KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Triwulan I Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan media akuntabilitas yang merinci pertanggungjawaban sebagai amanah yang diemban organisasi dan tanggung jawab pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi. Di samping itu, informasi perihal pengelolaan kegiatan dan sasaran organisasi diuraikan dalam rangka pencapaian visi dan misinya. Sebagai landasan penyusunan Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 adalah Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Rencana Strategis Ditjen PDSPKP Tahun serta Target Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 berikut realisasinya. Laporan ini memuat pula pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen PDSPKP. Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggungjawaban kepada stakeholders dan pemacu peningkatan kinerja bagi organisasi Ditjen PDSPKP. Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Ir. Nilanto Perbowo, M.Sc Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 i

3 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 ii Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Triwulan I Tahun 2017 disusun sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja (performance results) Ditjen PDSPKP selama triwulan I tahun 2017, dikaitkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2016 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Rencana Strategis Ditjen PDSPKP Tahun Sesuai dengan Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja tahun 2016, Ditjen PDSPKP melakukan pengukuran terhadap 5 (lima) kegiatan pokok dan 1 (satu) kegiatan penunjang yang tercakup dalam 1 (satu) program Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan untuk mencapai tujuan strategis sebagai berikut: (1) Meningkatkan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan; (2) Meningkatkan ratarata konsumsi ikan per kapita nasional; (3) Meningkatkan volume produk olahan hasil perikanan yang bernilai tambah; (4) Meningkatnya nilai produk kelautan dan perikanan; (5) Menjamin ketersediaan pasokan ikan di Unit Pengolahan Ikan (UPI); (6) Meningkatkan nilai investasi hasil kelautan dan perikanan; (7) Meningkatkan nilai pembiyaan usaha hasil kelautan dan perikanan dari lembaga keuangan bank dan bukan bank; (8) Meningkatkan uji terap inovasi teknologi hasil kelautan dan perikanan; dan (9) Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di lingkungan Ditjen PDSPKP. Tujuan strategis di atas selanjutnya dijabarkan dalam sasaran strategis Ditjen PDSPKP yang telah ditetapkan dalam bentuk kontrak kinerja antara Direktur Jenderal PDSPKP dengan Menteri Kelautan dan Perikanan terdiri dari 15 sasaran strategis dan 36 indikator kinerja utama. Secara garis besar, beberapa saran dan rekomendasi yang dapat diberikan terkait dengan permasalahanpermasalahan dalam pencapaian target sasaran yang telah ditetapkan dan sebagai langkah antisipatif dalam pelaksanaan kegiatan mendatang, antara lain: Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 iii

5 1. Perlu adanya akselerasi pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Indikator Kinerja Ditjen PDSPKP sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Untuk itu, koordinasi dan integrasi pelaksanaan program dan kegiatan antara pusat, daerah dan instansi lintas sektoral perlu dilakukan secara intensif agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan; 2. Melakukan koordinasi lingkup Unit Kerja Ditjen PDSPKP, KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta instansi terkait lainnya untuk melakukan rekonsiliasi dan menyampaikan kemajuan pelaksanaan dan pemanfaatan pekerjaan secara periodik. Pencapaian terhadap target sasaran kinerja pembangunan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan yang telah dicapai selama tahun 2016 serta rencana tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang dihadapi diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk merumuskan langkahlangkah percepatan pelaksanaan kegiatan di tahun selanjutnya. Hasil analisis yang komprehensif terhadap masingmasing indikator kinerja tahun 2016 diharapkan dapat dijadikan umpan balik dan acuan perencanaan berikutnya. iv Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

6 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Ikhtisar Eksekutif... ii Daftar Isi iv I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tugas dan Fungsi Keragaan Sumber Daya Manusia Permasalahan Utama Sistematika Penyajian... 9 II. Perencanaan Kinerja Rencana Strategis Perjanjian Kinerja Tahun III. Akuntabilitas Kinerja Capaian Kinerja Evaluasi dan Analisis Kinerja Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP Nilai Tukar Pengolah Pertumbuhan PDB Perikanan Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP Tingkat Kemandirian SKPT di bawah Tanggung Jawab Ditjen PDSPKP Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan 25 dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank Nilai Ekspor Hasil Perikanan Konsumsi Ikan Per Kapita Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 v

7 PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk KP. 8. Nilai Kesesuaian BP Ditjen PDSPKP Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan Volume Produk Olahan Hasil Perikanan Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan Terkendalinya Inflasi Ikan Tahunan Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing yang Efektif Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PDSPKP Jumlah Draft Peraturan PerundangUndangan Bidang PDSPKP Akses Pasar Produk Kelautan dan Perikanan di Negara Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan Negara yang Tertangani Hambatan Ekspornya Promosi Produk Kelautan dan Perikanan di Pameran Skala Internasional Jumlah Nilai Potensi Transaksi yang Dihasilkan dari Promosi di Pameran Skala Internasional Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun Jumlah RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan 37 yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP... vi Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

8 Usaha Sektor KP yang Mendapatkan layanan Pembiayaan Bank dan NonBank Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Bank Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh NonBank Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI Jumlah Produk Perikanan yang 42 Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Ditjen PDSPKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PDSPKP Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP yang Handal dan Mudah Diakses Persentase Unit Kerja Ditjen PDSPKP 45 yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar Terwujudnya Birokrasi Ditjen PDSPKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup Ditjen PDSPKP (%) Nilai AKIP Ditjen PDSPKP Level Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 vii

9 29. Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan Lingkup Ditjen PDSPKP Jumlah Inovasi Pelayanan Publik Lingkup Ditjen PDSPKP Terkelolanya Anggaran Pembangunan Ditjen PDSPKP secara Efisien dan Akuntabel Nilai Kinerja Anggaran lingkup Ditjen PDSPKP (%) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Ditjen PDSPKP Realisasi Anggaran IV. Penutup Kesimpulan Tindak Lanjut Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Ditjen PDSPKP Tahun 2017 viii Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan melalui program penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan diarahkan dalam rangka mewujudkan produk kelautan dan perikanan yang memiliki daya saing di pasar domestik dan internasional dengan menerapkan sistem industri yang efisien dan nirlimbah. Kebijakan dimaksud mengacu pada pendekatan market driven atau pasar yang menjadi acuan kebijakan, sehingga ketersediaan produk dapat diterima dan diminati oleh konsumen. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus merupakan produk kelautan dan perikanan yang memiliki sifat high quality, safe, traceable, high value content dan competitive. Kebijakan ini akan dilaksanakan dalam dalam kurun waktu tahunan dan lima tahunan. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Tahun merupakan dokumen perencanaan strategis Ditjen PDSPKP yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu lima tahunan. Mengacu pada dokumen Renstra tersebut, setiap unit kerja lingkup Ditjen PDSPKP membuat perencanaan tahunan guna mencapai indikator sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan program yang termuat dalam Renstra. Perencanaan tersebut dibuat dengan disertai indikator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut secara strategis. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Ditjen PDSPKP sebagai Entitas Akuntabilitas Kinerja berkewajiban menyusun perjanjian kinerja, melakukan pengukuran kinerja dan pengelolaan data kinerja, serta menyampaikan Laporan Kinerja yang merupakan wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban. Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

11 Dokumen Laporan Kinerja merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun Rencana Kinerja Tahunan yang dibuat sebelumnya, serta merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada, Ditjen PDSPKP menyusun Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP triwulan I tahun Laporan Kinerja ini secara terstruktur akan menginformasikan capaian kinerja dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu triwulan I tahun Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP triwulan I tahun 2017 adalah untuk mengkomunikasikan pencapaian sasaran strategis pada triwulan I tahun 2017 kepada para stakeholders guna mewujudkan akuntabilitas kepada pihakpihak yang memberi mandat atau amanah. Dengan demikian, Laporan Kinerja ini merupakan sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai pada triwulan I tahun 2017 dan bagaimana proses pencapaiannya. 1.3 Tugas dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMENKP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kedudukan Ditjen PDSPKP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Ditjen PDSPKP mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan daya saing dan sistem logistik produk kelautan dan perikanan serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Ditjen PDSPKP menyelenggarakan fungsi: 2 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

12 1. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan; 3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan; 4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan; 5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan; 6. Pelaksanaan administrasi Ditjen PDSPKP; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Ditjen PDSPKP dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal dan terdiri atas: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal (Setditjen); 2. Direktorat Logistik; 3. Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu; 4. Direktorat Pemasaran; 5. Direktorat Usaha dan Investasi; 6. Unit Pelaksana Teknis, Balai Besar Pengujian dan Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP), dan 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

13 Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Sekretariat Direktorat Jenderal Bagian Program Bagian SDM Aparatur dan Organisasi Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas Bagian Keuangan dan Umum Direktorat Logistik Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Pemasaran Direktorat Usaha dan Investasi Subdit Pemetaan dan Pemantauan Subdit Standardisasi Subdit Pemetaan dan Akses Pasar Dalam Negeri Subdit Pemetaan dan Peluang Investasi Subdit Tata Niaga Subdit Industri Skala Mikro dan Kecil Subdit Pemetaan dan Akses Pasar Luar Negeri Subdit Pelayanan dan Kemitraan Usaha Subdit Pengadaan dan Penyimpanan Subdit Industri Skala Menengah dan Besar Subdit Promosi Subdit Akses Permodalan Subdit Distribusi Subdit Diversifikasi Subdit Kemitraan Publik Subdit Kewirausahaan dan Kelembagaan Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1.1. Struktur Organisasi Ditjen PDSPKP 1.4 Keragaan Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai di Ditjen PDSPKP Tahun 2016 mencapai 397 orang, dengan rincian sebagai berikut: 1. Jumlah pegawai menurut unit kerja eselon II Apabila dilihat dari gambar di bawah, jumlah pegawai menurut unit kerja Eselon II terbanyak terdapat di UPT Ditjen PDSPKP, BBP2HP, yakni 119 orang, atau 4 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

14 sekitar 29,60% dari total pegawai Ditjen PDSPKP. Sedangkan jumlah pegawai yang paling sedikit terdapat di Direktorat Pemasaran, yakni 32 orang atau setara dengan 7,96% dari total jumlah pegawai Ditjen PDSPKP. [CATEGORY NAME] 17,91% [CATEGORY NAME] 29,60% [CATEGORY NAME] 7,96% [CATEGORY NAME] 17,91% [CATEGORY NAME] 12,69% [CATEGORY NAME] 13,93% Gambar 1.2. Jumlah Pegawai menurut Unit Kerja 2. Jumlah pegawai menurut kedudukan, untuk Pusat sebanyak 283 orang atau 70,40%, sedangkan UPT sebanyak 119 orang atau 29,60%. [CATEGORY NAME] 70,40% [CATEGORY NAME] 29,60% Gambar 1.3. Jumlah Pegawai menurut Kedudukan 3. Jumlah pegawai menurut golongan: golongan IV sebanyak 84 orang, golongan III sebanyak 254 orang, golongan II sebanyak 61 orang, dan golongan I sebanyak 3 orang. Dilihat pada gambar di bawah, menurut golongannya, pegawai Ditjen PDSPKP terbanyak pada golongan III, yakni mencapai 63,18%, sedangkan yang paling sedikit adalah golongan I, yakni sekitar 0,75%. Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

15 Gol III 63% Gol II 15% Gol I 1% Gol IV 21% Gambar 1.4. Jumlah Pegawai menurut Golongan 4. Jumlah pegawai menurut jenis kelamin: lakilaki sebanyak 231 orang, atau setara dengan 57,46% dari total pegawai Ditjen PDSPKP, dan perempuan sebanyak 171 orang, atau setara dengan 42,54% dari total pegawai Ditjen PDSPKP. [CATEGORY NAME] 42,54% [CATEGORY NAME] 57,46% Gambar 1.5. Jumlah Pegawai menurut Jenis Kelamin 5. Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan: S3 sebanyak 6 orang, S2 sebanyak 135 orang, S1 sebanyak 146 orang, D4 sebanyak 15 orang, SM sebanyak 2 orang, D3 sebanyak 32 orang, D2 sebanyak 1 orang, SLTA sebanyak 57 orang, SLTP sebanyak 6 orang, dan SD sebanyak 2 orang. Menurut tingkat pendidikannya, pegawai Ditjen PDSPKP terbanyak dengan tingkat pendidikan S1, yakni mencapai 36,32%, sedangkan yang paling sedikit adalah dengan tingkat pendidikan D2, yakni sebanyak 0,25%. 6 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

16 [CATEGORY NAME] 36,32% D4 4% SM 1% D3 8% [CATEGORY NAME] 0,25% SLTA 14% S2 34% S3 1% SD 1% SLTP 1% Gambar 1.6. Jumlah Pegawai menurut Pendidikan 1.5 Permasalahan Utama Untuk mengimbangi permintaan masyarakat dunia yang terus meningkat terhadap produk ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi, maka berbagai upaya peningkatan produksi dan penanganan pasca panen yang baik, diversifikasi produk, penguatan sistem logistik dan keberlanjutan usaha perlu terus dilakukan dalam rangka penguatan daya saing. Perkembangan dimaksud tentunya harus didukung dengan sarana dan prasarana (infrastruktur), teknologi, sumbedaya manusia, dan financial sector yang memadai. Namun demikian sampai saat ini dukungan tersebut dinilai masih terbatas. Untuk itu, beberapa permasalahan yang berasal dari dalam/internal (internal factors) dalam rangka penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan antara lain adalah: a. Masih rendahnya nilai tambah dari produk perikanan dan kelautan b. Terbatasnya ragam dan diversifikasi produk olahan hasil kelautan dan perikanan yang bernilai tambah; c. Belum memadainya sarana dan prasarana di sentra produksi dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan; Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

17 d. Belum optimalnya kelembagaan yang dapat memanfaatkan sarpras pasca panen yang tersedia; e. Terbatasnya informasi yang tepat, akurat dan aktual tentang ketersediaan produk kelautan dan perikanan; f. Terbatasnya promosi dan kerjasama usaha dan pemasaran hasil perikanan; g. Terbatasnya jaringan distribusi dan konektivitas huluhilir hasil kelautan dan perikanan; h. Tingkat susut hasil yang relatif masih tinggi di sentra produksi dan pasca panen; i. Terbatasnya jumlah Unit Pasca Panen dan Pasar Ikan yang memenuhi standar; j. Terbatasnya ketersediaan bahan baku Unit Pengolahan Ikan, yang menyebabkan masih rendahnya tingkat utilitas Unit Pengolahan Ikan; k. Sebagian besar UMKM, belum memenuhi standar mutu dengan kemampuan SDM dan finansial yang sangat terbatas l. Makin ketatnya syarat pasar global (mutu dan keamanan pangan, ketelusuran, keberlanjutan/ lingkungan, isu sosial); m. Jumlah impor hasil perikanan relatif belum sesuai dengan standar, jumlah kebutuhan pasar dan industri di dalam negeri dalam rangka melindungi produsen dan konsumen di dalam negeri; n. Terbatasnya kegiatan dalam rangka pemberdayaan kelompok pasca panen; o. Terbatasnya wilayah pengembangan pasca panen hasil kelautan dan perikanan yang berbasis kawasan dan terpadu dengan stakeholder terkait lainnya; p. Terbatasnya kompetensi dan jumlah tenaga kerja dibidang pasca panen dan pemasaran; q. Terbatasnya kompetensi dan jumlah pembina mutu dan pembina pasar hasil kelautan dan perikanan; r. Belum meratanya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap produk ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi, terbukti dengan masih maraknya penggunaan bahan kimia berbahaya dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan; s. Biaya Logistik Indonesia yang masih mahal bila dibandingkan dengan NegaraNegara maju dan ASEAN; 8 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

18 t. Belum efektifnya koordinasi antar stakeholder bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Sementara permasalahan yang berasal dari faktor luar eksternal (external factors) bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan antara lain adalah: 1. Semakin ketatnya persyaratan ekspor yang berlaku di negaranegara tujuan ekspor hasil perikanan; 2. Belum meratanya minat mengkonsumsi ikan pada konsumen lokal dan banyaknya gejala gizi buruk masyarakat; 3. Semakin berkembangnya produk pangan substitusi yang disuplai dari negaranegara penghasil utama daging ternak, seperti Australia dan beberapa negara Amerika Latin; 4. Masih terbatasnya akses mendapatkan kredit perbankan bagi usaha investasi dan permodalan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan khususnya yang skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); 5. Masih terbatasnya kebijakan pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 6. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang berbiaya murah untuk mendukung distribusi dan pemasaran produk perikanan antar daerah dan antar pulau. 1.6 Sistematika Penyajian Penyusunan Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan capaian kinerja Ditjen PDSPKP selama Tahun Capaian Kinerja (Performance Results) Tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Adapun sistematika penyajian Laporan Kinerja adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

19 1. Ikhtisar Eksekutif, menyajikan tujuan, sasaran, capaian kinerja selama tahun 2016; 2. Bab I Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum tentang Ditjen PDSPKP, dengan penekanan kepada aspek strategis Ditjen PDSPKP serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh Ditjen PDSPKP; 3. Bab II Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Ditjen PDSPKP Tahun 2016; 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja Ditjen PDSPKP untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Ditjen PDSPKP sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Ditjen PDSPKP. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja. Disamping itu, dalam Bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Ditjen PDSPKP sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. 5. Bab IV Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Ditjen PDSPKP serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Ditjen PDSPKP untuk meningkatkan kinerjanya; 6. Lampiran. 10 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

20 BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menyusun Rencana Strategis Tahun berdasarkan Renstra KKP Tahun dengan fokus pada program dan kegiatan yang menjadi kewenangannya. Renstra tersebut telah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal PDSPKP Nomor 01/KEPDJPDSPKP/2015 tentang Rencana Strategis Ditjen PDSPKP Tahun VISI Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat MISI Kedaulatan (Sovereignty): mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan SDKP, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Keberlanjutan (Sustainability): mewujudkan pengelolaan SDKP yang berkelanjutan. Kesejahteraan (Prosperity): mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan. Dalam rangka mendorong percepatan pencapaian misi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka langkahlangkah strategis pembangunan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

21 1. Mengembangkan akses pasar dan promosi hasil kelautan dan perikanan di pasar dalam dan luar negeri; 2. Mengembangkan mutu dan diversifikasi produk kelautan dan perikanan; 3. Mengembangkan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan; 4. Mengembangkan investasi dan keberlanjutan usaha hasil kelautan dan perikanan; 5. Mengembangkan pengujian penerapan hasil kelautan dan perikanan; 6. Mengembangkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di bidang penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan pembangunan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan disusun berdasarkan langkahlangkah strategis adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan konsumsi ikan per kapita nasional 2. Meningkatkan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan 3. Meningkatkan volume produk olahan hasil perikanan 4. Meningkatnya nilai produk kelautan dan perikanan 5. Jaminan ketersediaan pasokan ikan di Unit Pengolahan Ikan (UPI) 6. Meningkatkan nilai investasi hasil kelautan dan perikanan 7. Meningkatkan nilai pembiyaan usaha hasil kelautan dan perikanan dari lembaga keuangan bank dan bukan bank 8. Meningkatkan uji terap inovasi teknologi hasil kelautan dan perikanan 9. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di lingkungan Ditjen PDSPKP 12 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

22 Terwujudnya kesejahteraan Masyarakat KP Terwujudnya pengelolaan SDKP yang bertanggungjawab dan berkelanjutan Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP Tersedianya kebijakan pembangunan penguatan daya saing yang efektif Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP Akses pasar produk KP di negara tujuan ekspor yang ditingkatkan Usaha Sektor KP yang Mendapatkan Layanan Pembiayaan Bank dan Non Bank Promosi produk KP di pameran skala internasional Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil KP yang Dihasilkan Tersedianya produk KP yang berdaya saing, bertanggungjawab, dan berkelanjutan pengelolaan SDKP RSNI Pengolahan dan Pemasaran Hasil KP yang disusun Produk Perikanan yang Mendapatkan SPPT SNI SKP yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL FINANCIAL CAPITAL Terwujudnya ASN Ditjen PDSPKP yang kompeten, professional, dan berintegritas Tersedianya manajemen pengetahuan Ditjen PDSPKP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Ditjen PDSPKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan Ditjen PDSPKP secara efisien dan akuntabel Gambar 2.1. Peta Sasaran Strategis Ditjen PDSPKP Tahun Kebijakan Dalam rangka mendukung pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, maka kebijakan Ditjen PDSPKP periode tahun diarahkan untuk mewujudkan daya saing produk kelautan dan perikanan yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Dalam implementasi kebijakan dimaksud, strategi pembangunan yang akan dilaksanakan, antara lain: 1. Penguatan Koneksitas HuluHilir Penguatan Koneksitas HuluHilir mutlak diperlukan dalam rangka mewujudkan sistem produksi dan distribusi yang dapat menjamin ketersediaan pasokan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat secara merata dan terjangkau Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

23 serta memenuhi kebutuhan permintaan industri secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan nilai tambah dan daya saing. Langkahlangkah operasional strategi kebijakan tersebut meliputi: a. pengembangan komoditas dan produk unggulan berorientasi pasar; b. penataan dan pengembangan kawasan dan sentra produksi secara berkelanjutan; c. pengembangan konektivitas dan infrastruktur; d. pengembangan usaha dan investasi; d. pengendalian mutu dan keamanan produk kelautan dan perikanan; e. pengembangan sistem manajemen. 2. Standardisasi dan Sertifikasi Produk Kelautan dan Perikanan Standardisasi produk diamanatkan melalui UU Perikanan No. 31/2004 yang telah diubah menjadi No. 45/2009. Secara nasional, kegiatan standardisasi dikoordinasikan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagaimana dituangkan dalam PP 102/2000 tentang Standardisasi Nasional. Standardisasi akan lebih fokus diarahkan pada standar pasca panen produk pangan dan non pangan dengan ragam jenis produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pasar baik untuk lokal, ekspor maupun impor. Standardisasi yang diberlakukan di Indonesia adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dinyatakan dalam Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar NasionaI Indonesia (SPPT SNI). 3. Pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) adalah sistem manajemen rantai pasokan ikan dan produk perikanan, bahan dan alat produksi, serta informasi mulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai dengan distribusi, sebagai suatu kesatuan dari kebijakan untuk meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan huluhilir, pengendalian disparitas harga, serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. 4. Pemberdayaan Masyarakat dan/atau Kelompok Masyarakat Dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan/atau kelompok masyarakat pengolah dan pemasar (Poklahsar) hasil kelautan dan perikanan, langkahlangkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: (i) identifikasi potensi dan permasalahan wilayah, (ii) identifikasi masyarakat dan/atau kelompok masyarakat penerima bantuan terutama usaha skala rumah tangga/mikro kecil, (iii) melibatkan para pemangku kepentingan, (iii) bimbingan teknis bagi aparatur 14 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

24 dan masyarakat dan/atau kelompok masyarakat sasaran penerima bantuan, (v) mengoptimalkan peran tenaga pendamping/penyuluh sebagai fasilitator sekaligus motivator dalam proses perencanaan partisipatif, pelaksanaan dan pelaporan serta melakukan sosialisasi, serta (vi) menerapkan upaya pemberdayaan secara konsisten dan berkelanjutan. Kebijakan dan strategi pembangunan dimaksud dilaksanakan dalam satu program penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan dengan didukung oleh 5 (lima) kegiatan pokok dan 1 (satu) kegiatan penunjang, yaitu: 1. Pembinaan Mutu dan Diversifikasi Produk; 2. Penguatan Promosi Produk Kelautan dan Perikanan; 3. Peningkatan Sistem Logistik Produk Kelautan dan Perikanan; 4. Peningkatan Keberlanjutan Usaha Kelautan dan Perikanan; 5. Pengujian Penerapan Hasil Perikanan 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DJPDSKP 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Penetapan sasaran strategis yang akan dicapai dan pengukuran tingkat keberhasilan dituangkan dalam dokumen rencana kinerja (performance plan) Setiap sasaran strategis memiliki indikator kinerja dengan target kinerja. Target kinerja tersebut dikelompokkan ke dalam 4 (empat) perspektif Balanced Scorecard, yakni: 1) Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective); 2) Perspektif Pelanggan (Customer Perspective); 3) Perspektif Internal (Internal Process Perspective); dan 4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective). No Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Kinerja STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP 1 2 Nilai Tukar Pengolah Pertumbuhan PDB Perikanan CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Target Pra Mandiri 3 (Terbangun) Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

25 No 4 Sasaran Strategis Bertanggungjawab dan Berkelanjutan Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab, dan Berkelanjutan Indikator Kinerja Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank (Rp. Triliun) 5 Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar) 6 Konsumsi Ikan per Kapita Nasional (Kg/Kap) 7 PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk KP (Rp Juta) 8 Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Ditjen PDSPKP (%) 9 Volume produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) 10 Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan (Rp. Triliun) 11 Terkendalinya Inflasi Ikan Tahunan (%) Target <15 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing Yang Efektif Akses Pasar Produk Kelautan dan Perikanan di Negara Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan Promosi Produk Kelautan dan Perikanan di Pameran Skala Internasional 8 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun 9 Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan 10 Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP 11 Usaha Sektor KP yang Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PDSPKP 13 Jumlah Draft Peraturan PerundangUndangan Bidang PDSPKP (draft peraturan) 14 Negara yang Tertangani Hambatan Ekspornya (negara) 7,7 15 Jumlah Nilai Potensi Transaksi yang Dihasilkan dari Promosi di Pameran Skala Internasional (juta USD) 16 Jumlah RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan (SKP) 18 Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP (%) 19 Jumlah Usaha Sektor KP 1500 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun ,000

26 No Sasaran Strategis Mendapatkan Layanan Pembiayaan Bank dan NonBank Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI 14 Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis Indikator Kinerja yang Dibiayai oleh Bank (unit usaha) Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh NonBank (unit usaha) Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan (Ragam) Jumlah Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI (Produk) Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis (UMKM) Target LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE 15 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Ditjen PDSPKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas 16 Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP yang Handal dan Mudah Diakses 24 Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PDSPKP (%) Persentase Unit Kerja Lingkup Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) 17 Terwujudnya Birokrasi Ditjen 26 Nilai Kinerja Reformasi PDSPKP yang Efektif, Efisien, Birokrasi lingkup DJPDSPKP dan Berorientasi pada 27 Nilai AKIP Ditjen PDSPKP Layanan Prima 28 Level Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP (Level) 29 Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan lingkup Ditjen PDSPKP (%) 30 Jumlah Inovasi Pelayanan Publik lingkup Ditjen PDSPKP 18 Terkelolanya Anggaran 31 Nilai Kinerja anggaran Pembangunan Ditjen lingkup Ditjen PDSPKP PDSPKP secara Efisien dan 32 Persentase kepatuhan Akuntabel terhadap SAP lingkup Ditjen PDSPKP 65 A (80) A (88) Baik (85) 100 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

27 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) pada tahun 2017 menetapkan 18 (delapan belas) Sasaran Strategis (SS) dengan 32 Indikator Kinerja. Pengukuran capaian kinerja Ditjen PDSPKP 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi indikator kinerja pada masingmasing perspektif. Tabel 3.1. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Ditjen PDSPKP Tahun 2017 No Sasaran Program STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP 3 Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan 4 18 Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab, dan Berkelanjutan Indikator Kinerja Target Realisasi % Nilai Tukar Pengolah Pertumbuhan PDB Perikanan Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank (Rp. Triliun) Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar) Konsumsi Ikan per Kapita Nasional (Kg/Kap) PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk KP (Rp Juta) Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Ditjen PDSPKP (%) Volume produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan (Rp. Triliun) Terkendalinya Inflasi Ikan Pra Mandiri 3 (Terbangun) 3 1, ,97 12, ,81 23, ,94 1,12 18,86 <15 < Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

28 No Sasaran Program Indikator Kinerja Tahunan (%) INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 5 Tersedianya Kebijakan Indeks Efektivitas Kebijakan Pembangunan Pemerintah Bidang PDSPKP Penguatan Daya Saing Jumlah Draft Peraturan yang Efektif PerundangUndangan Bidang PDSPKP (draft peraturan) 6 Akses Pasar Produk Negara yang Tertangani Kelautan dan Hambatan Ekspornya Perikanan di Negara (negara) Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan 7 Promosi Produk Jumlah Nilai Potensi Kelautan dan Transaksi yang Dihasilkan Perikanan di Pameran dari Promosi di Pameran Skala Internasional Skala Internasional (juta USD) 8 Rancangan Standar Jumlah RSNI Pengolahan dan Nasional Indonesia Pemasaran Produk Hasil KP (RSNI) Pengolahan dan yang Disusun Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun 9 Sertifikat Kelayakan Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Pengolahan yang Diterbitkan Diterbitkan bagi Unit bagi Unit Pengolahan Ikan Pengolahan Ikan (SKP) 10 Utilitas Unit Utilitas Unit Penanganan dan Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP Pengolahan Produk (%) Hasil KP 11 Usaha Sektor KP yang Jumlah Usaha Sektor KP yang Mendapatkan Layanan Dibiayai oleh Bank (unit Pembiayaan Bank dan usaha) NonBank Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh NonBank (unit usaha) 12 Ragam Inovasi Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan Teknologi Pengolahan dan dan Pemasaran Hasil Pemasaran Hasil Kelautan Kelautan dan dan Perikanan yang Perikanan yang Dihasilkan (Ragam) Dihasilkan 13 Produk Perikanan yang Jumlah Produk Perikanan Mendapatkan Sertifikat yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Produk Penggunaan Tanda Tanda (SPPT) SNI (SPPT) SNI (Produk) 14 Pelaku Usaha yang Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Dibina dalam Inkubator Bisnis Bisnis (UMKM) LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE Terwujudnya Aparatur Indeks Kompetensi dan 15 Sipil Negara Ditjen Integritas Ditjen PDSPKP (%) PDSPKP yang Target Realisasi % 7, , , , Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

29 No Sasaran Program Kompeten, Profesional, dan Berintegritas Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP yang Handal dan Mudah Diakses Terwujudnya Birokrasi Ditjen PDSPKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima Terkelolanya Anggaran Pembangunan Ditjen PDSPKP secara Efisien dan Akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi % Persentase Unit Kerja Lingkup Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup DJPDSPKP Nilai AKIP Ditjen PDSPKP Level Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP (Level) Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan lingkup Ditjen PDSPKP (%) Jumlah Inovasi Pelayanan Publik lingkup Ditjen PDSPKP Nilai Kinerja anggaran lingkup Ditjen PDSPKP Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Ditjen PDSPKP A (80) A (88) Baik (85) Evaluasi dan Analisis Kinerja STAKEHOLDER PERSPECTIVE Capaian kinerja Ditjen PDSPKP pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective) berasal dari 1 (satu) Sasaran Strategis, yakni terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan menjadi tolok ukur dari dampak keberhasilan program dan kegiatan Ditjen PDSPKP. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: 20 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

30 Tabel 3.2. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP Tahun 2017 NO 1 2 INDIKATOR KINERJA Nilai Tukar Pengolah Pertumbuhan PDB Perikanan (%) TARGET REALISASI % 1. Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP) Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP) merupakan proxy tingkat kesejahteraan pengolah hasil perikanan, dengan asumsi kesamaan kuantitas produksi antar waktu. NTPHP merupakan perbandingan indeks harga jual hasil pengolahan ikan dengan indeks harga konsumsi rumah tangga dan indeks harga usaha pengolahan ikan. NTPHP diperoleh melalui survei unit usaha pengolah hasil perikanan, dimana objek pendataan adalah rumah tangga pengolah ikan yang memiliki nilai produksi (harga jual hasil pengolahan) dengan nilai diatas 50% dari total penghasilan rumah tangganya. NTPHP dihitung dengan formula sebagai berikut: Penjelasan: a. NTPHP >100, maka kenaikan harga produksi lebih besar dari kenaikan harga konsumsi, artinya pendapatan pengolah hasil perikanan naik lebih besar dari pengeluarannya atau surplus. b. NTPHP =100, maka kenaikan harga produksi sama dengan kenaikan harga konsumsi sehingga impas. c. NTPHP <100, maka kenaikan harga produksi lebih rendah dari kenaikan harga konsumsi Target pencapaian NTPHP tahun 2017 adalah sebesar 102,5. Akan tetapi nilai NTPHP tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya dapat diketahui pada akhir tahun Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

31 2. Pertumbuhan PDB Perikanan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor perikanan. Pertumbuhan ekonomi sektor perikanan merupakan perubahan PDB (atas dasar harga konstan) sektor perikanan dari satu periode ke periode berikutnya (dalam persen). PDB Perikanan tersebut hanya didasarkan pada sektor primer yang mencakup perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan sebagai andalan dalam perekonomian nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan selalu mendorong masyarakat dari dunia usaha untuk melakukan kegiatan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan mengingat besarnya potensi pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia. PDB perikanan memegang peranan strategis dalam memberikan kontribusi bukan hanya untuk PDB kelompok pertanian secara umum, tetapi juga pada PDB Nasional. PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2017 dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun Target pencapaian PDB Perikanan tahun 2017 adalah sebesar 8%. Akan tetapi nilai PDB Perikanan tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya hanya dapat diketahui pada akhir tahun CUSTOMER PERSPECTIVE Capaian kinerja Ditjen PDSPKP pada customer perspective berasal dari 3 (tiga) sasaran strategis yaitu terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP, terwujudnya pengelolaan SDKP yang bertanggungjawab dan berkelanjutan, serta tersedianya produk KP yang berdaya saing, bertanggungjawab, dan berkelanjutan. 22 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

32 3.2.2 Sasaran Strategis 2 Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel 3.3. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP Tahun INDIKATOR KINERJA Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP TARGET Pra Mandiri 3 (Terbangun) REALISASI % 3. Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP Program pembangunan SKPT adalah suatu program KKP sebagai upaya bangsa dalam membantu daerah perbatasan dan terluar untuk membangun kemandirian, kedaulatan bangsa serta menjaga teritorial wilayah perbatasan secara detail dan terperinci sesuai dengan Nawacita ke3 yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Tujuan dari SKPT adalah membangun dan mengintegrasikan proses bisnis kelautan dan perikanan berbasis masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan di pulaupulau kecil dan/atau kawasan perbatasan secara berkelanjutan. Lokasi SKPT di pulaupulau kecil dan kawasan perbatasan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 51/KEPMENKP/2016 tentang Penetapan lokasi pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulaupulau kecil dan kawasan perbatasan. Terdapat 2 (dua) lokasi SKPT yang menjadi tanggung jawab PDSPKP yaitu: (1) Biak, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua dan (2) Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Kriteria pemilihan lokasi SKPT antara lain: a. Merupakan PPKT (PulauPulau Kecil Terluar) atau Kabupaten/Kota yang memiliki PPKT dan/atau daerah perbatasan atau Kawasan Strategis Nasional; Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

33 b. Mempunyai komoditas unggulan sektor kelautan dan perikanan yang berpeluang untuk dikembangkan; c. Terdapat ketergantungan masyarakat akan sumber daya kelautan dan perikanan sangat tinggi; d. Adanya dukungan dan komitmen pemerintah daerah; e. Memiliki SDM di bidang kelautan dan perikanan; f. Telah tersedia sarana dan prasarana di bidang kelautan dan perikanan. Gambar 3.1. Lokasi Sentra KP Terpadu yang menjadi Tanggung Jawab Ditjen PDSPKP Tahun 2017 Telah diterbitkan Peraturan Menteri Nomor 48 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Pembangunan SKPT yang mengatur fokus pembangunan kawasan kelautan dan perikanan terintegrasi di pulaupulau kecil dan/atau kawasan perbatasan diarahkan pada 4 (empat) aspek, yaitu peningkatan nilai tambah, peningkatan daya saing, modernisasi dan korporatisasi usaha, dan penguatan produksi dan produktivitas pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Gambar 3.2. Target Pembangunan Sentra KP Terpadu 24 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

34 Pada tahun 2016, SKPT Timika telah berhasil melakukan ekspor kepiting ke Singapura dan Malaysia. Pada tahun 2017, tingkat kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP ditargetkan berstatus Pra Mandiri 3 (Terbangun). Akan tetapi sampai dengan triwulan I tahun 2017, SKPT yang berada di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP belum bisa ditetapkan statusnya dan akan dapat diketahui pada akhir tahun Sasaran Strategis 3 Terwujudnya Pengelolaan Berkelanjutan SDKP yang Bertanggung Jawab dan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan terdiri atas 5 (lima) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel 3.4. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan Tahun INDIKATOR KINERJA Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank (Rp. Triliun) Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar) Konsumsi Ikan per Kapita Nasional (Kg/Kap) PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk KP (Rp Juta) Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Ditjen PDSPKP (%) TARGET 3 REALISASI 1,83 % 61 7,62 47,12 229,53 0,97 54,81 12,72 23, Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank Indikator kinerja ini menunjukkan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga perbankan dan non perbankan kepada UMKM hasil kelautan dan perikanan. Penyaluran permodalan dari Perbankan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan skim kredit komersil lainnya, dan Non perbankan berupa pegadaian dan LBPD. Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

35 Adapun teknik menghitung capaian indikator kinerja ini adalah dengan menjumlahkan seluruh penyaluran usaha baik dengan skema perbankan maupun non perbankan. Tabel 3.5. Capaian Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank No Lembaga Penyalur Bulan Januari Februari Maret Total Triwulan I 1 Bank 153,800,000, ,400,000, ,700,000,000 1,683,900,000,000 2 Non Bank 44,090,345,241 54,170,968,079 47,709,473, ,970,786,773 TOTAL 1,829,870,786,773 Pada tahun 2017 ditargetkan nilai pembiayaan usaha hasil KP mencapai 3 triliun rupiah. Adapun capaian triwulan I tahun 2017 sebesar 1,83 triliun rupiah. Nilai ini setara dengan 61% terhadap target tahun 2017 atau 244% dari target triwulan II tahun 2017 yakni sebesar 0,75 triliun rupiah. 5. Nilai Ekspor Hasil Perikanan Nilai Ekspor hasil perikanan adalah jumlah komoditas produk perikanan, baik hidup, segar, dingin, maupun olahan yang dikategorikan dalam kode HS (Harmonized System) tahun 2012 sebanyak 475 kode HS dalam 10 digit yang dijual ke luar negeri yang dikonversi dalam bentuk uang (US Dollar). Ekspor hasil perikanan Indonesia tercatat nomor 3 di Asia Tenggara padahal Indonesia memiliki luas laut dan potensi sumber daya ikan yang jauh lebih tinggi dibanding negara lain. Pada tahun 2017, nilai ekspor produk perikanan ditargetkan sebesar USD 7,62 miliar. Sampai dengan triwulan I tahun 2017 (JanuariMaret), nilai ekspor hasil perikanan Indonesia mencapai USD 0,97 Miliar. Nilai capaian indikator kinerja tersebut setara dengan 54,64% terhadap target triwulan I tahun 2017 atau setara dengan 12,72% terhadap target nilai ekspor hasil perikanan tahun Pada tahun 2017, nilai ekspor sangat memungkinkan untuk mengalami kenaikan mengingat sumberdaya perikanan Indonesia telah mengalami pemulihan stok ikan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan antara lain (1) peningkatan mutu produk kelautan dan perikanan untuk komoditas ekspor yang bernilai ekonomis penting 26 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

36 seperti udang, tuna, rajungan dll melalui pengembangan sistem rantai dingin, sertifikasi mutu, pemenuhan persyaratan dari negara pengimpor dll, (2) Pengembangan diversifikasi produk ekspor yang didukung dengan hasil riset dan market intelligence, (3) Peningkatan jejaring internasional melalui promosi dagang seperti partisipasi dalam pameran internasional, (4) pembentukan wisma niaga ikan di beberapa negara, (5) perluasan pasar ekspor/negara tujuan/negara mitra dan (6) penguatan branding produk kelautan perikanan di dunia internasional. 6. Konsumsi Ikan Per Kapita Nasional Konsumsi ikan adalah jumlah kebutuhan/permintaan ikan yang menggambarkan fungsi dari jumlah penduduk dan necara permintaan ikan untuk konsumsi domestik. Ikan mencakup ikan segar dan olahan sesuai dengan ketentuan dari BPS. Target pencapaian konsumsi ikan per kapita nasional tahun 2017 adalah sebesar 47,12 kg/kapita. Akan tetapi capaian indikator kinerja ini tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya hanya dapat diketahui pada akhir tahun Kegiatan yang dapat dilakukan guna mendukung pencapaian target peningkatan konsumsi ikan adalah Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dilaksanakan di 34 provinsi. Selain itu dilakukan bazar produk perikanan, lomba memasak menu ikan, pembangunan sentra kuliner di daerah potensial, dan promosi dalam negeri produk olahan dan segar. 7. PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan PNBP sektor penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat pada sektor KP melalui Ditjen PDSPKP yang bukan berasal dari penerimaan perpajakan. Penerimaan PNBP dari sektor KP diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis Dan Tarif Atas Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

37 Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada tahun 2017, PNBP sektor penguatan daya saing produk KP ditargetkan sebesar Rp 229,53 juta. Sampai dengan triwulan I tahun 2017 (JanuariMaret), indikator kinerja ini telah mencapai Rp 54,81 Juta. Nilai tersebut setara dengan 137,03% terhadap target triwulan I tahun 2017 yakni Rp 40 Juta atau setara dengan 23,88% terhadap target PNBP sektor penguatan daya saing produk KP tahun Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Ditjen PDSPKP Nilai kesesuaian bantuan pemerintah Ditjen PDSPKP dihitung dengan mengukur realisasi bantuan Ditjen PDSPKP kepada masyarakat/pemda/bumn/d, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi secara populasi berdasarkan kriteriakriteria yang telah ditetapkan dalam pedoman (bantuan sarana dan prasarana, asuransi nelayan, biaya operasional serta rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan). Pengukuran tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengadaan tahun 2017 terhadap kesesuaian: 1) kebutuhan; 2) sasaran; 3) kontrak (spesifikasi, jumlah dan waktu); dan 4) Infrastruktur Pendukung. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat/pemda/bumn/d untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Kontrak adalah persetujuan yang bersanksi hukum antara dua atau lebih pihak untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan/perikatan. Infrastruktur Pendukung adalah seluruh fasilitas baik fisik maupun non fisik yang sengaja dibangun oleh pemerintah atau perorangan untuk mendukung terlaksananya kegiatan bantuan pemerintah. Target pencapaian nilai kesesuaian bantuan pemerintah Ditjen PDSPKP tahun 2017 adalah sebesar 80%. Akan tetapi capaian indikator kinerja ini tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya hanya dapat diketahui setelah berakhirnya T.A Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

38 3.2.4 Sasaran Strategis 4 Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersedianya produk KP yang berdaya saing, bertanggung jawab, dan berkelanjutan terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel 3.6. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan Tahun INDIKATOR KINERJA Volume produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan (Rp. Triliun) Terkendalinya Inflasi Ikan Tahunan (%) TARGET <15 REALISASI 1,12 <15 % 18, Volume Produk Olahan Hasil Perikanan Peningkatan volume produk olahan hasil perikanan adalah indikator kinerja utama keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengembangan produk dan usaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan yang dilakukan oleh Ditjen PDSPKP. Peningkatan volume produk olahan sangat ditentukan oleh berkembangnya Unit Pengolahan Ikan (UPI), baik skala UMKM maupun skala besar. Kegiatan perhitungan volume produk olahan yang dihasilkan oleh UPI skala besar dilakukan melalui metode penghitungan langsung ke seluruh UPI skala besar. Sedangkan perhitungan yang dihasilkan oleh UPI skala UMKM dilakukan melalui metode sampling. Pada tahun 2016, Ditjen PDSPKP ditargetkan dapat mencapai volume produk olahan hasil perikanan sebesar 6,2 Juta Ton. Sampai dengan saat penyusunan laporan ini, masih dilakukan penghitungan capaian volume produk olahan hasil perikanan sampai dengan semester I tahun Indikator ini bersifat semesteran, capaiannya akan dapat dihitung pada akhir Juni Untuk mengetahui perkembangan volume olahan hasil perikanan yang diproduksi selama tahun 2017, saat ini masing dilaksanakan pendataan ke UPI, baik skala UMKM maupun besar. Secara simultan juga dilakukan penginputan data dan penghitungan volume produk olahan hasil perikanan. Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

39 10. Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan Secara garis besar nilai investasi hasil kelautan dan perikanan dapat berasal dari investasi pemerintah dan investasi masyarakat. Investasi pemerintah merupakan kontribusi pemerintah terhadap pembangunan perikanan yang dialokasikan melalui anggaran negara baik pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Sedangkan investasi masyarakat dapat berasal dari PMA, PMDN, dan UMKM. Investasi yang berasal dari PMA merupakan kontribusi perusahaan swasta asing (menggunakan modal asing dan/atau tenaga kerja asing) terhadap pembangunan perikanan, sedangkan PMDN merupakan kontribusi perusahaan swasta dalam negeri (menggunakan fasilitas penanaman modal dalam negeri dan/atau tenaga kerja lokal) terhadap pembangunan perikanan. Investasi masyarakat yang berasal dari UMKM merupakan kontribusi swasta dan masyarakat pengolah hasil kelautan dan perikanan (menggunakan modal sendiri dan/atau tenaga kerja sendiri). Tabel 3.7. Capaian Nilai Investasi Hasil KP KREDIT INVESTASI (Rp) PMDN (Rp) PMA (Rp) TOTAL (Rp) 576,801,562, ,883,700, ,068,880,000 1,122,754,142,210 Pada tahun 2017, nilai investasi hasil kelautan dan perikanan ditargetkan sebesar Rp 5,94 triliun rupiah. Sampai dengan triwulan I tahun 2017, telah tercapai Rp 1,12 triliun rupiah. Capaian ini setara dengan 18,86% jika dibandingkan dengan target tahun 2017 dan 94,12% jika dibandingkan dengan target triwulan I tahun 2017, yakni sebesar Rp 1,19 triliun rupiah. Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17/PERMENKP/2015 tentang kriteria pemberian fasilitas pajak penghasilan di bidang usaha tertentu dan atau di daerah tertentu pada sektor kelautan dan perikanan, diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Dengan demikian investasi akan semakin meningkat, mengingat potensi sumber daya perikanan merupakan peluang pasar yang sangat potensial di Indonesia. 30 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

40 11. Terkendalinya Inflasi Ikan Pada tahun 2017, indikator kinerja terkendalinya inflasi ikan ditargetkan <15%. Inflasi ikan kelompok ikan segar pada bulan Februari 2017 sebesar 0,42% dan inflasi dari tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,78%. Tingkat inflasi juga tercatat mengalami penurunan 2,05% dibandingkan bulan Januari Dari 82 Kab/Kota yang dipantau, inflasi bulan ke bulan periode Februari 2017 menunjukkan dari kelompok ikan segar tercatat 47 Kab/Kota mengalami inflasi dan 35 Kab/Kota mengalami deflasi. Inflasi ikan kelompok ikan diawetkan pada bulan Februari 2017 sebesar 1,14% dan inflasi dari tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 7,36%. Tingkat inflasi juga tercatat mengalami penurunan 1,32% dibandingkan bulan Januari Dari 82 Kab/Kota yang dipantau, inflasi bulan ke bulan periode Februari 2017 menunjukkan dari kelompok ikan diawetkan tercatat 61 Kab/Kota mengalami inflasi dan 21 Kab/Kota mengalami deflasi. Dalam pemantauan inflasi, beberapa hal yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dan menyampaikan surat kepada Kepala Departemen Kebijakan Moneter Bank Indonesia perihal usulan penambahan komoditas ikan untuk didata dan dipantau melalui website Pusat Informasi Pangan Strategis Nasional (PIHPS). b. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Statistik Harga Badan Pusat Statistik dalam penyajian data inflasi komoditas ikan setiap bulan. c. Melakukan koordinasi dan menyampaikan surat perintah laporan bulanan perkembangan serapan, stock, dan harga ikan kepada operator utama logistic ikan nasional (Perindo dan Perinus). d. Melakukan koordinasi dan menyampaikan surat permintaan laporan bulanan perkembangan serapan, stock, dan harga ikan kepada Kepala Dinas KP Kab/Kota dan Pengelola Cold Storage yang menerima Tugas Perbantuan (TP) pembangunan cold storage T.A Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

41 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Capaian kinerja Ditjen PDSPKP pada internal process perspective berasal dari 10 (sepuluh) sasaran strategis yaitu tersedianya kebijakan pembangunan penguatan daya saing yang efektif, akses pasar produk KP di negara tujuan ekspor yang ditingkatkan, promosi produk KP di pameran skala internasional, Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) pengolahan dan pemasaran produk hasil KP yang disusun, Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang diterbitkan bagi unit pengolahan ikan, utilitas unit penanganan dan pengolahan produk hasil KP, usaha sektor KP yang mendapatkan layanan pembiayaan bank dan nonbank, ragam inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil KP yang dihasilkan, produk perikanan yang mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI, serta pelaku usaha yang dibina dalam inkubator bisnis Sasaran Strategis 5 Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing yang Efektif Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersedianya kebijakan pembangunan penguatan daya saing yang efektif terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel 3.8. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing yang Efektif Tahun INDIKATOR KINERJA Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PDSPKP Jumlah Draft Peraturan PerundangUndangan Bidang PDSPKP (draft peraturan) TARGET 7,7 14 REALISASI % 12. Indeks Efektivitas Kebijakan Bidang PDSPKP Efektivitas adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai hasil atau akibat dari implementasi suatu kebijakan publik berdasarkan indikatorindikator yang ditetapkan dalam dokumen kebijakan tersebut. Kebijakan pemerintah adalah keputusan yang diambil oleh KKP melalui penerbitkan Peraturan/Surat Edaran untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan tujuan pembuatan kebijakan tersebut. 32 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

42 Indeks adalah indikasi sejauh mana itu berpengaruh terhadap output atau outcome, Indeks efektivitas kebijakan pemerintah lingkup Ditjen PDSPKP adalah suatu ukuran untuk menilai sejauh mana kebijakan yang diterbitkan oleh Ditjen PDSPKP dapat diterima oleh stakeholder Kelautan dan Perikanan pada umumnya, serta mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan tujuan pembuatan kebijakan tersebut. Indikator Indeks Efektifitas Kebijakan bidang PDSPKP ini merupakan Indikator baru yang pada tahun sebelumnya belum dimasukan sebagai Indikator Kinerja Ditjen PDSPKP, sehingga belum bisa untuk mengetahui tingkat pertumbuhannya dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk membandingkannya dengan target jangka menengah, Indikator ini belum bisa diukur karena belum tercantum pada Renstra Ditjen PDSPKP. Pada tahun 2017, Ditjen PDSPKP ditargetkan dapat mencapai angka indeks efektivitas kebijakan bidang PDSPKP sebesar 7,7%. Indikator kinerja ini bersifat tahunan sehingga capaiannya akan dapat dihitung pada akhir tahun Jumlah Draft Peraturan PerundangUndangan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Peraturan perundangundangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundangundangan. Peraturan perundangundangan bidang PDSPKP didefinisikan sebagai produk hukum yang tingkatannya berada di atas Keputusan/Peraturan Direktur Jenderal, yaitu UndangUndang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri KP, dan Keputusan Menteri KP, serta Peraturan Bersama yang ditandatangani oleh Pejabat Negara. Pada tahun 2017, Ditjen PDSPKP ditargetkan dapat mencapai jumlah draft peraturan perundangundangan bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sebanyak 14 draft peraturan. Indikator kinerja ini bersifat tahunan sehingga capaiannya akan diketahui pada akhir tahun Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

43 Untuk mencapai target tersebut akan dilakukan beberapa kegiatan antara lain : (1) Peningkatan kapasitas ilmu hukum berupa bimbingan teknis penyusunan peraturan perundangundangan kepada anggota tim perundangundangan Ditjen PDSPKP, (2) Penyiapan substansi teknis rancangan peraturan bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di lingkup Ditjen PDSPKP serta, (3) Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak terkait yaitu Biro Hukum KKP, Unit Eselon I KKP, Kementerian/Lembaga terkait dan stakeholder lainnya Sasaran Strategis 6 Akses Pasar Produk Kelautan dan Perikanan di Negara Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran akses pasar produk kelautan dan perikanan di negara tujuan ekspor yang ditingkatkan terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel 3.9. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Akses Pasar Produk Kelautan dan Perikanan di Negara Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan Tahun INDIKATOR KINERJA Negara yang Tertangani Hambatan Ekspornya (negara) TARGET 1 REALISASI % 14. Negara yang Tertangani Hambatan Ekspornya Pada tahun 2017, Ditjen PDSPKP ditargetkan dapat menangani hambatan ekspor minimal di satu negara tujuan ekspor. Dalam kurun waktu , Direktorat Pengamanan Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan telah mencatat 400 kasus hambatan perdagangan produk ekspor Indonesia. Produk perikanan termasuk dalam produk ekspor Indonesia yang sering dihambat. Kendala umum yang dihadapi eksportir Indonesia antara lain terbatasnya dukungan finansial, branding, paten, dan pengembangan produk. Selain itu negara tujuan ekspor cenderung proteksionisme dengan membuat penerapan standar keamanan pangan yang tinggi. 34 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

44 Untuk mencapai target maka diperlukan perjanjian/kerja sama yang mengatur mekanisme perdagangan komoditi perikanan di pasar internasional. Selain itu diperlukan juga sertifikasi internasional seperti MSC (The Marine Stewardship Council) untuk produk perikanan tangkap asal Indonesia. Indikator kinerja ini bersifat tahunan sehingga capaiannya akan diketahui pada akhir tahun Sasaran Strategis 7 Promosi Produk Kelautan dan Perikanan di Pameran Skala Internasional Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran promosi produk kelautan dan perikanan di pameran skala internasional terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Promosi Produk Kelautan dan Perikanan di Pameran Skala Internasional Tahun INDIKATOR KINERJA Jumlah Nilai Potensi Transaksi yang Dihasilkan dari Promosi di Pameran Skala Internasional (juta USD) TARGET 200 REALISASI 174 % Jumlah Nilai Potensi Transaksi yang Dihasilkan dari Promosi di Pameran Skala Internasional Kegiatan promosi dilaksanakan melalui keikutsertaan pada pameran skala internasional untuk memperkenalkan produk kelautan dan perikanan Indonesia, memperkenalkan dan memperkuat branding Indonesia di pasar global, memperluas pasar ekspor di pasar prospektif dan potensial. Keikutsertaan pada pameran tersebut diharapkan dapat berkontribusi yang signifikan pada peningkatan ekspor hasil perikanan Indonesia melalui kontrak dan transaksi dagang yang terjadi pada saat dan setelah kegiatan pameran. Data nilai potensi transaksi tersebut diperoleh selama kegiatan pameran dan potensi transaksi tahun berjalan sebagai dampak dari keikutsertaan dalam pameran yang diperoleh dari para pelaku usaha peserta pameran. Sampai dengan triwulan I Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

45 tahun 2017, KKP telah berpartisipasi pada Pameran Seafood Expo North America (SENA) di Boston, Amerika Serikat pada tanggal Maret SENA tahun 2017 merupakan pameran seafood terbesar di Amerika Utara yang dihadiri 500 industri perikanan dan buyer dari berbagai negara. Pavilliun Indonesia diikuti oleh 16 perusahaan. Berdasarkan data yang dilaporkan peserta pameran, nilai potensi transaksi peserta pameran selama pameran berlangsung diperkirakan sebesar USD 58 juta dan perkiraan nilai potensi transaksi selama 3 (tiga) bulan ke depan adalah sebesar USD 174 juta. Pada tahun 2017, jumlah nilai potensi transaksi yang dihasilkan dari promosi di pameran skala internasional ditargetkan sebanyak USD 200 juta. Sampai dengan triwulan I tahun 2017, nilai potensi transaksi yang dihasilkan tercatat sebesar USD 174 juta. Nilai ini setara dengan 348% jika dibandingkan dengan target triwulan I tahun 2017 yakni USD 50 juta atau 87% dari target tahun Sasaran Strategis 8 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil Kelautan dan Perikanan yang Disusun Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) pengolahan dan pemasaran produk hasil kp yang disusun terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun Tahun 2017 INDIKATOR KINERJA Jumlah RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun 16 TARGET 15 REALISASI % 16. Jumlah RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun Penyusunan RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil Kelautan dan Perikanan dilakukan oleh Komite Teknis 6505 Produk Perikanan yang ditetapkan 36 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

46 oleh BSN. RSNI yang disusun harus harmonis dengan standar internasional dan dapat digunakan oleh pelaku usaha dan konsumen dan tidak memberatkan. Dalam upaya mempercepat proses penyusunan RSNI, selain dibantu oleh anggota komite teknis dan BSN, Ditjen PDSPKP akan bekerja sama dengan instansi lingkup KKP dan instansi lainnya khususnya sebagai konseptor RSNI antara lain BBP2HP, Balitbang KP, Balai Uji Standar Karantina Ikan (BUSKI) BKIPM, LPPMHP Cirebon, dan LPPMHP Semarang. Pada tahun 2017 ditargetkan tersusunnya 15 RSNI pengolahan dan pemasaran produk hasil kelautan dan perikanan. Indikator kinerja ini bersifat tahunan sehingga capaiannya akan diketahui pada akhir tahun Sasaran Strategis 9 Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang diterbitkan bagi unit pengolahan ikan terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan Tahun INDIKATOR KINERJA Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan (SKP) TARGET 1500 REALISASI 424 % Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan Sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan pasal 20 ayat 3 bahwa setiap orang yang melakukan penanganan dan pengolahan ikan wajib memenuhi dan menerapkan persyaratan kelayakan pengolahan ikan, sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, dan ayat 4 bahwa setiap orang yang memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan ikan sebagaimana dimaksud Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

47 pada ayat 3, memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), serta sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.19/MEN/2010 pasal 5 ayat 4 bahwa SKP diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan sebagai hasil dari pembinaan terhadap Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang telah menerapkan Cara Pengolahan yang Baik (Good Manufacturing Practices/GMP) dan memenuhi persyaratan Prosedur Operasi Sanitasi Standar (Standard Sanitation Operating Procedure/SSOP). Hal ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan mempunyai penampilan dan mutu yang baik dan terjamin keamanannya dalam rangka memenuhi tuntutan pasar domestik dan pasar internasional. Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) adalah sertifikat yang diberikan kepada Unit Pengolahan Ikan (UPI) baik skala mikrokecil maupun menengahbesar yang telah menerapkan cara pengolahan ikan yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP) dan memenuhi persyaratan prosedur operasi standar sanitasi (Sanitation Standard Operating Procedure/SSOP). Tujuan dari SKP adalah memberikan jaminan agar produk yang dihasilkan UPI bermutu baik dan aman dikonsumsi. Pada tahun 2017, capaian indikator jumlah sertifikat kelayakan pengolahan yang diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan sebanyak 424 SKP. Capaian ini setara dengan 141,33% terhadap target triwulan I tahun 2017 yakni 300 SKP atau 28,27% terhadap target tahun 2017 yakni SKP Sasaran Strategis 10 Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil Kelautan dan Perikanan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: 38 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

48 Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP Tahun INDIKATOR KINERJA Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP (%) TARGET 60 REALISASI % 18. Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Hasil KP diartikan sebagai jumlah produksi saat ini dibanding dengan kapasitas produksi terpasang pada setiap UPI. Nilai utilitas yang tinggi menunjukkan kinerja membaik dari suatu unit pengolahan. Pada tahun 2017, target utilitas UPI adalah 60%. Saat ini sedang dilaksanakan pendataan dan verifikasi data produksi dan kapasitas terpasang di seluruh UPI sehingga hasil perhitungan utilitas UPI diharapkan dapat diketahui pada akhir tahun Sasaran Strategis 11 Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan yang Mendapatkan Layanan Pembiayaan Bank dan NonBank Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Usaha Sektor KP yang Mendapatkan Layanan Pembiayaan Bank dan NonBank terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Usaha Sektor KP yang Mendapatkan Layanan Pembiayaan Bank dan NonBank Tahun INDIKATOR KINERJA Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Bank (unit usaha) Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh NonBank (unit usaha) TARGET 50,000 REALISASI % 21, Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Bank Usaha sektor kelautan dan perikanan yang mendapat pembiayaan didefinisikan sebagai UMKM hasil kelautan dan perikanan yang mendapatkan pembiayaan usaha baik berupa modal kerja maupun investasi dari lembaga keuangan. Kegiatan yang akan mendukung tercapainya target unit usaha Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

49 yang mendapat pembiayaan yaitu kegiatan penyusunan pedoman umum KUR yang nantinya akan disosialisasikan serta pertemuan akses permodalan dari lembaga pembiayaan bank. Sifat pelaksanaan kegiatan tidak memberikan output secara langsung, akan tetapi secara tidak langsung akan berdampak pada meningkatnya jumlah unit usaha yang mendapatkan pembiayaan. Pada tahun 2017, target jumlah usaha sektor kelautan dan perikanan yang dibiayai oleh bank yaitu unit usaha. Sampai dengan triwulan I tahun 2017, sebanyak unit usaha telah telah mendapat fasilitasi pembiayaan oleh Bank, atau tercapai 21,57% dari target Capaian ini telah melampaui target triwulan I tahun 2017 yakni unit usaha atau setara 143,83%. 20. Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh NonBank Usaha sektor kelautan dan perikanan yang mendapat pembiayaan didefinisikan sebagai UMKM hasil kelautan dan perikanan yang mendapatkan pembiayaan usaha baik berupa modal kerja maupun investasi dari lembaga keuangan. Pada tahun 2017, target jumlah usaha sektor kelautan dan perikanan yang dibiayai oleh nonbank yaitu 100 unit usaha. Sampai dengan triwulan I tahun 2017, sebanyak unit usaha telah telah mendapat fasilitasi pembiayaan oleh NonBank, atau tercapai 2.716% dari target Capaian ini telah melampaui target triwulan I tahun 2017 yakni 15 unit usaha atau setara ,67% Sasaran Strategis 12 Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ragam inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang dihasilkan terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: 40 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

50 Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan Tahun INDIKATOR KINERJA Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan (Ragam) TARGET 4 REALISASI % 21. Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan Dalam rangka mendukung program peningkatan daya saing produk kelautan perikanan tahun 2017, BBP2HP akan melaksanakan 4 (empat) kegiatan perekayasaan uji terap inovasi teknologi hasil kelautan dan perikanan. Kegiatan perekayasaan yang dilakukan oleh tim BBP2HP meliputi berbagai tahapan kegiatan antara lain tahapan persiapan (pembentukan tim pelaksana, rapat persiapan dan penyusunan proposal), tahapan pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta pelaporan. Tahapan pelaksanaan kegiatan perekayasaan ragam inovasi produk konsumsi dan non konsumsi meliputi koordinasi, identifikasi dan pengumpulan data, uji coba pendahuluan, uji lanjutan, analisa usaha, uji penerimaan dan uji produksi. Tahapan pelaksanaan kegiatan perekayasaan ragam alat/mesin/sarana pengolahan dan pemasaran meliputi : identifikasi dan pengumpulan data, pembuatan rancangan, pembuatan dan pengadaan komponen, perakitan, uji coba pendahuluan, uji lanjutan, uji penerimaan alat/mesin. Tahapan pelaksanaan kegiatan perekayaan ragam desain layout unit pengolahan, sarana dan prasarana distribusi dan pemasaran meliputi : identifikasi dan pengumpulan data, pembuatan rancangan awal, pembuatan rancangan rinci, pembuatan model/mock up, pengukuran, uji kesesuaian desain layout. Pada tahun 2017, Ditjen PDSPKP ditargetkan melakukan perekayaan guna memperoleh 4 ragam inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan. Indikator kinerja ini bersifat tahunan dan capaiannya baru akan diketahui pada akhir tahun Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

51 Sasaran Strategis 13 Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI Tahun INDIKATOR KINERJA Jumlah Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI (Produk) TARGET 3 REALISASI % 22. Jumlah produk bersertifikat SNI (produk) Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam memilih produk, sedangkan bagi produsen standar berfungsi sebagai patokan dalam memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak membahayakan kesehatan. Pemberian tanda SNI pada suatu produk dapat dilakukan apabila produk tersebut dihasilkan dari unit pengolahan yang telah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolah, melakukan produksi dan pemasaran produk secara kontiniu serta melakukan proses produksi sesuai SNI. Pemberian tanda SNI hanya dapat dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Produk yang telah terakreditasi. Peraturan Dirjen P2HP Nomor 01/PERDJP2HP/2013 yang telah direvisi menjadi Peraturan Dirjen P2HP Nomor 05/PERDJP2HP/2014 Tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan menjelaskan bahwa LSProHP merupakan lembaga nonstruktural yang bersifat mandiri dan berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada Peraturan Dirjen tersebut juga 42 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

52 menunjuk BBP2HP sebagai pelaksana LSProHP dan mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi dan menerbitkan Sertifikat Produk Pengunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) produk hasil perikanan. BBP2HP sebagai pelaksana lembaga sertifikasi produk hasil perikanan dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) turut berperan serta dalam peningkatan kualitas produk hasil perikanan. Rendahnya kesadaran para pengolah produk perikanan akan mutu dan keamanan produk yang dihasilkan dapat menyebabkan produk yang dihasilkan memiliki mutu yang kurang baik. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen berkurang. Pada tahun 2017, Ditjen PDSPKP ditargetkan sebanyak 3 produk perikanan yang mendapat sertifikat pengunaan tanda SNI. Sampai dengan akhir triwulan I 2017 belum terdapat realisasi karena indikator kinerja ini bersifat tahunan dan capaiannnya baru akan diketahui pada akhir tahun Sasaran Strategis 14 Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran pelaku usaha yang dibina dalam inkubator bisnis terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis Tahun INDIKATOR KINERJA Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis (UMKM) TARGET 7 REALISASI % 23. Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis Julah pelaku usaha yang dibina dalam inkubator bisnis didefinisikan sebagai jumlah UMKM binaan BBP2HP yang mendapatkan pelayanan inkubasi bisnis antara lain: sosialisasi, verifikasi, dan bimtek, konsultasi usaha, serta uji nutrisi, uji mutu, profil UMKM, perizinan, dan kemasan. Pada tahun 2017 ditargetkan sebanyak 7 UMKM yang dibina dalam incubator bisnis. Capaian indikator kinerja ini belum bisa Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

53 dihitung pada triwulan I tahun Indikator kinerja ini bersifat tahunan sehingga capaiannya akan diketahui pada akhir tahun LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE Capaian kinerja Ditjen PDSPKP pada Learning and Growth Perspective berasal dari 4 (empat) Sasaran Strategis, yakni terwujudnya aparatur sipil negara ditjen pdspkp yang kompeten, profesional, dan berintegritas, tersedianya manajemen pengetahuan Ditjen PDSPKP yang handal dan mudah diakses, terwujudnya birokrasi Ditjen PDSPKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima, terkelolanya anggaran pembangunan Ditjen PDSPKP secara efisien dan akuntabel Sasaran Strategis 15 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Ditjen PDSPKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya aparatur sipil negara Ditjen PDSPKP yang kompeten, profesional, dan berintegritas terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Ditjen PDSPKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas Tahun INDIKATOR KINERJA Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PDSPKP (%) TARGET 80 REALISASI % 24. Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PDSPKP Tingkat kompetensi SDM Ditjen PDSPKP merupakan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip, dan digunakan untuk menggambarkan 44 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

54 kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Kompetensi dan integritas ASN merupakan salah satu komponen penting dalam mewujukan profesionalisme dan good governance di Ditjen PDSPKP. Nilai Indeks Kompetensi dan Integritas diperoleh dari ratarata nilai 4 (empat) variabel pembentuk, yaitu (1) Persentase nilai kompetensi dan integritas (diperoleh dari hasil uji asesment pegawai) dibanding standar (sesuai Kepmen No. 3A tahun 2014); (2) Persentase pencapaian output Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); (3) Persentase tingkat kehadiran pegawai, dari data finger print absen yang terintegrasi dengan Sekretariat Jenderal, dan (4) Persentase kepatuhan ASN dalam penyerahan LHKASN/LHKPN. Penilaian Indeks kompetensi dan integritas dilakukan terhadap 402 ASN yang mengikuti asesment pegawai Ditjen PDSPKP di tahun Indeks kompetensi dan Integritas tahun 2017 ditargetkan sebesar 80%. Capaian indikator kinerja ini belum bisa dihitung pada triwulan I tahun Indikator kinerja ini bersifat tahunan sehingga capaiannya akan diketahui pada akhir tahun Sasaran Strategis 16 Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP yang Handal dan Mudah Diakses Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersedianya manajemen pengetahuan Ditjen PDSPKP yang handal dan mudah diakses terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP yang Handal dan Mudah Diakses Tahun INDIKATOR KINERJA Persentase Unit Kerja Lingkup Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) TARGET 65 REALISASI Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 %

55 25. Persentase Unit Kerja lingkup Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Penghitungan persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang standar, diperoleh dari persentase unit kerja level 1 dan 2 yang tergabung dan mendistribusikan informasinya dalam sistem informasi manajemen pengetahuan terpilih dibandingkan dengan seluruh unit kerja di Ditjen PDSPKP. 20% 40% 40% Upload Dokumen RB Keikutsertaan Keaktifan Pimpinan Gambar 3.3. Komponen Penilaian Indikator Kinerja Persentase Unit Kerja lingkup Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan Terstandar Tahun 2017 Pada tahun 2017 ditargetkan 65% unit kerja yang menerapkan sistem MP yang terstandar. Pada triwulan I tahun 2017 telah terealisasi sebesar 29,16% atau setara dengan 44,86% dari target tahun 2017 dan 97,20% terhadap target triwulan I tahun 2017 yakni 30%. 46 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

56 Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain dengan sosialisasi kepada unit kerja pengguna, pemberian contohcontoh informasi yang dapat disharing, meningkatkan partisipasi user yang sudah tergabung. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja penerapan Manajemen Pengetahuan antara lain; 1) Pengumpulan data user ( ) dari masingmasing unit Eselon I dan II untuk pembuatan user aplikasi manajemen pengetahuan, 2) Optimalisasi penggunaan aplikasi manajemen pengetahuan melalui: a) Penyimpanan dokumen secara online, b) Polling dan penyampaian penghargaan, c) Sirkulasi Undangan secara online, d) Data umum pegawai berdasarkan struktur organisasi, e) Jadwal dan hasil kegiatan, f) Disposisi, dan g) Percakapan dan komunikasi Sasaran Strategis 17 Terwujudnya Birokrasi Ditjen PDSPKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya birokrasi Ditjen PDSPKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima terdiri atas 5 (lima) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut: Tabel Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Birokrasi Ditjen PDSPKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima Tahun INDIKATOR KINERJA Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup DJPDSPKP Nilai AKIP Ditjen PDSPKP Level Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP (Level) Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan lingkup Ditjen PDSPKP (%) Jumlah Inovasi Pelayanan Publik lingkup Ditjen PDSPKP TARGET A (80) A (88) REALISASI 0 % Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup Ditjen PDSPKP Reformasi birokrasi yang dilaksanakan di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

57 pemerintahan yang pelaksanaannya dilakukan melalui programprogram yang meliputi: (1) Manajemen Perubahan; (2) Penguatan Pengawasan; (3) Penguatan Akuntabilitas Kinerja; (4) Penguatan Kelembagaan; (5) Penguatan Tata Laksana; (6) Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur; (7) Penguatan Peraturan Perundangundangan; (8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; dan (9) Quick Wins. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui. Reformasi birokrasi KKP dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain reformasi birokrasi KKP merupakan langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan. Oleh karena itu KKP harus segera mengambil langkahlangkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistemik sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien sesuai dengan visi, misi, dan strategi KKP. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Ditjen PDSPKP sebagai salah satu unit kerja eselon I yang membidangi daya saing produk kelautan dan perikanan memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan reformasi birokrasi sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban. Dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang grand design Reformasi Birokrasi dikatakan bahwa terdapat 8 area perubahan yaitu organisasi, tatalaksana, peraturan perundangundangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, mind set dan culture set. Yang kemudian diatur dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi bahwa program reformasi birokrasi terdapat 3 tingkat yaitu makro, meso dan mikro. Terjadi perubahan tata cara penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi pada instansi kementerian/lembaga, apabila pada tahun berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagai instrumen 48 Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 untuk mengukur

58 kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri (selfassessment), pada tahun penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Perubahan tools penilaian dilakukan untuk mengikuti perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi, agar penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan objektif, maka perlu dilakukan upaya penyempurnaan. Penyempurnaan mencakup: (1) penekanan fokus penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi pada area perubahan yang sudah ditetapkan, (2) perubahan terhadap sistem online dan petunjuk teknisnya, serta (3) perlunya dilakukan evaluasi eksternal untuk memvalidasi/memverifikasi penilaian mandiri yang dilakukan hasil oleh setiap instansi pemerintah dengan menggunakan sistem self assessment. Penyempurnaan juga dimaksudkan untuk mengintegrasikan instrumen evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi dalam satu instrumen yang dapat digunakan baik oleh Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN), Tim Quality Assurance (TQA) dan Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN). Dengan demikian penilaian terhadap kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan lebih obyektif. Metodologi yang digunakan untuk melakukan penilaian pada komponen pengungkit, adalah teknik criteria referrenced test dengan cara menilai setiap komponen dengan kriteria penilaian dari masingmasing komponen yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk melakukan penilaian komponen hasil, antara lain menggunakan nilai akuntabilitas kinerja, nilai kapasitas organisasi (survei internal), nilai persepsi korupsi (survei eksternal), opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan. Pada tahun 2017 nilai kerja reformasi birokrasi ditargetkan sebesar 80%. Capaian indikator kinerja ini akan diukur pada akhir tahun Upaya yang akan dilakukan Ditjen PDSPKP adalah penyusunan lembar kerja evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi lingkup Ditjen PDSPKP, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana tindak lanjut pelaksanaan reformasi birokrasi lingkup Ditjen PDSPKP berdasarkan lembar kerja evaluasi sebelumnya. Halhal yang perlu Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

59 diperhatikan adalah terkait dengan penilaian mandiri yang merupakan bagian dari siklus manajemen yang tidak terlepas dari perubahan paradigma baru dalam manajemen pemerintahan. 27. Nilai AKIP Ditjen PDSPKP AKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Nilai AKIP merupakan penilaian terhadap penerapan AKIP pada instansi pemerintah yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada penerapan outcome dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) mengacu pada indikator pengukuran yang ditetapkan oleh Kemen PAN RB yaitu: (a) Perencanaan kinerja dengan bobot 35% (b) Pengukuran kinerja dengan bobot 20% (c) Pelaporan kinerja dengan bobot 15% (d) Evaluasi kinerja dengan bobot 10% (e) Pencapaian kinerja dengan bobot 20% Pada tahun 2017 nilai AKIP Ditjen PDSPKP ditargetkan sebesar 80%. Penilaian nilai AKIP akan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP dan hasil penilaian AKIP akan didapatkan pada akhir T.A Level Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP Level maturitas penyelenggaraan SPIP Ditjen PDSPKP adalah level kematangan atau kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern di lingkungan Ditjen PDSPKP. Pada tahun 2017 level maturitas SPIP Ditjen PDSPKP ditargetkan berada pada level 2. Capaian indikator kinerja ini belum bisa diketahui pada triwulan I tahun 2017 dan akan diukur pada akhir tahun Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017

60 29. Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan lingkup Ditjen PDSPKP Direktif Pimpinan adalah arahan pimpinan dalam Rapat Pimpinan, Rapat Terbatas, Sidang Kabinet, dan Rapat Kerja. Pemantauan atas tindak lanjut direktif pimpinan dilakukan menggunakan Sistem Aplikasi Directive Monitoring System (DMS) yang dapat diakses pada alamat url: Arahan pimpinan dan informasi diinput oleh Biro Perencanaan KKP ke DMS dan secara otomatis masuk ke akun DMS Eselon I penanggung jawab arahan tersebut. Tindak lanjut Eselon I adalah langkah/kegiatan yang dilakukan Eselon I dalam rangka menyelesaikan arahan pimpinan, yang diinput ke dalam sistem DMS. Jangka waktu untuk menindaklanjuti arahan pimpinan adalah 2 minggu setelah arahan diinput ke sistem DMS. Jika lebih dari 2 minggu akan dinyatakan jatuh tempo/tidak selesai apabila tidak ditindaklanjuti. Tindak lanjut arahan akan diverifikasi oleh Biro Perencanaan untuk dinyatakan selesai atau perlu koreksi/proses lebih lanjut. Status tindak lanjut akan ditampilkan pada dashboard sistem DMS. Status tindak lanjut dikelompokkan menjadi : Pada tahun 2017 persentase tindak lanjut direktif pimpinan lingkup Ditjen PDSPKP ditargetkan sebesar 100%. Dalam aplikasi tercatat bahwa Ditjen PDS memiliki 9 (sembilan) arahan dari MKP, 8 di antaranya off track dan 1 alert. Indikator kinerja ini bersifat triwulanan, akan tetapi hingga triwulan I tahun 2017 belum ada capaian karena masih dikoordinasikan dengan seluruh eselon II terkait. 30. Jumlah Inovasi Pelayanan Publik lingkup Ditjen PDSPKP Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 30 tahun 2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, inovasi pelayanan publik didefinisikan sebagai terobosan jenis pelayanan yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KKP 2016

LAPORAN KINERJA KKP 2016 ii KATA PENGANTAR aporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2016, yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan PORTOFOLIO DIREKTORAT PERBENIHAN Tugas pokok dan fungsi : Berdasarkan Peraturan Menteri No. Per. 5/MEN/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Perbenihan terdiri

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit Eselon

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INTEGRASI MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI, DAN BLUE ECONOMY

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

1.2 Maksud dan Tujuan. 1.3 Tugas dan Fungsi

1.2 Maksud dan Tujuan. 1.3 Tugas dan Fungsi 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, produksi, pengentasan

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KKP 2015 [ i ]

Laporan Kinerja KKP 2015 [ i ] KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan anugerah sehingga dapat diselesaikannya buku Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015, yang merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN 2015-2019 N W E S RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA Tuga Pokok Dan Fungsi : DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA 1. Merumuskan kebijakan Direktorat Usaha berdasarkan rencana strategis dan program Direktorat Jenderal Perikanan 2. Merumuskan rencana kegiatan Direktorat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Industrialisasi. Kelautan. Perikanan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM.

Jakarta, Januari 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan bimbingan-nya sehingga laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) BBP2HP tahun 2014 ini dapat selesai tepat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA LINGKUP PUSAT KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

Lebih terperinci

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU.

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU. i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Triwulan II merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja atas target triwulan II yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Pusat

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN p PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar,

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015 BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN 2013, No.44 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.793, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Tata Laksana. Penataan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TATALAKSANA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah Pengantar D alam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak merupakan salah satu sasaran pokok pembangunan nasional. Untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA LINGKUP PUSAT KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) A.1. Visi dan Misi Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 adalah Terwujudnya masyarakat Kalimantan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allahn Swt, karena atas berkah dan karunia-nya, Direktorat Produksi telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Produksi Tahun 2014. Laporan Kinerja ini

Lebih terperinci

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Formulir C LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian Koordinator

Lebih terperinci

21 Universitas Indonesia

21 Universitas Indonesia BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian K

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian K LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.111, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintahan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/KEPMEN-KP/05 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 05 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013 Halaman 1 dari 26 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Formulir C LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian Koordinator

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN A. Tugas Pokok dan Fungsi PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. Tinjauan Substansi RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JANUARI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Direktorat Pengolahan

Lebih terperinci

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kine~a Triwulan I Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci