. Perjalanan pembinaan, pemantauan, dan evaluasi penyediaan peredaran obat ikan Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya Kegiatan pengelolaan kawasan perikanan budidaya memiliki tujuan untuk menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan penyakit ikan dan lingkungan sesuai standar yang telah ditentukan. Kegiatan ini dimunculkan akibat adanya perubahan nomenklatur jabatan pada DJPB di bawah koordinasi direktorat baru, yaitu Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan. Sasaran kegiatan yang ingin dicapai dari kegiatan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan adalah terlaksananya pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan yang optimal untuk menghasilkan produk perikanan yang aman, sehat, dan utuh untuk dikonsumsi. Output dan komponen yang dilaksanakan dalam kegiatan pengelolaan kawasan perikanan budidaya, antara lain: 1. Laboratorium yang memenuhi standar teknis, dengan komponen sebagai berikut: a. Pengadaan peralatan laboratorium; dan b. Operasional dan/ atau pembangunan Posikandu. 2. Kawasan budidaya yang di-surveillance dan/ atau dimonitoring penyakit ikannya, dengan komponen sebagai berikut: a. Surveillance dan/ atau monitoring penyakit ikan penting di kawasan budidaya; b. Pengadaan bahan uji dalam rangka surveillance dan/ atau monitoring penyakit ikan; 19

20 c. Operasional sistem pelaporan monitoring penyakit ikan (SSMPI Online); dan d. Seminar penyakit ikan 3. Sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, dengan komponen sebagai berikut: a. Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; dan b. Pengadaan bahan uji layanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan Kegiatan pengelolaan pakan dan obat ikan bertujuan untuk menyelenggarakan penjaminan mutu, keamanan, dan khasiat pakan dan obat ikan yang beredar, sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Kegiatan ini dimunculkan akibat adanya adanya perubahan nomenklatur jabatan pada DJPB di bawah koordinasi direktorat baru, yaitu Direktorat Pakan dan Obat Ikan. Sasaran kegiatan yang ingin dicapai dari kegiatan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan adalah terlaksananya pengelolaan pakan dan obat ikan yang optimal sebagai upaya meningkatkan produksi perikanan budidaya serta menekan biaya operasional pada usaha budidaya ikan. Output dan komponen yang dilaksanakan dalam kegiatan pengelolaan pakan ikan hanya 1 (satu), yaitu: 1. Obat ikan yang terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya, dengan komponen sebagai berikut: a. Rapat penilaian mutu dan evaluasi dokumen pendaftaran obat ikan; b. Operasional pelayanan penyediaan atau peredaran obat ikan; dan c. Perjalanan pembinaan, pemantauan, dan evaluasi penyediaan peredaran obat ikan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DJPB Kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya DJPB yang dilakukan oleh Satker LP2IL Serang berupa pengelolaan keuangan dan aset dalam rangka mendukung KKP mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Murni. Sasaran kegiatan yang ingin dicapai dari kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya DJPB adalah peningkatan akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan dan aset Satker LP2IL Serang dalam mendukung tujuan KKP dengan opini WTP Murni serta penataan organisasi. Output dan komponen yang dilaksanakan dalam kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya DJPB, antara lain: 1. Layanan dukungan manajemen Eselon I, dengan komponen sebagai berikut: a. Perencanaan dan pengembangan pegawai; b. Penyusunan program dan anggaran; c. Layanan kerjasama program; d. Layanan evaluasi dan pelaporan; e. Layanan keuangan; f. Layanan tata usaha dan rumah tangga; g. Layanan pengelolaan BMN; dan h. Pengelolaan satker. 2. Layanan internal, dengan komponen sebagai berikut: a. Pengadaan perangkat pengolah data; b. Peralatan dan fasilitas perkantoran; dan c. Pembangunan dan renovasi gedung. 3. Layanan perkantoran, dengan komponen sebagai berikut: a. Gaji dan tunjangan; dan b. Operasional dan pemeliharaan kantor. 20

21 Anggaran Anggaran kegiatan LP2IL Serang telah didasarkan pada skala prioritas berdasarkan pada target yang ingin dicapai pada tahun tersebut. Penyusunan anggaran tertuang dalam RKA- K/L berdasarkan pada hasil penetapan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada Triwulan III Tahun, terdapat perubahan pada alokasi anggaran LP2IL Serang, yang semula sebesar Rp ,-, menjadi sebesar Rp ,- dengan rincian sebagai berikut: 1. Rupiah Murni (RM) : Rp ,- 2. PNBP : Rp ,- Anggaran tersebut pada Triwulan III Tahun dialokasikan pada 4 (empat) kegiatan, yaitu: 1. Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan, sebesar Rp ,- 2. Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan, sebesar Rp ,- 3. Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan, sebesar Rp ,- 4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DJPB, sebesar Rp , Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja Tahun Dalam rangka penjabaran rencana kinerja tahunan, maka di awal Tahun telah disusun perjanjian kinerja antara kepala LP2IL Serang dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya dengan pokok-pokok kegiatan seperti yang terlihat pada Gambar 5 berikut. 21

22 Gambar 5 Perjanjian kinerja LP2IL Serang Tahun, yang telah disusun dan disepakati pada Bulan April Pengelolaan Kinerja Pengukuran capaian indikator kinerja LP2IL Serang Tahun Anggaran yang berbasis kinerja, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pengukuran capai indikator kinerja dilakukan secara periodik (triwulan dan/ atau tahunan) dengan menginputnya pada aplikasi kinerjaku ; 2. Pengukuran dilakukan secara berjenjang dari bawah ke atas (bottom up); 3. Pencapaian kinerja merupakan akumulasi dari capaian kinerja bawahannya; 4. Data diperoleh dan diinput adalah data yang telah diverifikasi oleh penanggung jawab Indikator Kinerja Utama (IKU); dan 22

23 5. Status capaian IKU yang ditayangkan dalam aplikasi Kinerjaku ditunjukan dengan warna: Merah : untuk capaian di bawah batas toleransi (buruk, skor < 80) Kuning : untuk yang di dalam batas toleransi (hati-hati, 80 skor < 100) Hijau : untuk yang melebihi target (baik, skor 100) Putih : belum ada skor Pengukuran kinerja berbasis BSC (Balance Scorecard) dilakukan dengan cara penghitungan capaian kinerja terhadap target dengan menggunakan polarisasi Maximize, Minimize, dan Stabilize dengan pengertian: 1. Maximize IKU yang diukur dengan polarisasi ini, yaitu IKU yang mempunyai kriteria capaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik. 2. Minimize IKU yang diukur dengan polarisasi ini, yaitu IKU yang mempunyai kriteria capaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik. 3. Stabilize IKU yang diukur dengan polarisasi ini, yaitu IKU yang mempunyai kriteria capaian semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) semakin baik. Alur pikir penetapan kinerja LP2IL Serang sebagaimana terlihat pada gambar peta strategi di bawah ini. Gambar 6 Peta strategi LP2IL Serang Tahun. 23

24 3. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja Organisasi Pencapaian target kinerja LP2IL Serang selama Tahun didasarkan pada penetapan kinerja dengan yang terdiri dari 8 (delapan) sasaran strategis dan 19 (sembilan belas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Pengisian realisasi kegiatan secara garis besar terdiri dari perolehan nilai hasil pengukuran Eselon I DJPB, yaitu untuk sasaran strategis Stakeholder Perspective, Costumer Perspective, serta Learn and Growth Perspective (kecuali persentase pencapaian anggaran). Sedangkan angka pada Customer Perspective dan Internal Process Perspective adalah hasil penghitungan capaian LP2IL Serang. Hasil pengukuran berdasarkan aplikasi kinerjaku capaian Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) pada Triwulan III Tahun adalah 115,83% dengan toleransi 10% (Gambar 7 dan 8). Rincian capaian kinerja LP2IL Serang Triwulan III Tahun dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Hasil pengukuran akuntabilitas kinerja LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1. Terwujudnya 1) Nilai Tukar Kesejahteraan Pembudidaya Masyarakat Ikan (NTPi) Perikanan Budidaya CUSTOMER PERSPECTIVE 2. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan 2) Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 3) Rata-rata Pendapatan Pembudidaya (Rp.) 4) Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp.) (dalam ribu) 5) Jumlah Lokasi Budidaya yang Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring Penyakit Ikannya (kabupaten/ kota; Nonkumulatif) INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3. Terselenggaranya 6) Laboratorium Tata Kelola yang TARGET TARGET TW III REALISASI TW III % CAPAIAN TW III % CAPAIAN KETERANGAN 102, Dihitung akhir tahun, pengukuran "sama persis" dengan Eselon I. Capaian 2016 sebesar 98, Dihitung akhir tahun, pengukuran "sama persis" dengan Eselon I. Capaian 2016 sebesar 5, Dihitung akhir tahun, pengukuran "sama persis" dengan Eselon I ,12 110,34 Dihitung triwulanan. Capaian 2016 adalah 169,95% ,50 50,00 Dihitung triwulanan. Capaian 2016 adalah 1.100,00% (target 1, realisasi 11 kawasan) ,00 100,00 Dihitung triwulanan. 24

25 SASARAN STRATEGIS Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan 4. Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif URAIAN INDIKATOR KINERJA Memenuhi Standar Teknis (Unit; Kumulatif) 7) Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang) 8) Jumlah Hasil Perekayasaan Teknologi Terapan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan (paket teknologi) 9) Jumlah Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (sampel) 10) Jumlah Obat Ikan yang Terjamin, Mutu, Keamanan, dan Khasiatnya (obat) 11) Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Diuji Minimal 96% Bebas Residu (sampel; nonkumulatif) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 5. Terwujudnya 12) Indeks Aparatur Sipil Kompetensi Negara DJPB dan Integritas yang Kompeten, DJPB (indeks) Profesional, dan Berkepribadian 6. Tersedianya Manajemen Pengetahuan DJPB yang Handal dan 13) Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem TARGET TARGET TW III REALISASI TW III % CAPAIAN TW III % CAPAIAN KETERANGAN Capaian 2016 sebesar 100,00% ,89 82,00 Dihitung triwulanan. Capaian 2016 sebesar 212,00% (target 100, realisasi 212 orang) Dihitung triwulanan. Capaian 2016 sebesar 100,00% ,94 110,61 Dihitung bulanan. Capaian 2016 adalah 110,61% (target 2.875, realisasi sampel) ,56 184,00 Dihitung bulanan. Capaian 2016 adalah 95,00% (target 40, realisasi 38 obat) ,56 166,00 Dihitung bulanan. Capaian 2016 adalah 815,00% (target 20, realisasi 163 sampel) Dihitung akhir tahun. Pengukuran "sama persis" dengan Eselon I. Capaian 2016 sebesar 79,25% Dihitung akhir tahun. Pengukuran "sama persis" dengan Eselon I. 25

26 SASARAN STRATEGIS Mudah Diakses 7. Terwujudnya Birokrasi DJPB yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima 8. Terkelolanya Anggaran Pembangunan DJPB secara Efisien dan Akuntabel URAIAN INDIKATOR KINERJA Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) 14) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPB (nilai) 15) Tingkat Maturitas SPIP (level) 16) Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan (%) 17) Nilai AKIP lingkup DJPB (nilai) 18) Nilai Kinerja Anggaran LP2IL Serang (%) 19) Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup DJPB(%) TARGET TARGET TW III REALISASI TW III % CAPAIAN TW III % CAPAIAN KETERANGAN Capaian 2016 sebesar 88,33%. A (80) Dihitung akhir tahun. Pengukuran "sama persis" dengan Eselon I. Capaian 2016 sebesar 90, Dihitung akhir tahun. Pengukuran "sama persis" dengan Eselon I Dihitung akhir tahun. Pengukuran "sama persis" dengan Eselon I Dihitung akhir tahun. Pengukuran "sama persis" dengan Eselon I Dihitung akhir tahun. Capaian 2016 adalah 101,21% (target 89, realisasi 90,08) Dihitung tahunan. Pengukuran " sama persis" dengan Eselon I. Capaian 2016 sebesar

27 Gambar 7 Dashboard kinerja capaian sasaran strategis LP2IL Serang pada aplikasi Kinerjaku Triwulan III Tahun. 27

28 Gambar 8 Peta strategis capaian sasaran strategis LP2IL Serang pada aplikasi Kinerjaku Triwulan III Tahun. Berdasarkan Gambar 7 dan 8 di atas menunjukan kinerja LP2IL Serang selama Triwulan III Tahun adalah baik (pada aplikasi berwarna hijau) karena ketiga sasaran strategis yang menjadi tugas dan fungsi LP2IL Serang pencapaiannya sama dengan atau melebihi target, dengan NPSS 115,83%. Pembahasan LKj Triwulan III Tahun ini difokuskan pada Costumer Perspective dan Internal Process Perspective yang menjadi tugas dan fungsi LP2IL Serang dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis. Pada level Stakeholder Perspective dan Learning and Groeth Perspective merupakan kendali level Eselon I Analisa Capaian Kinerja Customer Perspective PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2: Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggungjawab, dan Berkelanjutan Upaya pencapaian sasaran strategis Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggungjawab, dan Berkelanjutan adalah melalui 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU). 1. IKU 4: Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp.) Definisi IKU nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) LP2IL Serang ini adalah pendapatan yang bersumber dari layanan jasa pegujian sesuai tugas dan fungsi LP2IL Serang serta pemanfaatan fasilitas negara dengan tarif sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Berdasarkan hasil Rapat Teknis Perencanaan Pembangunan Perikanan Budidaya Tahun 2016, telah ditetapkan besaran pagu PNBP LP2IL Serang Tahun Anggaran sebesar Rp ,- (dua ratus dua puluh sembilan juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah), 28

29 sedangkan Tahun 2016 sebesar Rp ,- (seratus delapan puluh enam juta rupiah) atau mengalami peningkatan sebesar 81,02%. Berdasarkan hasil pelayanan laboratorium yang meliputi pengujian sampel hama penyakit ikan, kualitas lingkungan, residu, uji mutu dan uji lapang obat ikan, pencapaian nilai PNBP sampai dengan Triwulan III Tahun adalah sebesar Rp ,-, atau mencapai 110,34% dari target tahunannya (Tabel 2). Tabel 2 Capaian IKU 4 nilai PNBP (Rp.) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp.) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 157,43 110,34 Berdasarkan Tabel 2 tersebut, nilai pencapaian PNBP Triwulan III Tahun mengalami penurunan jika dibandingkan dengan nilai pencapaian PNBP Tahun 2016 di triwulan yang sama. Nilai pencapaian PNBP Triwulan III Tahun hanya 110,34% dari target tahunan, sementara nilai pencapaian PNBP Tahun 2016 di triwulan yang sama mencapai 157,43% dari target tahunannya (Gambar 13). Hal ini dikarenakan terdapat penurunan pelayanan pengujian laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan pada Triwulan III Tahun. Namun, nilai PNBP dari pengujian mutu dan lapang obat ikan pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan Tahun 2016 lalu. Hal ini menjadi motivasi yang baik untuk LP2IL Serang karena dengan adanya peningkatan pengujian mutu dan lapang obat ikan membuktikan bahwa tingkat kepercayaan customer (dalam hal ini perusahaan obat ikan) terhadap LP2IL Serang semakin meningkat. Gambar 9 Grafik perbandingan target dan realisasi nilai PNBP Triwulan III Tahun 2016 dan pada LP2IL Serang. Untuk mengatasi penurunan nilai PNBP, LP2IL Serang terus mempersiapkan diri melaksanakan pelayanan laboratorium yang lebih baik, khususnya dalam pengujian mutu dan lapang obat ikan. Laboratorium Uji LP2IL Serang juga senantiasa meningkatkan kapabilitas personil laboratoriumnya melalui in house training. Di samping itu, penambahan peralatan pengujian mutu dan lapang obat ikan, menjadi fokus utama LP2IL Serang dalam usahanya meningkatkan pencapaian nilai PNBP pada triwulan berikutnya. 29

30 2. IKU 5: Jumlah Lokasi Budidaya yang Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring Penyakit Ikannya (Kab/Kota; Nonkumulatif) Definisi dari IKU ini adalah banyaknya kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan survaillance dan/ atau monitoring dengan menyesuaikan pada kaidahkaidah epidemiologi, sesuai dengan arah kebijakan dan program DJPB dalam upaya pengendalian penyakit ikan yang penting, dengan disertai tindakan pengendalian yang bertujuan untuk menekan prevalensi. Dalam hal ini, kawasan merupakan satu atau lebih unit budidaya yang menerapkan manajemen cluster berbasis biosecurity dalam satu kabupaten/ kota. Tahun target Jumlah Lokasi Budidaya yang Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring Penyakit Ikannya (Kab/Kota; Nonkumulatif) yang telah direncanakan, yaitu sebanyak 10 kawasan (kabupaten/ kota) telah terpenuhi sebesar 50,00%. Penentuan kawasan yang menjadi target dalam kegiatan surveillance adalah kawasankawasan sentra budidaya yang ditengarai memiliki predisposisi yang tinggi akan kejadian penyakit yang penting. Pada Tahun, penyakit dan/ atau agen penyebab penyakit penting yang menjadi target surveillance dan monitoring kesehatan ikan, yaitu Megalocityvirus, grouper iridoviral disease (GIV), red sea bream Iridovirus (RSIV), koi Herpesvirus (KHV), enterocytozoon hepatopenaei (EHP), white faeces syndrome (WFS), acute hepatopancreatic necrosis disease (AHND), white spot disease (WSD), infectious myonecrosis (IMN), dan yellow head disease (YHV). Tabel 3 Capaian IKU 5 jumlah lokasi budidaya yang dilakukan surveillance dan/ atau monitoring penyakit ikannya (kabupaten/ kota; nonkumulatif) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Jumlah Lokasi Budidaya yang Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring Penyakit Ikannya (Kab/Kota; Nonkumulatif) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 100,00 50,00 Beberapa lokasi budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan surveillance dan/ atau monitoring oleh LP2IL Serang selama Triwulan III Tahun, adalah seperti yang tertuang pada Tabel 4 berikut. Tabel 4 Jenis penyakit ikan penting yang dilakukan surveillance pada beberapa lokasi budidaya selama Triwulan III Tahun pada LP2IL Serang No. Kawasan Waktu Pelaksanaan (Kabupaten/ Kota) (Bulan) Target Penyakit/ Agen Hasil 1. Kabupaten Bireuen Januari YHV Negatif 2. Kabupaten Karawang Februari EHP Positif V. parahaemolyticus Positif WSD Negatif 3. Kabupaten Pandeglang Februari IMN Positif WSD Negatif Maret IMN Positif WSD Negatif GIV Positif 4. Kabupaten Serang Februari WSD Negatif IMN Negatif YHV Negatif 5. Kabupaten Brebes Mei KHV Negatif 30

31 No. Kawasan (Kabupaten/ Kota) Waktu Pelaksanaan (Bulan) Target Penyakit/ Agen RSIV Hasil Negatif Pada Triwulan III Tahun target tahunan yang telah direncanakan LP2IL Serang, yaitu sebanyak 1 kawasan telah terpenuhi sebesar 50,00%. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama di Tahun 2016, terdapat penurunan yang signifikan, yaitu sebesar 50,00%. Walaupun dalam hal pencapaian target LP2IL Serang tidak mengalami kendala, tetapi jika dibandingkan dengan luas wilayah kerja, LP2IL Serang masih mengalami kesulitan dalam pembagian tugas, khususnya dalam pelaksanaan surveillance dan monitoring penyakit ikan, sehingga LP2IL Serang belum dapat melaksanakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kondisi yang ada saat ini, petugas laboratorium yang melakukan pengujian sampel (baik sampel permintaan maupun sampel hasil surveillance/ monitoring) juga sebagai petugas yang melakukan surveillance atau monitoring (PHPI dan/ atau personil laboratorium dengan jabatan lainnya), baik monitoring terprogram maupun monitoring dalam rangka emergency response. Pada kondisi tertentu (volume sampel tinggi) kegiatan-kegiatan lain menjadi tidak optimal. Ditambah dengan penugasan-penugasan lain terkait kegiatan pertemuan teknis ataupun tugas tambahan bidang administrasi dalam rangka dukungan terhadap reformasi birokrasi. Dengan kata lain semakin hari volume kegiatan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat semakin tinggi. Di samping itu, melihat mudahnya LP2IL Serang dalam merealisasikan IKU ini pada tahun sebelumnya, sudah dilakukan evaluasi terhadap target yang telah disusun di Rencana Strategis (Renstra) LP2IL Serang Tahun (semula 1 kawasan, menjadi 10 kawasan), sehingga harapannya realisasi jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan surveillance (kawasan) tidak jauh melampaui target tahunan yang ditetapkan. Untuk mengatasi kendala di atas dilakukan pengaturan kerja dengan skala prioritas dan jangka panjang berdasarkan penghitungan analisis beban kerja telah diusulkan penambahan pegawai sebagaimana yang telah dilakukan pada akhir Tahun Internal Process Perspective PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3: Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan 1. IKU 6: Laboratorium yang Memenuhi Standar Teknis (unit; kumulatif) Sesuai dengan definisi pada pedoman pengukuran IKU Laboratorium yang Memenuhi Standar Teknis adalah laboratorium uji kesehatan ikan dan lingkungan yang memenuhi 4 (empat) aspek persyaratan teknis, yang meliputi: a. Bangunan; b. Sumberdaya manusia; c. Sarana peralatan pengujian; dan d. Metode pengujian. Lebih spesifik lagi untuk persyaratan teknis adalah memenuhi persyaratan teknis dan manajemen sesuai standar ISO/IEC 17025:2008. Sesuai dengan definisi di atas target IKU ini telah dicapai oleh LP2IL Serang sejak Laboratorium Uji LP2IL Serang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), yaitu pada Tahun Secara terperinci LP2IL Serang memiliki 4 (empat) bagian laboratorium uji yang memenuhi standar teknis, dan untuk Laboratorium Residu DJPB telah menunjuk Laboratorium Uji LP2IL Serang sebagai salah satu laboratorium acuan, 4 bagian laboratorium uji dimaksud adalah sebagai berikut: a. Laboratorium Kualitas Air dan Tanah, b. Laboratorium Obat dan Residu, c. Laboratorium Patologi, dan d. Laboratorium Mikrobiologi. 31

32 Tabel 5 Capaian IKU 6 laboratorium yang memenuhi standar teknis (unit) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Laboratorium yang Memenuhi Standar Teknis (unit) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 100,00 100,00 Laboratorium-laboratorium di LP2IL Serang tersebut telah mampu melayani 172 parameter uji (terlampir). Sampai dengan Triwulan III Tahun masing-masing laboratorium telah dilengkapi dengan peralatan yang berteknologi tinggi, seperti LC-MS/MS, GC-MS/MS, ELISA, HPLC, TLC, AAS, Vitek 2 Compact (alat identifikasi bakteri secara otomatis), PCR (konvensional dan realtime PCR), serta beberapa peralatan laboratorium lainnya. Untuk memenuhi tuntutan pasar global terkait keamanan pangan/ produk perikanan, DJPB telah memberi mandat kepada Laboratorium Uji LP2IL Serang untuk melakukan pengujian mutu dan pengujian lapang obat ikan dalam rangka penerbitan izin usaha obat ikan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 14/PERMEN-KP/2013 tentang Obat Ikan. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan publik bidang pemeriksaan HPI dan uji mutu serta uji lapang obat ikan. Ruang lingkup laboratorium uji yang memenuhi standar teknis ISO/IEC 17025:2008 sampai dengan Triwulan III Tahun adalah sebanyak 24 (dua puluh empat) parameter yang telah diakreditasi oleh KAN (Tabel 6). Hal ini tidak terdapat perbedaan jika dibandingkan akhir Tahun 2016 lalu. Tabel 6 Ruang lingkup pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang yang telah terakreditasi KAN sampai dengan Triwulan III Tahun No. Nama Ruang Lingkup Pengujian Nama Laboratorium 1. Pemeriksaan WSSV dengan metode histopatologi Patologi 2. Pemeriksaan IHHNV dengan metode PCR konvensional Mikrobiologi 3. Pemeriksaan IMNV dengan metode PCR konvensional Mikrobiologi 4. Pemeriksaan TSV dengan metode PCR konvensional Mikrobiologi 5. Pemeriksaan WSSV dengan metode PCR konvensional Mikrobiologi 6. Deteksi nekrosis dan badan inklusi pada otot dan organ limfoid udang Patologi dengan metode histopatologi 7. Identifikasi parasit Trichodina sp. pada insang dan lendir ikan dan Patologi udang dengan metode wet mount 8. Identifikasi parasit Dactylogyrus sp. pada insang ikan dan udang Patologi dengan metode wet mount 9. Identifikasi bakteri Aeromonas hydrophilla pada ikan dan air dengan Mikrobiologi metode konvensional 10. Pemeriksaan amonia pada air dan air limbah dengan metode spektrofotometri Kualitas Air dan Tanah 11. Pemeriksaan amonia pada air laut dengan metode spektrofotometri Kualitas Air dan Tanah 12. Pemeriksaan nitrit pada air dan air limbah dengan metode spektrofotometri Kualitas Air dan Tanah 13. Pemeriksaan nitrit pada air laut dengan metode spektrofotometri Kualitas Air dan Tanah 32

33 No. Nama Ruang Lingkup Pengujian Nama Laboratorium 14. Pemeriksaan ph air dengan metode elektrometri Kualitas Air dan Tanah 15. Pemeriksaan suhu air dengan metode elektrometri Kualitas Air dan Tanah 16. Pemeriksaan salinitas air dengan metode elektrometri Kualitas Air dan Tanah 17. Pemeriksaan furazolidone (AOZ) pada produk perikanan (ikan dan udang) dengan metode ELISA Residu dan Obat Ikan 18. Pemeriksaan furaltadone (AMOZ) pada produk perikanan (ikan dan udang) dengan metode ELISA Residu dan Obat Ikan 19. Pemeriksaan chloramphenicol (CAP) pada produk perikanan (ikan dan udang) dengan metode ELISA Residu dan Obat Ikan 20. Pemeriksaan nitrofurazone (SEM) pada produk perikanan (ikan dan udang) dengan metode ELISA Residu dan Obat Ikan 21. Pemeriksaan nitrofurantoin (AHD) pada produk perikanan (ikan dan udang) dengan metode ELISA Residu dan Obat Ikan 22. Pengujian enrofloxacine pada sediaan obat ikan dengan metode spektrofotometri uv-vis Residu dan Obat Ikan 23. Pengujian vitamin B1 pada sediaan obat ikan dengan metode HPLC Residu dan Obat Ikan 24. Pengujian vitamin B6 pada sediaan obat ikan dengan metode HPLC Residu dan Obat Ikan Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah mempertahankan mutu pelayanan pengujian. Berdasarkan status akreditasi Laboratorium Uji LP2IL Serang yang berakhir pada tanggal 20 Maret, maka pada Triwulan III Tahun sudah dilakukan reakreditasi (reassessment) pada Laboratorium Uji LP2IL Serang oleh KAN. Sampai dengan akhir September, hasil reassessment Laboratorium Uji LP2IL Serang belum dapat diterima karena masih perlu melakukan perbaikan-perbaikan atas temuan pada proses reassessment. Pemenuhan perpanjangan status akreditasi ISO/IEC 17025:2008 dapat diberikan oleh KAN apabila telah dilaksanakannya reassessment, dipenuhinya perbaikan, dan diterbitkannya sertifikat akreditasi yang baru. Dalam pelaksanaan proses perbaikan dari temuan hasil reassessment, ditemui hambatan untuk menyelesaikannya, dikarenakan personil laboratorium disamping harus melakukan perbaikan temuan assessment, juga tetap melaksanakan pelayanan pengujian laboratorium terhadap sampel kesehatan ikan dan lingkungan. Secara terperinci, kendala dan permasalahan yang dihadapi LP2IL Serang yang belum bisa terselesaikan sampai dengan Triwulan III Tahun adalah sebagai berikut: a. Penambahan tugas dan fungsi pengujian mutu dan pengujian lapang obat ikan belum terakomodasi dalam tugas dan fungsi LP2IL Serang; b. Tingginya biaya kalibrasi dan perawatan peralatan; c. Proses pengadaan bahan operasional laboratorium memerlukan waktu yang cukup lama; d. Sering terjadi kesulitan memenuhi bahan kimia pengujian dikarenakan discontinue atau indent yang cukup lama; dan e. Proses reassessment yang menguras waktu dan tenaga personil laboratorium. Untuk mengatasi kendala di atas dilakukan koordinasi dengan DJPB terkait proses peningkatan status LP2IL Serang dari Eselon IV menjadi Eselon III (setingkat balai) dengan menyusun naskah akademik dengan memasukan tugas dan fungsi baru (uji mutu dan uji lapang 33

34 obat ikan), peningkatan kompetensi petugas laboratorium baik teknis maupun manajerial melalui kegiatan in house training (Tabel 7), ataupun studi banding. Melaksanakan seluruh proses tahapan pemeliharaan ruang lingkup yang telah terakreditasi yang dipersayaratkan oleh KAN. Melakukan perawatan alat laboratorium seperti kalibrasi secara rutin/ berkala, melakukan perawatan oleh tenaga ahli. Melakukan proses lelang bahan operasional serta peralatan laboratorium lebih awal, serta melakukan survei kepuasan pelanggan. Tabel 7 Kegiatan in house training personil laboratorium LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. Nama Layanan Jasa Keahlian Narasumber Instansi Pelaksanaan Narasumber Tempat Tanggal 1. In House Training Epidemiologi Penyakit Ikan pada LP2IL Serang Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto, SU., Fakultas Kedokteran Hewan UGM LP2IL Serang Januari 2. In House Training Identifikasi Bakteri secara Molekuler dan Teknik Klonasi Gen dengan Vektor Plasmid (pgem-t) pada LP2IL Serang 3. In House Training Identifikasi TiLV secara Molekuler Menggunakan Metode Reverse Transcription PCR pada LP2IL Serang 4. In House Training GC-FID Shimadzu GC-2010, Analisis Limonene, dan Isopropanol dalam Sediaan Obat Ikan pada LP2IL Serang M.Sc. drh. Christina Retna Handayani, M.Si. Dra. Isti Koesharyani BBPBAP Jepara Puslitbang KP Pasar Minggu LP2IL Serang LP2IL Serang Yanuar Shimadzu LP2IL Serang Januari 19 Juni 2-4 Agustus (1) (2) 34

35 Gambar 10 (3) (4) Kegiatan peningkatan kompetensi petugas laboratorium di LP2IL Serang Triwulan III Tahun (dok. LP2IL Serang Tahun ). 1) In House Training Epidemiologi Penyakit Ikan pada LP2IL Serang 2) In House Training Identifikasi Bakteri secara Molekuler dan Teknik Klonasi Gen dengan Vektor Plasmid (pgem-t) pada LP2IL Serang 3) In House Training Identifikasi TiLV secara Molekuler Menggunakan Metode Reverse Transcription PCR pada LP2IL Serang 4) In House Training GC-FID Shimadzu GC-2010, Analisis Limonene, dan Isopropanol dalam Sediaan Obat Ikan pada LP2IL Serang Selain itu, upaya LP2IL Serang dalam menyelesaikan kendala dan permasalahan, khususnya dalam memenuhi proses reassessment ISO/IEC 17025:2008, LP2IL Serang juga melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Laboratorium Uji LP2IL Serang telah menyampaikan dokumen verifikasi tindakan perbaikan kepada KAN agar dapat ditindaklanjuti sebagai pemenuhan reassessment terhadap ISO/IEC 17025:2008; b. Laboratorium Uji LP2IL Serang telah menyampaikan tindakan perbaikan kepada asesar KAN terkait dengan ketidaksesuaian yang ditemukan; dan c. Manajemen Laboratorium Uji LP2IL Serang telah melakukan koordinasi yang lebih intensif kepada asesor KAN untuk penyampaian hasil reassessment yang rencananya akan dikeluarkan pada Bulan Oktober ini. 2. IKU 5: Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang) Sesuai dengan pedoman pengukuran indikator kinerja, definisi dari tenaga teknis binaan adalah jumlah personil yang telah mendapat pembinaan/ pelatihan/ pendampingan/ konsultasi teknis di bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan dan/ atau di bidang administrasi/ manajemen sebagai dukungan terhadap pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, yang dibuktikan dengan sertifikat dan/ atau surat keterangan dari LP2IL Serang. Pelaksanaan pencapaian IKU ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pertemuan teknis/ workshop bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan serta obat ikan, kegiatan magang mandiri petugas laboratorium pemerintah daerah, magang/ PKL/ penelitian yang dilakukan oleh siswa/ mahasiswa, serta pendampingan dan konsultasi teknis melalui kegiatan laboratorium keliling. Capaian IKU ini sampai dengan Triwulan III Tahun ditampilkan dalam Tabel 8 dan Gambar 11 berikut. Tabel 8 Capaian IKU 7 jumlah tenaga teknis binaan (orang) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III

36 - Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 95,00 82,00 Gambar 11 Grafik persentase jenis dan jumlah tenaga teknis binaan Triwulan III Tahun 2016 dan pada LP2IL Serang pada LP2IL Serang. Berdasarkan Tabel 8 di atas, pada Triwulan III terjadi peningkatan kuantitas realisasi yang cukup tinggi pada jumlah tenaga teknis binaan jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Pada Triwulan III Tahun 2016 sebanyak 95 orang dan pada triwulan yang sama di Tahun sebanyak 123 orang. Akan tetapi, kenaikan jumlah ini tidak diikuti kenaikan persentasenya, yaitu di Triwulan III Tahun mengalami penurunan 13,00% jika dibandingkan triwulan yang sama pada Tahun (1) (2) (3) (4) 36

37 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 37

38 (13) (14) Gambar 12 (15) (16) Kegiatan pembinaan terhadap tenaga teknis di LP2IL Serang pada Triwulan III Tahun (dok. LP2IL Serang Tahun ). 1) Kunjungan study tour Universitas Mathla ul Anwar Pandeglang (Januari) 2) Pembekalan akses iptek dan informasi usaha kelautan dan perikanan bagi penyuluh perikanan (Februari) 3) Presentasi hasil magang mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang (Februari) 4) Kegiatan penelitian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang (Maret) 5) Presentasi hasil PKL mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (Mei) 6) Field trip guru dalam rangka Diklat Program Keahlian Ganda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten (Mei) 7) Presentasi hasil magang profesi Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan Institut Pertanian Bogor (Mei) 8) Kunjungan PT. Indovetraco Makmur Abadi dan Guangdong Hinabiotech Co., Ltd. Cina dalam rangka pelaksanaan commercial trial obat ikan (Mei) 9) Pendampingan teknis pada budidaya ikan lele sistem bioflok di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang (Juli) 10) Presentasi hasil PKL mahasiswa dari Universitas Brawijaya (Juli) 11) Kunjungan importir obat ikan dalam rangka konsultasi pengujian obat ikan (Agustus) 12) Presentasi hasil magang/ PKL mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Lampung, dan Universitas Brawijaya (Agustus) 13) Kegiatan bimbingan teknis pengelolaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan DKP Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (September) 14) Kunjungan produsen obat ikan PT. Gold Coin Indonseia dalam rangka konsultasi pengujian obat ikan (September) 15) Kegiatan magang mahasiswa Sekolah Tinggi Perikanan (September) Salah satu kendala dalam pencapaian IKU ini adalah kebijakan efisiensi anggaran Negara yang tertuang dalam RKA-K/L LP2IL Serang Tahun, yang mengakibatkan beberapa kegiatan pertemuan pada LP2IL Serang ditiadakan, sehingga berdampak pada penurunan data 38

39 tenaga teknis binaan pada Triwulan III Tahun. Kendala lain yang dihadapi oleh LP2IL Serang adalah masih terbatasnya media untuk memperkenalkan keberadaan, tugas, dan fungsi LP2IL Serang. Kebijakan Laboratorium Uji LP2IL Serang yang membatasi jumlah tenaga teknis binaan pada suatu laboratorium juga menjadi kendala tersendiri dalam mencapai target pembinaan terhadap tenaga teknis. Hal ini dilakukan Laboratorium Uji LP2IL Serang untuk menjamin pelaksanaan sistem mutu laboratorium sesuai yang dipersyaratkan pada standar sistem mutu ISO/IEC 17025:2008, yang salah satunya menyebutkan persyaratan kondisi akomodasi dan lingkungan. Untuk itu, perlu adanya pembatasan personil pada suatu laboratorium, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan sistem mutu laboratorium, khususnya pada proses pengujian sampel. Beberapa upaya yang telah dilakukan LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun adalah melalui penyebaran media informasi berupa leaflet/ brosur dan buku petunjuk teknis. Selain itu, sampai dengan triwulan ini, LP2IL Serang tengah meningkatkan pemanfaatan media informasi secara daring, yang berupa pengoptimalisasian laman serta peningkatan peran aktif dalam menyampaikan informasi bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter (Gambar 13). Dengan begitu, diharapkan dapat berimbas pada meningkatnya pengetahuan dan daya tarik masyarakat serta stakeholders akan keberadaan, tugas, dan fungsi LP2IL Serang. Berdasarkan upaya-upaya yang telah dilakukan selama Triwulan III Tahun tersebut di atas, pencapaian realisasi IKU pada triwulan ini sudah mencapai 61,33% dari target Tahun. (1) (2) 39

40 (3) (4) (5) (6) 40

41 (7) (8) (9) (10) 41

42 (11) (12) Gambar 13 (13) (14) Kegiatan penyampaian informasi bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter (dok. LP2IL Serang Tahun ). 1) Monitoring penanganan kasus kematian ikan (emergency response) yang diposting pada Facebook (Maret) 42

43 2) Surveillance hama dan penyakit ikan yang diposting pada Facebook (Maret) 3) Kegiatan pengujian lapang obat ikan yang diposting pada Twitter (Maret) 4) Kegiatan pengujian mutu obat ikan yang diposting pada Twitter (Maret) 5) Kegiatan pengujian Laboratorium Patologi diposting pada Facebook (April) 6) Kegiatan pengujian lapang obat ikan yang diposting pada Facebook (April) 7) Kegiatan layanan laboratorium keliling yang diposting pada Twitter (Mei) 8) Kegiatan monitoring lingkungan yang diposting pada Twitter (Mei) 9) Penyampaian hasil uji lapang kepada perusahaan obat ikan yang diposting pada Facebook (Juli) 10) Kegiatan pendampingan teknis budidaya sistem bioflok yang diposting pada Facebook (Juli) 11) Kegiatan monitoring white faeces syndrome (WFS) yang diposting pada Facebook (Agustus) 12) Kegiatan DAA di Denpasar Bali yang diposting pada Facebook (Agustus) 13) Penyampaian hasil uji mutu kepada perusahaan obat ikan yang diposting pada Facebook (September) 14) Surveillance hama dan penyakit ikan yang diposting pada Facebook (September) 3. IKU 8: Jumlah Paket Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan (Paket Teknologi) Definisi IKU ini adalah jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang siap diterapkan di masyarakat atau siap didiseminasikan. Berdasarkan hasil rumusan penyusunan pedoman pengukuran IKU dan penentuan target kinerja tahun Target Tahun adalah sebanyak 2 (dua) paket, yaitu: a. Penanganan Sindrom Berak Putih (White Faeces Syndrome, WFS) pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) b. Pembuatan Probiotik Isolat Lokal pada Budidaya Ikan Laut Tabel 9 Capaian IKU 8 jumlah paket teknologi perekayasaan bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan (paket teknologi) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Jumlah Hasil Perekayasaan Teknologi Terapan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan (paket teknologi) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 0,00 0,00 Kedua paket kegiatan perekayasaan ini merupakan bentuk kerjasama LP2IL Serang dengan UPT DJPB lainnya. Pada kegiatan perekayasaan dengan judul Penanganan Sindrom Berak Putih (White Faeces Syndrome, WFS) pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei), LP2IL Serang bekerjasama dengan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang. Dengan kolaborasi antar UPT DJPB tersebut, kegiatan perekayasaan yang akan dilaksanakan diharapkan mampu memberikan solusi bagi pembudidaya udang dalam menangani penyakit penting ini. Prasarana dan sarana produksi yang dimiliki BLUPPB Karawang merupakan solusi percobaan perekayasaan tingkat massal, dan dengan dukungan fasilitas dan SDM laboratorium yang baik, LP2IL Serang mengambil peranan yang penting dalam penanganan WFS, mulai dari identifikasi agen penyebab, metode surveillance, serta saran dan masukan mengenai terapi dan treatment yang diberikan pada udang yang terserang WFS. Kegiatan perekayasaan kedua, yaitu Pembuatan Probiotik Isolat Lokal pada Budidaya Ikan Laut, Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam bekerjasama dengan LP2IL Serang 43

44 dalam melaksanakan kegiatan ini, dengan pertimbangan fasilitas laboratorium LP2IL Serang dinilai mampu mendukung kegiatan ini. Isolat lokal dalam pembuatan probiotik ini dipilih dengan pertimbangan mudah didapat, aman (tidak berisiko terhadap timbulnya penyakit eksotik), serta daya tahan dan adaptasi dari bakteri probiotik terhadap lingkungan perairan laut di wilayah Indonesia. Dengan mengembangkan probiotik menggunakan isolat lokal, diharapkan dapat menekan biaya operasional budidaya ikan laut, terutama pada biaya obat-obatan. Jika dibandingkan dengan Triwulan III Tahun 2016, pada triwulan ini tidak terdapat perbedaan realisasi kegiatan. Pada Triwulan III Tahun, 2 (dua) paket kegiatan perekayasaan tersebut masih dalam tahap pelaksanaan, sehingga belum ada realisasinya. Untuk paket pertama, beberapa tahapan yang dilakukan oleh tim perekayasa LP2IL Serang sampai dengan triwulan ini, antara lain: a. Penghitungan dosis perlakuan pada udang di tambak, yang meliputi dosis molase berdasarkan nilai total amonia nitrogen (TAN) serta dosis pupuk nitrogen dan fosfor untuk menjaga keseimbangan rasio N/P pada tambak; b. Pemantauan keseimbangan rasio C/N/P di air tambak berdasarkan aplikasi sumber karbon, nitrogen, dan fosfor serta melakukan pengambilan sampel air dan udang; dan c. Pemaparan data dan diskusi bersama dengan tim perekayasa BLUPPB Karawang, yang meliputi data pertumbuhan udang, data feed consumption ratio (FCR), survival rate (SR), serta insidensi WFD yang terjadi pada budidaya udang vannamei di tambak sekitar BLUPPB Karawang. Pada paket kegiatan perekayasaan kedua, yaitu embuatan Probiotik Isolat Lokal pada Budidaya Ikan Laut, tahapan yang telah dilakukan tim perekaysas LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun adalah sebagai berikut: a. Pemurnian isolat bakteri probiotik lokal yang dilakukan oleh LP2IL Serang bersama BPBL Batam; b. Pengujian aktivitas enzimatis, pewarnaan spora, antagonistik bakteri kandidat probiotik; c. Persiapan identifikasi bakteri kandidat probiotik dengan menggunakan alat identifikasi bakteri secara otomatis (Vitek 2 Compact); dan d. Persiapan pengujian patogenisitas bakteri kandidat probiotik. Secara umum, kendala yang dihadapi LP2IL Serang dalam merealisasikan IKU ini adalah pemangku jabatan fungsional tertentu (JFT) perekayasa yang masih sangat kurang. Sampai dengan Triwulan III Tahun, tim perekayasa LP2IL Serang tergolong tipe C pada organisasi fungsional perekayasaan (OFK). Artinya LP2IL Serang hanya memiliki 1 struktur rincian kerja (work breakdown structure, WBS) karena hanya terdiri dari 1 orang Perekayasa Madya, 2 orang Perekayasa Muda, dan 1 orang Perekayasa Pertama. Untuk itu, selain mengusulkan penambahan SDM, salah satu alternatif LP2IL Serang agar dapat merealisasikan target pada IKU ini adalah dengan bekerjasama dengan JFT perekayasa pada UPT DJPB lainnya. Selain itu, kendala teknis pelaksanaan 2 paket kegiatan perekayasaan LP2IL Serang tersebut, antara lain: a. Kebutuhan karbon dalam media yang cenderung meningkat, seiring meningkatnya kandungan TAN dalam media pemeliharaan; b. Resiko timbulnya blue alga pada petakan tambak yang diujicobakan; serta c. Belum tersedianya ikan uji berupa ikan kerapu macan dan kakap putih. Tindak lanjut yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, tim perekayasa LP2IL Serang melakukan upaya-upaya sebagai berikut: d. Penambahan molase pada petakan tambak akan dihentikan sementara dan akan dilakukan dengan penambahan air media sebesar 5-10%; e. Penyeimbangan rasio N/P dengan melakukan penambahan pupuk ZA dan SP36 sesuai dengan rekomendasi perhitungan Redfield Calculator yang diperoleh; serta 44

45 f. Melakukan koordinasi dengan BPBL Batam, selaku mitra kerja kegiatan perekayasaan, untuk melakukan kegiatan uji patogenitas bakteri kandidat probiotik. 4. IKU 9: Jumlah Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Sampel) Sesuai dengan pedoman pengukuran IKU lingkup LP2IL Serang, definisi IKU Jumlah Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah jumlah layanan pengujian sampel yang dilakukan oleh laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan UPT lingkup DJPB berdasarkan tujuan pemeriksaan dengan satuan pengukuran adalah parameter uji. Validasi IKU ini adalah lag output atau di luar kendali, sehingga hasilnya tidak dapat dipastikan. Tabel 10 Capaian IKU 9 jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (parameter uji) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Jumlah Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (sampel) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 44,31 104,43 Berdasarkan Tabel 10 di atas, tingginya realisasi pengujian sampel di Laboratorium Uji LP2IL Serang pada Triwulan III Tahun, dikarenakan penerimaan sampel pengujian yang tinggi, yang mana sampel-sampel laboratorium tersebut berasal dari: a. Perusahaan bidang perikanan budidaya (hatchery atau pembesaran ikan dan udang) dan perusahaan obat ikan (uji mutu dan uji lapang dalam rangka pendaftaran nomor registrasi) yang disebut sampel permintaan. Sampel permintaan merupakan sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP); dan b. Hasil monitoring yang dilakukan oleh LP2IL Serang (JFT PHPI) sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditetapkan (non PNBP). Permasalahan dalam pencapaian IKU ini sesuai dengan identifikasi resiko adalah tidak tercapainya pelayanan prima kepada stakeholders dikarenakan banyaknya sampel yang harus diuji. Hal ini sangat berhubungan dengan ketersediaan jumlah sumberdaya petugas laboratorium yang juga melakukan tugas-tugas lain seperti monitoring ke sejumlah kawasan yang telah ditentukan, atau penugasan lain dari unit kerja seperti menjadi panitia pengadaan barang dan jasa, menghadiri undangan pertemuan teknis lainnya. Selain itu, sampel juga dapat bersifat sampel permintaan dari instansi pemerintah ataupun masyarakat karena adanya kasus penyakit ikan. Untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan rencana tindak lanjut adalah dengan melakukan tindakan skala prioritas terhadap sampel yang akan diuji tanpa mengesampingkan standar pelayanan yang telah disepakati. Selain itu, dilakukan pembagian tugas kepada personil laboratorium sesuai dengan keahliannya masing-masing, penentuan petugas jaga laboratorium yang selalu siap melaksanakan pengujian sehari-hari, serta penyediaan alat dan bahan laboratorium yang cepat dan tepat juga merupakan tindakan-tindakan perbaikan yang terus dilakukan LP2IL Serang dalam upaya meningkatkan pelayanan pengujian, baik secara kualitas maupun kuantitas. 45

46 Tabel 11 Pencapaian pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan berdasarkan nama laboratorium pada LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. Nama Laboratorium Jumlah Parameter Uji Triwulan II Juli Agustus September s.d Triwulan III 1. Kualitas Air dan Tanah Obat dan Residu Mikrobiologi Patologi Gambar 14 Grafik jumlah pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang (parameter uji) sampai dengan Triwulan III Tahun. Gambar 15 Grafik trend pelayanan pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun. 46

47 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4: Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif 1. IKU 10: Jumlah Obat Ikan yang Terjamin, Mutu, Keamanan, dan Khasiatnya (Obat) Definisi IKU Jumlah Obat Ikan yang Terjamin Mutu, Keamanan dan Khasiatnya adalah obat ikan yang terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya melalui kegiatan pembinaan dan pemantauan serta kegiatan pengujian mutu dan/ atau lapang obat ikan dalam rangka pendaftaran, dengan satuan merk dagang obat ikan, dan mendapatkan sertifikat/ surat keterangan/ laporan hasil pengujian mutu dan/ atau laporan hasil pengujian lapang, sebagai persyaratan untuk mendapatkan nomor pendaftaran obat ikan yang dikeluarkan oleh KKP melalui DJPB. Tabel 12 Capaian IKU 10 jumlah obat ikan yang terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya (obat) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Jumlah Obat Ikan yang Terjamin Mutu, Keamanan dan Khasiatnya (obat) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 85,00 184,00 Berdasarkan pada Tabel 12 di atas, target tahunan dan triwulanan pada Tahun meningkat jika dibandingkan dengan target tahunan dan triwulanan tahun sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi LP2IL Serang dalam meningkatkan performa dan kinerja di Tahun, sehingga pencapaian realisasi sampai dengan Triwulan III Tahun mencapai 56,00%. Realisasi pada triwulan III tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan Triwulan III Tahun 2016 yang hanya 14,00%. Pada Tabel 13 berikut disampaikan capaian kegiatan pengujian mutu dan lapang obat ikan dalam rangka tercapainya obat ikan yang terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya. Tabel 13 Data produk obat ikan yang memenuhi standar pengujian mutu dan lapang LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. Merk Obat Jenis Obat Produsen Jenis Pengujian Mutu Lapang 1. Aquaenzym Tablet Probiotik PT. Indosco Dwijaya Sakti 2. Sel Multi Probiotik PT. Indosco Dwijaya Sakti 3. PondGro Probiotik CV. Catur Blue Aqua 4. Inrofloks 25 Farmasetik PT. Indosco Dwijaya Sakti 5. Xymo AVP Maxrich Premiks PT. Halim Sakti Pratama 6. Xymo GutTonik AQ Obat Alami PT. Halim Sakti Pratama 7. Xymo EcoSan power Obat Alami PT. Halim Sakti Pratama 8. Fythoshade Farmasetik CV. Catur Blue Aqua 9. Nutribull Premiks PT. Cargill Indonesia 10. HI-G Aquatic Farmasetik PT. Kalbe Farma 11. Kaloxy Aquatic Farmasetik PT. Kalbe Farma 12. AlkaSet Premiks CV. Catur Blue Aqua 13. AlphaSep Premiks CV. Catur Blue Aqua 14. Intramin O Premiks PT. Maxima Arta Prima 15. Biomoult Probiotik PT. Maxima Arta Prima 47

48 No. Merk Obat Jenis Obat Produsen Jenis Pengujian Mutu Lapang 16. Epizym PST Probiotik PT. Behn Meyer 17. Epicin D Liquid Probiotik PT. Behn Meyer 18. Promix Pro Probiotik PT. Iquaculture 19. Promix Probiotik PT. Iquaculture 20. Epilite A-M Premiks PT. Behn Meyer 21. Epilite A-PL Premiks PT. Behn Meyer 22. Epilite A-Z Premiks PT. Behn Meyer 23. Biotamin Aqua Premiks PT. Bright International 24. Recharge Premiks PT. Maxima Arta Prima 25. Aquaxgen Farmasetik PT. Kalbe Farma 26. Virkon Aquatic Farmasetik PT. Megasetia Agung Kimia 27. Aquazyme Probiotik PT. Longmen Indo Nusantara 28. Sanolife MIC Probiotik PT. Inve Indonesia 29. M. Feed Premiks PT. Tri Dinamika Nusantara 30. MT.X+ Premiks PT. Tri Dinamika Nusantara 31. Sentrox Oam Powder Premiks PT. Central PAC 32. Proxine Aq Farmasetik PT. Vadco Prosper Mega 33. Secure Hatchery Probiotik PT. Inve Indonesia 34. Sanolite PRO2 Probiotik PT. Inve Indonesia 35. Epizyme PST Probiotik PT. Behn Meyer 36. Mix-Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Shrimp Marine 37. Mix-Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Shrimp Vannamei 38. Mix-Trouvit Vitamin Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Shrimp Vannamei 39. Mix-Trouvit Vitamin Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Shrimp Marine 40. Mix-Trouvit Vitamin Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Marine STP 41. Kaloxy Aquatic Farmasetik PT. Kalbe Farma 42. Mix-Trouvit Vitamin Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Omnivora STP 43. Mix-Trouvit Vitamin Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Herbivora STP 44. Sanolife PRO F FMC Probiotik PT. Inve Indonesia 45. Sanolife PRO S FMC Probiotik PT. Inve Indonesia 46. Sanolife PRO W Probiotik PT. Inve Indonesia 47. Mix-Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Herbivora STP Mix-Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Omnivora STP Mix-Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia 48

49 No. Merk Obat Jenis Obat Produsen Jenis Pengujian Mutu Lapang Aqua Marine STP Vetregard Premiks PT. Sinar Hidup Satwa 51. Soilex Premiks PT. Maxima Arta Prima 52. Biomoult Premiks PT. Maxima Arta Prima 53. Intramin O Premiks PT. Maxima Arta Prima 54. Mycofix Plus 5.0 Premiks PT. Biomin Indonesia 55. Mycofix Select 5.0 Premiks PT. Biomin Indonesia 56. YT 500 Premiks PT. Indovetraco Makmur Abadi 57. Maxcare Aqua Fresh Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Water 10 TLP S 58. Maxcare Aqua FRS 10 Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia TLP 59. Maxcare Aqua FRS 10 Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Catfish 60. Maxcare Aqua Fresh Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Water 10 CTSH S 61. Sanolife PRO W Probiotik PT. Inve Indonesia 62. Boster Planktop Premiks PT. Indosco Dwijayasakti 63. Boster Khalproos Premiks PT. Indosco Dwijayasakti 64. Recharge Premiks PT. Maxima Arta Prima 65. Super-C Aq Premiks PT. Vadco Prosper Mega 66. C-Pros Aq Premiks PT. Vadco Prosper Mega 67. Pro O2 Aq Farmasetik PT. Vadco Prosper Mega 68. Proxine 10% OS Aq Farmasetik PT. Vadco Prosper Mega 69. Epipros Aq Farmasetik PT. Vadco Prosper Mega 70. Proxine Aq Farmasetik PT. Vadco Prosper Mega 71. Proxy Aq Farmasetik PT. Vadco Prosper Mega 72. Provit Aq Premiks PT. Vadco Prosper Mega 73. Kaloxy Aquatic Farmasetik PT. Kalbe Farma 74. Vitapros Aq Premiks PT. Vadco Prosper Mega 75. Pro B Plek Aq Premiks PT. Vadco Prosper Mega 76. Boster Vitaliquid Premiks PT. Indosco Dwijayasakti 77. Boster Premix Premiks PT. Indosco Dwijayasakti Aquavita 78. Zeta L-Tonic Premiks PT. Gold Coin Indonesia 79. Zeta L-Tonic Premiks PT. Gold Coin Indonesia 80. Zeta L-Tonic Premiks PT. Gold Coin Indonesia 81. Probiont M2 Probiotik PT. Nugen Bioscience Indonesia 82. Kit PCR KHV Biologik PT. Nugen Bioscience Indonesia 83. Aquazyme Probiotik PT. Longmen Indo Nusantara 84. Aquavac Irido V Biologik PT. Intervet Indonesia 85. Mix Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Eel C JCI 86. Mix Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia 49

50 No. Merk Obat Jenis Obat Produsen Jenis Pengujian Mutu Lapang Aqua Shrimp C CJI 87. Mix Trouvit Mineral Premiks PT. Trouw Nutrition Indonesia Aqua Fresh Water 1C JCI 88. Zeta 8 Premiks PT. Gold Coin Indonesia 89. Mintrex Mn Premiks PT. Novus International Indonesia 90. Ammotrap Premiks CV. Catur Blue Aqua 91. Alpha Gro Premiks CV. Catur Blue Aqua 92. Inrofloks 12 Farmasetik PT. Indosco Dwijayasakti Dalam penerapan program peningkatan produksi yang menjadi program utama DJPB, peluang penggunaan obat ikan mempunyai nilai yang strategis mulai dari penyiapan lahan, penyiapan benih hingga proses produksi. Hal ini tentunya memerlukan ketersediaan, obat ikan yang sesuai aturan dalam jumlah dan jenis yang cukup. Memperhatikan beragamnya jenis dan tujuan penggunaan obat ikan dalam pembudidayaan ikan khususnya ikan yang dikonsumsi atau dimakan dan dampak terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap penyediaan, peredaran, dan penggunaan obat ikan dalam sebuah peraturan dan perundangan-undangan yang dapat dipedomani oleh masyarakat dan stakeholders. Pengaturan ini bertujuan agar obat ikan yang disediakan, diedarkan, dan digunakan memenuhi persyaratan dari segi mutu, keamanan, dan khasiatnya. Sebagaimana amanat dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.04/MEN/2012 tentang Obat Ikan, dalam pasal 15 menyebutkan bahwa: a. sebagai persyaratan untuk mendapatkan nomor pendaftaran, obat ikan yang didaftarkan harus melampirkan laporan hasil uji mutu, uji lapang, serta data teknis obat ikan. b. selanjutnya obat ikan tersebut akan dilakukan evaluasi teknis oleh tim penilai teknis obat ikan dengan materi penilaian yang meliputi verifikasi dan penilaian ilmiah terhadap isi dokumen, verifikasi hasil uji mutu, dan verifikasi hasil uji lapang dengan data teknis yang ada. Kementerian Kelautan dan Perikanan berkomitmen untuk dapat melakukan pengujian obat ikan secara mandiri. Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang sebagai satusatunya UPT DJPB, selain melaksanakan tugas pelayanan di bidang diagnosa penyakit ikan dan pemeriksaan lingkungan budidaya juga bertanggung jawab terhadap pengendalian residu dan kontaminan berbahaya serta pengendalian obat ikan. Aspek-aspek pengelolaan yang menjadi tanggung jawab laboratorium ini adalah pengujian mutu dalam rangka mendapatkan nomor pendaftaran, pengujian lapang obat ikan, penilaian withdrawal time terhadap antimikroba, pemantauan dan pengujian konsistensi mutu obat ikan, serta pembinaan cara pembuatan obat ikan yang baik (CPOIB). Secara teknis uji mutu obat ikan dilakukan dengan menggunakan acuan standar farmakope, antara lain farmakope obat hewan indonesia (FOHI) atau farmakope lain yang terstandardisasi, seperti farmakope Indonesia, farmakope herbal Indonesia, British pharmacopoeia, European pharmacopoeia, dan/ atau metodologi lainnya yang setara. Permasalahan mendasar adalah dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, berdasarkan pada kebutuhan institusi induknya, selain mengerjakan tugas dan fungsinya di bidang pemeriksaan penyakit ikan dan lingkungannya (sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja LP2IL), LP2IL Serang juga melakukan kegiatan yang terkait dengan tiga komponen kegiatan lainnya secara berkelanjutan, yaitu kegiatan yang terkait dengan pembinaan dan pengelolaan obat ikan, pengelolaan residu 50

51 dan kontaminan, serta pembinaan standardisasi kesehatan ikan dan lingkungan. Kegiatan pembinaan dan pengelolaan memerlukan koordinasi lintas sektoral, baik dengan instansi vertikal, pemerintah daerah, sektor swasta maupun lembaga regional/ internasional. Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak memungkinkan dilaksanakan oleh LP2IL Serang dengan status eselonisasi IV/a. Permasalahan lain yang dihadapi di Tahun adalah permasalahan nonteknis pengujian. Banyaknya perusahaan obat ikan yang baru dan belum mengetahui tentang persyaratan pendaftaran obat ikan, menjadi hambatan tersendiri masuknya sampel obat ikan ke laboratorium untuk dilakukan pengujian karena dokumen adalah hal yang mutlak dipenuhi perusahaan sebelum produk obat ikan diujikan. Untuk itu, LP2IL Serang berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan terhadap perusahaan-perusahaan obat ikan, khususnya dalam hal pendaftaran obat ikan. Tindak lanjut pemecahan masalah di atas adalah sejak Tahun 2013 sesuai dengan arahan DJPB sebagai instansi vertikal telah merintis program usul penambahan ruang lingkup tugas dan fungsi sebagaimana tertuang dalam naskah akademik perubahan nomenklatur dan peningkatan eselonisasi dari Loka menjadi Balai. Sampai dengan saat ini pembahasan sudah di tingkat Sekretariat Jenderal KKP. 2. IKU 11: Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Diuji Minimal 96% Bebas Residu (sampel) Tabel 14 Capaian IKU 11 jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diuji minimal 96% bebas residu (sampel) LP2IL Serang Triwulan III Tahun IKU 2016 Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Diuji Minimal 96% Bebas Residu (sampel) - Target Tahunan Target sampai dengan Triwulan III Realisasi sampai dengan Triwulan III Persentase realisasi terhadap target tahunan sampai dengan Triwulan III (%) 600,00 100,00 Pada tabel di atas, LP2IL Serang dalam mencapai realisasi IKU ini tidak mengalami kendala yang berarti pada Triwulan III Tahun. Pada triwulan ini, realisasi IKU jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diuji minimal 96% bebas residu (sampel) adalah sebesar 230,56% dari target triwulanannya, atau mencapai 166,00% dibandingkan dengan target tahunannya. Akan tetapi pada triwulan ini jauh menurun dibandingkan dengan Triwulan III Tahun 2016, yang mencapai 600,00% dari yang ditargetkan pada tahun tersebut, yaitu 20 sampel. Hal ini dikarenakan pada Tahun, LP2IL Serang membatasi kegiatan monitoring residu secara aktif. Monitoring residu secara aktif sudah dilakukan oleh dinas yang membawahi bidang perikanan di level propinsi dan kabupaten/ kota, sehingga LP2IL Serang hanya menerima sampel dan mengujikannya. Pada Tabel 15 ditampilkan capaian kegiatan pengujian sampel produk perikanan yang bebas residu. Tabel 15 Rekapitulasi jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diuji minimal 96% bebas residu (sampel) LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. Nama Customer Jenis Komoditas Jumlah Sampel 1. Suharyadi (BAPPL Karangantu) Udang Vannamei 1 2. Andi Rahman Udang 6 3. LP2IL Serang (Monitoring Lingkungan Anyer- Panimbang) Rumput Laut 12 51

52 No. Nama Customer Jenis Komoditas Jumlah Sampel 4. LP2IL Serang (Monitoring Lingkungan Anyer- Teripang 1 Panimbang) 5. LP2IL Serang (Monitoring Lingkungan Anyer- Kerang Hijau 1 Panimbang) 6. LP2IL Serang (Monitoring Kekerangan Kota Serang) Kerang Hijau 2 7. BLUPPB Karawang Ikan Lele 2 8. LP2IL Serang (Monitoring Kekerangan Kota Serang) Kerang Hijau 2 9. LP2IL Serang (Investigasi Kasus Kematian Ikan di Ikan Gabus 4 Waduk Malahayu-Brebes) 10. LP2IL Serang (Investigasi Kasus Kematian Ikan di Ikan Nila 2 Waduk Malahayu-Brebes) 11. LP2IL Serang (Monitoring Lingkungan Kab/ Kota Udang Vannamei 4 Serang) 12. BLUPPB Karawang Ikan Patin LP2IL Serang (Monitoring Kekerangan Kab/ Kota Kerang Hijau 3 Cirebon) 14. LP2IL Serang (Investigasi Kasus Kematian Ikan di Ikan Mas 1 Bendungan Way Rarem Lampung) 15. LP2IL Serang (Investigasi Kasus Kematian Ikan di Ikan Nila 1 Bendungan Way Rarem Lampung) 16. Pokdakan Kabupaten Tangerang Pakan Ikan Andi Rahman Udang Vannamei LP2IL Serang (Monitoring Lingkungan Anyer- Rumput Laut 21 Panimbang) 19. LP2IL Serang (Monitoring Lingkungan Anyer- Kerang Hijau 2 Panimbang) 20. LP2IL Serang (Monitoring Lingkungan Kabupaten Kerang Hijau 1 Tangerang) JUMLAH 83 Berbagai bahan kimia telah dipergunakan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi penyakit pada ikan budidaya selama beberapa dekade. Namun demikian, terjadinya insidensi kemunculan bakteri yang resisten terhadap antibiotik, persistensi antibiotik di dalam tubuh ikan maupun di lingkungan juga telah menjadi masalah utama di bidang budidaya perikanan, selain membahayakan pada manusia yang mengkonsumsinya. Sesuai dengan perkembangan kebutuhan dilapangan LP2IL Serang juga mendapat tambahan tugas sebagai laboratorium acuan residu yang mengemban fungsi penting untuk melakukan pengujian terhadap adanya kandungan residu bahan kimia dan atau logam berat pada produk perikanan. Hasil pembahasan teknis terkait penetuan target jumlah sampel yang akan diuji saat itu mempertimbangkan faktor yang tidak dapat dikendalikan, seperti pengarahan pengujian sampel dari daerah ke laboratorium uji LP2IL Serang, sehingga target Tahun 2016 disamakan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 20 sampel. Namun kenyataannya sampel yang diterima sangat banyak. Hal ini disebabkan Laboratorium Uji LP2IL Serang dianggap representatif untuk melakukan pengujian residu terhadap produk perikanan. Untuk itu, pada Tahun dilakukan penyesuaian kembali target tahunan menjadi 50 sampel atau meningkat sebesar 250,00% jika dibandingkan target Tahun 2016 yang hanya 20 sampel Capaian Kinerja Anggaran Indikator dan nilai pencapaian kinerja anggaran (Tabel 16) masing-masing satuan kerja, termasuk LP2IL Serang, telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan melalui Direktorat 52

53 Jenderal Anggaran (DJA), yang dapat dilihat langsung pada aplikasi SMART DJA online. Pada Triwulan III Tahun, nilai kinerja anggaran LP2IL Serang belum sepenuhnya dapat diukur, mengingat terdapat beberapa target pada output di aplikasi SAS 17 yang belum terealisasi. Sampai dengan Triwulan III Tahun, nilai kinerja anggaran LP2IL Serang pada aplikasi SMART DJA adalah sebesar 86,94% (Gambar 16). Angka ini masih sangat sementara, mengingat nilai pencapaian kinerja baru dapat diukur sepenuhnya pada akhir Tahun Anggaran. Tabel 16 Indikator pencapaian kinerja anggaran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. Nama Indikator Nilai Pencapaian Kinerja (%) 1. Penyerapan Anggaran 71,21 2. Konsistensi atas RPD Awal 100,00 3. Konsistensi atas RPD Revisi 100,00 4. Pencapaian Keluaran (Output) 80,77 5. Efisiensi Anggaran 17,34 Gambar 16 Tampilan dashboard pencapaian kinerja anggaran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun pada aplikasi SMART online Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Target dan realisasi pelaksanaan anggran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun dapat dilihat pada Tabel 17 berikut. Tabel 17 Realisasi anggaran LP2IL Serang berdasarkan output sampai dengan Triwulan III Tahun Program/ No. Kegiatan/ Output Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Program Pengelolaan Sumber Daya ,89 Perikanan Budidaya Pengelolaan Kesehatan Ikan dan ,85 Lingkungan Pembudidayaan Ikan Laboratorium Penyakit Ikan, Kualitas ,39 Air, Pakan dan Residu yang Memenuhi Standar Teknis Sampel yang Diuji dalam rangka ,92 Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Teknologi Perekayasaan di Bidang ,00 53

54 No. Program/ Kegiatan/ Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Output Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan Kawasan Budidaya yang Disurveillance ,00 dan/ atau Dimonitoring Penyakit Ikannya Obat Ikan yang Terdaftar , Pengelolaan Kawasan dan ,36 Kesehatan Ikan Teknologi Perekayasaan di Bidang ,01 Sarpras dan Kesehatan Ikan yang Dihasilkan Laboratorium yang Memenuhi Standar ,59 Teknis Kawasan Budidaya yang Disurveillance ,81 dan/ atau Dimonitoring Penyakit Ikannya Sampel yang Diuji dalam Rangka ,32 Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dukungan Manajemen dan ,07 Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Layanan Dukungan Manajemen Eselon ,04 I Layanan Internal , Layanan Perkantoran , Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan , Obat Ikan yang Terjamin Mutu, Keamanan, dan Khasiatnya ,48 Penyerapan dan realisasi anggaran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun adalah sebesar 66,89%, naik jika dibandingkan Tahun 2016 pada triwulan yang sama, yaitu 66,62%. Pada triwulan ini, anggaran yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp ,- dari anggaran yang ditetapkan pada DIPA LP2IL Serang, yaitu Rp ,-. 54

55 Gambar 17 Grafik perbandingan target dan realisasi penyerapan anggaran LP2IL Serang Triwulan III Tahun. Dalam pencapaian kinerja dan penyerapan anggaran, LP2IL serang tidak mengalami kendala yang berarti. Hanya saja, dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran lingkup KKP dapat menjadi tantangan tersendiri dalam mencapai output yang dihasilkan selama Tahun Anggaran. 55

56 4. PENUTUP Tahun Rencana Kerja Anggaran yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja (Tapja) LP2IL Serang dalam mendukung target IKU DJPB telah dilaksanakan meskipun secara kualitatif capaian tersebut belum maksimal. Dibandingkan dengan pelaksanaan Tahun Anggaran 2016 banyak hal yang sifatnya dipertahankan, tetapi banyak kinerja lain yang telah ditingkatkan dalam rangka peningkatan performa kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyrakat. Komitmen yang kuat serta pembinaan dari DJPB merupakan modal dasar dalam pelaksanan tugas dan fungsi LP2IL Serang. Pada Tahun hambatan yang dirasakan LP2IL Serang dalam mencapai target pada masing-masing Sasaran Strategis, antara lain: 4.1. Hambatan dalam Pencapaian Sasaran Strategis 2 dan Upaya yang Dilakukan Secara umum hambatan yang dirasakan dalam pencapaian Sasaran Strategis Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan dengan IKU, yaitu: (1) Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp.) dan (2) Jumlah Lokasi Budidaya yang Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring Penyakit Ikannya (kabupaten/ kota; nonkumulatif) adalah bahwa wilayah kerja LP2IL Serang adalah seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, jumlah pegawai relatif sedikit, serta kompetensi SDM relatif baru dalam hal pengalaman. Di samping itu, untuk menjaga hasil uji yang valid diperlukan perawatan peralatan serta kalibrasi peralatan laboratorium yang rutin dan ini memerlukan anggaran yang cukup besar. Belum terakomodasinya tugas fungsi LP2IL Serang sebagai instansi pengujian mutu dan lapang obat ikan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.28/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan. Kendala yang dihadapi LP2IL Serang dalam mencapai realisasi IKU Nilai PNBP LP2IL Serang adalah adanya penurunan jumlah pengujian terhadap sampel hama dan penyakit ikan Hambatan dalam Pencapaian Sasaran Strategis 3 dan Upaya yang Dilakukan Hambatan yang ditemukan dalam pencapaian IKU Jumlah Laboratorium yang Memenuhi Standar Teknis adalah mempertahankan mutu pelayanan pengujian, mengingat sampai dengan Triwulan III Tahun masih melakukan persiapan dalam rangka memperpanjang status akreditasi laboratorium uji sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2008. Dalam memenuhi persyaratan reassessment tersebut dan untuk mempertahankan mutu pelayanan, pada Triwulan III Tahun LP2IL Serang telah menyampaikan dokumen sistem mutu serta dokumendokumen pendukung lainnya kepada KAN. Secara terperinci, kendala dan permasalahan yang dihadapi LP2IL Serang yang belum bisa terselesaikan sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 adalah sebagai berikut: a. Penambahan tugas dan fungsi pengujian mutu dan pengujian lapang obat ikan belum terakomodasi dalam tugas dan fungsi LP2IL Serang; b. Tingginya biaya kalibrasi dan perawatan peralatan; c. Proses pengadaan bahan operasional laboratorium memerlukan waktu yang cukup lama; d. Sering terjadi kesulitan memenuhi bahan kimia pengujian dikarenakan discontinue atau indent yang cukup lama; e. Proses reassessment yang menguras waktu dan tenaga personil laboratorium; dan f. Pemenuhan audit kecukupan yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi LP2IL Serang lainnya. Pada IKU Jumlah Tenaga Teknis Binaan, kendala yang dihadapi LP2IL Serang adalah kebijakan Laboratorium Uji LP2IL Serang yang membatasi jumlah tenaga teknis binaan pada suatu laboratorium mempersulit dalam pencapaian target pembinaan terhadap tenaga teknis. 56

57 Hal ini dilakukan Laboratorium Uji LP2IL Serang untuk menjamin pelaksanaan sistem mutu laboratorium sesuai yang dipersyaratkan pada standar sistem mutu ISO/IEC 17025:2008, yang salah satunya menyebutkan persyaratan kondisi akomodasi dan lingkungan. Untuk itu, perlu adanya pembatasan personil pada suatu laboratorium, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan sistem mutu laboratorium, khususnya pada proses pengujian sampel. Upaya yang dilakukan LP2IL Serang dalam mengatasi kendala dan permasalahan tersebut di atas sampai dengan saat ini adalah dengan meningkatkan kompetensi pegawai sesuai dengan uraian tugas dan fungsinya melalui in house training dengan mengundang pakar dan narasumber yang kompeten serta melakukan pengaturan kerja dengan skala prioritas dan dalam waktu yang panjang berdasarkan penghitungan analisis beban kerja. Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang juga senantiasa meningkatkan anggaran biaya perawatan alat dan kalibrasi pada setiap tahunnya serta berusaha mempercepat proses pengadaan barang dan jasa, sehingga tidak mengganggu pengujian bidang kesehatan ikan dan lingkungan di laboratorium. Persiapan diri dalam melaksanakan pelayanan laboratorium yang lebih baik, khususnya dalam pengujian mutu dan lapang obat ikan terus dilakukan LP2IL Serang. Selain itu, dalam rangka mempromosikan diri yang harapannya dapat meningkatkan jumlah tenaga teknis binaan, LP2IL Serang kerap melakukan penyebaran media informasi berupa leaflet/ brosur dan buku petunjuk teknis. Peningkatan pemanfaatan media informasi secara daring, yang berupa pengoptimalisasian laman serta peningkatan peran aktif dalam menyampaikan informasi bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter juga terus dilakukan oleh LP2IL Serang selama Triwulan III Tahun. Hambatan yang dirasakan dalam IKU Jumlah Paket Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan (Paket Teknologi) adalah jabatan fungsional tertentu (JFT) perekayasa yang masih sangat kurang. Sampai dengan Triwulan III Tahun, tim perekayasa LP2IL Serang tergolong tipe C pada organisasi fungsional perekayasaan (OFK). Artinya LP2IL Serang hanya memiliki 1 struktur rincian kerja (work breakdown structure, WBS) karena hanya terdiri dari 1 orang Perekayasa Madya, 2 orang Perekayasa Muda, dan 1 orang Perekayasa Pertama. Untuk itu, selain mengusulkan penambahan SDM, salah satu alternatif LP2IL Serang agar dapat merealisasikan target pada IKU ini adalah dengan bekerjasama dengan JFT perekayasa pada UPT DJPB lainnya Hambatan dalam Pencapaian Sasaran Strategis 4 dan Upaya yang Dilakukan Dalam pencapaian sasaran strategis Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif dan untuk mencapainya dilakukan melalui 2 (dua) IKU, yaitu (1) Jumlah Obat Ikan yang Terjamin, Mutu, Keamanan, dan Khasiatnya (obat) dan (2) Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Diuji Minimal 96% Bebas Residu (sampel), ditemukan beberapa hambatan, yaitu tidak tercapainya pelayanan prima kepada stakeholders dikarenakan banyaknya sampel yang harus diuji, banyaknya perusahaan obat ikan yang baru dan belum mengetahui tentang persyaratan pendaftaran obat ikan, serta jumlah sumberdaya petugas laboratorium yang terbatas yang juga melakukan tugastugas lain seperti monitoring ke sejumlah kawasan yang telah ditentukan, atau penugasan lain dari unit kerja seperti menjadi panitia pengadaan barang dan jasa, menghadiri undangan pertemuan teknis lainnya. Selain itu, permasalahan mendasar yang dihadapi LP2IL Serang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah berdasarkan pada kebutuhan institusi induknya, selain mengerjakan tugas dan fungsinya di bidang pemeriksaan penyakit ikan dan lingkungannya (sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja LP2IL), LP2IL Serang juga melakukan kegiatan yang terkait dengan tiga komponen kegiatan lainnya secara berkelanjutan, yaitu kegiatan yang terkait dengan pembinaan dan pengelolaan obat ikan, pengelolaan residu dan kontaminan serta pembinaan standardisasi kesehatan ikan dan lingkungan. Kegiatan pembinaan dan pengelolaan memerlukan koordinasi 57

58 lintas sektoral, baik dengan instansi vertikal, pemerintah daerah, sektor swasta maupun lembaga regional/ internasional. Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak memungkinkan dilaksanakan oleh LP2IL Serang dengan status eselonisasi IV/a. Untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan rencana tindak lanjut, upaya yang dilakukan LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun adalah dengan melakukan tindakan skala prioritas terhadap sampel yang akan diuji tanpa mengesampingkan standar pelayanan yang telah disepakati. Selain itu, dilakukan pembagian tugas kepada personil laboratorium sesuai dengan keahliannya masing-masing, penentuan petugas jaga laboratorium yang selalu siap melaksanahan pengujian sehari-hari, penentuan skala prioritas pengerjaan sampel tanpa mengesampingkan standar pelayanan yang disepakati, serta penyediaan alat dan bahan laboratorium yang cepat dan tepat juga merupakan tindakan-tindakan perbaikan yang terus dilakukan LP2IL Serang dalam upaya meningkatkan pelayanan pengujian, baik secara kualitas maupin kuantitas. 58

59 Rencana Kerja Tahunan (RKT) LP2IL Serang Tahun 1. Lampiran 1 RENCANA KERJA TAHUNAN LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Unit Eselon II : - Unit Eselon III : - Unit Eselon IV : Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang Tahun : Program/ Kegiatan Sasaran Strategis Indikator PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN BUDIDAYA Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Budidaya Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya yang Adil, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) Pertumbuhan PDB perikanan (%) Rata-rata pendapatan pembudidaya (Rp.) Laboratorium yang memenuhi standar teknis (unit; kumulatif) Jumlah tenaga teknis binaan (orang) Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp.) Jumlah kawasan budidaya yang penyakit pentingnya dapat dikendalikan melalui monitoring dan/ atau surveillance (kawasan) Jumlah Hasil perekayasaan teknologi terapan bidang kesehatan ikan dan lingkungan (paket teknologi) Jumlah Sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (parameter uji) Jumlah obat ikan yang terjamin, mutu, keamanan, dan khasiatnya (obat) Jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diuji minimal 96% bebas residu (sampel) Target 102,

60 Program/ Kegiatan Sasaran Strategis Indikator Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Terwujudnya ASN LP2IL Serang yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas Tersedianya Manajemen Pengetahuan LP2IL Serang yang Handal dan Mudah Diakses Terwujudnya Birokrasi LP2IL Serang yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima Terkelolanya Anggaran Pembangunan secara Efisien dan Akuntabel Indeks kompetensi dan integritas lingkup LP2IL Serang (indeks) Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya Anggaran : Rp ,- Target 80 Persentase unit kerja yang 65 menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup LP2IL Serang (%) Nilai kinerja reformasi A (89) birokrasi DJPB Tingkat maturitas SPIP 2 (level) Persentase tindak lanjut 100 direktif pimpinan (%) Nilai AKIP DJPB (nilai) 85 Nilai Kinerja Anggaran 90 Lingkup LP2IL Serang (%) Persentase kepatuhan 100 terhadap SAP lingkup LP2IL Serang (%) Serang, 12 April Kepala Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Yayan Sofyan, A.Pi., MP. 60

61 Penetapan Kinerja LP2IL Serang Tahun 2. Lampiran 2 61

62 3. Lampiran 3 Kemampuan Pengujian Berdasarkan Parameter pada Laboratorium Uji LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. Parameter Pengujian Metode Pengujian A. Laboratorium Kualitas Air dan Tanah Peralatan Pengujian 1. Salinitas Refraktometri Thermometer, Refraktometer, 2. Temperatur Elektrometri ph-meter, Digital/ Manual 3. ph air Elektrometri Buret, Erlenmeyer, Digital 4. Alkalinitas Titrimetri Analytical Balance, Pipette, 5. DO Elektrometri Labu Ukur, Oven, Beaker Glass, 6. NO Pipette Aid/Bulp, Botol 3 Spektrofotometri Semprot, Hot Plate, Desicator, 7. NO 2 Spektrofotometri Botol Pereaksi, DO-meter, 8. NH 3 Spektrofotometri Spectrophotometer, Personal 9. PO 4 Spektrofotometri Computer, Erlenmeyer, Pipette, 10. Kesadahan Titrimetri Labu Ukur, Beaker Glass, 11. Bahan Organik Total Titrimetri Pipette Aid/ Bulp, Digital (TOM) Analytical Balance, Oven, Botol 12. Pb AAS Semprot, Desicator, Reduction 13. Cd AAS Column, AAS, Personal 14. Cu AAS Computer, Hollow Cathode 15. Hg AAS Lamp, Labu Ukur, Beaker Glass, 16. Plankton Mikroskopis Corong Gelas, Kaca Arloji, 17. TSS Gravimetri Heater, Digital Analytical 18. Kecerahan/ Elektrometri Balance, Labu Semprot, kekeruhan Erlenmeyer, Plankton Net, 19. Kedalaman Konvensional Microscope, botol sampel, pippete 1 ml, Sedweight Rafter, 20. Fe AAS Cammener, Digital Camera, 21. Mg AAS Haemacytometer, pippete 1 ml, 22. Mn AAS Microscope, Sedweight Rafter, 23. Ni AAS Hand Counter, ph-meter, 24. TDS Elektrometri Heating Digestion Unit, Stem 25. H2S Spektrofotometri Destilling, Destruction Tube, 26. Kadar abu Proksimat Digital Analytical Balance, 27. Kadar air Proksimat Buret, Vacuum Pipette, 28. Kadar serat kasar Proksimat Erlenmeyer, Labu Takar, 29. Klorin Spektrofotometri Heating Digestion Unit, Stem 30. Daya Hantar Listrik Elektrometri Destilling, Destruction Tube, 31. Sianida Spektrofotometri Waterbath, dll. 32. BOD Titrimetri 33. COD Titrimetri 34. ph tanah/ sedimen Elektrometri 35. Pb tanah/ sedimen AAS 36. Cd tanah/ sedimen AAS 37. Cu tanah/ sedimen AAS 38. Conductivity Elektrometri 39. Kelembaban tanah Konvensional 62

63 No. Parameter Pengujian Metode Pengujian B. Laboratorium Obat Ikan dan Residu 40. Kandungan bahan aktif TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ 41. Potasium Spektrofotometri Peroxmonosulfate 42. Oxytetracycline ELISA 43. Eritromisin ELISA 44. Saponin Spektrofotometri 45. Kadar lemak Proksimat 46. Na AAS 47. Zn AAS 48. Mg AAS 49. Cu AAS 50. Vitamin C TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ 51. Vitamin B1 TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ 52. Vitamin B6 TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ 53. Enrofloxacine ELISA 54. Cemaran logam berat AAS 55. Chlorampenicol ELISA 56. Benzalkonium Cloride Spektrofotometri 57. Glutaraldehide Spektrofotometri 58. Iso Propanol Spektrofotometri 59. Protein Proksimat 60. Fenilalanin Spektrofotometri 61. Aktivitas Enzyme ELISA 62. Asam Amino Proksimat 63. Total Asam Spektrofotometri 64. Organochlorine Spektrofotometri 65. Acriflavin ELISA 66. Lysin Spektrofotometri 67. Methionine Spektrofotometri 68. Ciprofloxacine ELISA 69. Kalium Oksida Spektrofotometri 70. Methylene Blue Spektrofotometri 71. Kalium Permanganat Spektrofotometri 72. Kalsium AAS 73. Kalium AAS 74. Kadar Abu Proksimat 75. Kadar Air Proksimat 76. Vitamin A TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ 77. Vitamin D TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ 78. Vitamin E TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ Peralatan Pengujian Soxhlet, Shaker, Waterbath, Rotary Evaporator, Vacuum Oven, Oven, Chiller, Blender, Mesin Penepung, Spectrophotometer, High Performance Liquid Chromatogrphy (HPLC) Machine, Thin Layer Chromatogrphy (TLC) Machine, TLC Scanner, Sonicator, Petridish, Kertas Cakram, Incubator, Spreader, Vacuum Pump, ELISA Reader, LC-MS/MS System, GC-MS/MS System, AAS Graphite Furnance, AAS Flameless (Hydride System), Blender, Nitrogen Evaporator, Freezer, Incubator, Single Channel Micropipettor, Multichannel Micropipettor, Minimixer, Centrifuge, Digital Analytical Balance, Shaking Waterbath, Pipetting Aid, Repeating Pipette, Glassware, Fumehood, Ultrasonic Cleaner, Shaking Waterbath, Freezer, Microwave Digestion System, Freezer, Labu Takar (Polypropylene), Polypropylene Bottle, Wadah Polystirene, dll. 63

64 No. Parameter Pengujian Metode Pengujian 79. Potasium Sianida AAS 80. Vitamin B2 TLC/ Spektrofotometri/ Titrimetri/ HPLC/ 81. Kadar serat Proksimat 82. SPF 83. Asam format 84. KHSO Beta-glukan 86. D-glucose 87. D-fructose 88. D-mannose 89. Pembuatan ekstrak 90. Flavonoid 91. Alkaloid 92. Tanin 93. Vitamin (umum) 94. Cupri sulfat 95. Parasetamol 96. Uji mutu obat ikan (umum) 97. Tetracycline 98. Amoxicillin 99. Bakteri probiotik (umum) 100. Xanthopylls 101. Choramphenicol LC-MS/MS (CAP) 102. Furazolidone (AOZ) LC-MS/MS 103. Tetracycline LC-MS/MS 104. Oxytetracycline LC-MS/MS 105. Sulfadiazine LC-MS/MS 106. Enrofloxacine LC-MS/MS 107. Logam Berat (Pb) AAS 108. Logam Berat (Cd) AAS 109. Logam Berat (Hg) AAS 110. Furaltadon (AMOZ) LC-MS/MS 111. Nitrofurazone (SEM) LC-MS/MS 112. Nitrofurantoin (AHD) LC-MS/MS 113. Chlortetracycline LC-MS/MS 114. Dimetridazole LC-MS/MS 115. Paralytic Shellfish Spektrofotometri Poisoning (PSP) 116. Aflatoxin 117. Melamine 118. Pestisida C. Laboratorium Mikrobiologi 119. Perhitungan Total ALT Bakteri Peralatan Pengujian Vitek2 Compact, Laminar Flow, Micropipettor, Petridish, 64

65 No. Parameter Pengujian Metode Pengujian 120. Perhitungan Total ALT Vibrio 121. Identifikasi Bakteri Konvensional (Genus) 122. Identifikasi Bakteri Konvensional (Spesies) 123. Identifikasi Pembiakan pada media selektif Aeromonas 124. Identifikasi Jamur/ Konvensional Kapang 125. Kultur Murni Konvensional 126. Total E. Coli Pembiakan pada media selektif 127. Total Salmonella Pembiakan pada media selektif 128. Coliform Pembiakan pada media selektif 129. Uji Sensitivitas Konvensional Antimikroba 130. WSSV PCR konvensional 131. IHHNV PCR konvensional 132. IMNV PCR konvensional 133. TSV PCR konvensional 134. Iridovirus PCR konvensional 135. KHV PCR konvensional 136. MrNV PCR konvensional 137. VNN PCR konvensional 138. EHNV PCR konvensional 139. YHV PCR konvensional 140. MBV PCR konvensional 141. EMS PCR konvensional 142. EHP PCR konvensional 143. AHPND PCR konvensional 144. Megalocytivirus PCR konvensional 145. V. parahaemolyticus PCR konvensional 146. V. fluvialis PCR konvensional 147. V. vulnificus PCR konvensional 148. TiLV PCR konvensional 149. CCVD PCR konvensional 150. SVCV PCR konvensional 151. WSSV Realtime PCR 152. IHHNV Realtime PCR 153. IMNV Realtime PCR 154. TSV Realtime PCR 155. VNN Realtime PCR 156. EHNV Realtime PCR 157. Megalocytivirus Realtime PCR 158. EHP Realtime PCR 159. WSSV Portable PCR 160. IHHNV Portable PCR 161. IMNV Portable PCR Peralatan Pengujian Incubator, Biosafety Cabinet (BSC), Analytical Balance, Hot Plate Magnetic Stirrer, Autoclave, Microwave, Minimixer, Jarum Ose, Waterbath Shaker, Microscope, Deep Freezer, Freeze Dryer, Oven, Tabung Reaksi, Realtime Thermal Cycler, Konvensional Thermal Cycler, Portable Thermal Cycler, Capilary Microcentrifuge, Micropipettor, Micro-UV Spectrophotometer, Refrigerated Microcentrifuge, Thermo Block, Minimixer, Spin Down, Freezer, Deep freezer, Refrigerator, UV Cleaner Box, Fumehood, Laminar Flow, Portable Spin Down, Micropipettor, Digital Camera, dll. 65

66 No. Parameter Pengujian Metode Pengujian 162. TSV Portable PCR D. Laboratorium Patologi Peralatan Pengujian 163. Parasit Mikroskopis Tissue Processor, Dissection 164. Pemeriksaan Tempel Jaringan Mikroskopis Tools, Microtom, Embeding System, Waterbath, 165. Preparat Histologi Konvensional Refrigerator, Staining Jar, Base 166. Pemeriksaan Mikroskopis Mold, Fume Hood, Microscope, Histopatologi Personal Computer, Digital 167. Pemeriksaan Mikroskopis Camera, Kotak Preparat, histopatologi WSSV Dissection tool, dll Patologi Anatomi Konvensional 169. Pemeriksaan Mikroskopis histopatologi Iridovirus dan VNN 170. Pemeriksaan Mikroskopis histopatologi IMNV 171. Pemeriksaan Mikroskopis hsitopatologi EMS/ AHPND 172. Pemeriksaan bakteri Mikroskopis pada preparat tempel 66

67 4. Lampiran 4 Rekapitulasi Tenaga Teknis Binaan pada LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah 1. Suherman SMK Darul Fikri, Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak 2. Iip Iplahudin SMK Darul Fikri, Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak 3. Nandang Ahmad Fadilah Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Jurusan Farmasi, Fakultas Sains dan Farmasi 4. Citra Ayu Lestari,SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 5. Faisal Amri Satrio, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 6. M. Abhi Purnomosidi, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 7. Sri Rahayu Resmawati, Institut Pertanian Bogor, SKH Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 8. Brian Permadi W.P Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan 9. Cholid Mawardi Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan 10. Aina Nadila UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Biologi 11. Aditya Pranata Universitas Riau, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan 12. Anita Diah Permata Sari Daulay Universitas Riau, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan 13. Fadel Universitas Riau, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan 14. Effino Panji Sadewa Universitas Riau, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan 15. Febriyanti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis Waktu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) 3 Januari - 30 Maret Praktek Kerja Industri 3 Januari - 30 Maret (PRAKERIN) Penelitian Skripsi 9 Januari Magang Profesi Dokter Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Prektek Kerja Lapangan (PKL) Prektek Kerja Lapangan (PKL) Prektek Kerja Lapangan (PKL) 16 Januari - 27 Januari 16 Januari - 27 Januari 16 Januari - 27 Januari 16 Januari - 27 Januari 16 Januari - 16 Februari 16 Januari - 16 Februari 23 Januari - 23 Februari Praktek Magang 23 Januari - 23 Februari Praktek Magang 23 Januari - 23 Februari Praktek Magang 23 Januari - 23 Februari Praktek Magang 23 Januari - 23 Februari Kuliah Kerja Profesi (KKP) 30 Januari - 28 Februari 67

68 No. Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah 16. Aryati Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 17. Kholiq Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 18. Arip Bahtiar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 19. Sumini Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 20. M. Farhan Abdillah Innstitut Pertanian Bogor, Jurusan Analisis Kima 21. Rafsan Akbar Isbilly Innstitut Pertanian Bogor, Jurusan Analisis Kima 22. Jefry Rizaldi Pratama Innstitut Pertanian Bogor, Jurusan Analisis Kima 23. Sri Hartini Wulandari, S.St, Pi Suku Dinas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Utara 24. Fitria Roza, S.Pi, M.Si Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kampar 25. Donna Octaviana, S.Si Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Oki 26. Ira Triswiyana, S.Pi Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bangka Barat 27. Indri Astuti Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pandeglang 28. Rolly Susanti, S.Pi Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Langkat 29. Suki Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan Kab. Pandeglang 30. Yan Yan Yanvar, S.St.Pi, M.T Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Serang 31. Nanang Samsu, S.St Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan, dan Pertanian Kota Cirebon Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis Waktu Kuliah Kerja Profesi (KKP) 30 Januari - 28 Februari Kuliah Kerja Profesi (KKP) 30 Januari - 28 Februari Kuliah Kerja Profesi (KKP) 30 Januari - 28 Februari Kuliah Kerja Profesi (KKP) 30 Januari - 28 Februari Prektek Kerja Lapangan (PKL) Prektek Kerja Lapangan (PKL) Prektek Kerja Lapangan (PKL) Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan 6 Februari - 5 Mei 6 Feruari - 5 Mei 6 Feruari - 5 Mei 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 32. Nedi Iskandar, S.St Dinas Kelautan, Pertanian, Pembekalan Akses IPTEK 13 Februari

69 No. Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah dan Ketahanan Pangan Kab. Adm. Kep. Seribu 33. Al Amin Zaini Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lamongan 34. Nurfatah Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kab. Sleman 35. Abdu Shabur, S.Tr.Pi Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang 36. Sumiyati, A.Md Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon 37. Margaretta Ratih Manjari, S.Pi Dinas Pertanian Kota Serang 38. Muslim Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Cirebon 39. Mahmud Efendi, S.Tr.Pi Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung 40. Fahmi Ashofa, S.St.Pi Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak 41. Tubagus Ismu Abu Nazar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 42. Endang Tatamiharja, S.Si Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak 43. Dian Hermawan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak 44. Resi Riyastuti, S.St. Pi Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pandeglang 45. Nuril Millati, SP Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Probolinggo 46. Dewi Astuti Sartikasari, S.St.Pi Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat KP Jakarta Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Waktu Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 47. Basuki Hendriawan, S.Pi, Dinas Kelautan dan Pembekalan Akses IPTEK 13 Februari

70 No. M.Si Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah Perikanan Kab. Lampung Tengah 48. Irwan Triprasetyo Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung 49. Laila Sahrah, S.Pi Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pesawaran 50. Nurziana Ar Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ogan Ilir 51. Desta Wira Prasetya Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bogor Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan 52. Naimatul Rizki, S.Si STP Jurluhkan Kab. Bogor Pembekalan Akses IPTEK dan Informasi Pembiayaan Usaha KP bagi Peyuluh Perikanan 53. Bagja Maulana Ibrahim Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan IPA 54. Dina Fitriah Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan IPA 55. Kholiq Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 56. Ade Cucum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 57. Qoidatul Hidayah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 58. Dina Sholihah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan 59. Atma Wisesa Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA 60. Dian Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA 61. Azizi Pitria Hidayat Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Farmasi Waktu Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari 13 Februari - 14 Februari Penelitian Skripsi 21 Februari Penelitian Skripsi 21 Februari Penelitian Skripsi 6 Maret Penelitian Skripsi 6 Maret Penelitian Skripsi 13 Maret Penelitian Skripsi 13 Maret Penelitian Skripsi 17 April Penelitian Skripsi 17 April Penelitian Skripsi 21 April 62. Citra Vetia, SKH Institut Pertanian Bogor, Magang Profesi Dokter 15 Mei - 27 Mei 70

71 No. Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 63. Fitriatus Shaleha, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 64. Sri Wariska, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 65. Margie Brite, S.Pi, M.Sc Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis Waktu Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ 66. Sartini Sabir SKIPM Kelas II Merak Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ 67. Ario Putro Pamungkas Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta 68. Luqman Maulana Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ 69. Yasin Arifin, S.Pi SKIPM Kelas II Merak Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ 70. Sri Luky Nila Murni, S.Si, M.P Balai Besar KIPM Jakarta I 71. Ardi Gartika BPIAPLWU Sungai Buntu Kabupaten Karawang 72. Akhmad Saroni Mukthar BPIAPLWU Sungai Buntu Kabupaten Karawang 73. Reni Sundari, S.Pi Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut Wilayah Selatan Kab. Pangandaran Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ 74. Adityawati Fajar Rini Balai Besar KIPM Jakarta I Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan 15 Mei - 27 Mei 15 Mei - 27 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 71

72 No. Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis GenepasQ 75. Atri Triana BLUPPB Karawang Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ 76. Aulia Sonida Subdit Residu, Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan DJPB Workshop Deteksi Cepat Penyakit pada Komoditas Udang menggunakan Multiplex PCR dan GenepasQ 77. Vertie Oriza Realita SMKN 3 Pandeglang Diklat Program Kehalian Ganda Profesi Keguruan 78. Pratiwi SMKN 3 Warunggunung Diklat Program Kehalian Ganda Profesi Keguruan 79. Jakia Zainur SMAN 2 Halmahera Utara Diklat Program Kehalian Ganda Profesi Keguruan 80. Selvi Yuningsih SMKN 3 Pandeglang Diklat Program Kehalian Ganda Profesi Keguruan 81. A.Nupel SMAN 22 Halmahera Diklat Program Kehalian Selatan Ganda Profesi Keguruan 82. Achmad Husein SMKN 2 Kota Tangerang Diklat Program Kehalian Ganda Profesi Keguruan 83. Khasanah SMAN 2 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 84. Fahima Naimuddin SMKN 3 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 85. Maruliyah SMKN 3 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 86. Astuti Soleman SMKN 5 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 87. Ferawati Yais SMKN 1 Halmahera Diklat Program Kehalian Selatan Ganda Profesi Keguruan 88. Indah Irmawati SMAN 4 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 89. Hafilat Mahmud SMKN 1 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 90. Evi Supiati SMKN 7 Kota Serang Diklat Program Kehalian Ganda Profesi Keguruan 91. Yuliarsih Hadi SMKN 3 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 92. M. Hasdy Djabid SMKN 5 Halmahera Diklat Program Kehalian Tengah Ganda Profesi Keguruan 93. Yuliana Trianti Soviana Universitas Brawijaya, Praktek Kerja Magang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Budidaya Perairan 94. Indah Dwi Lestari Universitas Brawijaya, Praktek Kerja Magang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Budidaya Perairan 95. Anisa Febyanti Wiguna Universitas Brawijaya, Praktek Kerja Magang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Budidaya Perairan 96. Annisa Husnul K Universitas Lampung, Praktek Umum Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan dan Kelautan 97. Astri Ningtias Suci Universitas Lampung, Praktek Umum Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan dan Kelautan Waktu 15 Mei - 17 Mei 15 Mei - 17 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 16 Mei 10 Juli 25 Agustus 10 Juli 25 Agustus 10 Juli 25 Agustus 17 Juli 25 Agustus 17 Juli 25 Agustus 72

73 No. Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis 98. Egiptian Patria Nagara Universitas Lampung, Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan dan Kelautan Praktek Umum 99. Ogita Rumansyah Universitas Lampung, Praktek Umum Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan dan Kelautan 100. Wafa Agya Filhayat Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan, Prodi Pendidikan Dokter Hewan 101. Ajeng Gradianti Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan, Prodi Pendidikan Dokter Hewan 102. Nadila Dwi Ashlina Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan, Prodi Pendidikan Dokter Hewan 103. Rayhan Dika Arfan Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 104. Deanty Chairunnisa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 105. Yoni Nugraha PT. Vadco Prosper Mega Pelatihan Pengujian Mutu Obat Ikan Sediaan Probiotik Pada Laboratorium Uji LP2IL Serang 106. Rian Setiawan PT. Vadco Prosper Mega Pelatihan Pengujian Mutu Obat Ikan Sediaan Probiotik Pada Laboratorium Uji LP2IL Serang 107. Fikri Amanda Institut Pertanian Bogor, Magang Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 108. Meylina Putri Santi Ardi Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 109. Egi Wijayanto Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 110. Nadira Syahmifariza Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 111. Bintang Mustika Buwana Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 112. Fika Syawalika Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Sarjana Kedokteran Hewan (S1) 113. Rizki Aji Saputro Sekolah Tinggi Perikanan Bogor, Jurusan Penyuluhan Perikanan 114. Deva Nur Fahreza Sekolah Tinggi Perikanan Bogor, Jurusan Penyuluhan Perikanan Waktu 17 Juli 25 Agustus 17 Juli 25 Agustus Praktek Kerja Magang Juli Praktek Kerja Magang Juli Praktek Kerja Magang Juli Praktek Kerja Magang 7-11 Agustus Praktek Kerja Magang 7-11 Agustus Magang, Penelitian dan Pengambilan Data Skripisi Magang, Penelitian dan Pengambilan Data Skripisi Magang, Penelitian dan Pengambilan Data Skripisi Magang, Penelitian dan Pengambilan Data Skripisi Magang, Penelitian dan Pengambilan Data Skripisi Praktek Kerja Lapangan Praktek Kerja Lapangan 7-11 Agustus 7-11 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus 4-24 September 4-24 September 73

74 No. Nama Asal Instansi/ Perusahaan/ PT/ Sekolah 115. Taufik Nurochman Sekolah Tinggi Perikanan Bogor, Jurusan Penyuluhan Perikanan 116. Mesrida Nengsih Butarbutar Sekolah Tinggi Perikanan Bogor, Jurusan Penyuluhan Perikanan 117. Yulianita Sari, S.Pi Dinas Kelautan dan Perikanan Banda Aceh 118. Nurbaiti, S.Pi, M.Si Dinas Kelautan dan Perikanan Banda Aceh 119. Fadliyati, S.Pi, M.Si Dinas Kelautan dan Perikanan Banda Aceh 120. Dimas Novianto, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 121. Herman, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 122. Eny Dyah Pratiwi, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan 123. Gina Meilisa Sitorus, SKH Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Program Profesi Dokter Hewan Bentuk Kegiatan Pembinaan Teknis Praktek Kerja Lapangan Praktek Kerja Lapangan Pelatihan Pengujian Penyakit Ikan dengan Metode PCR Pada Laboratorium Uji LP2IL Serang Pelatihan Pengujian Penyakit Ikan dengan Metode PCR Pada Laboratorium Uji LP2IL Serang Pelatihan Pengujian Penyakit Ikan dengan Metode PCR Pada Laboratorium Uji LP2IL Serang Magang Profesi Dokter Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Magang Profesi Dokter Hewan Waktu 4-24 September 4-24 September September September September September September September September 74

75 5. Lampiran 5 Realisasi Nilai PNBP pada LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun No. PARAMETER UJI METODE UJI VOLUME TARIF (Rp) SUB JUMLAH JUMLAH BIOLOGI MOLEKULER 10,000,000 1 PCR (WSSV/ TSV/ PCR ,000 10,000,000 IHHNV/ YHV/ MNV/ KHV) 2 Preparasi histologi Pewarnaan HE 400,000-3 Parasitologi Mikroskopis 200,000 - PENGUJIAN HAMA DAN PENYAKIT (PENYAKIT VIRAL) 6,250,000 1 Analisis secara mikroskopis Mikroskopis 20,000-2 Analisis PCR PCR ,000 6,250,000 konvensional 3 Analisis PCR realtime PCR 400,000 - realtime 4 Analisis histopatologi Mikroskopis 100,000 - MIKROBIOLOGI 10,950,000 1 Penghitungan total ALT 20 75,000 1,500,000 bakteri (ALT) 2 Penghitungan total ALT 50,000 - Vibrio sp. 3 Identifikasi bakteri Konvensional ,000 8,000,000 (spesies) 4 Identifikasi bakteri Konvensional 150,000 - (genus) 5 Identifikasi jamur Konvensional 1 200, ,000 6 Isolat bakteri Konvensional 5 250,000 1,250,000 KUALITAS AIR 39,480,000 1 Suhu Elektrometri 25 10, ,000 2 Salinitas Refraktometri 25 15, ,000 3 Kekeruhan Elektrometri 25 10, ,000 4 Total Padatan Elektrometri 25 30, ,000 Terlarut (TDS) 5 Total Padatan Gravimetri 35,000 - Tersuspensi (TSS) 6 Dissolved Oxygen Elektrometri 27 40,000 1,080,000 (DO) 7 Derajat Keasaman Elektrometri 25 10, ,000 (ph) 8 Bahan Organik Titrimetri 30 40,000 1,200,000 (TOM) 9 Alkalinitas Titrimetri 25 31, , Kesadahan Titrimetri 15 35, , Amonia (NH3) Spektrofotometri 25 60,000 1,500, Nitrat (NO3) Spektrofotometri 25 50,000 1,250, Nitrit (NO2) Spektrofotometri 25 50,000 1,250, Nitrogen Organik Spektrofotometri 50, Orthofosfat (PO4) Spektrofotometri 25 50,000 1,250, Asam Sulfida (H2S) Spektrofotometri 25 40,000 1,000, Kebutuhan oksigen Spektrofotometri/ 26 75,000 1,950,000 kimiawi (COD) Titrimetri 18 Kebutuhan oksigen Titrimetri 15 75,000 1,125,000 biologi (BOD) 19 Natrium AAS 150, Ferrum (Fe) AAS 15 75,000 1,125, Chlorofil Spektrofotometri 13 75, ,000 75

76 No. PARAMETER UJI METODE UJI VOLUME TARIF (Rp) SUB JUMLAH JUMLAH 22 Logam berat - Timbal (Pb) AAS (Flame) ,000 5,400,000 - Kadmium (Cd) AAS (Flame) ,000 5,400,000 - Merkuri (Hg) AAS (Flame) 200, Tembaga (Cu) AAS (Flame) ,000 5,400,000 - Kobalt (Co) AAS (Flame) 200, Mangan (Mn) AAS (Flame) 200, Nikel (Ni) AAS (Flame) 200, Logam lainnya AAS (Flame) ,000 6,400, Cianida AAS (Flame) 50, Chlorin AAS (Flame) 50,000 - KUALITAS TANAH - 1 Derajat Keasaman Elektrometri 15,000 - (ph) 2 Nitrogen Titrimetri 60,000 - PAKAN ALAMI 175,000 1 Identifikasi Mikroskopis 5 25, ,000 plankton 2 Kepadatan Mikroskopis 5 10,000 50,000 plankton RESIDU DAN KONTAMINAN 57,800,000 1 Pengujian screening - Chloramphenicol ELISA 5 500,000 2,500,000 - Furaltadone ELISA 5 500,000 2,500,000 - Furazolidone ELISA 5 500,000 2,500,000 - Nitrofurazone ELISA 5 500,000 2,500,000 - Nitrofurantoin ELISA 5 500,000 2,500,000 - Tetracycline ELISA 5 500,000 2,500,000 - Oxytetracycline ELISA 5 500,000 2,500,000 - Chlortetracycline ELISA 5 500,000 2,500,000 - Sulfadiazine ELISA 5 500,000 2,500,000 - Enrofloxacin ELISA 5 500,000 2,500,000 - Erythromycin ELISA 5 500,000 2,500,000 2 Pengujian konfirmatori - Tetracycline LC-MS/MS 500, Oxytetracycline LC-MS/MS 500, Chlortetracycline LC-MS/MS 500,000-3 Logam berat - Timbal (Pb) AAS (graphite furnace) - Kadmium (Cd) AAS (graphite furnace) - Merkuri (Hg) AAS (graphite furnace) 4 Mikrobiologi - Salmonella Pembiakan pada media selektif 7 500,000 3,500, ,000 3,500, ,000 3,500, ,000 5,000,000 - Coliform Pembiakan pada ,000 5,000,000 media selektif - E. coli Pembiakan pada ,000 5,000,000 media selektif - V. cholera Pembiakan pada 200,000 - media selektif - Vibrio sp. Pembiakan pada media selektif ,000 4,800,000 5 Toksin - Aflatoksin ELISA 500, Paralytic Shellfish Poisoning (PSP) ELISA 500,000-76

77 No. PARAMETER UJI METODE UJI VOLUME TARIF (Rp) SUB JUMLAH JUMLAH 6 Lain-lain Melamine ELISA 500,000 - BIOASSAY - 1 Uji bioassay - 300,000 - terhadap ikan 2 Uji bioassay terhadap udang - 300,000 - PENGUJIAN OBAT IKAN 121,010,000 1 Pengujian umum - Uji fisik ,000 1,000,000 - Uji kevakuman ,000 1,000,000 - Uji kemurnian ,000 2,000,000 - Uji sterilitas ,000 3,000,000 - Uji sensitivitas ,000 6,750,000 - Uji kontaminasi ,000 4,000,000 - Uji kelembaban ,000 1,000,000 - Uji inaktivasi - 100,000-2 Uji khusus sediaan farmasetik dan premiks a. Vitamin - Kualitatif dan TLC ,000 7,200,000 kuantitatif - Kualitatif dan Spektrofotometri ,000 4,500,000 kuantitatif - Kualitatif dan Titrimetri ,000 3,360,000 kuantitatif - Kualitatif dan HPLC ,000 9,000,000 kuantitatif - Kualitatif dan AAS (graphite 500,000 - kuantitatif b. Antiseptik, desinfektan, dan zat warna c. Antibiotik - Kualitatif dan kuantitatif - Kualitatif dan kuantitatif - Kualitatif dan kuantitatif 3 Uji khusus sediaan biologik a. Vaksin ikan tunggal b. Vaksin ikan kombinasi 2 jenis c. Vaksin ikan kombinasi 3 jenis d. Vaksin ikan kombinasi 4 jenis e. Antigen vaksin ikan viral f. Antigen vaksin ikan bakterial g. Kit diagnostic penyakit viral ikan h. Kit diagnostic penyakit bakterial ikan 4 Uji khusus sediaan furnace) Titrimetri 240,000 - HPLC 8 600,000 4,800,000 TLC 480,000 - Spektrofotometri 8 300,000 2,400,000 Sesuai jenis vaksin 2,500,000 - Sesuai jenis 5,000,000 - vaksin Sesuai jenis 7,500,000 - vaksin Sesuai jenis 10,000,000 - vaksin Sesuai jenis 800,000 - vaksin Sesuai jenis 800,000 - vaksin PCR 2,500,000 - PCR 2,500,000-77

78 No. PARAMETER UJI METODE UJI VOLUME TARIF (Rp) SUB JUMLAH JUMLAH probiotik a. Probiotik tunggal Konvensional 1,500,000 - b. Probiotik Konvensional 6 2,000,000 12,000,000 campuran 5 Uji lapang obat ikan a. Ikan/ udang air ,000,000 14,000,000 tawar b. Ikan/ udang air ,000,000 45,000,000 payau c. Ikan/ udang air laut - 20,000,000 - ANALISA PAKAN 5,250,000 1 Pengujian komposisi pakan - Kadar air Proksimat 10 25, ,000 - Kadar abu Proksimat 10 30, ,000 - Kadar protein Proksimat ,000 1,200,000 - Kadar lemak Proksimat ,000 1,500,000 - Kadar serat Proksimat ,000 1,000,000 - Kadar karbohidrat Proksimat ,000 1,000,000 SARANA DAN PRASARANA 2,400,000 1 Asrama AC - Mahasiswa ,000 2,400,000 - Masyarakat umum - 75,000 - JUMLAH TOTAL 253,315,000 TARGET (Rp) 229,580,000 PERSENTASI CAPAIAN DARI TARGET (%)

79 Rekapitulasi Penyerapan dan Realisasi Anggaran LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun 6. Lampiran 6 SATKER TRIWULAN III KODE TOLOK UKUR KEGIATAN VOLUME ANGGARAN REALISASI SALDO JENIS PENGELUARAN (Rp) ( % ) Program Pengelolaan Perikanan Budidaya 0 12,488,477,000 8,353,825, % 4,134,651, Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan - DIHAPUS- 0 2,538,486,000 2,356,963, % 181,522, Laboratorium Penyakit Ikan, Kualitas Air, Pakan dan Residu yang Memenuhi Standar Teknis 6 Unit 844,035, ,141, % 114,893, Jumlah Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan 0 844,035, ,141, % 114,893, Pengadaan Peralatan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan 0 747,373, ,202, % 79,170, Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0 747,373, ,202, % 79,170,700 Panitia pengadaan barang dan jasa peralatan laboratorium (3 ORG X 1 PAKET) 3 OP 2,760,000 2,760, % - Pengadaan peralatan laboratorium 1 PAKET 663,583, ,582, % 700 Pengadaan Peralatan Pendukung Pengujian Laboratorium 79,170,000 - Panitia penerima hasil pekerjaan peralatan laboratorium (3ORG X 1 PAKET) 3 OP 1,860,000 1,860, % Operasional dan atau pembangunan POSIKANDU 0 96,662,000 60,939, % 35,722,600 A inhouse training peningkatan kompetensi SDM Laboratorium Uji 0 60,032,000 42,025, % 18,007, Belanja Bahan 0 3,332,000 3,325, % 7,000 Konsumsi Peserta (17 orang x 8 kali) 136 OK 3,332,000 3,325, % 7, Belanja Jasa Profesi 0 56,700,000 38,700, % 18,000,000 Pakar (6 Jam x 6 kali) 36 OJ 56,700,000 38,700, % 18,000,000 B Pembinaan Dalam Rangka Proses Akreditasi 0 36,630,000 18,914, % 17,715, Belanja Barang Non Operasional Lainnya 0 34,200,000 18,914, % 15,285,600 Iuran tahunan pada Komite Akreditasi Nasional 1 PAKET 1,000,000 1,000, % - Reasessment dalam rangka perpanjangan akreditasi 1 PAKET 12,500,000 12,500, % - Biaya Pendaftaran Seminar DAA 1 PAKET % 1,500,000 Uji banding dan profisiensi 1 PAKET 19,200,000 5,414, % 13,785, Belanja perjalanan biasa 0 2,430, % 2,430,000 Perjalanan dalam rangka akreditasi laboratorium (1 ORG X 3 KALI) 3 OK 2,430, % 2,430, Sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan 2875 Sampel 1,632,209,000 1,565,580, % 66,628, Jumlah Sampel yang diuji melalui Laboratorium Keskanling 0 1,632,209,000 1,565,580, % 66,628, Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan 0 195,600, ,037, % 9,562,840 A Perawatan Peralatan Laboratorium 0 134,800, ,257, % 9,542,840 79

80 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 0 134,800, ,257, % 9,542,840 Pemeliharaan Peralatan Laboratorium 1 PAKET 134,800, ,257, % 9,542,840 C Penambah Daya Tahan Tubuh 0 60,800,000 60,780, % 20, Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 0 60,800,000 60,780, % 20,000 Pengadaan Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh (40 ORG x 80 HARI) 3200 OH 60,800,000 60,780, % 20,000 Pengadaan Bahan Uji Layanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan 053 Lingkungan 0 1,436,609,000 1,379,543, % 57,065,167 A Operasional Layanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan 0 1,436,609,000 1,379,543, % 57,065, Honor Output Kegiatan 0 14,140,000 14,140, % - Panitia Pengadaan Bahan Biologik dan Test kit diagnostik 5 OP 4,600,000 4,600, % - Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Pengadaan Bahan Biologik dan Test kit diagnostik 3 OP 1,860,000 1,860, % - Panitia Pengadaan Bahan Kimia Pengujian Laboratorium 3 OP 2,280,000 2,280, % - Panitia Penerimaan Hasil Pekerjaan Pengadaan Bahan Kimia Pengujian Laboratorium 3 OP 1,560,000 1,560, % - Panitia Pengadaan Peralatan Kerja Laboratorium Habis Pakai 3 OP 2,280,000 2,280, % - Panitia Penerima hasil Pekerjaan Pengadaan Peralatan Kerja Laboratorium Habis Pakai 3 OP 1,560,000 1,560, % Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 0 1,422,469,000 1,365,403, % 57,065,167 Pengadaan Bahan Biologik dan Test kit diagnostik 1 PAKET 740,332, ,331, % 100 Pengadaan Bahan Kimia Pengujian Laboratorium 1 PAKET 410,261, ,260, % 710 Pengadaan Peralatan Kerja Laboratorium Habis Pakai 1 PAKET 196,860, ,859, % 357 Bahan dan perlengkapan pendukung pengujian laboratorium 1 PAKET 57,000, % 57,000,000 Pengadaan Gas Laboratorium 1 PAKET 18,016,000 17,952, % 64, Teknologi Perekayasaan di bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang dihasilkan 2 Paket 4,080,000 4,080, % Jumlah Paket Teknologi perekayasaan di bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan 0 4,080,000 4,080, % Perekayasaan Teknologi Terapan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan 0 4,080,000 4,080, % Belanja Bahan 0 1,320,000 1,320, % - Kaji Terap Penanganan Penyakit Udang 1 PAKET 1,320,000 1,320, % Belanja perjalanan biasa 0 2,760,000 2,760, % - Perjalanan dalam rangka survei dan sosialisasi penanganan Penyakit Udang (2 orang x 10 kali) 2 OK 2,760,000 2,760, % Kawasan Budidaya yang disurvailan dan atau dimonitoring penyakit ikannya 3 Kab/Kota 43,201,000 43,200, % 1, Kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan Survailan dan atau Monitoring Penyakit 0 43,201,000 43,200, % 1,000 SALDO 80

81 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) 053 Pengadaan Obat-obatan dan atau Perlengkapan Biosekuriti dalam rangka Pengendalian Penyakit Ikan 0 1,430,000 1,430, % Belanja Bahan 0 1,430,000 1,430, % - Pengadaan Bahan Pelayanan Monitoring Kesehatan Ikan dan Lingkungan 1 PAKET 1,430,000 1,430, % - Perjalanan dalam rangka Survailan dan atau Monitoring Penyakit 054 Ikan Penting di Kawasan Budidaya 0 40,871,000 40,870, % 1, Belanja perjalanan biasa 0 40,871,000 40,870, % 1,000 Perjalanan dalam rangka surveillance HPI dan monitoring lingkungan (2 ORG x 5 KALI) 10 OK 20,670,000 24,370, % (3,700,000) Perjalanan dalam rangka monitoring kekerangan (1 ORG X 5 KALI) 5 OK 12,265,000 8,160, % 4,105,000 Perjalanan dalam rangka penanganan kasus (emergency respon) penyakit ikan dan lingkungan 4 OK 6,376,000 5,060, % 1,316,000 Perjalanan dalam rangka pelayanan laboratorium keliling (1 ORG x 3 KALI) 3 OK 1,560,000 3,280, % (1,720,000) Operasional Sistem Pelaporan Monitoring Penyakit Ikan (SSMPI 055 Online) 0 900, , % Honor Output Kegiatan 0 900, , % - Operator software sistem surveillance dan monitoring HPI (1 ORG x 12 KALI) 3 BULAN 900, , % Obat Ikan yang terdaftar 1 Merek 14,961,000 14,960, % Jumlah merek obat ikan yang terdaftar 0 14,961,000 14,960, % Operasional Pelayanan Penyediaan atau Peredaran Obat Ikan 0 10,175,000 10,174, % 600 A Pengujian Lapang Obat Ikan 0 10,175,000 10,174, % Belanja Bahan 0 10,175,000 10,174, % 600 Bahan Uji Lapang 4 PAKET 10,175,000 10,174, % Perjalanan Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Peredaran Obat Ikan 0 4,786,000 4,786, % Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 0 4,786,000 4,786, % - Perjalanan dalam rangka pembinaan dan pemantauan obat ikan (2 orang x 1 kali) 2 OK 4,786,000 4,786, % Pengelolaan Kawasan Dan Kesehatan Ikan 0 2,607,421,000 1,182,853, % 1,424,567, Teknologi perekayasaan di bidang sarpras dan kesehatan ikan yang dihasilkan 2 Paket Teknologi 160,920,000 74,046, % 86,873, Jumlah paket teknologi perekayasaan bidang sarpras dan kesehatan ikan yang dihasilkan 0 160,920,000 74,046, % 86,873, Penyusunan Proposal Perekayasaan teknologi terapan bidang sarpras dan kesehatan ikan perikanan budidaya 0 160,920,000 74,046, % 86,873, Belanja Bahan 0 128,680,000 43,458, % 85,221,046 Kaji Terap Penanganan Penyakit Udang 1 PAKET 128,680,000 43,458, % 85,221,046 SALDO 81

82 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) Belanja perjalanan biasa 0 32,240,000 30,588, % 1,652,000 Perjalanan dalam rangka survei dan sosialisasi penanganan Penyakit Udang (2 orang x 10 kali) 20 OK 32,240,000 30,588, % 1,652, Laboratorium yang memenuhi standar teknis 6 UNIT 312,099,000 83,000, % 229,099, Laboratorium 0 312,099,000 83,000, % 229,099, Pengadaan Peralatan Laboratorium 0 262,531,000 82,000, % 180,531, Belanja Jasa Lainnya 0 83,000,000 82,000, % 1,000,000 Kalibrasi peralatan laboratorium 1 PAKET 83,000,000 82,000, % 1,000, Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0 179,531, % 179,531,000 Pengadaan peralatan laboratorium 1 PAKET 70,000, % 70,000,000 Buku Referensi Standar Uji Laboratorium 17,000,000 - Perangkat Tata Udara Laboratorium 92,531, Operasional dan atau pembangunan POSIKANDU 0 49,568,000 1,000, % 48,568,000 A inhouse training peningkatan kompetensi SDM Laboratorium Uji 0 49,568,000 1,000, % 48,568, Belanja Bahan 0 668, % 668,000 Konsumsi Peserta (16 orang x 2 kali) , % 668, Belanja Jasa Profesi 0 38,100,000 1,000, % 37,100,000 Pakar (8 Jam x 4 kali) 32 OJ 38,100,000 1,000, % 37,100, Belanja Jasa Lainnya 0 10,800, % 10,800,000 Uji Banding dan Profisiensi 1 TAHUN 10,800, % 10,800, Kawasan Budidaya yang disurvailan dan atau dimonitoring penyakit ikannya 3 Kab/Kota 73,816,000 50,790, % 23,025, Kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan Survailan dan atau Monitoring Penyakit 0 73,816,000 50,790, % 23,025, Survailan dan atau Monitoring Penyakit Ikan Penting di Kawasan Budidaya 0 44,103,000 32,709, % 11,393, Belanja perjalanan biasa 0 44,103,000 32,709, % 11,393,400 Perjalanan dalam rangka monitoring kekerangan (1 ORG X 5 KALI) 5 OK 12,375,000 3,628, % 8,747,000 Perjalanan dalam rangka penanganan kasus (emergency respon) penyakit ikan dan lingkungan 4 OK 6,378,000 8,831, % (2,453,000) Perjalanan dalam rangka pelayanan laboratorium keliling (1 ORG x 9 KALI) 9 OK 4,680, , % 3,780,000 Perjalanan dalam rangka surveillance HPI dan monitoring lingkungan (2 ORG x 5 KALI) 10 OK 20,670,000 19,350, % 1,319, Pengadaan Bahan Uji dalam rangka Survailan Penyakit Ikan 0 9,908, % 9,908, Belanja Bahan 0 9,908, % 9,908,000 Pengadaan Bahan Pelayanan Monitoring Kesehatan Ikan dan Lingkungan 1 TAHUN 9,908, % 9,908, Operasional Sistem Pelaporan Monitoring Penyakit Ikan (SSMPI Online) 0 2,700,000 1,500, % 1,200,000 SALDO 82

83 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) Honor Output Kegiatan 0 2,700,000 1,500, % 1,200,000 Operator software sistem surveillance dan monitoring HPI (1 ORG x 9 KALI) 9 OB 2,700,000 1,500, % 1,200, Seminar Penyakit Ikan 0 17,105,000 16,580, % 524, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 0 17,105,000 16,580, % 524,234 Perjalanan dalam rangka disease asia aquaculture 2 OK 17,105,000 16,580, % 524, Sampel yang diuji dalam rangka pelayanan Laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan 2875 Sampel 2,060,586, ,016, % 1,085,569, Jumlah Sampel yang diuji melalui laboratorium keskanling 0 2,060,586, ,016, % 1,085,569, Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan 0 486,901, ,064, % 317,837,000 A Perawatan Peralatan Laboratorium 0 350,101, ,844, % 211,257, Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 0 350,101, ,844, % 211,257,000 Pemeliharaan Peralatan Laboratorium 1 PAKET 350,101, ,844, % 211,257,000 B Penambah Daya Tahan Tubuh 0 136,800,000 30,220, % 106,580, Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 0 136,800,000 30,220, % 106,580,000 Pengadaan Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh (40 ORG x 180 HARI) 7200 OH 136,800,000 30,220, % 106,580, Pengadaan Peralatan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan 1,550,000, ,952, % 744,047, Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1,550,000, ,952, % 744,047,778 Peralatan Laboratorium (APBNP) 1 PAKET 1,550,000, ,952, % 744,047, Pengadaan Bahan Uji Layanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan 0 23,685, % 23,685, Belanja Bahan 0 23,685, ,685,000 Pengadaan Gas Laboratorium 1 PAKET 17,685, % 17,685,000 Bahan Pendukung Pengujian Laboratorium 1 PAKET 6,000,000-6,000, Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 0 7,208,210,000 4,762,302, % 2,445,907, Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 3 Layanan 950,611, ,277, % 286,333, Layanan SDM Aparatur dan Organisasi 0 618,253, ,392, % 195,860, PerencanaandanPengembanganSDMAparatur 0 618,253, ,392, % 195,860,200 C Pendidikan dan Pelatihan Pegawai 0 13,290,000 6,760, % 6,530, Belanja Jasa Profesi 0 6,000,000 4,000, % 2,000,000 Trainer petugas keamanan (1 orang x 12 kali) 12 OJ 6,000,000 4,000, % 2,000, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 0 7,290,000 2,760, % 4,530,000 Perjalanan Diklat Pengadaan Barang dan Jasa 3 OK 1,210,000 1,210, % - Perjalanan dalam rangka Diklat Pegawai 5 OK 6,080,000 1,550, % 4,530,000 G Kegiatan pemeliharaan kesehatan jasmani dan rohani pegawai 0 9,600,000 5,300, % 4,300, Belanja Jasa Profesi 0 9,600,000 5,300, % 4,300,000 rohaniwan (1 orang x 12 kali) 12 OJ 4,800,000 2,700, % 2,100,000 Trainer Kegiatan pemeliharaan kebugaran jasmani (1 orang x OJ 4,800,000 2,600, % 2,200,000 SALDO 83

84 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) kali) H Buku Harian Pegawai 0 976, , % 10, Belanja Bahan 0 976, , % 10,000 Pencetakan Buku Harian Pegawai 1 BULAN 976, , % 10,000 I Honorarium PPNPN 0 594,387, ,366, % 185,020, Belanja Keperluan Perkantoran 0 594,387, ,366, % 185,020,200 Pramubakti (8 ORG x 13 BULAN) 104 OB 181,376, ,826, % 56,549,200 Satpam (8 ORG X13 BULAN) 104 OB 179,635, ,080, % 57,555,000 Petugas Kebersihan ( 7ORG x 13 BULAN) 91 OB 158,704, ,872, % 48,832,000 Pengemudi (3 ORG x 13 BULAN) 39 OB 68,016,000 47,088, % 20,928,000 Uang Lembur PPNPN 384 OJ 6,656,000 5,500, % 1,156, Layanan Program 0 115,738,000 89,565, % 26,172, Layanan Perencanaan dan Penganggaran 0 13,360,000 6,086, % 7,273,500 A Penyusunan RKAKL, KAK dan RAB 0 13,360,000 6,086, % 7,273, Belanja Bahan 0 3,400,000 1,111, % 2,288,500 Komputer supplies 2 PAKET 2,000, , % 1,550,000 ATK 2 PAKET 1,400, , % 738, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 0 9,960,000 4,975, % 4,985,000 Perjalanan dalam rangka menghadiri finalisasi RKA-K/L (3 ORG X 1 KALI) 3 OK 4,980, % 4,980,000 Perjalanan dalam rangka menghadiri Ratekcan (3 ORG X 1 KALI) 3 OK 4,980,000 4,975, % 5, Layanan Data 0 86,978,000 78,872, % 8,105, Belanja perjalanan biasa 0 30,780,000 25,110, % 5,670,000 Perjalanan dalam rangka Konsultasi ke Pusat (2 ORG x 19 KALI) 38 OK 30,780,000 25,110, % 5,670, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 0 56,198,000 53,762, % 2,435,115 Pejalanan dalam rangka temu koordinasi/bimbingan teknis/forum/rapat pertemuan teknis KKP 20 OK 56,198,000 53,762, % 2,435, Layanan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 0 15,400,000 4,606, % 10,793,500 A Penyusunan LKJ triwulan, semester, dan tahunan Satker 0 15,400,000 4,606, % 10,793, Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 0 15,400,000 4,606, % 10,793,500 Penjilidan Laporan 28 BUAH 2,100, , % 1,200,000 Komputer supplies 7 PAKET 8,400,000 2,994, % 5,406,000 ATK 7 PAKET 4,900, , % 4,187, Layanan Keuangan dan Umum 0 216,620, ,319, % 64,301, Layanan Keuangan 0 47,020,000 40,254, % 6,766,000 A Pembuatan Laporan SAI 0 10,100,000 9,734, % 366, Belanja Bahan 0 4,900,000 4,534, % 366,000 ATK 4 PAKET 2,000,000 1,834, % 166,000 Komputer Supplies 2 PAKET 2,000,000 1,800, % 200,000 SALDO 84

85 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) Penjilidan Laporan 12 BUAH 900, , % Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 0 5,200,000 5,200, % - Perjalanan dalam rangka Penyusunan Laporan SAI dan BMN Semester I 2 OK 2,600,000 2,600, % - Perjalanan dalam rangka Penyusunan Laporan SAI dan BMN Semester II 2 OK 2,600,000 2,600, % - B Pengelolaan Administrasi Keuangan 0 36,920,000 30,520, % 6,400, Belanja perjalanan biasa 0 36,920,000 30,520, % 6,400,000 Perjalanan dalam rangka operasional administrasi keuangan (5 org x 12 kali) 60 OK 36,920,000 30,520, % 6,400, Layanan Umum 0 28,600,000 20,225, % 8,375, Belanja Barang Non Operasional Lainnya 0 27,250,000 20,225, % 7,025,000 Pencetakan spanduk kantor 1 TAHUN 3,000,000 1,925, % 1,075,000 Pencetakan leaflet kantor 1 PAKET 11,000,000 10,920, % 80,000 pencetakan map lp2il serang 1 PAKET 7,400,000 7,380, % 20,000 Karpet mushola kantor 1 PAKET 5,850, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 0 1,350, % 1,350,000 pertemuan forum keprotokolan 1 OK 1,350, % 1,350, Pengelolaan Satker 0 141,000,000 91,840, % 49,160,000 A Pengelolaan satker 0 129,000,000 83,840, % 45,160, Honor Operasional Satuan Kerja 0 129,000,000 83,840, % 45,160,000 Kuasa Pengguna Anggaran 12 OB 36,120,000 24,080, % 12,040,000 Pejabat Penguji Tagihan dan dan Penandatangan SPM 12 OB 15,000,000 10,000, % 5,000,000 Bendahara Pengeluaran 12 OB 13,080,000 8,720, % 4,360,000 Bendahara Penerimaan 12 OB 5,040,000 3,200, % 1,840,000 Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai 12 OB 9,720,000 6,480, % 3,240,000 Staf Pengelola Keuangan (2 ORG x 12 BLN) 24 OB 19,440,000 12,960, % 6,480,000 Pejabat Pengadaan Barang/Jasa 12 OB 8,160,000 5,440, % 2,720,000 Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa 12 OB 5,040,000 3,360, % 1,680,000 Pengelola SAI 12 OB 3,600,000 2,400, % 1,200,000 Pengelola SIMAK BMN 6 OB 1,800, , % 1,200,000 Pengelola SAKIP (7 ORG x 4 KALI) 28 OK 8,400,000 4,200, % 4,200,000 Operator e-dalwas 12 OB 3,600,000 2,400, % 1,200,000 B Tim Penyusun HPS 0 12,000,000 8,000, % 4,000, Honor Output Kegiatan 0 12,000,000 8,000, % 4,000,000 Ketua (1 ORG x 12 BULAN) 12 OB 4,800,000 3,200, % 1,600,000 Anggota (2 ORG x 12 BULAN) 24 OB 7,200,000 4,800, % 2,400, Layanan Internal (Overhead) 4 Layanan 495,488, ,801, % 39,686, Pengadaan Perangkat Pengolah Data 0 18,524,000 18,524, % - SALDO 85

86 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) 051 Pengadaan Perangkat Pengolah Data 0 18,524,000 18,524, % Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0 18,524,000 18,524, % - Perangkat Pengolah Data 1 PAKET 18,524,000 18,524, % Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 0 326,964, ,805, % 33,158, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 0 326,964, ,805, % 33,158, Belanja Barang Operasional Lainnya 0 33,428,000 31,874, % 1,554,000 Iuran Tahunan Website 1 TAHUN 5,500,000 5,400, % 100,000 penyekatan ruang server 1 PAKET 13,000,000 12,968, % 32,000 Bahan Cetakan kantor 1 TAHUN 14,928,000 13,506, % 1,422, Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 0 85,050,000 68,369, % 16,680,300 Pencetakan form kantor 1 TAHUN 10,842,000 10,840, % 2,000 Komputer supplies 12 BULAN 37,500,000 26,425, % 11,075,000 ATK 12 BULAN 36,708,000 31,104, % 5,603, Belanja Jasa Pos dan Giro 0 3,600,000 3,057, % 542,950 Biaya Pengiriman Dokumen 12 BULAN 3,600,000 3,057, % 542, Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0 149,886, ,504, % 14,381,240 Perangkat Penangkal Petir 1 PAKET 25,850,000 25,850, % - Peralatan Kantor 1 PAKET 78,647,000 78,645, % 1,740 Peralatan kebersihan dan perlengkapan kantor 1 PAKE 7,650,000 7,650, % - Perangkat tata udara aula kantor 1 PAKET 22,100,000 22,100, % - Mesin potong rumput manual 1 UNIT 1,262,000 1,259, % 2,500 Jet pump 2 UNIT 4,317,000 55,000, ,03% (50,683,000) Peralatan dan Perkakas Bengkel 1 PAKET 10,060,000 55,000, % (44,940,000) Belanja Modal Lainnya 0 55,000, ,000,000 Optimalisasi website 1 PAKET 55,000, % 55,000, Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan 0 150,000, ,471, % 6,528, Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan 0 60,000,000 55,821, % 4,178,675 A Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan pendukung laboratorium 0 60,000,000 55,821, % 4,178, Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 0 60,000,000 55,821, % 4,178,675 Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 1 PAKET 60,000,000 55,821, % 4,178,675 B Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 0 90,000,000 87,650, % 2,349, Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 0 90,000,000 87,650, % 2,349,670 Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 1 TAHUN 90,000,000 87,650, % 2,349, Layanan Perkantoran 24 Bulan 5,762,111,000 3,642,224, % 2,119,886, Gaji dan Tunjangan Kinerja 0 4,619,491,000 2,947,289, % 1,672,201, Gaji dan Tunjangan 0 4,619,491,000 2,947,289, % 1,672,201,476 A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 0 4,619,491,000 2,947,289, % 1,672,201, Belanja Gaji Pokok PNS 0 1,698,144,000 1,336,156, % 361,987,600 Belanja Gaji Pokok PNS 1 THN 1,452,074,000 1,090,086, % 361,987,200 SALDO 86

87 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) Belanja Gaji Pokok PNS (gaji ke 13) 1 BLN 123,035, ,034, % 200 Belanja Gaji Pokok PNS (gaji ke 14) 1 BLN 123,035, ,034, % Belanja Pembulatan Gaji PNS 0 31,000 16, % 14,100 Belanja Pembulatan Gaji PNS 1 THN 25,000 15, % 9,524 Belanja Pembulatan Gaji PNS (gaji ke 13) 1 BLN 3,000 1, % 1,576 Belanja Pembulatan Gaji PNS (gaji ke 14) 1 BLN 3, % 3, Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 0 111,894,000 89,683, % 22,210,750 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 1 THN 102,240,000 80,549, % 21,690,070 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (gaji ke 13) 1 BLN 9,134,000 9,133, % 680 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (gaji ke 14) 1 BLN 520, % 520, Belanja Tunj. Anak PNS 0 31,854,000 25,124, % 6,729,812 Belanja Tunj. Anak PNS 1 THN 28,597,000 22,553, % 6,043,968 Belanja Tunj. Anak PNS (gaji ke 13) 1 BLN 2,572,000 2,571, % 844 Belanja Tunj. Anak PNS (gaji ke 14) 1 BLN 685, % 685, Belanja Tunj. Struktural PNS 0 22,680,000 16,200, % 6,480,000 Belanja Tunj. Struktural PNS 1 THN 19,440,000 14,580, % 4,860,000 Belanja Tunj. Struktural PNS (gaji ke 13) 1 BLN 1,620,000 1,620, % - Belanja Tunj. Struktural PNS (gaji ke 14) 1 BLN 1,620, % 1,620, Belanja Tunj. Fungsional PNS 0 84,045,000 58,860, % 25,185,000 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1 THN 73,000,000 53,205, % 19,795,000 Belanja Tunj. Fungsional PNS (gaji ke 13) 1 BLN 5,655,000 5,655, % - Belanja Tunj. Fungsional PNS (gaji ke 14) 1 BLN 5,390, % 5,390, Belanja Tunj. PPh PNS 0 3,870, % 3,870,000 Belanja Tunj. PPh PNS 1 THN 3,316, % 3,316,000 Belanja Tunj. PPh PNS (gaji ke 13) 1 BLN 277, % 277,000 Belanja Tunj. PPh PNS (gaji ke 14) 1 BLN 277, % 277, Belanja Tunj. Beras PNS 0 101,397,000 73,249, % 28,147,860 Belanja Tunj. Beras PNS 1 THN 101,397,000 73,249, % 28,147, Belanja Uang Makan PNS 0 324,720, ,406, % 144,314,000 Belanja Uang Makan PNS 1 THN 324,720, ,406, % 144,314, Belanja Tunjangan Umum PNS 0 58,800,000 34,190, % 24,610,000 Belanja Tunjangan Umum PNS 1 THN 50,400,000 30,735, % 19,665,000 Belanja Tunjangan Umum PNS (gaji ke 13) 1 BLN 4,200,000 3,455, % 745,000 Belanja Tunjangan Umum PNS (gaji ke 14) 1 BLN 4,200, % 4,200, Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 0 2,182,056,000 1,133,403, % 1,048,652,354 Belanja Tunjangan Kinerja PNS 1 TAHUN 2,182,056,000 1,133,403, % 1,048,652, Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 0 1,142,620, ,934, % 447,685, Operasional dan Pemeliharaan Kantor 0 1,142,620, ,934, % 447,685,407 A Perawatan Peralatan Perkantoran 0 221,200, ,084, % 101,115,837 SALDO 87

88 KODE SATKER TOLOK UKUR KEGIATAN JENIS PENGELUARAN VOLUME ANGGARAN TRIWULAN III REALISASI (Rp) ( % ) Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 0 152,200,000 92,023, % 60,176,137 Pemeliharaan dan Operasional Genset 12 BULAN 48,000,000 21,022, % 26,978,000 Pemeliharaan dan Operasional Mesin Potong Rumput (2 unit) 12 BULAN 6,000,000 4,649, % 1,350,137 Pemeliharaan AC split 12 BULAN 36,000,000 15,940, % 20,060,000 Pemeliharaan CCTV 1 TAHUN 10,000,000 9,830, % 170,000 Pemeliharaan komputer 1 TAHUN 37,200,000 33,424, % 3,776,000 Pemeliharaan Pompa 12 BULAN 12,000,000 7,158, % 4,842,000 Pemeliharaan mesin fotokopi 1 TAHUN 3,000, Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan 0 69,000,000 28,060, % 40,939,700 Pemeliharaan Instalasi Listrik 12 BULAN 18,000,000 12,437, % 5,562,200 Pemeliharaan Instalasi Air 12 BULAN 12,000,000 9,242, % 2,757,500 Pemeliharaan Jaringan Internet 1 TAHUN 13,000,000 6,380, % 6,620,000 Pemeliharaan jaringan telepon kantor 1 TAHUN 1,000,000 - Penambahan Kwh Meter kantor 1 PAKET 25,000,000 - B Perawatan Kendaraan Bermotor 0 118,620,000 60,997, % 57,622, Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 0 118,620,000 60,997, % 57,622,955 Operasional Kendaraan Roda 4 72 UB 105,840,000 57,123, % 48,716,587 Operasional Kendaraaan Roda 2 36 UB 12,780,000 3,873, % 8,906,368 C Langganan Daya dan Jasa 0 574,200, ,581, % 158,618, Belanja Langganan Listrik 0 568,800, ,164, % 154,635,309 Listrik 12 BULAN 568,800, ,164, % 154,635, Belanja Langganan Telepon 0 5,400,000 1,416, % 3,983,476 Telepon 12 BULAN 5,400,000 1,416, % 3,983,476 D Operasional Perkantoran dan Pimpinan 0 228,600,000 98,272, % 130,327, Belanja Keperluan Perkantoran 0 202,200,000 85,014, % 117,185,480 pajak dan biaya mutasi kendaraan bermotor 1 TAHUN 18,160,000 6,455, % 11,705,000 Konsumsi Rapat (20 ORG x 46 KALI) 920 OK 48,760,000 14,225, % 34,534,500 Penjilidan Kontrak 1 TAHUN 2,680, % 2,680,000 Internet 12 BULAN 66,000,000 49,500, % 16,500,000 Obat-obatan kantor 1 TAHUN 2,000, , % 1,330,000 Herbisida lingkungan kantor 1 TAHUN 5,000,000 3,430, % 1,570,000 Air Mineral 12 BULAN 24,000,000 9,994, % 14,005,980 Langganan Majalah Kantor 1 TAHUN 1,500, , % 760,000 Seragam pegawai 1 PAKET 34,100, % 34,100, Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 0 26,400,000 13,257, % 13,142,350 Pengadaan Bahan Operasional Sterilisasi Laboratorium dan Kebersihan Kantor 12 BULAN 26,400,000 13,257, % 13,142, Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan 0 134,360,000 51,706, % 82,653, Obat Ikan yang terjamin Mutu, Keamanan dan Khasiatnya 1 obat 134,360,000 51,706, % 82,653,629 SALDO 88

89 SATKER TRIWULAN III KODE TOLOK UKUR KEGIATAN VOLUME ANGGARAN REALISASI SALDO JENIS PENGELUARAN (Rp) ( % ) Obat Ikan yang terjamin Mutu, Keamanan dan Khasiatnya 0 134,360,000 51,706, % 82,653, Rapat Penilaian Mutu dan Evaluasi Dokumen Pendaftaran Obat Ikan 0 68,200, % 68,200,000 A Pertemuan Evaluasi Hasil Surveilan Obat Ikan dan resistensi antimikroba 0 68,200, % 68,200, Belanja Bahan 0 10,200, % 10,200,000 Komputer Suplies 1 PAKET 700, % 700,000 Spanduk Pertemuan 1 PAKET 1,000, % 1,000,000 Perlengkapan peserta 30 PAKET 6,000, % 6,000,000 Dokumentasi 1 PAKET 2,000, % 2,000,000 ATK 1 PAKET 500, % 500, Honor Output Kegiatan 0 1,000, % 1,000,000 Sekretaris (1 ORG x 1 KEGIATAN) 1 OK 300, % 300,000 Anggota (1 ORG x 1 KEGIATAN) 1 OK 300, % 300,000 Ketua (1 ORG x 1 KEGIATAN) 1 OK 400, % 400, Belanja Jasa Profesi 0 11,800, % 11,800,000 Moderator (4 ORG X 1 KALI) 4 OK 2,800, % 2,800,000 Narasumber eselon III ke bawah (5 ORG X 2 JAM) 10 OJ 9,000, % 9,000, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 0 45,200, % 45,200,000 Perjalanan dalam rangka pembinaan dan pemantauan obat ikan 10 OK 22,800,000 22,959, % (159,088) Perjalanan dalam rangka monitoring resistensi antimikroba 10 OK 4,560,000 4,400, % 160,000 89

90 7. Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan LP2IL Serang sampai dengan Triwulan III Tahun Nama Kegiatan : Peningkatan Kompetensi SDM Laboratorium Waktu Pelaksanaan : Januari September 90

91 Nama Kegiatan : Pembinaan terhadap Tenaga Teknis Waktu Pelaksanaan : Januari September 91

92 92

93 Nama Kegiatan : Surveillance dan/ atau Monitoring Kesehatan Ikan dan Lingkungan Waktu Pelaksanaan : Januari September 93

94 94

95 95

96 96

97 97

98 Nama Kegiatan : Pelayanan Pengujian Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Waktu Pelaksanaan : Januari September 98

99 99

100 100

101 101

102 102

103 103

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL)

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TRIWULAN II TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TRIWULAN II TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development i TIM PENYUSUN Ir. Bambang Susanto, M.Si Dr. Ir. Gede Swartama Sumiarsa, M.Sc Ir. John Harianto Hutapea, M.Sc I Made Giri Sugiarta, B.Sc. Dr. Drh. Ketut Mahardika I Gusti Ngurah Permana, S.Pi.,M.Si Prima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... 7 A. Latar belakang... 7 B. Gambaran Organisasi... 8 C. Gambaran aspek

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii iv IKHTISAR EKSEKUTIF... 1 I. PENDAHULUAN... 2 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Maksud dan Tujuan... 3 1.3. Tugas dan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : 1. Nurhidayat, M.Si. 2. Yulianti, A.Pi., M.Si. 3. Nuryadi, S.Pi. 4. Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M.S. 5. Dr. Ir. Ani Widiyati,

Lebih terperinci

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 2 1.3. Maksud dan Tujuan... 2 1.4. Ruang Lingkup... 3 1.5. Sistematika Penyajian Laporan...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2010 TENTANG Menimbang PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA LAKIP Tahun 203 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 81 /PER-DJPB/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ambon, 5 Juli 2017 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si

KATA PENGANTAR. Ambon, 5 Juli 2017 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta kerjasama dari semua pihak yang terkait lingkup Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci